You are on page 1of 51

c c

   




 c     
Pada masa sekarang ini komputer sangat pesat pekembangannya dan memiliki peran
yang strategis pada bidang komunikasi, transportasi, industri dan pendidikan. Komputer
sangat membantu untuk proses administrasi disetiap instansi, baik instansi pemerintah atau
pun instansi swasta. Pada dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi komputer memiliki
peran yang sangat penting yaitu sebagai alat bantu yang digunakan untuk beberapa aktivitas
pendidikan diantaranya adalah sebagai alat bantu yang digunakan untuk proses administrasi
dan alat bantu teknis untuk perkuliahan. Apalagi dewasa ini komputer telah didukung oleh
software yang membantu kegiatan-kegiatan diperkuliahan khususnya Jurusan Teknik
Informatika. Selain sebagai penunjang perkuliahan software juga digunakan oleh banyak
instansi yang terkait didalamnya. Dalam setiap pembuatan software ada tingkatan-tingkatan
pembuatan, sehimgga makin kesini software-software makin berkembang dan hampir
mendekati sempurna.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah salah satu
unsur akademik yang menjadikan mahasiswanya menjadi orang yang ahli dibidang
perkuliahan yang diambilnya. Oleh karena itu matakuliah yang disajikan kepada mahasiswa
benar-benar materi yang dibutuhkan oleh seorang yang belajar di fakultas Sains dan
Teknologi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat transaksi-transaksi yang terjadi di
sebuah konter handphone dalam transaksi itu kita melihat pembayaran dan penyerahan uang
maupun barang tidak dilakukan dengan komputer atau bisa disebut manualisasi, agar
menambah akurasi data dan meminimalkan kesalahan dalam pembuatan transaksi maka
sistem yang lama (manualisasi) perlu diganti dengan sistem yang terkomputerisasi. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dan memaksimalkan kinerja serta akurasi dari sebuah
transaksi. Ada beberapa kelemahan yang terjadi ketika melakukan transaksi diantarnya
adalah © , Sistem transaksi handphone yang masih bersifat manual, sehingga
memungkinkan terjadinya kesalahan dalam proses transaksi diantaranya adalah ada beberapa
barang yang habis dibeli tetapi uangnya tidak ada atau kita lebih memberikan kembalian.
  Pengecekan kesalahan dilakukan setelah transaksi itu selesai dilaksanakan. Masalah
akan muncul ketika ditemukan adanya kekurangan uang atau barang, terjadi kesalahan
transaksi akan menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik menjadikan permasalahan diatas
sebagai tema dari Tugas Akhir Semester dengan judul £ 
 .

     
Berdasarkan pengamatan dan penelitian ada beberapa permasalahan yang bisa di
identifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pembuatan perangkat lunak ini dibuat agar dapat digunakan dan
membantu menyelesaikan masalah ?
2. Modul-modul apa saja yang harus ada dan yang digunakan untuk pembuatan
perangkat lunak Sistem Penjualan Handphone ?
3. Siapa saja yang akan menggunakan perangkat lunak Sistem Penjualan Handphone?
4. Hak apa saja yang dimiliki oleh pengguna perangkat lunak Sistem Penjualan
Handphone?
5. Bagaimana ’© yang dihasilkan oleh perangkat lunak Sistem Penjualan
Handphone?

    


1.3.1. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir
Semester ini. Beberapa tujuan tersebut diantaranya adalah :
Membuat perangkat lunak Sistem Penjualan Handphone untuk mengoptimalkan
proses transaksi penjualan dan pembelian barang, pendataan barang, pendataan
pemasok, dll.
Memudahkan pembuatan dokumentasi tentang sistem transaksi.
Menjaga keamanan dokumen.
Meminimalkan kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam transaksi.

1.3.2. Kegunaan
Terdapat beberapa kegunaan yang didapat oleh mahasiswa dan pemakai perangkat
lunak khususnya pemilik konter dalam pembuatan perangkat lunak maupun dalam penulisan
Tugas Akhir Semester ini. Kegunaannya adalah:

a. Bagi Mahasiswa
 Kegunaan yang didapatkan oleh mahasiswa dalam pembuatan Tugas Akhir
Semester adalah:
Mahasiswa dapat mengimplementasikan dan mengaplikasikan segenap
ilmu yang didapat selama kuliah.
Dapat memahami persoalan lebih mendalam terutama dalam pembuatan
perangkat lunak.
Memahami lebih lanjut operasi basisdata dan program yang dipakai untuk
membangun perangkat lunak.
b. Bagi pemakai perangkat lunak
 Kegunaan yang didapatkan dalam pemakai perangkat lunak pembuatan
Tugas Akhir Semester ini adalah:
Memudahkan sistem transaksi karena prosesnya sudah terkomputerisasi.
Mengurangi dan meminimalisir kesalahan dalam perhitungan pembayaran
karena sudah menggunakan perangkat lunak yang dibangun atau
diciptakan khusus untuk sistem penjualan.
Mengoptimalkan dan mengefektifkan jual beli.

