You are on page 1of 42

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

FARMASI KOMUNITAS
di
Apotek Mitha Farma
Medan

Disusun oleh:
Iviyani, S.Farm. 063202111

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
1

Lembar Pengesahan
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
FARMASI KOMUNITAS
di
Apotek Mitha Farma
Medan

Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
Disusun oleh:
Iviyani, S.Farm. 063202111

Apotek Mitha Farma


Medan
Pembimbing,
Drs. MH. Thamrin, Apt
SIK. 2556/B

Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.
NIP. 131 283 716
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat
beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala rahmat dan karunia
yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Profesi di Apotek Mitha Farma Medan dan penyusunan laporan
ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. MH. Thamrin., Apt. selaku pembimbing dan Apoteker
Pengelola Apotek (APA) serta Pemilik Sarana Apotek (PSA) yang telah
memberikan bimbingan selama penulis melaksanakan Praktek Kerja
Profesi.
2. Bapak Prof. Dr.Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas
Farmasi USU Medan.
3. Bapak Drs. Wiryanto, M.S., Apt. selaku koordinator Program Pendidikan
Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan
4. Seluruh karyawan Apotek Mitha Farma Medan.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada kita semua,
Amin.

Medan, Januari 2008

Penulis
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL....................................................................
............. i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................
. ii
KATA PENGANTAR..................................................................
......... iii
DAFTAR ISI......................................................................
.................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................
.......... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................
......... vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................
....... 1
BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK .............................................. 3
2.1 Apotek dan Apoteker Pengelola Apotek (APA) .................. 3
2.1.1 Bisnis dan Sosial ........................................................
........ 4
2.2 Pengertian dan Fungsi Manajemen ....................................... 4
2.3 Pengelolaan Obat/Perbekalan Farmasi.................................. 5
2.3.1 Pembelian.................................................................
.......... 5
2.3.2 Penyimpanan dan Penataan................................................ 5
2.3.3 Pelayanan di apotek.......................................................
..... 5
2.3.4 Administrasi .............................................................
.......... 7
2.4 Perpajakan..................................................................
........... 7
2.4.1 Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21)...................................... 7
2.4.2 Pajak Pertambahan Nilai (PPn).......................................... 7
BAB III TINJAUAN KHUSUS APOTEK MITHA FARMA........... 8
3.1 Letak ......................................................................
............... 8
3.2 Struktur Organisasi dan Personalia ....................................... 8
3.3 Kegiatan Apotek Mitha Farma.............................................. 9
3.3.1 Pengadaan (Pembelian Perbekalan Farmasi) ..................... 9
3..3.2 Penyimpanan..............................................................
....... 10
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
3.3.3 Penjualan (Pelayanan).....................................................
... 11
3.3.4 Pelayanan Resep ..........................................................
...... 11
3.3.5 Pelayanan Penjualan Bebas................................................
12
3.3.6 Administrasi .............................................................
.......... 12
3.3.7 Pengawasan Keuangan.......................................................
13
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................
....... 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 16
5.1 Kesimpulan .................................................................
.......... 16
5.2 Saran.......................................................................
............... 16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................
.......... 17
LAMPIRAN........................................................................
................... 18
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
DARTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Apotek Mitha farma................................
.. 8

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
DARTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran.1 Surat Pasanan........................................................
............... 18
Lampiran.2 Surat Pesanan Narkotika..............................................
........ 19
Lampiran.3 Surat Pesanan Psikotropika ..........................................
....... 20
Lampiran.4 Laporan Penggunaan Bahan Baku Narkotika...................... 21
Lampiran.5 Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika ..................... 22
Lampiran.6 Laporan Pemakaian Narkotika .........................................
... 23
Lampiran.7 Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Obat Keras Tertentu..... 24
Lampiran.8 Laporan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)............ 25
Lampiran.6 Laporan Swamedikasi..................................................
........ 42
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
BAB I
PENDAHULUAN

Sebagaimana yang tercantum dalam Permenkes No.


