You are on page 1of 21

Nothing is as

dangerous in
architecture as
dealing with
separated prob-
lems. If we split
life into sepa-
rated prob-
lems we split 

the possibilities
to make good
building art.
- alvar aalto

jongArsitek!
jongarsitek@gmail.com
Selamat menikmati.. Desain menginspirasi

Except where otherwise noted, content on this magazine is


licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License photo : adikritz
JongEDITORIAL ! Kontributor
tanpa basa basi, anda bisa mengecek profil mereka langsung ke
oleh : Danny Wicaksono Facebook dan media sosialweb lainnya.

edisi ke enam,
sixth edition,
Di kesempatan ini, sangat menggembirakan
In this moment i’m happy to announce that Jon- bagi saya untuk memberitakan bahwa JongAr-
gArsitek! sitek! Dicky Ferdiansyah
now have another new friend. FiveFootWay is kini memiliki satu lagi teman baru. Five- http://www.facebook.com/profile.
a group of young Singaporean architects who have FootWay adalah sekumpulan arsitek muda dari adikritz php?id=788357564
the spirit to speak up, just as much as JongArsi- Singapura dengan semangat bicara yang
tek!. sama
http://www.facebook.com/profile.
So we figured there’s nothing wrong about two big besarnya dengan JongArsitek! jadi kami rasa php?id=622062159
mouths from south-east asia teaming up and back- tidak ada yang salah jika 2 mulut besar di asia
ing tenggara bergabung dan saling mendukung.
each others up. ; ) hehehe...
So from this edition forward, JongArsitek! can be Jadi mulai edisi ini JongArsitek juga bisa di
downloaded from FiveFootWay.com, and starting download di FiveFootWay.com, dan mulai edisi
from next edition, JongArsitek! will be having depan kita akan kedatangan kontributor tamu
FiveFootWay as a contributor and FIveFootWay will dari FiveFootWay dan FiveFootWay akan ke- danny wicaksono
have JongArsitek! also as contibutor. it’s a mutual datangan http://www.facebook.com/
thing that we try to maintain. kontributor tamu dari JongArsitek!. profile.php?id=537977711
we’re still planning to spread our wings wider, and Hal-hal mutual yang kita coba untuk terus laku-
we dont plan to quit anytime soon. so please look kan.
forward for another good things that will come. Kami masih terus mencoba untuk terus PRODUCTORA
mengembangkan sayap kami, dan kami tidak Hikmat Subarkah
http://www.productora-df.com.mx/
We hope u find it useful. berencana untuk berhenti dalam waktu dekat http://www.facebook.com/profile.
ini, jadi nantikan hal-hal baik berikutnya. php?id=702846031
Danny Wicaksono semoga semua berguna untuk perkembangan
arsitektur modern indonesia.

OENTOEK BOEMI POETRA!!!!

Danny Wicaksono

Relan Masato
http://www.new.facebook.com/pro- rafael arsono
file.php?id=547254387#/profile. http://www.facebook.com/
php?id=607981762&ref=ts profile.php?id=621537643
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

p4
jongEditorial
sambutan dari redaksi kita

p8
jongFoto
holga exp

p10
jongGambar
Wasteworld - Living with waste

p14
jongTulisan
Developer; sang penentu dibalik layar

p20
jongGambar
Ideopolis

p26
jongTulisan
Minimalisme harus mati!

p31
jongGambar
Polis de la fiscalia - concurso

p36
jongTulisan
Happiness only real when shared
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

 

bishan_1
by : adi kritz
26th-29th roll with my Holga; Ektacolor Pro 160, EPP 100 & Provia 100F
Location: Singapore
mt.faber_2
by : adi kritz
26th-29th roll with my Holga; Ektacolor Pro 160, EPP 100 & Provia 100F
Location: Singapore
Wasteworld - Living with waste Corus Srudent Awards 2008
By. Dicky Ferdiansyah

