Professional Documents
Culture Documents
Daur biokomia atau daur materi adalah perpindahan materi kimia dari lingkungan ke dalam
tubuh organisme dan dikembalikan lagi kea lam yang dalam prosesnya melibatkan komponen
dalam ekosistem.
Biologi
Kimia
Geologi
Di alam terdapat 30-40 unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
organisme diantaranya : C, H, N, S, O dsb
Ex : Hidrogen dalam bentuk H2O (air) terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O
Daur materi atau mineral yang terdapat di ekosistem dapat dibagi menjadi 2 golongan
Daur materi senyawa yang selama proses perpindahannya hanya terjadi proses perubahan
bentuk (fasanya) sedangkan bentuk ikatan molekulnya tetap
Daur materi kimia yang selama proses perpindahan hanya melibatkan perubahan bentuk
dan ikatan molekul
Berdasarkan sumber yang dialam , siklus biokimia siklus biokimia dibagi dalam 2 tipe :
Ex : daur udara, seperti oksigen, nitrogen, karbon , sulfur dan siklus air
a. Daur Nitrogen
b. Daur Fosfor
c. Daur Karbon
d. Daur Oksigen
e. Daur Sulfur
f. Daur Air
a. Daur Nitrogen
Nitrogen merupakan penyusun protein dan asam inti yang ditemukan dalam jaringan
hidupmanusia dan hewan (penyusun DNA)
N2 bersifat stabil untuk itu agar dapat berikatan dengan senyawa lain harus dipecah
menjadi bentuk yang kurang stabil , setelah pecah barulah nitrogen ini dapat digunakan
oleh organisme.
Peristiwa pindahnya materi nitrogen dari lingkungan ke organisme dan kembali kea lam
disebut dengan daur nitrogen
1. Fiksasi Nitrogen
2. Nitrifikasi
3. Asimilasi
4. Amonifikasi
5. Denitrifikasi
1. Fiksasi nitrogen
Proses perubahan gas nitrogen (N2) yang tidak reaktif, menjadi ammonia (NH3) yang
lebih reaktif.
Proses industry
Sambaran petir
Marsiella crenata
Azotobacter sp
2. Nitrifikasi
Perubahan senyawa ammonia (NH3) atau ammonium (NH4+ yang terbentuk ketika
ammonia bereaksi dengan air ) menjadi nitrat.
Proses oksidasi yang mengubah nitrit menjadi nitrat yang dilakukan oleh bakteri
Nitrobacter
Ketiga macam bakteri yang dapat melakukan proses nitrifikasi pada umumnya
terdapat dalam tanah.
NH3/NH4+ NO2-
Nitrosococcus
NO2- NO3-
3. Asimilasi
Pada organisme autotrof : akar tanaman menyerap nitrat (NO 3-) , ammonia (NH3) atau
ammonium (NH4+) kemudian mengubahnya menjadi molekul penyusun senyawaprotein
dan asam nukleat.
Pada organism heterotrof contohnya hewan dan manusia terjadi ketika mengkunsumsi
tumbuhan. Pada proses makan ini senyawa nitrogen yan terdapat pada tumbuhan diubah
menjadi senyawa protein dan asam nukleat penyusun tubuh hewan dan manusia.
4. Amonifikasi
Terjadi ketika :
5. Denitrifikasi
Yaitu proses perubahan senyawa nitrat (NO3- ) menjadi gas nitrogen (N2) di udara.
Dilakukan oleh bakteri denitrifikasi dalam suasana lingkungan anaerob (lingkungan yang
memiliki kadar oksigen sangat kecil bahkan hampir tidak terdapat oksigen). Oleh karena
itu biasanya terjadi pada lapisan tanah paling dalam.
Contoh bakteri yang melakukan proses denitrifikasi adalah : Pseudomonas denitrificans,
Thiobacillus denitrificans dan beberapa bakteri dari genus Bacillus.
b. Daur Fosfor
Siklus atau daur fosfor tidak melalui atmosfer karena tidak adanya senyawa gas yang
mengandung fosfor.
Bebatuan yang mengandung ion fosfat mengalami erosi karena hujan, sehingga fosfat
ang terkikis terbawa air hujan menuju sungai, danau dan air tanah.
Fosfor merupakan unsure yang penting dalam pembentukan ATP (energy), asam nukleat,
fosfolipid (lemak yang mengandung asam fosfat dan senyawa nitrogen), tulang dan gigi.
