Professional Documents
Culture Documents
DESINTEGRATION TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s51
Oleh:
ZULFI CHUMAIDI
P27 838 007 092
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
SURABAYA
2011
2
DESINTEGRATION TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89s51
Oleh :
ZULFI CHUMAIDI
P27 838 007 092
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
SURABAYA
2011
3
LEMBAR PERSETUJUAN
DESINTEGRATION TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s51
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
DESINTEGRATION TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s51
Mengesahkan :
1. Ketua Penguji
Nama : Ir. Priyambada C. Nugraha,MT
NIP : 19670719 199803 1 002
Tanda Tangan :
2. Anggota Penguji I
Nama : Endang Dian Setioningsih,ST,MT
NIP : 19760727 199803 2 001
Tanda Tangan :
3. Anggota Penguji II
Nama : Triwiyanto,S.Si. MT
NIP : 19670910 200604 1 001
Tanda Tangan :
5
DESINTEGRATION TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s51
Mengesahkan :
1. Ketua Penguji
Nama : Ir. Priyambada C. Nugraha,MT
NIP : 19670719 199803 1 002
Tanda Tangan :
2. Anggota Penguji I
Nama : Torib Hamzah,S.Pd
NIP : 19670910 200604 1 001
Tanda Tangan :
3. Anggota Penguji II
Nama : Singgih Yudha Setiawan,SST
NIP : 19851026 200912 1 002
Tanda Tangan :
6
ABSTRAK
ABSTRACT
In testing the tablet requires several steps to meet the standard criteria of
tablets
,among other things: (1) test the uniformity of size, (2) uniformity test
preparation, (3) hardness, (4) kerenggasan test, (5) disintegration time test, (6)
determination. Disintegration tester is a pharmaceutical laboratory equipment
used for testing the disintegration time of tablets. Tablet meet the standard if the
tablets are able destroyed in body temperature.
In pharmaceutical laboratories there are still many ways of testing the
tablets are still using manual processes. In the process manually is a tablet is
dipped into warm water for a time in accordance with the form of tablets which
were tested, in this testing will require a lot of energy and inefficient. Because
the test there are two things that affect the testing process that is time and
temperature settings. therefore, the author will make a tablet disintegration
tester tool that works automatically and the temperature and time can be
monitored so that the user knows what the temperature is in the chamber, the
author makes the tool aims to allow users to work effectively and efficiently
increases.
From the above, the author makes reference Desintegration AT89S51
microcontroller-based tester, the system works automatically. In this tool there
is the setting temperature of 35 º C and 37 º C. Desintegration Tester using LM
35 as a temperature sensor for which data are converted by a series of ADC
(analog to digital converter) which is processed and the results Microcontroller
AT89s51 temperature displayed on the LCD. And there is also the setting time
in accordance with the type of tablet to be tested. In the process modules have
various shortcomings that is one less good box design, and mechanics less than
the maximum.
After desintegration tester has been created and tested the results of
measurements of temperature, indicating an error to the desired temperature
does not exceed 5%, temperature 35 degrees Celsius for an error rate of 0.45%
and 0.43% at 37, For 15 minutes of error of 0%, and 60 minutes for the error
value of 0%. Mechanical able to work when the temperature has been reached
gives a chance to chamber.
Based on the experimental results, the tester desintegration feasible to
use, because the system has been running as expected of a microcontroller
capable of controlling the entire chain and already meet the standard for
measurement error because the value is less than 5%.
8
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
“DESINTEGRATION TESTER
yang telah penulis lakukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang dapat berguna bagi penyempurnaan KTI ini di masa yang akan datang.
Semoga segala sesuatu yang telah penulis kerjakan selama ini dapat bermanfaat
\
9
Penulis
pernah berhenti sampai kapanpun karena berkat Rahmad taufik dan Hidayah –
NYA lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Serta
Sholawat dan Salam kita panjatkan pada junjungan kita baginda Rosul Nabi
“DESINTEGRATION TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s51”
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Ini merupakan akhir dari proses belajar mengajar
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini baik secara moril maupun spirituil, ucapan terima kasih kepada :
3. Ibu Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST. MT selaku ketua Jurusan Teknik
kasih atas bimbingan dan bantuannya selama pembuatan Tugas Akhir ini
kasih atas bimbingan dan bantuannya selama pembuatan Tugas Akhir ini
7. Terima kasih buat sOelmate kuw dia satu”nya wanita yang selalu ada
Harapan penulis semoga Allah SWT membalas jasa baik mereka dengan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
ii.............................................................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................
iii
iv
ABSTRAK.............................................................................................................................
vi
ABSTRACT...........................................................................................................................
vii
viii
ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
xi
12
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL..................................................................................................................
xvi
BAB I : PENDAHULUAN
1.5 Tujuan..................................................................................................................
