You are on page 1of 10

Modul/Tatap Muka Ke.

Pengertian Perencanaan
Sumber Daya Manusia

1. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :


Setelah selesai mempelajari modul perencanaan SDM yang pertama ini
mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian perencanaan
SDM dengan baik dan benar.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :


Setelah selesai mempelajari modul SDM yang pertama ini mahasiswa dapat :
1. menjelaskan pengertian perencanaan dengan baik dan benar
2. menjelaskan tugas pokok perencanaan dengan baik dan benar
3. menjelaskan pengertian SDM dengan baik dan benar
4. menjelaskan kesimpulan pengertian perencanaan SDM dengan baik dan
benar.

3. MATERI POKOK :
1. Pengertian Perencanaan.
2. Tugas Pokok Perencanaan
3. Pengertian SDM
4. Kesimpulan Pengertian Perencanaan SDM

4. DISKRIPSI SINGKAT
Modul Perencanaan SDM yang pertama ini meliputi penjelasan tentang,
pengertian perencanaan, tugas pokok perencanaan, pengertian SDM dan
kesimpulan perencanaan SDM.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 1


1. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM

• Perencanaan SDM di lingkungan sebuah organisasi profit, harus menjadi


bagian yang tak terpisahkan dengan perencanaan bisnisnya.
• Perencanaan SDM harus mampu menetapkan kualifikasi SDM dengan
karakteristik memiliki kemampuan melaksanakan kegiatan bisnis yang terarah
pada pencapaian tujuan organisasi/perusahaan berupa laba.
• Perencanaan SDM harus mampu memberikan pedoman mengenai persyaratan
dalam pengadaan dan pengembangan SDM yang seharusnya dipekerjakan di
lingkungan sebuah organisasi/perusahaan.
• Persyaratan itu merupakan prediksi mengenai (kemampuan potensial yang
prima dalam melaksanakan program-program bisnis sekarang dan di masa
mendatang.
• Untuk memperoleh dan mempertahankan SDM seperti itu sebagai pekerja yang
kompetitif dan berkualitas diperlukan kegiatan perencanaan.

A. PENGERTIAN PERENCANAAN

Beberapa pengertian Perencanaan SDM, yang beberapa di antaranya


mengatakan sebagai berikut:

1). "Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi,


metode, anggaran, dan standar (tolok ukur) keberhasilan suatu
kegiatan."

 Pengertian ini menunjukkan bahawa perencanaan merupakan proses


atau rangkaian beberapa kegiatan yang saling berhubungan dalam
memilih salah satu di antara beberapa alternatif tentang tujuan yang ingin
dicapai oleh sebuah organisasi/perusahaan.
 Kemudian memilih strategi dan metode untuk mencapai tujuan tersebut

 Dilanjutkan pula dengan menetapkan anggaran untuk melaksanakan


strategi dan metode tersebut, diringi dengan memilih dan menetapkan
kriteria tolok ukur untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi/
perusahaan dalam pencapaian tujuannya dengan mengimplementasikan
strategi dan metode yang telah dipilih sebelumnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 2


2). "Perencanaan adalah proses memilih sejumlah kegiatan untuk
ditetapkan sebagai keputusan tentang suatu pekerjaan yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana dan siapa yang melakukannya."

Pengertian ini menekankan bahwa perencaan merupakan rangkaian kegiatan


atau proses pembuatan keputusan.
 Kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan pekerjaan yang
harus dilaksanakan dimasa datang, yang berarti juga tidak akan dan tidak
boleh melaksanakan pekerjaan lain yang bertolak belakang atau yang
berhubungan dengan pekerjaan yang telah ditetapkan sebagai keputusan
tersebut.
 Kegiatan kedua dalam proses pembuatan keputusan adalah kegiatan
menetapkan waktu pelaksanaannya, yang berarti tidak boleh dikerjakan
sebelum atau sesudah waktu atau melampaui batas waktu yang telah
ditetapkan.
 Kegiatan ketiga dalam proses pembuatan keputusan itu adalah menetapkan
cara melaksanakannya, yang berarti memilih metode dan tidak akan
menggunakan cara atau metode lain agar pelaksanaan pekerjaan tersebut
berlangsung secara efektif dan efisien.
 Akhirnya kegiatan keempat dalam proses pembuatan keputusan itu adalah
menetapkan SDM yang tepat atau yang memenuhi persyaratan untuk
melaksanakannya, agar pekerjaan tersebut dilaksanakan secara profesional
dalam rangka mewujudkan eksistensi organisasi yang sukses.