Pada tanaman fosfor diserap melalui akar tanaman baik yang di perairan maupun yang di
dalam tanah, sedang pada manusia dan hewan penyerapan fosfor terjadi ketika manusia
dan hewan memakan tumbuhan atau meminum air yang mengandung fosfat.
Di perairan molekul fosfat dimanfaatkan oleh fitoplakton, ganggang , dan tumbuhan air
untuk metabolisme tubuhnya. Melalui rantai makanan fosfat masuk ke dalam hewan
diperairan. Selanjutnya melalui proses dekomposisi organisme mati fosfor dikembalikan
ke perairan.
Molekul fosfat yang terbawa aliran air tidak seluruhnya diserap oleh tumbuhan, sebagian
terbawa menuju ke laut dan mengendap di dasar laut.
Endapan makin lama makin banyak dan oleh proses geologis selama bertahun tahun
membentuk batuan atau daratan yang mengandung fosfat.
c. Daur Karbon
Yaitu perpindahan unsure karbon dari lingkungan ke dalam organisme dan kembali ke
lingkungan.
Karbon adalah penyusun senyawa organic dan merupakan salah satu unsure yang penting
penyusun organism.
Di lautan ada carbon yang berbentuk karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-) dan dalam
senyawa carbon anorganik lainnya.
Carbon di atmosfer diambil oleh tumbuhan (untuk proses fotosintesis) yang diubah
menjadi senyawa yang lebih komplek yaitu glukosa (C 6H12O6), kemudian tumbuhan
menggunakanya sebagai sumber energy untuk melakukan aktifitas, misalnya respirasi.
Melalui respirasi carbon kembali dilepas di udara. Untuk makluk heterotrop melalui
proses makan dan dimakan serta aktivitas respirasi.
Karbon yang terdapar dalam organism tidak seluruhnya dikeluarkan melalui respirasi
bersamaan dengan kematian organisme sebagian carbon yang terdapat dalam manusia,
hewan dan tumbuhan ikut terkubur di dalam tanah, yang alam jutaan tahun karbon yang
terkumpul tersebut akan menjadi bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan
gas alam.
Dan apabila bahan bakar fosil ini digunakan carbon akan kembali di atmosfer
d. Daur Oksigen
Daur oksigen adalah perpindahan senyawa oksigen yang ada di atmosfer, biosfer dan
litosfer.
Factor utama yang penting dalam daur oksigen adalah proses fotosintesis dimana
senyawa H2O dan CO2 diubah menjadi O2 dan glukosa.
Pada peristiwa respirasi dan pembusukan terjadi proses penyerapan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida.
e. Daur Sulfur
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL, JAKARTA
2009
A. DAUR BIOGEOKIMIA
Semua makhluk hidup memerlukan berbagai materi organik dan anorganik. Karbon dioksida dan
air diperlukan untuk proses fotosintesis. Nitrogen merupakan komponen penyusun protein dan
asam nukleat yang ada di dalam jaringan hidup. Fosfor merupakan unsur penting dalam
pembentukan ATP (energi) dan nukleotida. Semua materi yang menyusun tubuh makhluk hidup
pada saatnya akan kembali ke alam (atmosfer, air dan tanah), yaitu ketika mahkluk hidup
tersebut mati.
Di alam, tubuh makhluk hidup yang telah mati akan diuraikan oleh dekomposer sehingga
terbentuk senyawa sederhana. Selanjutnya, senyawa tersebut akan dimanfaatkan kembali oleh
makhluk hidup autrotof. Artinya, semua materi akan mengalir membentuk suatu daur yang
melibatkan komponen biotik dan abiotik yang disebut daur biogeokimia.
Geokimia adalah ilmu yang membahas komposisi kimia bumi dan pertukaran unsur berbagai
bagian dari kulit bumi dan lautnya, sungai-sungai dan perairan lainnya.
Huchinson menjelaskan :
" Biokimia adalah pengkajian pertukaran atau perubahan terus menerus (yakni gerakan ke
belakang dan kedepan ) dari bahan-bahan antara komponen biosfer dari yang hidup dan yang tak
hidup."
"Biosfer adalah lapisan permukaan bumi atau dapat pula disebut ekosistem raksasa, karena
terbentuk dari berbagai ekosistem yang saling berinteraksi."
Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini
tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), Belerang atau
sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk
membentuk bahan organic dengan bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi
kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme.