1.6 Manfaat................................................................................................................
6
13
11
13
17
18
19
19
21
22
23
25
25
26
27
28
30
30
30
30
31
31
15
31
31
31
31
33
stopwacth.................................................................................................
33
33
33
35
40
BAB Vl : PEMBAHASAN
16
45
45
47
48
48
49
49
50
50
51
52
17
54
59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
18
DAFTAR GAMBAR
6 ........................................................................................................................
13
16
18
18
19
19
21
22
19
23
24
24
25
45
47
48
49
50
51
DAFTAR TABEL
20
9 ........................................................................................................................
11
14
17
21
32
33
33
39
44
21
BAB I
PENDAHULUAN
Dari latar belakang diatas maka peralatan kesehatan menjadi sangat penting,
karena bagian yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan bahkan saling
membutuhkan. Dari berbagai macam alat kesehatan salah satu contohnya adalah
alat Desintegration tester yang sering digunakan atau dibutuhkan dalam bidang
Pada bidang farmasi ada suatu pengujian tablet, salah satunya adalah
pengujian waktu hancur pada tablet itu sendiri. pengujian dengan cara meletakkan
tablet di atas kasa yang tahan karat, kemudian dimasukkan dalam air yang
menit. Oleh karena itu penulis merencanakan dan membuat alat dengan judul,
membuat alat ini pngujian waktu hancur pada tablet dapat dilakukan secara
yang dimana berfungsi sebagai tes kelanyakan fisik tablet sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan, salah satunya yaitu mengukur waktu hancur tablet sebelum
dikonsumsi oleh pasien, proses ini caranya adalah tablet dimasukkan kedalam
penampang kasa tahan karat, kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur, lalu isi
air dan panaskan air sampai suhunya 35 O C dan 37 O C, lalu naik turunkan kasa
berfungsi untuk pengujian waktu hancur tablet secara otomatis, yang dikontrol
oleh mikrokontroler.
sebagai berikut :
2. Mampukah mekanik
3. Mampukah LM35
1.5 Tujuan
1.6 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mekanik mulai bergerak dan naik turunkan keranjang, ini berfungsi agar tablet
mendapat gaya dorong dan pengaruh oleh suhu yang ada pada air tersebut, proses
ini akan berlagsung selama 60 menit, dan untuk tablet tidak bersalut air
dipanaskan sampai suhunya 37 O C, air dalam chamber dikontrol sampai suhu
yang telah ditentukan tercapai, apabila sudah tercapai maka lengan mekanik mulai
bergerak dan naik turunkan keranjang, ini berfungsi agar tablet mendapat gaya
dorong dan pengaruh oleh suhu yang ada pada air tersebut, proses ini akan
berlagsung selama 15 menit. apabila tablet yang diuji telah memenuhi prosedure
yang telah ditentukan maka tablet tersebut memenuhi standart. dan apabila tidak
sesuai dengan ketentuan tersebut maka tablet belum aman dikonsumsi.
2.2.1 Motor DC
Motor DC adalah motor yang mempunyai dua arah putaran, yang tergantung
dari fase yang diberikan. Sumber tegangan yang digunakan adalah DC, putaran
motor dapat dikendalikan dengan pengaturan besar kecilnya tegangan melalui
resistansi. Prinsip dasar dari motor DC adalah terdapatnya kumparan yang
bergerak terhadap medan magnet.
W E
S
27
c. Unit Pengendali
Unit pengendali digunakan untuk menyerempakkan kerja yang sangat
diperlukan oleh setiap prosessor. Sebuah instruksi diambil dan didekode, setelah
prosessor mengetahui apa yang dimaksud dengan instruksi, maka unit pengendali
akan memberikan signal pada aksi yang dimaksud.
Mikrokontroller AT 89s51 memiliki beberapa fasilitas yang dapat dipakai
oleh pengguna. Fasilitas yang dimaksud antara lain :
1. Flash program memori ROM internal sebesar 4 Kbyte. Dengan flash
PEROM ini mikrokontroller mampu diprogram dan dihapus hingga
1000 kali.