10 11
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

12 13
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

DEVELOPER
sang penentu dibalik layar
oleh Relan Masato

14 15
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi
Pada awalnya saya berjanji untuk rnya. Produk properti merekalah yang Perlu disadari, developer penggunanya. Arsitektur dalam hal ini
menuliskan hal lain, pada kawan2 di jong kemudian terpakai dan masyarakat yang tidak lagi hanya berbicara mengenai ruang
arsitek, tapi sepertinya saya punya janji menilainya. memegang peranan yang dan bentuk, tidak lagi mengenai kreatifitas
dan ganjalan pada diri sendiri atas untuk sangat penting dalam perwa- dan keterampilan menggubah ruang-ruang
menuliskan apa yang saya rasakan terha- Sulit untuk tidak membandingkan, na- namun harus berupa tanggapan nyata akan
dap jakarta, apalagi ketika saya men- mun kalau mau kita lihat negara tetangga
jahan kota, ialah yang me- realita.
galami kesulitan untuk tidak memband- misal, Singapura. Developer yang besar milih arsitek, dan menugas-
ing-bandingkan kota tercinta saya ini, dan mungkin saja bisa dibaca sebagai kannya dengan brief tertentu, Terkadang kita sendiri jatuh dalam
Di tulisan ini sy mengangkat developer peraih keuntungan besar dan tentunya asumsi bahwa arsitek tidak akan pernah
sebagai aktor utama, disamping negara, menjadi pemain utama di pasar properti- bahkan dalam pemilihan mendapatkan kesempatan menghasilkan
dan arsiteknya sendiri dalam kehidupan nya, sebut saja Capitaland, UOL, Far east arsitek saja sebenarnya kita arsitektur berkualitas tatkala berhadapan
ber- kota pada seri berikutnya. organization atau CDL, adalah mereka dengan developer , hubungan kerja antara
yang secara sadar mencoba untuk meng-
sudah mampu membaca arsitek dan developer memang bukan
Menjadi developer di Indonesia teru- hadirkan produk arsitektur yang baik arsitektur seperti apa yang sesuatu yang mudah, kemampuan menter-
tama dalam pasar properti Jakarta dan Tidak saja menguntungkan dan direspon hendak ditawarkan ke ruang jemahkan brief dan dalam penerapannya
sekitarnya mungkin bukan sesuatu yang positif oleh pasar, produk mereka pun adalah rasio keuntungan, dengan kemam-
cukup mudah. Developer, memang bisnis seharusnya dapat dipertanggungjawabkan khalayak. puan arsitek memanfaatkan efisiensi lahan
dengan modal cukup besar, sehingga tak secara arsitektur. Diakui oleh penghar- dan optimalisasi area jual, adalah suatu
semua pengusaha mau memulai bisnis- gaan internasional misalnya. Hal ini keharusan bagi arsitek.
nya langsung ke dunia properti.Apalagi tentunya menjadi promosi yang sangat Perlu disadari, developer memegang
16 dengan minimnya kepastian hukum di In- baik bagi developernya. peranan yang sangat penting dalam Tapi sekali lagi apa efisien secara 17
donesia yang memang serba tak menentu perwajahan kota, ialah yang memilih matematis ekonomis saja cukup?
Tapi, bagi yang ”pintar” ini jugalah keun- Dan tidak berhenti sampai disitu, bah- arsitek, dan menugaskannya dengan brief
tungan dan kesempatan untuk bermain kan mereka berani menggandeng dan tertentu, bahkan dalam pemilihan arsitek Kembali ke konteks Jakarta, apa yang kita
dengan hukum dan regulasi. Dan dari menugaskan arsitek-arsitek kelas dunia saja sebenarnya kita sudah mampu mem- lihat sekarang adalah pertumbuhan kuan-
tahun ke tahun kita sendiri bisa mencatat untuk mendesain untuk mereka, capi- baca arsitektur seperti apa yang hendak titas yang sangat besar dan tinggi, namun
grup bisnis mana saja yang mendominasi taland menggandeng Daniel libeskind utk ditawarkan ke ruang khalayak. yang patut dipertanyakan adalah, apakah
dunia properti kita dari pengembangan apartmentnya, Far east mengajak OMA/ Karena hampir di setiap karya arsitektur memang produk yang mereka tawarkan
kawasan sampai pengembangan sentra ole scheeren dgn scotts towernya, atau besar, dibaliknya pasti ada penugasan yg dapat dikatakan sebagai produk arsitektur
bisnis dan perkantoran. bahkan CDL yg baru saja memenangkan besar dan penting pula. yang baik, atau memang benar dan tepat
site prestisius di beach road, dengan men- dalam memperkaya kehidupan jakarta
Sebagian dari kita apabila mendengar kata gajak Norman Foster untuk memberikan Dalam hal tanggungjawab, developer se- menjadi lebih baik, atau bahkan mungkin
developer, apa yang mudah terlintas di solusi desainnya. Arsitek besar dalam benarnya berbagi hal yang sama , mung- saja yang kita patut pertanyakan adalah
pikiran kita adalah kata untung, untung mempertaruhkan nama besarnya dalam kin sama besarnya dengan para arsitek, apakah mampu meningkatkan kualitas
dan hanya untung, dan seringkali juga melakukan suatu pendekatan arsitektur ia seharusnya juga memiliki sensitifitas hidup masyarakat jakarta ?
ia dicibir bagi banyak intelektual (baca tentunya meningkatkan bargain position dan juga harus memiliki visi yang kuat
: arsitek dan pemerhati kota) sebagai si dengan developer untuk menjaga kualitas dan jelas akan apa yang akan ditawarkan- Tercatat ada begitu banyak pertumbu-
aktor utama dalam penghancuran kota yang dihasilkan. Walau menggunakan nya, terutama dalam skala perancangan han sektor properti baru dalam beberapa
dan budaya berkotanya. di satu sisi ia nama besar arsitek adalah bagian dari yang sangat besar, keberpihakan yang tahun terakhir, bangunan-bangunan publik
menjadi sesuatu yang sangat menjanjikan strategi pemasaran itu sendiri yang ten- jelas dan kemauan untuk bersama arsitek ”baru” seperti mall tumbuh berjamuran,
