Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
OLEH:
IMAM INDRATNO
MAKALAH
oleh
IMAM INDRATNO
Mengesahkan,
ABSTRAK
Di Indonesia terdapat empat provinsi yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara lain, yaitu
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Sebagian besar kawasan
perbatasan tersebut masih merupakan kawasan tertinggal, dengan sarana dan prasarana yang masih
terbatas. Paradigma yang menganggap bahwa kawasan perbatasan negara hanya menjadi “halaman
belakang” suatu negara sehingga tidak mendapat perhatian yang penuh sudah saatnya berubah. Dengan
mempertimbangkan potensi ekonomi daerah yang ada, sudah sepantasnyalah kawasan perbatasan negara
dijadikan “halaman/beranda depan” negara yang lengkap dengan infrastruktur wilayah yang mendukung.
Kawasan budidaya
meningkatkan kualitas fungsi kawasan budidaya pertanian; yang diprioritaskan
penanganannya adalah Sentra produksi pangan di Pontianak dan
Singkawang, Sukamara, Kuala Kapuas, Banjarmasin, Marabahan,
Kandangan, Amuntai, dan Tanjung. Sentra perkebunan di Sambas,
Bengkayang, Mempawah, Ngabang, Sanggau, Sintang, Putusibau,
Nangayatap, Nangabulik, Sukamara, Kualakuayan, Pangkalan Bun, Sampit,
Plehairi, Sendawar, Tenggarong, Tanah Grogot, Tanjung Selor, dan Malinau
Arahan pola Peningkatan akses dari kota-kota kecil di perbatasan menuju kota-kota utama
pengelolaan terdekat di Pulau Kalimantan, yaitu Entikong–Pontianak, Jagoibabang–
kawasan perbatasan Singkawang, Nangabadau–Putusibau, Longmidang–Malinau, Simanggaris–
Nunukan;
Ruang Lingkup
Kebijakan
Substansi
Pengembangan pelayanan penunjang kegiatan perdagangan internasional,
baik berskala kecil hingga besar;
Penerapan insentif–disinsentif untuk pengembangan kawasan perbatasan
yang meliputi pembebasan pajak untuk investor, kemudahan perizinan, dan
bentuk-bantuk lain yang sah berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku
Sumber: Raperpres Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan
Paloh, cluster Jagoi Babang, cluster tercantum dalam Raperpres tentang Rencana
Sintete dengan luas 25,6 ha dan perbatasan negara sebagai kawasan tertentu
industri Batam yang berorientasi pasar ekonomi dan ketahanan sosial masyarakat,
Perluasan wilayah Kapet Sanggau perbatasan. Dalam konteks yang lebih makro