2. Memori data RAM internal sebesar 128 Byte.
3. Kemampuan kerja clock internal dari 0 hingga 24 M Hz.
4. Terdapat 2 buah timer/counter yang dapat dipakai hingga 16 Bit.
5. Kemampuan mengalamati memori program dan data maksimum 64
Kbyte eksternal.
6. Dua buah tingkat prioritas interupsi.
7. Lima buah interupsi, yaitu 2 buah interupsi eksternal dan 3 buah
interupsi internal.
8. Empat buah I/O masing-masing 8 Bit.
9. Port serial full duplex UART (Universal Asincronous Receive
Transmit), dengan kemampuan pendeteksian kesalahan.
10. Mode pengontrolan daya, yaitu :
Mode Idle (daya akan berkurang jika CPU dikehendaki stad by).
Mode Power Down (oscillator berhenti yang berarti daya akan
berkurang karena intruksi yang dieksekusi menghendaki power
down)
11. Pengembalian ke mode normal setelah power down karena adanya
interupsi.
12. Dapat diprogram per bit sehingga pemrograman akan lebih leluasa
dan efektif.
29
secara eksternal dipull low akan mengalirkan arus 1 L karena internal pull up. Port
1 juga menerima address bawa selama pemrograman flash dan ferifikasi.
3. Port 2
Port 2 adalah 8 bit bi-directional port 1/0 dengan internal pull up. Port 2
output buffer dapat melewatkan 4 TTL input. Ketika logika 1 dituliskan ke port 2,
maka mereka dipull high dengan internal pull up dan dapat digunakan sebagai
input.
4. Port 3
Port 3 adalah 8 bit bi-directional port 1/0 dengan internal pull up. Output
buffer dari port 3 dapat dilewati 4 input TTL. Ketika logika 1 dituliskan keport 3
maka mereka akan dipull high dengan internal pull up dan dapat digunakan
sebagai input. Port 3 juga mempunyai berbagai macam fungsi atau fasilitas. Port 3
juga menerima beberapa sinyal kontrol untuk pemrograman flash dan ferifikasi.
5. RST
Input reset. Logika high pada pin ini akan mereset siklus mesin.
6. ALE/PROG
Pulsa Output Address Latch Enable digunakan untuk lacthing bit bawah dari
address selama mengakses keeksternal memori. Pin ini juga merupakan input
pulsa program selama pemrograman flash. Operasi normal dari ALE dikeluarkan
pada laju konstan 1/6 dari frekuensi oscilator, dan dapat digunakan untuk pewaktu
eksternal atau pemberian pulsa. Jika dikehendaki, operasi ALE dapat didisable
dengan memberikan setting bit 0 dari SFR pada lokasi 8 EH. Dengan bit set, ALE
dapat diiaktifkan selama instruksi M0VX atau MOVC. Dengan mensetting ALE
31
10. XTAL 1
Input oscilator inverting amplifier dan input untuk internal clock untuk
pengoperasian 2.
11. XTAL 2
Output dari inverting oscilator amplifier
32
= 1/2 x 5volt
= 2,5 volt
= 5 volt / 255
= 0,0196078431
Chip reset fungsinya untuk mengaktifkan ADC yang diaktifkan dengan
logika low. Read adalah inputan yang digunakan untuk membaca data digital hasil
33
konversi yang aktif pada kondisi logika low, write ( WR ) berfungsi untuk
melakukan start konversi ADC diaktifkan pada kondisi logika low. Instruksi untuk
mendeteksi apakah konversi telah selesai, maka pin instruksi akan mengeluarkan
logika low. Data outputan digital sebanyak 8 bit ( DBO – DB7) biner 00000000
sampai 11111111, sehingga kemungkinan angka desimal yang akan muncul
adalah 0 sampai 255 dapat diambil pada DBO – DB7.
V C C
R 1
220 J2
10K 2 V C C
3
R 3 1
IN P U T U 1
20
D 2 2 J3
6 1 8
V C C /V R E F
3V 7 + IN D B 0 1 7 1
-IN D B 1 1 6 2
9 D B 2 1 5 3
V R E F /2 D B 3 4
1
19 1 4
4 C LK R D B 4 1 3 5
R 4 10K C L K IN D B 5 1 2 6
C 1 1 D B 6 1 1 7
150P 2 C S D B 7 8
R D
G N D
G N D
p 1 .0 3 5 p 1 .1 C O N 8
W R IN T R
A D C 0804
10
8
oleh MPU. Ini membuat LCD berguna untuk range yang luas dari terminal
display unit untuk mikrokomputer dan display unit measuring gages.
