Professional Documents
Culture Documents
1 2
DAFTAR ISI BAB XII. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3 4
KEPUTUSAN 5. Keputusan Mendiknas R.I.. Nomor
DEKAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU : 150/O/2002
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO 6. Keputusan Mendiknas R.I. Nomor
NOMOR : 123/SK/H.29.5/PP/2009 : 232/U/2000
7. Keputusan Mendiknas R.I. Nomor
Tentang : 045/U/2002
8. Keputusan Rektor Unhalu Nomor :
DOKUMEN JAMINAN MUTU KEGIATAN AKADEMIK 145/SK/J29/PP/2006
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU 9. Keputusan Rektor Unhalu Nomor :
PENGETAHUAN ALAM 43/SK/J29/KP/2007
UNIVERSITAS HALUOLEO 10. Keputusan Rektor Unhalu Nomor :
89/SK/J29/LL/2007
DEKAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU Memperhatikan : 1. Keputusan Rektor Universitas
PENGETAHUAN ALAM Haluoleo Nomor: 89 / SK / J29 /
LL / 2007, tentang Dokumen
Menimbang : a Bahwa untuk meningkatkan mutu Jaminan Mutu Akademik
penyelenggaraan Tridharma Universitas Haluoleo.
Perguruan Tinggi di lingkungan 2. Hasil Lokakarya panduan
Fakultas Matematika dan Ilmu penjaminan mutu FMIPA Unhalu
Pengetahuan Alam maka tanggal 14 s.d. 16 Agustus 2008.
dipandang perlu adanya Dokumen 3. Hasil rapat senat FMIPA Unhalu
Jaminan Mutu Kegiatan Akademik tanggal 19 Januari 2009 dan
sebagai landasan untuk pencapaian tanggal 29 Januari 2009
Visi dan Misi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam MEMUTUSKAN
Universitas Haluoleo.
b Bahwa untuk maksud tersebut pada Menetapkan :
point (a) perlu ditetapkan melalui Pertama : Menetapkan Dokumen Jaminan Mutu
Surat Keputusan Dekan. Kegiatan Akademik Fakultas
Meningat : 1. Undang-Undang Nomor : 20 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tahun 2003 Universitas Haluoleo, seperti tersebut
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 60 pada lampiran surat keputusan ini.
Tahun 1999 Kedua : Dokumen Jaminan Mutu Kegiatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Akademik FMIPA Unhalu yang
Tahun 2005 dimaksud terdiri dari (1) Kebijakan
4. Keputusan Presiden R.I. Nomor : Akademik FMIPA Unhalu, (2) Standar
37 Tahun 1981 Akademik FMIPA Unhalu, (3) Manual
5 6
Mutu Akademik FMIPA Unhalu, (4)
Manual Prosedur Implementasi Jaminan
Mutu Akademik FMIPA Unhalu,
sebagaimana tercantum pada lampiran I,
II, III, dan IV keputusan ini.
Ketiga : Menyebarluaskan dan memberlakukan
Dokumen Jaminan Mutu Kegiatan
Akademik pada seluruh unit lingkup
FMIPA Unhalu, dalam rangka
menciptakan penyelenggaraan akademik
secara berkualitas
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kendari
Pada Tanggal : 12 Februari 2009 LAMPIRAN 1:
KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FMIPA
Dekan,
UNIVERSITAS HALUOLEO
Tembusan :
1. Rektor Universitas Haluoleo
2. Para Pembantu Rektor Unhalu
3. Ketua LJMMEP Unhalu
4. Para Pembantu Dekan FMIPA Unhalu
5. Para Ketua Jurusan lingkup FMIPA Unhalu
6. Kepala Bagian TU FMIPA
7. Kepala Perpustakaan FMIPA Unhalu
8. Para Kepala Laboratorium Jurusan lingkup FMIPA Unhalu
9. Para Ketua Program Studi Lingkup FMIPA Unhalu
10. Para Kepala Sub Bagian FMIPA Unhalu
7 8
BAB I BAB II
PENDAHULUAN ARAH KEBIJAKAN
9 10
PENDIDIKAN tinggi serta memiliki semangat kewirausahaan baik
secara mandiri maupun secara kolektif.
Misi dan tujuan
Sumberdaya
6. Memberikan dorongan dan dukungan dalam
penyusunan dan pengembangan Standar Akademik 14. Mendorong staf pengajar untuk meningkatkan
kompetensi dalam penguasaan bahan ajar dan metode
menuju Standar Internasional.
pembelajaran berbasis penelitian secara kreatif dan
7. Menumbuhkembangkan semua program studi di
FMIPA Unhalu untuk mencapai taraf internasional inovatif.
dalam pengembangan IPTEKS. 15. Mengedepankan konsep keterpaduan antar bidang
ilmu MIPA, kesehatan, dan terapannya.
8. Menjadikan FMIPA Unhalu sebagai pusat layanan
16. Meningkatkan sarana dan prasarana akademik
penelitian, pendidikan dan pelatihan, konsultasi dan
terutama yang berbasis teknologi informasi untuk
jasa dalam bidang keilmuan MIPA dan terapannya.
peningkatan mutu sivitas akademika dan lulusan
9. Meningkatkan peran FMIPA Unhalu dalam
FMIPA Unhalu
pengembangan ilmu dasar untuk menunjang dunia
industri, teknologi informasi dan komunikasi,
kesehatan, ekonomi dan ilmu-ilmu lain, serta kualitas
Evaluasi Program
lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat,
dan Bangsa Indonesia. 17. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas secara
10. Menghasilkan lulusan yang unggul dan kompeten berkesinambungan pada seluruh program yang
secara intelektual, beretika, serta memiliki semangat dikembangkan, selalu dievaluasi dengan baku mutu
kewirausahaan dengan komitmen dan etos kerja yang yang relevan.
tinggi. 18. Evaluasi dilakukan secara sistematik, terstruktur,
periodik dan berkesinambungan.
Program Pendidikan 19. Dengan memperhatikan asas manfaat dan
11. Merumuskan usulan sistem penerimaan mahasiswa perkembangan IPTEKS, suatu program studi dapat
baru yang berkualitas dengan selalu mengutamakan ditutup dan dibuka dalam rangka efisiensi dengan
prestasi, kompetensi, transparansi dan akuntabilitas. mengacu pada peraturan yang berlaku.
12. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui
pengembangan kurikulum yang berdasarkan pada
nilai moral dan etika, serta pengembangan softskills Kelembagaan
sebagai penunjangnya. 20. Pengembangan program pendidikan di FMIPA
13. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana Unhalu lebih diarahkan pada program sarjana,
akademik agar diperoleh kualitas lulusan yang pascasarjana, profesi, dan vokasi.
kompeten dengan nilai tawar dan daya saing yang
11 12
21. Untuk mencapai standar internasional, kelembagaan 29. Memberdayakan dan memfasilitasi peneliti untuk
FMIPA Unhalu perlu dikembangkan secara sistematis mempublikasikan hasil penelitian, baik melalui
dan berkesinambungan. diseminasi maupun dalam jurnal nasional
22. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan terakreditasi dan internasional.
tinggi, lembaga non pendidikan, dan industri baik
tingkat nasional maupun internasional.
Sumberdaya
PENELITIAN 30. Sivitas akademika didorong untuk berpartisipasi aktif
dalam penelitian kolaboratif dan kompetitif baik
Misi dan Tujuan nasional maupun internasional dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
23. Menumbuhkembangkan budaya penelitian sebagai
31. Mengembangkan jalinan-kerja yang menjamin
dasar pelaksanaan pendidikan dan pengabdian kepada
kesinambungan proses regenerasi peneliti.
masyarakat.
24. Mendorong penelitian multidisiplin-kolaboratif untuk
mengembangkan bidang ilmu dan mengangkat Evaluasi Program
reputasi FMIPA Unhalu.
32. Menumbuh-kembangkan standar pengukuran
relevansi dan kualitas hasil penelitian berdasarkan
Program Penelitian apresiasi dunia internasional melalui publikasi,
presentasi ilmiah atau pemanfaatan langsung di
25. Mendorong penelitian berwawasan global baik secara
masyarakat.
perorangan, kelompok atau kelembagaan untuk
mengangkat citra FMIPA Unhalu.
26. Mengembangkan sistem penghargaan bagi sivitas Kelembagaan
akademika untuk terciptanya suasana penelitian yang
kompetitif dan kondusif. 33. Penelitian dilakukan secara perorangan atau
27. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kelembagaan oleh unit-unit kerja yang ada, di bawah
penelitian untuk aktualisasi kompetensi bidang koordinasi FMIPA Unhalu.
keilmuan dan pengembangan kepribadian mahasiswa. 34. FMIPA Unhalu secara sistematis dan terstruktur
28. Penelitian diarahkan untuk kemajuan ilmu mengembangkan kerjasama dan aliansi strategis, baik
pengetahuan, perolehan hak paten, pengembangan nasional maupun internasional, untuk peningkatan
industri dan kesejahteraan masyarakat dengan kualitas, kapasitas, kuantitas dan pendanaan
memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber penelitian.
daya alam.
13 14
35. Pendanaan, royalti atas HAKI dan pemanfaatan hasil Sumberdaya
penelitian diatur dalam peraturan yang jelas dan 40. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
transparan. mengikutsertakan sivitas akademika, masyarakat dan
lembaga/instansi yang terkait.
15 16
BAB III BAB IV
ASAS PENYELENGGARAAN PENUTUP
Asas penyelenggaraan kebijakan akademik di 47. Untuk tahun pertama pelaksanaan Kebijakan
FMIPA Unhalu merupakan prinsip utama yang menjadi Akademik 2009-2014, FMIPA Unhalu melakukan
pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, langkah-langkah persiapan, penyesuaian dan berbagai
dan evaluasi kegiatan akademik yang meliputi: hal yang dianggap perlu.
43. Asas transparansi dan akuntabilitas, yaitu bahwa 48. Kebijakan Akademik 2009-2014, perlu
semua penyelenggaraan kebijakan akdemik bersifat disosialisasikan secara luas untuk menjamin
terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan dalam keberhasilan pelaksanaannya.
lingkungan akademik yang kondusif dan dinamis. 49. Penerapan Kebijakan Akademik 2009-2014 untuk
44. Asas kualitas dan kebersamaan, yaitu bahwa mewujudkan visi FMIPA Unhalu dapat dilengkapi
kebijakan akademik diselenggarakan dengan dengan peraturan tambahan yang lebih rinci apabila
mengedepankan kualitas masukan, proses dan dipandang perlu.
keluaran yang terpadu, terarah dan terstruktur sesuai
dengan visi dan misi fakultas.
45. Asas hukum dan kerakyatan, yaitu bahwa
penyelenggaraan kegiatan akademik harus taat pada
hukum dan mampu menjamin terakomodasinya
kepentingan masyarakat luas tanpa harus
mengorbankan idealisme ilmiah.
46. Asas kesetaraan, kemandirian dan manfaat, yaitu
bahwa kebijakan akademik diselenggarakan atas
dasar persamaan hak yang didasarkan pada
kemampuan fakultas untuk memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi sivitas akademika, bangsa dan
negara dengan mendayagunakan potensi dan sumber
daya yang tersedia.
17 18
BAB I
PENDAHULUAN
Misi
FMIPA Unhalu :
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan
lulusan yang bermoral dan mampu bersaing dalam
pasar kerja.
2. Menyelenggarakan layanan matakuliah ilmu-ilmu
dasar yang berkualitas.
3. Melaksanakan penelitian untuk menghasilkan karya
ilmiah yang bermanfaat pada pengembangan sains
dan kesehatan serta pengelolaan potensi daerah.
4. Menerapkan dan menyebarluaskan hasil-hasil
penelitian yang terkait dengan sumber daya alam
daerah untuk kemaslahatan umat manusia.
5. Menyelenggarakan manajemen yang akuntabel dan
transparan.
Tujuan Pendidikan
FMIPA Unhalu:
6. Menghasilkan lulusan yang bermoral dan mampu
bersaing dalam pasar kerja.
7. Menciptakan suasana akademik yang kondusif.
8. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung.
21 22
9. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kuliah BAB III
layanan. KURIKULUM PROGRAM STUDI
10. Meningkatkan koordinasi dengan fakultas yang
dilayani dan instansi terkait.
11. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian 17. Kurikulum harus memuat matakuliah yang sesuai
12. Menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat. dengan ciri khas program studi dan kebutuhan
13. Meningkatkan penerapan hasil-hasil penelitian stakeholder.
kepada masyarakat. 18. Kurikulum harus memuat berbagai matakuliah
14. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dasar yang merupakan wahana utama terhadap
manajemen. kompetensi program studi sehingga dapat
15. Meningkatkan penggunaan sistem informasi membekali lulusan dengan kemampuan untuk
manajemen. mengikuti pendidikan seumur hidup dan
16. Mengembangkan organisasi fakultas. mengembangkan kemampuan diri.
19. Kurikulum harus memuat berbagai matakuliah
keahlian yang merupakan pendukung kompetensi
program studi sehingga dapat membekali lulusan
dengan kemampuan untuk mengikuti pendidikan
seumur hidup, mengembangkan kemampuan diri,
dan dapat menerapkan keahliannya.