3). Perencanaan adalah penerapan pengetahuan tepat guna secara


sistematik, untuk mengontrol dan mengarahkan kecenderungan
perwujjudan masa depan yang diinginkan sebagai tujuan yang akan
dicapai. "

 Pengertian di atas menekankan bahwa melalui perumusan perencanaan,


kondisi bidang kehidupan tertentu di masa depan dapat dikontrol dan
diarahkan sesuai dengan keinginan manusia.
 Kondisi itu dirumuskan sebagai tujuan yang akan dicapai di masa depan,
melalui pembuatan perencanaan cara mencapainya dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 3


menggunakan atau penerapan pengetahuan tepat guna dalam bidang
kehidupan tersebut secara sistematik (teratur dan tertib).
 Perencanaan harus bersifat realistik sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan lingkungan organisasi yang akan melaksanakannya.

4). "Perencanaan adalah kegiatan persiapan dengan merumuskan


dan menetapkan keputusan tentang langkah-langkah penyelesaian
masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan secara terarah pada satu
tujuan. "

 Pengertian di atas menunjukkan bahwa perencanaan dirumuskan untuk


memecahkan masalah atau pelaksanaan pekerjaan di lingkungan suatu
organisasi/perusahaan.
 Pemecahan masalah tersebut dilakukan dengan merumuskan langkah-
langkah kegiatan untuk menemukan alternatif terbaik dalam usaha
mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
 Langkah-langkah tersebut pada dasarnya merupakan kegiatan persiapan
untuk menetapkan berbagai keputusan tentang kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan.
 Dengan melaksanakan keputusan-keputusan tersebut, diharapkan
masalah-masalah organisasi/ perusahaan dapat diselesaikan atau
pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

B. TUGAS POKOK PERENCANAAN

 Perencanaan merupakan kegiatan pembuatan keputusan tentang masa


depan dan cara mewujudkannya di suatu lingkungan tertentu, khususnya
sebuah organisasi di bidang bisnis.
 Tugas pokok perencanaan sebagai kegiatan pengambilan keputusan dalam
uraian ini pada dasarnya menempatkan perencaan sebagai suatu disiplin
ilmu, bukan sebagai salah satu fungsi manajemen.

Ada tiga tugas pokok perencanaan yaitu sebagai berikut:

1). Tugas Persiapan/Eksplenatif

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 4


 Perencaan suatu bidang/aspek kehidupan tertentu harus dimulai atau
bertolak dari kondisinya pada saat sekarang.
 Untuk mengetahui kondisi itu diperlukan kegiatan menghimpun informasi
atau data dengan mengidentifikasi kondisi bidang/aspek tersebut.
 Kegiatan mengidentifikasi dengan menghimpun data dan informasi
dimaksudkan adalah tugas eksplanatif sebagai kegiatan awal
perencanaan.
 Kegiatan pertama dalam perencanaan ini adalah untuk menjelaskan
(explanation) kondisi awal bidang atau masalah yang akan dijelajahi
sebuah perencanaan.
 Tugas ekplanatif ini jika diimplementasikan dalam Perencanaan SDM
sangat khusus sifatnya karena telah memiliki beberapa model analisis
yang siap dipergunakan, di antaranya disebut :
 Audit SDM atau Work Forces Analysis,
 Analisis Beban Kerja atau Work Load Analysis terutama dalam bentuk
Evaluasi Pekerjaan (Job Evaluation),
 Analisis Sumber Tenaga Kerja Internal dll,

2). Tugas Prediktif


 Perencanaan pada dasarnya merupakan kegiatan memprediksi suatu
kondisi masa depan yang diinginkan, berbeda dari kondisinya di masa
sekarang.
 Prediksi itu pada dasarnya merupakan kegiatan memilih alternatif
mengenai kondisi organisasi/ perusahaan yang ideal di masa mendatang.
 Prediksi harus bersifat realistis berupa kondisi masa depan yang
diperkirakan dapat diwujudkan.
 Harus dihindari memprediksi kondisi masa depan yang tidak mungkin
dicapai, sehingga menjadi khayalan yang tidak dapat diwujudkan.
 Tugas prediksi seperti diuraikan di atas harus dilakukan secara cermat
dan realistik, agar benar-benar dapat dilaksanakan dan tujuannya dapat
dicapai secara efektif dan efisien.

