L = π/4 x d2 = π/4 x 16,82 = 221,67 mm2 Luas Spure bawah L = π/4 x d2 = π/4 x 14,32 = 160,6 mm2 Luas Dam L = (la+lb)/2 x t = (17,1+24)/2 x 19,8= 415,8 mm2 Luas Gate L = (la+lb)/2 x t = (17+21)/2 x 17.1= 324,9 mm2 Pembahasan Pola Ketebalan Uniform yang memastikan pendingin seragam dan mengurangi cacat, ketidak seragaman ketebalan menyebabkan pendinginan tidak merata dan penyusutan, porositas, atau retak draft pola terlalu lebar 4.870, seharusnya 20-30, hal ini memboroskan material coran walaupun pelepasan pola dari cetakan mudah dan tidak merusak tepi cetakan. Ujung pola sudah ada radius untuk mengurangi erosi saat pengisisan logam cair. Pembahasan Gating rasio luas penempang sprue atas 221,67 dan bawah 160,6 mm2, luas dam 415,8 mm2, luas gate 324,9 mm2 As<Ag Dimana : As = luas sprue Ag = luas gate Gating rasionya menggunakkan system Un Pressurized sudah sesuai dengan material yang di gunakan yaitu Aluminium pengecoran ini gate dan runer menjadi satu sehingga tidak ada perbedaan tekanan tiap gate tetapi ada kekurangannya yaitu pengisian logam cair kurang terjamin sehingga memerlukan desain gate yang cermat Cacat Coran
cacat lubang ditengah coran hal ini disebabkan
karena kurang material saat pengisian time puring yang singkat penambahan logam cair langsung pada riser. Penambahan logam cair pada risermenyebabkan golakan dari logam cair udara terperangkap membentuk cekungan. Solusi saat penuangan logam cair, volume logam cair pada ladel lebih banyak dari volume rongga cetakan. Cacat Coran porositas pada permukaan dam dan gate yang disebabkan erosi pasir cetak
Solusi dam harusdibuat lebih
besar agar aliran lebih smoot, sehingga pasir cetak tidak tererosi. Cacat Coran ketebalan coran lebih besar dari pola disebabkan karena ketidak rapatan antara cop dan drag
Analisis Ketahanan Beban Dinamis Material Turbin Angin Terhadap Kecepatan Putar Rotor (RPM) Menggunakan Metode Elemen Hingga - Lasinta Ari Nendra Wibawa