20. Kurikulum harus disusun secara berkesinambungan
dan berimbang antara mata kuliah dasar dan mata
kuliah keahlian.
21. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk
memenuhi minat dan melancarkan studi mahasiswa.
22. Kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester
dan dievaluasi paling lama lima tahun sekali.
23. Kurikulum harus bersifat komprehensif dan
fleksibel dalam mengadaptasi perkembangan
IPTEKS.
24. Kurikulum S1 harus menyajikan berbagai
matakuliah dengan jumlah total matakuliah
sekurang-kurangnya setara dengan 160 sks
25. Untuk menyelesaikan program sarjana, mahasiswa
harus lulus semua matakuliah wajib ditambah
23 24
matakuliah pilihan, sehingga secara keseluruhan BAB IV
minimal setara dengan 144 sks dan maksimal 160 PROSES PEMBELAJARAN DAN EVALUASI
sks dengan indeks prestasi kumulatif minimum 2,0. HASIL STUDI
26. Untuk menyelesaikan program diploma, mahasiswa
harus lulus semua matakuliah wajib yang setara
dengan 110 sks. Proses Pembelajaran
27. Setiap matakuliah harus mempunyai Rencana
29. Proses pembelajaran harus melibatkan mahasiswa
Program Pembelajaran (RPP) yang dapat diakses
Proses pembelajaran harus diarahkan pada
mahasiswa dan evaluator.
pendekatan kompetensi supaya dapat menghasilkan
28. RPP harus disetujui dan disahkan Program Studi
lulusan yang:
serta dievaluasi paling lama 2 tahun sekali.
a. Mudah beradaptasi
b. Memiliki motivasi
c. Kreatif dan inovatif
d. Mandiri
e. Mempunyai etos kerja yang tinggi
f. Memahami arti belajar seumur hidup
g.Berpikir logis dalam menyelesaikan
masalah.secara aktif.
30. Proses pembelajaran harus diarahkan agar
mahasiswa mencapai kematangan akademik dan
kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan
aktivitas intelektual berupa berpikir,
berargumentasi, mempertanyakan, meneliti dan
memprediksi.
31. Proses pembelajaran harus dipahami sebagai
keterlibatan mahasiswa secara aktif, mendalam dan
bersungguh-sungguh untuk mencapai pemahaman
konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan
oleh pengajar. Mahasiswa harus ikut serta secara
aktif merumuskan tujuan belajarnya dan berupaya
mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
32. Proses pembelajaran harus mengarahkan
mahasiswa untuk memahami perkembangan
25 26
IPTEKS dan mencari informasi langsung ke sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus
sumbernya. bagi mahasiswa dari yang mampu belajar dengan
33. Proses pembelajaran harus mengarahkan cepat sampai yang lambat.
mahasiswa agar mampu mengolah informasi 43. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui
menjadi pengetahuan. lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan
34. Proses pembelajaran harus mengarahkan penerapannya.
mahasiswa agar mampu menggunakan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah.
35. Proses pembelajaran harus mengarahkan Evaluasi Hasil Studi
mahasiswa agar mampu mengkomunikasi-kan
44. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai
pengetahuan kepada pihak lain.
suatu kebijakan yang adil, bertanggung jawab dan
36. Proses pembelajaran harus meningkatkan rasa
berkesinambungan tentang evaluasi hasil studi.
ingin tahu mahasiswa.
45. Seluruh kebijakan evaluasi hasil studi harus
37. Proses pembelajaran harus diarahkan pada
disosialisasikan kepada seluruh staf akademik.
keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten
46. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi harus
dan bertanggungjawab sesuai dengan tujuan
ditinjau secara periodik, didasarkan pada data
pendidikan.
keberhasilan dan kegagalan selama
38. Proses pembelajaran harus direncanakan secara
pengimplementasian kebijakan sebelumnya
sistematis dengan merujuk pada perkembangan
termasuk temuan dari penguji eksternal dalam
mutakhir metode pembelajaran.
rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil
39. Proses pembelajaran harus dilakukan secara efektif,
dan bertanggung jawab.
dengan memperhatikan semua kelompok
47. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai
mahasiswa, termasuk yang cacat fisik.
prosedur yang mengatur tentang transparansi sistem
40. Proses pembelajaran harus diarahkan agar
evaluasi hasil studi, baik untuk penilaian formal
mahasiswa dapat mengembangkan belajar mandiri
(ujian tengah semester, ujian akhir semester,
dan belajar kelompok dengan proporsi yang wajar.
responsi dll) maupun penilaian berkesinambungan
41. Metode pembelajaran seharusnya bervariasi,
(Pekerjaan Rumah, kuis, tugas kelas/kelompok,
inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan
antusiasme dalam diskusi kelas/kelompok maupun
perkuliahan, dengan menggunakan fasilitas,
dalam menjawab pertanyaan di kelas/kelompok dll).
peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif
48. Semua staf akademik harus mengembalikan hasil
dan efisien.
penilaian tepat waktu, untuk memperoleh umpan
42. Irama proses pembelajaran seharusnya
balik dan harus didokumentasikan secara baik.
memperhatikan sifat alamiah kurikulum,
kemampuan mahasiswa dan pengalaman belajar
27 28
49. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai BAB V
prosedur yang mengatur tentang mekanisme PENGEMBANGAN STAF AKADEMIK
penyampaian ketidakpuasan mahasiswa.
50. Pengaturan penilaian harus meliputi semua tujuan
dan aspek kurikulum yang diajarkan. 56. Pengembangan staf akademik harus mengacu pada
51. Seperangkat metode penilaian harus disiapkan dan kebutuhan penyelenggaraan kurikulum.
dipakai secara terrencana untuk tujuan diagnostik, 57. Komposisi staf akademik harus sesuai dengan
formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi kebutuhan kurikulum dalam hal kualifikasi staf,
pembelajaran yang digunakan. pengalaman, bakat, umur, status dan sebagainya.
52. Prosedur yang dipakai secara berkala untuk 58. Penerimaan dan promosi staf akademik harus
memastikan skema-skema penilaian harus sahih, dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan, moralitas,
dapat diandalkan dan diterapkan dengan adil. integritas dan kesesuaian dengan peraturan yang
53. Kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa harus berlaku.
dipantau dan direkam secara sistematis, konsisten, 59. Pengembangan staf harus diidentifikasi secara
serta diumpanbalikkan kepada mahasiswa dan sistematis sesuai dengan aspirasi individu dalam
diperbaiki secara berkala. kerangka kebutuhan kurikulum dan kelembagaan.
