You are on page 1of 7

Khutbah Jum'at: Keutamaan Ilmu

Dipublikasi pada Ahad, 21 September 2003 oleh abufaiz97


Artikel ini telah dibaca 118283 kali.
Topik: Khutbah Jum'at

Sebuah penemuan besar di abad XX bahwa seluruh alam raya ini yang terdiri dari langit,
bumi, bintang, galaksi, semuanya diciptakan Allah dari suatu titik tunggal yang sangat
kecil tetapi mempunyai kepadatan tak terbatas. Karena sangat kecilnya titik ini, ilmu
pengetahuan menggambarkannya dengan konsep ketiadaan.

----------

20 Juni 2003

Oleh: Agus Haris W

KHUTBAH I
Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah

Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi
dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh,
dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan
meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa
syukur kepada Allah SWT semata. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak
nikmat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan
kesanggupan kita untuk bersyukur. Sebagaimana telah Allah firmankan dalam QS Ibrahim: 34:

Selanjutnya khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa berdoa kepada Allah agar
melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan, yang biasa kita kenal dengan
istilah sholawat dan salam-sejahtera kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama…
imamul muttaqin pemimpin orang-orang bertaqwa dan qaa-idil mujahidin panglima para mujahid
yang sebenar-benarnya nabiyullah Muhammad Sallalahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para
shohabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan kita berdo’a kepada
Allah, semoga kita yang hadir di tempat yang baik ini dipandang Allah layak dihimpun bersama
mereka dalam kafilah panjang yang penuh berkah. Amien, amien ya rabbal ‘aalaamien.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah

Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam


majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila
dikatakan, ‘Berdirilah kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Menurut ayat tersebut, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu
pengetahuan, membentuk majelis ta’lim, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis
maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah misalnya langit, bumi, gunung,
bintang, dll.

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,

Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ada sepuluh kelebihan ilmu dibanding harta,
yaitu:
1. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dari Fir’aun, Qarun, dan lain-
lain.
2. Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan harta dijaga oleh orang yang
mempunyainya.
3. Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yang berharta mempunyai
banyak lawan.
4. Ilmu apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah sedangkan harta bila diberikan akan
berkurang.
5. Ilmuwan sering dipanggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkan hartawan sering dipanggil
bakhil, kikir, dan lain-lain.
6. Pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai
pertanggungjawabannya.
7. Ilmu apabila disimpan tidak akan habis, sedangkan harta bila disimpan akan usang dan lapuk.
8. Ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, sedangkan harta selalu dijaga dari kejahatan.
9. Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.
10. Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram, sedangkan harta akan
mengeraskan hati.

Nasihat yang disampaikan Ali tersebut menegaskan kepada kita bahwa ilmu lebih mulia dari
pada harta, dalam mencari harta kita boleh jadi merugi, akan tetapi sejauh mana pun kita mencari
ilmu tidak akan pernah ada istilah merugi.

Iqra’ bismirobbikalladzii khalaq, (bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan), surat
Al-‘Alaq ayat 1 memerintahkan kepada kita untuk membaca ayat-ayat Allah, memerintahkan
kita untuk mencari ilmu, hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim, baik itu ilmu agama atau
pun ilmu pengetahuan. Ilmu juga akan menambah keimanan kita, semakin dalam ilmu yang kita
gali maka akan semakin bertambah pula keimanan kita.

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,

Sebuah penemuan besar di abad XX bahwa seluruh alam raya ini yang terdiri dari langit, bumi,
bintang, galaksi, semuanya tercipta dari suatu titik tunggal yang sangat kecil tetapi mempunyai
kepadatan tak terbatas. Karena sangat kecilnya titik ini, ilmu pengetahuan menggambarkannya
dengan konsep ketiadaan. Kemudian para ilmuwan meyakini bahwa titik tunggal ini meledak,
melemparkan semua material ke segala arah dan terciptalah suatu sistem alam semesta ini yang
terdiri dari bumi, bintang dan seluruh galaksi. Bumi pada saat itu atau sekitar 4 sampai 5 milyar
tahun lalu adalah sebuah planet yang kering kerontang. Dan para ilmuwan kemudian meyakini
bahwa periode berikutnya adalah hujan asteroid yang menghantam bumi secara terus menerus.
Asteroid ini adalah batuan-batuan luar angkasa yang mengandung bongkahan-bongkahan es
yang akhirnya menjadi air yang sangat vital bagi kehidupan di bumi. Ini adalah teori terakhir
tentang terciptanya alam semesta termasuk bumi yang diyakini oleh para ilmuwan. Dan
sebenarnya, teori yang diyakini ini telah disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya
ayat 30:

“Dan apakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air, Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)

Dalam ayat ini disebutkan bahwa awal-mulanya langit dan bumi adalah dari sesuatu yang padu,
padu di sini artinya adalah satu titik tunggal yang telah diyakini sebagai asal muasal alam
semesta. Kemudian Allah memisahkan antara keduanya (yaitu langit dan bumi), maksudnya
dipisahkannya masing-masing bagian dari suatu yang padu ini oleh suatu ledakan dahsyat
melemparkan material-material menjadi bintang, planet dan benda-benda antariksa lainnya; dan
langit adalah sebagai ruang kosong di antaranya. Dan hantaman yang bertubi-tubi bongkahan-
bongkahan es asteroid, merupakan cara Allah mengirimkan air sehingga memungkinkan untuk
diciptakannya makhluk hidup di bumi pada periode-periode penciptaan berikutnya.

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,

Allah berfirman dalam surat Ali-Imran 191,

“(Orang yang berpikir itu) selalu ingat kepada Allah di kala mereka berdiri, duduk, dan
berbaring, seraya memikirkan kejadian langit dan bumi, lalu mereka berkata, ‘Tidak sia-sia
Engkau ciptakan ini ya Allah, Maha Suci Engkau, dan lindungilah kami dari api neraka.’”
KHUTBAH II

Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah,

Apa yang baru saja saya sampaikan dalam Khutbah yang pertama adalah sebuah contoh bahwa
dengan mencari ilmu maka keimanan kita kepada Allah, iman kepada Malaikat, kepada ayat-ayat
Al-Qur’an, kepada para Rasul, kepada hari akhir, dan iman kepada takdir insya Allah akan
bertambah.

Seorang pelajar atau mahasiswa jika ia berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan ilmu di
sekolah dan kampus, belajar matematika, ilmu pengetahuan alam maupun ilmu sosial dengan
sungguh-sungguh, maka insya Allah dia termasuk salah seorang ahli dzikir. Orang tua yang
selalu mendidik dan mengasuh anak-anaknya untuk menjadi pribadi-pribadi yang tidak mudah
menyerah dan selalu berserah diri kepada Allah, insya Allah akan menjadi pahlawan bagi
peradaban manusia masa depan.

Seorang pegawai negeri jika ia senantiasa selalu belajar untuk selalu meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dengan nama Allah, maka ia termasuk sebagai seorang yang amanah.
Seorang petani jika ia selalu tekun menggarap sawah dan ladangnya semata-mata ikhlas karena
Allah sehingga kebutuhan bahan pangan masyarakat menjadi terpenuhi, maka ia termasuk salah
satu pilar bagi tegaknya kehidupan masyarakat dan bangsa.

Dan sudah tentu jika kita semua selalu menghidupkan majelis-majelis ta’lim maka insya Allah
akan tercatatlah kita sebagai calon-calon penghuni surga sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

Dari Abu Hurairah RA, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, ‘Barangsiapa yang
menempuh suatu jalan bepergian mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan
ke surga.’”

Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa bersama-sama,

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil ‘alamin,
Allahumma shalli wasallim’ala sayyidina muhammad,
Wa’ala alihi waasbihi ajma’in,
Ya Allah, jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala dosa kami,
Hari dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya di hati kami,
Ya Allah, sediakanlah untuk kami sebagian dari rahmat-Mu yang luas,
Berikanlah kami petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang,
Ya Allah, hiasilah diri kami dengan ilmu yang bermanfaat,
Ilmu yang membawa kepada keluhuran akhlak kami,
Janganlah Engkau hiasi kami dengan ilmu yang membuat kami angkuh di bumi ini,
Jangan pula Engkau hiasi kami dengan ilmu yang membawa permusuhan di antara kami,
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafilakhirati hasanah, waqina ‘adza bannar,
Subhanarobbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun, wassalamun’alal mursalin,
Walhamdulillahirobbil’alamin.

You might also like