You are on page 1of 17

BAB I

LATAR BELAKANG

     Pengertian Kewirausahaan Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad
ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who
buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak
terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon
dengan konsep entrepreneur sebagai Pemimpin

     Dengan semakin meningkatnya krisis ekonomi di Indonesia, menyebabkan timbulnya banyak
pengangguran dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Kebutuhan hidup yang semakin meningkat
dan harga-harga kebutuhan pokok yang semakin mahal. Ini menuntut masyarakat untuk keluar
dari permasalahan ekonomi dan mencari jalan untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi
kebutuhan hidupnya.Namun di era globalisasi sekarang ini, semakin sulit untuk mencari
pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan seseorang karena semakin ketatnya tingkat
persaingan untuk mendapatkan suatu pekerjaan.

     Maka dari itu, dalam paper ini saya akan membahas tentang suatu usaha untuk menjadi
seorang wirausahawan yang handal dan dapat menciptakan suatu lapangan pekerjaan sendiri bagi
dirinya dan orang lain. Salah satu contoh usaha yang saya bahas dalam paper ini yaitu usaha
rumah makan.
"Bisnis rumah makan memang tidak pernah mati." Bagaimana bisa seperti itu?! iya, bisnis ini
memang semakin tumbuh subur seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup
yang ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin
banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan. Mengenai manfaat
dan nilai positif dari usaha ini akan dibahas lebih lanjut dalam bab pembahasan.

   Saya berharap paper ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca khususnya bagi
para pelajar/mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausahawan yang hebat dan bahkan
mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat kelak. Semoga paper ini
mampu memberikan bekal, motivasi, yang sangat berguna bagi pembaca.

1
BAB II
RUANG LINGKUP DAN PERMASALAHAN

Untuk membangun sebuah usaha maka seorang wirausaha harus mengenal terlebih dahulu apa
itu yang dimaksud dengan usaha ? jenis usaha apa yang akan jalankan ? hal apa saja yang harus
diperhatikan dalam menjalankan usaha ? bagaimana cara mengembangkan usahanya itu ?
 
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan guna
memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh pemilik. Usaha terbagi menjadi tiga
yaitu usah kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam
menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko.
Serta cara pengembangannya pun relatif sama. Penjelasan lebih lanjut mengenai pertanyaan
diatas akan dibahas secara mendetail dalam bab pembahasan.

Ruang lingkup dalam paper ini membahasa tentang bagaimana cara berentreprenuer yg baik
Dalam Usaha Pembuatan Rumah Makan dan memulai bisnis dari awal hingga sukses

Permasalahan dalam paper ini adalah kendala modal dan bagaimana cara mengakali dari modal
yang sedikit tersebut bias menjadi berlipat ganda

2
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT

Metode yang penyusun gunakan dalam penyusunan ini adalah metode observasi, kepustakaan,
dan deskriptif.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah diselidiki.

Manfaat Dari Penulisan Paper ini adalah di harapkan Penulis Paham akan apa sebenarnya
entrepreneur itu sehingga di harapkan kedepan nya sudah memiliki bekal dari ber entrepreneur

Adapun langkah – langkah penyusunannya sebagai berikut :


1. Menentukan topik yang akan dibahas
2. Setelah itu penyusun merumuskan masalah.
3. Mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data, penulis menentukan dengan cara browsing
melalui internet.
4. Penyusunan paper. Setelah tahap – tahap sebagaimana diuraikan diatas, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun paper agar tujuan dan manfaat dapat dikomunikasikan.

3
BAB IV
PEMBAHASAN 

IV. 1. Kewirausahaan

Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975


dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai
usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang
artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai
kesempatan peluang bisnis. J. B. Saymenggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu
memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas
tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul
kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar,
dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat
mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan
mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini
bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para
wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan
produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang
wirausaha yang soft skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil,
tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik
kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a.
karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Untuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus memiliki strategi pemasaran.
Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal terbatas, maka  perlu :
2.2 Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha, sbb;
& Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren
meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya
ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan,
konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang
enak.
& Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain

4
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha,
tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk
mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain
mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.
& Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual
asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit
uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.
& Langkah keempat adalah focus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini  adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang
telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa
pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas  saat krisis moneter 1998, akhirnya
mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis
valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung
tikar.
& Langkah kelima  adalah promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga
konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat
mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi
yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru
mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
& Untuk langkah keenam  adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat
(toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan
banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan
besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun
memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
& Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.