c     
èuang lingkup yang membatasi permasalahan yang akan dibahas pada Tugas Akhir
Semester ini antara lain :
1. Untuk proses studi kasus akan dibatasi sampai proses pembayaran dan
pengecekan barang.
2. Membahas proses tentang relasi database dengan perangkat lunak yang ingin
digunakan.
3. Pembahasan yang dilakukan sampai proses administrasi penjualan handphone
pada pembuatan program, dan akan dianalisa kekurangan sampai perangkat lunak
dapat digunakan.
4. Perangkat lunak ini melakukan proses transaksi dalam ruang lingkup konter
khususnya penjualan handphone.
5. Perangkat lunak yang akan digunakan adalah Visual Basic 6.0 yang bersifat
standalone, dan
6. Database yang digunakan adalah Microsoft Acsess.

! ""#       
Proses pengembangan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembuatan sistem transaksi
handphone adalah Model Waterfall, dengan gambaran sebagai berikut:

½   


 

 

 






$ 6   % 
Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan software ini ialah ketika diberikan tugas ini sampai
akhir semester atau sebelum ujian akhir Semester (UAS), adapun tempat yang digunakan adalah
dilingkungan kosan saya sendiri yang terdapat di Jln. Desa Cipadung gang Wira.

& ' %#  %"   () 
c *
 c * c * c * 
&(( 
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sistem enginering
Analisis
Design
Coding
Testy
Mantenece
c c
 ) +


"%  )( 

Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :
a. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan
sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang saling berinteraksi dan
dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.
b. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, mendefinisikan
sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.
Kedua definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang berbeda
hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada hakekatnya setiap
komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu
harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi.
Beberapa karakteristik sistem informasi adalah sasaran, sumber daya, jaringan komunikasi,
konversi data, masukan data, keluaran informasi, dan pengguna-pengguna informasi.

2.1.1 Sasaran
Setiap sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya, sasaran merupakan
kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu sistem.

2.1.2 Masukan ± Proses ± Keluaran


Masukan terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam sistem di
samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem. Keluaran terdiri dari semua
arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri dari metode yang digunakan untuk mengubah
masukan menjadi keluaran. Mekanisme kerja dalam suatu sistem dijelaskan dalam gambar
berikut :

Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Sistem


Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan menjadi keluaran.
2.1.3 Lingkungan
Setiap sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik terbatas. Alam yang
terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan sistem. Suatu batas sistem memisahkan
sistem itu dengan lingkungannya. Walaupun batas-batas sistem tertentu tidak kelihatan dan
mungkin sukar ditetapkan secara pasti, setiap sistem pasti dibatasi oleh batas-batas tertentu.

2.1.4 Saling Kebergantungan


Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki subsistem-subsistem
yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem lain
yang lebih besar. Hubungan antara subsistem dengan sistem dan dengan supersistem dinamai
hirarki sistem.

2.1.5 Jaringan Kerja Sistem


Jaringan kerja sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang lain.
Jaringan kerja (O 
’ ) terbentuk bilamana sebuah sistem digabungkan dengan sistem lain
yang tingkat hirarkinya sama. Sistem-sistem yang membentuk jaringan kerja berinteraksi satu
sama lain melalui penghubung (kopling/ ’© O ) atau batas bersama (  ’O )
yang dinamakan antarmuka (O  ). Antarmuka ini memungkinkan sumber daya
mengalir di antara sistem-sistem yang berinteraksi.
Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal juga
membentuk jaringan kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber daya mengalir di
antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu subsistem menjadi masukan bagi
subsistem lain yang berantarmuka.
Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem informasi. Konsep
ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau subsistem tidak boleh dilihat secara
terpisah dari sistem atau subsistem lain yang terkait dengannya. Konsep ini juga mengatakan
bahwa analis dapat berpindah ke tingkat sistem yang lebih rendah hirarkinya guna
menyempitkan cakupan analisis.

2.1.6 Kendala
Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern yang
menentukan konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / ’O sistem, misalnya,
merupakan kendala fisik yang menentukan ukuran dan bentuk sistem. Dalam beberapa
keadaan kendala dapat dihilangkan atau dikurangi. Cara yang biasa digunakan untuk
engurangi kendala yang mempengaruhi operasi dikenal dengan dekopling ( ’© O ).