1332/Menkes/SK/X/2002 bahwa satu-satunya profesi yang diberi wewenang
untuk mengatur, mengawasi dan melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pekerjaan kefarmasian adalah apoteker.
Sesuai dengan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang pelayanan kefarmasian diapotek, dinyatakan
bahwa pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari
produk ke pasien yang mengacu pada pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical
care). Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus kepada
pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Dalam pelaksanaan
pharmaceutical care itu terjadi suatu proses kolaborasi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat
oleh pasien (drug related problem). Untuk mampu melaksanakan pelayanan
kefarmasian dengan baik, maka dituntut wujud peran apoteker yang mampu
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan prilaku sehingga dapat
melaksanakan interaksi langsung dengan pasien dalam penanganannya di
masyarakat (ptien oriented). Bentuk interaksi langsung ini dapat dilakukan denga
n
melaksanakan penggalian informasi (konseling) yaitu suatu proses komunikasi
dua arah antara apoteker dengan pasien untuk mengidentifikasi dan memecahkan
masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan.
Sebagai tenaga profesional yang terlatih di bidangnya, seorang apoteker
tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja, tapi juga harus memiliki
keahlian manajemen. Untuk itu Apoteker Pengelole Apotek (APA) mempunyai
tanggung jawab untuk menyeimbangkan fungsi tersebut demi terpeliharanya
martabat dan tradisi luhur profesi farmasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dilakukan pelaksanaan Praktek Kerja
Profesi di Apotik untuk mahasiswa Program Pendidikan Profesi Apoteker. Penulis
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
dalam hal ini melaksanakan praktek kerja profesi di Apotik Mitha Farma di jalan
Amaliun No. 11 Medan. Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Profesi di Apotik
Swasta yang merupakan salah satu program dalam pendidikan profesi apoteker
adalah untuk mengetahui dan melihat secara langsung peranan, tugas dan fungsi
apoteker sebagai APA. Diharapkan kelak mahasiswa mampu melaksanakan tugas
dan fungsi sebagai APA yang profesional sesuai dengan kode etik serta undang-
undang yang berlaku dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
BAB II
TINJAUAN UMUM APOTEK
2.1. Apotek dan Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetik. Perbekalan farmasi adalah semua bahan selain obat dan
peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan (Keputusan
Menkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004).
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan
telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi
Surat Izin Apotek (SIA). Izin apotek diperbaharui setiap lima tahun sekali.
Pengelolaan apotek menurut Permenkes nomor 1332/Menkes/SK/X/2002
yakni:
1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi
lainnya
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi
Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang profesional yang banyak
berhubungan langsung dengan masyarakat sebagai sumber informasi obat. Oleh
karena itu, informasi obat yang diberikan pada pasien haruslah informasi yang
lengkap yang mengarah pada orientasi pasien terdidik bukan pada orientasi
produk. Dalam hal sumber informasi obat, seorang apoteker harus mampu
memberi informasi yang tepat dan benar sehingga pasien memahami dan yakin
bahwa obat yang digunakannya dapat mengobati penyakit yang dideritanya dan
merasa aman menggunakannya. Dengan demikian peran seorang apoteker di
apotek sungguh- sungguh dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
3
2.1.1. Bisnis dan sosial
Dalam menjalankan usaha apotek, seorang APA harus mampu
mengembangkan apoteknya, tetapi tidak melupakan fungsi sosialnya.
Pertimbangannya adalah bahwa konsumen tidak mengerti (awam) tentang obat
dan harga obat, serta tidak semua konsumen mampu membayar biaya obat,
sehingga APA beserta stafnya dapat menginformasikan dan melayani kebutuhan
obat sesuai dengan kemampuan setiap konsumennya yang datang ke apotek.
2.2. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai salah satu usaha atau kegiatan yang
dilaksanakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan bantuan orang lain.
Fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola apotek yaitu :
1. Perencanaan (planning), menyusun program kerja untuk mencapai sasaran.
2. Pengorganisasian (organizing), menbagi-bagi pekerjaan yang ada diapotek
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada setiap fungsi.
3. Kepemimpinan (actuating), melaksanakan program kerja sesuai dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawab pekerjaannya serta sasaran yang
akan dicapainya selama satu periode tertentu.
4. Pengawasan (controlling), melakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan sistem operasional dan sasaran yang dicapai melalui
indicator tingkat kenerhasilan pada setiap fungsi (pembelian, gudang,
pelayanan, keuangan dan pembukuan).
Apotek mempunyai 5 (lima) kegiatan penting yaitu :
1. pembelian (purchasing), untuk memperoleh harga beli yang efisien dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
2. gudang (ware house), untuk mencegah resiko kerugian sekecil mungkin dari
kehilangan kerusakan dan barang yang tidak laku.
3. pelayanan (servicing), untuk dapat memeberikan kepuasan kepada konsumen
dan memeperoleh keuntungan yang optimal.
4. keuangan (financing), untuk mencegah resiko kerugian sekecil mungkin dari
kehilangan kerusakan dan adanya uang palsu serta menjaga aliran kas (cash flow)
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
5. pembukuan (accounting), untuk dapat menyajikan laporan khususnya keuangan
yang tepat isi dan tepat waktu.
2.3. Pengelolaan Obat/Perbekalan Farmasi
2.3.1. Pembelian
Pembelian perbekalan farmasi didasarkan atas kebutuhan penjualan
melalui resep dan penjualan bebas. Pembelian harus direncanakan dengan baik
untuk mencegah terjadinya kekosongan ataupun penumpukan barang sehingga
perputaran barang tidak mengalami hambatan.
Dalam proses pembelian, banyak pertimbangan-pertimbangan yang
diperlukan untuk menentukan keputusan yang terbaik. Salah satu pertimbangan
tersebut tentunya adalah dari visi farmasis yakni pengadaan yang mengarah pada
terjaminnya ketersediaan obat yang tepat baik dari sisi kualitas maupun
kuantitasnya. Misalnya perlu diperhatikan keabsahan sumber, jaminan kualitas,
pelayanan purna jual, jangka waktu pelayanan dan sebagainya.
2.3.2. Penyimpanan dan penataan
Untuk kegiatan penyimpanan difokuskan pada tujuan agar tetap
terjaminnya kualitas obat sekaligus mendukung jalannya proses pelayanan sesuai
yang ditetapkan. Hal ini memerlukan wawasan pendukung yang memadai serta
tenaga yang cukup terlatih.
Prosedur dan administrasi penyimpanan barang persediaan diatur dengan
memperhatikan sistem First In First Out (FIFO), First Expired First Out (FEFO),
bentuk dan jenis obat.
2.3.3. Pelayanan di apotek
Dalam mengelola perbekalan farmasi (khususnya obat) di apotek terdapat 2
jenis pelayanan yaitu :
1. Pelayanan disaat penjualan (sales service) Yaitu: palayanan yang diberikan
oleh apotek kepada konsumen pada saat konsumen sedang membeli obat
di apotek. Jenis pelayanan ini antara lain :
? Keramahan yaitu : petugas apotek disaat menyambut kedatangan
konsumen.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
? Keamanan dan kenyaman yaitu : petugas apotek selalu menjaga
keamanan dan kenyamanan fasilitas konsumen yang berupa ruang
tunggu, toilet, musholla, halaman parkir yang aman, sehingga dapat
memberikan perasaan tenang dan dapat mengurangi tingkat emosi
konsumen yang sedang labil.
? Kelengkapan onat yaitu : petugas apotek harus menjaga kelengkapan
barang (stock), sehingga dapat meringankan biaya dan tenaga
konsumen, karena tidak harus berpindah ke apotek lain.
? Kecepatan pelayanan yaitu : petugas apotek harus selalu bekerja teliti
dan cepat agar waktu tunggu memperoleh obat tidak lama.
? Harga yang sesuai dengan kualitas barang dan pelayanan.
? Informasi yaitu : petugas apotek baik diminta ataupun tidak, harus
selalu pro-aktif memberi informasi tentang obat dan waktu
penggunaan obat, jumlah pemakaian dalan sehari, cara penyimpanan,
efek samping, sehingga membuat konsumen merasa aman dengan obat
yang dibeli.
2. Pelayanan sesudah penjualan (After sales service) yaitu pelayanan yang
diberikan oleh apotek kepada konsumen setelah membeli dan
menggunakan obat. Jenis pelayanan ini berupa :
? Pelayanan informasi data penggunaan obat konsumen yaitu : mengenai
nama, alamat, umur, status, waktu membeli obat, jenis obat yang dibeli
dan alamat dokter penulis resep.
? Peduli terhadap penggunaan obat oleh konsumen yaitu setelah 3-4 hari,
petugas menanyakan efek obat terhadap penyakitnya.
? Jaminan yaitu : petugas apotek siap menukarkan obat yang rusak,
kurang atau tidak sesuai dengan permintaan resep dan mengantar
kerumah konsumen tanpa ada biaya tambahan.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
2.3.4. Administrasi
Administrasi yang dilakukan di apotek meliputi:
1. Administrasi pembukuan yaitu pencatatan seluruh informasi mengenai
arus uang dan barang meliputi buku kas, bank, pembelian, penjualan,
ongkos-ongkos dan lain-lain.
2. Administrasi pelaporan yaitu pencatatan seluruh kegiatan yang mencakup
obat-obat narkotika dan psikotropika.
2.4. Perpajakan
Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan
sebagian dari kekayaannya atau penghasilannya kepada negara menurut Peraturan
Perundang-Undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk
kepentingan masyarakat.
2.4.1. Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21)
PPh pasal 21 adalah pajak atas gaji/upah/honorarium, imbalan jasa dan
lainnya yang dibayarkan kepada orang pribadi, terhutang oleh pemberi kerja
(majikan, bendaharawan pemerintah, perusahaan dan lain-lain) sehubungan
dengan pekerjaan, jabatan dan hubungan kerja lainnya yang dilakukan di
Indonesia.
Pajak Penghasilan (PPh Pasal 25)
Pajak penghasilan adalah pajak yang dipungut dari perusahaan atas laba ya
ng
diperoleh perusahaan tersebut. Penentuan besar pajak ini didasarkan pada
penghasilan bersih.
2.4.2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Menurut Undang-Undang PPn 1994 tarif PPn secara umum adalah 10%
untuk semua barang yang kena pajak. PPn yang disetorkan ke kas negara oleh
pengusaha kena pajak merupakan selisih dari Pajak Pertambahan Nilai dari pajak
masukan dan pajak keluaran. Dimana pajak masukan adalah pajak pertambahan
nilai yang dibayar oleh pengusaha kena pajak karena perolehan barang kena pajak
dan atau jasa kena pajak.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
BAB III
TINJAUAN KHUSUS APOTEK MITHA FARMA
3.1. Letak
Apotek Mitha farma berlokasi di jalan Amaliun No. 11 Medan (depan
Yuki Simpang Raya). Lokasi Apotek Mitha tergolong strategis karena merupakan
daerah dekat pusat perbelanjaan, pemukiman penduduk dan di tepi jalan sehingga
mudah dijangkau dan dilalui oleh kendaraan umum, juga terdapat beberapa tempat
praktek dokter di sekitarnya.
3.2. Struktur Organisasi dan Personalia
Apotek Mitha dikelola oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus
Pemilik Sarana apotek (PSA) yang membawahi 2 orang Asisten Apoteker (1
orang untuk shift pagi dan 1 orang untuk shift sore/malam), kasir 1 orang,
penjualan bebas 1 orang, kebersihan 1 orang. Struktur organisasi apotek Mitha
dapat dilihat di bawah ini