di tengah budaya konsumsi yang sangat tunya berbuntut pada peningkatan nilai dan disiplin ilmu lainnya untuk meng- dengan jarak yang berdekat-dekatan.
tinggi, namun disisi lain juga ia menjadi- jual. hasilkan suatu produk yang tidak saja Tren mixed use, dengan kombinasi mall,
kan produk akhir seperti menara gading menguntungkan buat mereka, tapi mampu apartment dan office, menjadi favorit para
yang jauh dr kondisi masyarakat sebena- memberikan nilai lebih bagi manusia developer besar untuk memenuhi ruang-
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi
ruang jakarta. (majalah bisnis PROP- tinggal kita, para arsitek Hal-hal yang dianggap sebagai masalah
Dan juga hal yang penting adalah kes-
ERTI , Juli 2008) tentunya bukan berarti tanpa solusi, dan
mempersiapkan diri, Untuk bukan berarti tak menguntungkan secara
iapan dan profesionalisme para arsitek
untuk mengerjakan proyek-proyek besar.
Katakan saja dari yang sudah berop- terjun menjadi bagian dari rupiah, minimnya penanaman investasi
Piawai menggubah rumah-rumah mewah
erasi sampai yang masih pada tahap pada sistem transportasi yang memadai
pemasangan pagar proyek,Senayan city
developer yang visioner dgn sepertinya lebih dikarenakan tidak adanya
di Kebayoran, townhouse mentereng
di asia afrika, dgn program mall, apart- tantangan yang berbeda, atau kepastian hukum dan keberlanjutan
di Kemang, dsb bukan berarti langsung
tanggap terhadap isu-isu perkotaan tatkala
ment hotel dan office, Grand Indonesia terus dengan pilihan arsitek kebijakan. Potensi untuk menghadirkan
berhadapan proyek berluasan ribuan
di Jalan Thamrin, Podomoro city seluas hunian-hunian bertingkat namun pada
20 Ha di ruas Jln. S parman juga dengan yang idealis dan empatis ter- kisaran harga yang lebih terjangkau bagi
meter persegi.
program mall, apartment hotel office dan hadap kondisi sekitar . mayoritas masyarakat jakarta pada lapisan
Dengan semua paparan singkat diatas,
retail, Kuningan city, di ruas Jln satrio kedua dari pusat perkantoran mungkin
tinggal kita, para arsitek mempersiapkan
kuningan, juga dengan hotel, mall, office saja adalah sesuatu yang menjanjikan.
diri, Untuk terjun menjadi bagian dari de-
dan entertainment center, lalu Rasuna Indonesia dengan program Rusunami-
veloper yang visioner dgn tantangan yang
epicentrum, dengan luas 53,5 juga di- nya telah memasuki babak baru dalam
berbeda, atau terus dengan pilihan arsitek
kuningan, lalu Gandaria city dengan luas kompleksitas warga kota yang seharusnya perumahan bagi masyarakat, sampai saat
yang idealis dan empatis terhadap kondisi
2,9 Ha, juga dengan program yang sama, hidup berdampingan) ini bila rusunami tidak lagi dipandang se-
sekitar .Semua hanya pilihan strategis
lalu Kemang village di Jakarta Selatan, bagai model rumah susun konvensional di
semata, dan jelas bukan tujuan akhir.
lalu the St. Moritz di kawasan Puri Indah, Developer dan arsitek, dengan kontrol masa lalu, namun dilihat sebagai produk
Jakarta barat. Juga tentunya dengan dari pemerintah kota juga seharusnya arsitektur yang baik tentunya, inovasi dan
18 program yang sama plus sebuah rumah pada titik ini mampu mengontrol un- keuntungan seharusnya berjalan secara 19
Commonwealth crescent
sakit. Begitu banyak proyek sejenis dan tuk berkata cukup pada pengembangan paralel.
Juli-agustus 2008
tentunya berbicara kuantum, jelas bukan sejenis. Developer harus mampu memutar
luasan yang kecil.Apalagi jika ditambah otaknya untuk mengembangkan hal-hal Potensi menjadikan seni dan budaya
relan
dengan mall apartment yang sudah ada, baru, menangkap apa yang potensial sebagai bagian dari investasi besar juga
adakah memang itu semua yang ma- diraup rupiahnya. sampai saat ini tidak pernah di lirik secara
syarakat jakarta perlukan?. serius oleh para developer, padahal sekali
Kenapa sistem transportasi terpadu tidak lagi, Indonesia, dan tentunya jakarta
Ditengah berbagai krisis moral, krisis kunjung jadi, kenapa perumahan untuk cukup produktif dalam menghasilkan seni
ekonomi, krisis politik dan tentunya mayoritas masyarakat kelas menengah dan budaya yang sudah kualitas ekspor
krisis ruang khalayak, sepertinya pem- jakarta semakin jauh secara lokasi sema- itu. (Time magazine asia 2008, menggan-
bangunan sejenis hanya akan menambah kin terjangkau harganya, yang tentunya jar jakarta sebagai best alternative music
beban bagi Jakarta. menambah kemacetan tatkala semua scene)
Arsitektur lagi-lagi tampil bukan sebagai bekerja ke pusat kota? Kenapa selalu
solusi bagi kota yang sakit, namun tak banjir ? kesimpulan singkat sampai saat Sekali lagi, kreativitaslah yang kemudian
lain alat legitimasi bagi pemilik modal ini adalah semakin besar peran developer harus dilecut, program-program baru, tata
dan juga dominasi negara melalui pemer- untuk terus mencari untung di pembagian ruang yang mendukung dari pemerintah
intah kota sebagai perangkatnya. ruang dan wilayah, semakin besar pula kota, kreativitas arsitek untuk berinovasi
potensi jakarta menghadapi bencana. Dan menggubah program bangunan. Dan bu-
(majalah MONOCLE, dlm edisi 25 semakin terkotak-kotakan saja wilayah kannya hanya meng copy paste, arsitektur
most liveable cities juli-agustu 2008, kota dgn kelas dan status sosial tertentu. dari luar negeri untuk kemudian di terap-
malah menganggap kehadiran mall dan (J.jacobs.death and life of american cities. kan mentah-mentah di negeri prihatin ini.
major shopping center cenderung untuk 1961)
menyamaratakan dan menghilangkan
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

