Professional Documents
Culture Documents
No.19,1980
Dunia Kedokteran
International Standard Serial Number : 0125—913X
Majalah triwulan
diterbitkan oleh :
Pusat Penelitian dan Pengembangan P.T. Kalbe Farma dan
dipersembahkan secara cuma-cuma.
Daftar Isi
2 ENGLISH SUMMARY
4 EDITORIAL
ARTIKEL
6 STRATEGI TERAPI HIPERTENSI ESENSIAL
9 HIPERTENSI ESENSIAL : PATOGENESA, PATOFISIOLOGI & PERANAN
BETA—BLOCKER
16 PEMERIKSAAN PENDAHULUAN UNTUK DIAGNOSA HIPERTENSI
RENOVASKULER
22 HIPERTENSI MERUPAKAN PROBLEMA DI MASYARAKAT
24 PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI
27 PENGGUNAAN BETA-BLOCKER PADA PENYAKIT KARDIOVASKULER
29 AMRINON : OBAT KARDIOTONIK BARU
30 UJI GERAK BADAN : BUGAR BADAN, TUJUAN & CARA. UJI GERAK
BADAN
33 ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA KEHAMILAN
36 PEMBEKUAN INTRAVASKULER MENYELURUH
39 ASETILATOR CEPAT & ASETILATOR LAMBAT ISONIAZID (INH)
DALAM MASYARAKAT JAKARTA
41 BIOAVAILABILITY DAN EKIVALENSI TERAPEUTIK
44 PERDARAHAN BILIK DEPAN BOLA MATA AKIBAT RUDAPAKSA
(TRAUMATIC HYPHAEMA)
47 EKOLOGI KESEHATAN : AIR DAN KESEHATAN
49 RESENSI BUKU
Therapy of Essential Hypertension graphy. Stenotic lesions involving the renal arteries were suspected
in 6 out of 10 patients on selective renal arteriography. Hypo-
dr. M. Rachmat Soelaeman
kalaemia with serum potassium levels less than 3,5 meq/L was
Sub-division for renaj diseases & hypertension, Department of jnternaj found in 5 out of 6 patients with stenotic lesions. Renin assays
medicine, Facujty of Medicine, Padjadjaran University, Hasan Sadikin were not done. Renography and scintigraphy can be used as
Hospital, Bandung. screening tests for the diagnosis of renovasculaz hypertension.
All hypertension should be regarded as essential hypertension unless (CDK No.19, 1980 p.16.)
proven otherwise. The first thing to do in the therapy of hypertension
is to recognize and to avoid or reduce all predisposing factor/risk
factors.
Drug therapy starts with diuretics; other drugs (vasodilator, beta- High Blood Pressure as a Community Problem
blocker etc.) are added if the blood pressure can not be satis-
factorily controlled with diuretics alone. However, patients suffering dr. A. Guntur Hermawan
from malignant hypertension or accelerated hypertension should Facujty of Medicine, Sebejas Maret University, Surakarta
be admitted to hospital and rigorous therapy should be started
immediately. Nowadays as a result of the advancement of technology, mortality
A scheme for the therapy of hypertension used in Hasan Sadikin due to infectious diseases is declining, while that due to cardio-
Hospital / Faculty of Medicine, Padjadjaran University is presented vascular diseases tends to increase. Among those cardiovascular
by the author. (CDK No. 19, 1980 p.6.) diseases, one which needs pazticular attention is high blood pressure.
In this article the author reviews some aspects of high blood pressure
as a community problem (CDK No.19, 1980 p.22.)
PENDAHULUAN Sebelum hipertensi ringan, ada pula suatu tingkatan yang di-
=
Hipertensi telah lama diketahui dan prevalensi hipertensi sebut hipertensi labil ( borderline hypertension) di mana te-
berkisar antara 10 — 20% dari jumlah penduduk. Sebagian be- kanan darah berkisar antara 150/90 — 160/100 (5).
sar (90 — 95%) penderita hipertensi adalah hipertensi esensial Pembagian tersebut penting dalampengelolaanpenderita dan
(1) dan Wilkins dkk. (2) menyatakan bahwa setiap hipertensi pembagian yang pada saat ini terkenal adalah berdasarkan
adalah hipertensi esensial sampai dapat dibuktikan lain. kadar renin dalam darah :
Kadang-kadang seorang dokter mendapat kesulitan, kapan- 1. Kadar renin rendah : kurang lebih 30% dari penderita
kah seorang penderita dinyatakan menderita hipertensi. Untuk hipertensi esensial.
mengatasi hal ini dapat kita berpegang pada kriteria hasil se- 2. Kadar renin normal : sekitar 50% dari penderita hiper-
buah komite. Sebuah komite yang dibentuk oleh Experimen- tensi esensial.
tal Medical Care Review Organisation (EMCRO) di Amerika
menentukan bahwa kriteria hipertensi yang menetap adalah 3. Kadar renin tinggi : sekitar 20% dari penderita hiper-
sebagai berikut (3): tensi esensial.
Pembagian lain yang berdasarkan patofisiologi yaitu (1) Hiper-
(a). Apabila tekanan darah tetap tinggi setelah diperiksa 3 kali
tensi labil, (2) Hipertensi menetap, dan (3) Hipertensi maligna.
berturut-turut dengan interval tidak kurang dari satu
Pengobatan yang baik ternyata dapat mengurangi angka
minggu.
kematian dan kesakitan penderita hipertensi (6).
(b). Apabila 3 dari 4 kali pengukuran tekanan darah yang di-
lakukan 2 hari berturut-turut, tekanan diastolik lebih dari STRATEGI TERAPI
100 mm Hg.
Anamnesa yang cermat pada penderita hipertensi sangat
(c) Pada wanita hamil adanya hipertensi menetap ditentukan
bermanfaat untuk menentukan faktor predisposisi dan faktor-
setelah 6 minggu post partum.
faktor tersebut sedapat mungkin harus dihilangkan kazena
(d). Pada wanita yang memakai oral kontrasepsi, obat tersebut
akan berpengaruh terhadap hipertensinya.
harus dihentikan 4 - 6 bulan dulu sebelum diagnosa hi-
pertensi ditentukan. Penderita dengan tekanan diastolik lebih besar atau sama
Menurut Freis (4) hipertensi esensial dibagi dalam beberapa dengan 130 mm Hg diharuskan dirawat di rumah sakit dan
tingkatan : penderita lainnya dapat berobat jalan kecuali bila ada penya-
kit lain yang memerlukan perawatan dirumah sakit.
1. Hipertensi ringan : dengan diastolik menetap rata-rata anta-
Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada penderita hiperten-
ra 90 — 104 mm Hg pada 3 kali kunjungan atau lebih.
si ialah pemeriksaan laboratorium (fungsi ginjal, lipid darah,
2. Hipertensi sedang : dengan diastolik menetap rata-rata an-
gula darah dan sebagainya), radiologi (foto torak dan kalau
tara 105 — 114 mm Hg pada 3 kali kunjungan atau lebih.
perlu renografi + pielografi), elektrokardiogram dan pemeriksa-
3. Hipertensi berat : dengan diastolik menetap antara 115 —
an mata.
129 mm Hg.
Apa yang harus kita lakukan selanjutnya terhadap penderi-
4. Hipertensi maligna : bila tekanan diastolik 130 mm Hg atau
ta hipertensi :
lebih.
A. Umum
Hipertensi maligna dikenal juga sebagai accelerated hyperten-
1. Diit
sion. Kriteria hipertensi maligna ialah apabila pada fundus-
kopi didapati ketiganya dari : papil udem, eksudat lunak, • gemuk : diberikan reducing diet
cotton wool exudates, perdarahan retina. • hiperlipidemia : diit rendah lemak
PENDAHULUAN
Hipertensi Esensial (HE) merupakan kelainan atau pe- buluh darah ginjal arteriol post glomerulus menimbulkan
nyakit (?) yang sering ditemukan di klinik, hampir 80 % retensi natrium dengan akibat kenaikan volume plasma (VP)
dari semua penyebab hipertensi. Pada umumnya ditemukan dan volume cairan ekstraselluler (VCES) dan kenaikan te-
kebetulan pada pemeriksaan rutin atau penderita dirawat kanan pengisian atrium, akhirnya isi semenit meningkat
dengan penyulit-penyulit sistim vaskuler. Kematian HE ter- Kenaikan isi semenit menyebabkan vasokonstriksi pembuluh
utama disebabkan penyulit stroke atau infark miokard dan darah tepi (tahanan perifer). akhimya terjadi hipertensi.
sangat jarang disebabkan kegagalan ginjal (1). Proses ini akan berlangsung terus walaupun tekanan emosi
Terapi HE semata-mata simptomatik untuk mencegah telah hilang. Menurut beberapa peneliti, tekanan emosi
penyulit vaskuler. Terapi simptomatik akan berhasil bila dapat mempertahankan kenaikan tekanan darah terutama
memahami dasar-dasar mekanisme patogenesa dan patofisio- pada pasien-pasien yang peka (5).
