Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Perencanaan
Sumber Daya Manusia
3. MATERI POKOK :
1. Pengertian Perencanaan.
2. Tugas Pokok Perencanaan
3. Pengertian SDM
4. Kesimpulan Pengertian Perencanaan SDM
4. DISKRIPSI SINGKAT
Modul Perencanaan SDM yang pertama ini meliputi penjelasan tentang,
pengertian perencanaan, tugas pokok perencanaan, pengertian SDM dan
kesimpulan perencanaan SDM.
A. PENGERTIAN PERENCANAAN
C. PENGERTIAN SDM
Untuk memahami pengertian SDM perlu dibedakan antara pengertiannya secara
makro dan mikro.
Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk
atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang
sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun belum
memperoleh pekerjaan (lapangan kerja).
SDM dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang
bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil,
pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dll.
Sedang secara lebih khusus SDM dalam arti mikro di lingkungan sebuah
organisasi/perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari tiga sudut:
1. SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset
organisasi/perusahaan yang dapat dihitung jumlahnya (kuantitatif). Dalam
pengertian ini fungsi SDM tidak berbeda dari fungsi aset lainnya, sehingga
dikelompokkan dan disebut sebagai sarana produksi, sebagaimana sebuah
mesin, komputer (sumber daya teknologi), investasi (sumber daya finansial),
gedung, mobil (sumber daya material) dll.
2. SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak
organisasi/perusahaan. Setiap SDM berbeda-beda pontensinya, maka
Berdasarkan ketiga pengertian SDM secara mikro tersebut di atas, berarti sukses
organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak sekedar ditentukan oleh
jumlah SDM yang dipekerjakannya, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas dan
sifat kompetitifnya.
4. Pelaksana operasional
SDM ini terdiri dari pelaksana pekerjaan dalam proses produksi,
pemasaran (sales) dan pekerja ketatausahaan pada unit penunjang, yang
bekerja atas dasar instruksi para manajer dan/atau tenaga pelaksana
ahli/profesional tingkat menengah bawah atau para mandor.
Para pekerja ini harus memiliki keterampilan teknis sesuai dengan
tuntutan pekerjaannya masing-masing.