2.1.7 Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem


Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor inilah yang
menjiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan sekaligus juga merupakan
manifestasi nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem dibentuk secara langsung atau tidak, untuk
melakukan pengendalian, misal :
Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam masing-
masing yuridiksinya.
Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengontrol aliran darah dan
pendistribusian oksigen dalam tubuh.
Pengendalian bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau karakteristik suatu
variabel agar selalu berada dalam batas yang telah ditentukan. Melakukan pengendalian
berarti menyebabkan segala sesuatu berjalan sesuai keinginan atau rencana sehingga suatu
tujuan akhir bisa tercapai. Setiap sistem harus mengatur subsistem-subsistemnya agar dapat
mencapai sasaran. Pengendalian adalah proses regulasi (pengaturan) yang dilakukan sistem
untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari rangkaian langkah menuju sasaran yang
diinginkan. Pengendalian anggaran, pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan
pengendalian sediaan, merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan
perusahaan.
Pengendalian yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan balik, keluaran
sistem dukur terhadap standar untuk menentukan penyimpangan, yang kemudian dikoreksi
dengan mengubah masukan atau proses. Pengendalian yang efektif dalam konteks suatu
sistem juga ditegaskan dengan kaidah keragaman keperalihan ( 
’    ).
Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus memiliki satu atau lebih mekanisme atau variasi
pengendalian untuk menanggulangi setiap kemungkinan keadaan lepas kendali.


 "%  ," (
Informasi dibutuhkan oleh manajemen untuk menghindari proses enthropi. Proses
enthropi adalah proses berakhirnya keberadaan suatu sistem manajemen yang didahului
kondisi tanpa pola dan tidak menentu. Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data sebagai bahan baku informasi adalah
gambaran kejadian yang berwujud karakter, angka, atau simbol tertentu yang memiliki arti.

2.2.1 Siklus Informasi


Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi,
penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data
kembali. Data yang ditangkap dianggap sebagai input, diproses kembali melalui model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, ("Information
Systems Theory and Practice", John Wiley and Sons, New York 1986) siklus ini disebut
dengan Siklus Informasi (ÊO’’O  ) atau Siklus Pengolahan Data (  ’ O
 ).

Gambar 2.2 Siklus informasi

2.2.2 Kualitas Informasi


Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan keputusan,
informasi harus mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah :
§ Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
§ Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat.
Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan,
sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
§ èelevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.
2.2.3 Konsep Umpan Balik Informasi
Konsep umpan balik informasi menjelaskan perihal pencarian sasaran dan saling
mempengaruhi antar bagian sistem yang mengkoreksi dengan sendirinya. Pada dasarnya
konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara informasi digunakan untuk maksud
pengendalian. Pengendalian sebagai konsepsi inti sistem sangat membutuhkan umpan balik
informasi. Informasi tentang mekanisme sistem atau input sistem jika perlu, untuk menjaga
agar sistem bekerja sesuai dengan rencana pencapaian sistem.
2.2.4 Pendekatan Sistem Dalam Pertukaran Informasi
Pendekatan sistem adalah suatu gagasan yang bersumber pada paham sinergistik yang
menyatakan bahwa total keluaran suatu organisasi dapat ditingkatkan jika bagian-bagian
komponennya dapat diintegrasikan. Penerapan konsep umpan balik informasi, yang juga
merupakan pengertian dasar pendekatan sistem, selaras dengan paham sinergistik.
Pada masa lalu, efektivitas organisasi bisnis berada di bawah titip optimum kaarena
terhambatnya komunikasi, yang dapat disebabkan oleh birokrasi atau ketiadaan teknologi.
Dewasa ini ketika kemajuan teknologi yang semakin pesat menyebabkan umur hidup relatif
bertambah pendek, organisasi bisnis mulai membutuhkan suatu sistem yang bisa
mengintegrasikan bagian atau sub sistem yang ada, melalui pertukaran informasi agar tetap
hidup.
Pendekatan sistem diperlukan untuk mengubah mekanisme pertukaran informasi antara
setiap bagian sistem yang terhubungkan melalui jalur kewenangan klasik, agar menjadi
hubungan informasi antar setiap bagian sistem secara terintegrasi.