* : invalid bit
Cursor Home mengembalikan cursor ke posisi semula (address 0). DD
RAM alamat 0 diset ke AC dan cursor kembali ke posisi semula. Isi
DD RAM jangan dirubah. Jika cursor sedang ON, maka akan kembali ke sebelah
kiri.
3. Entry Mode Set.
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 1 I/D S
Entry Mode Set diset untuk menunjukkan perpindahan cursor dan apakah
display akan dirubah.
I/D : ketika I/D = 1, alamat akan ditambah satu dan cursor
berpindah ke kanan. Ketika I/D = 0, alamat akan dikurangi satu dan
cursor berpindah ke kiri.
D : ketika D = 1, display ON
ketika D = 0, display OFF
C : ketika C = 1, cursor ditampilkan
ketika C = 0, cursor tidak ditampilkan
B : ketika B = 1, karakter pada posisi cursor berkedip.
ketika B = 0, karakter pada posisi cursor tidak berkedip.
V C C
2
U 3
7
V C C
D 5 IN 4 1 4 8 D O 8
1 5 D 1 9
3 V + D 2 1 0
V E E D 3 1 1
V R D 4 1 2
D 5 1 3
D 6 1 4
1 0 K D 7
5 4
1 R /W R S 6
1 6 V S S E N
V -
LCD
CHARACTER 2 X 16
Operasi dari LCD M1632 terdiri dari empat kondisi, yaitu instruksi
mengakses proses internal, instruksi menulis data dan instruksi membaca
kondisi sibuk dan instruksi membaca data.
5. Cursor/ Display Shift.
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 1 S/C R/L * *
* : invalid bit
37
S/C R/L
Operasi
0 0 Posisi cursor dipindah ke kiri
0 1 Posisi cursor dipindah ke kanan
1 0 Semua display dipindah ke kiri dengan cursor
1 1 Semua display dipindah ke kanan dengan cursor
6. Function Set.
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 1 DL 1 * * *
* : invalid bit
Function Set digunakan untuk mengeset pemisahan data length.
DL : ketika DL =1, data length diset untuk 8 bit (DB7 sampai DB0).
Ketika DL =0, data length diset untuk 4 bit (DB7 sampai DB4). Untuk bit
atas ditransfer lebih dulu, kemudian dilanjutkan bit bawah.
Tabel 2.3.4 Posisi Karakter Pada LCD Karakter 2 X 16
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 8a 8b 8c 8d 8e 8f
C0 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 Ca Cb Cc Cd Ce Cf
mendapatkan sulutan maka pada basis tidak akan mendapatkan supply tegangan
sehingga transintor tidak satturasi.
+5 V
J1
1
2
S S R
J2 R 1
2
3 Q 1
1 B D 139
1K
f ro m p c 8 1 7
1
Gambar 2.5. Rangkain transistor sebagai saklar
IS O 1
pc 817 R1
J2 R2
1
2
R3 1K
CON1 1K 220
D1
LED
mV dan bekerja pada suhu -55 ºC-150 ºC. Dipilihnya sensor ini karena mudah
0,1 ).
V C C
3
2
100 Kohm
1
10 nF
Ke Vin ADC
LM35
Solid State Relay dalam dunia elektronika adalah komponen keras yang
digunakan sebagai kontaktor dari DC untuk kontrol pada AC, dalam modul ini
memakai heater dengan 1000watt, oleh karena itu penulis memakai SSR agar
heater bisa bekerja dengan maksimal, dan proteksi pengaman menjadi lebih aman
dibandingkan dengan rangkaian driver triac. karena SSR berupa komponen yang
berdiri sendiri tanpa ada kontak dengan rangkaian lainya dari DC ke AC.
kontaktor antara volt DC dan volt AC, pada umumnya mempunyai fungsi serupa
dengan relay, namun Solid State Relay lebih halus dan tidak menimbulkan kontak
antara vin dan beban, karena dalam SSR memanfaatkan optocopler sebagai
pemisah jalur DC dan AC, disini berfungsi sebagai pengaman pada rangkain,
apabila ada konsleting pada beban AC maka tidak sampai kontak pada jalur DC.
Pada alat desintegration Solid State Relay digunakan sebagai driver heater
yang berfungsi sebagai pemanas pada air yang ada dalam chamber, Solid State
Relay didriver oleh PC 817 yang mendapat logika dari port mikrokontroller.
Apabila PC 817 mendapat logika 0 maka control VDC Solid State Relay akan
sehingga akan mendriver dan beban akan nyala, dan sebaliknya apabila PC 817
karena tidak memancarkan cahaya, Solid State Relay ini di aktifkan pada logika
R 44
VC C
1 10K
2
VC C
6
o u tp u t A C
U 10 1
1
IS O 3
R 45 2 pc 817 J21
220K C 33
1
2
1 0 0 n /4 0 0 V 3 1K p 1 .4
4
BD 139
1K
1
S o lid S ta te R e la y
komponen luar sedikit saja dapat dipakai untuk berbagai keperluan .Seri LM
741 adalah penguat operasi untuk keperluan umum yang penampilannya lebih
baik dari standart industri. Op-amp IC yang khas terdiri atas tiga rangkaian
dasar, yakni penguat diferensial masukan tinggi, penguat tegangan tinggi, dan
Secara umum Op-amp memerlukan catu positif dan catu negatif. Karena
terhadap bumi. Penguat ini memiliki sifat-sifat yang penerapannya selalu tepat
42
1 buah Op-amp yang dioperasika dengan supplay ganda yaitu +12 V dan -12V.
TP 1 VC C
1
VC C TP S E N S O R
J6 U 3
7
1
1 3 to ze ro a n d s p a n
2 +
6
3 R 11 2 1
-
LM 35 750 ohm
LM 741
4
5
C 4 V C C -5 v
1uf
Pada dasarnya nilai outputnya adalah jumlah dari penguatan masing masing dari
inverting, seperti :
Rf Rf Rf
Voa Va Voc Vb Voc Vc
Ri Ri Ri
1 1 1
Vot Rf ( Va Vb Vc)
Ra Rb Rc
Rangkaian adder adalah lebih dikenal dengan penjumlah, dalam modul ini
0,2v = 0v dan 0,4v = 5v. dengan cara pada saat input 0,2v maka pada variable
resistor pada input kita adjust sampai hasil penjumlahan antara tegangan minus
dan input dari buffer bernilai 0v. dan apabila pada saat tegangan dari buffer
0,4v.maka kita menginkan output menjadi 5v, maka kita adjust pada variable
resistor yang ada pada penguatan sehingga input yang semula 0,4v akan dikuatkan
sampai 5v.
VC C _12v
U 4B
R 14
9
5
6 J7
+
f ro m b u f f e r 10
4K7 7 1
1 -
t o in v e r t in g
LM 747
4
8
V C C -5 v 100 k
V C C -1 2 v
1
20K
100 k
2
104 C 5
2
1 3
3
R 19 100K
ada tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah
bisa lebih kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0.2 , -0.5 , -0.7 , dst dan selalu
Rf
Vo Vi
Ri
44
tegangan negatif, oleh karena itu output dari rangkaian adder tersebut di
tegangan tersebut dapat diumpankan pada ADC (analog to digital circuits) untuk
R 12 10K
V C C _12v
t o in a d c 0 8 0 4
R 13 10K
13
U 4A
3
2
+
10K 12
1
1 -
LM 741
f ro m adder
14
4
V C C -1 2 v
10K
C 6
104
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Tampak Depan
Tampilan Tampilan
Timer Suhu
Lengan
Sensor
mekanik
Suhu
Adc
Indikator
Setting
Driver
Suhu
Heater
Heater
Setting Mikrokontroler LCD
Waktu AT89S51
Buzzer
PROGRAM Driver
motor Motor
Start
melakukan penyetingan suhu dan waktu yang kita kehendaki. Setelah itu tekan
kemudian heater menyala dan sensor suhu bekerja, proses ini akan berlangsung
sampai suhu tercapai sesuai yang telah disetting, dengan tercapainya suhu maka
logika pada driver motor bekerja untuk menggerakkan mekanik, selama proses ini
berjalan suhu yang ada dalam chamber akan dipantau oleh LM 35, apabila suhu
air lebih tinggi dari setting maka mikrokontroler akan mematikan heater, apabila
suhu dalam air lebih rendah dari setting suhu, maka mikrokontroler akan
mengaktifkan heater kembali, proses ini berjalan selama timer belum habis,
apabila waktu yang telah disetting telah habis maka alat akan berhenti dan buzzer
BEGIN
Inisialisasi LCD
Suhu : 35 ?