* Kunci keberhasilan Wira Usaha *


1.Kemauan yang keras
2. Perjuangan tak kenal lelah
3. Kesediaan menghadapi segala kemungkinan
4. Selalu berproses pikir positif
5. Telaten dan ulet dalam melakukan pekerjaan
6. Informasi dan konfirmasi harus selalu mendapatkan
7. Kreatif, ulet, telaten, sabar dan pantang menyerah

5
 

Perlu diingat bahwa kegiatan wira usaha akan menunjang ekonomi keluarga / pemerintah, baik
industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan
melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini akan menampung tenaga kerja
baru,yang pada hakekatnya mengurangi pengangguran, mengatasi ketegangan sosial,
meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya
menentukan pula keberhasilan pembangunan nasional.

IV. 2. Entrepreneur Pemula - Jebakan yang Sering Dihadapi

Ambil skenario ini; anda sudah bekerja selama 20 tahun mulai dari bawahan yang paling rendah
dan tidak diperhitungkan sampai menjadi seorang leader yang dihargai di kantor atau perusahaan
tempat anda bekerja, dan akhirnya anda mempunyai tabungan yang cukup untuk memulai bisnis
anda sendiri.

Banyak orang yang seperti anda. Sangat antusias dan penuh semangat mengejar peluang bisnis
yang sedang booming dan membangun usaha milik sendiri. Namun sayang banyak pula yang
gagal. Mengapa? Di bawah ini adalah berbagai perangkap dan jebakan yang sering dihadapi dan
biasanya menghinggapi para entrepreneur (pewirausaha) pemula.

Tidak independen

Hal ini biasanya terjadi pada entrepereneur yang berasal dari latar belakang korporat. Mereka
biasanya terbiasa dengan lingkungan kerja yang memiliki struktur organisasi besar. Terbiasa
memiliki berbagai sumberdaya keuangan dan sumberdaya manusia yang kuat. Yang harus
diingat, bahwa menjadi entrepreneur berarti anda memiliki dana yang sangat terbatas dan
kebanyakan pekerjaan harus dikerjakan dulu sendiri.

Memilih pemodal yang salah

Kalau anda tidak memiliki dukungan dari kreditor besar seperti pemodal ventura, maka bank
adalah satu-satunya pemodal yang anda miliki. Biasanya bank perkreditan cukup «nyaman»,
namun kalau bank komersial besar bisa memberikan layanan yang lebih baik dan sepadan dalam
perhitungan usaha anda maka tidak ada salahnya juga.

Tidak punya business plan

Ini penting, lebih penting, sangat penting. Anda mungkin hanya ikut-ikutan saja. Anda mungkin
terpengaruh bujukan investasi dalam bisnis-bisnis yang anda sendiri tidak paham. Anda hanya
termakan iming-iming hasilnya. Kalau anda tidak punya rencana sama sekali tentang bagaimana
bisnis anda akan beranjak, STOP, pikirkan lagi berbagai kemungkinan dan pilihan anda.

6
Tidak punya legal advice

Lagi, kalau anda memiliki corporate background, maka perusahaan anda biasanya punya tim
pengacara yang memadai untuk menangani berbagai masalah hukum sehingga anda tidak perlu
menghadapinya. Sekecil apapun bisnis yang anda jalankan, anda mungkin memiliki resiko
hukum yang harus ditangani. Pertimbangkan untuk meng-hire seorang pengacara.

Terlalu banyak kebebasan

Ya, ini seperti bertentangan dengan poin pertama di atas. Coba saya luruskan. Anda harus
mempunyai setidaknya seorang ahli sebagai pendukung bisnis anda. Kalau anda perlu orang lagi
maka rekrut mereka, atau masukkan mereka sebagai konsultan. Jangan berpura-pura tahu
segalanya dan jangan pernah mencoba melakukan segala sesuatunya sendiri (manajemen tukang
cendol). Kalau ini anda lakukan, maka anda hanya akan membebani diri sendiri sampai akhirnya
menjadi tidak efektif