 "%  )( ," (


Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen
dalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari sistem informasi (O’’O
 ) atau disebut juga ©’ O   atau O’’O ©’ O   atau
O’’O O O  . Menurut èobert K. Leitch dan K. èoscoe Davis,
("Accounting Information Systems", Prentice-Hall, New Jersey, 1983) hal 6 Sistem Informasi
adalah : Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
’©’O O   ÊO’
John Burch dan Gary Grudnitski, ("Information Systems Theory and Practice", John
Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebutnya sebagai blok bangunan ( ’  O ).
 ’  O ini kemudian dibagi menjadi :
1. Blok masukan (O©  ’ )
2. Blok model (’  ’ )
3. Blok keluaran (’©  ’ )
4. Blok teknologi ( O’ ’   ’ )
5. Blok basis data (   ’ )
6. Blok kendali ( ’O’   ’ )

Gambar 2.3 Blok Bangunan




 "%  )( ," (  
Dalam organisasi bisnis, harus ada hubungan timbal balik dan keterkaitan yang erat
antara setiap fungsi manajemen dengan setiap teknik manejemen agar kondisi sinergi bisa
tercapai. Fungsi manajemen menjelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana mengendalikan
sumber daya agar tujuan bisa dicapai dari dalam melakukan hal ini bersandar pada
pengetahuan teknik manajemen. Untuk mewujudkan keterkaitan antara setiap fungsi
manajemen dengan setiap teknik manajemen, dibutuhkan sistem informasi manajemen yang
akan melingkupi seluruh fungsi dan teknik manajemen. Sistem Informasi Manajemen ini
bertugas mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data untuk akhirnya menyajikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen berkaitan dengan fungsi manajemen dalam
pengelolaan sumber daya. Sistem informasi manajemen bertujuan menunjang proses
pengambilan keputusan dalam melaksanakan fungsi manajemen pada berbagai tingkatan
manajemen, dengan mewujudkan hubungan timbal balik dan keterkaitan informasi antar
bagian organisasi sehingga sinergi organisasi dapat tercapai.
Gregory M. Scott, ("Prcinciples of Management Information Systems", McGraw-Hill,
New York, 1986) mengemukakan pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai
berikut: Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem
informasi yang menyediakan infromasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan
operasi.
Sedangkan Barry E. Cushing, ("Accounting Information Systems and Bussiness
Organizations", Addison Wesley Publishing Company, Philippines, 1974) mengemukakan
pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut: Sistem Informasi
Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu
organisasiyang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
Menurut Frederick H. Wu, ("Accounting Information Systems Theory and Practice",
(International Student Edition: Tokyo: McGraw-Hill Japan, 1984), pengertian Sistem
Informasi Manajemen adalah: Kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi
untuk mendukung manajemen.
Menurut Gordon B. Davis, ("Management Information Systems: Conceptual Foundations,
Structures and Development", International Student Edition, McGraw-Hill, Kogakusha,
1974) Sistem Informasi Manajemen adalah: Sistem manusia/mesin yang menyediakan
informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari
suatu organisasi.
Menurut èaymond McLeod, Jr., ("Sistem Informasi Manajemen: Studi Sistem Informasi
Berbasis Komputer", PT. Prenhallindo, Jakarta, ---- ) hal. 30 menyatakan pengertian Sistem
Informasi Manajemen sebagai berikut: Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
sistem serupa Model Sistem Informasi Manajemen menurut èaymond McLeod, Jr. ini dapat
digambarkan modelnya sebagai berikut :
Gambar 2.4 Model Sistem Informasi Manajemen èaymond McLeod, Jr.

 OO   ÊO’   ’  O  O


Peranan sistem informasi dalam kegiatan manajemen adalah menyediakan informasi
untuk menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Informasi yang
dipakai untuk membantu pengambilan keputusan dilihat dari asalnya, datang dari luar
organisasi (eksternal). Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat
internal. Agar informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi
manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap
tingkatan manajemen. Untuk maksud ini harus dimengerti dulu mengenai kegiatan dan tipe
keputusan yang diambil dalam tiap-tiap tingkatan manajemen.