Proses makan atau dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai
yang lain. Walaupun makluk dalam satu rantai makanan mati, aliran materi masih tetap
berlangsung terus. Karena mahluk hidup yang mai tadi diuraikan oleh decomposer yang ahkirnya
akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya. Begitu selanjutnya terus-menerus sehingga
membentuk suatu aliran energi dan daur materi.
Biogeokimia merupakan pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen
biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tinkatan trofik
tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur
tersebut masuk ke dalam komponen biotic melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi
tersebut melibatkan mahluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia.
Fungsi daur biogeokimia adalah sebagai silkus materi yang melibatkan semua unsur kimia yang
sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi tetap terjaga.
Karbon dan oksigen juga penting bagi kehidupan seperti penyusun materi dalam tubuh dan
digunakan sebagai fotosintetis. Di alam daur ini sebagai berikut:
Awalnya karbon dioksida diserap oleh tumbuhan melalui fotosintetis dijadikan glukosa. Lalu
disusun menjadi amilum, kemudian diubah menjadi senyawa gula yang lain, lemak, protein, dan
vitamin. Pada proses pernafasan tumbuhan, dihasilkan lagi karbondioksida dan oksigen. Daur
oksigen juga sama.
Karbon merupakan bahan dasar dari semua bahan organik. Aliran karbon berjalan beriringan
secara paralel dengan aliran energi. Sumber pokok karbondioksida (CO2) ada di atmosfer. Selain
itu, komponen karbon juga tersedia dalam bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan minyak).
Hewan makan tumbuhan dapat karbon lalu setelah berjalannya waktu tubuh hewan dan
tumbuhan mati dan diuraikan menjadi karbon dioksida, air, dan mineral. Karbon tadi dilepaskan
ke udara dan seterusnya. Dari keduaunsur tadi yang paling panjang daurnya adalah karbon.
Karbon dioksida di atmosfer merupakan sumber karbon bagi tumbuhan, terutama ketika
melakukan fotosintesis. Karbon tersebut dapat berpindah ke hewan ketika mereka memakan
tumbuhan. Selanjutnya, tubuh hewan dan tumbuhan yang sudah mati akan diuraikan oleh
mahkluk hidup pengurai menjadi karbondioksida, air, dan mineral. Karbondioksida akan kembali
ke atmosfer dari penguraian juga melalui sistem respirasi.
Pada daur karbon dan oksigen memerlukan hewan dan tumbuhan yang mati dalam waktu yang
lama untuk membentuk batubara di dalam tanah serta pengurai juga diperlukan dalam mengurai
hewan dan tumbuhan yang telah mati. Tumbuhan dan hewan juga terlibat dalam daur air.
3. Daur Nitrogen
.
Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen untuk membentuk asam amino untuk membentuk
protein. Selain itu, nitrogen diperlukan dalam pembentukan senyawa nitrogen, seperti asam
nukleat (ADN dan ARN). Meskipun 78% di udara terdapat nitrogen bebas, namun tumbuhan dan
hewan pada umumnya tidak mampu menggunakannya dalam bentuk bebas. Nitrogen harus
diubah menjadi bahan nitrogen lain sehingga dapat digunakan. Nitrogen diikat oleh bakteri yang
ada di dalam tanah (biasanya dalam bentuk amonia). Selanjutnya oleh bakteri nitrifikasi diubah
menjadi nitrit (NO2-), kemudian menjadi nitrat (NO3-), yang mana dapat diserap dari tanah oleh
tumbuhan (disebut proses nitrifikasi). Beberapa tanaman mempunyai nodul pada akarnya yang di
dalamnya terdapat bakteri pengikat nitrogen. Bakteri mengubah banyak nitrogen menjadi asam
amino yang dilepaskan ke jaringan tumbuhan. Tanaman dengan nodul ini mampu hidup dalam
kondisi tanah yang miskin nitrogen, misalnya ercis, tanaman dengan daun menjari dan tanaman
lain yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan (legume).
Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk asam amino merupakan persenyawaan pembentuk
molekul protein. Selanjutnya protein sebagai pembentuk tubuh. Daur Nitrogen di alam sebagai
berikut:
Atmosfer mengandung sekitar 70% Nitrogen dalam bentuk unsur, tapi yang diperlukan dalam
bentuk senyawa. Yaitu ketika petir keluar menyebabkan nitrogen bersenyawa jadi nitrat.