KASIR
ADMINISTRASI
APOTEKER PENGELOLA APOTEK
(APA) PEMILIK SARANA APOTEKER
(PSA)

ASISTEN
APOTEKER
I
ASISTEN
APOTEKER
II
KEBERSIHAN
PENJUALAN
BEBAS
Gambar 1. Struktur Organisasi Apotek Mitha Farma
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
8
3.3. Kegiatan Apotek Mitha Farma
3.3.1. Pengadaan (Pembelian perbekalan farmasi).
Proses pengadaan perbekalan farmasi meliputi perencanaan, pelaksanaan
pembelian dan pemantauan hasil pembelian.
a. Perencanaan
Perencanaan pembelian dilakukan dengan menetapkan jumlah barang yang akan
dibeli, dengan memperhatikan kebutuhan, menentukan pemasokan dengan
mempertimbangkan kecepatan pelayanan, potongan harga yang diberikan dan
kondisi pembayaran yang akan dibayar.
Perencanaan pembelian dilakukan dengan cara:
1. Setiap perbekalan farmasi yang berkurang atau telah habis harus dicatat
dalam buku kosong yang diketahui dari pemeriksaan rutin setiap hari terhadap
resep dan penjualan bebas.
2. Dicek apakah ada atau tidak stok barang
3. Menetapkan jumlah barang yang akan dibeli sesuai dengan laku atau tidaknya
barangnya di apotek.
4. Barang yang sudah dipastikan untuk dibeli dicatat dalam buku pesanan.
b. Pengadaan
Pengadaan barang dilakukan dengan cara mencatat barang yang kosong
kedalam buku pesanan. Pada pagi hari beberapa salesman datang ke apotek,
kemudian seorang petugas apotek membacakan barang yang akan dipesan dan
menentukan langsung dari salesman yang mana barang tersebut akan diambil
berdasarkan potongan harga, waktu penerimaan dan bonus yang ditawarkan.
Salesman yang ditunjuk mencatat kedalam buku order maka pada sore hari
pemasok datang membawa obat yang dipesan. Bila ada barang dalam buku
pesanan yang tidak diambil oleh salesman maka asisten menghubungi melalui
telepon.
untuk pembelian psikotropika pesanan dilakukan langsung ke PBF dengan
menggunakan surat pesanan psikotropika. Sedangkan khusus untuk pembelian
narkotika pesanan dilakukan langsung ke PBF PT. Kimia Farma Medan dengan
menggunakan surat pesanan narkotik (Formulir N-9) rangkap 4 yang
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
ditandatangani oleh APA. Pesanan dan penerimaan dilakukan oleh apoteker dan
asisten apoteker.
c. Pemantauan hasil pembelian
Pemantauan hasil pembelian dilakukan sebagai berikut:
1. Memeriksa jenis, jumlah, kondisi fisik dan batas kadaluarsa yang
disesuaikan dengan buku pesanan
2. Memeriksa faktur-faktur yang diterima dari pemasok terhadap
kelengkapan barang yang sudah dipesan dan kebenaran harga/potongan
harga yang telah disepakati
3. Segera memberitahukan kepada pemasok bila harga atau potongan
harga tidak sesuai dengan perjanjian dan meminta untuk segera di
koreksi
4. Apabila barang ada yang tidak dikirim maka diminta penjelasan dari
pemasok tersebut bila perlu membatalkannya agar bisa pesan dari
pemasok lain.
3.3.2. Penyimpanan
Barang-barang yang baru datang dipisahkan dari barang yang lama.
Penyimpanan barang dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan alfabet serta
dibedakan antara obat bebas dan obat di ruang peracikan. Penyimpanan barang
dagangan di ruang peracikan dan di ruang etalase depan disusun berdasarkan
bentuk sediaan alfabet dengan prinsip FIFO, FEFO yaitu barang yang lebih dulu
masuk akan dikeluarkan terlebih dahulu juga.
Barang dagangan yang terdapat di etalase depan adalah obat-obatan yang
dapat dijual bebas tanpa resep dokter, obat tradisional, sediaan kosmetik dan al
at-
alat kesehatan lainnya. pada ruang peracikkan obat-obatan di tempatkan pada
kotak obat dimana tertulis nama dan harga obat. Untuk obat narkotik dan obat
psikotropik disimpan dilemari khusus, sedangkan obat-obatan seperti serum,
vaksin, insulin, dan suppositoria disimpan dilemari es. bahan baku obat disimpan
dalam wadah tertutup rapat, diberi label dan etiket yang jelas.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
3.3.3. Penjualan (Pelayanan)
Penjualan di apotek Mitha Farma dilakukan dengan cara melayani pasien
yang memerlukan obat bebas maupun obat yang ditebus dengan resep dokter.
Kegiatan perbekalan farmasi di apotek ini berupa penjualan tunai dan penjualan
kredit.
3.3.4. Pelayanan Resep
Pelayanan resep di apotek Mitha Farma dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Petugas penjualan bebas menerima resep dari pasien
2. Resep diberikan kepada petugas peracikan kemudian petugas peracikan
memeriksa kelengkapan obat yang terdapat dalam resep, jika lengkap
maka resep diberi harga dan diinformasikan pada pasien.
3. Resep yang mengandung narkotik harus diperhatikan kelengkapan
resepnya meliputi nama dan alamat dokter, nomor izin praktek dan
tandatangan atau paraf dokter penulis resep, serta nama, umur, dan
alamat pasien yang lengkap
4. Jika pasien setuju dengan harga yang telah ditetapkan maka pasien
diberi nomor resep untuk pengambilan obat, kemudian obat dan etiket
disiapkan oleh petugas peracikkan
5. Obat yang telah siap diperiksa kembali, kemudian obat diserahkan
kepada pasien dan diberikan informasi seperlunya tentang pemakaian
obat. Kopi resep dan kwintasi dapat diberikan kepada pasien jika
diperlukan.
6. Pasien membayar dikasir dan menerima obatnya.
7. Resep asli disimpan atau diarsipkan. Khusus resep penggunaan narkotik
diarsipkan tersendiri untuk memudahkan pembuatan laporan tentang
pemakaian narkotik setiap bulannya.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
3.3.5.Pelayanan Penjualan Bebas
Pelayanan penjualan bebas diapotek Mitha Farma dengan cara sebagai
berikut:
1. Petugas penjualan bebas melayani pasien dengan memberikan informasi
harga obat kepada pasien.
2. Bila harga sesuai maka barang diserahkan kepada pasien dan petugas
apotek memberikan informasi tentang obat tersebut dan pasien selanjutnya
membayar di kasir.
3.3.6. Administrasi
Kegiatan administrasi diapotek Mitha Farma:
1. Administrasi pembukuan yaitu pencatatan pembelian dan penjualan terdiri
dari:
a. Buku stok obat, mencatat pemasukan dan pengeluaran obat
sehingga dapat diketahui berapa sisa obat dan berapa obat yang
harus dipesan.
b. Buku pesanan barang, mencatat barang yang diperlukan untuk
dipesan ke distributor.
c. Buku pemasukkan dan pengeluaran narkotik dan psikotropik.
d. Buku kas harian yaitu mencatat pemasukan dan pengeluaran uang.
Pemasukkan diperoleh dari penjualan resep, penjualan obat bebas dan
pendapatan dari dokter. Pengeluaran mencakup pembelian obat-obatan
perhari, biaya-biaya termasuk gaji karyawan, listrik, air, telepon,
embalage, biaya dokter dan biaya lainnya. Pendapatan harian sebagian
disimpan di bank.
2. Administrasi pelaporan yaitu pelaporan narkotika dan psikotropika.
Untuk obat-obatan golongan narkotika, laporan dilakukan sekali sebulan
selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya sedangkan untuk
psikotropik, pelaporan dilakukan 6 bulan sekali dan laporan ditandatangani
oleh apoteker pengelola apotek (APA).

