Professional Documents
Culture Documents
(Disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah perancangan instalasi listrik
akhir semester ganjil tahun akademik 2010/2011)
Oleh:
Kelas: 3LA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Manfaat
Dalam hal ini pemakalah berharap dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memanfaatkan kontaktor sebagai pengendali motor
induksi.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kontaktor untuk
keperluan lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mahasiswa dapat menjadi penyuluh di masyarakat tentang manfaat dan
aplikasi kontaktor.
D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka,
yaitu metode yang menggunakan sumber tertulis didapatkan baik melalui buku
atau internet sebagai dasar dalam pembahasannya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penulisan, tujuan dan manfaat penulisan,
rumusan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2. Bab II. Tinjauan Pustaka
Menjelaskan tentang pengertian kontaktor, motor listrik, jenis-jenis
kontaktor magnet, jenis-jenis motor listrik dan prinsip kerja kontaktor serta
menguraikan keterkaitan antara kelimanya.
3. Bab III. Pembahasan
Bab ini berisi penjelasan rinci mengenai cara kontaktor
mengendalikan motor listrik induksi.
4. Bab IV. Penutup
Menguraikan kesimpulan yang dapat di ambil dari pengerjaan
makalah ini dan saran yang sedapat mungkin diberikan guna
penyempuranaan dalam tugas selanjutnya.
5. Daftar Pustaka
Mencantumkan sumber-sumber pendukung dalam penyusunan
makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kontaktor
2.1.1 Definisi
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti
Gambar 1. Kontaktor
Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua
kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan
Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat
kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai
pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang.
Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan
secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC
maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi
panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai
belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar
yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang
setiap 100 kali.
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti
yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi
tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak
yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus
dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ),
tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa
keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi
produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya
sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
Gambar 8. Rotor
A. Secara Umum
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu
kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel
torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai
kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan
motor. Dafar para pemasok motor listrik tersedia di
www.directindustry.com/find/electric-motor. memperlihatkan motor listrik yang
paling umum.
Bagian yang berputar dan berbentuk belitan kawat dan ditopang poros disebut
sebagai rotor atau jangkar (Gambar 11).
memendek karena usia pemakaian dan secara periodik harus diganti dengan sikat
arang baru.
MCB adalah suatu alat pengaman hubung singkat yang banyak di gunakan
pada instalasi motor listrik , juga sering di gunakan karena benda ini praktis
2.4. Sekering
Sekering tabung
Kode warna sekering patrum, yaitu:
Sekering 2A : Merah muda
Sekering 4A: Coklat
Sekering 6A: Hijau
Sekering 10A: Merah tua
Sekering 16A: Abu-abu
Sekering 20A : Biru
Sekering 25A: Kuning
Sekering 35A: Hitam
Sekering 50A :Putih
Sekering 63A: Kuning emas
2.5 Relay
Relay adalah suatu saklar magnet yang kerjannya berdasarkan arus listrik
yang mengalir menuju koil yang bila di beri arus listrik akan menjadi magnet
yang akan menarik kontak-kontaknya pada reley tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
Selain itu ,di antara rangakain yang bias di modifikasi adalah pembalik
puteran motor Rangkain hampir sama seperti rangkaian motor di atas. Berikut ini
di jelaskan alat-alat listrik yang di pakai dalam pemasangan ini :
2Magnetik kontaktor
1MCB 1fasa
Tombol push button ON
Tombol push button OFF
1 MOTOR 3 fasa
Over load
Gambar rangkaian di bawah ini menjelaskan rangkain daya dan kontrolnya:
Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan dan
kiri, menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar salah satu
fasanya, dan menukar NC (normaly close) pada rangkaian kontrol (lihat gambar).
pada saat NO (normaly open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akan
berputar, dan saat NO S3 ditekan maka NC S3 akan memutuskan K1, dan K2
akan bekerja serta motor akan berputarke arah sebaliknya, tekan tombol S1 untuk
berhenti/ memutuskan rangkain.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA