You are on page 1of 11

artike

SEKILAS
TENTANG
PEREMPUAN
ANEKA KARYA BAMBONG CITY EXSPRES

Oleh: Muhammad Ibrahim, S.Th.I


artikel
PEREMPUAN

   ‫إِ َّن‬


   
   
  
   
       
  
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang khusu’, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar”.(QS.Al-Azhab.35)

Seorang ibu yang baru saja melahirkan tampak sedikit kecewa dengan kabar yang

baru saja ia diterima dari seorang suster yang membantu persalinannya. Suster

mengatakan bahwa anaknya yang keempat ini ternyata perempuan lagi.

“Perempuan?” kening si ibu mengkerut. “Coba dicek lagi suster, mungkin suster

salah lihat, sebab hasil USG beberapa bulan lalu, terlihat dalam kandungan saya anak

saya laki-laki!” desak si ibu yang masih tampak lemah. “Benar Bu, anak Ibu perempuan,

tidak mungkin salah apa lagi tertukar, karena hanya Ibu saja yang melahirkan hari ini di

sini. Sama saja antara laki-laki dan perempuan Bu. Yang penting bagaimana Ibu

mendidiknya kelak menjadi anak yang sholeh. Di mata Allah, laki-laki dan perempuan

memiliki derajat yang sama.” Ujar suster bijaksana, namun si ibu masih tampak kecewa,

hal itu terlihat jelas dari raut wajahnya.

Disebuah pusat perbelanjaan seorang perempuan cantik dengan pakaian ketat

berdiri di pintu masuk menawarkan rokok pada setiap laki-laki yang ia temui. Tidak

sedikit dari laki-laki yang ditemuinya itu bukannya membeli rokok yang ditawarkan,
namun hanya menikmati keindahan tubuh dan wajah cantik yang memang disengaja

dibuka oleh para perempuan cantik tersebut, bahkan tak jarang ada yang sengaja

mencolak-colek. Mereka bisa apa? resiko pekerjaan, paling begitu jawab mereka ,

kasihan ….

Lain lagi kejadian di sebuah Program Pascasarjana sebuah Perguruan Tinggi

Negeri terkemuka. Seorang perempuan yang masih sangat muda duduk diantara

wisudawan menunggu giliran mendapatkan ijazah dari Rektornya. Kecerdasan dan

kepintarannya mengantarkannya memiliki kesempatan melanjutkan studi ke tingkat

Pascasarjana dengan beasiswa yang ia dapatkan melalui persaingan yang tidak semua

orang dapat memenangkannya. Orang tua dan sanak keluarganya pun kagum dengan

prestasinya.

Gambaran kejadian pertama menunjukkan betapa dalam masyarakat yang sudah

sangat modern ini masih saja ada keluarga yang keberatan dengan kelahiran anak

perempuan. Seolah-olah perempuan hanya akan memberatkan beban keluarga saja.

Padahal setiap jiwa itu sudah Allah tentukan rezekinya. Kejadian kedua tidak kalah

menyedihkannya, keberadaan perempuan hanya dijadikan pelengkap berhasilnya sebuah

produk dipasaran.

Namun kita masih memiliki harapan, dibalik forum diskusi dan seminar tentang

perempuan, dibalik eksploitasi terhadap fisik perempuan masih ada perempuan muslimah

istiqomah mempertahankan dan menunjukan identitas serta jati dirinya, bahwa

perempuan itu juga bisa berprestasi, sama halnya dengan laki-laki.

Perempuan bukan penyebab kemiskinan dan perempuan itu bukan merupakan

sekedar pelengkap, apalagi penyedap. Dalam pandangan Allah, laki-laki dan perempuan
memiliki derajat yang sama. Allah menyediakan bagi keduanya ampunan dan pahala

yang besar. Namun tidak sedikit yang masih menganggap remeh perempuan, padahal

setelah kedatangan Rasulullah, Islam mengangkat derajat kaum perempuan ke tempat

yang sangat terhormat sebagai anak, istri, ibu dan anggota masyarakat.

Tidak sedikit yang memuja-muja maupun yang mencela perempuan, bahkan

perempuan disebut-sebut sebagai sumber kehancuran maupun kesuksesan para pemuka

dunia, sehingga muncul ucapan “dibalik kesuksesan orang-orang besar ada perempuan”,

atau bila seorang pemuka mengalami kehancuran, maka yang muncul adalah ucapan

“selidikilah perempuannya”.

 Laki-Laki Dan Perempuan Berasal Dari Sumber Yang Sama.


       
       
        
     
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah
menciptalan kamu dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya, dan
dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-
Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu” (QS.4:1)

Perempuan adalah penyempurna kekurangan yang ada pada diri laki-laki, begitu

juga sebaliknya, laki-laki diciptakan untuk menyempurnakan kekurangan perempuan,

sehingga Allah menjadikan keduanya berpasang-pasangan, agar keduanya merasa

tentram dan dapat berbagi. Sehingga tidak ada yang berhak merasa dirinya lebih baik dari

yang lainya.

Laki-laki dan perempuan berasal dari sumber yang sama, keduanya di mata Allah

memiliki darajat yang sama, namun sangat disayangkan masih banyak pandangan negatif
terhadap keberadaan perempuan. Mereka menganggap perempuan hanya memiliki sedikit

kecakapan, perempuan hanya dijadikan untuk memuaskan dahaga seksual, kehormatanya

dapat dimiliki dengan memberinya sejumlah harta, dapat ditalak kapan saja, bahkan lebih

tragis lagi, perempuan dianggap sandal jepit yang dapat dipakai dan dilepas kapan saja.

Pandangan jahiliyah ini masih berkembang di tengah masyarakat, mereka

memingit para perempuan dirumah, tidak boleh keluar dengan alasan apapun termasuk

untuk belajar dan bekerja. Padahal mencari ilmu adalah hak dan kewajiban laki-laki dan

perempuan. Bahkan istri Nabi tidak hanya belajar, tapi beliau juga mengajarkan ilmu-

ilmu fiqh dan periwayatan hadis disamping ahli dalam menciptakan syair, sastra dan ilmu

bahasa lainnya. Rasulullah mengatakan “Janganlah kamu melarang hamba-hamba Allah

yang perempuan untuk mendatangi masjid-masjid Allah” (Hadis Riwayat Muslim).

Dibalik itu, tidak sedikit perempuan dieksploitasi dan mengeksploitasi dirinya

sendiri. Kita lihat saja iklan-iklan yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan

perempuan, menampilkan perempuan yang membuka aurat, yang ditonjolkan bukan

kualitas produknya melainkan justru sisi sensual perempuan yang menjadi bintang iklan

produk itu.

Hal ini diakui oleh mantan pragawati terkenal yang kini mendapat hidayah dari

Allah. Betapa pekerjaannya dulu sebagai peragawati hanya bermanfaat untuk

kepentingan pemilik bisnis fashion dan benar-benar menjauhkan ia dari Allah karena

setiap saat bergelimangan maksiat. Dengan mengenakan busana muslimah, ia kini benar-

benar merasa menjadi perempuan terhormat.

Pandangan Barat dan kaum feminisme sekarang ini yang memandang perempuan

muslimah dikebiri hak dan kewajibanya sangatlah tidak beralasan. Lupakah kita pada
sejarah bahwa sebelum kedatangan Islam, setiap keluarga malu jika melahirkan anak

perempuan.

Mereka tidak segan-segan membunuh bayi perempuan mereka, karena mereka

beranggapan memiliki anak perempuan merupakan aib. Tapi setelah kedatangan Islam,

semuanya berbalik, bahkan Islam menempatkan perempuan pada posisi yang sangat

terhormat.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa laki-laki dan perempuan itu adalah sama (meski

secara fisik berbeda). Mereka berasal dari sumber yang sama, derajat mereka sama di sisi

Allah, mereka memiliki peluang yang sama untuk maju, tumbuh dan berkembang. Jika

persamaan ini yang dikumandangkan kaum feminisme dan Barat, sungguh mereka

sanggat ketinggalan kereta sekali. Karena persamaan dalam kondisi ini telah menjadi

jaminan Al-Quran.

Namun perlu dingat, ada perbedaan mendasar yang tidak mungkin bisa

dipaksakan sama. Perempuan bisa mendapatkan pendidikan tinggai layaknya laki-laki,

perempuan bisa mencari nafkah sebagaimana halnya laki-laki, perempuan bisa menjadi

kepala rumah tangga jika suaminya meniggal. Namun ada tiga hal penting yang tidak

akan pernah mungkin dilakukan laki-laki yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui.

Realita ini harus diakui sebagai kodrat dan fitrah.