IDEAPOLIS
by : Hikmat Subarkah

20 21

By any chance, it was a fortune for me to be selected as one of the other nine participants to be in- leave the program financially viable and freestanding. These incubator graduates have the potential to
volve in the bluescope-ideopoliz workshop. The workshop was held in four days, and each of us have create jobs, revitalize neighborhoods, commercialize new intellectual properties, and strengthen local
to design a building for creative community. This building intended as a catalyst to foster the regional and national economies.
creativity industry, an Ideopoliz building.
Indonesian creative needs based on ideopoliz team are:
Ideopoliz is a concept of creative habitat that has been developed by Andi Budiman and his team. It • The need of Indonesian creative & technology industry to have a resource center to gather and share
was designed as a creative and technology incubator that provides an array of targeted resources and networks, skills.
services to accelerate the successful development of small and medium size companies in creative •The need of a hub between Financial Community & Creative Entrepreneurs
Industry. These services are developed by incubator management and offered both in the business •The need of international business network.
incubator and through its network of contacts. The main goal is to produce successful firms that will
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

22 The Indonesian creativity platform concept 23

A creative industry development of an area comes from a mutual relationship between creativity and The statements above, mentioned the frame of thought. The Ideopoliz building is designed to create
public, creative and creative ; and creative and industry. Inspired by Wikipedia encyclopedia, the future a certain creative atmosphere to the creative community as well as to the public. The more it being
development of creative industry is believed mainly, characterized by public involvement. The public as visited, the more the interaction happened, thus it creates more possibilities where hey can share each
the user of a creative product has the privilege to address the future innovation of a creative product. other.
The future creative industry, major and small company’s development, relies on how they understand
the public.
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

Located in Rasuna Epicentrum, Jakarta, the site com-


prised of 2000 m2 area, next to office buildings in left
and right side, and also located between front and back
promenades. The concept of the building is to provide
several platforms to foster Indonesian creativity. The de-
sign creates a series of desirable offices and studios for
creative community and also seeks to create integrity to
the surroundings by floating and opening up the building
at ground level to allow public space to flow seamlessly
from front promenade to the inner promenade. Further-
more, to create an interactive condition between the in-
hibitors and the visitor, the roof top of the third level is
also opened for public.

The structure system is designed to fulfill the floating


24 form that is by bending a steel frame plate in to the 25
desirable programmatic form. The floating from makes
possible by creating two crosses area as a structure
core to make the rigidity of the structure.
The last platform is by adding a local cultural identity to
the building. Borobudur reliefs as a creative symbol of
Indonesian creativeness are chosen for the secondary
skin, made from glass.

This design seeks for the contribution to give Indonesian


creative community, the confidence to stand up as a na-
tion with vast creative potentials and inspirations. A cre-
ative nation that can give contributions for the modern
culture of human race.
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

I don’t think there are many people Berapa banyak dari kita yang sa-
dar bahwa sebenarnya arsitektur modern
“MINIMALISME” in this country realizes, how the situation of
this country’s modern architecture is not in
it’s better situation. In a general perspective,
kita tidak berada dalam sebuah situasi
yang tidak cukup baik ? Dalam sebuah

HARUS MATI! this country’s modern architecture is not


making any significant progress. As a mat-
garis general, arsitektur modern kita se-
benarnya tidak mengalami perkembangan