Suhu : 37 ?
time : ….. :
…..
No
STAR
T
Yes
Heater
Bekerja
Suhu
Tercapai ? No
Yes
Motor On
Timer On
Timer
habis ? No
Yes
A
48
Motor off
Heater off
Buzzer on
EN
D
Tegangan dari PLN masuk pada rangkaian power supply, yang berfungsi
dan berapa waktu lama alat bekerja pada setting waktu dan setting suhu, apabila
sudah melakukan pengaturan suhu dan waktu maka tekan tombol start, lalu
kemudian heater menyala untuk memanaskan air dan indicator menyala, apabila
suhu sudah tercapai maka timer mulai menghitung sesuai yang telah ditentukan,
dan jika waktu belum habis maka mikrokontrler akan mengulangi terus menerus,
dan apabila waktu habis maka mikrokontroler akan mematikan driver motor
sehingga motor berhenti dan heaterpun berhenti, sebagai penanda proses telah
selesai.
49
pada display
turun.
50
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
modul.
8. Membuat modul.
chamber.
Motor DC
LM 35
IC PC 817
Transistor
LCD 2X16
SSR
52
Solder listrik
Soldering pump
Bread board
Tool set
Multimeter
Kegiata Se Ok No De Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju
n p t v s n b r r i n l
I √
√
II √
III √ √ √ √ √ √
IV √ √ √
V √
Keterangan :
I. Penentuan Judul
II. Studi Literatur dan Pembuatan Proposal
III. Survey Bahan dan Alat
IV. Pembuatan Modul
V. Seminar
53
BAB V
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
1. Rata-rata
Rata-rata dalam perkataan sehari-hari, orang sudah menafsirkan
dengan rata-rata hitung. Dan arti sebenarnya adalah bilangan yang
didapat dari hasil pembagian jumlah nilai data oleh banyaknya data
dalam kumpulan tersebut.
Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang
diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau
banyaknya pengukuran.
Xi
Rata – Rata ( X ) =
n
2. Standart deviasi
Standart deviasi adalah suatu nilai yang menunjukan tingkat
(derajat) variasi kelompok data atau ukuran standart
penyimpangan dari meannya.
Standart Deviasi (STD) =
( X 1 X ) 2 ( X 2 X ) 2 ...... ( X 5 X ) 2
n 1
% Error = Xn X x 100%
Xn
55
4. Ketidakpastian (Ua)
- adalah nilai disekitar hasil pengukuran yang didalamnya diharapkan
terdapat nilai sebenarnya dari nilai ukur
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
= 900
Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang
diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya
pengukuran. Dalam perhitungan diatas didapatkan hasil 0. Hal ini terjadi
karena pengambilan sampel pengukuran hanya 6 kali.
56
= 900-900 = 0
900 900
= x100%
900
= 0%
5. Standart Deviasi
(900 900) 2 (900 900) 2 (900 900) 2 (900 900) 2 (900 900) 2 (900 900) 2
6 1
0
5
=0
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
n
57
0
=
6
=0
7. U95 (Kelayakan) = Ua x 2
=0x 2
=0
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
= 3600
Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang
diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya
pengukuran. Dalam perhitungan diatas didapatkan hasil 0. Hal ini terjadi
karena pengambilan sampel pengukuran hanya 6 kali.
58
= 3600-3600 = 0
3600 3600
= x100%
3600
= 0%
5. Standart Deviasi
(3600 3600) 2 (3600 3600) 2 (3600 3600) 2 (3600 3600) 2 (3600 3600) 2 (3600 3600
6 1
0
5
=0
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
n
59
0
=
6
=0
7. U95 (Kelayakan) = Ua x 2
=0x 2
=0
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
36 35 35 35 35 35
=
6
= 35,16
Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang
diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya
pengukuran. Dalam perhitungan diatas didapatkan hasil 35,16. Hal ini
terjadi karena pengambilan sampel pengukuran hanya 6 kali.
3. Koreksi = Rerata – Suhu setting
= 35,16 – 35 = 0.16
35,16 35
= x100%
35
= 0,45 %
61
5. Standart Deviasi
(36 35,16) 2 (35 35,16) 2 (35 35,16) 2 (35 35,16) 2 (35 35,16) 2 (35 35,16) 2
6 1
0,8336
5
= 0,408
StDev
6. Ua (Ketidakpastian) =
6
0,408
=
6
= 0,167
Dari hasil pengukuran diatas didapatkan hasil 0,167. Dimana 0,167 adalah
7. U95 (Kelayakan) = Ua x 2
= 0,167 x 2
= 0,334
62
kebenaranya.