Tumbuhan menyerap nitrat dari tanah utuk dijadikan protein lalu tumbuhan dimakan oleh
kosumer senyawa nitrogen pindah ke tubuh hewan. Urin, bangkai hewan, dan tumbuhan mati
akan diuraikan oleh pengurai jadi ammonium dan ammonia. Bakteri Nitrosomonas mengubah
jadi nitritlalu diubah lagi oleh bakteri Nitrobacter menjadi nitrat. Kemudian nitrat diserap oleh
tumbuhan. Selanjutnya sama dan begitu.
Selain melalui petir juga melalui bakteri Rizobium yang bersimbiosis pada tumbuhan kacang-
kacangan membentuk bintik akar. Sedikit tambahan proses pengubahan nitrit jadi nitrat disebut
nitrifikasi. Dan proses pengubahan nitrit atau nitrat jadi nitrogen bebas disebut denitrifikasi.
Kadang-kadang tanaman ini digunakan untuk mengisi lahan yang miskin nitrogen selama masa
perputaran setelah panen padi. Beberapa hasil penelitian genetik yang diorientasikan terhadap
pemberian tanaman panen yang lain (jagung, gandum) yang mempunyai kemampuan untuk
mengikat nirogen. Kemampuan yang secara besar dapat mengurangi kebutuhan pemupukan
pertanian. Dalam ekosistem air, alga hijau-biru juga mampu menyerap nitrogen. Nitrogen juga
dapat terikat di atmosfer melalui masuknya energi elektrik misalnya melalui penyinaran.
Bakteri pemecah memecah protein dalam tubuh organisme mati atau hasil sisa mereka menjadi
amonium, kemudian nitrit atau nitrat dan akhirnya menjadi gas nitrogen yang mana akan
dilepaskan ke atmosfer dari mulai nitrogen diikat dan berputar lagi.
Semua hewan hanya memperoleh nitrogen organik dari tumbuhan atau hewan lain yang
dimakannya. Protein yang dicerna akan menjadi asam amino yang selanjutnya dapat disusun
menjadi protein-protein baru pada tingkat trofik berikutnya. Ketika makhluk hidup mati, materi
organik yang dikandungnya akan diuraikan kembali oleh dekomposer sehingga nitrogen dapat
dilepaskan sebagai amonia. Dekomposisi nitrogen organik menjadi amonia lagi disebut
amonifikasi. Proses tersebut dapat dilakukan oleh beberapa bakteri dan mahkluk hidup
eukariotik.
Contoh beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam daur nitrogen ialah :
1.Nitrosomanas mengubah amonium menjadi nitrit.
2.Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat
3.Rhizobium menambat nitrogen dari udara
4.Bakteri hidup bebas pengikat nitrogen seperti Azotobakter (aerobik) dan Clostridium
(anaerobik)
5.Alga biru hijau pengikat nitrogen seperti Anabaena, Nostoc dan anggota-anggota lain dari ordo
Nostocales
6.Bakteri ungu pengikat nitrogen seperti Rhodospirillum
Meskipun pengikatan secara alami menghasilkan cukup nitrogen untuk proses yang berlangsung
secara alami, namun pembentukan nitrogen oleh industri yang digunakan untuk pemupukan dan
produk lain melampui kebutuhan ekosistem darat.
Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan
fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Fosfor juga ditemukan sebagai komponen utama dalam pembentukan gigi dan tulang vertebrata.
Daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat
(fosfor yang berikatan dengan oksigen). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa
erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat
muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.
Fosfor merupakan bahan pembentuk tulang pada hewan. Semua mahluk memerlukan sebagai
pembentuk DNA, RNA, protein, energi (ATP), dan senyawa organik lainnya. Daur fosfor lebih
sederana dari pada daur lainnya karena tidak melibatkan atmosfer. Di alam daur fosfor sebagai
berikut:
Di dalam tanah mengandung fosfat anorganik yang dapat diserap oleh tumbuhan. Kemudian
tumbuhan dimakan oleh konsumer sehingga fosfor berpindah ke hewan. Tumbuhan dan hewan
mati, feses, dan urinnya akanterurai menjadi fosfat organik. Oleh bakteri fosfat tersebut diubah
menjadi fosfat arorganik yang dapat diserap tumbuhan. Dan seperti biasa akan terulang.
Dan pada daur fosfor diperlukan pengurai untuk menguraikan hewan dan tumbuhan yang mati
menjadi fosfat anorganik. Fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan
fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Daur sedimentasi disebut juga daur fosfor. Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan
karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat),
sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat. Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya
peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut
membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung
fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan
fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan
feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan
pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.
5. Daur Belerang
Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam
tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur
berpindah ke hewan. Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi
sulfat lagi. Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Ada juga
yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.