Allah telah mengangkat derajat kaum perempuan, Allah telah memuliakan kaum

perempuan. Syurga terletak di bawah kaki ibu, Rasul pun mengatakan orang yang

pertama yang harus dihormati itu adalah perempuan yaitu ibu, bahkan perempuan

sholehah nilainya jauh melebihi keindahan seluruh isi alam semesta ini.
Untuk itu, eksploitasi fisik terhadap keberadaan perempuan adalah sebuah

kesalahan besar, namun anehnya tidak banyak perempuan yang menyadarinya, bahkan

mereka beranggapan hal itu merupakan aktualisasi diri dan prestasi tersendiri dalam

kehidupan mereka, aneh kan!

 Eksploitasi Terhadap Perempuan

Telingga kita mungkin sudah kebal mendengar cerita klasik tentang eksploitasi

fisik perempuan. Dengan alasan dapat meningkatkan devisa negara, pemerintah tanpa

malu sedikitpun melegalkan ribuan tenaga kerja perempuan meninggalkan keluarga, anak

dan suaminya untuk menjual tenaga sebagai pembantu rumah tangga ke luar negri.

Mata kita juga mungkin sudah bosan melihat di media televisi, perempuan tanpa

malu bahkan bangga memamerkan tubuhnya, beradegan mesra dengan orang yang bukan

mahramnya, berlenggak-lenggok di atas cat walk, berpose seronok di majalah porno.

Bahkan hati kita mungkin sudah keras, ini terbukti kita tak mampu berbuat apa-

apa atas dilokalisasikannya sebuah daerah untuk transaksi memuaskan nafsu si hidung

belang, dimana perempuan di sana adalah konsumsi utama mereka.

Allah menciptakan perempuan dengan keindahan fisik dan kelembutan tutur kata.

Makanya tidak heran dikatakan perempuan itu adalah perhiasan dunia. Keindahan fisik

ini menjadi komoditas bagi mereka yang hanya mementingkan diri sendiri.

Mereka tidak segan-segan menjadikan fisik perempuan sebagai barang dagangan

yang mudah untuk diperjualbelikan, sebagaimana banyak kasus yang terjadi sekarang.

Jika kita berjalan-jalan di pasar Induk Jakarta Timur, maka akan kita temui

banyak sekali perempuan-perempuan yang bekerja mengangkat barang yang seharusnya


bukan merupakan pekerjaan mereka. Pada pasar yang ramai di malam hari itu akan kita

temui perempuan-perempuan setengah baya yang tetap terjaga menunggu pikulan.

Padahal pada malam hari yang dingin itu alangkah lebih baik bila ia berada di rumah

menemani anak-anaknya belajar atau istirahat.

Kita mungkin masih ingat tragedi Kartini, tenaga kerja Indonesia yang hamil di

luar nikah di Arab Saudi. Malang sekali nasibnya, dia menjual tenaga ke luar negeri,

bukan Real yang di dapat tapi hukuman mati yang harus ia hadapi. Tidak saja siksaan

fisik yang dialami perempuan yang tereksploitasi fisiknya tapi juga harga diri dan

kehormatan sering mereka pertaruhkan untuk sekedar dapat menyambung hidup, benar-

benar tidak adil!

 Perempuan-Perempuan Berprestasi

Jika kita membalik lembaran sejarah, kita akan mendapati tauladan perempuan-

perampuan terhormat dan berprestasi, serta memberikan kontribusi terhadap zaman ini.

Mereka telah membuktikan perannya sebagai perempuan, sehingga mereka

menjadi suri tauladan, tidak hanya pada zamanya saja tapi juga hingga akhir zaman ia

tetap ditauladani.

Ummul mukminin, Khadijah binti Khuwaylid, istri pertama Rasulullah telah

membuktikan prestasinya, tidak saja di mata manusia, tapi juga di mata Allah. Ia tidak

saja sebagai istri, tapi ia adalah seorang pengusaha perempuan yang paling

suskses pada zamannya. Ia adalah perempuan terhormat, lagi kaya raya. Ia perempuan

pertama yang mengimani Rasul di saat yang lain mengingkari, ia yang membela

perjuangan Rasul disaat yang lain memusuhi.


Kesuksesan bisnisnya digunakannya untuk perjuangan dakwah Rasurullah. Tidak

terhitung berapa pengorbanan harta yang telah dikeluarkan Khadijah untuk perjuangan

Islam dan kaum muslimin. Khadijah telah membuktikan perannya sebagai istri yang

membantu perjuangan suaminya untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Dalam bidang pendidikan perempuan yang paling antusias menuntut ilmu adalah

Aisyah, istri yang paling dicintai Rasulullah. Ingatannya kuat, dari beliau para sahabat

banyak belajar hadis dan hukum Islam lainnya. Ia adalah seorang perempuan yang sangat

pemberani dalam perang hingga Allah, Rasul dan para sahabat memberikan kemuliaan

kepada beliau.