(the state of indonesian architec- ter in-fact, it’s walking backwards. signifikan. Malah cenderung mundur jika
Istiqlal ( the largest mosque in south-east melihat apa yang sudah ditinggalkan oleh
asia) is still standing majestically without para pendahulu kita. Istiqlal masih berdiri
ture culture) company. The National Monument looks
more exile than ever, and this country is get-
megah tanpa teman. Gedung DPR/MPR
dalam ancaman renovasi yang berpotensi
ting corrupted every day by the economi- merusak kebesarannya. Monas makin as-
cal motives that drives it. In a nation that ing, dan kota ini makin hancur oleh motif
By : Danny Wicaksono ekonomi yang terlalu kental. Dalam sebuah
(seems to) grow without proper planning,
planners would just then seems disappear. bangsa yang (tampak) berkembang tanpa
They becomes exiles, whose existence filled rencana, sangat wajar jika kaum peren-
with apathy. cana menjadi terpinggirkan, terlupakan
lalu menjadi tidak terlihat. Seperti lenyap
Here in this nation, architecture dalam apatisme berlebihan.
never really have the chance to make an im-
pact and be part of a social culture. Archi- Di bangsa ini, Arsitektur tidak
26 tecture means merely a building, built as a pernah sempat besar dan menjadi bagian 27
mean to gain economical profit, neglecting dari kebudayaan. Arsitektur terarti hanya
all values that makes it a cultural artifact. In sebatas bangunan, yang di ciptakan seb-
a country whose people thinks only about agai alat untuk mencari keuntungan eko-
surviving and whose government only busy nomi, tanpa memperhatikan nilai-nilai lain
making profit for themselves, values that yang bisa menjadikannya sebuah artefak
would then mark the advance of human kebudayaan. Dalam sebuah bangsa yang
minds, would automatically be neglected. penduduknya selalu memikirkan bagaima-
na caranya mempertahankan hidup (baca :
This country is part of the world mencari uang) dan pemerintahnya lebih si-
community. I don’t think anyone would buk mencari keuntungan untuk diri sendiri
deny that. But for some reasons, there’s a (baca: korupsi), nilai-nilai yang kemudian
missing link when we, Indonesians, have akan menandai pencapaian pemikiran
to speak about Indonesian architecture in manusia modern dengan sendirinya akan
a wider community. There’s that feeling of terpinggirkan.
confusion and loneliness that shrouds us.
Kita adalah bagian dari ma-
Where do we stand in this world? I syarakat dunia. saya rasa tidak akan ada
think the bigger question must be answered seorangpun yang menyangkal hal ini. Tapi
by the community of indonesian architects, karena beberapa hal, seperti ada sebuah
where do we choose to stand? one thing for mata rantai yang putus ketika kita harus
sure, right now we’re standing in the corner berbicara mengenai arsitektur indonesia
of the unknown. Most of architects in the dengan mereka dari bangsa lain. Ada ke-
other part of the world know nothing about sendirian dan kebingungan ketika harus
indonesian architects and architecture. menempatkan diri kita dalam posisi seb-
agai warga dunia.
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi
of younger generation of architects whose Tentang arsitektur bangsa ini, ada
ready to step in the shoes of HDM or Pe- sisa kebesaran yang tidak sempat menjadi
ter Zumthor in the future. While at the mean terlalu dikenal, dan ada potensi kebesaran
time, we’re still anonymous. Unknown by lainnya yang belum pernah tergali dengan
many, stranded in an island, detached from maksimal. Semua seperti terkubur dan
the international discourse of architecture. tertutupi oleh masalah hidup yang sep-
erti tidak pernah selesai, dan jalan singkat
About architecture in this country, dalam mengambil keputusan yang selalu
there are remnants of greatness that’s never lebih sering diambil daripada jalan memu-
Dimanakah posisi kita (arsitek got to the point of being internationally ac- tar yang membutuhkan tenaga dan pe-
dan arsitektur indonesia) di dunia? mung- knowledge and the potential that haven’t mikiran yang lebih besar.
kin pertanyaan yang lebih besar adalah, being cultivated to reach it’s maximum out-
dimanakah kita mau memposisikan diri put. Everything seems to be overshadowed Dari apa yang saya lihat, seba-
kita (arsitek dan arsitektur indonesia) di by the bigger problems of life and shortcuts gian besar arsitek indonesia lebih senang
dunia ini? in decisions making that always being cho- meniru, daripada berpikir untuk sebuah
Apapun jawabannya yang pasti sekarang sen, rather than the long run that needs hal yang lebih orisinal dan ontentik. Mem-
ini kita tidak di kenal di dunia. Sebagian more energy and thoughts. produksi ulang apa yang (dianggap) sudah
besar arsitek di dunia ini tidak menge-
bagus, daripada mendefinisi ulang nilai-ni-
nal arsitek dan arsitektur indonesia yang From what i see, most of indone- lai yang sudah ada dan menjadi diri mer-
berkualitas, sebagaimana kita mengenal sian architects, would rather follow what eka sendiri dengan semua karakter desain
arsitek-arsitek hebat dari bangsa lain. they thought is good and then copying it, yang lebih orisinil. Mempresedenkan de-
rather than thinking for something that is sain arsitek lain untuk di jadikan landasan
Sangat mudah bagi arsitek dari more original and authentic. Seems there’s a
28 dalam membuat sebuah desain. ini sah 29
Brazil dan Swiss (misalnya) untuk berdis- fear to start something big and to put one’s saja, tapi sikap seperti ini pelan-pelan akan
kusi, karena mereka berbagi kekagu- thoughts and mind upfront. There’s a sort mengkikis karakter dan orisinalitas pemiki-
man yang sama kepada (misalnya) Paulo of disbelief and under-confidence in many ran kita sendiri. Dan secara tidak sadar
Mendes da Rocha dan Peter Zumthor. of us. Many would choose to belief what kita akan menjadi orisinil di atas pemiki-
Atau bagaimana arsitek-arsitek Portu- they’ve seen in the magazines and books ran orang lain, daripada menjadi diri kita
gal yang selalu memiliki Alvaro Siza atau are better than what their mind could pro- sendiri. Terlalu banyak arsitek bangsa ini
Eduardo Souto de Moura ketika mereka duce. Character and originality is something yang menganggap diri mereka lebih ren-
