Professional Documents
Culture Documents
Penerima TV Berwarna
6.4.1. Pendahuluan
Sebelum membahas lebih jauh tentang TV berwarna, coba anda pikirkan
bagaimana mungkin sebuah radio bisa kita dengar siarannya atau sebu-
ah TV bisa kita lihat dan dengar siarannya ? Inilah yang disebut teleko-
munikasi ( komunikasi jarak jauh). Komunikasi satu arah ini dapat terjadi
karena ada pemancar dan penerimanya dan masing-masing mempunyai
syarat yang harus dipenuhi agar terjadi komunikasi tersebut.
Persyaratannya adalah: informasi yang dikirim berupa suara (pada
radio) atau suara dan gambar (pada TV) dibawa oleh sinyal pembawa,
yang kita kenal dengan modulasi (rangkaiannya disebut modulator) pada
fre-kuensi tertentu. Pada radio ada dua cara memodulasi yaitu AM
(ampli-tudo modulation) dan FM (Frequency Modulation), sedangkan
pada TV dengan sistem FM. Frekuensi modulasi inilah yang menjadikan
kita dapat menangkap siaran suatu stasiun radio ataupun stasiun TV.
Saat kita mencari gelombang frekuensi suatu siaran itu artinya kita
menyamakan frekuensi penerima kita dengan frekuensi pemancarnya.
Jadi walau ba-nyak siaran radio dan TV dimana-mana yang tertangkap
oleh antena ra-dio / TV penerima di rumah, tetapi yang dapat kita dengar
atau lihat ha-nya satu stasiun pemancar saja pada frekuensi tertentu.
Kalau kita hen-dak mendengarkan atau melihat stasiun pemancar yang
lain, maka kita harus mencari dengan cara merubah frekuensi penerima
kita (di tuning) yang disesuaikan dengan frekuensi dari pemancar yang
kita cari. Inilah proses telekomunikasi satu arah saja, yang satu
memancarkan saja se-dangkan yang lainnya menerima.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing
jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat
melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemu-
an roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi atau teve .
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hu-
kum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan
Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elek-
tronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT),
sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi berwarna. Tentunya per-
kembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD,
yang membuat TV dizaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang
tak kalah bagusnya dengan TV tabung.
Jadi dizaman ini kita harus tahu betul tentang TV karena hampir semua
rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang
berwarna. Anda siap untuk mempelajarinya ? Iyu_2007@yahoo.co.id
Televisi (TV) yang kita kenal terdiri
dari dua jenis, yaitu:
a. Televisi hitam putih (gambar
6.67)
b. Televisi berwarna (gambar 6.68)
Pada televisi hitam putih tidak dapat
dilihat gambar sesuai dengan warna
aslinya. Apapun yang terlihat dilayar
kaca hanya tampak warna hitam dan
putih. Hal ini sangat berbeda dengan
televisi berwarna, yakni warna gam-
Gambar 6.67: Contoh TV Hitam Putih
bar yang tampil di layar akan terlihat
menyerupai aslinya. Iyu_2007@yahoo.co.id
Gambar yang kita lihat di layar tele-
visi adalah hasil produksi dari sebu-
ah kamera. Objek gambar yang di-
tangkap lensa kamera (gambar 6.69)
akan dipisahkan berdasarkan tiga
warna dasar, yaitu merah (R= red),
hijau (G=green), dan biru (B=blue).
Hasil tersebut akan dipancarkan oleh
pemancar televisi.
Pemancar TV berwarna memancar-
kan sinyal-sinyal :
- Audio (bunyi) Gambar 6.68: Contoh TV Berwarna
- Luminansi (kecerahan gambar)
- Krominansi (warna)
- Sinkronisasi vertikal / horizontal
- Burst
Pada pesawat televisi berwarna, se-
mua warna alamiah yang telah dipi-
sah ke dalam warna dasar R (red), G
(green), dan B (blue) akan dicampur
kembali pada rangkaian matriks
warna untuk menghasilkan sinyal lu-
minasi Y dan dua sinyal krominansi,
yaitu V dan U menurut persamaan
berikut :
Y = +0.30R +0.59G+0.11B
Gambar 6.69: Pengambilan Gambar oleh
V = 0,877 ( R - Y ) Kamera dan disalurkan ke TV
U = 0,493 ( B- Y )
Selain gambar, pemancar televisi juga sistem PAL (Phases Alternating
membawa sinyal suara yang ditrans- Line) digunakan di Inggris, sis-
misikan bersama sinyal gambar dalam tem SECAM (Sequen tial Coleur
modulasi frekuensi (FM) untuk meng- a’Memorie) digunakan di Prancis.
hindari derau (noise) dan interferensi. Sementara itu, Indonesia sendiri
Sistem pemancar televisi yang kita menggunakan sistem PAL B. Hal
kenal diantaranya: NTSC, PAL, yang membedakan sistem terse-
SECAM, dan PAL B. NTSC (National but adalah: format gambar, jarak
Television System Committee) frekuensi pembawa, dan pem-
digunakan di Amerika Serikat, bawa suara.