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
3.3.7. Pengawasan Keuangan
Pengawasan keuangan dilakukan oleh APA/PSA setiap harinya terhadap
karyawan Apotek yang dipantau dari cash register. Setiap pemasukkan tertulis
dengan kode masing-masing, kemudian dimasukkan kedalam buku kas harian.
Angka penjualandan pembelian yang berbeda terlalu jauh dapat mengindikasikan
terjadinya sesuatu hal yang kurang baik, misalnya pembelian barang yang terlalu
banyak tetapi penjualan sedikit sehingga terjadi penumpukan barang, untuk itu
APA/PSA harus segera mengambil langkah perbaikan.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
BAB IV
PEMBAHASAN
Apotek Mitha Farma terletak pada tempat yang strategis karena berlokasi
dekat dengan daerah pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel dan dekat dengan
pemukiman penduduk, mudah dicapai dan dekat dengan praktek dokter dan
klinik. Tempat parkir kendaraan cukup memadai karena terletak di pinggir jalan
besar.
Struktur organisasi Apotek Mitha Farma sederhana yaitu seorang Apoteker
Pengelola Apotek sekaligus Pemilik Sarana Apotek yang membawahi 2 orang
Asisten Apoteker (1 orang untuk shift pagi dan 1 orang untuk shift sore/malam),
kasir 1 orang, penjualan bebas 1 orang, kebersihan 1 orang. Penanganan
perbekalan farmasi yang meliputi penyediaan, penyimpanan dan pemeliharaan
dilakukan oleh apoteker yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek
dibantu oleh karyawan-karyawan lainnya.
Secara umum, pelayanan di Apotek Mitha cukup baik. Hal ini dapat dilihat
dari kecepatan pelayanan dan keramahan oleh para karyawannya, jumlah resep
yang dilayani sesuai dengan yang diharapkan, dimana di sekitar apotek banyak
terdapat praktek dokter yang menyerahkan resepnya ke Apotik Mitha.
Pembelian barang dagangan diapotek Mitha Farma dilakukan oleh asisten
apoteker dan dibantu oleh petugas penjualan bebas melalui salesman yang datang
keapotek atau pemesanan melalui telepon. Asisten apoteker akan menetapkan
jumlah barang dagangan yang akan dibelikan dan pemasok yang dipilih. Harga
penjualanbarang dagngan dipengaruhi oleh pembelian, apakah dibeli dalam
jumlah besar atau jumlah kecil, pembelian kontan atau kredit. Pembelian kontan
akan menyebabkan uang tertanam dalam bentuk barang. Pembelian dalam jumlah
besar dapat mengakibatkan barang menumpuk diapotek. Oleh karena itu APA
harus memiliki rencana yang matang dalam pembelian. Barang-barang yang fast
moving diutamakan dibeli dalam jumlah besar. Penyimpanan barang dagangan
diapotek Mitha Farma sudah cukup baik. Obat disimpan dan disusun berdasarkan
bentuk sediaan agar tidak terjadi kesalahan pemberian kepada pasien dan
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
diurutkan berdasarkan abjad dengan sistem FIFO (First in First out). Sementara
itu obat-obat golongan narkotik disimpan didalam lemari khusus yang kuncinya
dipegang oleh APA. Obat-obat termostabil seperti suppositoria, vaksin, serum
disimpan didalam lemari pendingin.
Apotek Mitha Farma sudah dapat melayani resep dengan baik dan obat-
obat yang ada di apotek ini juga sudah lumanyan lengkap. Walaupun kadang-
kadang ditemukan juga obat yang tidak ada tetapi hal ini bisa diatasi dengan
mencarikan obat tersebut diapotek lain.
Adanya praktek dokter di Apotek Mitha Farma dapat menaikkan volume
penjualann melalui resep yang masuk. Hubungan antara APA/PSA, karyawan dan
dokter praktek di apotek Mitha Farma sudah cukup baik, hal ini menunjang
kegiatan apotek dimana karyawan bekerja dengan kesadaran yang tinggi untuk
memajukan apotek dan meningkatkan pelayanan kepada pasien/ pelanggan.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Manejemen apotek Mitha Farma telah berjalan cukup baik tetapi masih
perlu diadakan penyempurnaan dalam hal pencatatan penjualan obat.
2. Pelayanan pasien konseling di apotek Mitha Farma yang dilakukan oleh
APA sudah cukup baik.
3. Pelayanan obat kepada pasien di apotek Mitha Farma berjalan dengan
baik dan lancar.
4. Hubungan antar apotek Mitha Farma dengan pemasok, apotek relasi
dan dokter sudah terjalin dengan baik sehingga pengadaan dan
pelayanan obat kepada pasien/ pelanggan lebih efektif dan efisien.
5.2. Saran
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan memperbaiki citra
profesi farmasi di mata masyarakat, maka diharapkan agar apotek Mitha Farma
dalam melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) perlu ditingkatkan
lagi dan petugas Apotek diharapkan agar lebih ramah lagi dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M.. (1995). Manajemen Farmasi. Edisi I, Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004. Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Rani. A. Aziz. (2003). Penyakit Kronik dan Degeneratif. Pusat Informasi dan
Penerbitan bagian Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran UI.
Seto, Soerjono, dkk, (2004), ?Manajemen Farmasi?, Cetakan I, Airlangga
University Press, Surabaya.
Umar, M, (2004), ?Manajemen Apotik Praktis?, Cetakan I, Penerbit Ar Rahman,
Solo
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
Lampiran 1. Surat Pemesanan

APOTEK : Kepada Yth.


