You are on page 1of 9

Nama: NIKENT INKA LOVENIA

Kelas: IKP REG 1B

No. : 45

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada

waktunya. Makalah ini memuat tentang “Penerapan Demokrasi Di Indonesia” dan makalah

ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar sejarah demokrasi, pelaksanaan

demokrasi di masyarakat, contoh tindakan yang menentang demokrasi, demokrasi di

Indonesia, dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Serta sebagai persyaratan untuk

mengikuti Ujian Akhir Semester.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yenny P,S. Kep.Ns, selaku wali kelas IKP IB.

2. Joko Sutrisno,S.Kep.Ns.,M.Kes, selaku dosen pembimbing.

3. Byba Melda S,S.Kep.Ns.,M.Kes, selaku dosen pembimbing.

4. H.Koesnadi,SH,MH, selaku dosen pembimbing.

5. dan, kepada pihak-pihak yang turut membantu.

Makalah ini pasti tidak lepas dari kesalahan. Sehingga, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun. Serta, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.
Kediri, Januari 2011

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di dunia ini, setiap orank pasti pernah merasakan sakit. Dan, bukan hanya dokter saja
yang mampu untuk pengobati. Dokter juga pastinya membutuhkan seorang asisten yang
dapat membantu dokter, dan tentunya yang juga mengerti tentang masalah medis.

Perawat perawatan bagi individu yang sehat dan sakit, dari segala umur dan latar
belakang budaya, dan yang memiliki fisik, emosi, psikologis, intelektual, sosial, dan
kebutuhan rohani. Profesi menggabungkan ilmu fisika, ilmu sosial, teori keperawatan, dan
teknologi dalam merawat individu-individu.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Urutan waktu sejarah keperawatan


2. Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala
BAB. II

PEMBAHASAN

Urutan waktu sejarah keperawatan

Perawat dan Kategori: Nursing museum


Florence Nightingale, "Lady dengan Lampu", pelopor Modern Keperawatan

Menyusui datang dalam berbagai bentuk dalam setiap kebudayaan, meskipun definisi istilah
dan praktik keperawatan telah dikenal sebagai perawat basah dan yang kedua dikenal sebagai
perawat kering. [1] Pada abad ke-15, ini berkembang menjadi gagasan mengurus atau
menasihati yang lainnya, bukan berarti seorang wanita harus merawat anak-anak. [1]
Keperawatan telah terus berkembang dalam pengertian yang terakhir ini, walaupun gagasan
bergizi dalam arti luas merujuk pada perawatan modern untuk meningkatkan kualitas hidup.

Sebelum dasar keperawatan modern, biarawati dan militer sering menyediakan layanan
seperti menyusui. [2] agama dan akar militer keperawatan modern tetap bukti hari ini di
banyak negara, misalnya di Inggris Raya, senior perawat perempuan dikenal
sebagai''saudara''. Itu adalah waktu selama perang yang perkembangan yang signifikan dalam
sejarah keperawatan inggris perawat muncul ketika Florence Nightingale, bekerja untuk
memperbaiki kondisi prajurit dalam Perang Krim, meletakkan batu fondasi keperawatan
profesional dengan prinsip-prinsip yang dirangkum dalam buku Notes on Nursing. Perawat
penting lainnya dalam pengembangan profesi meliputi: Maria Seacole, yang juga bekerja
sebagai perawat di Crimea; Agnes Elizabeth Jones dan Linda Richards, yang mendirikan
menyusui kualitas sekolah di Amerika Serikat dan Jepang, dan Linda Richards yang secara
resmi pertama di Amerika terlatih perawat, lulus pada tahun 1873 dari New England Rumah
Sakit Perempuan dan Anak di Boston.
US Navy merekrut Sebuah poster dari Perang Dunia II, menunjukkan perawat Angkatan Laut
dengan kapal rumah sakit.
Selandia Baru adalah negara pertama yang mengatur perawat nasional, dengan adopsi
Pendaftaran Perawat UU pada 12 September 1901. Ellen Dougherty yang pertama perawat
terdaftar. North Carolina adalah negara bagian pertama di Amerika Serikat untuk melewati
sebuah lisensi keperawatan hukum pada tahun 1903.

Perawat telah mengalami kesulitan dengan hirarki dalam kedokteran yang telah menghasilkan
perawat kesan bahwa tujuan utama adalah untuk mengikuti arah tenaga medis.
Kecenderungan ini jelas tidak diamati dalam Nightingale's Notes on Nursing, di mana para
dokter disebutkan relatif jarang dan sering dalam nada kritis, terutama yang berkaitan dengan
cara di samping tempat tidur.

Era modern telah melihat perkembangan derajat dan panti jompo telah banyak jurnal untuk
memperluas basis pengetahuan profesi. Perawat sering dalam peran manajemen kunci dalam
pelayanan kesehatan penelitian terus posting di universitas.
[sunting] Keperawatan sebagai profesi

Kewenangan untuk praktek menyusui didasarkan atas kontrak sosial yang profesional
delineates hak dan tanggung jawab serta mekanisme untuk akuntabilitas publik. Di hampir
semua negara, praktik keperawatan didefinisikan dan diatur oleh hukum, dan masuk ke
profesi diatur di tingkat nasional atau negara bagian.

