You are on page 1of 6

Rani Apriani 08403244026

Anggaran variabel

Anggaran variabel mempunyai manfaat yang sangat penting bagi


manajemen dalam melaksanakan fungsinya, namun mempunyai kelemahan :
• Biaya variabel dan biaya tetap tidak selalu dapat dipisahkan secara tepat
karena dalam kenyataannya terdapat biaya semi variabel.
• Dalam kenyataan biaya variabel per unit dalam suatu periode mudah berubah,
sedangkan syarat berlakunya analisis penentuan harga pokok variabel, antara lain biaya
variabel per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis.
• Penentuan harga pokok variabel tidak dapat digunakan untuk laporan
pihak eksternal.

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sejalan dengan perubahan
volume kegiatan, tetapi biaya variabel per unit tidak berubah walaupun volume kegiatan
berubah. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran
volume kegiatan tertentu, tetapi biaya tetap per unit berubah bila volume kegiatan
berubah.

Pemisahan Biaya Semi Variabel

Dalam metode penentuan harga pokok variabel hanya terdapat dua macam
biaya yaitu, biaya tetap dan biaya variabel. Tetapi dalam kenyataan terdapat biaya semi
variabel, yaitu biaya yang jumlahnya berubah tidak secara proporsional dengan
perubahan volume kegiatan.

Ada beberapa metode pemisahan biaya semi variabel, yaitu :

1. Metode perkiraan langsung, metode ini dipergunakan apabila perusahaan mempunyai


data historis, tetapi tidak dapat dipakai untuk masa yang akan datang atau perusahaan
baru berdiri sehingga belum mempunyai data.

2. Metode standby cost (biaya berjaga), metode ini dalam dunia nyata sulit diterapkan,
karena tidak beroperasinya pabrik selama menjaga biaya tetap merugikan perusahaan.
3. Metode korelasi, metode ini menitikbertakan pada data masa lampau dengan
menggunakan salah satu alat analisis statistik. Metode ini dapat disajikan secara grafik
dan matematis.

4. Metode high low point (titik tertinggi dan titik terendah)


Penyusunan Anggaran Variabel

Penyusunan anggaran variabel menggunakan metode penentuan harga pokok


variabel (PHPV), tetapi sebagai perbandingan disusun juga anggaran yang
menggunakan metode penentuan harga pokok penuh (PHPP). Dalam penyusunan
anggaran variabel, maka dimulai dengan anggaran penjualan, anggaran ini dibuat
dengan cara harga jual per unit produk jadi dikalikan penjualan dalam unit. Setelah
menyusun anggaran penjualan selanjutnya dapat disusun anggaran persediaan barang
jadi akhir, persediaan barang jadi akhir dihitung dengan cara persediaan barang jadi
akhir dalam unit dikali dengan harga pokok barang per unit. Setelah menyusun
persediaan barang jadi akhir dapat disusun anggaran biaya bahan baku (BBB). Selain
biaya bahan baku, ada juga anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya
overhead pabrik variabel, dan anggaran biaya overhead pabrik tetap. Setelah menyusun
anggaran tersebut kemudian dapat disusun anggaran persediaan barang dalam proses
akhir, anggaran ini dapat dihitung dengan cara persediaan dalam proses akhir dalam unit
dikalikan dengan tingkat penyelesaian masing-masing biaya (harga pokok) per unit.
Kemudian menyusun anggaran laporan laba rugi.
Perencanaan budget

 Jenis-jenis perencanaan budget

Line-item (function-object) budget, PPBS (planning programming


budgeting system), dan ZZB (zero-base budgeting).

 Line-item (function-object) budget

Perencanaan budget line item ini sering disebut perencanaan budget secara
tradisional, mungkin karena modelnya paling sederhana dan muncul pertama
kali . prosesnya sederhana sekali yaitu para perencana mengidentifikasi terlebih
dahulu macam program yang akan dibiayai, misalnya ada program-progaram
rutin, ada program-program pembangunan, dan mungkin juga masih ada
program-program istimewa dan sebagainya.

 Sesudah jelas program-program itu, kini masing-masing program ditentukan


biayanya. Mengalokasi biaya kepada setiap program diusahakan secara adil dan
merata sesuai dengan kebutuhan dan prioritas program. Perencanaan budget
sampai
disini sebetulnya sudah selesai. Akan tetapi supaya dokumen ini lebih lengkap
kegiatan perencanaan ini diteruskan dengan menuliskan budget
program-program yang sejenis tahun yang lalu untuk mengetahui peningkatan
atau
penuruna budget itu. Juga dituliskan dari mana sumber dana yang dipakai,
berapa besarnya, dan berapa yang dipakai.
Perencanaan line-item budget ini tidak memberikan akuntabilitas,
yaitu proses menjelaskan pemanfaatan dana dalam rangka kontribusinya kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan. Dia hanya menjelaskan berapa besar dana
yang dipakai membiayai program-program tertentu. Apakah dana ini dengan
alokasinya
sudah benar-benar mendukung pelaksanaan setiap program untuk merealisasi
tujuannya secara efektif dan efisien tidak dapat dijelaskan oleh perencanaan
jenis ini. Oleh sebab itu perencanaan budget yang traditional dapat menerima
serangan. Namun demikian, perencanaan jenis ini masih banyak dipakai dalam
pendidikan, mungkin karena sederhana dan mudah membuatnya.

PPBS (planning programming budgeting system)


 Perencanaan budget ini lahir di amerika serikat pada tahun 1961,
ketika McNamara berusaha memperbaiki perencanaan pembiayaan departemen
pertahanan Negara itu. Dengan perencanaan budget ini ia menekankan output,
program, penyelesaian program, dan merencanakan sumber-sumber biaya.
Model
perencanaan ini menyebar pada tahun 1967. di Indonesia ia dikenal dengan
nama SP4 singkatan dari system perencanaan penyusunan program dan
penganggaran.