berdiskursus dengan arsitek dari bangsa that i think most of architect in this country dah daripada potensi yang mereka miliki
lain. Bahkan ketika yang tua terasa sudah is lacking. dan terlalu banyak yang tidak sadar bahwa
mulai “membosankan”, generasi yang yang mereka ciptakan adalah artefak bu-
lebih muda seperti Aires Matteus, SAMI I believe this is the one from many daya yang pada akhirnya akan mendefinisi
arquitectos,dll dari Portugal sudah siap reasons, why indonesian architecture rarely kebudayaan bangsa ini.
menggantikan. Sedangkan Swiss su- receive international publications. I believe
It’s easy for architects from Brazil
dah memiliki banyak sekali arsitek-arsitek we have some built architecture with decent
and Switzerland (for instance) to discuss, Semua hal ini membuat kita se-
muda yang sudah siap mengganti HDM quality to be shared to the rest of the world,
because they share the same interest and lalu jauh dari gemerlap publikasi dunia,
atau Peter Zumthor. Sedangkan kita? bah- but in general, we’re lacking that originality
admirations for (for instance) Paulo Mendes bukan karena kita tidak punya karya ar-
kan banyak arsitek dari bangsa lain yang and character that could make the world
da Rocha and Peter Zumthor. Or how ar- sitektur dengan kelas dunia, tapi secara
tidak mengetahui kalau Indonesia memiliki turn to us. Most of the built architecture in
chitects from Portugal that will always have garis general, rasanya lebih karena kita
arsitektur. Ada sebuah perasaan tersesat this country is just too generic and looked
Alvaro Siza or Eduardo Souto de Moura tidak pernah punya cukup karakter un-
ketika harus berbicara tentang arsitek- anonymous. Built with a character to be un-
when they open up a discourse with archi- tuk membuat dunia menoleh dan melihat
tur indonesia dengan arsitek-arsitek dari known, and not showing any signs of con-
tects from another country. Even when the kita (dan memang harus diakui kita hanya
bangsa lain yang memiliki budaya arsi- temporary architectural thoughts.
old ones already seems a little bit “boring”, memiliki sedikit arsitektur terbangun yang
tektur yang lebih mapan. Arsitektur indo-
the younger generations such as Aires Mat- bisa bersaing di tingkat dunia) . Sebagian
nesia seperti berdiri diatas sebuah pulau Some might think that we don’t
teus, SAMI arquitectos,etc are already lining besar arsitektur yang terbangun di bangsa
terpencil, terlepas dari diskursus arsitektur need any international publications, but i
up. While Switzerland, already have plenty ini adalah arsitektur generik yang terlihat
dunia.
sangat autonom. Berkarakter tak dikenal
dan tidak menunjukkan pemikiran arsitek-
tur yang kontemporer.
july 2008 | desain menginspirasi
jongArsitek!
say we really need it. Not for the prestige Beberapa orang mungkin akan
that it may bring, but because it means we menganggap, kita tidak perlu publikasi di
are opening up ourself and taking responsi- tingkat dunia, tapi saya rasa kita sangat
bility of our design to a larger community. By memerlukan hal itu, bukan karena gengsi
exposing ourself to the world, there’s some atau nilai prestigius-nya, tetapi karena hal
sort of control for us to keep on producing ini berarti membuka dan mempertang-
a more original and characterized archi- gung-jawabkan hasil pemikiran kita kepa-
tecture, thus, will automatically elevate the da komunitas yang lebih luas.
quality of built architecture in this country. Dengan terekspos di tingkat dunia, akan
ada semacam kontrol bagi kita untuk
What’s not being realized by many menghasilkan sebuah desain yang lebih
people in this country, is that there’s a global orisinil dan lebih berkarakter, dan dengan
architectural discourse network in this world, otomatis akan mengangkat kualitas arsi-
and for many reasons, Indonesia is not in it. tektur terbangun di bangsa ini.
We’re only standing as an admirer, the sec-
ond class citizens, unknown by many. Yang kemudian tidak disadari ke-
banyakan orang, adalah adanya sebuah
The amount of architectural is- jejaring diskursus arsitektur global yang
sues in this country are just both too many menghubungkan banyak bangsa, tapi
and too complicated at the same time. But karena banyak hal, indonesia tidak ada di-
i think the choice is always on us, are we dalamnya. Kita hanya berdiri sebagai pen-
gonna give up to the situation or bear the gagum, warga dunia kelas 2 yang tidak di
30 burden, stand up and walk tall. As the gen- kenal siapa-siapa. 31
eration that lives for the future, i think there’s
a challenge for the younger generations of Permasalahan yang menyangkut
Indonesian architects, to make a new archi- tentang arsitektur di bangsa ini memang
tectural culture. A culture that comes from terlalu pelik dan sangat banyak. Namun
the regional characteristics, culture, and rasanya pilihan selalu ada di tangan kita,
the problems we’re facing as a nation, that apakah kita akan pasrah kepada keadaan
comes across our field of expertise. A built ini, atau berusaha seoptimis mungkin
cultural artifact, that could makes us stand untuk merubah (jika tidak mensiasati) ke-
as tall as those who we always thought su- adaan dan membuat karya yang lebih baik
periors, with the same pride and the same dari situasi yang ada sekarang. Sebagai
dignity as the other nations. generasi yang hidup untuk masa depan,
rasanya ada tantangan bagi generasi
Indonesian architects and archi- muda arsitektur indonesia sekarang untuk
tecture are currentIy on the move. Piling all membuat sebuah budaya arsitektur baru.
the problems ahead and try to sort it out Budaya arsitektur yang memang lahir dari
one by one. It’s not going to be easy, but we karakteristik regional, budaya dan perma-
have younger generations with passion and salahan bangsa yang bersinggungan se-
older generations with inspirations.The road cara langsung dengan bidang ilmu kita.
to a glorious indonesian architecture is still Artefak budaya terbangun yang bisa mem-
far at distance, but we’re making all the ef- buat kita dapat lebih bersanding dengan
forts needed to get there. I hope the world mereka yang selalu teryakini lebih supe-
can hear from us soon... rior, agar martabat kita sebagai penduduk
dunia bisa berdiri sejajar dengan mereka
yang selalu kita anggap lebih dari kita.
POLIS DE LA FISCALIA
32
- CONCURSO 33