  ÊO’ O  O O  O


Ada 3 tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah.
Masing-masing tingkatan mempunyai tingkatan yang berbeda dan karena itu pengelolaan
informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan juga berbeda. Pembagian kegiatan
manajemen menurut tingkatannya adalah sebagai berikut :
Perencanaan strategis, adalah kegiatan manajemen tingkat atas, yang berupa
penetapan tujuan dan penentuan strategi serta kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk
pencapaian tujuan. Pengambilan keputusan dalam perencanaan strategis banyak
dipengaruhi kondisi lingkungan yang dinamis dan serba tak pasti sehingga informasi
yang dibutuhkan banyak berupa ringkasan dan bersifat eksternal. Sistem informasi
hanya dapat memberikan informasi untuk menunjang pembuatan keputusan.
Informasi yang diperlukan tidak mempunyai tingkat akurasi yang tinggi dan
seringkali bukan berupa fakta, tetapi hanya perkiraan saja. Pengalaman dan intuisi
banyak berperan dalam pengambilan keputusan.
Pengendalian manajemen, adalah kegiatan manajemen tingkat menengah yang
dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi telah melaksanakan kebijakan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengendalian manajemen ini
dilakukan antara lain dengan menentukan tindakan dan memformulasikan aturan
baru untuk kegiatan operasional, mengalokasikan sumber daya dan mengukur
kinerja. Informasi yang dibutuhkan pengendalian manajemen berupa laporan-
laporan dari pusat pertanggungjawaban yang dilakukan secara terkoordinasi. Dari
laporan-laporan ini dibuat suatu analisa untuk membandingkan kinerja
sesungguhnya dengan rencananya. Berdasarkan analisa itu, manajemen membuat
keputusan-keputusan, misalnya pembuatan sistem operasi baru, pembuatan
anggaran, dan lain-lain.
Pengendalian operasional, merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa tindakan-
tindakan operasional telah dijalankan dengan efisien dan efektif. Pengendalian
operasional merupakan penerapan keputusan yang telah dihasilkan oleh tingkatan
pengendalian manajemen dan menghasilkan informasi hasil pelaksanaan tindakan,
menghasilkan informasi hasil pelaksanaan tindakan, pengalokasian sumber daya,
dan pengukuran kinerja. Informasi yang dibutuhkan harus mempunyai tingkat
ketepatan tinggi dan bersifat sangat baru. Sistem informasi pada tingkatan ini bisa
disebut menghasilkan keputusan karena keputusan yang dibuat seringkali berulang
rutin dan terstruktur sehingga kebanyakan bisa diotomatisasikan atau diprogramkan.
Karakteristik informasi yang dibutuhkan oleh setiap tingkatan manajemen dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 2.1 Karakteristik informasi untuk setiap tingkatan manajemen
   ( (  (   (  -  
," ( +% ("     )  (
)# Internal <---------> Eksternal
  (% Sempit <---------> Sangat Luas
 (  Sangat detail <---------> Kurang detail
6   Lampau <---------> Masa depan
 Sangat baru <---------> Lama
 ( (  Tinggi <---------> èendah
.( Sering <---------> Jarang

 !)( ," ( (%%    

Secara garis besar ada 2 tipe keputusan yang dibuat oleh manajemen, yaitu keputusan
yang terstruktur dan keputusan yang tidak terstruktur.

- Keputusan terstruktur, kebanyakan adalah keputusan yang repetitif, rutin, memiliki


prosedur dan informasi yang jelas dan karenanya dapat diprogramkan.

- Keputusan tidak terstruktur, adalah keputusan yang tidak memiliki data masukan dan
prosedur yang jelas karena jarang dilakukan sehingga tidak perlu dipersiapkan secara
khusus, dan karena itu keputusan ini tidak dapat diprogramkan.

Istilah "diprogramkan", yang diambil dari istilah komputer, menjelaskan tentang


tersedianya proses pemecahan yang otomatis pada suatu masalah. Program adalah
serangkaian instruksi untuk melaksanakan sebuat tindakan. Karena hanya ada sedikit
sekali persoalan yang dapat dipecahkan secara otomatis, berarti hanya sedikit pula
keputusan pada semua tingkatan manajemen berdasarkan informasi yang tersedia. Bila
keputusan tidak dapat diotomatisasikan melalui desain sistem informasi ini, maka tujuan
sistem informasi tersebut berubah menjadi sistem informasi untuk meningkatkan
kemampuan manajemen dalam mengambil suatu keputusan.

 $)( ," (   ( "% 

Sebenarnya sistem informasi telah ada sejak dulu, yang baru pada saat ini adalah
komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik sistem informasi manajemen telah ada
untuk memberi manajer sistem informasi yang memungkinkan mereka merencanakan serta
mengendalikan operasi.
Pada saat ini, ketika segala urusan yang berkaitan pemakaian informasi sudah semakin
rumit dan kompleks, maka mutlak diperlukan bantuan komputer. Ada 6 karakteristik
komputer sebagai pengolah informasi sebagai alasan tepat dalam pemakaian komputer, yaitu:
Kecepatan. Dalam distribusi informasi dan pengolahan data, faktor kecepatan sangat
dibutuhkan oleh manajemen.
Kapasitas. Volume data yang sangat besar bisa diolah dengan cepat.
èepetitif. Dalam pengolahan data yang memiliki prosedur sama, pengolahan dengan
komputer akan memakan waktu yang singkat.
Input yang pasti. Komputer membutuhkan input yang pasti, karenanya intuisi dan
pertimbangan bukanlah merupakan atribut mesin.
Output yang akurat. Hasil yang sangat akurat bisa diperoleh dan hal ini tidak
terpengaruh oleh kebosanan dan kelelahan.
Dalam sistem manajemen modern, sebenarnya tidak perlu lagi dipermasalahkan tentang
perlu tidaknya pemakaian komputer dalam sistem informasi. Yang menjadi masalah
seharusnya adalah menentukan bagian mana yang tidak atau menentukan sampai sejauh mana
pemrosesan informasi harus dikomputerisasi. Yang perlu dipikirkan adalah, bahwa meskipun
komputer hanyalah sebuah alat untuk mengolah data tetapi banyak orang dari pihak
manajemen yang memandangnya sebagai elemen sentral sistem informasi. Sikap ini
cenderung terlalu menyanjung dan bahkan akan mengganggu peran komputer yang
sesungguhnya. Peran sebenarnya dari komputer adalah menyajikan informasi untuk
pengambilan keputusan dan perencanaan serta pengendalian operasi.

 /  (-"", 0( c (-$ 1

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah
perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa
pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan
pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC ( OO   ©©’
’  ÊO ’O ’ ) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu
  ’© O ’’ yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya
yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa
pemrograman komputer yang mendukung object (   O  ’ O = OOP).
Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), anda perlu memahami istilah object, property,
method dan event sebagai berikut :
+#- : komponen di dalam sebuah program
"% 2: karakteristik yang dimiliki object
 ": aksi yang dapat dilakukan oleh object
3 : kejadian yang dapat dialami oleh object
Sebagai ilustrasi anda dapat menganggap sebuah mobil sebagai obyek yang memiliki property,
method dan event. Perhatikan gambar berikut :

Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya anda membuat form, maka form tersebut
memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti Delphi daan
Java, VB juga bersifat event driven progamming. Artinya anda dapat menyisipkan kode program pada
event yang dimiliki suatu obyek.
Ketika seorang   (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer
memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian disimpan atau diolah oleh
komputer. Informasi inilah yang disebut dengan   .

Visual Basic 6 mengenal beberapa type data, antara lain :


) (adalah type data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca).
 adalah type data untuk angka bulat.
)(adalah type data untuk angka pecahan.
M-2adalah type data untuk angka mata uang.
 adalah type data untuk tanggal dan jam.
c"" adalah type data yang bernilai TèUE atau FALSE.

Data yang disimpan di dalam memory komputer membutuhkan sebuah wadah. Wadah inilah yang
disebut dengan 0  c . Setiap variabel untuk menyimpan data dengan type tertentu
membutuhkan alokasi jumlah memory ( ) yang berbeda.
     © O O       ’ ©’  
(4  53 ( #6 4 2%5 6
Contoh : Dim nama_user As String
O    © OO  
Harus diawali dengan huruf.
Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus (seperti : +, -, *, /, <, >, dll).
Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci yang sudah dikenal oleh Visual Basic 6 (seperti : dim,
as, string, integer, dll).
Sebuah variabel hanya dapat menyimpan satu nilai data sesuai dengan type datanya. Cara
mengisi nilai data ke dalam sebuah variabel :
4  53 ( #674( (5 6
Contoh : nama_user = ³krisna´
Untuk type data tertentu nilai_data harus diapit tanda pembatas. Type data string dibatasi tanda
petikganda : ³nilai_data´. Type data date dibatasi tanda pagar : #nilai_data#. Type data lainnya tidak
perlu tanda pembatas.
Sebuah variabel mempunyai ruang-lingkup ( ’© ) dan waktu-hidup (   ) :
0 ( #"# adalah variabel yang dapat dikenali oleh seluruh bagian program. Nilai data yang
tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.
0 ( # "  adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja. Nilai data
yang tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan.
Variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah disebut +)  .
Penulisan deklarasi konstanta di dalam kode program :
M" 4  5"  6 4 2%5 674( (5 6
Contoh : Const tgl_gajian As Date = #25/09/2003#

 8c ( 9p   G


Basis data ( ) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.  merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system.
Sistem basis data (  ) adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan
membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu
organisasi.Dengan sistem basis data ini tiap-tiap orang atau bagian dapat memandang
database dari beberapa sudut pandang yang berbada. Bagian kredit dapat memandangnya
sebagai data piutang, bagian penjualan dapat memandangnya sebagai data penjualan, bagian
personalia dapat memandangnya sebagai data karyawan, bagian gudang dapat
memandangnya sebagai data persediaan.
Semuanya terintegrasi dalam sebuah data yang umum. Berbeda dengan sistem
pengolahan data tradisional, sumber data ditangani sendiri-sendiri untuk tiap aplikasinya.