logi hipertensi. Brunner dkk. (2) mensinyalir bahwa renin Skema
mempunyai efek vaskulotoksik. Penentuan plasma renin
merupakan indikator untuk evaluasi penyulit-penyulit vas- Skema 1.
kuler. Beever (3) mengemukakan bahwa pengobatan hiper - hipertensi neurogen (tran-
tensi dapat mencegah penyulit stroke tetapi infark miokard sient) yang berhubungan
sulit dihindarkan. Sebagai implikasi terapi, perlu diberikan, dengan vasokonstriksi sa-
obat-obat antihipertensi yang dapat menekan plasma renin raf simpatik dan kenaikan
yang mempunyai efek vaskulotoksik tersebut. Propanolol isi semenit
merupakan beta-blocker pertama yang dilaporkan dapat tekanan emosi aktivasi otonom
menekan plasma renin (4). Sejak saat itu, banyak laporan
hasil "percobaan klinik " dari macam-macam beta-blocker vasokonstriksi simpatik
untuk terapi hipertensi. pada ginjal terutama me-
ngenai arteriol post glo-
merulus
PATOGENESA & PATOFISIOLOGI
Etiologi HE masih belum jelas. Beberapa faktor diduga
memegang peranan dalam genesis hipertensi : faktor psikis, restorasi ekskresi retensi natrium
sistem saraf, ginjal, jantung & pembuluh darah, kortiko- natrium
steroid, katekolamin, angiotensin, natrium dan air (5). kenaikan volume plasma
Hipertensi tidak disebabkan oleh satu faktor, tetapi be- kenaikan tekanan (VP) dan volume cairan
berapa faktor turut memegang peranan dan menjalin satu darah ekstraselluler (VCES)
sama lain dalam genesis hipertensi, ini dikenal dengan
teori MOSAIC (6).
vasokonstriksi otoregulasi kenaikan isi semenit
Ledingham (7) mengemukakan klasifikasi patofisiologi aliran darah tepi
HE : stadium labil (labile essential hypertension); menetap
(fixed essential hypertension) dan maligna (malignant essen-
Ginjal memegang peranan penting dalam pengendalian ke-
tial hypertenstion).
lebihan cairan dan homeostasis natrium (8). Pada HE stadium
1. Stadium labil (labile essential hypertension) labil dimana belum terdapat kelainan struktur dinding pem-
Tekanan emosi akan meningkatkan aktivasi saraf otonom buluh darah ginjal maka kenaikan tekanan darah akan
dan menyebabkan kenaikan tekanan darah akibat vasokon- menjadi normal kembali (normotensi) karena ekskresi natrium
striksi arteriol post glomerulus. Vasokonstriksi dari pem - melalui urin meningkat (natriuresis).
vicious
2. Stadium menetap (fixed essential hypertension) circle Renin secretion increased
increased
kenaikan TPR (Total Peripheral Resistance) receptor Renal Sodium Reabsorption
activity
hipertensi
Angiotensin II Aldosteron
Skema 8.
10 mEq —
10 — 70 mEq sedikit
70 — 350 mEq 15 %
> 350 mEq 30%
Propanolol Inderal 1 – – +
Acetabutol Sectral 0,3 + + +
Alprenolol Aptin 0,3 + – +
Atenolol Tenormin 1 – + + bila dikombinasikan dengan diuretik dan beta-blocker tanpa
Metoprolol Lopresor 1 – + + mengandung sifat ISA (propanolol). Propanolol dapat me-
Oxprenolol Trasicor 0,5–1 + – +
nekan aktivitas plasma renin dan mengurangi isi semenit.
Pindolol Visken 6 + – –
Diuretik digunakan untuk menghindarkan dan mengurangi
retensi natrium.
4. Pemakaian kombinasi
5. Efek samping
Prinsip pemberian kombinasi obat-obat antihipertensi ter-
utama untuk memberikan respons optimal dengan takaran Setiap obat antihipertensi apapun dapat menimbulkan
relatif rendah dari obat antihipertensi yang lebih potent efek samping. Diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium
tanpa menimbulkan efek samping (26). Pada umumnya (potassium—losing diuretics) merupakan obat antihipertensi
kombinasi obat-obat antihipertensi ini diberikan pada pasien- yang paling ringan dan sering dipakai sebagai obat tunggal
pasien dengan hipertensi berat atau krisis hipertensi; atau atau kombinasi dengan obat-obat yang lebih potent. Pemakai-
pada pasien-pasien dengan hipertensi ringan atau sedang yang an diuretik jangka lama dapat menyebabkan kelainan-ke-
lainan kimia darah seperti hiperurekemi, hiperkholesterolemi
tidak memberikan respons dengan obat antihipertensi tung-
dan hiperkalsemi. Seperti diketahui hiperurekemi dan hiper-
gal.
Beta-blocker dapat dikombinasikan dengan obat-obat anti- kholesterolemi merupakan secondary risk factor untuk pe-
hipertensi lainnya, tetapi harus selalu diketahui efek farma- nyakit jantung koroner.
kodinamikanya sehingga tidak menimbulkan efek yang me- Beta-blocker tidak lepas dari efek samping ringan maupun
rugikan. Akhir-akhir ini sangat populer pemberian kombinasi : berat yang membahayakan tubuh. Practolol sudah ditarik
vasodilator langsung (direct vasodilator), diuretik, dan beta- dari peredaran karena menyebabkan efek samping berat :
blocker tanpa mengandung sifat ISA (25, 27, 28). Trias ini Raynaud phenomenon, pleuritis eksudativa, perikarditis sika,
efektif untuk " refractory malignant essential hypertension " . peritonitis sklerosa, dan gangguan pendengaran.
Sebelum ditemukan trias ini, tindakan nefrektomi bilateral Efek samping lain dari beta-blocker
merupakan alternatif untuk pasien-pasien hipertensi berat (a) Spasme bronkhus
yang refrakter (27). Beta-blocker non-kardioselektif dan tanpa mengandung
Kombinasi pemberian vasodilator langsung (minoxidil, sifat ISA sering menyebabkan spasme bronkhus pada pasien
diazoxide, prasozine HCl), diuretik, dan beta-blocker tanpa dengan riwayat astma bronkhial atau penyakit paru kronik
mengandung sifat ISA (propanolol) lihat Skema 10. obstruktif.
Vasodilator langsung (direct vasodilator) menyebabkan pe-
nurunan tahanan perifir pembuluh darah tepi (TPR) dan (b) Bradikardi
akhirnya terjadi penurunan tekanan darah arterial. Vasodi- Semua beta-blocker terutama yang tidak mengandung
lator ini dapat menyebabkan efek farmakodinamika lain sifat ISA menyebabkan penurunan denyut jantung kira-kira
yang mempengaruhi efektivitas penurunan tekanan darah 10 sampai 15 %.
arterial; seperti kenaikan isi semenit, retensi natrium, dan (c) Payah jantung
kenaikan plasma renin: Vasodilator ini baru efektif me- Beta-blocker non-kardioselektif dan tanpa mengandung
nurunkan tekanan darah pada pasien-pasien hipertensi berat, sifat ISA dapat menyebabkan payah jantung pada pasien
KEPUSTAKAAN
1. Pickering G. Hypertension, causes, consequences and management. 16:Laragh JH: Vasoconstriction – volume analysis for understanding
London: Churchill, 1970: and treating hypertension: The use of renin and aldosteron profiles .
2. Brunner et al: Essential hypertension: Renin and aldosteron, heart Am J Med 1974; 55: 261:
attack and stroke. N Engl J Med 1972; 286: 441–449: 17:Ibid: Hypertension: Renin system drug therapy and diet. New York:
3. Beever G: The challenge of hypertension. Cardiology Today 1976 ; York Med Books. Dun–Dunnelley Pub Corp:, 1975:
4: 1. 18. Miller et al: Propanolol withdrawal rebound phenomenon. N Engl
4:Prichard BNC, Gillam PMS: Propanolol in hypertension: Am J J Med I975; 293: 416–418:
Cazdiol 1966; 18: 387–391: 19. Louis WJ: The pharmacology of beta blocking drug in relation to
5. Brown et al: Hypertension : a review of selected topics. Abstr the antihypertensive effects: Abstract in a Symposium Current Con-
Wrld Med 1971; 45: 549–559, 633–640: cept in the Therapy of Hypertension with Beta-blocker: The VII th
6. Hokfelt B: Future development in the field of hypertension in Asian Passific Congress of Cazdiology, 25–30 Nov 1979, Bangkok.
Basle: In : Duner, ed: Hypertension symposium. Basle, Sandoz AG, 20:Buehler FR: Antihypertensive beta-blockade and the renin-angio-
1976: 83–86. tensin system: Ibid:
7. Ledingham JM: The etiology of hypertension: Practitioner 1971; 21. Sidabutaz RP et al: Acetabutol in the treatment of hypertension
207: 5–19: with varied plasma renin activity profiles: Proceeding of the 3 rd
8:Guyton et al. Hypertension : a disease of abnormal circulatory Colluquium in nephrology, 22–23 Oct I979, Tokyo:
control: Chest 1974; 65: 328: 22. Lewis PJ: Haeusler G: Reduction in sympathetic nervous activity
9: Byrom FB: The hypertensive vascular crisis: London ; William as a mechanism for hypotensive effect of propanolol. Cited by
Hainemann Medical Books Ltd, 1969: Roberts RH (12):
10:Buhler et al: Propanolol inhibition of renin secretion : a specific 23. Amer MS: Mechanism of action of beta-blocker in hypertension.
approach to diagnosis and treatment of renin dependent hyperten- Biochem Pharmacol 1977; 26: 171:
sive disease. N Engl J Med 1972; 287: 1209–1214: 24. Stumpe KO: Clinical aspects of beta-blockers in hypertension.
