You are on page 1of 9

Teknologi WAN

Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang
secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi, atau bahkan terpisahkan
benua melewati batas wilayah negara satu sama lain. Koneksi antar remote jaringan ini
umumnya dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan local lewat
kabel jaringan. Saat ini banyak tersedia Teknologi WAN yang disediakan oleh banyak
operator penyedia layanan (ISP). Hardware WAN

Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda koneksikan. Setiap
protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda untuk hardware dan
media transmisinya. Akan tetapi anda mempunyai pilihan dalam hardware yang anda
gunakan, dan hardware WAN selalu compatible dengan layanan WAN.

Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware apa yang akan
dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik demarc. Local loop biasanya kabel
tembaga, kabel yang sama dengan digunakan untuk layanan telpon.

Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya menentukan berapa


besar data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal analog atau digital. Berikut dijelaskan dua
metoda dalam mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.

POTS (plaint old telephone services)

Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:

• Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted


• Sinyal analog digunakan melalui local loops
• Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal
analog.
• Batas efektif line sebatas 56 Kbps

T-Carriers

Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik


berikut ini:

• Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga


• Menggunakan sinyal digital
• Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:

• T1 (24 channels)
• E1 (31 channel)

Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line yang menggunakan 24
channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi
menurut jenis data (yaitu: data, digitized voice, digitized video).

Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk menghubungkan ke WAN dan
juga format signal yang tepat untuk jenis koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa
modem mengkonversikan sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu
atau kedua hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:

Multiplexer

Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua atau lebih piranti
kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal-2
gabungan ini.

• Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik
yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah
bersamaan melalui medium yang sama
• Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval
waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik kedalam
chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.

CSU/DSU

Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU) menghubungkan sebuah jaringan
dengan line kecepatan tinggi seperti T1. Piranti ini melakukan format aliran data digital
kedalam format frame yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan
fungsi timing. Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga atau dibangun
integral kedalam router.

• CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal
selama test telpon dan meredam interferensi electrical
• DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format
yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga
sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.

Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk konektivitas WAN,
seperti synchronous serial protocols atau asynchronous protocols.
Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara DCE dan DTE kepada
waktu transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim data frame yang besar sejalan
dengan waktu clock dan baud-rate. Ia menggunakan bandwidth secara effisien.

Protocol signal synchronous meliputi:

• V.35
• RS-232 (EIA/TIA)
• X.21
• RS-449
• RS-530

Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:

• DB60
• DB25
• DB15
• DB9

Catatan bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan
jumlah pin 25 dsb.

Protocol asynchronous

Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap paket yang dikirim
ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima untuk menggunakan clock yang
sama. Sinyal protocol asynchronous adalah paling banyak dipakai antara dua modem. Akan
tetapi dia juga menambahkan overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya
memperlambat baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:

• V.90
• V.42
• V.35
• V.34
• V.32, V.32bits, V.32turbo
• V.22

Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:

• RJ-11 (2 kabel)
• RJ-45 (4 kabel)
• RJ-48

Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.
Methoda encapsulation jaringan WAN

Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit sinyal. Protocol layer
Data link mengendalikan beberapa atau semua fungsi2 berikut:

• Error checking dan koreksi


• Pembentukan link
• Komposisi frame-field
• Point-to-point flow control

Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau format frame. Metoda
encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level data link control). Tergantung pada
layanan WAN dan metoda koneksi, beberapa metoda encapsulation meliputi:

• Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco


• LAPB untuk jaringan2 X.25
• LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
• PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
• Cisco/IETF untuk jaringan frame relay

Diagram diatas menjelaskan metoda encapsulation berbagai teknologi jaringan WAN.

Menurut definisinya Teknologi WAN digunakan untuk:

• Mengoperasikan jaringan area dengan batas geography yang sangat luas


• Memungkinkan akses melalui interface serial yang beroperasi pada kecepatan yang
rendah.
• Memberikan koneksi full-time (selalu ON) atau part-time (dial-on-demand)
• Menghubungkan perangkat2 yang terpisah melewati area global yang luas.

Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat2 yang terpisah oleh area yang luas
menggunakan media transmisi, perangkat, dan protocol yang berbeda. Data transfer rate pada
komunikasi WAN umumnya jauh lebih lambat dibanding kecepatan jaringan local LAN.

Teknologi WAN menghubungkan perangkat2 WAN yang termasuk didalamnya adalah:

1. Router, menawarkan beberapa layanan interkoneksi jaringan-jaringan dan port-port


interface WAN
2. Switch, memberikan koneksi kepada bandwidth WAN untuk komunikasi data, voice, dan
juga video.
3. Modem, yang memberikan layanan interface voice, termasuk channel service units/digital
service units (CSU/DSU) yang memberikan interface layanan T1/E1; Terminal
Adapters/Network Termination 1 (TA/NT1) yang menginterface layanan Integrated Services
Digital Network (ISDN).
4. System komunikasi dalam teknologi WAN menggunakan pendekatan model layer OSI
untuk encapsulation frame seperti halnya LAN akan tetapi lebih difocuskan pada layer
Physical dan Data link.