Nama APA : Pimpinan PBF
SIK No.
Alamat :
Telepon : Di
____________________
No.
Dengan hormat
Bersama ini kami memesan obat sebagai berikut :
No Nama Obat Satuan Jumlah Obat Keterangan

Demikian dan terima kasih atas perhatian Saudara


Medan, ?????.
Pemesan,
Drs. MH. Thamrin, Apt
No. SIK. 2556/B
Lampiran 2. Surat Pesanan Narkotika

Rayon : Model N. 9.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
No. S.P. : Lembar ke 1/2/3/4

SURAT PESANAN NARKOTIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Drs. MH. Thamrin, Apt.
Jabatan : Apoteker Apotek Mitha Farma
Alamat rumah : Jl. Amaliun No. 11 Medan
Mengajukan pemesanan narkotika kepada :
Nama distributor :
Alamat dan No. telp :
Sebagai berikut :
Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan:
Apotek
Lembaga????????????????

Medan,
Pemesan,
Drs. MH. Thamrin, Apt
No. SIK. 2556/B

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
Lampiran 3. Surat Pesanan Psikotropika
Nama Sarana : Apotek Mitha Farma
No. Surat Izin : 2470/Kanwil/Fm/SIA/1991
Alamat dan Telepon : Jl. Amaliun No. 11 Medan (061) 7364856

SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Drs. MH. Thamrin, Apt
Jabatan : Apoteker
Alamat rumah : Jl. Amaliun No. 11 Medan
Mengajukan pesanan psikotropika kepada :
Nama perusahaan :
Alamat dan No. Telp. :
Sebagai berikut :
1.
2.
3.
Psikotropika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan:
Nama Apotek : Mitha Farma
Alamat : Jl. Amaliun No.11 Medan

Medan,
Penanggung jawab

Drs. MH. Thamrin, Apt


No. SIK. 2256/B
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
Iviy
USU e-R
ani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
epository ? 2008
APOTEK MITHA FARMA
Jl. Amaliun No. 11 Medan 20215 No. Telp. (061) 7364856

No : 11/III/05
Lamp : 1(berkas)
Hal : Laporan Pemakaian Narkotika
Kepada Yth.
Ka. Dinkes TK. II Kota Medan
Di
Medan
Dengan hormat,
Bersama ini kami kirimkan laporan pemakaian Narkotika dari apotek
Mitha Farma untuk bulan................Tahun...................
Demikianlah hal ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Medan,
Apoteker Pengelola Apotek

Drs. MH. Thamrin, Apt


No. SIK. 2556/B

Tembusan:
1. Ka. Dinkes TK. I Sumut Medan
2. Ka. Balai POM Sumatera Utara di Medan
3. Arsip

LAPORAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU NARKOTIKA


Nama Apotek :
Noor SIA : N-18
Alamat/Telp : Bulan:
Kab/Kota : Tahun:

Pemasukan Pengeluaran
Untuk
NO Nama Sediaan Satuan Persediaan
awal bulan Tgl Dari Jlh
Jumlah
keseluruhan
(4+7)
pembuatan Lain-lain
jlh
Persediaan akhir
bulan (8-11)
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

........................................2007
Apoteker Penelola Apotek

________________________
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
LAPORAN PENGGUNAAN BAHAN JADI NARKOTIKA
Nama Apotek :
Noor SIA : N-19
Alamat/Telp : Bulan:
Kab/Kota : Tahun:

Pemasukan Pengeluaran
Untuk
NO Nama Sediaan Satuan Persediaan
awal bulan Tgl Dari Jlh
Jumlah
keseluruhan
(4+7)
pembuatan Lain-lain
jlh
Persediaan akhir
bulan (8-11)
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

........................................2007
Apoteker Penelola Apotek

________________________
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
ani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
epository ? 2008
LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI OBAT KERAS TERTENTU
Iviy
USU e-R

Nama Apotek :
Noor SIA : P-13
Alamat/Telp : Bulan:
Kab/Kota : Tahun:

Pemasukan Pengeluaran
NO Nama Sediaan Satuan Persediaan
awal bulan Tgl Dari Jlh
Jumlah
keseluruhan
(4+7)
No. Tgl
Resep
Lain-lain
jlh
Persediaan
akhir bulan
(8-11)
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

........................................2007
Apoteker Penelola Apotek

________________________

RESEP I

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP I
1. Resep dari Dr. Nurmansyah Taher
R/ Cap. Thiamycin 250 mg No.XX
S 3 dd cap 1
R/ Tab. Nalgestan No.XX
S 3 dd tab 1
R/ Tab. Sanmol No.XX
S 3 dd tab 1
Pro : Anita
Umur : 27 tahun
I. KASUS
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, maka dapat disimpulkan
pasien menderita demam disertai flu.
II. SPESIALITE OBAT PADA RESEP
No. Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1. Thiamycin
?
(Interbat)
Thiamfenikol
250 mg
Venacol
?
(Corsa)
Thianicol
?
(Dankos )
Biothicol
?
(Sanbe
Farma)
K Antibiotik
untuk tifoid,
para tifoid,
infeksi
saluran
nafas, infeksi
saluran
kemih dan
infeksi berat
lainnya.
2. Nalgestan
?
(Biomedis,
Medifarma)
Fenilpropanolamina-
Hcl 15 mg,
Klorfeniramina
maleat 2 mg
Zanidon
?

(Bufa Aneka)
T Meringankan
bersin-bersin
dan hidung
tersubat
karena pilek
3.

Sanmol
?
(Sanbe
Farma)

Parasetamol Lanamol
?
(Landson),
Itramol
?
(Itrasal),
Pamol
?
(Interbat)
B

Analgetik-
Antipiretik

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
III. RASIONALITAS KOMPOSISI RESEP
Resep tersebut kurang tepat, karena :
? Pada pemberian dosis thiamycin 3 x sehari 1 kapsul 250 mg dosis tidak
cukup, karena dosis thiamycin untuk dewasa 4 x sehari 250-500 mg (Tjay
and Rahardja, 2002)
? Pada pemberian parasetamol dan nalgestan sebanyak 20 tablet adalah
peresepan yang berlebihan, karena obat ini dapat dihentikan bila sudah
merasa sembuh.
IV. PELAYANAN INFORMASI
A. Thiamycin
?
1. Khasiat : Tifoid, Paratifoid, Infeksi saluran nafas, Infeksi saluran kemih d
an
Infeksi berat lainnya.
2. Bentuk Obat : Kapsul
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang harus diinformasikan :
? Obat harus dimakan sampai habis, jangan dihentikan waupun sudah
merasa sumbuh.
? Makanlah obat seuai aturan pakai, jangan menambah atau mengurangi
dosis tanpa sepengetahuan dokter.
? Tanyakan pada dokter bila tidak ada perbaikan atau bahkan semakin parah.
? Simpan di tempat yang kering dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Efek samping : Gangguan pencernaan, rash, anoreksia, vertigo, sakit kepala,
diskrasia darah.
6. Keterangan : Tiamfonikol adalah antibiotik dengan spektrum sangat luas, aktif
terhadap sebagian besar kuman gram positif dan gram negatif. Spektrum
kerjanya mirip dengan tetrasiklin. Khasiatnya sebagai bakteriostatik dengan
jalan menghambat sintesa protein bakteri.
B. Nalgestan
?
1. Khasiat : Meringankan bersin-bersin dan hidung tersumbat karena pilek.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal yang harus diinformasikan:
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
? Pada penggunaan obat ini efek sampingnya mengantuk dan gangguan
pencernaan.
? Simpan di tempat yang kering dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Efek samping : Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor.
6. Keterangan : Nalgestan mengandung fenilpropanolamin-Hcl dan
klorfeniramina maleat yang bekerja sebagai dekongestan hidung.
C. Sanmol
?
1. Khasiat : Untuk meringankan rasa sakit, sakit gigi, demam yang menyertai
influenza.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Bila setelah 2 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tadak hilang
segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
? Bila demam sudah turun, hentikan pemakaian obat ini.
? Simpan di tempat yang kering dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Efek samping : Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan
kerusakan hati, reaksi hipersensitivitas.
6. Keterangan : Sanmol yang mengandung paracetamol yang bekerja sebagai
analgeti, bekerja dengan meningkatakan ambang rasa sakit dan sebagai
antipiretik bekerja langsung pada pusat penghantar panas di hipotalamus.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP II
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP II
2. Resep dari Dr.Farhat, Sp THT-KL
R/ Cravox 500 tab No X
S 1 dd tab I
R/ Cataflam 25 mg tab No.X
S 2 dd tab I
R/ Lapifed tab No.X
S 2 dd tab I
R/ Imunos tab No.X
S 1 dd tab I
Pro : Sri Mewati
I. KASUS
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dapat disimpulkan
pasien menderita infeksi pada saluran nafas yang disertai inflamasi yang
disebabkan oleh bakteri .
II. SPESIALITE OBAT PADA RESEP
No. Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1. Cravox
?
(Lapi)
Levofloxacin
500 mg
Levovid
?