11. Tibling, Errikson: The prevention of hypertension: In : Duner, Abstr in a Symposium Current Concepts in the Therapy of Hyper-
ed: Hypertension Symposium: Basle, Sandoz AG, 1976: 101–106: tension with Beta-blockers: The VII Asian Passific Congres of
12. Roberts RH: Theories and use of beta blockade in hypertension and Cardiology, 25–30 Nov: 1979, Bangkok:
angina: Chicago, London: Year Book Med Pub, 1979: 25:Pettinger WA: Recent advances in the treatment of hypertension.
13. Prichazd BNC, Gillam PMS: Use of propanolol in treatment of Arch intern Med 1977; 137: 679–681.
hypertension. Br Med J I964; 2: 725-727: 26. Bulpitt CJ: The drug treatment of hypertension: Practitioner 1971;
14:Ibid: Treatment of hypertension with propanolol: Br Med J 1969; 207: 43–51.
1: 7–16. 27. Pettinger et al: Minoxidil, an alternative to nephrectomy for refrac-
15:Tarazi RC et al: Plasma volume changes with long-term beta-adre- tory hypertension: N Engl J Med 1973; 289; 168–I71:
nergic blockade: Am Heart J 1972; 82: 770–776: 28:Koch-Weser J: Vasodilator and drugs in the treatment of hyper-
tension. Arch Intern Med 1974; 133: 1017–1025:
PEMBICARAAN
1. Pemeriksaan fisik umum dan khusus
• Riwayat keluarga hipertensi
Semua pasien tidak mengetahui mempunyai riwayat keluarga
hipertensi. Menurut beberapa peneliti, riwayat keluarga hi-
pertensi tidak jarang ditemukan pada pasien-pasien hipertensi
renovaskuler (2,15).
• Keluhan dan lama hipertensi
Semua pasien tidak menyadari menderita hipertensi. Delapan
Gambar II : Sidikan ginjal kanan dari 10 pasien, hipertensi ditemukan kebetulan di Bagian
Rawat Jalan Interne Umum, kecuali 2 pasien (no. 2 & 9)
dirawat dengan ensepalopati hipertensif. Penyulit-penyulit
vaskuler (stroke) lebih sering ditemukan pada atheromatous
renal artery stenosis dari pada penyakit fibromuskuler (15).
Pada penelitian lanjutan ternyata kedua pasien ini dicurigai
menderita penyakit fibromuskuler.
• Pemeriksaan fisik
Semua pasien dengan berat badan kurang dari berat badan
ideal; sebabnya tidak diketahui. Habitus pasien hipertensi
renovaskuler biasanya kurus dan langsing, berlainan dengan
hipertensi esensial yang gemuk (16).
Gambaran klinik yang khas dari hipertensi renovaskuler :
timbulnya mendadak dengan hipertensi berat, umur kurang
dari 25 tahun atau lebih dari 50 tahun (17). Hipotensi or-
Captagon ®
lncreases mental drive
and working capacity
sia prevalensi tekanan darah tinggi cukup tinggi, meskipun Menurut WHO penyebab tekanan darah tinggi esensial berkait-
tidak setinggi di negara-negara yang sudah maju, yaitu sekitar an langsung dengan "PERADABAN HIDUP" (5). Makin
10% (2,3,4): Sedangkan WHO memperkirakan bahwa 20% modern suatu kehidupan dituntut konsekuensi penggunaan
dari umat manusia yang berusia setengah baya menderita te- waktu yang serba cepat, segalanya selalu harus cepat sehingga
kanan darah tinggi (5) kehidupan selalu tergesa-gesa. Akibatnya ketenangan dan
Bila penyakit tekanan darah tinggi tidak diobati, tekanan ketenteraman kehidupan berkurang.
darah semakin meningkat dengan bertambahnya umur pende- Ini merupakan salah satu faktor yang penting untuk terjadi-
rita, dan tekanan darah yang terus meningkat dapat memberi- nya penyakit tekanan darah tinggi. Tetapi penyebab-penyebab
kan komplikasi pada jantung, ginjal dan otak penderita. yang pasti sampai sekarang ini belum dapat di ketemukan (5).
Oleh sebab itu penyakit tekanan darah tinggi harus segera di
Tanda-tanda & komplikasi tekanan darah tinggi
tanggulangi. Usaha menanggulangi penyakit tekanan darah
tinggi ini cukup serius baik di dalam maupun di luar negeri, Menurut kriteria WHO penderita dikatakan mempunyai tekan-
bahkan Hari Kesehatan Sedunia 7 April 1978 mengambil tema an darah tinggi bila tekanan darah sistolik sama atau lebih
Down with high blood pressure (5). besar dari 160 mmHg, tekanan diastolik sama atau lebih besar
dari 95 mmHg (4). Gejala yang dirasakan oleh penderita te-
Penyebab tekanan darah tinggi kanan darah tinggi sangat individual sekali; kadang-kadang
Ada berbagai-bagai pendapat dan teori mengenai penyebab te- terasa :
kanan darah tinggi, namun pada umumnya berpendapat (6) - Pusing-pusing di seluruh kepala dan kadang-kadang sampai
bahwa hanya sebagian kecil (20%) dapat diketahui penyebab- terjadi muntah-muntah:
nya yaitu :penyakit ginjal, tirotoksikosis, coarctasio aorta, - Rasa sakit dan kaku pada kuduk/leher bagian belakang.
Bila keadaan ini berjalan terus maka akan timbul pembesaran Tekanan darah arteri menaik mengakibatkan tegangan din-
dan hipertrofi ventrikel kiri, fungsi ventrikel kiri akan menu- ding ventrikel kiri juga menaik dan dilatasi ventrikel kiri.
run dengan cepat, kerja jantung (Cardiac Work) bertambah Akibatnya kebutuhan 02 meningkat. Bila terjadi hipertrofi
dan cardiac output akan terus menurun sampai timbul kega- ventrikel kiri maka kebutuhan 02 akan menjadi normal kemba-
galan jantung: li. Keadaan ini dapat berjalan bertahun-tahun tanpa keluhan.
Setelah Ahlquist mengemukakan konsep pembagian resep- ter atau fibrilasi dengan rapid ventricular response, tapi biasa-
tor sistem adrenergik dalam reseptor alfa & reseptor beta, nya dikombinasikan dengan digitalis yang menghambat pe-
berkembanglah penyelidikan-penyelidikan obat-obat yang se- rangsangan pada AV noda (1).
cara spesifik menghambat reseptor-reseptor itu. Obat peng- Digitalis dapat menimbulkan gangguan irama jantung berupa
hambat reseptor beta, atau yang sering disebut beta-blocker atrial tachicardia dengan AV block atau ventricular extra
bersifat mengurangi atau menghilangkan efek stimulasi pada systole, untuk mengatasi gangguan ini beta-blocker merupakan
reseptor beta oleh katekolamin (noradrenalin dan adrenalin) drug-of - choicc asal konscntrasi kalium dalam serum darah
yang dihasilkan pada ujung postganglion saraf simpatik dan normal (3,4):
pada medula suprarenalis: Gangguan tachicardi sering terjadi pada kasus dengan Wolff-
Dalam klinik beta-blocker antara lain digunakan untuk Parkinson-White Syndrome; beta-blocker dapat diberikan seba-
pengobatan beberapa penyakit kardiovaskuler dan ternyata gai pencegahan terjadinya tachicardia tersebut (5).
sangat efektif (1). Di bawah ini akan dibahas masing-masing Juga beta-blocker sangat efektive untuk pengobatan tachiarit-
keadaan klinik yang dapat diobati/ditanggulangi dengan obat mia yang menyertai suatu latihan berat, anestesi atau pemberi-
tsb. an obat katekolamin: Pada paroxysmal supraventricular tachy-
cardia kombinasi beta-blocker dengan quinidine sangat baik
Tachiaritmia kordis responnya, demikian juga sebagai pengobatan maintenance pa-
Beta-blocker sangat efektif untuk pengobatan gangguan da kasus postkonversi dengan defribrilator (6).
irama jantung tachiaritmia yang disebabkan meningkatnya Ventricular aritmia yang tidak disebabkan digitalis atau kate-
aktivitas simpatik terhadap jantung atau oleh meningkatnya kolamin biasanya lebih terkontrol dengan kombinasi quinidine
konsentrasi katekolamin oleh beberapa sebab, umpamanya atau xylocaine (7):
pemberian digitalis, hipoksia, hipokalemi atau hipotensi (2).
Angina pektoris dan intermediate syndrome.