Daur tipe sedimen cenderung untuk lebih kurang sempurna dan lebih mudah diganggu oleh
gangguan setempat sebab sebagian besar bahan terdapat dalam tempat dan relatif tidak aktif dan
tidak bergerak di dalam kulit bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari bahan yang dapat
dipertukarkan cenderung " hilang" untuk waktu yang lama apabila gerakan menurunnya jauh
lebih cepat dari pada gerakan "naik" kembali. Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk
membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi unsur-unsur. Dalam daur belerang misalnya,
mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Jakarta: Unas Press.
http://cyber-biology.blogspot.com/2008/07/peningkatan-toleransi-isolat-rhizobium.html. Tanggal
akses 14 April 2009.
http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Biologi/DAUR
%20BIOGEOKIMIA.swf . Tanggal akses 14 April 2009.
http://freewebs.com/ciget/daur%20biogeokimia.html. Tanggal akses 14 April 2009.
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/daur-biogeokimia/. Tanggal akses 14 April 2009.
http://jelajahbio.blogspot.com/2008/05/daur-bersifat-sedimen.html. Tanggal akses 14 April 2009.
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_299/latihan.html. Tanggal akses 14 April 2009.
Diposting oleh Moh. Arif Rifqi di 11:41 PM
Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
Reaksi:
Share
Peta dugaan kota Atlantis di
Indonesia (Google map/NASA)
ATLANTIS adalah legenda, Atlantis adalah misteri, dan Atlantis selalu mengundang pertanyaan. Benua
yang disebut sebagai taman eden atau surga itu diyakini menjadi pusat peradaban dunia pada zaman
es.
Meskipun manusia sudah mencari sisa-sisa keberadaan kota ini selama ratusan tahun dan lebih dari
5.000 buku mengenai Atlantis diterbitkan, tidak ada satu pun yang bisa memastikan di mana sebenarnya
Atlantis berada dan benarkah Atlantis itu memang ada atau hanya dongeng yang dikisahkan filsuf
Yunani, Plato. Ratusan ekspedisi yang menjelajahi Siprus, Afrika, Laut Mediterania, Amerika Selatan,
Kepulauan Karibia hingga Mesir untuk mencari jejak Atlantis pun belum memperoleh bukti valid di mana
surga Atlantis berada.
Setelah puluhan wilayah sebelumnya tidak juga memberi bukti valid, Indonesia kini disebut-sebut
sebagai tempat Atlantis sesungguhnya, sebuah surga dunia yang tenggelam dalam waktu sehari
semalam. Di antara begitu banyak pakar yang meyakini Atlantis berada di Indonesia adalah Profesor
Arysio Santos. Geolog dan fisikawan nuklir asal Brasil ini melakukan penelitian selama 30 tahun untuk
meneliti keberadaan Atlantis. Lewat bukunya, Atlantis: The Lost Continent Finally Found, Santos
memberikan sejumlah paparan serta analisisnya. Santos menelusur lokasi Atlantis berdasarkan
pendekatan ilmu geologi, astronomi, paleontologi, arkeologi, linguistik, etnologi, dan comparative
mythology.
Menurut Santos, tidak kunjung ditemukannya jejak Atlantis karena orang-orang mencari di tempat yang
salah. Mereka seharusnya mencari lokasi tersebut di Indonesia karena berbagai bukti yang kuat
mendukung hal tersebut. Pendapat Santos ini memang masih diperdebatkan mengingat hingga kini
belum ada ekspedisi khusus untuk mencari lokasi Atlantis di kepuluan Indonesia. Dalam keyakinan
Santos, Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan dari India bagian selatan, Sri
Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Paparan Sunda.
Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi bersamaan pada
akhir zaman es sekira 11.600 tahun lalu. Di antara gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung
Krakatau Purba (induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya sanggup
menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi bersamaan ini menimbulkan gempa,
pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami sangat besar. Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya
membuka Selat Sunda. Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang
kemudian disebut Atlantis.
Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkan punahnya hampir 70 persen spesies mamalia yang hidup
pada masa itu, termasuk manusia. Mereka yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia
dengan membawa peradaban mereka di wilayah baru. “Kemungkinan besar dua atau tiga spesies
manusia seperti ‘hobbit’ yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah dalam waktu yang hampir
sama,” tulis Santos. Sebelum terjadinya bencana banjir itu, beberapa wilayah Indonesia seperti
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia
serta Benua Asia.