54. Kehandalan dan kesahihan metode penilaian harus 60. Pengembangan staf akademik harus
didokumentasikan dan dievaluasi secara periodik. memperhatikan rasio dosen terhadap mahasiswa
55. Metode penilaian yang baru harus dikembangkan yang dilayani.
dan diuji kehandalan dan kesahihannya. 61. Staf akademik harus difungsikan secara efektif:
a. Peran dan hubungan kelembagaan harus
didefinisikan dan dimengerti dengan baik.
b. Tugas-tugas yang diberikan kepada staf harus
sesuai dengan kualifikasi, pengalaman dan bakat
yang dimiliki. Proses kaji-ulang, konsultasi dan
pemenuhan kebutuhan kelembagaan harus
dilaksanakan.
62. Kinerja dosen harus dievaluasi secara periodik
berdasarkan Full Time Equivalence (FTE).
63. Staf akademik dan staf pendukung harus diberi
kesempatan untuk melakukan aktivitas untuk
kepentingan pengembangan diri sesuai dengan
kebutuhan yang ada.
29 30
64. Staf akademik harus mampu mengidentifikasi BAB VI
kebutuhan dan rencana untuk pengembangan yang MAHASISWA
berkelanjutan.
65. Staf akademik harus mampu menggunakan
berbagai metode pengajaran dan pembelajaran serta 71. Fakultas bersama universitas harus mempunyai
memilih yang paling cocok untuk mencapai kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru
outcome pembelajaran yang dikehendaki. berdasarkan kesempatan yang sama.
66. Manajemen waktu dan sistem insentif harus 72. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai
dikaitkan dengan kualitas pengajaran dan prosedur seleksi di tingkat program studi yang
pembelajaran memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi
67. Staf akademik seharusnya mampu merancang dan syarat-syarat spesifik yang ditentukan.
melaksanakan program pembelajaran yang efektif, 73. Fakultas/jurusan/program studi harus menentukan
sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional, jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima
regional dan internasional. disesuaikan dengan kapasitas dan fasilitas yang ada
68. Staf akademik seharusnya mampu untuk semua tahap pendidikan.
mengembangkan dan menggunakan berbagai 74. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru
macam media untuk pengajaran. harus terus-menerus dievaluasi secara reguler agar
69. Staf akademik seharusnya mampu menggunakan sesuai dengan kepentingan stakeholders.
berbagai teknik untuk menilai kerja mahasiswa dan 75. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai
mengaitkannya dengan outcome pembelajaran yang program pembimbingan akademik untuk
dikehendaki. mahasiswa.
70. Staf akademik seharusnya mampu memonitor dan 76. Fakultas/jurusan/program studi harus memotivasi
mengevaluasi kinerja pengajaran dan mengevaluasi mahasiswa agar melakukan evaluasi diri untuk
program yang dilakukan. mencapai kompetensi lulusan program studi.
77. Fakultas/jurusan/program studi seharusnya
mempunyai program konseling untuk mahasiswa.
78. Program pembimbingan akademik dan konseling
untuk mahasiswa seharusnya mempertimbangkan
latar belakang sosial dan ekonomi mahasiswa serta
permasalahan individu.
79. Fakultas/jurusan/program studi seharusnya
mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif
dalam organisasi mahasiswa dan kegiatan
ekstrakurikuler.
31 32
BAB VII BAB VIII
STANDAR KEAMANAN DAN KESEHATAN FASILITAS PEMBELAJARAN
LINGKUNGAN
87. Fasilitas pembelajaran harus dituangkan dalam
80. Fakultas harus memiliki fasilitas umum yang rencana strategis (renstra) yang meliputi sarana dan
memenuhi standar keamanan dan kesehatan prasarana yang ada serta rencana
lingkungan. pengembangannya.
81. Infrastruktur fakultas harus memenuhi persyaratan 88. Fasilitas pembelajaran harus direncanakan secara
teknis, keselamatan dan kesehatan lingkungan yang sistematis agar selaras dengan pertumbuhan
ditentukan oleh UNHALU dan departemen teknis kegiatan akademik.
terkait dengan memperhatikan akses penyandang 89. Ruang kuliah seharusnya dilengkapi dengan sarana
cacat. multimedia.
82. Fakultas bersama jurusan harus merancang fasilitas 90. Laboratorium harus mempunyai fasilitas yang
pembelajaran dengan mengacu standar sejalan dengan perkembangan IPTEKS dan fasilitas
internasional. kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja.
83. Fakultas bersama jurusan harus menyusun 91. Peralatan di ruang laboratorium harus dilengkapi
prioritas pengembangan fasilitas sesuai dengan dengan instruksi kerja yang jelas sehingga tidak
kompetensi masing-masing dengan memperhatikan terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan bahaya
aspek keamanan dan kesehatan lingkungan. atau kerusakan.
84. Dosen dan staf pendukung harus berusaha 92. Fakultas harus mempunyai ruang kuliah,
maksimal menciptakan lingkungan kerja yang laboratorium dan perpustakaan yang dilengkapi
kondusif . dengan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi
85. Dosen dan staf pendukung harus berusaha untuk mendukung kemajuan proses pembelajaran.
maksimal untuk menciptakan lingkungan psikologis 93. Perpustakaan fakultas harus membuka pelayanan
yang mendukung proses pembelajaran efektif dan minimal 8 jam pada setiap hari kerja.
efisien. 94. Perpustakaan fakultas seharusnya dilengkapi
86. Dosen harus berusaha maksimal untuk dengan fasilitas peminjaman antar perpustakaan,
mengembangkan intelektualitas, perasaan, sikap, baik internal maupun eksternal.
dan nilai-nilai kemanusiaan yang 95. Perpustakaan fakultas seharusnya memiliki dewan
bertanggungjawab. penasehat yang memberi masukan tentang
perencanaan pengembangan perpustakaan.
96. Fasilitas fisik untuk aktivitas pembelajaran ekstra-
kurikuler mahasiswa seharusnya disediakan sesuai
33 34
dengan perkembangan kegiatan dan kebutuhan BAB IX
mahasiswa. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
97. Semua fasilitas fisik dan peralatan pembelajaran MASYARAKAT
harus dipelihara secara baik dan teratur.
98. Fakultas seharusnya memiliki pusat komputer yang Penelitian
dilengkapi dengan sistem jaringan intranet dan
99. Penelitian harus dilakukan untuk menunjang dan
internet.
menjadi bagian terpadu dari kegiatan pendidikan,
pengajaran, dan pengabdian pada masyarakat sesuai
dengan program universitas penelitian.
100. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian harus
ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan UNHALU
dengan memperhatikan masukan dari pihakpihak
terkait.
101. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan standar
mutu yang telah ditentukan oleh UNHALU dan
kaidah-kaidah serta etika dalam bidang keilmuan
masing-masing.