Pada beberapa gangguan irama jantung beta-blocker kurang
efektif apabila dipakai sendiri dan harus dikombinasikan Angina pektoris merupakan gejala yang terjadi karena ke-
dengan obat antiaritmia lainnya: Di bawah ini terdapat daftar tidak seimbangan antara kebutuhan oksigen miokard dengan
gangguan irama jantung yang efektif dengan hanya satu macam penyediaan oksigen, umumnya oleh karena berkurangnya alir-
beta-blocker dan yang kadang harus dikombinasikan dengan an darah melalui sistem koroner, karena meningkatnya kerja
obat antiaritmia lainnya: ventrikel kiri maka kebutuhan oksigen akan meningkat:
Beta-blocker mengurangi kerja ventrikel kiri dengan cara (8):
■ Sangat efektive, — mengurangi kekuatan kontraksi miokard
1. Sinus tachikardi - mengurangi kecepatan denyut ventrikel
2. Atrial flater dan atrial fibrilasi dengan rapid ventrikular — mengurangi tahanan sistole ventrikel kiri
response: Nitrogliserin masih tetap merupakan obat utama pada keadaan
3. Tachiaritmia oleh karena digitalis akut dan isosorbide dinitrat dapat dipakai untuk mencegah
4. Tachiaritmia timbul oleh karena latihan berat, anestesi serangan angina (9):
atau pemberian katekolamin. Diagnosa intermediate syndrome dibuat apabila sering menga-
5. Wolff-Parkinson-White Sindrome. lami serangan angina dengan tiap serangan lamanya lebih dari
15 menit atau angina decubitus atau angina dengan post
■ Kombinasi dengan obat antiaritmia miokard infark; pada keadaan ini kombinasi kedua obat nitrat
1. Paroxysmal supraventricular tachycardia - dengan quini- dengan beta-blocker sangat baik untuk mengurangi frekuensi
dine serangan angina, mengurangi perluasan dari infark dan pence-
2. Ventricular tachycardia — dengan quinidine atau lidocai- gahan tachiaritmia atau ventrikel fribrilasi (10):
ne: Pada keadaan angina disertai kegagalan jantung yang memba-
Untuk memperlambat denyut nadi pada sinus tachicardi beta- kat, dapat diberikan digitalis dikombinasikan dengan beta-
blocker tersendiri sangat efektif, demikian juga pada atrial fla- blocker.
obat kardiotonik baru 1. Amrinon bukan suatu β-agonist karena efek ino-
tropiknya tidak dihambat oleh penghambat adre-
nergik- β seperti propranolol atau practolol.
2. Amrinon bukan suatu c-AMP modulator.
3 Tidak seperti glikosida jantung, amrinon tidak meng-
hambat (Na + K)–ATP ase
4 Efek inotropik positif amrinon tidak disebabkan ka-
Meskipun tahun-tahun terakhir ini pengetahuan kita mengenai rena stimulasi feseptor histamin.
perubahan-perubahan biokimia dan perubahan fisiologi pada 5: Hipokalsemia meningkatkan efek inotropik, sedang
kegagalan jantung maju dengan pesat,pengembangan obat kar- hiperkalsemia menghambatnya.
diotonik tidak demikian halnya: Dari berbagai hasil penyelidikan itu disimpulkan bahwa
Lebih dari 200 tahun telah lewat sejak W: Withering pertama amrinon mempunyai mekanisme kerja yang lain dari obat-
kali menuliskan sifat-sifat farmakologik Digitalis purpurea obat jantung lainnya
dan menggunakannya dalam klinik. Kini keadaannya belum
banyak berubah. Glikosida digitalis masih merupakan obat Evaluasi klinik
kardiotonik yang paling banyak dipakai dalam klinik, namun • Keamanan dan toleransi: – untuk menguji keamanan
obat ini terbatas penggunaannya karena efek sampingnya: obat amrinon ini telah dilakukan percobaan pada orang-
Obat kardiotonik lain yang bekerja pada reseptor–ß orang percobaan: Pada pemberian I.V. amrinon menyebabkan
adrenergik miokardium seperti katekolamin, terbatas penggun- pengurangan yang tergantung-dosis pada pre-ejection period,
annya dalam pengobatan kegagalan jantung kronik karena left verrtricular ejection period dan lama sistole elektromeka-
tidak dapat dipergunakan per oral, lama kerjanya pendek nik total. Denyut jantung sedikit meningkat (16/menit),
serta mempunyai sifat aritmogenik: tekanan diastolik sedikit menurun (7 mmHg) dan tekanan
Pencarian obat kardiotonik yang aktif pada penggunaan sistolik sedikit meningkat: Tidak ditemukan perubahan-per-
per oral dan mempunyai sifat-sifat unik mencapai tahap baru ubahan hematologik atau biokimia darah.
dengan ditemukannya senyawa-senyawa biperidin, salah satu Pemberian oral (0,3 - 2,4 mg/kg) pada sukarelawan-
diantaranya ialah amrinon. sukarelawan yang sehat menyebabkan peningkatan tekanan
nadi (pulse pressure) dan pengurangan interval waktu sisto-
Farmakologi
lik tanpa perubahan yang berarti pada denyut jantung dan
Efek inotropik positif amrinon didemonstrasikan perta- atau tekanan darah: Tapi dengan dosis 2,4 – 3,4 mg/kg teka-
ma kali dalam percobaan in vitro menggunakan atrium kucing nan darah akan menurun dan denyut jantung meningkat.
dan otot-otot:papiler yang diisolasi. Mula kerja amrinon ada-
lah 1 menit dan efek tertinggi (peak) pada 2 menit, sedang • Pada penderita kegagalan jantung. – Amrinon telah di-
lama kerjanya lebih dari 1 jam. Pemberian amrinon berulang coba pada penderita kegagalan jantung Kelas III–IV (the
kali pada preparat yang sama tidak menunjukkan takifi- New York Heart Ass. Classification) penderita lelaki mau-
laksis pada respons obat. pun wanita, umur antara 45 – 82 tahun. Kegagalan jantung
Efek inotropik juga ditemukan pada percobaan in vivo mereka terutama akibat kardiomiopati idiopatik atau penya-
menggunakan anjing. Injeksi amrinon IV dengan dosis tunggal kit pembuluh darah koroner: Kegagalan jantung tsb. tidak da-
0,1 – 1 mg/kg mengakibatkan peningkatan yang tergantung- pat dikontrol dengan terapi konvensional (diuretik, digitalis,
pada-dosis dalam kekuatan kontraksi jantung tanpa diikuti vasodilator) Meskipun demikian, obat-obat jantung tsb.
dengan perubahan yang berarti pada tekanan darah atau (digoxin, diuretika, kalium, antiaritmia, antikoagulansia dll.)
denyut jantung. Dengan dosis yang lebih tinggi, amrinon tetap diberikan, tetapi ditambah dengan amrinon. Pemberian
menyebabkan penambahan lebih jauh pada kekuatan kon- secara IV bolus 0,75 – 3,5 mg/kg menyebabkan meningkat-
traksi jantung dan penurunan tekanan darah sistolik & di- kan cardiac output, left ventricular dp/dt dan stroke work
astolik, serta peningkatan denyut jantung, tetapi tidak me- index:: Tekanan ventrikel kiri dan tekanan diastolik, pul-
nyebabkan aritmia. monary capillary wedge pressure dan tekanan atriurn kanan,
Pemberian amrinon (2 – 10 mg/kg) pada anjing yang semua menurun. Pemberian oral pada pasien-pasien di atas juga
tidak dianestesi menyebabkan peningkatan kekuatan kon- memberikan respons hemodinamik yang memuaskan.
traksi jantung, dengan efek minimal terhadap denyut jantung, Pada beberapa penderita kegagalan jantung yang berat
tekanan darah dan EKG Mula kerja obat ini pada pemberian sekali, pemberian amrinon dalam dosis tinggi menyebabkan
per oral ialah dalam 15 menit dengan puncak pada 1 jam trombositopenia: Efek samping ini hilang setelah pemberian
serta lama kerja lebih dari 5 jam: obat dihentikan: Diperkirakan bahwa efek samping ini dise-
babkan karena formulasi amrinon yang kurang stabil, maka
Dalam dosis inotropik, amrinon tidak menyebabkan
kini terus dicari formulasi yang tepat untuk obat kardioto-
perubahan yang berarti pada aliran darah koroner, ginjal
nik ini:
maupun aorta, serta tidak menyebabkan perubahan fungsi
ginjal, plasma atau elektrolit-urin pada anjing yang dianestesi. ( Trends in Pharmacological Sciences February 1980, 143—145)
KEPUSTAKAAN
1: Karpovich PV: Physiology of muscuIar activity: PhiIadeIphia: WB 6. American Heart Association, The Committee on Exercise: Exercise
Saunders Co, 1953: testing and training of individuals with heart disease or at high risk
2: Astrand PO, RodahI K: Textbook of work physiology. Tokyo : for its deveIopment: A handbook for physicians: American Heart
Mc Graw HiII Kogakusha Ltd, 1970: Association, 1975.