 :   -   p   )-  


Dalam membuat suatu database diperlukan suatu langkah atau tahapan supaya
pengorganisasian file dapat menjadi lebih baik. Langkah utama tersebut adalah
a. Menentukan tipe-tipe file.
Basis data dibentuk dari suatu kumpulan file. File dalam pemrosesan transaksi dapat
digolongkan sebagai berikut :
a. File induk (   )
b. File transaksi (O ’O  )
c. File laporan ( ©’  )
d. File sejarah (’  )
e. File pelindung ( ©  )
f. File kerja (
’ O  )
b. Membuat akses dan organisasi file.
Akses file (  ) adalah suatu metode yang menunjukkan bagaimana suatu
program komputer akan membaca record-record dari suatu file. File dapat diakses dengan
dua cara yaitu secara urut (  O  ) atau secara langsung (    atau
O’  ). Metode urut dilakukan dengan membaca atau menulis suatu record di file
dengan membaca terlebih dahulu mulai dari record pertama, urut sampai dengan record yang
diinginkan. Metode akses langsung dilakukan dengan cara langsung membaca record pada
posisinya di file tanpa membaca dari record pertama terlebih dahulu.
Organisasi file adalah pengaturan dari suatu record secara logika dalam file
dihubungkan satu dengan lainnya. File dapat diorganisasikan secara urut atau secara acak.
Walaupun organisasi file dan pengaksesan file dapat dipandang secara terpisah, tetapi
biasanya pembahasan mengenai organisasi file menyangkut keduanya, yaitu sebagai berikut :
File urut merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara urut
pula.
File urut berindeks atau sering disebut ISAM 0ÊO    O    ’!
merupakan file dengan organisasi secara urut dengan pengaksesan secara
langsung.
File akses langsung atau disebut juga dengan file alamat langsung merupakan file
dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.


1)(   c (
Sistem ini merupakan perangkat lunak yang mengatur proses pengelolaan database.
Pengelolaan ini meliputi pembuatan  , akses terhadap  serta penyimpanan
data dalam  .
Sedangkan pengertian dari  adalah sekumpulan file-file yang paling
berhubungan satu sama lain atau beberapa kunci penghubung, tersimpan dalam media
penyimpanan diluar memori komputer. Media simpan ini dapat berupa disket, Hardisk.
 dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik, antara
lain :
a. Merupakan suatu kumpulan "O    " yang disimpan bersama tanpa
menggangu satu sama lain atau membentuk kerangkapan data.
b. Kumpulan data dalam  dapat digunakan oleh sebuah program aplikasi
lebih secara optimal.
c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat
dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi.
Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif
menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
Oleh karena itu, maka tujuan dari diadakannya pengaturan data adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat
sekarang dan masa yang akan datang.
b. Cara pemasukan data sehingga memudahkan tugas operator dan menyangkut pula
waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang
dimiliki terhadap data yang ditangani.
c. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu "© ’  " dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
d. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modifikasi, pencurian dan
gangguan-gangguan lain.


( -   # 
Dalam perancangan database dikenal dua macam cara :
 O "’ 
Cara ini dimulai dari dokumen dasar yang sudah ada pada sistem atau sudah
dipakai sistem tersebut, data-data pada dokumen dasar tersebut dipisah-pisah menjadi file-file
yang tiap field pada file tersebut bergantung penuh pada kunci utama (field kunci) yang
biasanya dikenal dengan bentuk normal ketiga.
Kemudian setiap file dalam database tersebut ditentukan hubungannya dengan file-file
yang lain dengan cara memasang field tamu pada file-file anak atau file konektor.
 O #O $ ’O©
Langkah ini sering digunakan pada perancangan sistem, dimulai dengan pembuatan
diagram arus data yang menghasilkan kamus data yang merupakan daftar semua elemen/field
yang dibutuhkan dalam sistem terebut. Dari field-field tersebut dipilih field kunci yang
bersifat unik artinya keseluruhan record dapat dicari dari record tersebut, kemudian baru
dibuat file-file berdasar kunci record tersebut yang mana elemen/field dalam field tersebut
bergantung penuh dengan filed kunci tersebut. Setelah membuat tabel baru ditentukan relasi
dari tiap tabel tersebut seperti halnya teknik normalisasi.


