You are on page 1of 3

VII-1

Penanganan Limbah

BAB VII
PENANGANAN LIMBAH

Limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan pada suatu proses


produksi. Pada proses produksi kaca tidak semua bahan baku dan bahan pembantu
dapat diolah menjadi produk tetapi ada limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut
mengandung bahan-bahan yang berbahaya dan tidak berbahaya dan dalam jumlah
tertentu dapat mencemari lingkungan serta dapat membahayakan kehidupan
manusia dan makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu pengolahan limbah yang
baik dan benar sangat dipelukan.
Adapun tujuan dari pengolahan limbah antara lain:
1. Mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan
akibat pembuangan limbah, misalnya: masuknya polutan ke tanah yang
dapat mengakibatkan tercemarnya air tanah.
2. Mengubah bahan-bahan yang terkandung dalam limbah terutama senyawa
organic menjadi bahan yang lebih berguna dan mempunyai nilai ekonomis
yang lebih tinggi.
3. Mencegah pertumbuhan bakteri pathogen yang mungkin ada dalam
limbah.
4. Mendegredasi bahan-bahan kimia dalam limbah agar tidak membahayakan
manusia dan makhluk hidup yang lain.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory yang memiliki slogan “
Tunjukkan peran kita sebagai warga yang bertanggung jawab dalam menciptakan
lingkungan yang lebih baik” ini pada dasarnya tidak menghasilkan limbah yang
berbahaya bagi lingkungan. Limbah yang dihasilkan PT. Asahimas Flat Glass Tbk
Sidoarjo Factory dari proses produksi berupa:
a. Limbah gas
Limbah gas berasal dari hasil pembakaran di furnace. Untuk menghindari
polusi udara setempat, maka limbah gas dialirkan melalui cerobong
(chimney) yang tingginya 90 meter. Kandungan limbah gas ini selalu
dimonitor secara periodic oleh tim laboratorium pemerintah daerah
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
VII-2
Penanganan Limbah

setempat. Standar pembuangan limbah gas berdasarkan SK group no.10


tahun 2009.
Gas hasil pembakaran sebelum meninggalkan chimney dialirkan melalui
ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi
(20.000 - 75.000). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-
molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorbsi oleh partikel asap
dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik
dan diikat pada elektroda yang lainnya. Pengendap ini digunakan untuk
mencegah keluarnya buangan beracun.

Gambar VII.1 Cerobong Asap


(http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ie50722a005)
Tabel VII.1 Hasil Uji Limbah Gas yang Dibuang Melalui Chimney
Kandunga Excess F/T
O2 CO CO2 NO NO2
n yang udara temperatur
(%) (ppm) (%) (ppm) (ppm)
dianalisa (%) (ºC)
Port 1 2,00 55 16,89 938 6,1 10,5 32,6
Port 2 1,55 84 15,29 810 5,1 8,0 33,5
Port 3 0,10 3748 12,86 534 3,4 0,5 34,1
Port 4 2,33 269 11,03 578 3,2 12,5 33,6
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
VII-3
Penanganan Limbah

Port 5 3,09 43 10,73 900 6,1 17,3 32,8


Port 6 2,85 7 10,61 955 6,8 15,7 33,8
Dari data diatas menunjukkan bahwa gas masih bisa dibuang langsung ke
lingkungan tanpa treatment khusus.
b. Limbah padat
Limbah ini berasal dari batch yang butirannya terlalu halus sehingga pada
saat pencampuran dan transportasi banyak yang hilang berterbangan dan
juga berasal dari kesalahan campuran batch. Penanganan limbah ini
dengan cara menguburkan ke dalam tanah dan juga menggunakan alat
dush collector, yang kemudian dimasukkan ke dalam air sehingga
mengendap dan endapan ini dibuang sebaga pasir biasa.
c. Limbah cair
Limbah cair berasal dari limbah sanitasi dan limbah proses, limbah proses
antara lain limbah air pencucian kaca dan air pendingin peralatan. Limbah
cair di cek kelayakannya untuk dibuang langsung ke sungai satu kali setiap
bulannya, selain itu PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory
menggunakan indikator ikan sebagai indikator pencemaran air.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory mempunyai misi untuk
membangun dunia menjadi tempat hidup yang lebih baik dan mempunyai visi
untuk menjadi produsen yang disegani dan pemasok global untuk kaca dan
produk-produk kaitannya. Hal ini dibuktikan dengan menjadikan PT. Asahimas
Flat Glass Tbk Sidoarjo Factory berstandar SNI sejak tahun 1996, ISO 9002 tahun
1997, ISO 9001:200 tahun 2002 dan ISO 14001 tentang lingkungan tahun 2006.

D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk

You might also like