Professional Documents
Culture Documents
KABUPATEN BINTAN
A. Latar belakang
lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan
pemerintah.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan.” ¹
1
Lembaga keluarga merupakan Tempat pertama untuk anak menerima
untuk kegiatan pendidikan, namun sekolah tidak mulai dari “ ruang hampa”.
Sekolah menerima anak setelah melalui berbagai pengalaman dan sikap serta
lembaga keluarga.
kepada anak sejak dini ketika muda. Hal tersebut megingat bahwa pribadi anak
pada usia kanak- kanak masih muda untuk dibentuk dan anak didik masih
kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada pada kanak – kanak. Demikian
pula, memberi kepada anak bekal pengetahuan agama dan nilai – nilai budaya
¹ Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahan, toha putra, Surat At-Tahrim ayat 6 Hal 561
anak didik, dan pelaksanaan hal itu secara maksimal hanya dapat dilaksanakan
2
dalam rumah tangga. Harun Nasution menyebutkan bahwa pendidikan agama,
dalam arti pendidikan dan konsep islam adalah pendidikan moral oleh ibu
tanggalah yang dapat membina pendidikan ini, karena anak yang berusia muda
dan kecil itu lebih banyak berada di lingkungan rumah tangga dari pada luar.
Tugas lingkungan rumah dalam hal pendidikan moral itu penting sekali,
bukan hanya usia kecil dan muda anak didik serta besarnya pengaruh rumah
tangga, tetapi karena pendidikan moral dan system pendidikan kita pada
Indonesia masih lebih banyak mengambil bentuk pengisian otak anak didik
sebab itu, tugas ini lebih banyak dibebankan kepada keluarga atau rumah
tangga. Jika rumah tangga tidak menjalankan tugas tersebut, maka moral dalam
masyarakat kita akan mengalami krisis. Dari segi kegunaan, pendidikan agama
arti pandangan hidup yang kelak mewarnai perkembangan jasmani dan akalnya,
kedua, penanaman sikap yang kelak menjadi basis dalam menghargai guru dan
pengetahuan di sekolah.
dirumah, itu akan berguna bagi anak dalam memberi nilai pada teori-teori
3
pengetahuan yang kelak akan diterimanya disekolah. Inilah tujuan atau
pandangannya tertuju pada khusus kepada sekolah. Pendidikan lebih luas dari
sekolah menerima anak setelah anak itu melalui berbagai pengalaman dan
memperoleh banyak pola tingkah laku dan keterampilan dalam rumah tangga.
Dari jumlah orang tua siswa kelas 7,8 dan 9 di MTS – Tambelan yaitu
114 orang yang terdiri kepala keluarga. Studi ini penting dilakukan mengingat
semakin kaburnya perhatian orang tua terhadap anak dan hal tersebut pengaruh
pendidikan pertama yang diperoleh anak sejak lahir hingga akhir hayatnya
kelak. Jadi orang tualah sebagai sumber utama pembentukan akhlak anak.
4
Berdasarkan pengamatan awal diatas, penulis menemukan gejala-gejala sebagai
berikut :
anak.
Dari gejala tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
BINTAN“
Adapun alasan memilih judul ini untuk diteliti antara lain sebagai
berikut :
1. Tidak sedikit orang tua yang justru kurang memberikan contoh tauladan
bagi anak-anaknya.
Islam.
5
4. Melihat kondisi saat ini, sehingga penilis ingin meneliti bagaimana
C. Penegasan istilah
dan trperinci.2
D. Permasalahan
1. Pembeberan Masalah
b. Faktor apa saja yang membuat anak dapat menerima contoh tauladan
2. Batasan Masalah
2
kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka,
Jakarta,2005,hal 426
6
sepeti yang dikemukakan dalam pembeberan masalah diatas, maka penulis
memfokuskan pada peran orang tua dalam pembentukan akhlak anak dalam
3. Rumusan Masalah
Bagaimana peran orang tua dalam pembentukan akhlak anak dan factor-faktor
yang mempengaruhinya”.
