You are on page 1of 6

KONDISI GEOGRAFIS

Lokasi yang menjadi subyek Critc adalah kawasan perairan Pulau

Abang Kecil yang termasuk kedalam wilayah Kelurahan Pulau Abang,

Kecamatan Galang Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau. Di Pulau ini terdapat

tiga dusun yaitu Dusun Pulau Abang, Air Saga dan Dusun Pulau Petong dengan

pusat Kelurahannya terletak di P. Abang Kecil. Dusun – dusun tersebut berada

pada kecamatan Galang yang secara geografis terletak pada 0o25’ – 1o08’

Lintang Utara, 104o00’ – 04o24’ Bujur Timur .

Gambar 1. Peta Kota Batam

Kelurahan Pulau Abang sebagai Lokasi COREMAP II Kota Batam

berbatasan dengan:

- Sebelah Utara ; P. Setokok Kecamatan Bulang

- Sebelah Selatan ; Subang Mas


- Sebelah Barat ; Selat Malaka

- Sebelah Timur ; Subang Mas

Gambar 2. Lokasi COREMAP (Pulau Abang)

Pulau Abang Kecil mempunyai luas lebih kurang 6,003 Km persegi,

dengan variasi perbukitan, tanah terdiri dari batu granit dan liat. Pulau ini

dikelilingi oleh beberapa pulau kecil seperti pulau Petong, Pulau Dedap, Pulau

Hantu. Pulau Pengerlap, Pulau Kelapa dan Pulau Abang Besar. Sebagian kecil

pantai masih dijumpai ekosistem Mangrove, terutama di bagian utara.

Pemukiman penduduk di Dusun Pulau Abang yang terletak di bagian

Barat lebih padat jika dibandingkan dengan Dusun Air Saga yang terletak di

bagian Utara.
Topografi yang terjal di Pulau Abang Kecil, menyebabkan sebagian

besar lokasi perumahan penduduk terletak di sekitar pantai. Pola pemukiman ini

berbentuk memanjang (linier) mengikuti garis pantai.

Pulau Abang Kecil merupakan pusat Kelurahan Pulau Abang yang

dapat ditempuh + 60 menit dari ibukota kecamatan Galang dengan

menggunakan transportasi berupa motor tempel (pompong).

Iklim di Kelurahan P. Abang secara umum tidak berbeda dengan iklim

Kota Batam yang beriklim tropis. Temperatur rata-rata berkisar antara terendah

29 ’C dan tertinggi sekitar 30 ’C dengan kelembaban sekitar 80-90%. Dalam satu

tahun terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Desember

merupakan bulan dengan curah hujan paling tinggi dan bulan Mei dengan curah

hujan terendah. Dipengaruhi oleh empat musim angin,yaitu angin utara, timur,

selatan dan barat. Musim utara berlangsung dari bulan Desember sampai

Februari, musim angin timur mulai Maret hingga Juni. Sedangkan selatan dari

Juli sampai Agustus dan musim barat dari bulan September hingga November

dengan sesekali sering terjadi pergeseran waktu.


MONOGRAFI KELURAHAN PULAU ABANG

Berdasarkan data statistik Kota Batam, sampai dengan bulan Juli

2006 untuk wilayah Kecamatan Galang yang mempunyai 8 (delapan) Kelurahan

memiliki jumlah penduduk yang dirinci per kelurahan sebagai berikut :

1. Kelurahan Pulau Abang sebanyak : 1.488 Jiwa (10.64%)

2. Kelurahan Karas sebanyak : 2.528 Jiwa (18.08%)

3. Kelurahan Sijantung sebanyak : 1. 643 Jiwa ( 11.75%)

4. Kelurahan Sembulang sebanyak : 1.819 Jiwa (13.00%)

5. Kelurahan Rempang Cate sebanyak : 2.528 Jiwa (18.08%)

6. Kelurahan Subang Mas sebanyak : 733 Jiwa ( 5.24%)

7. Kelurahan Galang Baru sebanyak : 2.537 Jiwa ( 18.14%)

8. Kelurahan Air Raja : 772 Jiwa (5.52%)

Di Kelurahan Pulau Abang yang menjadi lokasi penelitian memiliki

jumlah Rumah tangga (RT) sebanyak 411 KK dengan jumlah rumah tangga

nelayan sebanyak 350 KK dan dengan jumlah nelayan sebanyak 649 jiwa

sedangkan yang lainnya mempunyai mata pencaharian beragam seperti

sebagain kecil bertani, TNI, PNS, dan lain-lain. Dari jumlah penduduk sebanyak

1.488 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 704 jiwa dan wanita 744 jiwa.

Sebagaimana Kelurahan – kelurahan Pesisir lainnya di Kepulauan

Riau, mayoritas penduduk yang menghuni Pulau Abang merupakan Etnis

Melayu dan menganut agama islam (90%). Disamping itu dijumpai juga Etnis lain
seperti Jawa, Buton, Flores dan Keturunan Tionghoa yang jumlahnya relatif kecil.

Khusus Etnis keturunan Tionghoa, walaupun jumlahnya sangat sedikit namun

sangat dominan didalam menentukan perekonomian wilayah ini. Mereka

mempunyai berbagai aset yang penting untuk kegiatan perikanan seperti

misalnya pabrik Es, pompong, alat tangkap dan pemasok kebutuhan sehari –

hari. Sementara suku jawa, Buton dan Flores banyak bergerak disektor

perikanan sebagai nelayan seperti suku melayu.

Untuk mendorong Motivasi dan Inovasi masyarakat, peran beberapa

tokoh atau orang – orang yang menjadi panutan cukup dominan. Dari beberapa

tokoh – tokoh tersebut yang paling berperan dan dihormati oleh masyarakat

adalah tokoh agama, tokoh masyarakat informal, kepala Kelurahan dan tokoh

pendidik. Pada kehidupan sehari – hari di masyarakat masih dijumpai semangat

kebersamaan dan gotong royong. Bentuk – bentuk kegiatan bersama yang

sering dilakukan adalah dalam bentuk kegiatan bersih lingkungan, pelaksanaan

kegiatan perkawinan, kematian dan lain – lain. Dalam kegiatan – kegiatan adat

biasanya yang dipakai adalah adat Melayu.

Dilihat dari tingkat pendidikan, masyarakat di Dusun Pulau Abang

pada umumnya hanya sampai di tingkat Sekolah Dasar yaitu sebanyak 73,02 %,

Pesantren dan SMEA masing masing 1,59 %, dan yang lainnya tidak pernah

sekolah sebanyak 23,81 %.

Sebahagian besar mata pencarian penduduk di Pulau Abang tersebut

adalah nelayan, disamping sebagai nelayan tangkap masyarakat juga

mempunyai pekerjaan sampingan yang sangat beragam untuk pemenuhan


kebutuhan hidup sehari – hari, alat tangkap yang sering digunakan adalah

pancing, jaring, bubu, kelong, rawai, candit dan lain – lain.Transportasi yang

digunakan masyarakat pada umumnya adalah Perahu tanpa motor, perahu

motor (outer board engine) dan pompong (onboard engine).

You might also like