3: Guyton AC: Textbook of medicaI physioIogy: PhiladeIphia: WB 7: Jones NL: Clinical exercise testing: Philadelphia: WB Saunders Co,
Saunders Co, 1966: 1975:
4. Clarke HH: Application of measurement to heaIth and physicaI 8: Tomi Hardjatno, V Sutarmo Setiadji, B Gunawan: Pengukuran
education: Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc, 1976: "physical quotient" siswa keIas III SMA Pangudi Luhur Jakarta
5. International Society of Cardiology. MyocardiaI infarction, how to tahun 1977, 1979: Jakarta : Bagian Ilmu Faal FKUI:
prevent, how to rehabiIitate: 1973:
Salah satu penyulit yang paIing sering dijumpai pada kehamil- B. Perubahan sel-sel darah.
an ialah anemia defisiensi besi. Angka kejadian di beberapa Dimulai pada umur kehamilan 8 minggu, jumlah lekosit
negara menunjukkan angka yang berbeda-beda: Hal ini ter- meningkat secara progresif sampai aterm. Pada pemeriksaan
gantung dari : keadaan gizi dan tinggi rendahnya penyebaran darah tepi akan ditemukan mielosit dan metamielosit, se-
penyakit infeksi parasit. Namun haI yang pasti dapat dikata- bagai akibat lekositosis ini: Bila pada kehamilan didapatkan
kan, ialah bahwa angka kejadian anemia pada kehamilan jumlah lekosit 10:000 — 15.000, hal ini wajar.
di negara-negara yang sedang berkembang tentu cukup tinggi: Trombosit akan mengalami kenaikan selama kehamil-
Wanita hamil yang menderita anemia digolongkan pada ke- an. Beberapa penyelidik lain mengatakan bahwa jumlah
hamilan risiko tinggi. Hal ini dapat dimengerti karena anemia trombosit tetap, bahkan sedikit lebih rendah dibanding dengan
pada wanita hamil dapat memberi penyulit-penyulit yang sebelum hamil. Namun yang jelas iaIah pada waktu pasca per-
cukup berat, baik untuk ibu maupun janinnya: salinan jumlah trombosit justru meningkat.
GejaIa anemia, kadang-kadang tidak jelas didapatkan, Pada umur kehamilan 6 bulan, mulai terjadi kenaikan eri-
karena gejala yang timbuI mirip perubahan-perubahan yang trosit dan mencapai puncak pada kehamilan aterm, yang
wajar dijumpai pada kehamilan: OIeh karena itu dokter per- akhirnya kembali normal setelah 6 minggu persaIinan.
lu dapat membedakan sedini mungkin adanya anemia pada
C. Anemia fisiologik
kehamilan dengan gejala-gejala yang memang wajar dijumpai
pada kehamilan. Peningkatan volume plasma darah ternyata tidak seimbang
dengan kenaikan jumlah eritrosit. Dalam perkembangan ke-
PERUBAHAN—PERUBAHAN FISIOLOGIK SISTEM ljaeubih hamilan, ternyata kenaikan volume plasma darah
HEMATOLOGIK PADA KEHAMILAN. tinggi dari kenaikan eritrosit: Bila kenaikan volume plasma
Pada kehamilan terjadi perubahan-perubahan hematologik mencapai 35 — 55 %, maka kenaikan eritrosit hanya 15 —
yang dalam batas-batas tertentu adalah wajar: Perubahan 30 %. Akibatnya terjadi pengenceran sel-sel eritrosit yang
hematologik yang menonjol ialah : (A) Perubahan plasma cukup besar, khususnya pada umur kehamilan 32 — 34 minggu
darah, (B) Perubahan sel-sel darah, (C) Akibat perubahan sehingga secara relatip kadar Hb menjadi rendah. Peristiwa
kedua hal tersebut akan timbul anemia fisiologik. pengenceran ini disebut "hydraemia", " pseudo anemia "
atau lazim disebut "anemia fisiologik". Pada keadaan he-
A. Perubahan plasma darah. modilusi ini, kadar Hb dapat mencapai penurunan sampai
Pada kehamilan volume plasma darah akan mengalami ke- 10%, yang masih dapat dianggap fisioIogik.
naikan. Kenaikan volume plasma darah dimulai pada 3 bulan
Tabel I. PERUBAHAN FISIOLOGIK KOMPONEN
kehamilan, yang berangsur-angsur meningkat sampai men-
DARAH PADA KEHAMILAN.
capai kenaikan maksimal pada umur kehamilan 32 - 34
minggu. Setelah umur kehamilan 32 - 34 minggu volume
Nama Nilai
plasma darah kemudian menurun, dan akan mencapai volu-
me normal setelah 3 minggu persaIinan. 12 - 13,4 % (82-92 %)
Hemoglobin
Bila kehamilan sudah mencapai genap bulan, maka vo- Eritrosit 4 - 5 juta per cc:
lume plasma darah mengalami kenaikan sebesar 45% dari Index warna 0,9 - 1,0
keadaan sebelum hamil: Kenaikan plasma ini adalah akibat Packed Cell Volume (PCV) 37 - 42 %
Mean CorpuscuIar Volume (MCV) 80 - 94 cc.
rangsangan laktogen placenta yang menimbulkan kenaikan
Mean Corpuscular Haemoglobin Concen
sekresi aldosteron. tration (MCHC) 32 - 36 %
Dalam kehamilan, volume pIasma darah memang harus me- Zat besi serum 60 - 120 mg %
ningkat guna memenuhi kebutuhan cairan plasma pada rahim Laju endap darah Meningkat (60 mm Jam I)
yang membesar, disertai juga dengan pembesaran pembuluh- Lekosit Meningkat (I0.000 - I5:000):
pembuluh darahnya. Selain itu kenaikan cairan plasma ini di- Trombosit Normal pada kehamilan.
Meningkat pada pasca persaIin-
perlukan guna menjaga keseimbangan hemodinamik, pada po- an:
sisi tidur atau berdiri dan mengimbangi hilangnya cairan Sumsum tulang Normal.
darah pada waktu persalinan.
Pencegahan : Pada wanita hamil aterm dengan anemia defisiensi zat besi
yang cukup berat, dapat diberikan zat besi per infusum da-
Pencegahan adalah cara terbaik untuk menghindari terjadinya lam bentuk ikatan dextran. Zat besi yang terikat dengan
anemia pada kehamilan: Mengingat hampir 70% wanita hamil dextran ini dilarutkan dalam garam faali dicampur dengan
mengidap anemia defisiensi besi dalam bermacam-macam de- 8000 U heparin untuk mencegah trombosis vena: Infus di-
rajat, maka banyak ahli menganjurkan agar memberi saja zat berikan dalam waktu 5 jam:
besi pada semua wanita hamil: Pemberian zat besi sebaiknya Pengaruh sampingan ialah : merasa adanya zat besi di
dimulai pada umur kehamilan 16 minggu, khususnya pada dalam mulut, gatal-gatal, panas badan dan nyeri sendi.
wanita yang mengalami emesis. Semua pengaruh sampingan ini dapat dihindari dengan pem-
Sebagai profilaktik, bila didapatkan kadar Hb lebih berian 4 mg chlorpheniramine sebelum infus dimulai.
dari 90%, cukup diberi zat besi 60 mg per hari; sedang bila Pada wanita hamil pengaruh sampingan lebih banyak di-
kadar Hb kurang dari 90%, hendaknya diberi 180 mg: Pembe- jumpai dibanding dengan wanita tidak hamil: Dengan pem-
rian 180 mg ini hendaknya dalam bentuk 1,2 gr: gluconas berian zat besi per-infusum, kenaikan kadar Hb akan cepat
ferosus atau 600 mg sulfas ferosus: terjadi dan kembali normal setelah 2 minggu. Sebagian zat
Perlu diingat bahwa pada pemberian zat besi sering ter- besi yang terikat dengan dextran menembus placenta na-
jadi gangguan gastrointestinal disebabkan intoleransi atau dosis mun tidak menimbulkan kerugian pada janin.
yang berlebihan: Vitamin C masih tetap dianggap sebagai ba-
4. pemberian transfusi.
han pembantu absorbsi zat besi, karena vitamin C dapat mem-
pertahankan zat besi dalam bentuk Fero. Pada pemberian dosis Beberapa wanita dengan hamil tua bila mengalami anemia
profilaktik di atas, 80% dari wanita hamil pada saat persalin- yang cukup berat akan mengalami oedema dan peningkat-
an akan mempunyai Hb rata-rata di atas 80%: an cardiac output: Keadaan semacam ini memerlukantrans-
Perlu diingat pula bahwa pemberian zat besi pada wa- fusi darah untuk dapat cepat meningkatkan kadar Hb.
nita hamil harus pula diimbangi dengan pemberian asam-amino Transfusi hendaknya diberikan dalam bentuk packed-cell
yang cukup, karena asam amino merupakan bagian terpen- untuk menghindari terjadinya payah jantung. Selain trans-
ting dari pembentukan hemoglobin. fusi, pada keadaan ini hendaknya diberikan pula diuretika
golongan frusemide secukupnya.
Kuratif:
KEPUSTAKAAN.