Pendahuluan Teknologi WAN

Protocol WAN pada layer Physical menjelaskan bagaimana memberikan koneksi electric,
mekanik, operasional, dan fungsional dari layanan jaringan WAN. Layanan2 ini kebanyakan
didapatkan dari para penyedia layanan seperti Telkom, Lintas Artha, Indosat.

Data Link Layer WAN

Protocol WAN pada layer Data Link menjelaskan bagaimana frame dibawah antar system
melalui jalur tunggal. Protocol2 ini didesign untuk beroperasi melalui koneksi dedicated
Point-to-Point, multi-point, dan juga layanan akses multi-Switched seperti Frame relay. WAN
juga mendefenisikan standards WAN yang umumnya menjelaskan metoda2 pengiriman layer
physical dan juga kebutuhan2 layer Data Link meliputi addressing dan encapsulation flow
control.

Layer Physical WAN

Layer Physical WAN menjelaskan interface antar data terminal equipment (DTE) dan data
circuit-terminating equipment (DCE). Umumnya DCE adalah penyedia layanan (ISP) dan
DTE adalah perangkat terhubung. Dalam model ini, layanan2 yang ditawarkan kepada DTE
disediakan melalui sebuah modem atau layanan channel service unit/data service unit
(CSU/DSU).
Beberapa standard layer Physical menspesifikasikan interface berikut ini:

• EIA/TIA-232
• EIA/TIA-449
• V.24
• V.35
• X.21
• G.703
• EIA-530

Protocol WAN layer Data Link

WAN mendefinisikan umumnya encapsulation data link layer yang dihubungkan dengan line
serial synchronous seperti dijabarkan berikut ini:

Protocol WAN

• High-Level Data Link Control (HDLC) – adalah standard ISO yang bisa saja tidak saling
kompatibel antar layanan yang berbeda. HDLC mendukung konfigurasi Point-to-Point
ataupun Multi-point.
• Frame Relay – disbanding protocol2 WAN lainnya, layanan frame menggunakan framing
tanpa memberikan koreksi error melalui mekanisme lewat fasilitas digital berkualitas tinggi.
Frame relay bisa mentransmisikan data sangat cepat karena tanpa adanya perlunya koreksi
error.
• Point-to-Point Protocol (PPP) – PPP mengandung field yang mengidentifikasikan
protocol layer Network.
• Integrated Services Digital Network (ISDN) – adalah suatu sekelompok layanan digital
yang mentransmisikan voice dan data melalui line telpon yang sudah ada.
• Protocol2 WAN Data Link Layer mendukung protocol2 baik protocol2 conectionless
maupun conection-oriented layer tinggi.
Komunikasi WAN

Teknologi WAN tegantung pada fihak penyelenggara layanan seperti Telkom, Indosat untuk
koneksi jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan local LAN yang mentransmisikan data melalui
koneksi fisik digital antar komputer, teknologi WAN menggunakan kombinasi signal analog
dan digital dalam mentranmisikan data.

Berikut ini adalah diagram yang menjelaskan elemen2 dan fungsi2 konsep teknologi WAN.

Teknologi WAN - Elemen dan fungsi

Penjelasan masing-masing elemen bisa dilihat pada artikel Koneksi WAN.

Message berjalan dari point ke point secara berbeda tergantung pada koneksi fisik dan
protocol yang digunakan yang meliputi:

1. Dedicated connections
2. Circuit-switched networks
3. Packet-switched networks

Jaringan2 Dedicated dan Switched mempunyai sifat koneksi yang selalu tersedia pada
jaringan sementara Circuit Swithed perlu membangun koneksi terlebih dahulu melalui
mekanisme dial-up antar perangkat yang berkomunikasi. Pada routing Dial-on-Demand router
membuka koneksi secara automatis jika ada data yang perlu dikirim, dan akan menutup secara
automatis jika line idle alias tidak ada lagi data yang dikirim.
Layanan2 WAN

Ada beberapa teknologi WAN yang diberikan oleh penyedia layanan WAN seperti berikut
ini:

PSTN

Adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN yang kuno dan
banyak dipakai diseluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan
Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon
dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem,
dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.

Leased lines

Leased line atau biasa disebut Dedicated l ine adalah teknologi WAN menggunakan koneksi
langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan
ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.

X.25

X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25
dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25
menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa
saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi
antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.

• Anda perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated
kepada PDN untuk membuat koneksi WAN.
• X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
• X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket.
• Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line
analog yang berkualitas rendah.

Frame relay

Frame relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi
WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di Frame relay.

ISDN

ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line
telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital. Lebih jelasnya lihat di ISDN
disini.
ATM

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan
menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps.
ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video
baik melalui LAN maupun WAN.

• ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses
dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.
• Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.
• Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error
checking.
• Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic.
• Bisa tansmit data secara simultan

For the english version check WAN technologies here.

Artikel terkait lihat:

• Virtual LAN dan


• Switch Layer 3,
• Konfigurasi Cisco Router dasar

You might also like