Walter,1983,194
Gambar 6.70: Diagram Blok Penerima TV Berwarna
Sofyan,2004
Sofyan, 2004
Sofyan, 2004 Gambar 6.74: Penguat IF
Gambar 6.73: Tuner TV
c. Rangkaian Detektor Video
Tuner mempunyai tiga bagian utama Rangkaian ini berfungsi sebagai
sebagai berikut: pendeteksi sinyal video komposit
● RF Amplifier. yang keluar dari penguat IF
Berfungsi untuk memperkuat sinyal gambar. Selain itu, rangkaian ini
yang diterima antena. berfungsi pula sebagai peredam
● Lokal Osilator. seluruh sinyal yang mengganggu
Berfungsi untuk membangkitkan si- karena apabila ada sinyal lain
nyal frekuensi tinggi. Besar frekuensi yang masuk akan mengakibat-
osilator dibuat selalu lebih besar di- kan buruknya kualitas gambar.
bandingkan frekuensi RF yang diteri- Salah satu sinyal yang diredam
ma antena (sebesar frekuensi-RF+IF). adalah sinyal suara.
● Mixer.
Oleh mixer sinyal RF dan sinyal
d. Rangkaian Penguat Video f. Rangkaian Penstabil Penerima
Rangkaian ini berfungsi sebagai pengu- Gelombang TV
at sinyal luminan yang berasal dari de- Rangkaian penstabil penerima ge-
tektor video sehingga dapat menjalan- lombang TV di antaranya adalah
kan layar kaca atau CRT (catode ray AGC dan AFT. AGC (automatic
tube}. Di dalam rangkaian penguat vi- gain control) akan menguatkan
deo terdapat pula rangkaian ABL sinyal jika sinyal yang diterima
(automatic brightnees level) atau pe- terlalu lemah. Sebaliknya, jika sinyal
ngatur kuat cahaya otomatis yang ber- yang diterima terlalu besar, AGC de-
fungsi untuk melindungi rangkaian te- ngan sendirinya akan memperkecil
gangan tinggi dari tegangan muatan le- sinyal. Sementara itu, AFT (auto-
bih yang disebabkan oleh kuat cahaya matic fine tuning) atau penala
pada layar kaca. halus secara otomatis akan
e.Rangkaian AGC (Automatic Gain mengatur frekuensi pembawa
Control) gambar dari penguat IF secara
Rangkaian AGC (gambar 6.75 / 76) otomatis.
berfungsi untuk mengatur penguatan in- g. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
put secara otomatis. Rangkaian ini akan Rangkaian ini terdiri dari empat
menstabilkan sendiri input sinyal televisi blok, yaitu (gambar 6.77):
yang berubah-ubah sehingga output ● Rangkaian sinkronisasi,
yang dihasilkannya menjadi konstan. ● Rangkaian defleksi vertikal,
● Rangkaian defleksi horizontal,
● Rangkaian pembangkit
tegangan tinggi.
Iyu_2007@yahoo.co.id
Sofyan, 2004
Gambar 6.75: Rangkaian AGC. Lingkaran
merah menunjukkan komponen AGC yang
Berada di dalam Sebagian IC dan Sebagian
Tuner
Sofyan, 2004
Gambar 6.77: Rangkaian Defleksi
Sofyan, 2004 Sinkronisasi ditunjukkan Batas Garis
Gambar 6.76: AGC Model Lain. Beberapa Hitam
merek TV memiliki AGC yang Berdiri Sendiri
seperti Ditunjukkan oleh Tanda Silang.
h. Rangkaian Suara (Audio) bar 6.80) berfungsi untuk menye-
Suara yang kita dengar adalah hasil ker- diakan arus gigi gergaji untuk di-
ja dari rangkaian ini (gambar 6.78), umpankan kekumparan defleksi
sinyal pembawa IF suara akan dideteksi yoke, sehingga sinar elektron pa-
oleh modulator frekuensi (FM). Sebe- da CRT dapat melakukan
lumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal scaning pada arah horisontal
pembawa gambar. dengan benar. Selain itu rangkai-
an horisontal juga dimanfaatkan
sebagai pembangkit tegangan
tinggi (High Voltage) untuk anode
CRT serta untuk pembangkit be-
berapa macam tegangan mene-
ngah dan tegangan rendah lain-
nya.
Sofyan, 2004
Gambar 6.78: Rangkaian Suara.
Iyu_2007@yahoo.co.id
i. Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah
tegangan AC menjadi DC yang selanjut
nya didistribusikan ke seluruh rangkaian.
Pada gambar 6.79, rangkaian catu daya
dibatasi oleh garis putih pada PCB dan
daerah di dalam kotak merah. Daerah di
dalam garis putih adalah rangkaian input
yang merupakan daerah tegangan tinggi Sofyan, 2004
(live area). Sementara itu, daerah di dalam Gambar 6.80: Rangkaian Defleksi
kotak merah adalah output catu daya Horisontal. Sebagian Berada Di
yang selanjutnya mendistribusikan tega- dalam Trafo Flyback
ngan DC ke seluruh rangkaian TV.