IV. 3. Kesalahan Entrepreneur Pemula

Setiap orang pasti melakukan kesalahan, tapi kalau kesalah-kesalahan tersebut terjadi berulang-
ulang dan tanpa analisa itu adalah suatu kekeliruan dan awal kehancuran, oleh karena itu saat
anda memulai berbisnis anda harus belajar dengan kesalahan-kesalahan yang anda buat.
Berikut cuplikan kesalahan-kesalahan yang mungkin anda buat dalam memulai sebuah bisnis:
1. Kaya ide, miskin keberanian.
Resep sukses para pebisnis adalah tidak ragu dalam memulai ide usaha. Setelah cocok dengan
satu ide usaha, maka lakukanlah. Jika ditunda maka kesempatan akan hilang. Jangan khawatir
soal keterampilan yang diperlukan. Jika ada niat, maka anda akan terampil dalam usaha itu
dengan sendirinya.

2. Kurang memiliki "modal" sebagai entrepreneur.


Modal di sini menurut Purdi E. Chandra adalah berani mimpi, berani mencoba, berani merantau,
berani sukses dan berani gagal. Kesuksesan dan kegagalan usaha adalah pelajaran berharga buat
enterpreuner.

3. Ingin cepat mengharapkan hasil.


Jangan berharap terlalu cepat untuk mengharapkan hasil dari usaha yang baru dirintis. Hasilnya
mungkin baru dapat kita rasakan beberapa bulan yang akan datang.

7
4. Bingung menentukan usaha yang akan dijalani.
Jika anda kreatif bisa jadi anda bisa menjual limbah kertas koran menjadi barang berharga yang
bisa diekspor seperti Lucy Gani Wijaya dari Yogyakarta.

5.Tidak memiliki strategi rencana pemasaran dan penjualan.


Dengan rencana pemasaran anda dapat memfokuskan sasaran produk atau jasa yang ingin anda
jual. Sedangkan rencana penjualan adalah peta nyata mengenai gambaran dari mana hasil
penjualan datang, bagaimana caranya dan dari siapa. Dengan strategi ini usaha jadi bisa
dikendalikan sesuai tujuan kita.

6. Tidak mengenali konsumen.


Apakah kita sudah cukup mengenali pelanggan produk atau jasa kita? Pebisnis yang baik harus
tahu apa keinginan konsumen saat ini dan mendatang, bagaimana pola beli dan bagaimana
konsumen memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dengan pengetahuan ini anda bisa berinovasi
dan membuat produk yang bersaing.

7. Mencampuradukkan modal usaha dan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-


hari.
Ingatlah, kita harus membuat kas keuangan yang cukup baik walau sifatnya mungkin masih
sederhana. Jangan lantas menggunakan modal dan keuntungan hasil usaha untuk kebutuhan kita
sehari-hari. Jika anda terpaksa mengambil dari kas, maka anggaplah itu pinjaman yang harus
segera dilunasi.

8. Senang berbisnis sendiri.


Jika anda memiliki niat mulia untuk membuka lapangan pekerjaan, kenapa tidak berani
membayar tenaga orang untuk mengerjakan sebagian tanggung jawab anda jika usaha anda mulai
berkembang? Hal ini menguntungkan karena anda bisa memikirkan memperluas bidang usaha
dengan ide-ide anda yang lain tanpa terbebani secara teknis bisnis yang sudah anda mulai lebih
dulu.

9. Kurang sungguh-sungguh dalam berbisnis.


Hasil yang anda terima sepadan dengan usaha yang telah anda berikan. Nah, jangan harap hasil
yang anda terima akan besar jika anda mengerjakan bisnis anda dengan setengah hati.
Kesungguhan adalah salah satu kunci kesuksesan.