1. Suhu setting = 37 O C
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
38 37 37 37 37 37
=
6
= 37,16
Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang
diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya
pengukuran. Dalam perhitungan diatas didapatkan hasil 37,16. Hal ini
terjadi karena pengambilan sampel pengukuran hanya 6 kali.
= 37,16 – 37 = 0.16
37,16 37
= x100%
37
63
= 0,43 %
5. Standart Deviasi
(38 37,16) 2 (37 37,16) 2 (37 37,16) 2 (37 37,16) 2 (37 37,16) 2 (37 37,16) 2
6 1
0,8336
5
= 0,408
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
6
0,408
=
6
= 0,167
64
Dari hasil pengukuran diatas didapatkan hasil 0,167. Dimana 0,167 adalah
7. U95 (Kelayakan) = Ua x 2
= 0,167 x 2
= 0,334
kebenaranya.
BAB VI
PEMBAHASAN
VCC
VCC
VCC
1
VCC VCC
m o to r 2
1
1 IS O 1 10K
J2
2 pc 817
1 R2
2 VCC 220
2
3
3
3 1K
t ip 1 2 2 4 U2
5
20
1K U1 3V
1
6 39 21 18 6
7 P 0 .0 /A D 0 P 2 .0 /A 8 D B0 +IN
1
38 22 17 7 2
8 37 P 0 .1 /A D 1 P 2 .1 /A 9 23 16 D B1 -I N
V C C /V R E F
9 36 P 0 .2 /A D 2 P 2 .2 /A 1 0 24 15 D B2 9 10K
10 35 P 0 .3 /A D 3 P 2 .3 /A 1 1 25 14 D B3 V R E F /2 19
VCC 11 34 P 0 .4 /A D 4 P 2 .4 /A 1 2 26 13 D B4 C LK R 4
VCC 12 33 P 0 .5 /A D 5 P 2 .5 /A 1 3 27 12 D B5 C L K IN 10K
13 P 0 .6 /A D 6 P 2 .6 /A 1 4 D B6
3
32 28 11 1
b u zze r 14 P 0 .7 /A D 7 P 2 .7 /A 1 5 D B7 CS 2 150P
15 1 10 2 1 5 RD 3
GND
GND
1 IS O 2 16 4148 2 P 1 .0 /T 2 P 3 .0 /R XD 11 IN T R W R
2 pc 817 3 P 1 .1 /T 2 -E X P 3 .1 /TX D 12 sw_down AD C 0804
4 P 1 .2 P 3 .2 /IN T O 13
10
P 1 .3 P 3 .3 /IN T 1
8
5 14 2 1
2
P 1 .4 /S S P 3 .4 /T O
5
3 2 1K 6 15
BD 139 7 P 1 .5 /M O S I P 3 .5 /T 1 16 sw_up
1K 8 P 1 .6 /M IS O P 3 .6 /W R 17
P 1 .7 /S C K P 3 .7 /R D 2 1
1
30p C 2 19 29
18 XTA L1 PSEN s w _ e n te r
R 44 9 XTA L2 30
VCC RST A L E /P R O G
1 10K C3 31
2 E A /V P P
VCC 40
6
o u tp u t A C
U 10 1 30p VCC
6
IS O 3 AT89S8251
R 45 2 pc 817 VCC
220K C 33 J5
2
VC C _5v 1
5
1 0 0 n /4 0 0 V 3 1K
VC C -5 2
4
BD 139
VC C _12v 3
1K
VC C -1 2 v 4
5
1
TP 1 VCC
1
S o l i d S ta te R e l a y TP2 s u p p ly
1
VCC TP S E N S O R
J6 U3 TP out buffer
7
1
1 3
2 +
6
3 R 11 2
-
LM 35 750 ohm R 12 10K
LM 741
VC C _12v TP3
1
4
5
V C C _12v
T P o u t ze ro
C4 V C C -5 v
1uf R 13 10K 13 U 4A
3
U 4B
R 14 2
9
5
R 15 +
6 12
+
10 1
-
4K7 7
-
LM 747
LM 747 10K
14
4
4
8
V C C -5 v
V C C -1 2 v
1 k V C C -1 2 v
1
20K 2 10K
1 k 104 C 5 C6
2
1 3
3
104
R 19 100K
VC C
R 1
220 J2
10K 2 VC C
3
R 3 1
IN P U T U 1
20
D 2 2 J3
6 18
3V 7 + IN D B 0 17 1
V C C /V R E F
-IN D B 1 16 2
9 D B 2 15 3
V R E F /2 D B 3 4
1
19 14
4 C LKR D B 4 13 5
R 4 10K C L K IN D B 5 12 6
C 1 1 D B 6 11 7
150P 2 C S D B 7 8
p 1 .0 R D p 1 .1
GN D
GN D
