You are on page 1of 14

Nama : Tanggal :

Firma Hafiz Triaji Januari 2010


Kelas : Mata Pelajaran:
3 TKJ-A Laporan Dedicated Router Diagnosa WAN
Pemateri:
Sekolah Menengah Kejuruan
Bpk. Rudi H.
Negeri 1 Cimahi
Bu. Netty A.

1.TUJUAN

Dengan melakukan praktikum ini diharapkan siswa dapat:

 Mengetahui fungsi dari dedicated router


 Mampu mengenali dedicated router tersebut
 Mengetahui perbedaan dari core layer, distribution layer dan access layer
 Megetahui fungsi dan cara kerja dari masing-masing layer
 Mengetahui spesifikasi perangkat pada setiap layer

2. PENDAHULUAN

Dedicated router adalah Perangkat router yang dibuat dengan desain dan fungsi - fungsi
oleh vendor. Contohnya yaitu cisco router.

Model Hierarki Cisco

Cisco telah mendefinisikan sebuah model hierarki yang dikenal sebagai model internetworking
hierarkis, yaitu :

1. Core Layer (Backbone)

Adalah lapisan yang sering disebut backbone dan lapisan ini mencakup switch high-end dan
kabel berkecepatan tinggi seperti kabel serat. Dan tidak ada manipulasi paket dilakukan oleh
perangkat di lapisan ini. Sebaliknya, lapisan ini berkaitan dengan kecepatan dan memastikan
pengiriman paket dapat diandalkan.

Lapisan ini :
• bertanggung jawab untuk kecepatan transportasi data melalui jaringan.
• bertujuan untuk mengurangi waktu latency dalam penyampaian paket.
• kegagalan pada layer core dapat mempengaruhi setiap pengguna.

Pada lapisan ini terdapat sesuatu yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan
diantaranya :
• Jangan dilakukan :
1. Jangan gunakan access list, packet filtering, atau VLAN Routing.
2. Jangan mendukung workgroup akses di sini.
3. Jangan memperluas (yaitu router lebih), perangkat upgrade bukan (lebih cepat dengan

1|Page
kapasitas lebih).

• Yang dilakukan :
1. Desain untuk keandalan tinggi (FDDI, Fast Ethernet dengan redundant link, atau ATM).
2. Desain untuk kecepatan dan latency rendah.
3. Gunakan routing protocol dengan waktu konvergensi rendah.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan saat merancang perangkat yang akan digunakan pada
core layer adalah :
• High data transfer rate
• Low latency period
• High reliability

Contoh peralatan pada lapisan ini :


# Cisco switch seperti 7000,, 7200 7500, dan 12000 (untuk digunakan WAN)
# Catalyst switch seperti 6000, 5000, dan 4000 (untuk menggunakan LAN)
# T-1 dan-1 E baris, koneksi frame relay, jaringan ATM, Multimegabit Switched Data Service
(SMDS)

2. Distribution Layer

Lapisan distribusi bertanggung jawab untuk routing. Lapisan ini juga disebut lapisan Workgroup.
Ini juga menyediakan konektivitas jaringan berbasis kebijakan, termasuk:

* Packet filtering (firewall): Proses paket dan mengatur pengiriman paket berdasarkan
sumber dan informasi tujuan untuk menciptakan batas-batas jaringan.
* QoS: router atau layer 3 switch dapat membaca paket dan memprioritaskan pengiriman,
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.
* Access Point Agregasi Layer: lapisan melayani titik agregasi untuk switch lapisan desktop.
* Kontrol Broadcast dan Multicast: lapisan ini berfungsi sebagai batas untuk domain broadcast
dan multicast.
* Application Gateways: layer ini memungkinkan Anda untuk membuat gateway protokol ke dan
dari arsitektur jaringan yang berbeda.
* Lapisan distribusi juga melakukan antrian dan menyediakan manipulasi paket dari
lalu lintas jaringan.

Contoh peralatan distribusi Cisco-spesifik lapisan termasuk 2600,4000, 4500 router series.

3. Access Layer

Pada lapisan ini memungkinkan kelompok kerja dan pengguna untuk menggunakan layanan
yang diberikan oleh lapisan distribution dan core. Pada lapisan akses, Anda memiliki
kemampuan untuk memperluas atau collision domain kontrak menggunakan repeater, hub, atau
switch standar.