3). Tugas Kontrol

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 5


 Tujuan perencanaan yang akan diwujudkan di masa depan pada
dasarnya merupakan kontrol terhadap kondisi yang akan terjadi/dicapai di
masa depan.
 Pemilihan program dan kegiatan untuk mewujudkan tujuan tersebut, pada
dasarnya merupakan kontrol masa depan agar dapat menghindari terjadi
atau terwujudnya kondisi yang tidak diinginkan.
 Program-program dan/atau kegiatan-kegiatannya harus dipilih yang paling
relevan sebagai kegiatan kontrol, agar tidak berdampak merugikan dan
menimbulkan konsekwensi terjadinya kondisi yang tidak diinginkan.
 Perencanaan sebagai kegiatan kontrol sangat penting bagi setiap dan
semua organisasi/perusahaan karena berpengaruh langsung pada usaha
mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya.

C. PENGERTIAN SDM
Untuk memahami pengertian SDM perlu dibedakan antara pengertiannya secara
makro dan mikro.
 Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk
atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang
sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun belum
memperoleh pekerjaan (lapangan kerja).
 SDM dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang
bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil,
pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dll.

Sedang secara lebih khusus SDM dalam arti mikro di lingkungan sebuah
organisasi/perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari tiga sudut:
1. SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset
organisasi/perusahaan yang dapat dihitung jumlahnya (kuantitatif). Dalam
pengertian ini fungsi SDM tidak berbeda dari fungsi aset lainnya, sehingga
dikelompokkan dan disebut sebagai sarana produksi, sebagaimana sebuah
mesin, komputer (sumber daya teknologi), investasi (sumber daya finansial),
gedung, mobil (sumber daya material) dll.
2. SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak
organisasi/perusahaan. Setiap SDM berbeda-beda pontensinya, maka

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 6


kontribusinya dalam bekerja untuk mengkongkritkan Rencana Operasional
Bisnis menjadi kegiatan bisnis tidak sama satu dengan yang lain.
Kontribusinya itu sesuai dengan keterampilan dan keahlian masing-masing,
harus dihargai antara lain dalam bentuk finansial. Dalam kenyataannya
semakin tinggi keterampilan dan keahliannya maka semakin besar pula
penghargaan finansial yang harus diberikan, yang berpengaruh pula pada
biaya (cost) produksi, sehingga SDM berfungsi juga sebagai investasi.
3. Manusia sebagai sumber daya adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan YME,
sebagai penggerak organisasi/perusahaan berbeda dengan sumber daya
lainnya. Nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya, mengharuskan sumber
daya manusia diperlakukan secara berlainan dengan sumber daya lainnya.
Dalam nilai-nilai kemanusiaan itu terdapat potensi berupa keterampilan dan
keahlian dan kepribadian termasuk harga diri, sikap, motivasi, kebutuhan dll
yang mengharuskan dilakukan Perencanaan SDM, agar SDM yang
dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan.

Berdasarkan ketiga pengertian SDM secara mikro tersebut di atas, berarti sukses
organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak sekedar ditentukan oleh
jumlah SDM yang dipekerjakannya, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas dan
sifat kompetitifnya.

Sehubungan dengan uraian di atas berarti Perencanaan SDM selain untuk


memprediksi dan menetapkan jumlah (kuantitas) dan potensi (kualitas) SDM
yang diperlukan sebuah organisasi/perusahaan, juga harus memperhitungkan
kemampuan membayar upah/gaji dan pembiayaan (cost) SDM lainnya. Prediksi
itu dimaksudkan agar SDM yang dipekerjakan dapat melaksanakan semua
volume dan beban kerja bisnis secara efektif dan efisien.

Bertolak dari uraian-uraian di atas, prediksi SDM untuk mengisi


jabatan/pekerjaan yang kosong di masa depan dalam Perencanaan SDM, harus
memperhatikan juga peranannya di lingkungan organisasi/perusahaan, yang
dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Para eksekutif sebagai pengendali


