You are on page 1of 7
ISSN 0216 77127 fics vy UO peer JURNAL PENELITIAN PERIKANAN LAUT (Journal of Marine Fisheries Research) No. 41 Tahun 1987 BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT Badan Penelitian dan Pengem an Pertanian Departemen Pertanian JAKARTA Jurnal Pen, Perikanan Laut No, 41 Th, (987 Hal. 64-66 PENGAMATAN MOLUSKA TERUTAMA KERANG-KERANGAN DI PERAIRAN PASSO, TELUK DALAM AMBON Retno Adamuri*, Eddy Yusron**, Augy Syabhuilutun* ABSTRAK ; Penelitian mengenai moluska terutama kerang-kerangan tela dilakukan pada bulan Februari 1986 di perairan Passo, Teluk Ambon Bagian Dalam. Dari data sampel yang telah dikumpulkan dan dianalisis diketahui bahwa di perairan ini diperoleh 30 jenis kerang-kerangan tetapi hanya 3 jenis diantaranya yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu Anadara indica, Anadara inflata, dan Crassostrea spp. AUSTRACT ; Mollusc observation especially bivalve self in Passo waters, (inner part of Ambon Bay), by Retno Andumari, Eddy Yusron und Augy Syahhaitacua. ‘The study on shellfish in Passo waters, inner part of Ambon Bay was out in February 1986. There were 30 species collected but only 3 species are economically important, namely cockle (Anadara indica and Aniadara inflata), and oyster (Crassostrea spp.). carried, PENDAHULUAN Selain ikan di beberapa daerah kerang-kerangan cukup digemari oleh masyarakat, Diantara kerdng-kerangan yang umum dikonsumsi masyarakat baik di Indonesia maupun beberapa negara terutama kerang darah (cockle), kerang hijau (inussel), tram (oyster), Kerang-kerangan ini biasanya hidup di daerah pantai, estuaria dengan dasar perairan lumpur bercampur pasir. Di perairan Maluku banyak dijumpai jenis moluska termasuk kerang-kerangan yang dagingnya dimanfaatkan untuk konsumsi.’ Sementara itu ada jenis-jenis lain justru cangkangnya yang mempunyai nilai perdagangan penting dan merupakan homoditi ekspor seperti: tiram mutiara (Pearl oyster) dan lola (Frochus spp.)- Cangkangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan perhiasan, kancing baju, dan sebagai bahan kosmetik. Daerah Passo termasuk salah satu perairan yang merupakan habitat berbagai jenis moluska, Perairan ini berdasar lumpur bercampur pasir, serta padanya bermuara S. Tonahitu dan bagian tepinya banyak ditumbuhi pohon bakau, Penelitian inj bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis moluska terutama kerang-kerangan yang terdapat didasar perairan Passo, deugan harapan agar hasilnya dapat dikembangkan selain untuk pemenuhan protein hewani, pengembang- an perdagangannya maupun dalam pengelolaannya, + Sub Balitkanlut Ambon. * Balai Penelitian dan Pengembangan Sunberdaya Lau Anibon, Puslitbang Oseanologi, LIPL 6 Reino Adanari, Eady Yusron dan Augy Svahbuiady, . \ K BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di perairan Passo, ‘Teluk Ambon bagian dalam selama 10 hari mulai tanggal 9 sampai dengan 18 Februari 1986 (Gambar 1). Sampel diambil di 9 stasiun pengamatan dengan metode kuadran (transek). Setiap stasiun diambil 8 buah contoh seluas (50 x 50 x 25) cm, dengan jarak nasing-masing 10 meter yang dilakukan pada waktu air surat, Sediaen yung diawibsil disuring dengan ayakan (0,1 em), seluruh biota yang ada diambil kenudian dipisah- pisabkan dan diidentifikasi. Vy Dari data yang diperoleh dihitung nilai kepadatannya (dofhinasi) menurut Saito eral, (1976) dalam Rahayu, D.L, (1984) dengan rumus sebagai berikut: d = v dimana: d= nilai dominasi setiap jenis kerang; 1 = frekuensi kehadiran setiap jenis kerang, © = persentase jumlah individu’ kerang yang ada dibagi jumlah total individu seluruh kerang. Kelimpahan, kepadatan, dihitung berdasarkan Misra (1968) total individu setiap jenis kerang Kelimpahan = jumlah kuadran temput individu terd total individu setiap jenis kerang jumlah kuadran seluruh pengamatan Kepadatun Keragaman dihitung berdasarkan Indek keragaman Simphsoa” dan Shannon (Odum, 1971). * 2 x's Indek keragaman Simphson = i—p “pj (In pp xs 4" Indek keragaman Shannon i ns dimana: Pj = jumlah individu setiap jenis kerang dibagi jumlah seluruh individu kerang yang ada; $= jumlah‘frekuensi nilai Pj yang muncul. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan di perairan Passo terdapat 28 jenis kerang-kerangan dengan jumlah 2 823 individu, dan beberapa biota dasar perairan lainnya seperti cacing, kepiting kecil, dan udang. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel | terlihat bahwa jumlah individu yang tertangkap yang terban: adalak jenis Psamobia spp. sebanyak 901 (31,92%), kemudian Luciana spp. 358 (12,68%), Tetlina staurefla 307 (10,86%). Crassostrea spp. 273 (9,67%), dan Anomatocordia squamosa 184 (6,52%) serta jenis-jenis lain di bawah 5%. Frekuensi kehadiran Luciana spp. dan Tellina staurella mempunya lai yang, sama yaitu 65,27%, kemudian Anomolocordia squamosa 62,50% sedangkan yang 62 : sem, Jurnal Pen, Perikinan Lunt No. 41 Th. 1987 Hal, 61—66 ndividunya lain di bawah 50%, Sebagai contoh Psamobia spp. meskipun jumlah paling tinggi tetapi frekuensi kehadirannya hanya 15,28% hal ini sesuai dengan sitat jenis Kerang tersebut yang bersifat menggerombol. Hal ini dapat dilihat juga dari nilai kelimpahan dimana Psamobiu spp. mempunyai nilai kelimpahan yang tertinggi yaitu 81,91, menyusul Crassostrea spp. sebesar 17,06 ini juga sésuai dengan sifut tiram yang sering menempel satu dengan yang lainnya, Bila dilihat dari nilai dominasi maka di perairan Passo didominasi oleh Luciana spp. dengan nilai dominasi 28,77 menyusul Tellina staurelta 26,64 dan berikuinya berturut-turut Psamobia spp. 22,08, Anomalocordia squaniosa 20,18, Crassostrea spp. 14,66, Pitaria citrina 13,53, Tellina phillipinarum 11,18 sedangkan yang lain nilai dominasinya lebih kecil dari 10. Hasil perhitungan Indek Keragaman Simphson menunjukkan nilai 0,8475. Nilai indek ini menunjukkan bahwa ekosistem tersebut relatif seimbang mendukung perlumbuhdn dan keberadaan jenis kerang-kerangan yang hidup di perairan tersebut Sedangkan Indek Shannon menunjukkan nilai sebesar 0,7049 yang berarti di perairan tersebut terdapat konsentrasi dominan sedung. Hal ini sesuai dengan pendapat Odum (1971) yang menyatakan bila nilai indek Shannon mendekati | an suatu konsentrasi dominasi yang renduh, begitu juga Gemakin tinggi) menunjuki sebaliknya Dililiat dari nilai ekonomisnya terlihat bahwa dari perairan Passo, hanya 3 jenis yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu terutama Anadara indica, Anadara inflaa, dan Crassostrea spp., akan tetapi jwalal hecany Anadara verscbut sangat sedikit (lihat Tabel 1), sedangkan jenistiram cukup berarti. Hal ini sesuai dengan kondisi di sekitar lokasi yaitu banyak. tiram yang menempel untuk dikonsumsi, Sedangkan 17 jenis yang lainnya merupakan kerang yang dapat dimakan disamping itu sebagian cangkanghya dijdal di Pasar Ikan Sunda Kelapa, Jakarta sebagai bahan hiasan untuk membuat lukisan kérang. Berikutnya 10 jenis yang tergolong siput (marine snail) tidak dimakan bahkan salah satu diantaranya sebagai predator dengan cara melobangi yaitu umumaya pada spat tiram. Dari semua jenis kerang-kerangan yang ada mungkin.tiram yang ada harapan unk dikembangkan dilihat dari nilai frekuetsi kehadiran, kelimpahan dai dominasinya yang cukup tinggi serta ia mempunyai harga paling tinggi di pasaran. Nanwun demikian untuk pengembangan tiram di daerah ini perlu dikaji lebih lanjut segala aspeknya baik biologi maupun hal-hal yang menyangkut lingkungan 0 jenis moluska yang ada di mengena hidupnya: KESIMPULAN DAN SARAN 1. Di perairan Passo terdapat 30 jenis moluska tetapi hanya tiga jenis diantaranya yang mempunyai nilai ekonomis penting dan 17 jenis ekonomis lokal sedang sisunya tidak termasuk untuk di makan. Untuk perairan Passo jenis Luciana spp. yang lergolong mempunyai nilai ekonomis ‘lokal termasuk yang dominan Sedangkan tiram (Crassostrea spp.) termasuk dalam kategori ekonomis penting 63 Retno Adantari, Baily Yusron dan Augy Svaldhaitetwa 2. Untuk pengembangan kerang-kerangan di daerah Passo masil perlu diacdakan penelitian yang lebih mendalam baik menyangkut uspek-aspek bivlogi mnuupun lingkungannya, - DAFTAR PUSTAKA Odum, E.P. 1971, Fundamental of Feology 3 rd.ed. Philadelphia W.B. Saunders Company. $74 pp. Rahayu, DL, 1984, Keanekaragaman jenis dan biomassa rumput laut dibebs daerah Maluku Tengah. Oseanologi di Indonesia No. 18. 14 pp. Habe, T and Ito, K. 1974.-Shells of the world in colour, Vol. I. Hoikusha Publishing Co. Lid. Japan. Misra, R. 1958. Ecological Workbook. Oxford & IBM Publs, Co. New Delhi 224 hl apa a i

You might also like