8
IV. 4. Ciri Seorang Entrepreneur Unggulan (excellent entrepreneur),

Raymond Kao dalam buku berjudul Defining Entrepreneurship menyatakan bahwa entrepreneur
adalah orang yang menciptakan kemakmuran dan proses peningkatan nilai tambah, melalui
inkubasi gagasan, memadukan sumber daya dan membuat gagasan menjadi kenyataan.
Sedangkan entrepreneurship (kewirausahaan) menurut Kao adalah suatu proses melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda dengan tujuan menciptakan kemakmuran bagi individu dan
memberi nilai tambah pada masyarakat.
Definisi yang dibuat Kao menunjukkan secara jelas unsur–unsur yang membedakan entrepreneur
dengan orang lain, yakni adanya gagasan baru (inovasi), keberanian mengambil risiko,
penciptaan nilai tambah, dan yang terpenting, ditujukan bagi kemakmuran masyarakat luas.
Sesuatu yang mulia bukan?
Pakar Manajemen Bisnis yang lagi naik daun, Dr. Rhenald Kasali memberikan definisi yang
lebih tegas. Entrepreneur adalah seseorang yang menyukai perubahan, melakukan temuan-
temuan yang membedakan dirinya dengan orang lain, menciptakan nilai tambah, memberikan
manfaat bagi dirinya dan orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan (bukan ledakan sesaat)
dan dilembagakan agar kelak dapat bekerja efektif di tangan orang lain.
Untuk memudahkan, barangkali akan lebih baik jika kita cukup mengingat lima ciri seorang
entrepreneur unggulan (excellent entrepreneur), yakni:
1. Berani mengambil risiko.
Artinya, berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak semua
risiko diambil melainkan risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk).

2. Menyukai tantangan.
Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman
yang serba edan menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang entrepreneur
unggulan. Dengan demikian, seorang entrepreneur akan terus memacu dirinya untuk maju,
mengatasi segala hambatan.

3. Punya daya tahan yang tinggi.


Seorang entreprenur harus banyak akal (bukan akal–akalan) dan tak mudah putus asa. Ia harus
selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun.

4. Punya visi jauh ke depan.


Segala yang dilakukannya punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang
amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun
lagi, 10 tahun lagi, dst. Usahanya bukan letupan – letupan sesaat dan bukan pula karena latah
(ikut–ikutan).
5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang, maka ia

9
akan merekrut orang–orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada
pelanggannya.

IV. 5. Entrepreneur Dengan Marketing Communication

secara sederhana salah satu hal yang Harus lakukan adalah marketing komunikasi, yaitu
mengkomunikasikan sebuah brand dan produk kepada user atau konsumen melalui berbagai
bentuk kegiatan...kalo pengen lebih tahu tentang marketing komunikasi silahkan berhubungan
dengan mbah google...

disini saya tidak akan memberikan gambaran secara detail tentang marketing komunikasi tetapi
saya akan lebih mensharingkan tentang pentingnya bahasa tubuh (body language) pada saat
berkomunikasi :

Pada saat seseorang berkomunkasi secara verbal, kata-kata bukan merupakan hal yang paling
utama yang harus diperhatikan. Berdasarkan pengalaman dan beberapa materi yang yang saya
pelajari dalam berkomunikasi terdapat 3 hal yang menjadi bagian dari komunikasi tersebut
yaitu :

1. Bahasa Tubuh (70%)


2. Pemilihan Kata (25%)
3. Kata-kata yang diucapkan (5%)

Coba agan-agan sekalian perhatiakan, pada saat seorang aktor berlatih hal pertama yang harus
bisa mereka lakukan adalah berekspresi dengan bahasa tubuh karena kata-kata yang harus
mereka ucapkan ada dalam sekenario. Mereka harus bisa membedakan dan mengekspresikan
sebuah senyuman sinis, senyuman yang tulus, tangisan bahagia, kemarahan yang terpendam,
kekecewaan dalam sebuah tawa dan lain-lain, sehingga para penonton bisa mengekspresikan
juga suasana yang ingin dibentuk dalam film tersebut.

Hal ini juga berlaku pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain misalnya pada saat
melakukan lobby dengan klien, bernegosiasi dengan supllier, atau membuat deal dengan
investor.

Perhatiakan lawan bicara kita, apabila orang yang kita hadapi adalah orang yang atraktif, maka
jangan takut untuk lebih bersikap atraktif misalnya dengan menggerakkan tangan dalam
memberikan penjelasan, mencondongkan tubuh ke depan untuk memberikan "efek menekan",
tersenyum lebih lebar untuk mengungkapkan sebuah ketertarikan dan lain-lain.

tetapi bila lawan bicara kita orang yang bersikap "pasif", maka kita perlu untuk bersikap tenang
dengan lebih banyak menggunakan ekspresi wajah untuk lebih memberikan "tekanan" pada
penjelasan yang ingin kita sampaikan....

Kalo agan-agan pengen lebih memahami tentang bahasa tubuh, cara berlatih yang sangat
sederhana adalah dengan nonton film. Begini beberapa cara belajarnya :

10
1. Kalo pengen belajar untuk memotivasi orang, coba nonton film yang bertemanakan sport atau
perang, dimana dalam film itu diperlihatkan bagaimana ekspresi seorang pelatih atau komandan
untuk memotivasi timnya dalam kekalahan maupun kemenangan.