Bagian-bagian dari rangkaian
horison tal meliputi :
● Osilator Horisontal
Sebagai pembangkit pulsa fre-
kuensi horisontal. Pada sistem
CCIR frekuensi horisontalnya
adalah 15.625 Hz, dan pada sis-
tem FCC frekuensi horisontalnya
Sofyan, 2004 adalah 16.750Hz.
Gambar 6.79: Rangkaian Catu Daya TV
● Horisontal Driver
j. Defleksi Horisontal dan Tegang- Horisontal driver dipakai untuk
an Tinggi memperkuat frekuensi horisontal
Rangkaian defleksi horisontal (gam-
dari osilator guna menyediakan arus ● Horisontal AFC (Automatic
yang cukup untuk mendriver transis- Frequency Control)
tor horisontal output (HOT), sehingga Gambar pada pesawat TV harus
transistor HOT berlaku sebagai sa- sinkron dengan gambar dari pe-
klar. mancar TV, oleh karena itu diper-
● Horisontal Output (HOT) lukan sinkronisasi horisontal dan
Bagian horisontal output berfungsi vertikal. Rangkaian High Pass
untuk menyediakan power arus gigi Filter (HPF) dipakai untuk memi-
gergaji untuk diumpankan ke kum- sahkan sinyal sinkronisasi hori-
paran defleksi horisontal. Dari tran- sontal, rangkaian ini mudah sekali
sistor HOT kemudian dikopel secara dipengaruhi oleh noise, maka
kapasitip ke kumparan defleksi yoke. osilator horisontal selalu dilengka-
Pada umumnya transistor HOT TV pi dengan rangkaian AFC, yang
berwarna mendapat tegangan DC berfungsi untuk menjaga agar fre-
sekitar 110 V. kuensi dan phase sinyal horison-
Trafo plyback (FBT, HVT) dipasang tal scanning selalu stabil.
pada bagian HOT, dengan meman- Pada bagian AFC terkadang dipa-
faatkan arus gigi gergaji saat hori- sang VR pengatur phasa yang
sontal retrace yang dapat menginduk- berfungsi untuk mengatur posisi
sikan tegangan sangat tinggi. horisontal center.
Dari keterangan di atas untuk lebih Jelasnya diberikan blok diagram
khusus bagian warna (gambar 6.81) sebagai berikut:
Iyu_2007@yahoo.co.id
a.TV mati total (lampu indi - Rangkaian catu daya. Rangkaian regu-
kator tak menyala) lator input sampai output. Perhatikan
gambar 6.82 rangkaian regulator pada
PCB TV . Pada umumnya catu daya
pesawat televisi mempunyai output te-
gangan sebesar 115v, 24v, 12v, dan
5v. Iyu_2007@yahoo.co.id
Sofyan, 2004
Gambar 6.82: Tanda Panah Menandakan
Komponen yang Mudah Rusak.
Sofyan, 2004
Gambar 6.83: Garis Daerah Merah Menunjukan
Komponen yang Mudah Rusak pada Rangkaian
Horisontal.
Sofyan, 2004
Gambar 6.84: Daerah Tegangan Tinggi
Sofyan, 2004
Gambar 6.85: CRT (Catode Ray Tube)
Filamennya Mudah Putus.
Iyu_2007@yahoo.co.id
Sofyan, 2004
Gambar 6.87: Strip Hitam Tidak
Dapat Hilang dari Raster Meskipun
Sinkronisasi Telah Disetel.
Sofyan, 2004
Gambar 6.88: Tergeser Horizontal
Sofyan, 2004-
Gambar 6.89: Rolling Ke Atas /Bawah
Sofyan, 2004
Gambar 6.90: Garis Hitam Bergerak
Terus.
j. Gambar menyempit - Rangkaian output catu daya, rang-
kaian defleksi horisontal dan kum-
paran yoke.
Sofyan, 2004
Sofyan, 2004
Gambar 6.91: Menyempit Kiri / Kanan
Gambar 6.92: Daerah Horisontal
k. Pelebaran Horisontal
- Potensio pengontrol lebar hori-
sontal, rangkaian catu daya dan
tegangan anoda CRT.
Sofyan, 2004
Gambar 6.93: Gambar Melebar
Iyu_2007@yahoo.co.id
l. Pemendekan tinggi gambar
- Potensio Vsize dan Vline dan
rangkaian defleksi vertical (tran-
sistornya).
Sofyan, 2004
Gambar 6.94: Gambar Memendek
Sofyan, 2004
Gambar 6.95: Gambar Memanjang
n. Kontras gambar rendah - Rangkaian mixer sampai ke rang-
kaian penguat video.
Sofyan, 2004
Gambar 6.97: Garis Miring Tipis
r. Gambar pada layar tidak jelas tapi - Rangkaian video detector rusak
masih berwarna; suara normal
Wassalam
Iyu_2007@yahoo.co.id