Tujuan dari komunitas keperawatan di seluruh dunia adalah untuk para profesional untuk
memastikan kualitas perawatan bagi semua, dengan tetap menjaga identitasnya, kode etik,
standar, dan kompetensi, dan melanjutkan pendidikan mereka. [6] Terdapat beberapa jalur
pendidikan untuk menjadi seorang perawat profesional, yang sangat bervariasi di seluruh
dunia, tetapi semuanya melibatkan studi ekstensif dari teori dan praktek keperawatan dan
pelatihan dalam keterampilan klinis.

Perawat perawatan bagi individu yang sehat dan sakit, dari segala umur dan latar belakang
budaya, dan yang memiliki fisik, emosi, psikologis, intelektual, sosial, dan kebutuhan rohani.
Profesi menggabungkan ilmu fisika, ilmu sosial, teori keperawatan, dan teknologi dalam
merawat individu-individu.

Dalam rangka untuk bekerja dalam profesi keperawatan, semua perawat memegang satu atau
lebih identitasnya tergantung pada lingkup mereka praktek dan pendidikan. Izin praktis
Seorang perawat (LPN) (juga disebut sebagai Izin kejuruan perawat, praktis Terdaftar
perawat, Enrolled perawat, dan Negara perawat terdaftar) bekerja di bawah Terdaftar
perawat. Seorang perawat terdaftar (RN) menyediakan ilmiah, psikologis, dan pengetahuan
teknologi dalam perawatan pasien dan keluarga di banyak pengaturan perawatan kesehatan.
Terdaftar perawat dapat juga memperoleh tambahan atau derajat identitasnya memungkinkan
mereka untuk bekerja di bawah judul yang berbeda.

Perawat dapat mengikuti kepentingan pribadi dan profesional dengan bekerja dengan
sekelompok orang, dalam pengaturan apapun, setiap saat. Beberapa perawat mengikuti peran
tradisional bekerja di sebuah rumah sakit.

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive


Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor
keperawatan yang berasal dari Inggris.

Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan


peradaban manusia.

Perkembangan keperawatan diawali pada :

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)

Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu).
Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri
keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana
orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini
bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu,
pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka
menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil
didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil
tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones &
Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam
merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan.

2. Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit
dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat
ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati
pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.

3. Zaman Masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak
terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang
sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi
yang meninggal.

Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes yaitu


tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini
berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.

4. Pertengahan abad VI Masehi

Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring
dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan
keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama
Islam.

Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti,
Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar
keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan
lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.

5. Permulaan abad XVI

Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi kekuasaan,
yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah
ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit.
Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah
berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila
yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya
perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai
perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.

Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :

a. Mulai dikenal konsep P3K

b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat
dibidang sosial.

Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan :

1. Hotel Dieu di Lion


Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya
pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS
ini.

2. Hotel Dieu di Paris

Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama
dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS
ini adalah Genevieve Bouquet.

3. ST. Thomas Hospital (1123 M)

Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai
dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara
Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi
peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat.
Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.

6. Perkembangan keperawatan di Inggris

Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami
perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence membuka
sekolah perawat modern. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan
keperawatan di dunia.

Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :

a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.

b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit

c. Manajemen RS

d. Mengembangkan pendidikan keperawatan

e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran

f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.

Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia

Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda
sampai pada masa kemerdekaan.

1. Masa Penjajahan Belanda

Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada
saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial
Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu
Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf
dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk
Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di
Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan,
karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.

2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)

Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara
lain :

- pencacaran umum

- cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa

- kesehatan para tahanan

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju.
Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919
dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942
berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST
Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan
dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.

3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan
di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang
tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan
obat sehingga timbul wabah.

4. Zaman Kemerdekaan

Tahun 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan. Tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat
SMP. Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan tahun 1962 yaitu Akper milik
Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat profesional pemula. Pendirian
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai bermunculan, tahun 1985 didirikan PSIK ( Program
Studi Ilmu Keperawatan ) yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di
Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul
PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.
BAB.III

PENUTUP

Kesimpulan:

Florence Nightingale, "Lady dengan Lampu", pelopor Modern Keperawatan.


Menyusui datang dalam berbagai bentuk dalam setiap kebudayaan, meskipun definisi istilah
dan praktik keperawatan telah dikenal sebagai perawat basah dan yang kedua dikenal sebagai
perawat kering. Dalam rangka untuk bekerja dalam profesi keperawatan, semua perawat
memegang satu atau lebih identitasnya tergantung pada lingkup mereka praktek dan
pendidikan. Izin praktis Seorang perawat (LPN) (juga disebut sebagai Izin kejuruan perawat,
praktis Terdaftar perawat, Enrolled perawat, dan Negara perawat terdaftar) bekerja di bawah
Terdaftar perawat. Seorang perawat terdaftar (RN) menyediakan ilmiah, psikologis, dan
pengetahuan teknologi dalam perawatan pasien dan keluarga di banyak pengaturan perawatan
kesehatan. Terdaftar perawat dapat juga memperoleh tambahan atau derajat identitasnya
memungkinkan mereka untuk bekerja di bawah judul yang berbeda.

Perawat dapat mengikuti kepentingan pribadi dan profesional dengan bekerja dengan
sekelompok orang, dalam pengaturan apapun, setiap saat. Beberapa perawat mengikuti peran
tradisional bekerja di sebuah rumah sakit.

You might also like