You are on page 1of 6

Kerusakan Gigi

Gula pasir yang telah dimurnikan memegang banyak peran dalam menyebabkan kerusakan gigi.
Dan gula pasir yang telah dimurnikan ini terdapat dalam kandungan minuman ringan. Risiko
terbesar dalam hal ini adalah kerusakan pada gigi. Kerusakan pada gigi ini tidak akan langsung
terlihat, tetapi akan terlihat setelah beberapa waktu kemudian, apabila kebiasaan tidak terkontrol.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1974, menemukan korelasi positif antara frekuensi
konsumsi minuman ringan dengan tingkat keparahan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak.
Penemuan ini cukup mencengangkan karena para peneliti juga telah memperhitungkan konsumsi
makanan manis lainnya, tetapi tetap menemukan bahwa minuman ringanlah yang paling banyak
berkontribusi dalam menyebabkan kerusakan gigi (Jacobson, 2003).
Penelitian tersebut ternyata masih berdampak pada anak-anak pada masa tahun 1990-an. Anak-anak
perserta survei pada tahun 1974 telah menjadi orangtua pada masa tahun 1990-an. Meskipun pada
masa ini telah terdapat pasta gigi berfluoride atau air mineral yang mengandung fluoride, ternyata
edukasi mengenal pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan gigi pada anak-anak
masih sangat kurang.
Hal ini diduga karena orangtua memang kurang menyadari penyebab utama dari kerusakan gigi
mereka pada masa anak-anak dahulu. The Canadian Soft Drink Association telah menerbitkan
serangkaian rekomendasi dalam upaya menjaga kesehatan gigi. Beberapa di antaranya adalah
membatasi konsumsi makanan manis atau makanan ringan di sela-sela waktu makan besar dan
jangan membiarkan makanan manis terlalu lama berada di dalam mulut

l 10 hal penyebab kerusakan gigi


from akhirnyakutahu by Jual beli Laptop second berkualitas
Anda merasa gigi Anda cukup sehat, karena Anda tak pernah merasa sakit gigi, atau ngilu ketika
makan makanan yang dingin atau manis. Namun betulkah gigi Anda sehat? Belum tentu. Jika gigi
Anda mulai menguning akibat kebiasaan ngopi, atau gusi terlihat menipis, itu tandanya Anda juga
tengah mengalami masalah gigi yang serius. Untuk itu, perhatikan kebiasaan-kebiasaan berikut
untuk mengetahui apakah kesehatan gigi Anda sudah cukup terjaga.

1. Menggosok gigi terlalu keras


Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, ditambah lagi dengan tekanan yang terlalu kuat
saat menggosok gigi, bisa menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen. Hal inilah yang
memicu gigi sensitif dan lubang gigi, sertanya menyebabkan gusi mundur (menipis). Lebih baik,
gunakan sikat gigi dengan bulu halus, lalu gosok gigi dengan gerakan memutar selama 2 menit,
sedikitnya dua kali sehari. Sikat gigi dengan kepala yang ramping dapat bergerak dengan mudah di
dalam mulut yang kecil, sedangkan gagang sikat yang panjang lebih mampu menjangkau geraham
belakang daripada yang pendek.

2. Pasta gigi yang salah


Jangan langsung percaya dengan pasta gigi yang diklaim mengandung berbagai bahan yang
bermanfaat. Beberapa pasta gigi, khususnya yang didesain sebagai “tartar control” bisa
menyebabkan abrasi. Pasta gigi yang mengandung butiran-butiran terasa kasar dapat mengikis
enamel gigi dan menyebabkan gusi menipis. Pasta gigi dengan fluoride sudah cukup untuk Anda.

3. Tidak menggunakan dental floss


Bakteri pada gigi dapat berkembang menjadi plak, penyebab utama lubang dan penyakit gusi,
dalam 24 jam. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk mengusir plak.

4. Sering minum minuman bersoda


Minuman berkarbonasi, alias minuman bersoda (tak peduli versi yang “diet” sekalipun)
mengandung asam fosforik, yang lama-kelamaan dapat mengikis gigi. Jika Anda biasa menikmati
minuman ini, gunakan sedotan untuk meminimalisasi kontak langsung cairan tersebut dengan gigi.
Jangan lupa gosok gigi sesudahnya.