Dalam sejarah Indonesia tercatat seorang pahlawan perempuan yang prestasinya

terus terukhir sepanjang zaman, ialah Cut Nyak Dien, perempuan Aceh yang

mengobarkan semangat jihat membela tanah air. Disamping memimpin perang, beliau

tidak lupa mengajarkan baca tulis Al-quran kepada masyarakat. Sebuah sikap yang sulit

dicari tandingannya pada zaman sekarang ini.

Pada abad 20 yang baru saja kita tinggalkan, kita mengenal sosok perempuan

cerdas dan memiliki komitmen kuat terhadap perjuangan Islam. Ia adalah Zainab Al-

Ghazali. Perjuangannya menegakkan kalimatullah di bawah pemimpin tirani tidak

menggentarkannya meski berhadapan dengan binatang buas dalam penjara pengap yang

menjadi hari-harinya semasa dia dipenjara. Namun perjuangannya tidak pernah surut

walaupun pecutan dan tamparan menjadi selimutnya di penjara. Dan masih banyak lagi

nama-nama indah terukir di sepanjang masa karena prestasi yang ditorehkan dalam

bidangnya masing-masing.
 Pentingnya Kesadaran Yang Tinggi

Dalam zaman yang penuh fitnah ini, dimana setiap saat perempuan mudah saja

tergelincir kepada jurang kemaksiatan-jika tidak dieksploitasi, mereka yang justru

mengeksploitasi dirinya- maka perlu kesadaran yang tinggi bagi perempuan agar

terhindar dari segala bahaya.

Kesadaran yang tinggi akan mengantarkan kita kepada kepahaman akan iman dan

hakikat Islam. Sebagai konsekwensinya kita akan berbuat untuk mencapai prestasi dan

ridha Allah, kita akan memperbaiki diri dan tingkah laku kita sesuai dengan tuntutan dan

syariat Allah, kita akan mendidik jiwa dan perasaan kita agar jangan sampai terpengaruh

oleh rayuan dan kemilau dunia yang menyesakkan.

Kesadaran yang tinggi itu disertai dengan pemahaman kita terhadap hakekat dan

kodrat kita sebagai perempuan. Kesadaran yang tinggi merupakan keistimewaan yang

tumbuh sejalan dengan pertumbuhan iman dan kemantapan aqidah sejalan dengan

kesadaran hati seseorang akan adanya kiamat dan hari penghisab-an yang akan

menunggu setiap saat.

Kesadaran yang tinggi itu akan mampu memberikan sebuah benteng bagi

keselamatan diri, aqidah dan jasad. Dan kesadaran itu akan terefleksi dalam akhlak,

pergaulan dan keistiqomahan dalam menghindari lingkungan yang tidak baik, serta

senantiasa menjadi penebar kebaikan dan mampu menanggulangi berbagai penyakit yang

muncul dalam masyarakat.

 Perhiasan Dunia
Sebaik-baik perhiasan dunia adalah perempuan sholehah. Ia adalah harapan

agama, yang diharapkan dapat melahirkan generasi rabbani. Perhiasan itu tidak mudah

didapat, harganya terlalu mahal, dan menjaganya pun tidaklah mudah. Setiap abdi Allah

ingin mendapatkannya, namun tidak semua bisa memilikinya. Ia memberikan kesejukan

dikala hati gersang, ia menyegarkan pandangan di kala mata suram.

Perhiasan dunia itu, dalam kehidupannya menampakkan kemuliaan dirinya.

Bagaikan sekumtum mawar yang sedang mekar, harumnya tergambar dari pribadinya

yang santun. Tunduk pandangannya, tegas bicaranya. Sedikitpun tidak ada keraguan jika

meninggalkannya di rumah. Ia menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dan

senantiasa menjaga kehormatan diri dan suaminya.

Dalam kehidupan sehari-hari ia senantiasa diselimuti prestasi. Ia senantiasa

bekerja keras untuk meraihnya. Dia tahu mana kegiatan yang di sukai Rabb-nya, untuk

itu ia tidak pernah putus asa. Ia senantiasa menjaga kesucian dirinya. Tidak mudah

mengeksploitasi diri dan kehormatannya, apa lagi hanya sekedar menggodanya.

Ini adalah sebuah esai yang saya tulis pada tanggal 22 desember tepat pada hari

IBU, untuk ibu dan perempuan lainnya di dunia ini, kalian adalah insan kamil yang akan

selalu menyinari dan memeriahkan bumi ini.

You might also like