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diproleh dari adanya penelitian ini adalah
sebagai berikut :
7
b. Sebagai masukan kepada orang tua tentang tanggung jawab
F. Kerangka Teoritis
peran orang tua agar dapart mendukung penelitian ini. Adapun teori-teori
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan.3
mendidik anak merupakan tenggung jawab utama dari orang tua, bahkan Allah
3
Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahan, toha putra, Surat At-Tahrim ayat 6 Hal 561
8
SWT mengancam dengan keras jika kita tidak memelihara.diri dan keluarga
kita dengan akhlak yang baik maka Allah SWT mempersembahkan api neraka
bagi kita dan keluarga kita. Intinya adalah bagaimana agar kita trhindar dari
ancaman Allah SWT tersebut tentunya dengan menjadikan anak dan keluarga
pesantren dan terkesan kuno serta tidak gaul bagi orang tua. Dalam kurun
cukup popular. Mungkin hal ini terjadi dikarenakan kondisi anak dan orang tua
saat ini yang tidak saling mendukung. Oleh karena itulah banyak bermunculan
tulisan-tulisan mengenai peran orang tua dalam pembentukan akhlak dan noral
anak trsebut, serta didukung pula dengan pola dan tata cara agar mempermudah
orang tua dalam mengarahkan serta memahami anak mereka. Hal serupa juga
4
Adolescence perkembangan remaja, edisi 6, John W Santrock, Erlangga, 2003, hal 211
9
Syafriadi,M.Si “Keberhasilan pendidikan tergantung pada tiga pilar, yakni
Salah satu cara yang dapat dipastikan akan membantu anak-anak dalam
pemikiran moral mereka kearah perilaku moral yang fositif adalah mengajar
dengan contoh.6
pertama bagi anak untuk belajar berinteraksi social. Melalaui keluargalah anak
membangun dasar-dasar moralitas dan akhlak yang cukup kuat bagi anak.9
orang tua yang secara terbuka menujukan bagaimana orang tua menjalankan
G. Opersional Variabel
5
majalah Geliga, Juli-Desember, 2008, hal 4
6
mengkomunikasikan moral kepada anak,Wiwid Wahyuning-Jash-Metta Rahmadiana,PT.Alex
Media Komputindo,Jakarta, 2003, hal 140
7
Persepsi Orang Tua membentuk prilaku anak, Monty P Setiadarma, Perpustakaan Populer
Obor, Jakarta, 2001, hal 121
8
20 KIat Perenting-Berguru pada anak, Paul Sibiyanto, Yayasan Pustaka Nusantara,
Yokyakarta,2006, hal 118
9
Menjadi orang tua bijaksana, Ferdinand M Faud, Tugu Republisher, Yokyakarta,2005,hal 164
10
Ayah Aku Ingin Bicara, Josh Weldmann, Gloria Graffa,Yokyakarta,2006, Hal 156
10
Berdasarkan judul diatas, kajian ini mengenai peran orang tua dalam
yang dimaksud dengan peran orang tua adalah ayah mau pun ibu dan juga wali
siswa yang memiliki hubungan langsung sebagai perwakilan orang tua kandung
dimaksudkan adalah proses menjadi pola tingkah laku atau pun sikap yang
bagi anak-anak
Berdasarkan teori yang ada, baik atau tidaknya peran orang tua dalam
a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup baik
d Tidak baik
H. Metode Penelitian
11
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
- Angket
- Wawancara
1. Lokasi Penelitian
disebabkan oleh model orang tua yang justru tidak sesuai dengan model anak
pada penelitian ini adalah siswa MTS-Tambelan yang terdiri dari para kepala
keluarga dengan jumlah 114 orang. Dikerenakan objeknya tidak terlalu besar
11
Metode penelitian, Alfabetta,Prof.Dr.Sugiyono.hal 117
12
b. Wawancara; yaitu mengajukan sejumlah pertanyaan kepada sebagaian
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
terkumpul, lalu diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data yang brsifat kualitatif yaitu digambarkan dengan kata-kata
P=F/N x 100
Keterangan
P= Prosentase
F= Frukuensi
N= Jumlah total
12
Ibid hal 193
13
Setelah melalui penghitungan dengan rumus maka didapatlah hasil yang
- Indikator peran orang tua yang tergolong cukup baik yaitu 25-50%
- Indikator peran orang tua yang tergolong tidak baik yaitu -25%
I. Sistematika Laporan
data.
penelitian
14
DAFTAR PUSTAKA
6.Erlangga
Alfabeta
Cipta
Komputindo
15
- Paul Sibiyanto.2006.20 Kiat Perenting-Berguru Pada Anak.
Yogyakarta.TuguPublisher
Yokyakarta.Gloria Graffa
16