Professional Documents
Culture Documents
SEMINAR FISIKA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
- Syarat kimia
a. Memiliki struktur yang sama
b. Memiliki komposisi unsur yang dapat dicampurkan dengan bahan yang
lain.
Proses pencetakan komposit
Perlu memilih bahan komposit yang cocok menurut sifat-sifatnya yang telah
dijelaskan agar dapat memperkuat matriks dari komposit. Untu pencetakan bahan
komposit :
1. Resin yang dipakai perlu memiliki viskositas rendah, dapat sesuai dengan
bahan penguat dan permeable.
2. Dapat diukur pada temperature kamar dalam waktu optimal.
3. Mempunyai penyusutan kecil, pada pengawetan.
4. Memiliki kelengketan yang baik dengan bahan penguat.
5. Mempunyai sifat baik dari bahan yang diawetkan.
3. Bila suatu serat/komposit dipotong – potong apakah sama nilai tensile stress dari
masing – masing komposit itu?
Jawab :
Reaksi komposit terhadap beban tarik sangat tergantung pada sifat kekakuan dan
kekuatan tarik dari serat penguat, dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
resinnya. Apabila suatu serat/komposit dipotong – potong maka nilai tensile stress
sama dengan suatu serat/komposit yang tidak dipotong – potong, karena serat
yang dipakai sama.
Konsep dari metode EWF menyatakan bahwa saat benda padat ulet (ductile solid)
dengan retakan dikenakan beban, maka proses perpatahan terjadi di dua daerah
yang berbeda, yaitu daerah proses perpatahan bagian dalam (inner fracture proses
zone) dan daerah plastis bagian luar (outer plastic deformation zone).
Gambar 2.1 Gambar spesimen EWF tipe SENT (Single Edge Notch Tension)
Inner fracture process zone adalah daerah di mana terjadi proses perpatahan,
sedangkan outer plastic deformation zone adalah daerah di mana terjadi deformasi
plastis sebagai akibat menerima tegangan yang berasal dari daerah bagian dalam
(inner fracture process zone). Kerja yang terjadi pada daerah dalam disebut
sebagai kerja esensial patah (We), sedangkan kerja pada daerah luar disebut
sebagai kerja non-esensial patah (Wp). We adalah parameter ketahanan retak murni
dan merupakan kerja dari permukaan dan sebanding dengan panjang ligamen (l),
sedangkan Wp adalah volume dari daerah deformasi plastis dan sebanding dengan
l2. Kondisi patahan dapat dibedakan atas plane stress dan plane strain. Kondisi
plane stress terjadi apabila tegangan pada arah z sama dengan nol sehingga tidak
ada tegangan yang menahan terjadinya deformasi material. Plain strain adalah
keadaan di mana harga regangan material pada arah z sama dengan nol.
Veindra Harbrian, Februari 2007, Pengaruh Ketebalan Inti (core) Terhadap Kekuatan
Bending komposit Sandwich Serat E-glass Chopped Strand Mat-unsaturated
Polyester Resin dengan Inti (core) Spon, website : http://digilib.unnes.ac.id