Bila anemia telah timbul maka wanita hamil harus diberi te-
1. Barnes C G: Medical Disorders in Obstetrics Practice; IV th Ed:
rapi zat besi: Pemberian zat besi dapat dilakukan dengan cara : .Blackwell Sci: Publication, 1974, I75—I86:
1 per oral: Pemberian per oral dapat dilakukan sebagai ter- 2. Burrow G N. Medical Complications During Pregnancy, WB Saun-
sebut di atas, namun perlu diingat bahwa absorbsi zat besi ders, 1975, 689—692
3. Helman L M, Pritchard J A: William ' s Obstetrics, XIV th Ed: Apple-
tidak dapat melebihi 50 mg per hari: Beberapa penderita
ton Century Crofts, New York, I971:
sering mengalami gangguan gastrointestinal, akibat dosis 4. Maleria R A et al: Nutrirional Anemia during Pregnancy: J Obst
zat besi yang berlebih atau intoleransi: Gynec Brit Cwth 1977; 81:254
KEPUSTAKAAN
1. Erdmann RF: Bleeding due to increased intravascular blood coa- 6. Seainan AJ. The regognition of intravascular clotting: Arch Intern
gulation. N Engl J Med. 1965; 273:1370 Med: 1970; 125:I016
2. Minna JD, Robboy SJ, Colman RW. Disseininated Intravascular 7. Dermann RF. Pathogenesis of bilateraI renal corticaI necrosis :
Coagulation in Man: Springfield lll. C Thomas, 1 st ed:, 1974, 207 its production by ineans of exogenous fibrin: Arch Pathol. 1963;
3. Haanen C: Gedisseinineerde intravasale stolling: Ned T Geneesk: 79:6I5
1976; 120:38 8. Mersley C: Defibrination syndroine or : : : : Blood: 1973; 41:599
4. Colman RW, Robboy SJ, Minna JD: Disseininated intravascular 9. Corrigan JJ. in FJ Ingelfinger , RV Ebert, M Finland & AS Relman :
coagulation : a reappraisal: Ann Rev Med: 1979; 30:359 Controversy in InternaI Medicine: Philadelphia, WB Saunders,
5. Breen FA, Tullis JL: Ethanol gelation test : a rapid screening test voI 2; 1974,623
for intravascular coagulation: Ann Intern Med: 1968; 69:1197
Jepang Mengekspor Tehnologi Obat ke Amerika. merupakan faktor pengatur pertumbuhan tumor, ter-
Yamanouchi Pharmaceutical Co. , Jepang, akan me- utama kanker.
ngekspor tehnologi pembuatan obat anti-depresan — Tim yang dipimpin oleh Dr. Brian Mc Auslan itu
YM — 8054 — kepada Warner Lambert Co., Amerika. mengidentifikasi zat tsb. sebagai senyawa tembaga dalam
Obat baru ini akan merupakan obat ke empat yang di- bentuk ion (non-metal). Telah diketahui bahwa tumor-
ekspor oleh perusahaan itu setelah antibiotika Josami- tumor melepaskan faktor angiogenik tsb yang me-
sin, antiaritmik Pulsan, dan vasodilator koroner Per- rangsang pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru
dipin. sehingga memungkinkan tumor tsb. bertambah besar.
YM—8054 yang ditemukan oleh laboratorium pene- Bila daya kerja senyawa tembaga tsb. dapat dihambat,
Iitian Yamanouchi ini struktur kimianya berIainan mungkin hal ini dapat dipakai dalam pengobatan bebe-
dengan anti-depresan trisiklik seperti amitriptilin atau rapa jenis kanker, karena kanker tak dapat tumbuh
imipramin. Karena tidak mempunyai efek antikholi- tanpa supply pembuIuh darah yang mencukupi.
nergik, obat ini bila dipakai dalam klinik, diperkirakan Mc Auslan mengatakan bahwa penemuan ini juga me-
tidak akan menyebabkan efek samping seperti mulut nimbulkan suatu masalah yang rumit bagi IUD yang
kering, konstipasi dan retensi urin. Karena tidak mem- dibuat dari tembaga. Suatu tim dari Victoria telah mem-
punyai efek terhadap sistem kardiovaskuIer, obat ini buktikan bahwa tembaga dari IUD yang dicampur
diharapkan sangat berguna bagi pasien berusia Ianjut. dengan lemak dalam uterus dapat membentuk zat pe-
Pasaran obat anti-depresan di dunia saat ini diper- nyebab kanker, melonaldehida.
kirakan berjumlah 150 milyar rupiah, di Amerika (ASN I980 ; 7 : 1)
sendiri jumlahnya 75 milyar rupiah, sedang di Jepang
hanya 8,75 milyar rupiah. "
INDIAN WRESTLING"
Japan Med Gazette, Oct 20, 1979: Panco atau Indian wrestling (mengadu kekuatan
tangan, siku di atas meja dan tangan bergenggaman)
banyak digemari remaja-remaja untuk membuktikan
PENGATUR PERTUMBUHAN PEMBULUH DARAH,
kekuatannya di depan khalayak ramai. " OIah raga"
KANKER, TEMBAGA & IUD.
ini dapat berbahaya, seperti terbukti dari beberapa
Tiga ahli biologi Australia telah berhasil mengisolasi kasus fraktura spiral pada humerus yang diakibat-
zat yang diperkirakan merupakan pengatur (regulator) kannya.
pertumbuhan pembuluh darah. Zat itu mungkin juga Hospital Update 1979 ;5:949
PENDAHULUAN tambahkan 1 tetes asam asetat anhidrid p.a: : koeok selama ± 1 menit
kemudian ditambah NaOH 7N 1 tetes : Pada sample yang lain (sample
Penyakit TBC masih merupakan penyakit rakyat yang A) ditambah 2 tetes air suling untuk mendapat jumlah volume yang sa-
utama di Indonesia: Salah satu obat yang dipergunakan untuk ma.Kemudian kedua sample urin tersebut dinetralkan dengan 0,5 ml
0,5N Na011 lalu pada kedua sample diatas ditambahkan berturut-
terapi penyakit tersebut ialah isoniazid (lNH): Dosis lNH
turut : 1 ml 0,5 N Kalium fosfat buffer (pH : 6); 1 ml larutan KCN
yang optimal hanya dapat diketahui, bila diketahui kecepat-
20% (yang dibuat baru), 4 ml larutan Chloramin–T 12,5% (larutan
an biotransformasi obat itu dalam tubuh dan ekskresinya: Bio- segar) dengan dikocok: Sesudah ditunggu satu setengah menit, kemudi-
transformasi lNH ialah dengan cara asetilasi, dan ekskresinya an ditambahkan 5 ml aseton p.a: sambil dikocok: Kadang-kadang tim-
sebagian besar dalam bentuk asetil melalui urin (1,2): bul endapan pada urin yang pekat, endapan ini dapat dihilangkan
Dalam hal kecepatan asetilasi INH ini, dibedakan dua dengan dicentrifuge:
golongan . yaitu golongan asetilator cepat dan asetilator Menentukan O.D. loptiCeal density) dari kedua sample tadi dengan
spektro fotometer pada panjang gelombang 550 inu.
lambat: Perbedaan kecepatan asetilasi obat itu ditentukan
oleh faktor heriditer sesuai hukum Mendel : Asetilator cepat • Perhitungan dan penetapan golongan : ada dua maeam ukur-
diturunkan oleh gen dominan (3): Ellard telah melaporkan an untuk penetapan golongan asetilator cepat dan asetilator lambat
lNH.
tentang frekuensi golongan asetilator cepat dan asetilator
1. lndeks inaktifasi :perbandingan antara asetil lNH dan lNH bebas:
lambat lNH di antara suku-suku bangsa di dunia (3); sedang- Indeks inaktifasi = O.D. larutan A/O:D: larutan (B–A) x 0,761;
kan Adji Widjaja dan kawan-kawan melaporkan prosentase orang percobaan dengan nilai indeks 3 atau lebih rendah, termasuk
golongan asetelator cepat dan asetilator lambat lNH dari golongan asetilator lambat, sedangkan nilai indeks 5 atau lebih
sejumlah pasien yang terdiri dari suku Jawa dan Madura di tinggi, termasuk golongan asetilator Ceepat.
Surabaya (4). 2. Prosentase asetil lNH : perhitungan dari asetil lNH sebagai total
hidrazid yang diekskresi dalam urin.