5. Makanan yang meninggalkan noda


Enamel gigi itu seperti spons. Makanan atau minuman yang meninggalkan noda di piring atau
cangkir, seperti kopi, teh, minuman berkola, saus marinara, atau kecap, juga akan membuat gigi
berangsur menjadi kuning. Mintalah dokter gigi untuk melakukan perawatan laser whitening,
bleaching, atau Prophy Power, prosedur baru dimana sodium bicarbonate (bahan pemutih yang
lembut) dicampur dengan semburan air yang kuat untuk mengangkat noda tanpa menghilangkan
enamel. Pasta gigi dengan pemutih memang bisa sedikit memutihkan gigi, tetapi cenderung terlalu
tajam untuk enamel.

6. Doyan ngemil
Setiap kali Anda makan sesuatu, apalagi yang manis atau mengandung tepung, bakteri yang biasa
hidup di dalam mulut akan menciptakan asam untuk memecah makanan tersebut. Namun asam ini
juga bisa menyerang gigi, menyebabkan gigi rusak. Sebagai gantinya, pilih buah-buahan dan
sayuran yang renyah (seperti apel atau wortel) baik sebagai lauk maupun sebagai cemilan. Para ahli
kesehatan gigi bahkan mempertimbangkan jenis makanan seperti ini sebagai sikat gigi alami karena
efeknya pada plak yang bagaikan detergen. Mengunyah permen karet tanpa gula seperti Xylitol juga
membantu mencegah lubang gigi, dengan meningkatkan aliran liur. Liur yang mengalir akan
mengusir bakteri penyebab lubang gigi.

7. Menggunakan gigi sebagai alat


Membuka kantong keripik yang terbuat dari aluminium foil dan melonggarkan simpul
menggunakan gigi ternyata dapat menyebabkan gigi retak dan pecah, serta merusak perawatan gigi
yang sedang dilakukan. Kebiasaan lain yang merusak gigi adalah mengunyah es batu, cokelat yang
sudah membeku, atau permen.

8. Mengabaikan masalah gigi


Gusi berdarah, dan nafas berbau yang sudah kronis, adalah indikasi adanya penyakit gusi. Untuk
mengatasi bau mulut, minumlah cukup air untuk menjaga kelembaban mulut, dan membuang
kelebihan bakteri dengan pengerok lidah (banyak dijual di apotek). Untuk mencegah gusi berdarah,
gosok gigi secara teratur dan gunakan benang gigi. Segera ke dokter bila gejala ini tak juga mereda.

9. Menghindari dokter gigi


Sangat disarankan untuk memeriksa kesehatan gigi dua kali dalam setahun, namun saran ini
tampaknya cenderung diabaikan. Padahal, jika gusi mengalami masalah, setidaknya kita harus
kontrol ke dokter setiap tiga bulan.

10. Mengabaikan bibir


Tak peduli betapa baiknya kondisi gigi Anda, senyum Anda tak akan terlihat cerah bila bibir
dibiarkan kering dan pecah-pecah. Kulit pada bibir, yang lebih tipis daripada kulit lainnya,
cenderung akan kehilangan kelembabannya dan berubah seiring bertambahnya usia. Menggunakan
lip balm dengan pelembab setiap hari akan sangat membantu.

Sumber: kompas.com

Waspadai Penyakit Dari Gigi dan Mulut


Dari sakit kepala hingga stroke. Jadi jaga selalu kebersihan mulut dan gigi.

Mulut adalah gerbang utama masuknya segala penyakit. Keadaan rongga mulut yang tidak sehat
dapat menyebabkan kelainan pada organ lain. Penyakit-penyakit yang timbul akibat gigi dan mulut
yang rusak disebut focal infection dental origin atau focal infection (FI) . Infeksi masuk lewat gigi
dan mulut dan kemudian menjalar ke organ-organ lain. Misalnya saja terkena stroke ringan dan
kanker otak setelah giginya terinfeksi berat.

Sebagai gambaran, FI terjadi ketika mikroorganisme yang berasal dari gigi dan mulut menyebabkan
infeksi atau penyakit di bagian tubuh yang lain. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga
gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat
dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Ditengarai, ada lebih dari 6 milyar mikroba tinggal dan hidup di dalam mulut, yang berasal lebih
dari 500 strain yang berbeda. Yang terbanyak adalah Candida albicans , Porphyromonas gingivalis
, Streptococus mutans, Actinobacillus actinomy-cetemcomitans , Treponema denticola , dan
streptococcus sanguis . Jadi dapat disimpulkan bahwa gigi dan mulut sebetulnya merupakan tempat
yang sangat jorok.

Bakteri-bakteri tersebut sebenarnya tak akan "bermasalah" jika jumlahnya seimbang dan hidup
harmonis. Tapi, begitu muncul gangguan seperti karies (gigi berlubang), penyakit penyangga gigi
(periodontal), atau ada infeksi, maka kondisi ini bisa menyebabkan gangguan ke-sehatan yang lebih
serius.