(Bernofarm)
Nufalev
?
(Nufarindo)
Prolevox
?
(Meprofarm)
K Antibiotik
Sinusitis
maksilaris akut,
bronkitis kronis,
Infeksi kulit dan
jaringan
lunak,infeksi
saluran kemih.
2. Cataflam
?
(Novartis)
Kalium
Diklofenak 25
mg
Eflagan
?-
(Sanbe Farma)
Exaflam
?
(Guardian)
Kadiflam
?
(Mestika)
K Untuk
pengobatan
jangka pendek
untuk nyeri dan
inflamasi.
3. Lapifed
?
(Lapi)
Tripolidina-
Hcl 2,5 mg
Pseudoefedrin-
Hcl 60 mg
Alerfed
?-
(Guardian)
Trifed
?
(Interbat)
Crofed
?

(Coronet)
T Meringankan
gejala gangguan
saluran
pernafasan
bagian atas
seperti rinitis
alergi.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
4. Imunos
?
(Lapi)
Echinachea
(EFLA 894),
Zn-Pikolinat,
Selenium, Na-
Askorbat
Imboost
Force
?-
(Soho)
B Sebagai
suplemen untuk
membantu
meningkatkan
daya tahan tubuh
III. RASIONALITAS KOMPOSISI RESEP
Komposisi resep di atas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu untuk infeksi saluran nafas dan imflamasi yang
disebabkan oleh bakteri.
IV. PELAYANAN INFORMASI
A. Cravox
?

1. Khasiat : Sinusitis maksilaris akut, bronkitis kronis, Infeksi kulit dan jar
ingan
lunak,infeksi saluran kemih.
2. Bentuk Obat : Tablet salut selaput
3. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Obat diminum 1-2 jam sebelum makan.
? Obat ini harus tetap diminum sampai habis, walaupun sudah merasa
sembuh.
? Simpan ditempat yang kering, terlindung dari cahaya matahari dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Efek samping : mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri abdomen, anoreksia,
sakit kepala, insomnia, mengantuk, gangguan tidur, ansietas, ruam kulit, gatal.
7. Keterangan : Levofloxacin merupakan antibiotik golongan kuinolon,
mekanisme kerja dengan menghambat DNA-gyrase, suatu enzim
topoisomerase, yang akan menghambat replikasi dan transkripsi DNA bakteri.
B. Cataflam
?
1. Khasiat : Untuk pengobatan jangka pendek untuk nyeri dan inflamasi.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Pemakaian obat sebaiknya dilakukan setelah makan.
? Bila nyeri sudah hilang, pemakaian obat ini dapat dihentikan.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
? Simpan pada suhu kamar dan jauh dari jangkauan anak-anak.
5. Efek samping : Kadang-kadang nyeri epigastrium, sakit kepala, pusing
atau vertigo, ruam kulit.
6. Keterangan : Bekerja menghilangkan nyeri dan menghambat terbentuknya
inflamasi.
C. Lapifed
?
1. Khasiat : Meringankan gejala gangguan saluran pernafasan bagian atas seperti
rinitis alergi.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet.
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
? Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
? Simpan di tempat yang kering, terlindung dari cahaya dan jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
5. Efek samping : mengantuk, mulut kering dan tenggorokan kering, sakit kepala,
ruam kulit, insomnia, gelisah, pandangan kabur.
6. Keterangan : Lapifed mengandung tripoldina-HCl yang berkhasiat sebagai
antihistamin yang bekerja menghalangi efek histamin terhadap tubuh dengan
jalan memblokir reseptor histamin dan pseudoefedrin-HCl berkhasiat sebagai
decongestivum dengan daya bronchodilatasi yang lebih lemah dan obat ini
banyak digunakan dalam sediaan kombinasi obat flu.
D. Imunos
?
1. Khasiat : Sebagai suplemen untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet.
4. Hal-hal yang harus diinformasikan :
? Obat ini diminum pada pagi hari
? Disimpan ditempat terlindung dari cahaya matahari.
5. Keterangan : Imunos mengandung Echinachea,Zn-pikolinat, selenium dan Na-
askorbat untuk meningkatkan ketahanan tubuh, menambah nafsu makan,
ketajaman rasa dan untuk menghilangkan gejala penyakit dengan cepat.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP III
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP III
3. Resep dari: dr. Erwin Taher
R/ Braxidin No.X
S 2 dd 1
R/ Mylanta sol. fls I
S 3 dd Cth 1
Pro : Hj.Aisyah
Umur : 49 Tahun
I. KASUS
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dapat disimpulkan
pasien menderita tukak pada lambung.
II. SPESIALITE OBAT PADA RESEP
No. Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1. Braxidin
?
(Sanbe
Farma)
Klordiazepoksida
5 mg, Klidinium
Bromida 2,5 mg
Cliad
?
(Interbat)
Omegastri
?
(Mutifa)
Pehapas
?
(Pharos)
K Pengobatan
gejala tukak
lambung dan
tukak 12 jari.
2. Mylanta
?
(Pfizer)
Al-hidroksida gel
kering 200mg,
Mg-hidroksida
200 mg,
Simetikon 20
mg.
Magtral
?
(Otto)
Madrox
?
(Konimex)
Mylacid
?
(Emba Mega
Farma)
B Mengurangi
gejala yang
berhubungan
dengan
kelebihan
asam
lambung,
gastritis,
tukak 12 jari.
III. RASIONALITAS KOMPOSISI RESEP
Komposisi resep diatas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu untuk mengobati penyakit tukak lambung.
IV. PELAYANAN INFORMASI
A. Braxidin
?
1. Khasiat : Somatik yang disebabkan oleh rasa cemas, pengobatan gejala tukak
lambung dan usus 12 jari, hipersekresi dan hipermotilitas saluran pencernaan.
2. Bentuk Obat : tablet
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Obat ini dapat menyebabkan kantuk
5. Efek samping : Mulut kering, penglihatan kabur, Saluran kencing terhambat,
pusing, insomnia, lelah.
6. Keterangan : Braxidin mengandung klordiazepoksida dan klidinium digunakan
dalam pengobatan simtomatis terhadap tukak lambung dan gangguan
pencernaan lain.
B. Mylanta
?