2|Page
Pada lapisan akses, Anda dapat:
* Aktifkan penyaringan alamat MAC: Hal ini dimungkinkan untuk program beralih
untuk memungkinkan sistem hanya tertentu untuk mengakses LAN terhubung.
* Membuat collision domain yang terpisah: Switch dapat membuat collision domain
yang terpisah untuk setiap node dihubungkan untuk meningkatkan kinerja.
* Berbagi Bandwidth: Anda dapat memungkinkan koneksi jaringan yang sama untuk menangani
semua data.
* Bandwidth beralih Handle: Anda dapat memindahkan data dari satu jaringan ke yang lain
untuk melakukan load balancing.

3. ALAT DAN BAHAN

 1 PC
 Software Packet Tracer
 Software Pengolah Kata
 Spesifikasi Router

4. LANGKAH KERJA

 Pertama cari spesifikasi perangkat yang akan digunakan pada core layer, distribution
layer dan access layer
 Setelah menemukan spesifikasi perangkat maka lalu nuat sebuah topologi
menggunakan simulator Packet Tracer

3|Page
 Lalu konfigurasikan setiap perangkat yang ada di dalam topologi tersebut
 Beri ip pada setiap user

 Konfigurasi dedicated router di access layer

4|Page
 Konfigurasi dedicated router di distribution layer

 Konfigurasi dedicated router di core layer

5|Page
 Kemudian lakukan uji coba dengan menggunakan perintah ping dan tracert
1. Menggunakan perintah ping dari user ke access layer

2. Menggunakan perintah ping dari user ke distribution layer

3. Menggunakan perintah ping dari user ke core layer

6|Page
4. Hasil tracert dari user ke core layer

5. SPESIFIKASI PERANGKAT

N Dedicated router Layer Spesifikasi Keterangan


o
1 Cisco 7600 Core layer  High performance, with up Karena memiliki
Router to 720 Gbps in a single performa tinggi dan
chassis, or 40 Gbps memiliki kapasitas
capacity per slot yang besar untuk
 A choice of form factors digunakan sebagai
purpose-built for high dedicated router di
availability core layer
 Cisco I-Flex design: A
portfolio of shared port
adapters (SPAs) and SPA
interface processors (SIPs)
that controls voice, video,
and data experiences
 Scalable and extensible
suite of hardware and
software capabilities to
enable intelligent Carrier
Ethernet services
 Integrated Video Call
Admission Control with
innovative visual quality of
experience for both
broadcast and video on
demand (VoD)
 Intelligent Services
Gateway, providing scalable
subscriber and application
awareness with
multidimensional identity
capabilities and policy
controls

7|Page
 Integrated Session Border
Control with quality of
experience in both Session
Initiated Protocol (SIP) and
non-SIP applications
2 Cisco 7200 Core Layer  WAN edge: Award-winning Karena memiliki
Router quality of service (QoS) fleksibilitas yang
feature performance sangat bagus
 Broadband aggregation: Up dengan adanya
to 16,000 PPP sessions per fast Ethernet,
chassis gigabit Ethernet,
 Multiprotocol Label packet atas Sonet
Switching (MPLS): Leading sehingga cocok
choice for provider-edge digunakan di core
deployment layer
 IP Security (IPsec) VPN:
Scalable to 5000 tunnels
per chassis
 High-end customer
premises equipment (CPE)
 IP-to-IP gateway support:
Provides a network-to-
network interface point for
signaling interworking
(H.323, SIP), media
interworking, address and
port translations (privacy
and topology hiding), billing
and CDR normalization, and
bandwidth management
(QoS marking using TOS)
 Voice, video, and data
integration: TDM-enabled
VXR chassis and voice port
adapters
 Modular design: 3RU
footprint with broad range of
flexible, modular interfaces
(from DS0 to OC-3)
 Flexibility: Support for Fast
Ethernet, Gigabit Ethernet,
Packet over SONET and
more

3 Cisco 7201 Core Layer  Provides up to twice the Karena pada cisco
Router performance compared to router 7201 ini
the Cisco 7301—up to two memiliki kecepatan
million packets per second CEF dan juga
(mpps) in Cisco Express terdapat gigabit