102. Hasil penelitian harus disebarluaskan dalam media
cetak dan elektronik yang mudah diakses oleh
masyarakat luas. Penelitian seharusnya melibatkan
peran serta mahasiswa.
103. Penelitian seharusnya meliputi penelitian dasar,
terapan, dan rancangan percobaan sesuai dengan
perkembangan IPTEKS.
104. Penelitian seharusnya dilakukan secara lintas ilmu
(interdisciplinary).
105. Penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan
baku mutu penelitian nasional maupun
internasional.
106. Fakultas seharusnya mendukung dana dan fasilitas
untuk diseminasi hasil penelitian, baik di tingkat
nasional maupun internasional.
35 36
107. Fakultas seharusnya mendukung para peneliti Pengabdian Kepada Masyarakat
untuk meningkatkan kegiatan penelitian yang
berkualitas. 115. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan
108. Fakultas seharusnya menciptakan sistem dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan
penghargaan bagi para peneliti yang berhasil. pengembangan serta penyebarluasan IPTEKS.
109. Dosen harus dapat menegakkan dan menjaga etika, 116. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada
moral, dan kualitas ilmiah dalam melakukan dan masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan misi
mempublikasikan penelitian secara dan tujuan lembaga dengan memperhatikan
bertanggungjawab. masukan dari pihak-pihak terkait.
110. Dosen harus aktif mengajukan usulan penelitian 117. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan
untuk mendapatkan sumber dana penelitian melalui sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan oleh
prosedur institusional. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
111. Fakultas seharusnya dapat menciptakan hubungan UNHALU.
kerjasama penelitian dengan universitas dan 118. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan
lembaga lain di dalam dan luar negeri untuk sesuai atau dengan merujuk pada kebutuhan nyata
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil dalam masyarakat.
penelitian. 119. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya
112. Fakultas seharusnya proaktif dalam menjalin melibatkan peran serta mahasiswa.
kerjasama penelitian dengan dunia industri sebagai 120. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat
landasan kerjasama yang saling menguntungkan. memberikan pencerahan dan peningkatan
113. Fakultas seharusnya menyelenggarakan pelatihan, kesejahteraan masyarakat.
seminar, lokakarya, dan aktivitas lain guna 121. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat
meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian. memberikan umpan balik untuk kegiatan
114. Fakultas seharusnya berusaha untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran maupun penelitian.
paten hasil penelitian dan membangun kerjasama 122. Fakultas seharusnya menjalin hubungan dengan
dengan industri untuk memperoleh sumber dana instansi dan praktisi lain dalam meningkatkan
penelitian lebih lanjut. kinerja dan manajemen pengabdian kepada
masyarakat.
123. Fakultas seharusnya menyediakan unit pelayanan
yang mampu menampung kegiatan antar disiplin
untuk secara bersama melakukan pengabdian
kepada masyarakat dengan sumber dana bersama.
124. Fakultas harus dapat memotivasi sivitas akademika
dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat
37 38
untuk mentransfer pengetahuan, inovasi serta BAB X
memfasilitasi proses pengembangan sumberdaya KODE ETIK AKADEMIK
manusia.
125. Fakultas seharusnya dapat menciptakan program
kegiatan pelayanan kepada masyarakat. 129. FMIPA menggunakan Kode Etik Akademik
126. Fakultas seharusnya dapat membantu mencarikan Universitas Haluoleo.
informasi pekerjaan yang sesuai bagi mahasiswa, 130. Fakultas harus mensosialisasikan Kode Etik
dan meyakinkan kepada stakeholders tentang Akademik kepada dosen, tenaga administrasi,
kebutuhan ketrampilan untuk bidang tertentu. tenaga penunjang dan mahasiswa untuk
127. Fakultas seharusnya dapat menawarkan jasa dilaksanakan.
pelayanan konsultasi kepada masyarakat dengan 131. Fakultas harus mengembangkan sistem yang dapat
melibatkan mitrakerja yang sesuai. memberikan penghargaan bagi yang patuh dan
128. Fakultas seharusnya dapat menyebarluaskan hasil- sanksi bagi yang melanggar Kode Etik Akademik
hasil pengabdian dalam media cetak/elektronik 132. Fakultas dan jurusan harus mempunyai program
yang mudah diakses oleh masyarakat luas. yang jelas untuk meningkatkan kesadaran
melaksanakan Kode Etik Akademik bagi semua
sivitas akademika.
39 40
BAB XI BAB XII
PENINGKATAN MUTU BERKELANJUTAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN
41 42
kepada staf akademik yang aktif dalam
pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu.
147. Fakultas/Jurusan/Laboratorium/Program Studi
harus memiliki program audit mutu akademik,
audit keuangan dan audit sumber daya manusia.
148. Fakultas/Jurusan/Laboratorium/Program Studi
harus memiliki sistem manajemen informasi untuk
mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efisien dan akuntabel.
149. Perencanaan pengembangan program studi harus
didasarkan pada evaluasi diri dengan mengacu pada
visi-misi dan tujuan universitas, fakultas, jurusan,
laboratorium, dan program studi, serta kemajuan LAMPIRAN 3
IPTEKS dan tuntutan kebutuhan masyarakat. MANUAL MUTU AKADEMIK FMIPA
150. Perencanaan pengembangan program studi harus
dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca,
UNIVERSITAS HALUOLEO
dimengerti dan diakses oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
43 44
BAB I 5. Evaluasi terhadap program pendidikan harus
KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK dilakukan secara sistematik, terstruktur, periodik,
FMIPA UNIVERSITAS HALUOLEO dan berkesinambungan dengan menggunakan alat
ukur yang dapat diterima masyarakat secara
nasional dan dikembangkan dalam kerangka
A. Kebijakan Umum percepatan Unhalu menjadi universitas yang maju
1. Pendidikan di Fakultas Matematika dan Ilmu dan mandiri di Indonesia.
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Haluoleo 6. Peningkatan mutu pendidikan di FMIPA Unhalu
(Unhalu) ditujukan untuk menghasilkan lulusan didasarkan pada 5 pilar kebijakan pengembangan
yang bermoral, unggul secara intelektual, adaptif proses pembelajaran, yaitu:
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, a. materi pembelajaran lebih didekatkan pada
teknologi, dan seni (IPTEKS), kompeten, serta persoalan nyata, melatih identifikasi
mempunyai komitmen dan etos kerja yang tinggi. persoalan, dan strategi penyelesaian;
2. Pengelolaan pendidikan di FMIPA Unhalu b. integrasi antara ilmu dasar dan ilmu terapan
didorong oleh kesadaran internal (internally yang saling mendukung untuk pemahaman
driven) untuk mencapai peningkatan mutu yang implementasinya;
berkesinambungan. c. perspektif lokal, regional, dan nasional yang
3. Pengembangan program pendidikan mengacu berbasis pemahaman keunggulan lokal,
pada rencana strategis FMIPA Unhalu dan selalu regional, dan nasional dalam rangka persiapan
disertai dengan inovasi metode dan substansi kerjasama jejaring kepakaran;
pembelajaran serta peningkatan infrastruktur, d. pemanfaatan teknologi informasi dan
perangkat lunak, dan perangkat keras yang komunikasi yang tersedia;
diperlukan. Pengembangan dalam jangka e. inovasi yang membuka akses peningkatan
menengah dan panjang diarahkan untuk menjadi kreativitas.