Contohnya, karies (gigi berlubang). Kalau kariesnya masih kecil dan belum begitu dalam, mungkin
tidak akan mengganggu. Namun, begitu karies membesar dan makin dalam, bisa terjadi infeksi.
Nah, infeksi inilah yang bisa memicu penyakit.

Sumber : www.tabloidnova.com

Cara Menggosok Gigi yang Benar


CARA menyikat gigi yang salah bisa menyebabkan gigi menjadi sensitif. Untuk memperoleh hasil
kebersihan gigi dan mulut yang optimal, perlu diperhatikan juga cara menyikat gigi yang benar.
Munyik.it gigi yang benar adalah minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum
tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di
mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan kuman pun akan tumbuh
subur dan membuat lubang pada gigi. Dengan menyikat gigi, sifat asam ini bisa dicegah. Kemudian,
sikatlah gigi depan dengan arah ke atas dan ke bawah. Untuk gigi samping, sikatlah dengan gerakan
memutar dengan sebagian sikat mengenai gigi dan sebagian lagi mengenai gusi. Gerakan ini
memberikan pijatan pada gusi sehingga bisa memperlancar peredaran darah di gusi.

Sementara gigi bagian dalam disikat dengan arah dari bawah ke atas untuk gigi bagian bawah dan
dari atas ke bawah untuk gigi bagian atas. Lamanya waktu menyikat yang dianjurkan adalah sekitar
2 menit dan menjangkau semua permukaan gigi untuk mencegah penumpukan sisa-sisa makanan
penyebab plak. Gosokl.ih seluruh permukaan gigi yangmenghadap ke pipi dan lidah. Pastikan
seluruh permukaan telah tergosok. Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya
untuk gigi bawah gerakan sikat dari bawah ke atas.
1.Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan
antara gigi dengan gusi.

2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan
bawah dengan posisi bulu sikat 45derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang
mungkin masih mcnyelip dapat dibersihkan.

3. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.

4. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya ujung
bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak
membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering
mungkin.

5.Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan
perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.

6.Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteridan agar napas lebih segar.

7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang icmbut karena yang keras dapat membuat gusi terluka
dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu pcnipisan struktur gigi terutama di sekitar garis gusi.
Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung cnamcl
gigi telah terkikis.

8.Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering sehingga dapat
mongering setelah dipakai.

9.Jangan pernah meminjamkan sikat gigi Anda kepada orang lain karena sikat gigi mengandung
bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat sudah dibersihkan.

10. Gunakan sikat gigi elektrik untuk si kecil agar lebih mudah digunakan. Sikat gigi jenis ini
sebenarnya dapat membersihkan lebih baik daripada sikat gigi manual, namun sebaiknya
konsultasikan terlebih dulu soal penggunaannya dengan dokter gigi Anda.

Selain menggosok gigi dengan cara yang benar, kita juga harus memahami tentang sikat gigi yang
kita gunakan. Berikut, beberapa hal Tentang Gigi dan Sikat Gigi.

Warna gigi yang putih tidak terlalu bagus (tidak terlalu putih). Gigi berwarna gading lebih bagus
dan lebih kuat

Gosok gigi dari atas ke bawah pada bagian depan. Bukan arah ke kiri ke kanan. Selain gigi bersih,
gusi juga seperti dipijat. Seluruh sisi permukaan gigi harus disikat. Baik yang ada di dalam ataupun
di atas. Lidah juga perlu disikat dengan lembut. Di pasaran ada pasta gigi untuk orang dewasa dan
anak-anak. Ada kalanya anak lebih memilih pasta gigi dewasa agar sama dengan orangtuanya.
Menggunakan pasta gigi dewasa bagi anak-anak tidak apa-apa asalkan anak sudah bisa tidak
menelan pasta giginya. Bagi anak-anak yang menggunakan pasta gigi dewasa cukup diberi seperti
sebutir jagung saja agar tidak banyak terbuang.

Gunakan air matang untuk menggosokgigi


Sumber: bataviase.co.id

Tips Memilih Sikat Gigi dan Pasta Gigi yang Baik


Sedikit tips dalam memilih sikat gigi :

1. Pilihlah sikat gigi yang kepalanya cukup kecil sehingga dapat digunakan dengan baik dalam
rongga mulut. Bagi orang dewasa panjang kepala sikat gigi 2,5 cm, sedangkan pada anak 1,5 cm.