productora

Colaboradores: Lena Rasmussen, Arais Reyes, Iván Villegas, Luis Manuel Martínez, Eduardo
Palomino / Colaboración Ingeniera Estructural: PBS-Ingenieros / Ubicación: Madrid, España/
Fecha: Septiembre 2007 / Tipo: Concurso Edificio Público
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

Para el proyecto del edificio


de la fiscalía se tomó
como punto de partida el
concepto de la Polis griega,
cuna de la sociedad mod-
erna y el sistema judicial.
Para los griegos, la ciudad
no era únicamente el Las fachadas de los edi-
centro político, económico, ficios combinan ligeras
religioso y cultural, sino un estructuras de cristal y acero
ideal de vida, la forma más creando contrastes entre los
perfecta de sociedad civil. volúmenes sólidos y los
El edificio representa un juegos etéreos, dibujando
fragmento de este dia- la diversidad que tendría la
34 grama urbano, generando 35
composición de cualquier
composiciones, perspec- paisaje citadino. Este juego
tivas, callejones cerrados y volumétrico y escultural que
espacios abiertos. el edificio guarda en su interi-
or, se manifiesta con una apa-
riencia sencilla en su fachada
La fiscalía se organiza externa para integrarse en el
como un perímetro sólido: paisaje del campus de la jus-
desde una plaza central se ticia de Madrid. Una serie de
yerguen siete torres esbeltas louvres verticales convierten
que apuntan hacia el cielo, el edificio en una filigrana
como si se tratase del punto vertical, un espejo translúcido
neurálgico de un skyline que apenas deja entrever el
urbano. En esta superficie movimiento del complejo
cilíndrica el paisaje y la interior.
estructura establecen una
relación mutua imitando las
características propias de Pasando este filtro, el pan-
la ciudad. Pero sobre todo, orama visual no es otro que
provocando en el usuario el despliegue de esta nueva
de estos callejones/pasil- ciudad, la polis periférica de
los, la sensación de pasear Madrid, una urbe vertical que
por un espacio autónomo, resguarda entre las paredes,
donde todos los habitáculos el flujo cotidiano de sus
trabajan en una dinámica habitantes.
interrelacional.
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

lovely and sweet, some are “Why so serious!”