trend setter di tingkat nasional dan memberikan 7. Dalam rangka efisiensi, suatu program studi dapat
kontribusi pada standar akademik program sejenis ditutup sementara dan dibuka kembali sesuai
di tingkat regional. dengan tingkat kebutuhan yang ada. Keputusan
4. Pelaksanaan pendidikan di FMIPA Unhalu pembukaan dan penutupan tersebut harus
dirancang dengan mempertimbangkan pergeseran ditempuh melalui langkah evaluasi yang mampu
paradigma pendidikan dari pengajaran yang mengelompokkan secara objektif program studi
berpusat pada dosen menuju pengajaran yang yang potensial untuk dikembangkan ke taraf mutu
berorientasi pada terbangkitnya aktivitas nasional dan yang perlu ditutup karena
mahasiswa melalui pengayaan dan pemanfaatan keberadaannya justru akan memberikan beban
teknologi informasi. moral, finansial, dan institusional.
45 46
8. Pengembangan dan pemeliharaan fasilitas BAB II
penunjang pembelajaran dilakukan secara SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK
sistematik dan periodik sesuai dengan FMIPA UNIVERSITAS HALUOLEO
perkembangan kebutuhan jaminan mutu
akademik.
A. Konsep
1. Pengertian mutu secara umum adalah kesesuaian
B. Penjaminan Mutu Akademik Internal
dengan standar, kesesuaian dengan harapan
1. Penjaminan mutu akademik internal di tingkat
stakeholders, atau pemenuhan janji yang telah
fakultas, jurusan, program studi, dan unit
diberikan. Mutu pendidikan di Unhalu dipahami
pelaksana lainnya dilakukan untuk menjamin:
sebagai pencapaian tujuan pendidikan dan
a. kepatuhan terhadap kebijakan mutu akademik,
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan sesuai
standar akademik, peraturan akademik,
rencana strategis dan standar akademik.
manual mutu akademik, serta manual
Pencapaian tujuan ini menyangkut aspek
prosedur;
masukan, proses, keluaran, serta nilai dan derajat
b. kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi
kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan (degree
sesuai dengan program studinya;
of excellence). Untuk FMIPA Unhalu, pencapaian
c. kepastian bahwa setiap mahasiswa memiliki
tujuan ini diutamakan pada tercapainya mutu
pengalaman belajar sesuai dengan spesifikasi
program studi; lulusan yang unggul dalam pemahaman konsep
d. relevansi program pendidikan, penelitian, dan dan implementasinya dalam penelitian sains dasar
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan untuk mendukung pengembangan IPTEKS.
kebutuhan stakeholders. 2. Mutu pendidikan FMIPA Unhalu bersifat proaktif
2. Penjaminan mutu akademik internal FMIPA dalam arti lulusan Unhalu mampu secara terus-
Unhalu merupakan tanggung jawab pimpinan menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan
fakultas, jurusan, program studi, dosen, dan unsur ilmu dan teknologi serta realitas sosial-budaya
penunjang akademik lainnya sesuai dengan yang terus berkembang secara dinamis. Mutu
pendidikan di FMIPA Unhalu juga menyangkut
tupoksinya. Sasaran penerapan sistem penjaminan
mutu akademik harus ditetapkan dan dituangkan aspek pelayanan administratif, sarana/prasarana,
dalam Rencana Strategis dan Rencana Program, organisasi, dan manajemen yang dapat memenuhi
Kegiatan, dan Anggaran Tahunan masing-masing harapan sivitas akademika serta masyarakat
unit kerja. (orang tua mahasiswa, pengguna lulusan, dan
masyarakat luas).
3. Sistem penjaminan mutu akademik di FMIPA
Unhalu dirancang dan dilaksanakan untuk
47 48
menjamin mutu lulusan yang memiliki BAB III
kompetensi sesuai dengan spesifikasi program ORGANISASI PENJAMINAN MUTU AKADEMIK
studi. FMIPA UNIVERSITAS HALUOLEO
B. Penerapan
1. FMIPA Unhalu menerapkan penjaminan mutu A. Tingkat Fakultas
1. Organisasi jaminan mutu akademik di tingkat
akademik secara berjenjang.
fakultas terdiri atas Senat Fakultas, Dekan,
a. Pada tingkat fakultas dirumuskan kebijakan
Pembantu Dekan I, dan Unit Jaminan Mutu
mutu akademik, standar akademik, manual
(UJM).
mutu akademik, manual prosedur, dan
2. Senat Fakultas merupakan badan normatif
panduan akademik, serta dilakukan audit mutu
tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki
akademik jurusan/program studi.
wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan
b. Pada tingkat program studi dirumuskan
peraturan universitas untuk fakultas. Senat
kompetensi lulusan dan spesifikasi program
fakultas terdiri atas Guru Besar, Dekan, Pembantu
studi serta dilakukan evaluasi diri berdasarkan
Dekan, Ketua Jurusan, dosen perwakilan jurusan,
pendekatan Outcome Based Education.
Kepala Perpustakaan Fakultas, dan Kepala
2. Dalam pengembangan dan penerapan sistem
Laboratorium Jurusan. Tugas Senat Fakultas
penjaminan mutu, FMIPA Unhalu memilih
pendekatan fasilitating, empowering, and adalah:
enabling, seperti tercantum dalam Pedoman a. merumuskan rencana dan kebijakan akademik
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Departemen fakultas;
Pendidikan Nasional, DIKTI 2003. Unit Jaminan b. melakukan penilaian prestasi dan etika
Mutu bertugas membantu fakultas dalam akademik, kecakapan, serta integritas
mengembangkan sistem penjaminan mutu di kepribadian dosen di lingkungan fakultas;
semua unit pelaksana kegiatan dan dikoordinir c. merumuskan norma dan tolok ukur bagi
oleh Pembantu Dekan I. penyelenggaraan fakultas, serta menilai
pelaksanaan tugas pimpinan fakultas;
3. Pelaksanaan penjaminan mutu akademik FMIPA
Unhalu dijelaskan lebih rinci dalam Manual d. memberikan pendapat dan saran untuk
Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu. kelancaran pengelolaan fakultas.