2. Kalo pengen belajar untuk "mengintimidasi" dan menghadapi "intimidasi" orang, nonton aja
film yang ada adegan di dalam persidangan, karena disitu diperlihatkan bagaimana seorang
pengacara "mengintimidasi" saksi, dan bagaimana seorang saksi menghadapi "intimidasi" dari
sang pengacara.

3. Kalo pengen belajar untuk memanipulasi orang, coba nonton film yang penuh intrik, karena
disana terlihat berbagai macam bentuk komunikasi dengan bahasa tubuh yang penuh dengan
"topeng".

Bagi sorang pengusaha softskill ini sangat dibutuhkan untuk menambah jaringan dan
memasarkan produk...
sekian dulu share dari saya, kalo sempat ol tar ditambahin lagi....semoga bermanfaat

IV. 6. 10 Kiat Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu

1.
Pelajari latar belakang teman satu angkatan. Bapak dan ibunya kerja sebagai apa misalnya.
Apakah ada yang menjadi dokter, mengelola klinik, rumah sakit atau apotik? Atau mungkin ada
yang punya toko buku atau pengelola perpustakaan? Oh mungkin ada yang bekerja di bengkel?
Pelajari semua dan cari informasi sebanyak mungkin? Lha untuk apa? Hush diam dulu, ikuti kiat
kedua ;)

2.
Ok sekarang pilih, cari teman yang bisa diajak kompromi, yang cukup dekat atau bahkan
sahabat, dan punya semangat sama untuk terjun bebas memulai berbisnis. Anggap kita pilih yang
kebetulan bapaknya punya atau mengelola apotik. Lho terus mau digimanain tuh?

3.
Cari buku di toko buku, ada nggak buku tentang belajar bahasa pemrograman yang
menggunakan contoh membangun aplikasi atau sistem informasi manajemen (SIM) untuk
apotik? Cari buku sampai yang terselip di rak-rak toko buku. Kadang ada buku yang meskipun
desain covernya jelek, tapi studi kasusnya lengkap, bahkan source codenya dibagi. Nggak dapat
juga? Ok ayo cari yang open source saja, coba cek dari sf.net, saya yakin bisa ditemukan. Lha
kalau belum nemu juga? Coba Googling deh :)

4.
Sekarang mulai oprek SIM untuk apotik tadi. Mulai pelajari kodenya, oprek dan tambahkan

11
fungsi-fungsi yang diperlukan. Masih sederhana dulu nggak papa. Buka semua file image, baik
gif, jpg, dan png. Lakukan editing atau buat image baru yang unik dan khas. Intinya percantik
desainnya, ini enteng kan, apalagi anda jagoan manipulasi image dan foto (asal jangan porno) :)
Jangan lupa cek lisensinya supaya tidak melanggat, dan juga beri credit ke pengembang asal
kalau itu opensource. Nggak perlu risih untuk memasukkan satu kalimat “Powered by …. ” atau
“Engine by …” pada SIM Apotik yang kita oprek tadi.

5.
Eng-ing-eng … kita sudah punya produk berupa software yang siap ditawarkan nih, meskipun
sederhana dan engine-nya ngambil dari contoh di buku atau opensource. Nah obrolkan dengan
teman yang kita pilih tadi, minta dia “merayu” bapaknya supaya mau pakai software SIM itu di
apotik milik beliau. Nggak perlu bayar kok, gratis, tinggal nyediakan PC atau laptopnya saja,
itupun nggak perlu canggih-canggih. Komputer tua saja toh SIM kita juga belum banyak
fiturnya.