Penelitian frekuensi asetilator cepat dan asetilator
Prosentase asetil lNH = O.D. larutan A/O.D. larutan B x 100% ;
lambat lNH di lndonesia masih belum lengkap: Tujuan umum 75% atau lebih
orang percobaan dengan prosentase asetil lNH
penelitian ini ialah mengetahui frekuensi asctilator cepat dan tinggi, termasuk golongan asetilator Ceepat. Sedangkan orang per-
asetilator lambat lNH di Indonesia, yang terdiri dari berba- cobaan dengan nilai indeks inaktifasi antara 3 dan 5 atau prosen-
gai suku bangsa, namun karena keterbatasan waktu dan tasi asetil lNH antara 70% sampai 75%, termasuk golongan sedang
biaya, maka baru dapat dilakukan pada sekelompok masya- (intermedier ).
rakat Jakarta saja: Larutan A(sample A) adalah larutan yang hanya mengandung asetil
lNH dan larutan B (sample B) adalah larutan yang mengandung asetil
METODA DAN BAHAN lNH dan INH yang telah diubah menjadi asetil INH (dengan asain ase-
INH. tat anhidrid): 0,761 adalah selisih berat molekul asetil 1NH dan
Setelah diadakan pemilihan metoda penetapan golongan ase- Blanko yang dipakai pada penetapan ini ialah aquadest yang ditambah
tilator cepat dan asetilator lambat yang cukup praktis dan teliti (5, pereaksi-pereaksi dan diperlakukan sama dengan sample, menurut
6,7), maka pada penelitian ini dipilih metoda pemeriksaan Eidus dan mCetoda pemeriksaan.
kawan-kawan 15) dengan bahan pemeriksaan urin.
Untuk setiap orang percobaan dicatat : umur, berat badan dan
suku bangsa: Umur orang perCeobaan berkisar antara 20 – 70 tahun HASIL
dan berat badan antara 40 – 80 kg. Suku bangsa terdiri dari Suku : Dari hasil pengamatan dengan cara penetapan golongan
Jawa, Sunda, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Tionghoa, Jakarta, asetilator cepat dan asetilator lambat lNH menurut metoda
Tapanuli, Arab, Manado, Timor dan Madura.
Eidus, L dkk: (5) untuk sekolompok masyarakat Jakarta (ta-
Mulai tiga hari sebelum pemeriksaan, orang percobaan tidak
boleh makan obat atau vitamin, sehari sebelum pemeriksaan orang bel [) yang terdiri dari suku Jawa, Sunda, Sumatera Barat,
percobaan diberi isoniazid (lNH) 10 mg per kilogram berat badan Kalimantan Selatan, Tionghoa, Jakarta,Tapanuli, Arab, Mana-
dalam kapsul: Obat dimakan 8 jam sebelum pengambilan sediaan urin; do, Timor dan Madura, tcrnyata dari 103 orang suku Jawa :
6 jam setelah makan obat orang percobaan membuang urin semua- 44,66% tergolong asetilator cepat, 53,40% asetilator lambat
nya, 8 jam setelah makan obat, urin ditampung untuk bahan pemerik-
saan. Kemudian dilakukan cara penetapan sebagai berikut : dan 1,94 % golongan sedang: Dari 14 orang suku Sunda :
50,86% tergolong asetilator cepat, 42,86% asetilator lambat
• Bahan pemeriksaan : urin diencerkan lCebih dulu dengan air
suling 1:10: Disediakan 2 sample urin @ 1 ml, pada masing-masing dan 7,14 % golongan sedang: Dari 12 orang suku Sumatera
sample urin tersebut ditambahkan 0,5 ml 0,5 N HCI, dibiarkan pada Barat 75% termasuk golongan asetilator cepat, 25% aseti-
suhu kamar selama 15 menit: Pada salah satu sample (sample B) di- lator lambat dan dari 13 orang suku Tionghoa, 76,92% ter-
KEPUSTAKAAN
macologieal Evaluation in Drug Control: Report on Syinposium
1. Levy G: CorreIation between drug concentration and drug res- Heidelberg, 7 — 30 November 1972:
ponse in man — Pharmaeokinetic eonsiderations: Proeeedings of 4. J Koch—Weser: Correlation of seruin coneentrations and phar-
the Fifth lnternational Congress on Pharmaeology: San Fransiseo, maeologie effeets of antiarrhythmic drugs: Proceedings of the
1972; p 34 — 55 Fifth International Congress on Pharmaeology, San Fransisco
2. Beeeher HK: Measurements of subjective responses. Oxford Uni- I972; p 69 — 85
versity Press, 1959. 5. Wagner JG: Ceramah ilmiah "Biopharmaeeutics and Pharinacoki-
3 Azarnoff DL Pharinacokineties and bioavaiIability: ClinicaI Phar - netie Considerations for Better Quality Drugs: Mei 1977:
KEPUSTAKAAN
1:Goinbos GM: Hyphema; Handbook of ophthalmologie emergeneies. 7:Edward WC: Layden WE: Monoeular versus binoeular patching in
2 ed: Tokyo: Toppan Co, 1977: trauinatie hyphema: Am J Ophth I973; 76: 359-362.
2:Vaughan D: General ophthalmology: 6 th ed: Tokyo : Lange Med 8: Yasuna E: Management of traumatie hyphema. Areh OphthaImol
Pub:, Maruzen Asian Edition, 1971: 206-226: 1974; 91: 190-191:
3:Cahn PH: Factors of iinportance in traumatic hypheina: Am J 9:Admadi Soeroso. Perdarahan biIik depan bola mata karena ruda-
Ophth 1963; 55: 591-596: paksa di R:S: Dr.Soetomo, Surabaya : Bagian Ilinu Penyakit Mata
4:Rakusin W: Traumatic hyphema. Am J Ophth 1972; 74: 284-292: FK Unair, 1977:
5:Edward WC, Layden WE: Traumatie hyphema: Am J Ophth 1973; 10:CaIlahan A, Zubero J: Hyphema surgery. Am J Ophth 1962; 53 :
75: 1I0-1I6: 522-523.
6:Daar JL, Passmore JW: Management of traumatic hyphema. Am J 11: Henry MM: Nonperforating eye injuries with hyphema: Am J
Ophth 1976; 63: 134-136: Ophth 1960; 49: 1298-1300:
Air mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan Air yang keluar dari tubuh manusia sebagian besar
penghidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Air ter- berupa urin yang 95%-nya terdiri dari air. Di samping itu juga
dapat di alam dalam berbagai bentuk dan mempunyai bcrbagai ada yang ke luar berupa keringat dan uap air pada waktu ber-
kualitas: Meskipun air merupakan sumber daya alam yang nafas. Dalam ginjal air mempunyai tugas yang amat vital
berada dalam siklus, namun jumlah yang langsung dapat di- yaitu inembersihkan bahan buangan dari aliran darah. Lima
manfaatkan manusia sering sangat terbatas. Hal ini antara belas kali sejam, semua darah dalam badan melalui kedua gin-
lain karena manusia belum memanfaatkan sumber daya air jal. Tiap hari kurang lebih 2272 liter darah dicuci dan dari
sebaik-baiknya dan bahkan sering menimbulkan hal-hal yang padanya dikeluarkan 2,3 liter bahan buangan berupa urin.
mengganggu kelestarian dan mencemarinya. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Meskipun
Banyak penyakit menular dan tidak menular yang ada salah satu ginjal tidak bekerja, ginjal yang lain akan terus
hubungannya dengan air, sehingga perlu dilakukan tindakan bekerja mencuci darah. Akan tetapi bila kedua-duanya tidak
pencegahan: Untuk menjaga kelestarian sumber daya air bekerja, terjadilah apa yang disebut uremia: Seorang tak dapat
dan mencegah hal-hal negatif yang dapat timbul melalui air, hidup lebih dari tiga minggu dengan darah yang tidak dibersih-
pemerintah bersama masyarakat perlu mengambil langkah- kan. Air pada mata terus menerus mengalir ke luar melalui
langkah baik yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif, kelenjar air mata, untuk memberi pelumas dan membersihkan
represif maupun promotif. mata. Bahan buangan ini masuk ke hidung dan daiam keadaan
normal akan menguap dengan sendirinya: Kelenjar keringat
AIR PADA TUBUH MAKHLUK HIDUP memakai kurang lebih 0,6 liter air tiap hari untuk mendingin-
Banyaknya air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari kan permukaan kulit dengan jalan penguapan. Pernafasan
berat tubuhnya, dan sangat bervariasi antara masing-masing pun niengeluarkan air berupa uap air dari paru-paru.