Berdasarkan cerita Plato, Atlantis merupakan negara makmur yang bermandi matahari sepanjang
waktu. Dasar inilah yang menjadi salah satu teori Santos mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia.
Perlu dicatat bahwa Atlantis berjaya saat sebagian besar dunia masih diselimuti es di mana temperatur
bumi kala itu diperkirakan lebih dingin 15 derajat Celsius daripada sekarang. Wilayah yang bermandi
sinar matahari sepanjang waktu pastilah berada di garis khatulistiwa dan Indonesia memiliki prasyarat
untuk itu. Dalam cerita yang dituturkan Plato, Atlantis juga digambarkan menjadi pusat peradaban dunia
dari budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, bahasa, dan lain-lain.
Plato juga menceritakan negara Atlantis yang kaya dengan bahan mineral serta memiliki sistem
bercocok tanam yang sangat maju. Merujuk cerita Plato, wilayah Atlantis haruslah berada di daerah
yang diyakini beriklim tropis yang memungkinkan adanya banyak bahan mineral dan pertanian yang
maju karena sistem bercocok tanam yang maju hanya akan tumbuh di daerah yang didukung iklim yang
tepat seperti iklim tropis. Kekayaan Indonesia termasuk rempah-rempah menjadi kemungkinan lain akan
keberadaan Atlantis di wilayah Nusantara ini. Kemasyhuran Indonesia sebagai surga rempah dan mineral
bahkan kemudian dicari-cari Dunia Barat.
Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia yang mencapai ribuan itu merupakan puncak-puncak gunung
dan dataran-dataran tinggi benua Atlantis yang dulu tenggelam. Satu hal yang ditekankan Santos adalah
banyak peneliti selama ini terkecoh dengan nama Atlantis. Mereka melihat kedekatan nama Atlantis
dengan Samudera Atlantik yang terletak di antara Eropa, Amerika dan Afrika. Padahal pada masa kuno
hingga era Christoper Columbus atau sebelum ditemukannya Benua Amerika, Samudra Atlantik yang
dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik dan Hindia.
Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk itu karena Indonesia berada di antara dua samudera
tersebut. Jika terdapat begitu banyak kemungkinan Indonesia menjadi lokasi sesungguhnya Atlantis lalu,
mengapa selama ini nama Indonesia jarang disebut-sebut dalam referensi Atlantis? Santos menilai
keengganan Dunia Barat melakukan ekspedisi ataupun mengakui Indonesia sebagai wilayah Atlantis
adalah karena hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang siapa penemu perdaban. Dengan adanya
sejumlah bukti mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia maka teori yang mengatakan Barat sebagai
penemu dan pusat peradaban dunia akan hancur.
“Kenyataan Atlantis (berada di Indonesia) kemungkinan besar akan mengakibatkan perlunya revisi
besar-besaran dalam ilmu humaniora, seperti antropologi, sejarah, linguistik, arkelogi, evolusi,
paleantropologi dan bahkan mungkin agama,” tulis Santos dalam bukunya. Selain Santos, banyak
arkeolog Amerika Serikat yang juga meyakini Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land
yang luasnya dua kali negara India. Daratan itu kini tinggal Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Salah satu
pulau di Indonesia yang kemungkinan bisa menjadi contoh terbaik dari keberadaan sisa-sisa Atlantis
adalah Pulau Natuna, Riau.
Berdasarkan penelitian, gen yang dimiliki penduduk asli Natuna mirip dengan bangsa Austronesia tertua.
Rumpun bangsa Austronesia yang menjadi cikal bakal bangsa-bangsa Asia merupakan sebuah fenomena
besar dalam sejarah keberadaan manusia. Rumpun ini kini tersebar dari Madagaskar di barat hingga
Pulau Paskah di Timur. Rumpun bangsa ini juga melahirkan 1.200 bahasa yang kini tersebar di berbagai
belahan bumi dan dipakai lebih dari 300 juta orang. Yang menarik, 80 persen dari rumpun penutur
bahasa Austronesia tinggal di Kepulauan Nusantara Indonesia. Namun, pendapat Santos dkk yang
meyakini bahwa Atlantis berada di Indonesia ini masih harus dikaji karena kurang dilengkapi bukti-bukti.
Pakar Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Wahyu Hantoro mengatakan
analisa Santos masih berupa hipotesa. Wahyu juga menilai pelu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi jenis
kebudayaan tinggi yang ada pada zaman Atlantis serta gelombang setinggi apa yang bisa membuat
Paparan Sunda terbelah.(Koran SI/Koran SI/mbs)