2. Panjang bulu sikat gigi hendaknya sama. Sikat gigi dengan bulu yang panjangnya berbeda tidak
dapat membersihkan permukaan datar tanpa menimbulkan tekanan pada beberapa bulu sikat.

3. Pilihlah bulu sikat yang lembut. Jangan memilih bulu keras sebab dapat merusak jaringan. Yang
terlalu lunak pun dikhawatirkan tidak dapat membersihkan plak dengan sempurna. Yang paling
tepat sikat gigi dengan kekakuan bulu sikat medium.

4. Gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat dipegang kuat dan dikontrol dengan baik.

5. Usahakan setiap anggota keluarga mempunyai sikat gigi masing-masing. Penggunaan sikat gigi
bersama akan menyebabkan penyebaran penyakit.

6. Ganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali atau setiap kali sikat gigimu sudah usang.

Sedikit tips memilih pasta gigi yang baik:

1. Pilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar
tidak berlubang. l. Terlalu banyak fluoride justru tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh.

2. Pilih pasta gigi yang busanya tidak terlalu banyak. Busa yang terlalu banyak menunjukkan bahwa
kandungan deterjen di dalamnya juga banyak. Pendapat bahwa semakin banyak busa semakin baik,
tentu tidak benar.

3. Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun
hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Makan sebaiknya 1 - 2 jam setelah menyikat gigi.

Sumber : www.medicalera.com

Menjaga Kebersihan Mulut


Sebuah alat baru telah dikembangkan oleh ilmuwan di University of Liverpool untuk
membantu meningkatkan kebersihan mulut.

Alat seukuran sikat gigi dengan merek Inspektor TC ini, dapat mengeluarkan sinar biru pada
ujungnya. Apabila plak pada gigi disinari dengan alat ini dan dilihat melalui kacamata kuning
dengan filter warna merah, maka plak akan terlihat berwarna merah menyala.

Alat ini didesain untuk penggunaan sehari-hari di rumah. Dan akan sangat membantu orang dalam
meningkatkan kebersihan mulutnya, terutama manula dan anak-anak.

Plak yang merupakan penyebab utama dari lubang gigi dan radang gusi, sangat sulit dilihat dengan
mata karena tidak berwarna, terutama pada tahap awal pembentukanya.

Sebelumnya untuk melihat keberadaan plak, dokter gigi menggunakan pewarna plak gigi yang
disebut dengan nama disclosing agent. Dengan bahan ini, dokter gigi dapat menilai seberapa bersih
seseorang menyikat gigi.

Disclosing agent ini juga dapat dipakai untuk penggunaan di rumah, dan sangat dianjurkan terutama
untuk melatih anak-anak dalam menyikat gigi. Biasanya tersedia dalam berbagai bentuk: cairan,
gel, ataupun tablet. Namun bahan ini dapat membuat pewarnaan pada mukosa mulut, walaupun
tidak bersifat permanen.

Mungkin sebelum alat ini beredar di Indonesia, Anda dapat melatih anak Anda menyikat gigi
menggunakan disclosing agent. Biasanya sediaan yang paling murah adalah yang berbentuk cairan.

Caranya:

1. Aplikasikan disclosing agent pada gigi anak. Teteskan di bawah lidah dan instruksikan anak
untuk mengoleskannya ke seluruh gigi menggunakan lidahnya. Akan lebih baik bila disclosing
agent diteteskan langsung pada gigi. Untuk yang tablet dan gel, dapat Anda lihat instruksinya di
kemasan.

2. Perlihatkan di cermin bahwa noda-noda berwarna yang terdapat di gigi adalah plak yang harus
dibersihkan.

3. Ajarkan anak Anda cara menyikat gigi menggunakan metode yang tepat. Hadapkan anak Anda ke
cermin, agar dia dapat melihat dirinya menyikat gigi.

4. Setelah menyikat gigi selesai, aplikasikan kembali disclossing agent. Perlihatkan kepada anak
Anda apakah masih ada noda-noda berwarna yang masih tertinggal di giginya.

5. Instruksikan kembali anak Anda untuk menyikat gigi dan menghilangkan sisa-sisa plak yang
masih tertinggal.

Selama proses ini Anda dapat menjelaskan bahwa plak merupakan penyebab gigi berlubang dan
sakit gigi. Dan sangatlah penting untuk menjaga kebersihan mulut setiap harinya.

Untuk mengetahui metode menyikat gigi yang tepat dan mudah bagi anak, Anda dapat
mengkonsultasikannya dengan dokter gigi Anda.

Sumber : gigisehatbadansehat.blogspot.com

You might also like