Dari uraian di atas jelaslah betapa pentingnya fungsi
orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh
air dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya.
dari seseorang: Seorang yang kurus 70% dari berat badannya
terdiri dari air, sedangkan pada wanita yang lebih banyak me-
miliki jaringan lemak (yang hanya sedikit mengandung air), AIR DI ALAM
mungkin hanya 52% saja dari berat badannya berupa air:
Air merupakan senyawa kimia yang paling dikenal dan
Dalam organ tubuh manusia banyaknya air berturut-
paling berlimpah-limpah di antara senyawa-senyawa kimia
turut adalah sebagai berikut. dalam otak 74,5%, tulang 22%,
yang lain, serta terdapat dalam keadaan yang relatif murni
ginjal 82,7%, otot 75,6% sedangkan dalam darah 83%.
pada permukaan bumi. Oksigen, unsur kimia yang paling ba-
Lebih menarik lagi kalau kita bandingkan banyaknya
nyak terdapat di alam, bergabung dengan hidrogen sebanyak
air dalam tubuh berbagai jenis binatang: Cacing tanah ternyata
89% dalam air.
mengandung lebih banyak air dibandingkan dengan udang
laut dan katak yang banyak berada dalam air: Banyaknya air Air meliputi kurang lebih tiga perempat permukaan
dalam tubuh kumbang 48%, tikus 65%, ikan 67%, ayam 74%, bumi dan merembes masuk celah-celah dan retak-retak tanah:
katak 78%, udang laut 79%, caeing tanah 80% dan pada ubur- Daerah kutub tertutup dengan massa es yang luar biasa
ubur 95%. jumlahnya, sedangkan atmosfir bumi mcmbawa uap air dalam
Lebih lanjut akan kita bandingkan banyaknya air pada jumlah antara 0,1 sampai 2% berat.
sayuran dan buah-buahan, antara lain pada biji hunga mata- Di bumi dan sekitarnya (atmosfir) air dapat dibagi dalam
hari hanya 5%, biji jagung 70%, nanas 87% dan tomat 95%: tiga golongan, yaitu:
Biji apel yang hanya mengandung 10% air, bila telah tumbuh (1). Air angkasa (air hujan);
dan berbuah akan menjadi buah yang mengandung 80% air: (2) Air permukaan (sungai, laut, danau, telaga, rawa,
Orang yang berat badannya 80 kg, rata-rata mengandung waduk);
kurang lebih 55 liter air dalam tubuhnya dan tiap hari ia harus (3). Air tanah (air tanah tertekan dan air tanah yang
mcngganti sekitar 3 liter air atau lebih tergantung keadaan tidak tertekan);
cuaca. Jumlah ini selain dari minuman juga diperoleh dari Air tanah tertekan, yalah air tanah yang dibatasi oleh
makanannya. dua lapisan kedap air dan mempunyai tekanan naik ke atas, mi-
Pada awal tahun 1978 yang Ialu sembilan belas redaktur naskah yang harus diserahkan) dalam amplop yang tebal
majalah-majalah kedokteran terkemuka (antara lain JAMA, (dari karton/map). Penyerahan naskah harus disertai surat
Lancet, British Medical JoumaI, New England Journal of pengantar, yang akan dijelaskan dalam bab " Pengiriman Nas-
Medicine dan sebagainya) bertemu di Vancouver, Kanada, kah" , dan ijin untuk mengutip bahan-bahan yang pernah
untuk membicarakan penyeragaman persyaratan bagi naskah dipublikasikan serta ijin menggunakan ilustrasi/foto yang
yang akan diserahkan untuk dimuat dalam majalah-majalah dapat menunjukkan identifikasi penderita.
tersebut. Pada tanggal 5 Februari 1979 diadakan pertemuan • Ikutilah instruksi majaIah tersebut mengenai hak me-
kedua di MontreaI, Kanada, dan rancangan penyeragaman mindahkan Hak Cipta (copyright).
persyaratan yang disusun dalam pertemuan pertama (dikenal • Pengarang — harus menyimpan salinan (arsip) setiap bahan
sebagai Vancouver StyIe). diterima dengan sedikit perubahan. yang dikirimkannya.
Selanjutnya Vancouver StyIe ini dianut juga oleh berbagai
redaksi majaIah lain.
Kini sekitar 100 majaIah kedokteran dari berbagai pen-
juru dunia telah menyetujui cara penyusunan naskah serta
PENYIAPAN NASKAH
cara pengirimannya ke redaksi sesuai dengan syarat-syarat
yang akan diuraikan di bawah ini. Namun demikian, pe- Ketiklah naskah di atas kertas putih yang eukup tebal, berukuran
ngarang-pengarang harus memperhatikan juga instruksi dalam kwarto atau folio (20,3 x 26,7 em atau 21,6 x 27,9 cin atau
21,2 x 29,7 cin), dengan ruang pinggir sekurang-kurangnya 2,5 ein.
masing-masing majalah seperti : bahasa yang dapat diterima, Gunakan dua spasi untuk seinuanya, termasuk haIaman judul, abstrak,
panjang karangan, jumlah exemplar naskah yang harus di- teks naskah, ueapan terima kasih, daftar pustaka, tabel, dan ke-
serahkan dan sebagainya. terangan gambar. Mulailah tiap-tiap komponen ini pada halaman
Materi daIam dokumen tersebut akan diperbaiki pada baru : halainan judul, abstrak & kata petunjuk, teks, ueapan teriina
selang waktu-waktu tertentu. Pertanyaan dan komentar- kasih, daftar pustaka, masing-masing tabel, dan keterangan gambar.
Nomorilah halaman seeara berurutan, mulai dengan halainan juduL
komentar dapat diajukan pada Steven Lock, MA, MB, British Ketiklah noinor halaman pada sudut kanan atas tiap-tiap halainan.
Medical Journal, British Medical Association, Tavistock Naskah akan dipertimbangkan untuk diinuat dengan syarat bahwa
Square, London WC1H 9JR, United Kingdom. naskah itu hanya dikirimkan pada satu inajalah saja pada ketika itu,
dan belum diterbitkan, dikirimkan secara bersainaan kepada majalah
RINGKASAN PERSYARATAN lain, atau sudah diterima/dijanjikan untuk dimuat pada majalah lain.
Naskah yang telah ditolak suatu majaIah, tentu saja boleh dikirimkan
pada majalah lain.
• Naskah diketik dua spasi, termasuk halaman judul naskah,
abstrak, teks naskah, ucapan terima kasih (acknowledgments), HaIaman Judul
daftar pustaka, tabel, dan keterangan gambar. Halaman judul harus memuat : (1) juduI karangan, yang ringkas
• Setiap komponen naskah harus mulai dengan halaman tetapi jelas/informatif; (2) "Running head" atau judul pendek, tidak
baru, dengan urutan sebagai berikut : halaman judul, abstrak lebih dari 40 huruf (huruf + spasi) diletakkan pada bagian bawah
& kata petunjuk (key—words), teks, ucapan terima kasih, halainan ini dan nyatakanlah.
(Running head ialah juduI pendek yang dieetak pada bagian atas
daftar pustaka, tabel (setiap tabel, lengkap dengan judul halainan inajalah untuk menunjukkan bahwa halaman-halainan ter-
dan catatan—kaki, pada halaman terpisah), keterangan gambar sebut inerupakan bagian dari suatu karangan).
(legenda). (3) nama tiap pengarang dengan gelar ( – geIar) akadeinik tertinggi;
• Gambar harus bagus mutunya; foto hitam putih harus (4) nama Bagian atau lnstitut teinpat asal karya tersebut; (5) nama
mengkilat, biasanya 12,7 x 17,3 cm, dan tidak boleh lebih dan alamat pengarang yang bertanggungjawab untuk korespondensi
tentang karangan tersebut; (6) naina dan alamat pengarang kepada
besar dari 20,3 x 25,4 cm. siapa perinintaan reprints harus diajukan, atau pernyataan bahwa
• Serahkan/kirimkan naskah dan gambar-gambar (perhatikan reprint tidak dapat diperoleh dari pengarang; (7) sumber ( – sumber)
instruksi masing-masing majalah tentang berapa exempIar bantuan berupa hibah, peralatan, obat, atau seinua itu.
1. Perubahan sikap (posture) pada pasien dengan infark 7. Kontraindikasi pemakaian beta-bIocker ialah keadaan-ke-
miokard akan mengakibatkan : adaan seperti tercantum di bawah ini, kecuaIi :
(a) peningkatan curah jantung (cardiac output) (a) keadaan payah jantung
(b) peningkatan stroke output (b) astma bronkhiaI atau penyakit paru obstruktif
(c) peningkatan denyut jantung (c) diabetes melitus yang tak terkontrol
(d) penurunan denyut jantung (d) bradikardia atau total AV block
(e) jawaban di atas tak ada yang benar. (e) hipertensi berat
2. Bila tak ada gejala-gejala atau tanda-tanda pembesaran 8. Predisposisi untuk terjadinya Pembekuan Intravaskuler
jantung, tekanan darah 210/100 mm Hg biasanya me- Menyeluruh (DIC) ialah :
nunjukkan diagnosis : (a) tindakan operasi
(a) anxietas (b) abortus & soIutio pIacenta
(b) sklerosis aorta (c) trauma fisik yang Iuas
(c) penyakit jantung hipertensi (d) beberapa penyakit virus & jamur
(d) hipertensi esensial (e) semua benar
Mengubah suatu kebiasaan kadang-kadang agak sulit. Chinorex fleckeri adalah satu-satunya spesies Cnidaria
Vaksin tifoid jauh lebih murah bila diinjeksikan intrader- (ubur-ubur, timun laut dsb) yang sengatannya dapat
mal dibandingkan dengan injeksi subkutan (dosis cukup membunuh orang dewasa. Usaha meIepaskan tentakel
dengan seperlimanya); efek samping pemberian intrader- yang melekat pada kulit sering malahan menyebabkan
mal ini juga lebih sedikit, dan sama efektifnya. Fakta ini racun Iebih banyak keIuar dari kantung-kantung racun-
telah diketahui sejak tahun 1932; meskipun demikian nya. Satu-satunya zat yang dapat menginaktifkannya
cara pemberian subkutan masih sering dipilih. ialah cuka. Mereka yang gemar berenang di laut harap
mengingat ini.
JHygiene 1980; 84: 11
Med J Aust 1980;i:13–20