1. Khasiat : mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam


lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri
ulu.Membantu mengatasi kekurangan vitamin pada anak dan menambah nafsu
makan anak.
2. Bentuk Obat : Suspensi
3. Cara Pemakaian : 3 Kali Sehari 1 Sendok Teh
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Kocok terlebih dahulu sebelum diminum.
? Obat ini diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan dan
menjelang tidur
? Simpan obat di tempat yang sejuk dan terlidung dari cahaya.
4. Keterangan : Mylanta mengandung Al-hidroksida gel kering,
Mg-hidroksida dan simetikon yang bekerja menciutkan selaput
lendir, menutupi tukak lambung dengan suatu lapisan pelindung
dan memiliki daya menetralisir dengan kuat asam lambung
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP IV

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008

RESEP IV
4. Resep dari: dr.Jumna Hasbullah
R/ Amoxsan 500 mg No.X
S 3 dd 1
R/ Ambeven No.X
S 3 dd 1
Pro: Syarifuddin
I. KASUS
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dapat disimpulkan
pasien menderita wasir.
II. SPESIALITE OBAT PADA RESEP
No. Nama Obat komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1. Amoxsan
?
(Sanbe
Farma)
Amoksisilin500
mg
Amoxillin
?
(Pharos)
Lapimox
?
(Lapi)
Bellacid
?
(Soho)
K Antibiotik
Untuk infeksi
saluran nafas,
saluran cerna,
saluran
kemih, kulit
dan jaringan
lunak.
2. Ambeven
?
(Medikon)
Graphtopyhyllum
pictum 30%,
sophorajamponica
15%, Rubia
cordifolia 15%,
Coleus
atropurpureus
10%, Kaemferiae
angustifoliae
10%, Curcuma
heyneanae 10%

B Pengobatan
wasir interna
dan eksterna
dengan gejala
nyeri,
bengkak dan
pendarahan.
III. RASIONALITAS KOMPOSISI RESEP
Resep tersebut kurang tepat, karena :
? Adanya peresepan obat yang sebenarnya tidak diperlukan yaitu amoxan
sebagai antibiotik, karena wasir (hemorroid) merupakan inflamasi non
infeksi, sehingga pemberian antibiotik tidak ada manfaatnya. (Rani A.
Aziz, 2003)
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
IV. PELAYANAN INFORMASI
A. Amoxsan
?
1. Khasiat : Untuk infeksi saluran nafas, saluran cerna, saluran kemih, kulit d
an
jaringan lunak.
2. Bentuk Obat : Kapsul
3. Cara Pemakaian : 3 kali Sehari 1 Kapsul
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Obat ini harus diminum sampai habis, walaupun sudah merasa sembuh.
5. Efek samping : Reaksi kepekaan terhadap golongan penisilin seperti ruam,
anapilaksis, gangguan saluran cerna seperti mual, muntah dan diare.
6. Keterangan : Amoxsan adalah antibiotik turunan penisilin sintetik yang stabil
dalam suasana asam, bekerja menghindarkan sintesa dinding sel kuman.
B. Ambeven
?
1. Khasiat : Pengobatan wasir interna dan eksterna dengan gejala nyeri, bengkak
dan pendarahan.
2. Bentuk Obat : Kapsul
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 kapsul
4.Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Bila sudah merasa sembuh, pemakaian obat ini dapat dihentikan.
5. Efek samping : Sedikit perangsangan saluran cerna.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP V
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
RESEP V
5. Resep dari: dr.Helma Samad
R/ Captopril 12,5 mg No X
S 2 dd tab I
R/ Valisanbe 2 mg No X
S 2 dd tab I
Pro: Husni
I. KASUS
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep diatas dapat diketahui bahwa
pasien menderita hipertensi.
II. SPESIALITE OBAT PADA RESEP
No. Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1. Captopril
?
(Indofarma)
Captopril
12,5 mg
Dexacap
?
(Dexa medica)
Captensin
?
(Kalbe Farma)
Farmoten
?
(Fahrenheit)
K Antihipertensi
2. Valisanbe
?
(Sanbe Farma)
Diazepam 2
mg
Valium
?
(Roche)
Stesolid
?
(Alpharma)
K Sedatif
III. RASIONALITAS KOMPOSISI RESEP
Komposisi resep diatas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu untuk pengobatan hipertensi.
IV. PELAYANAN INFORMASI
A. Captopril
?
1. Khasiat : Untuk hipertensi berat hingga sedang.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
5. Efek samping : Batuk kering, sindrom nefrotik, hipotensi, rash dan puritis,
demam, terjadi perubahan rasa dan retensi kalium ringan.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
6. Keterangan : Kaptopril bekerja menghambat kerja ACE (Angiotensin
Converting Enzym), sehingga angiotensin I tidak dapat diubah menjadi
angiotensin II dan dapat menurunkan tekanan darah.
B. Valisanbe
?
1. Khasiat : Untuk keaaan neuritis, psikosomatis, penyakit otot yang bersifat
rheumatis dan traumatis, gejala yang timbul karena alkohol dihentikan pada
alkoholisme, pre dan post operasi.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
5. Efek samping : mengantuk, lemas, kebingungan, depresi, sakit kepala, sangat
mudah tersinggung, hipotensi, batuk, depresi pernafasan, sakit tenggorokan.
6. Keterangan : Valisanbe zat yang mempunyai efek potensiasi penghambatan
neurotransmisi oleh GABA (gama-amino-butyric-acid) disinaps semua saraf
otak dan blokade dari pelepasan muatan listrik.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
Lampiran kasus Swamedikasi
KASUS I
Seorang Ibu datang ke apotek dengan keluhan sesak nafas.
1. Obat yang diberikan : Neo napacin
?
.
2. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Neo napacin
?
(Konimek)
Efedrin-Hcl
Tiofilin
Asmdex
?
(Dexa Medica)
Asmasolon
?
(Medifarma
Laboratories)
T Untuk mengatasi dan
meringankan
penyakit asma
3. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Untuk mengatasi dan meringankan penyakit asma bronkial.
b. Bentuk Sediaan : Tablet ( Tiap tablet mengandung Tiofilin 130 mg,
Efedrin-Hcl 130 mg )
c. Cara pakai : 3 kali sehari 1
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
? Obat ini sebaiknya diminum sesudah makan
? Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS II
Seorang wanita dewasa datang ke apotek dengan keluhan sering pusing,
cepat lelah dan mudah capek.
1. Obat yang diberikan : Sangobion.
?
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Sangobion
?
(Merck)
Besi (II)
Glukonat,
Mangan Sulfat,
Tembaga (II)
Sulfat, Vit C,
Asam Folat, Vit
B
12
, Sorbitol
Fibion
?
(Zenith)
Bosanbe
?
(Sanbe Farma)
B Antianemia

3. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Vitamin dan penambah darah
b. Bentuk Obat : Kapsul
c. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 kapsul.
d. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Obat diminum pada waktu makan atau sesudah makan.
? Simpan pada tempat yang kering.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS III
Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan flu dan demam.
1. Obat yang diberikan : Decolsin
?.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Decolsin
?
(Medifama
Laboratories)
Parasetamol 325
mg, pseudo
efedrin-Hcl 30
mg,
Klorfeniramin
maleat 1 mg,
Dekstrometorfan
Hbr 10 mg,
guaifenisin 50
mg
Flucadex
?
(Graha
Farma)
Fludan plus
?
(Armoxido
Farma)
T Untuk meredakan
batuk yang
menyertai gejala-
gejala flu seperti
demam, sakit kepala,
hidung tersumbat
dan bersin-bersin.
3. Pelayanan Informasi
1. Kegunaan : Untuk meredakan batuk yang menyertai gejala-gejala flu seperti
demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin.
2. Bentuk Obat : Kapsul ( Tiap kapsul mengandung : Parasetamol 400 mg,
Pseudoefedrin-Hcl 30 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg, Dekstrometorfan 10
mg, Guaifenisin 50 mg )
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
? Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
? Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang segera hubungi dokter atau
unit pelayanan kesehatan.
? Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar
dan pusing.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS IV
Seorang remaja datang ke apotek dengan keluhan diare.
1. Obat yang diberikan : Neo Entrostop
?
.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Neo Entrostop
?
.
(Kalbe Farma)
Attapulgit
koloid aktif,
pectin
New Daitab
?
(Medifarma
Laboratories)
T Untuk
pengobatan
diare
3. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Untuk pengobatan simtomatik pada diare yang tidak diketahui
penyebab yang jelas
b. Bentuk Sediaan : Tablet (Tiap tablet mengandung : attapulgit 600 mg, pektin 2
0
mg )
c. Cara Pemakaian : 2 tablet setiap buang air besar, maksimal 12 tablet/12 jam.
d. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Tidak boleh diberikan pada anak-anak dibawah 5 tahun
? Penderita harus minum oralit selama minum obat ini dan banyak minum
air putih
? Hindari makan-makanan yang pedas.
? Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS V
Seorang bapak tua datang ke apotek dengan keluhan nyeri pada tulang,
pegal linu.
1. Obat yang diberikan : Neo-Reumacyl
?
.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Neo-Reumacyl
?
(Tempo Scan
Pacific)
Ibuprofen,
paracetam
ol
Axalan
?
(Medifarma)
T Untuk meringankan
nyeri ringan
3. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Untuk meringankan nyeri ringan hingga sedang pada otot dan sendi.
b. Bentuk Sediaan : Tablet (Tiap tablet mengandung Ibuprofen 200 mg,
Parasetamol 300 mg)
c. Cara Pemakaian : 1 tablet tiap 4-6 jam atau 3-4 kali bila diperlukan.
d. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Tablet harus diminum sesudah makan
? Obat dapat dihentikan, bila sudah merasa sembuh.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS VI
Seorang pria dewasa datang ke apotek mengeluhkan matanya perih karena
terkena debu.
1. Obat yang diberikan : Visine?
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Visine?
(Pfizer)
Tetrahidrozoline-
Hcl 0,05%
Insto?
(Sterling)
Cendovision?
(Cendo)

T
Menyegarkan
dan
menyejukkan
mata karena
iritasi
3. Pelayanan Informasi
1. Kegunaan : Untuk iritasi ringan pada mata.
2. Bentuk Obat : Cairan
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1-2 tetes
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:
9 Jangan digunakan jika larutan berubah warna menjadi keruh.
9 Jangan digunakan jika pengaman botol sudah rusak
9 Jangan digunakan jika telah lewat 1 bulan dari kemasan dibuka.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS VII
Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan batuk,gatal pada
tenggorokan disertai dahak yang kental dan susah dikeluarkan.
1. Obat yang diberikan : Wood?s Ekspektoran?
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Wood?s
Ekspektoran?
(Kalbe
Farma)
Bromheksin-
Hcl,
Guafenisin
Bisolvon
Extra?
(Boehringer
Ingelheim)
B Meringankan batuk,
mengencerkan dahak
yang kental sehingga
mudah dikeluarkan
3. Pelayanan Informasi
1. Kegunaan : Meringankan batuk, mengencerkan sekresi dahak.
2. Bentuk Obat : Sirop
3. Cara Pemakaian : 2-4 sendok teh tiap 4 jam.
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
? Sebaiknya setelah minum obat ini tidak langsung minum air.
? Jangan menahan batuk.
? Simpan pada suhu kamar dan tempat yang kering.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS VIII
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan demam dan bersin-bersin.
1. Diberikan obat : Decolgen
?
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Decolgen
?
(Westmont
Pharmaceuticals)
Asetaminofen
400 mg,
fenilpropanolam
in-HCl 12,5 mg,
klorfeniramin
maleat 1 mg
Mixagrip
?
(Dankos)
Extraflu
?
(Berlico)
Flunax
?
(Graha Farma)
T Untuk
meredakan
gejala flu
seperti sakit
kepala,
demam,
bersin-bersin
dan hidung
tersumbat.

3. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Untuk meredakan gejala flu seperti sakit kepala, demam, bersin-bers
in
dan hidung tersumbat.
b. Bentuk Sediaan : Tablet
c. Cara Pemakaian 3 x sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang harus diinformasikan :
? Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
? Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang, segera hubungi dokter.
? Hentikan penggunaan obat ini, bila terjadi susah tidur, jantung berdebar
dan pusing.
? Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS IX
Seorang gadis remaja datang ke apotek dengan keluhan kepalanya sakit.
1. Obat yang dianjurkan: Paramex
?
.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Paramex
?
(Konimex)
Profipenazon
150 mg,
parasetamol
250 mg,
deksklorfenira
min maleat 1
mg, kafein 50
mg
Saridon
?
(Roche)
T Obat sakit
kepala, sakit
kepala sebelah,
sakit gigi,
influenza,
demam.
3. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Obat sakit kepala, sakit kepala sebelah, sakit gigi, influenza, dem
am.
b. Bentuk Sediaan : Tablet
c. Cara Pemakaian : 3 x sehari 1 tablet.
d. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
? Bila dalam 3 hari nyeri tidak hilang, segera hubungi dokter atau unit
pelayanan kesehatan.
? Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008
KASUS X
Seorang ibu datang ke apotik menanyakan obat batuk disertai pilek untuk
anaknya yang berusia 1 tahun.
1. Obat yang diberikan : Uni Baby?s Cough Syrup
?
.
2. Spesialite Obat
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Uni Baby?s
Cough Syrup
?
(Universal)
Parasetamol 120
mg,
Gliserilguaiakolat
25 mg, CTM 1 mg,
Ol.Anisi 0,05 ml.
- B Antipiretik-
Antitusif
3. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Untuk merunkan panas, batuk berdahak, batuk pilek.
b. Bentuk Sediaan : Sirup
c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh.
d. Hal-hal yang harus diinformasikan:
? Gunakan sesuai aturan pemakaian
? Bila demam sudah turun, obat ini dapat dihentikan.

Iviyani : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008
USU e-Repository ? 2008

You might also like