8|Page
Forwarding (CEF) Ethernet sehingga
 Offers four built-in Gigabit pantas digunakan
Ethernet (GE) ports di core layer
 Provides one dedicated
10/100-Mbps copper
Ethernet port for
management
 Provides one USB port for
general storage and security
token storage
 Provides a single Cisco
7000 Series port adapter
slot
 Offers front-to-back airflow
and single-sided
management

4 Cisco 2800 Distribution  Built-in security Karena dalam


Router Layer  Cisco Configuration router ini dapat
Professional (CCP) for melakukan
simplified management penyaringan/packet
 A modular platform with a filtering dan
broad range of interface bertindak sebagai
options firewall
 Up to 2 10/100/1000 Mbps
built-in routed ports
 Up to 64 10/100 Mbps
switch ports with optional
Power over Ethernet (PoE),
for providing DC power to
network devices such as IP
phones
 Up to 1500 VPN tunnels
 Cisco CallManager Express
(CME) call-processing
support for up to 96 Cisco
IP phone users
 Cisco Survivable Remote
Site Telephony
(SRST) support for up to 96
Cisco IP phone users,
allowing the router to
provide call-processing
functionality to keep voice
service in operation should
the connection to Cisco
CME be lost
 Support for wireless LAN
standards 802.11a/b/g

9|Page
 Support for a Small Form-
Factor Pluggable (SFP) port
for Gigabit Ethernet (except
2801)
 Built-in redundant power
supply connector (except
2801)
5 Cisco ASR 1000 Distribution  Offer Stratum-3 clock Karena dalam
Layer circuitry, BITS input and router ini dapat
output (BITS output melakukan
available on ASR1000 RP2 penyaringan/packet
only) filtering dan
 Offer memory scalability up bertindak sebagai
to 4 GB DRAM on the firewall
ASR1000-RP1 and 16GB
DRAM on the ASR1000-
RP2
 Offer field-replaceable and
hot-swappable capabilities
to help ensure minimal
service disruption
 Offer buil t-in eUSB memory
support (1GB on ASR1000-
RP1; 8 GB on the built-in
RP1 on the Cisco ASR 1002
Router (partitioned: 1 GB for
bootflash; 7 GB for mass
storage)
 Provide USB port for 1-GB
Compact Flash memory
support
 Provide a hard disk drive
(HDD) for code storage,
boot, configuration, logs,
and so on
 Provide optional redundant-
processor support and dual
Cisco IOS Software support
for singl e route-processor
solutions for the industry’s
most compact, fully
redundant, high- availabi lity
solution, improving network
resiliency, management, and
costs
 Run with the modular Cisco
IOS XE Software for the
Cisco ASR 1000 Series

10 | P a g e
 Integrate full range of
industry-leading Cisco IOS

6 Cisco 4000 Distribution The Cisco 4000 Series, which Karena dalam
Router Layer includes the 4000-M, the 4500-M, router ini dapat
and the 4700, offers solutions to the melakukan
tremendous increases in network penyaringan/packet
size, complexity, and bandwidth filtering dan
needs. bertindak sebagai
firewall
The Cisco 4000 Series defines the
standard for modular access
routers, offering a broader set of
connectivity features and a more
powerful internetworking software
set than any other modular router
system in the market. The
modularity of the 4000 Series offers
connectivity choices migration
paths that protect legacy system
investments as network needs
evolve.
7 Cisco 2000 Access  Rugged industrial design Karena device
series Layer and substation compliance yang terpasang
with IEC-61850-3 and IEEE merupakan
1613 for utility substation penghubung antar
environments user dan
 Integrated security to help meneruskan
utilities address compliance transfer data ke
with critical infrastructure layer berikutnya
protection mandates
 High availability design for
optimum network up time
and redundancy
 Network and device
management tools for
deployments, upgrades, and
remote monitoring
 Advanced quality of service
(QoS) capabilities to support
mission-critical substation
communications such as
SCADA (Supervisory
Control and Data
Acquisition)
 Comprehensive network
security features based on
open standards

8 Cisco 1900 Access  Services On-Demand: The Karena device

11 | P a g e
Router Layer Cisco 1900 Series yang terpasang
Integrated Services Routers merupakan
reduce total cost of penghubung antar
ownership by decoupling user dan
the delivery of software from meneruskan
hardware on optional transfer data ke
service modules. In layer berikutnya
addition, you receive a
Universal IOS image
capable of enabling all of
Cisco's rich IOS features
and allowing you to quickly
deploy new services.
 Investment Protection: The
Cisco 1900 Series reduces
deployment costs and
increases flexibility. The
platform also offers
investment protection with
support for a majority of
existing WICs and HWICs.
 Energy Efficiency: The
Cisco 1900 Series
architecture incorporates
higher-efficiency power
supplies with intelligent
power management.
 High Performance: The
Cisco 1900 Series offers
significant performance
improvements over
previous-generation ISRs.