6.
Hore berhasil diimplementasikan! Berdua dengan sahabat kita tadi, bantu pegawai apotik untuk
entri data yaitu data daftar obat yang disediakan oleh apotik. Jangan lupa buat spanduk kecil dan
brosur diatas komputer tadi, beri tulisan:”Apotik ini Dikelola dengan Sistem Informasi
Manajemen Apotik (SIMAPO) ver 1.0” ;)

7.
Jangan puas sampai disitu, buat situs untuk promosi, kalau nggak ada modal pakai saja blog
gratisan dengan Wordpress.Com atau Blogspot.Com. Ngeblog deh, ceritakan bagaimana
SIMAPO itu dikembangkan. Tulis juga pengantar tentang sistem informasi manajemen, tentang
obat-obatan, tentang apotik, tentang kenapa apotik harus memanfaatkan IT. Kalau perlu
manjakan pengunjung dengan daftar apotik seluruh Indonesia, data dari mana? Ya cari dari
YellowPage atau Googling yo :) Ops jadi kelupaan, jangan lupa beri tulisan yang agak gede:
“SIMAPO ver 1.0 Telah diimplementasikan di Salah Satu Apotik di Kota Besar di Indonesia“.

8.
Masih belum boleh puas :) Rayu teman lain yang punya tetangga, kakek, nenek, bapak, ibu,
paman atau saudaranya baik jauh maupun dekat yang mengelola apotik. Minta supaya mau
install, gratis, tapi kalau mau bayar juga nggak nolak, Rp 500.000 deh, kalau ditawar Rp 50.000
ya nggak masalah. Anggap saja ada ongkos naik angkot untuk install SIM-nya :) . Jangan lupa
update spanduk dan brosur, “Apotik Ini Dikelola dengan SIMAPO ver 1.0, Sistem Informasi
Manajemen untuk Apotik yang telah Diimplementasikan di Beberapa Kota Besar di Indonesia“.

12
9.
Alhamdulillah sudah dapat dua customer coi! Meskipun masih gratisan, tapi lumayan untuk
nambahi Portfolio :) Mulai oprek-oprek lagi aplikasi Apotik kita, tambahkan fitur berdasarkan
feedback dari Apotik yang sudah menggunakan. Benahi lagi user interface, percantik lagi, buat
yang lebih segar dan unik, beri versi baru 1.1. Mulai tawarkan lagi, hanya jangan lagi gratis, Rp
300.000 atau Rp 700.000 gitu deh, tapi kalau teman sendiri yang minta asal ada ongkos jalan
juga OK :) Mudah-mudahan bisa terus berkembang, atau dalam 1-2 tahun jangan-jangan sudah
mulai bisa ikutan tender Departemen Kesehatan dengan pagu Rp 100 juta tuh untuk SIM Apotik
… hehehe

10.
Kalau sudah matang dengan satu produk, terus perbaiki produk itu sampai lengkap fiturnya. Dan
kalau tertarik untuk mengembangkan produk lain, mulai lagi dari tahap pertama, cari teman lagi
yang bapaknya punya bengkel, pengelola perpustakaan, punya toko buku, dsb. Lha siapa tahu
bisa bikinkan aplikasi untuk bengkel, perpustakaan atau toko buku. :)

Nggak terasa, setelah melewati tahapan ke 10, dua mahasiswa lugu kita telah menjelma menjadi
dua orang entrepreneur :) Di saat teman-teman yang lain masih pontang-panting membawa surat
lamaran pekerjaan, kedua mahasiswa ini ketika lulus sudah bisa mandiri, punya produk yang
mapan, yang siap dijual dan ditawarkan ke berbagai institusi atau perusahaan. Ternyata masuk
universitas tidak sia-sia lho, ilmu yang dipelajari di kampus alhamdulilah bisa digunakan untuk
kehidupan kita, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru :)

IV. 7. Membuka Usaha Rumah Makan


Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah makan adalah mempersiapkan
mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah
pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah
teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi.

Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang
pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak,
lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi
ahli memasak dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang
bisa memasak bisa direkrut.

Persiapan dalam memulai bisnis restoran/tempat makan lainnya, adalah tersedianya prasarana
dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh
dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang
sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.

13
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung
pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu.

Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk prasarana adalah tempat yang
strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan
makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.

Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan
bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai
berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan
memberi keuntungan yang berlipat ganda.

Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat makanan yang akan
dijual tersebut. Karena banyak yang sukses berbisnis makanan dari mengambil makanan
ditempat lain, lalu menjualnya lagi. Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa
menjual, anda juga bisa menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat yang ramai pengunjung.
Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan
kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari
masakan wanita.

Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa
memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari
makanan yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak
dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis makanan.

Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang
masakan yang betul-betul ahli dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi.
Jangan coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya.

Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya. Bisa izin usaha dari RT/RW atau keamanan
setempat. Namun secara prinsip, yang saya maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan
akte notaris. Hal ini sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan
beberapa pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam status UD (Usaha
Dagang) milik perseorangan, yaitu Anda yang disahkan oleh notaris.

Tips Memulai Usaha Rumah Makan


Setelah melihat begitu besarnya peluang usaha rumah makan ini, saatnya Anda membekali diri
untuk memulai usaha ini.
Berikut ini adalah tips-tips yang berguna bagi Anda yang akan memulai usaha rumah makan:

 Lokasi menentukan prestasi. 

Bisa berkembang atau tidaknya usaha rumah makan sangat tergantung dari posisi letak rumah
makan yang Anda miliki. Usahakan mencari tempat yang cukup ramai untuk memulai usaha ini.

14
Anda bisa mencoba usaha ini di daerah pertokoan, daerah perkantoran, daerah kampus atau pusat
perbelanjaan. Semakin ramai daerah di sekitar rumah makan Anda, semakin besar peluang orang
untuk berkunjung.

 Harga seimbang dengan rasa.

Dua kunci sukses dari usaha rumah makan adalah harga dan rasa. Saat makanan yang Anda jual
memiliki rasa yang nikmat dan khas dengan harga yang sesuai, pasti rumah makan Anda akan
ramai dikunjungi.
Untuk harga, Anda juga harus menyesuaikannya dengan lokasi dan jenis makanan yang Anda
jual. Pada dasarnya Anda bisa menerapkan harga jual setinggi 30-50% dari modal yang
dikeluarkan. Tentu didukung dengan rasa yang enak pula.

 Pelayanan.

Selain harga dan rasa, hal lain yang cukup penting dalam usaha rumah makan adalah pelayanan.
Pelayanan yang ramah dengan senyuman di bibir akan menarik banyak pelanggan untuk kembali
ke rumah makan Anda.
Usahakan agar pengunjung merasa nyaman di rumah makan Anda dan jangan biarkan mereka
menunggu sangat lama untuk menikmati hidangan yang dipesan.

 Penyajian yang menarik.

Tampilan merupakan modal awal untuk menciptakan selera makan. Dengan tampilan yang
menarik dari makanan yang Anda buat, pengunjung juga akan terpacu selera makannya.
Setelah selera makan bangkit, ditambah dengan rasa yang enak, rumah makan Anda akan cepat
terkenal. Akhirnya pelanggan rumah makan Anda akan semakin banyak.
 

15
BAB V
PENUTUP
V. 1. Kesimpulan

Ada banyak kelebihan yang dimiliki dari usaha yang satu ini. Salah satu kelebihan dari usaha
rumah makan adalah kebutuhan modal yang tidak terlalu besar. Anda hanya perlu menyiapkan
peralatan masak, meja dan kursi tempat pengunjung makan.

Bahan baku yang dibutuhkan dalam usaha rumah makan juga tidak terlalu mahal. Semua dapat
Anda peroleh dengan mudah di pasar tradisional.

Selain modal yang kecil, usaha rumah makan memiliki waktu yang fleksibel. Memang semua
tergantung menu yang ditawarkan di  rumah makan Anda.
Anda bisa fokus kepada pengunjung untuk makan pagi, makan siang atau makan malam saja.
Tapi jika Anda memang ingin meraup penghasilan lebih, Anda bisa membuka usaha rumah
makan ini dari pagi sampai malam.

Margin keuntungan yang dapat diraih dari usaha rumah makan juga sangat besar. Rata-rata
keuntungan yang dapat diraih oleh rumah makan berkisar antara 30-50% dari omset penjualan.
Hal ini dapat terwujud karena usaha rumah makan merupakan usaha jasa pengolahan makanan
dan penyajiannya. Otomatis keuntungan yang diraih bisa sangat besar.

V. 2. Saran
Kesuksesan dalam usaha rumah makan kembali pada diri Anda sendiri. Dengan penanganan
yang tepat dan ciri khas tersendiri, Anda akan meraih kesuksesan di dalam usaha ini.
Selamat menjadi usahawan sejati.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://bisnisukm.com/tips-membuka-rumah-makan.html
http://www.anneahira.com/usaha-rumah-makan.htm
http://ittabellaswan.blogspot.com/2010/10/paper-usaha-catering.html 
http://arina.host22.com/Pengertian_Wira_Usaha.html 
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/paper-kewirausahaan/ 

17

You might also like