3. Dekan bertanggung jawab atas:
a. penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat;
b. pembinaan tenaga akademik, tenaga
administrasi, dan mahasiswa;
49 50
c. terjaminnya mutu akademik di fakultas. 10. UJM mengadakan rapat minimal dua kali dalam
Dalam mengemban tanggung jawab akademik, satu semester;
Dekan dibantu oleh Pembantu Dekan I. 11. UJM membantu Pembantu Dekan I dalam
pengembangan sistem penjaminan mutu akademik
4. Pembantu Dekan I bertanggung jawab atas yang mencakup:
terlaksananya: a. penjabaran Standar Akademik Unhalu ke
a. Standar akademik fakultas; dalam Standar Akademik FMIPA;
b. Manual mutu akademik fakultas, dan b. penjabaran Manual Mutu Akademik Unhalu
c. Manual prosedur implementasi penjaminan ke dalam Manual Mutu Akademik FMIPA;
mutu akademik fakultas yang selaras dengan c. sosialisasi sistem jaminan mutu ke semua
standar akademik, manual mutu akademik, sivitas akademika FMIPA;
dan manual prosedur di tingkat Universitas. d. pelatihan dan konsultasi kepada sivitas
5. Pembantu Dekan I bersama UJM bertugas untuk akademika FMIPA tentang pelaksanaan
melaksanakan kegiatan penjaminan mutu jaminan mutu.
akademik di tingkat fakultas.
Dalam melaksanakan tugasnya, UJM melakukan
6. Dalam melaksanakan tugasnya, UJM dibantu oleh
konsultasi dan koordinasi dengan K2JM FMIPA
Kelompok Kerja Jaminan Mutu (K2JM) pada tiap
dan LJMMEP Unhalu.
jurusan serta Tim Monev Jaminan Mutu (TMJM)
pada tiap program studi. 12. Ketua UJM mengusulkan calon Manajer Audit
7. UJM beranggotakan: Pembantu Dekan I sebagai Mutu Akademik Internal (MA-MAI) FMIPA
penanggung jawab, ketua dan sekretaris, serta kepada Dekan untuk ditetapkan dengan Surat
anggota yang terdiri atas para Ketua Jurusan dan Keputusan.
para Ketua Program Studi. 13. Tugas MA-MAI adalah:
8. Pembantu Dekan I mengusulkan Ketua dan a. membentuk tim audit mutu akademik internal;
Sekretaris UJM kepada Dekan untuk ditetapkan b. melaksanakan pelatihan audit untuk anggota
dengan Surat Keputusan. tim audit mutu akademik internal;
9. UJM bertugas untuk: c. melakukan koordinasi audit mutu akademik
a. membahas dan menindaklanjuti laporan internal terhadap Jurusan/Program Studi.
K2JM; 14. Dekan menerima laporan audit mutu akademik
b. mengakumulasikan dan mengkoordinasikan termasuk Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)
hasil evaluasi diri Jurusan/Program Studi ke dari MA-MAI FMIPA. Dekan melakukan
LJMMEP dan LKPP; koordinasi tindak lanjut atas PTK, membuat
c. mengusulkan perbaikan proses belajar keputusan dalam batas kewenangannya, serta
mengajar.
51 52
memobilisasi sumberdaya di fakultas untuk 5. K2JM beranggotakan Sekretaris Jurusan, Ketua
melaksanakan keputusan tersebut. Program Studi, dan beberapa dosen (sesuai
15. Setiap tahun Senat Fakultas menerima laporan dengan jumlah program studi).
evaluasi diri serta laporan audit mutu akademik 6. K2JM bertugas untuk:
internal dari Dekan. Senat Fakultas mempelajari a. melakukan evaluasi proses pembelajaran
kedua laporan tersebut dan menentukan kebijakan semester;
dan peraturan baru di tingkat fakultas untuk b. menyusun laporan hasil evaluasi proses
peningkatan mutu pendidikan. pembelajaran.
7. K2JM mengadakan rapat minimal dua kali dalam
satu semester. Laporan evaluasi disampaikan
B. Tingkat Jurusan/Program Studi
kepada Ketua Jurusan dan diteruskan kepada
1. Ketua Jurusan/Program Studi bertanggung jawab
Dekan untuk dibahas dalam UJM.
atas tersusunnya:
8. TMJM dibentuk pada tingkat program studi yang
a. Spesifikasi Program Studi (SPS);
merupakan kelompok kerja dosen.
b. Manual Prosedur, dan
9. Ketua TMJM dipilih di antara dosen yang
c. Instruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan
anggotanya minimal 3 orang dosen terlatih.
Standar Akademik, Manual Mutu, dan Manual
10. TMJM bertugas untuk:
Prosedur FMIPA.
a. membantu Ketua Program Studi dalam
2. Ketua Jurusan/Program Studi bertanggung jawab
atas terlaksananya: kelancaran kegiatan akademik semester;
a. proses pembelajaran yang bermutu sesuai b. memonitor dan mengevaluasi proses belajar
dengan SPS, Manual Prosedur, dan IK; mengajar yang sedang berlangsung;
b. evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran; c. membuat laporan tentang penilaian program
c. evaluasi hasil proses pembelajaran; studi dan kegiatan program studi.
d. tindakan perbaikan proses pembelajaran; 11. TMJM mengadakan rapat minimal dua kali dalam
e. penyempurnaan SPS, Manual Prosedur, dan satu semester. Laporan evaluasi disampaikan
IK secara berkelanjutan. kepada Ketua Program Studi dan diteruskan
kepada Ketua Jurusan untuk dibahas dalam
3. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Ketua
Jurusan dibantu oleh K2JM dan Ketua Program K2JM.
Studi dibantu oleh TMJM. 12. Ringkasan mengenai tanggung jawab dan
4. K2JM dibentuk pada tingkat jurusan dan dipimpin wewenang dalam sistem penjaminan mutu
oleh Sekretaris Jurusan. akademik di tingkat universitas, fakultas, dan
jurusan/program studi disajikan dalam Tabel 1.
