You are on page 1of 12

Otonomi Khusus

Nangroe Aceh Darussalam

Universitas Riau
Kepulauan
Batam
History
 Di Aceh terjadi konflik yang berkepanjangan
antara gerakan separatis dan pemerintah
 Sejarah perjuangan rakyat Aceh dalam
melawan penjajah. Aceh merupakan daerah
yang terakhir bisa diduduki oleh penjajah
Lanjutan
 Aceh merupakan daerah yang bersifat khusus atau
bersifat istimewa terkait dengan salah satu karakter
khas sejarah perjuangan masyarakat Aceh yang
memiiiki ketahanan yang tinggi. Ketahanan dan
daya juang yang tinggi itu bersumber dari
pandangan hidup yang berlandaskan syariat Islam
yang kuat sehingga Aceh menjadi daerah modal
bagi perjuangan dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Lanjutan
 Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah RI dan
GAM pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki, menjadi pintu
pembuka bagi kedamaian di Aceh.
Ada enam butir utama isi Nota Kesepahaman yang telah
dicapai yaitu: penyelenggaraan pemerintahan di Aceh; hak asasi
manusia; amnesti dan reintegrasi ke dalam masyarakat;
pengaturan keamanan; pembentukan Misi Monitoring Aceh
(AMM) dan penyelesaian perselesihan
Landasan Hukum
 UUD 1945
 UU No.24 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Propinsi Atjeh
 UU No.18 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus Propinsi Nangroe Aceh Darussalam
 UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah
Aceh
Pemerintahan
 Wilayah Propinsi dibagi dalam : a) Kabupaten/Sagoe/Nama lain; b)
Kota/Banda/Nama Lain
 Kabupaten dan Kota terdiri dari Kecamatan/Sagoe Cut/Nama Lain
 Kecamatan terdiri dari Mukim/nama lain
 Mukim terdiri dari Gampong/nama lain
 Susunan, kedudukan, penjejangan, dan penyebutan nama-nama
tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Qanun)
Lanjutan
 Wali Nangroe dan Tuha Nangroe merupakan simbol bagi
pelestarian adat, budaya, dan pemersatu masyarakat Aceh,
dan bukan merupakan lembaga politik serta pemerintahan
 Pemilihan gubernur dan wakilnya dilaksanakan oleh komisi
independen pemilihan dan diawasi oleh komisi pengawas
pemilihan
 Dibentuk Mahkamah Syariah peradilan syariat Islam
sebagai bagian dari sistem peradilan nasional
 Dalam pemilihan umum legislatif, partai lokal ikut serta
dalam pelaksanaannya.
Kewenangan
Kewenangan Propinsi Nangroe Aceh
Darussalam adalah kewenangan dalam
rangka pelaksanaan Otonomi Khusus
Keuangan
 PDAS bersumber dari pajak daerah, retribusi
daerah, perusahaan milik daerah, lain-lain dan
zakat
 Dana perimbangan : DAU, DAK, Hasil Pajak
dan SDA.
Lanjutan
Pajak dan SDA:
 PBB 90%
 Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan 80%
 Pajak penghasilan pribadi 20%
 SDA kehutanan 80%
 Pertambangan umum 80%
 Perikanan 80%
 Pertambangan minyak bumi 15%
 Pertambangan gas alam 30%
Lanjutan
Dalam rangka otonomi khusus selama delapan
tahun, daerah menerima pendapatan SDA setelah
dikurangi pajak, sebagai berikut :
 Pertambangan minyak bumi 55%
 Pertambangan gas alam 40%
 Pada tahun Kesembilan :
 Pertambangan minyak bumi 35%
 Pertambangan gas alam 20%
Terima Kasih
Wassalammu’alaikum Wr.Wb

You might also like