Bet you know who said it. This is the only
funny, but combined with movie which probably has million fans. A
very pop genre. An action hero has always
Todd using his barber-ra- been long-waited to come out and show
zor to cut his customer’s some moves. The sequel of “Batman Be-
gins” (2005), The Dark Knight, brought the
throat, blood sprouting ev- classic-enemy of Batman, the Joker. After
erywhere. Softness and rudeness in watching the movie twice, although there
pieces of act, they’re what really happen were plenty unneccessary scene to see
around us, in the world. If you can’t put it Batman to do too much karate, I applaused
as “good”, maybe you can laugh at it. I Christopher Nolan—as director—build a
amazed, few songs captured in my mind, seriously deep cast of the Joker, played
such as “While I’m Not Around”, and “Pretty amusingly by the young-late Heath Ledger.
Woman”. His cast is 10 out of 10 on Joker, a total
psycho, as if he ended his life by throwing
“I drink your milkshake!” a climax-champion act through the Joker.
all images copyright with its own movies
I just like a movie when I watched it loosely the
I finally agreed with my friends, that
without any reviews background or any ex-
Happiness Only Real When Shared pectation in my mind, and ended like bomb.
This was it, a story about oilman in a quest
movie is dedicated to the
of power during oil boom in Southern Cali-
Joker, not the Batman—
by: Rafael Arsono
36 fornia, during late 19th and early 20th centu- because he’s wardrobe 37
What makes you think particular movie is nerdy boy nor a frog as the name came out ries. The vocal role, Daniel Plainview, starred
good?. You could tell by its story. How it quite cute, ‘Toddy’. Believe me, he’s cruel. by Daniel Day-Lewis who stole world’s at-
was to tight around the
sucks you inside the movie, how excited are I was actually surprised that it was a satire- tentions in “In the Name of The Father”. hip and made him talks
you when you’re watching it, and how the musical comedy based on Broadway play Written, directed, and produced by Paul
impression it made on you after you watched by Stephen Sondheim and Hugh Wheeler. Thomas Anderson, There Will Be Blood is in weird-noise.
it. Well, if that so, that would be something Firstly when I read its reviews, I thought no based on “Oil!”, novel by Upton Sinclair.
ordinary. What about something special, a other person than Tim Burton would be the The complicated 2,5 hours mind-bending,
movie you highly appreciate. There must be best to describe the story as his dark-fond- thrilled-action scene is too dark for children
some connections with the watcher, they’re ness characterized his masterwork. With Day-Lew-
It was great to follow who expecting more heroic scene, not a
maniac-laughing tries to control Gotham
relative and yet personal. This time I’m go- his classic-duet, Johnny Depp who cast for
ing to share about them, some movies I Todd, and wrapped in Sondheim’s strings is’ act differs from City with anarchism. But four thumbs up
for Nolan, whom I like him for his twisted
thought everyone should see, as at least for arrangement, they succesfully brought a
their powerful visual language. senseful darkness. one another, unpre- work, “Memento”. I like the way he’s put-
ting much attention in a villain like the Joker.
“There’s no place like London!” As a barberman, His modified barber-chair dictable. You can tell by his perfor- Apart from the movie, there are a character
in this world who just likes to see chaos and
Once I was curious about why London is one of a kind. It drops the death to the mance, always outstanding. I consider this
always foggy?, why does it always ap- basement, where he and mrs.lovett—his film as a soft hardcore, mind-twisting and can’t be bought by money. Realizing this full
pear greyish?. From the Sir Arthur Connan shop partner—turns them into meat-pies, a combination of “The Talented Mr.Ripley” of war-world, its horrible to imagine such a
Doyle’s Sherlock Holmes, the urban-legend were mechanically animated by Burton and “The Assasination of Jesse James….”. character.
Jack the Ripper, to Michael Buble’s song, The A-side thing about the film is you can
yet the city’s coldness has inspired one’s
The songs
during the opening title.
feel the excitement uprising to the crushed- “…rather than love, than money, than
to create anything in a mysterious way. I’m were parradoxical with great ending. Anderson’s adapted screen- faith, than fame, than fairness…
give me thruth!”-- Henry David Thore-
talking about Sweeney Todd, the alias of play is just perfect to bring the audience
Benjamin Barker who came back from “ the the pictures. Hate to spoil stuck in Daniel Plainview’s problems. au; Walden.
This last but not least review is the story of
death” to pay his revenge. It wasn’t about a this for you, the songs are
jongArsitek! july 2008 | desain menginspirasi

socialitur
a young man, Chris McCandless, who left
home to seek freedom. The film is a debut-
directed by Sean Penn who adapted from a
non-fiction novel by Jon Krakauer titled Into
The Wild. The central role, starred by Emile
Hirch, is a college fresh graduate. He gave
media acara dan sosialisasi event arsitektur
away all his savings to OXFAM before start-
ed his journey. What so cool about this guy
is his faith for freedom, and given himself
to nature, to the wild—by any means—by
burning all his money, abandoning his car,
destroying his identity. He’s freeing himself
all the way into a new character he called
himself, Alexander Supertramp. This guy
is damn adventourous, the thruth is, I envy
him for being such decisive to his choice of
life.

I’m longing to see great movie like this, that


very detail depicting the mood in this trav-
eller’s heart. With a song written by Eddie
Vedder, no one than him can arrange such
a rebellious lyrics into the pictures. I like all
“...it is im-
the quotes. I remember,
portant in this life, not nec-
essarily to be strong, but
to feel strong…”. The narration,
came from his sister, Carine who misses
him so much. And from Alex himself, whose
sometime his writings appear and dissolve
within the scene. Hell of a diary, he kept,
and a journey he travel. I’ll put this film in
my top ten list.

When you see great movies, or read great


stories—I’m not much a reader—you can
feel the power comes out from the media,
they’re touching, like Alex inspire people he
met during his journey. While other great
movies has final peak point, Into The Wild
has many high point, but Penn’s arranged
back and forth nicely to keep us there. More
Datum KL, Penang
than about freedom, it’s a self-critics. Like Pra Reinventing Bandung, Aksara Kemang
photographs by Masajik Rooseno Aji
Ron said “…when you forgive, you love…, photographs by Anissa Santoso
when you love, God’s light shines on you.”
d e s a i n m e n g i n s i p i r a s i

You might also like