Professional Documents
Culture Documents
2) Negara tidak identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik
dalam arti kekuatan . makin luas potensi ruang tersebut , makin kemungkinan
kelompok politik itu tumbuh (teori ruang , konsep ruang).
4) Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan sumber
daya alam. Apabila wilayah/ruang hidup tidak mendukung, bangsa tersebut akan
mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam di luar wilayahnya (ekspansi). Hal
ini melegitimasikan hukum ekspansi, yaitu kegiatan (ekonomi, perdagangan,
perindustrian/ produksi) harus diimbangi oleh pemekaran wilayah; batas – batas
suatu negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang, ruang itu dapat
diperluas dengan mengubah batas-batas negara baik secara damai maupun
melalui jalan kekerasan atau perang.
Ilmu Bumi Politik berdasarkan ajaran Ratzel tsb justru menimbulkan dua aliran,
dimana yan satu berfokus pada kekuatan di darat, sementara yang lainnya
berfokus pada kekuatan di laut. Ratzel melihat adanya persaingan antara kedua
aliran itu,sehingga ia mengemukakan pemikiran yang baru,yaitu dasar-dasar
suprastruktur Geopolitik: kekuatan total/menyeluruh suatu negara harus mampu
mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Dengan demikian
esensi pengertian politik adalah penggunaan kekuatan fisik dalam rangka
mewujudkan keinginan atau aspirasi nasional suatu bangsa. Hal ini sering
menjurus ke arah politik adu kekuatan dan adu kekuasaan dengan tujuan
dominasi. Pemikirtan Ratzel menyatakan bahwa ada kaitan antara struktur atau
kekuatan politik serta geografi dan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan
negara yang dianalogkan dengan organisme.
Pokok-pokok teori Karl Haushofer pada dasarnya menganut teori Rudolf Kjellen dan
bersifat ekspansif.
5. Geopolitik Indonesia
Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara yang terumuskan
dalam pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai
keseimbangan, keserasian, keselarasan, kebersamaan, dan kearifan, dalam bina
kehidupan nasional. Perpaduan niali-nilai tzb mampu mewadahi kebhinekaan
seluruh aspirasi bangsa indonesia. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi
perjuangan seluruh bangsa indonesia dalam tekadnya untuk menata kehidupan
didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia secara berdaulat dan mandiri.
Pancasila sebagai Falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara, Para pemimpin
pemerintahan, dan seluruh rakyat indonesia.
UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bangsa Indonesia
bersepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik
dan berkedaulatan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Karena itu, negara mengatasi segala apahm
golongan, kelompok, dan perorangan serta menghendaki persatuan dan
kesatuan dalam segala aspek dan dimensi kehidupan nasional.
Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar: Wadah (countour), Isi
(content), dan Tata laku (conduct). Ketiganya dijelaskan sebagai berikut:
1) Wadah (Countour)
2) Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai isi
yang dimaksud di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan
dan kesatuan dalam kebninekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut 2
hal yang esensial, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
Asas Wawasan Nusantara terdiri dari: kepentingan yang sama, tujuan yang
sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap ikrar
atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan.
1) Kedudukan
a. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar
tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan
Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan
kehidupan nasional.
b. Wawasan Nusantara dalam