3 5 C O N 8
W R IN T R
AD C 0804
10
8
Gambar 6.2. Rangkaian ADC 0804
output sebesar 10mV untuk setiap kenaikan 1 derajat celcius. Output dari
ADC 0804 berupa bilangan biner 8 bit. Output max dari ADC 0804 dapat
diatur dari pin 9 yang merupakan Vref, dengan persamaan sebagai berikut
= 1/2 x 5volt
= 2,5 volt
= 5 volt / 255
= 0,0196078431
waktu tunda sebesar 1 mikro sekon, setb wradc beretujuan untuk memulai
konversi pada ADC 0804. mov A,P2 adalah memindahkan data dari port 2
R 44
VC C
1 10K
2
VC C
6
o u tp u t A C
U 10 1
6
IS O 3
R 45 2 pc 817 J21
220K C 33
1
2
1 0 0 n /4 0 0 V 3 1K p 1 .4
4
BD 139
1K
1
S o l id S ta te R e l a y
basis pada Q1 tidak mendapatkkan supply tegangan maka ssr tidak bekerja
PC817
CLR On_heater adalah memberikan logika LOW pada port 1.4 yang
+5 V +5 V
J3
1
2
1
IS O 2 M O TO R
pc 817 R 4
2
R 5 3 Q 2
P 1 .2 T IP 1 2 2
2
R1 K6
1
1K 220
D 2
LED
lcall display2lcd_adc
lcall ControlSuhu
lcall DisplayWaktu
clr motor
ljmp Forever
On_heater bit p1.2 berarti memberikan nama port 1.2 motor. CLR motor
adalah memberikan logika LOW pada port 1.2 yang terhubung dengan
J3
1
2
1
IS O 2 b u zze r
pc 817 R 4
2
R 5 3 Q 2
P 1 .3 B D 139
2
1R K6
1
1K 220
D 2
LE D
On_heater bit p1.3 berarti memberikan nama port 1.3 busser. CLR busser
adalah memberikan logika LOW pada port 1.3 yang terhubung dengan
TP1 VC C
1
TP 2
1
V C C TP S E N S O R
J6 U 3 TP out buffer
7
1
1 3
2 +
6
3 R 11 2
-
LM 35 750 ohm R 12 10K
LM 741
V C C _12v TP3
1
4
5
V C C _12v
T P o u t ze ro
C 4 V C C -5 v
1uf R 13 10K U 4A
13
3
U 4B
R 14 2
9
5
R 15 +
6 12
+
10 1
-
4K 7 7
-
LM 747
LM 747 10K
14
4
100 k
4
8
V C C -5 v
V C C -1 2 v
V C C -1 2 v
1
20K
100 k
2 10K
104 C 5 C 6
2
1 3
3
104
R 19 100K
;==============================
75
;==============================
76
endproses:ljmp selesai
;
next: mov detik,#60
mov a,#0
cjne a,menit,satumenit
mov menit,#1
satumenit:
dec menit
mov a,#0
cjne a,menit,UpdateDisplay
sjmp mula
;
UpdateDisplay:
mov a,detik
mov b,#10d
div ab
mov detik1,b
mov detik10,a
77
;
mov a,menit
mov b,#10d
div ab
mov menit1,b
mov menit10,a
;
mov a,#30h
add a,Detik1
mov detik1,a
;
mov a,#30h
add a,Detik10
mov detik10,a
;
mov a,#30h
add a,menit1
mov menit1,a
;
mov a,#30h
add a,menit10
mov menit10,a
ret
;==============================
Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang
sebagai berikut :
0,45%
0,43%
79
0,167
0,167
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
7.2. Saran
Selain itu penulis juga akan memberi saran yang berhubungan dengan
sensor deteksi tablet hancur, dan ditampilkan menit keberapa tablet tersebut
hancur, dan juga diberikan penyimpanan data agar tablet yang telah kita tester
referensi penulis.