Dalam pengembangan berikutnya ada yang menambah unsur evaluasi pada


perencanaan itu sehingga PPBS menjadi PPBES. Dengan menambah unsur
evaluasi (evaluation) dimaksudkan agar nama itu lebih tepat dengan tugasnya.
Sebab perencanaan ini juga menilai alokasi biaya yang dibuatnya agar benar-
benar dapat mendukung tujuan yang ingin dicapai oleh setiap program atau agar
program itu efektif, begitu juga perencanaan ini menilai apakah dana sudah
dimanfaatkan secara efisien. Cunningham menambahkan bahwa budget ini
menunjukan biaya tiap-tiap programnya sehingga memberikan tanggung jawab
kepada petugas-petugasnya, menghubungkan dengan sumber-sumber pedidikan
yang diperlukan, mebuat alternatif-alternatif penyelesaian dengan biaya yang
efektif, dan meminimalkan biaya serta memaksimalkan output. Jenis
perencanaan budget ini juga meberi kesempatan bagi perencana untuk
mengurangi atau memotong biaya program tertentu bila ternyata dalam
pelaksanaan program atau implementasi karena suatu hal ada pemotongan-
pemotongan pembiayaan. Program yang dananya dikurangi atau dipotong adalah
yang prioritasnya lebih rendah.
 Factor-faktor yang ditekankan oleh para perencana yang menggunakan
jenis perencanaan PPBS ini ialah :
Berorientasi kepada output atau efektifitas.
Usaha pertama penysunan budget teraarah kepada pencapaian tujuan program.
Dana dialokasi sedemikian rupa dengan memperhitungkan hubungannya dengan
sumber-sumber yang lain yang secara bersama menyelesaikan tugas secara
efektif.
Dana dialokasikan kepada setiap program yang
akan di kerjakan yang telah disusun secara analitis dan sistematis. Program
utama atau proyek atau seluruh kegiatan dianalisis dahulu secara system untuk
mendapatkan program-program yang spesifik. Sesudah itu barulah dana
dialokasikan kepada program-program ini dengn mempertimbangkan kebutuhan,
prioritas, dan kaitan antara program-program itu sendiri.
Pembiayaan bersifat integrasi. Unsur pembiayaan
masuk kedalam analisis system menjadi satu dengan analisis program dan
analisis
alat dan metode. Dalam proses ketiganya berjalan bersama saling memberi
informasi, saling mengingatkan dalam rangka menuju pembentukan
dokumentasi konsep perencanaan pendidikan.

Alokasi dana diatur/disusun atas dasar ralita.


Alokasi dana tidak boleh dilakukan atas dasar angan-angan belaka atau atas
dasar pemerataan. Melainkan harus dilakukan atas dasar kebutuhan nyata dan
prioritas. Ini berarti harus ada survei/ studi empiris yang mendasari alokasi

Pengalokasian dana dibuat sedemikian rupa


sehingga dana dapat dimanfaatkan secara efisien.
Perencanaan budget jenis PPBS didesain sejalan dengan perencanaan
programnya. Kalau perencanaan pendidikan untuk jangka panjang maka
perencanaan budget juga untuk jangka panjang. Kalau perencanaan pendidikan
untuk jangka menengah atau pendek, maka perencanaan budget juga untuk
jangka menengah atau pendeh. Tetapi perencanaan pendidikan pada umumnya
didesain untuk jangka panjang yang dibagi-bagi menjadi jangka menengah dan
jangka pendek sebagai operasionalnya. Metode perencanaan budget ada bersifat
langsung dan ada pula yang tidak langsung. Bersifat langsung adalah kalau
budget itu dibuat sendiri oleh para perencana pendidikan. Dan tidak langsung
kalau budget itu dibuat oleh orang/panitia lain. Perencanaan yang dibuat oleh
pemerintah pusat pada umumnya sudah dilengkapi dengan perencanaan
budgetnya, jadi bersifat langsung. Sebaliknya
perencanaan-perencanaan pendidikan yang dibuat oleh daerah atau lembaga
setempat, seringkali perencanaan budgetnya dibuat pemerintah pusat, sehingga
perencanaan budget itu bersifat tidak langsung.

Metode perencanaan budget yang langsung mengharuskan para ahli


perencanaan PPBS dari pemerintah pusat membina para perencana local atau
lembaga agar dapat merencanakan budget sendiri bagi
perencanaan-perencanaan pendidikan yang dibuatnya. Hal ini mungkin dapat
melelahkan orang-orang pusat, tetapi dapat menularkan kemampuannya kepada
orang-orang lokal sehingga mereka mampu merencanakan PPBS sendiri
didaerahnya masing-masing. Sehingga suatu saat para ahli perencanaan budget
pada pemerintah pusat hanya bertindak sebagai konsultan/pengawas saja bagi
perencanaan budget didaerah-daerah/lembaga-lembag pendidikan.

Metode perencanaan PPBS yang tidak langsung yang dilakukan panitia pusat
untuk kepentingan perencanaan-perencanaan daerah, adakalanya kurang tepat
mengenai sasarannya. Sebab pekerjaan mereka didasarkan kepada informasi
yang diperoleh di daerah tempat perencanaan dibuat, yang adakalanya juga
kurang tepat. Metode ini menghalangi kemauan orang-orang daerah untuk
memahami perencanan secara tuntas, yaitu mulai dari perencanaan program
sampai dengan perencanaan budget.

You might also like