53 54
Daftar Singkatan:
Tabel 1. Tanggung jawab dan wewenang dalam
sistem penjaminan mutu akademik 1. FMIPA = Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
tingkat universitas, fakultas, dan
2 K2JM = Kelompok Kerja Jaminan Mutu
jurusan/program studi. 3. LJMMEP = Lembaga Jaminan Mutu dan Monitoring
Penanggung
Penanggung Evaluasi Pendidikan
Jawab Sistem 4. MA-MAI = Manajer Audit Mutu Akademik Internal
Tingkat Dokumen yang Unit Jawab Sistem
Penjaminan
Dihasilkan Kerja
Mutu Akademik
Audit Mutu 5. PD I = Pembantu Dekan I (Bidang Akademik)
Akademik 6. PR I = Pembantu Rektor I (Bidang Akademik)
Internal
Universitas Kebijakan Mutu LJMMEP PR I dan Ketua MA-MAI
7. TMJM = Tim Monev Jaminan Mutu
Akademik Unhalu Unhalu LJMMEP Unhalu 8. UJM = Unit Jaminan Mutu
Standar (diusulkan 9. Unhalu = Universitas Haluoleo
Akademik Unhalu Ketua
Manual Mutu LJMMEP)
Akademik Unhalu
Manual Prosedur
Peraturan
Akademik Unhalu
Fakultas Kebijakan Mutu UJM PD I dan Ketua MA-MAI
Akademik FMIPA UJM FMIPA
FMIPA (diusulkan
Standar Ketua UJM)
Akademik
FMIPA
Manual Mutu
Akademik
FMIPA
Manual Prosedur
Panduan
Akademik
FMIPA
Jurusan/ Kompetensi K2JM Ketua Jurusan
Program Lulusan Jurusan dan Ketua
Studi Spesifikasi K2JM
Program Studi
Manual Prosedur
Instruksi Kerja
Kelompok Laporan dan TMJM Ketua TMJM
Dosen Evaluasi Kegiatan Program
Program Studi Studi
55 56
BAB I
PENDAHULUAN
57 58
BAB II
PROSEDUR IMPLEMENTASI Pembentukan K2JM 5. Ketua Jurusan mengajukan
Jurusan calon anggota K2JM. Dekan
A. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu menetapkan dan
Pembentukan Unit 1. Pembantu Dekan I FMIPA mengeluarkan Surat
Jaminan Mutu (UJM) mengajukan calon Ketua dan Keputusan pengangkatan: (a)
FMIPA Sekretaris UJM kepada Ketua K2JM Jurusan; (b)
Dekan. Anggota K2JM berdasarkan
Dekan menetapkan dan jumlah program studi yang
mengeluarkan Surat ada.
Keputusan pengangkatan: (a)
penanggung jawab Pembentukan TMJM 6. Ketua Program Studi
pelaksanaan sistem jaminan Program Studi mengajukan calon anggota
mutu akademik FMIPA; (b) TMJM minimal 3 orang dosen
Ketua, Sekretaris, dan terlatih. Dekan menetapkan
Anggota UJM FMIPA. dan mengeluarkan Surat
Keputusan pengangkatan: (a)
Pengesahan 2. Senat FMIPA mengesahkan: Ketua TMJM; (b) Anggota
Kebijakan Mutu (a) Kebijakan Mutu Akademik TMJM.
Akademik dan FMIPA; (b) Standar
Standar Akademik Akademik FMIPA. Evaluasi Proses 7. TMJM melakukan
FMIPA Pembelajaran pemantauan dan evaluasi
Semester proses pembelajaran semester
Penyusunan Manual 3. UJM dan PD I sebagai di tingkat program studi;
Mutu Akademik dan penanggung jawab K2JM melakukan pemantauan
Manual Prosedur pelaksanaan Sistem Jaminan dan evaluasi proses
FMIPA Mutu menyusun : Manual pembelajaran semester di
Mutu Akademik dan Manual tingkat jurusan.
Prosedur FMIPA.
Penyusunan Evaluasi 8. UJM menyusun laporan
Penyusunan 4. Ketua Program Studi Diri evaluasi diri dan rencana
Kompetensi Lulusan menyusun Kompetensi tindak lanjut untuk
dan Spesifikasi Lulusan dan Spesifikasi peningkatan mutu proses
Program Studi Program Studi. UJM pembelajaran serta
memberikan bantuan teknis melaporkannya kepada
dalam penyusunan tersebut. Dekan.
Perencanaan yang 9. Dekan mempelajari laporan
59 60
berorientasi pada UJM dan mencantumkan kepada Auditor Mutu
outcomes rencana tindak lanjut untuk Akademik Unhalu melalui
peningkatan proses LJMMEP.
pembelajaran kedalam
Rencana Kegiatan dan Perencanaan Audit 13. MA-MAI bersama TA-MAI
Anggaran Tahunan (RKAT) Mutu Akademik FMIPA merencanakan
pelaksanaan audit mutu
Peningkatan Mutu 10. UJM, K2JM, dan TMJM akademik.
Proses Pembelajaran melaksanakan peningkatan
mutu proses pembelajaran. Pelaksanaan Audit 14. TA-MAI FMIPA
Mutu Akademik melaksanakan audit mutu
akademik sesuai siklus audit.
B. Implementasi Audit Mutu Akademik Internal Penyerahan Laporan 15. TA-MAI menyerahkan
Audit dan Permintaan Laporan Audit dan PTK
Pengangkatan 11. Ketua UJM FMIPA Tindakan Koreksi kepada MA-MAI FMIPA
Manajer Audit Mutu mengajukan calon Manajer (PTK) yang akan diteruskan kepada
Akademik Internal Audit Mutu Akademik Dekan dengan tembusan
(MA-MAI) FMIPA Internal kepada PD I sebagai LJMMEP.
penanggung jawab Sistem
Penjaminan Mutu, dan Pelaksanaan Tindakan 16. Dekan FMIPA melakukan
selanjutnya PD I Koreksi oleh Dekan tindakan koreksi sesuai
mengusulkannya kepada dengan PTK dan melaporkan
Dekan. hasil tindakan koreksi kepada
Dekan menetapkan dan PR I Unhalu.
mengeluarkan Surat
Keputusan pengangkatan
Manajer Audit Mutu
Akademik Internal. Daftar Singkatan :
Pembentukan Tim 12. MA-MAI membentuk Tim 1. FMIPA = Fakultas Matematika dan Ilmu
Audit Mutu Audit Mutu Akademik Pengetahuan Alam
Akademik Internal Internal FMIPA dan 2. LJMMEP = Lembaga Jaminan Mutu dan Monitoring
(TA-MAI) FMIPA mengkoordinasi pelatihan Evaluasi Pendidikan
audit mutu akademik. MA- 3. MA-MAI = Manajer Audit Mutu Akademik Internal
MAI meminta bantuan teknis 4. PD I = Pembantu Dekan I (Bidang Akademik)
untuk pelatihan tersebut 5. PR I = Pembantu Rektor I (Bidang Akademik)
61 62
6 PTK = Permintaan Tindakan Koreksi
7 TA-MAI = Tim Audit Mutu Akademik Internal
8. TMJM = Tim Monev Jaminan Mutu
9. UJM = Unit Jaminan Mutu
10. Unhalu = Universitas Haluoleo
Referensi :
Dokumen Jaminan Mutu Kegiatan Akademik Universitas
Haluoleo, 2007.
63