 SDM sebagai eksekutif adalah para manajer yang menempati berbagai
jenjang jabatan struktural dari yang terendah sampai yang tertinggi pada
lini produksi, pemasaran, keuangan, pengelola SDM dan unit penunjang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 7


lainnya, para General Manager dan khusus Top Manager pada
organisasi/perusahaan cabang.
 Di samping itu termasuk juga para tenaga ahli senior sebagai pekerja
fungsional dalam melaksanakan proses produksi yang berada di bawah
kendali General Manager atau Top Manager.
 Para eksekutif ini disebut sebagai para pengendali karena memiliki
wewenang dalam membuat dan memerintahkan pelaksanaan keputusan
dan kebijaksanaan organisasi/perusahaan, sesuai dengan jenjang jabatan
dan bidang kerjanya masing-masing.
 Para pengendali sebagai pekerja tingkat atas dan menengah ini, harus
memiliki kemampuan yang tinggi dalam mewujudkan strategi bisnis
organisasi/perusahaannya, agar setiap keputusan dan kebijaksanaan
bisnis atau bidang penunjang lainnya, yang berpengaruh pada
operasional bisnis, dapat diwujudkan menjadi kerja yang produktif dan
berkualitas, efektif dan efisien bagi pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan.

2. Para Staf dan Tenaga Kerja Profesional / Ahli


 SDM ini merupakan tenaga kerja pembantu utama para eksekutif, yang
bertugas memberikan informasi yang akurat sebagai masukan bagi para
manajer dalam mengambil keputusan dan membuat kebijaksanaan.
 Di samping itu juga bertugas menjabarkan keputusan atau kebijakan para
pengendali agar dapat diwujudkan menjadi kerja yang kongkrit dan
mengatur serta menetapkan cara bekerja dan penjadwalan kerja agar
berlangsung secara efektif dan efisien.
 Para staf ini termasuk juga para supervisor tingkat menengah atas dan
tingkat menengah yang memiliki kemampuan dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan kerja (direction) serta kemampuan menilai
tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan sesuai jenjangnya
masing-masing.

3. Para Pelaksana Ahli dan Pelaksana Teknis


 SDM ini terdiri dari tenaga profesional yang mengatur pelaksanaan
pekerjaan dengan mempergunakan metode atau cara bekerja yang dinilai
paling efektif dan efisien atau paling tinggi tingkat produktivitasnya dan
paling handal dalam mewujudkan kualitas produk yang telah ditetapkan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 8


 Di samping itu tenaga ahli dan pelaksana teknis ini berfungsi pula sebagai
pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari dan secara khusus
diperanankan juga sebagai supervisor tingkat menengah bawah. Sedang
pada tingkat bawah disebut sebagai para mandor yang mengatur secara
langsung pekerjaan operasional para tenaga kerja tingkat bawah.

4. Pelaksana operasional
 SDM ini terdiri dari pelaksana pekerjaan dalam proses produksi,
pemasaran (sales) dan pekerja ketatausahaan pada unit penunjang, yang
bekerja atas dasar instruksi para manajer dan/atau tenaga pelaksana
ahli/profesional tingkat menengah bawah atau para mandor.
 Para pekerja ini harus memiliki keterampilan teknis sesuai dengan
tuntutan pekerjaannya masing-masing.

D. KESIMPULAN PENGERTIAN PERENCANAAN SDM

Dari uraian-uraian terdahulu telah diketengahkan secara terpisah tentang


pengertian perkataan "Perencanaan dan SDM," di lingkungan sebuah
organisasi/perusahaan. Dari kedua pengertian tersebut dapat diketengahkan
beberapa pengertian Perencanaan SDM sebagai kesimpulan.
Pengertian tersebut adalah sebagai berikut:
1). Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat
ketentuan/persyaratan untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam
(pekerja baru), di dalam (promosi, pindah dan demosi), dan ke luar (pensiun,
berhenti, dan diberhentikan) di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan.
(Arthur W. Sherman dan George W. Bohlander; 1992)
2). Perencanaan SDM adalah rangkaian kegiatan peramalan (prediksi atau
estimasi) kebutuhan atuu permintaan (demand) tenaga kerja di masa depan
pada sebuah organisasi/perusahaan, yang mencakup pendayagunaan SDM
yang sudah ada dan pengadaan tenaga kerja baru yang dibutuhkan (G.
Steiner).
3). Perencanaan SDM adalah proses menetapkan strategi untuk memperoleh,
memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai
dengan kebutuhan organisasi/perusahaan sekarang dan pengembangannya
di masa depan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 9


DAFTAR PUSTAKA :
1. H. Hadari Nawawi, Perencanaan SDM, untuk organisasi profit yang
kompetitif.
2. Prof. Dr. Veitzhal Rivai MBA, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek.
3. Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 10

You might also like