9 Cisco 2900 Access  Services On-Demand: The Karena device


Router Layer Cisco 2900 Series yang terpasang
Integrated Services Routers merupakan
reduce initial capitaloutlays penghubung antar
by decoupling the delivery user dan
of software from hardware meneruskan
on optional servi ce transfer data ke
modules. In addition, you layer berikutnya
receive a Universal IOS
image capable of enabling
all of Cisco's rich IOS
features and allowing you to
quickly deploy new services.
 Investment Protection: The
Cisco 2900 Series reduces
deployment costs and
increases flexibility. The

12 | P a g e
platform also offers
investment protection with
support for many existing
ISR modules.
 Energy Efficiency: The
Cisco 2900 architecture
incorporates higher-
efficiency power supplies
with intelligent power
management, with full Cisco
EnergyWise support in the
future.
 High Performance: The
Cisco 2900 Series offers
significant performance
improvements over
previous-generation ISRs

Persamaan dan perbedaan antara Access Layer, Distribution Layer dan Core Layer

No Persamaan Perbedaan
1 Sama-sama berfungsi Berdasarkan tujuan
untuk meforward paket Pada Core Layer: berperan sebagai highsoed backbone
data dan internetwork sehingga memerlukan bandwith yang
besar agar cepat dalam memforward data dan men-switch
trffic secepat mungkin
Pada Distribution Layer: mengontrol dan menerima
forward data dari access layer menuju ke core layer
Pada Access Layer : menyediakan sarana dalam
menghubungkan devices ke dalam jaringan dan mengontrol
device manakah yang diperbolehkan untuk berkomukiasi
dalam jaringan
2 Model network yang Berdasarkan penghubung
digunakan untuk Pada Core Layer: sebagai perangkat utama menuju ke
membangun komunikasi internet
data Pada Distribution Layer: sebagai penghubung antara core
layer dan access layer
Pada Access Layer: sebagai penghubung pertama dengan
user/client
3 Penyenderhana model Berdasarkan fungsi
internetwork yang baik dan Pada Core Layer: menyediakan transportasi menuju
dapat di andalkan jaringan yang lebih luas
Pada Distribution Layer: menyediakan konetifitas yang
dibutuhkan access layer
Pada Access Layer: memberikan akses kepada user/client
untuk menuju jaringan lebih luas
4 Berdasarkan routing
Pada Core Layer:  protocol routing dengan waktu

13 | P a g e
konvergensi yang rendah. 
Pada Distribution Layer: routing antar VLAN
Pada Access Layer: routing statis
5 Berdasarkan mesin
Pada Core Layer: di tangani mesin core.uad.ac.id BSD
Minded dipadukan denganCisco Catalyst L3 (support
multilayer) [118.97.x.x] dimana menangani jalur backbone
utama ke ISP dan jalur Inherent
Pada Distribution Layer: di tangani mesin router Mikrotik
3.23 level 6 menangani routing terpusat, jadi semua unit
/lokasi tidak ada NAT kecuali untuk Lab, sehingga kita bisa
terhubung ke semua device pada masing-masing unit 
Pada Access Layer: ditangani mesin Mikrotik Router 3.23
level 6 dengan di bantumanagable
switch besutan Nortel dengan spesifikasi Nortel 2550T
menangani VLAN di masing-masing daerah.

6. KESIMPULAN

Dengan melakukan kegiatan ini kami mampu mengetahui pengertian dari dedicated
router dan dapat mengetahui fungsinya pada hierarchy topologi dan mengetahui spesifikasi tiap
router yang digunakan dalam tiap layer. Setiap perangkat memiliki spesifikasi sesuai dengan
vendor perangkat tersebut.

14 | P a g e

You might also like