You are on page 1of 18

Efek Interferensi

Refleksi gelombang seismik akan timbul setiap terjadi perubahan


harga IA. Meskipun begitu apakah perubahan tersebut cukup
signifikan untuk dapat menghasilkan refleksi akan tergantung pada
sensitivitas alat perekam dan pemrosesan datanya.

Salah satu masalah utama dalam metoda seismik refleksi adalah


timbulnya interferensi respon seismik dari batas IA yang sangat
rapat. Interferensi bisa bersifat negatif (destruktif) atau posif
(konstruktif) (Gb.10) dan peran panjang gelombang serta jenis fasa
pulsa seismik sangat penting dalam hal ini.

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


1
By : Ardian Novianto
Gambar 10. Interferensi destruktif dan konstruktif pada gelombang seismik dengan
fasa minimum dan normal polarity (badley, 1984)

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


2
By : Ardian Novianto
Gambar 11 dan 12 menunjukkan perbedaan jenis interferensi tersebut
dan pengaruhnya pada penampang seismik :
a. wavelet dengan fasa nol akan terpusat pada batas IA, sehingga
interferensi terjadi dengan wavelet yang terletak didekat batas
tersebut,
b. wavelet dengan fasa minimum akan terjadi interferensi dengan
wavelet yang terletak di bawah batas IA.

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


3
By : Ardian Novianto
Gambar 11. Interferensi pada gelombang seismik dengan fasa minimum dan normal
polarity untuk beberapa kasus lapisan batuan (badley, 1984)

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


4
By : Ardian Novianto
Gambar 12. Interferensi pada gelombang seismik dengan fasa nol dan normal
polarity untuk beberapa kasus lapisan batuan seperti pada gambar 11 (badley, 1984)

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


5
By : Ardian Novianto
 RESOLUSI

A. Resolusi Vertikal

Resolusi didefinisikan sebagai jarak minimum antara dua obyek


yang dapat dipisahkan oleh gelombang seismik (berhubungan
dengan fenomena interferensi).

Sebagai contoh pada Gambar 15 ditunjukkan model batugamping


berkecepatan tinggi yang membaji kedalam batulempung yang
berkecepatan lebih rendah. Displai model seismik menggunakan
polaritas normal dan fasa minum. Pada batas atas gamping refleksi
akan berupa Trough sedang pada bagian bawah akan berupa peak.

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


6
By : Ardian Novianto
Gambar 15. Efek Interferensi pada pada batugamping dengan AI tinggi yang terletak
diantara lempung dengan AI rendah (badley, 1984)

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


7
By : Ardian Novianto
Efek Interferensi Dan Pengaruh Resolusi Pada
Penampang Seismik

• amplitudo (trough) membentuk amplitudo yang lebih kuat pada


akhir penipisan, karena RC semakin tinggi
• Pada ketebalan > ¼ , Wavelet mulai terpisah menjadi 2, dengan
amplitudo yang lebih lemah, karena RC rendah

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


8
By : Ardian Novianto
Dua buah wavelet yang mempunyai polaritas berlawanan tersebut
akan terpisah selama tebal waktu dari batugamping tersebut sama
atau lebih besar dari setengah panjang gelombang seismik. Bila
tebal waktu batugamping tersebut kurang dari setengah panjang
gelombang, kedua buah polaritas yang berlawanan tersebut akan
mulai overlap dan terjadi interferensi.

Saat TWT (two way travel time) dari batugamping mencapai


seperempat panjang gelombang, maka akan terjadi interferensi
konstruktif maksimum, dan ketebalan ini dikenal dengan tuning
thickness.

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


9
By : Ardian Novianto
Dengan bertambahnya kedalaman, maka kecepatan akan bertambah
tinggi dan frekuensi bertambah kecil, sehingga tuning thickness dan
detectable limit juga akan bertambah besar.

Hubungan antara frekuensi (f), kecepatan (v) dan panjang gelombang


(λ) dirumuskan sebagai : λ = v/f

Sebagai contoh, bila frekuensi gelombang seismik 50 Hz atau


periodanya 20 ms, maka pada kedalaman dimana kecepatan
batugamping adalah 5000 m/s, maka tebal batugamping paling tidak
adalah 50 m agar refleksi bidang batas atas dan bawah dapat
dibedakan.

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


10
By : Ardian Novianto
Gambar 16. Ketergantungan efek Interferensi pada gelombang (brown, 1991)

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


11
By : Ardian Novianto
B. Resolusi Horisontal

Meskipun sering dilakukan penyederhanaan dengan


mengasumsikan bahwa gelombang seismik refleksi berasal dari
satu titik tapi sebenarnya refleksi tersebut berasal dari daerah
dimana terjadi interaksi antara muka gelombang dan bidang
reflektor. Daerah yang menghasilkan refleksi tersebut dikenal
sebagai zona Fresnel yaitu bagian dari reflektor dimana energi
dipantulkan ke receiver setelah setengah atau seperempat panjang
gelombang setelah terjadinya refleksi pertama (Gb.17).

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


12
By : Ardian Novianto
Gambar 17. High dan low Frekuensi Zona Fresnel

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


13
By : Ardian Novianto
Gambar 18. Skema efek zona Fresnel a. Model b. Rekaman seismik (Neidell dan
Poggiagliolmi, 1977)

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


14
By : Ardian Novianto
Gambar 2.18 menunjukkan model lapisan melensa dan efek Fresnel
yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada setiap ujung lapisan terjadi difraksi yang amplitudonya


berkurang secara cepat dengan semakin jauhnya terhadap ujung
lapisan.
2. Polaritas difraksi pada kedua ujung lapisan adalah saling
berlawanan dan Gap antara lapisan sebagian besar tertutup oleh
difraksi.
3. Lapisan dengan dimensi lateral 1/2 zona Fresnel menimbulkan
respon seismik yang tidak dapat dibedakan dengan sumber titik.
Bahkan dengan dimensi sama dengan satu zona Fresnel-pun
respon seismiknya sangat sulit dibedakan dengan yang berasal
dari difraksi sederhana.

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


15
By : Ardian Novianto
Magnitudo zona Fresnel dapat diperkirakan dari rumusan sebagai
berikut :
V t
rf 
2 f

Dimana : - rf = radius zona Fresnel dalam meter


- V = kecepatan rata-rata
- t = TWT dalam second
- f = frekuensi dominan dalam hertz.
Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa resolusi horisontal
akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman, bertambahnya
kecepatan dan berkurangnya frekuensi. Contoh lain dari efek zona
Fresnel juga diperlihatkan pada Gambar 19 dan 20.

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


16
By : Ardian Novianto
Gambar 19. Contoh efek zona Fresnel a. Model b. Rekaman seismik

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


17
By : Ardian Novianto
Gambar 20. Contoh efek zona Fresnel terhadap nilai amplitudo didekat sesar a. Bidang
sesar tegak lurus terhadap lintasan seismik b. Bidang sear miring terhadap
lintasan seismik

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI


18
By : Ardian Novianto

You might also like