(    9 G p   p  9.G
Untuk memudahkan penggambaran suatu sistem yang ada atau sistem yang baru yang
akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data
tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan, maka kita
menggunakan Diagram Arus Data atau  % ’
 . Diagram alur data merupakan
alat yang cukup populer sekarang, karena dapat menggambarkan arus data di dalam suatu
sistem dengan terstruktur dan jelas. Dalam menggambarkan sistem perlu dilakukan
pembentukan simbol, berikut ini simbol-simbol yang sering digunakan dalam diagram alur
data (DAD) :

|  9   G 


 9#  G
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan
lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output bagi lingkuangan
luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa
orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan
input serta menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi
kotak dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.5 Notasi kesatuan luar di DAD

 p   9 (  G


Arus data pada diagram arus data diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara
proses, penyimpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus atau aliran data
yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk
sebagai berikut ini :
Formulir atau dokumen yang digunakan.
Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
Masukan oleh komputer.
Komunikasi ucapan.
Surat-surat atau memo.
Data yang dibaca atau direkam pada suatu file.
Surat isian yang dicatat pada buku agenda.
Transmisi data dari satu komputer ke komputer yang lain.
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
dituliskan di samping garis panahnya. Simbol untuk arus data dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.6 Notasi arus data di DAD

 "
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan
keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu
proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan
simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudutnya yang
tumpul. Berikut ini simbol untuk proses :
Gambar 2.7 Notasi proses di DAD

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi :


a. Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan
ditulis pada bagian atas simbol proses
b. Nama Proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus
jelas dan lengkap mengggambarkan kegiatan proses. Nama proses biasanya berbentuk
suatu kalimat yang diawali dengan kata kerja dan letaknya berada di bawah identifikasi
proses.
c. Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga
proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer, maka
pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa dan dimana suatu proses
dilakukan. Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputersaja, maka
pemroses tidak perlu disebutkan. Untuk LDFD, bila pemroses akan disebutkan dapat juga
untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya. Keterangan pemroses
ini dapat diletakkan di bawah nama proses.

 p  9%2(%   G
Simpanan data pada DFD dapat disimbolkan sebagai berikut :

Gambar 2.8 Notasi simpanan data di DAD


Nama dari data store menunjukkan nama dari file. Untuk PDFD, supaya memperjelas
simpanan data ini, penjelasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkan seperti
misalnya buku atau arsip atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedangkan untuk LDFD,
penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data yang berguna sebagai
acuan dalam merancang  .
Walaupun DAD mempunyai kebaikan-kebaikan, yaitu dapat menggambarkan sistem
secara terstruktur dengan memecah-mecah menjadi level lebih rendah ( ’©’’O), dapat
menunjukkan arus data di sistem, dapat menggambarkan proses paralel di sistem, dapat
menunjukkan simpanan data, dapat menunjukkan kesatuan luar, tetapi DAD juga mempunyai
keterbatasan. Keterbatasan dari DAD adalah sebagai berikut :
DAD tidak menunjukkan proses perulangan ( ’’©)
DAD tidak menunjukkan proses keputusan ( ’O)
DAD tidak menunjukkan proses perhitungan
A Ziya Aktas ("Structured Analysis and Design of Information Systems", Prentice-
Hall, New Jersey, 1987) memberikan pemecahan untuk keterbatasan DAD ini, yaitu dengan
menambahakan penggunaan operational operator (operator hubungan), sehingga kemampuan
DAD dapat lebih ditingkatkan. Operator hubungan ini adalah :
* menunjukkan hubungan suatu logika AN
0 menunjukkan hubungan suatu logika Oè
® menunjukkan hubungan suatu logika XOè
c c
&  
 ))))&  +



  (,( (    2# #   
Mengidentifikasi masalah dan Penyebab Masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam analisis system. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang
diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran system tidak dapat
dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap analisis system
adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi pada Konter
@_shanny_182 tersebut.
Untuk kasus ini masalah yang terjadi pada system penjualan, persediaan, dan laporan
keuangan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengendalian terhadap persediaan barang kurang terkontrol karena pemasukan dan
pengeluaran barang tidak terinci sehingga tidak diketahui dengan pasti berapa
jumlah barang yang masih tersedia.
2. Data barang disimpan dsalam bentuk arsip, dalam wujud nota pembelian, sehingga
untuk transaksi penjulan mengalami hambatan. Untuk mencari data barang yang
dibutuhkan pun mengalami kesulitan.
3. Data pelanggan tidak dicatat secara rinci sehingga hal-hal yang terkait dengan
pelanggan sulit didapatkan, seperti data alamat, telepon, dan sebagainya.
4. Tidak ada data pendapatan dan keseluruhan modal yang menjadi aset konter. Hal ini
menjadi halangan dalam menentukan kebijakan finansial karena laporan keuangan
yang dihasilkan tidak akurat.
Dari Permasalahan-permasalahn tersebut di atas dapat diidentifikasi bahwa penyebab
utama masalah yang bterjadi di Konter @_shanny_182 adalah karena pengolahan datanya
masih dilakukan secara manual, yaitu dengan mengandalkan kertas untuk pengarsipan data.
Selain itu juga belum tersedianya Program aplikasi yang dapat membantu untuk mengolah
dan menganalisis transaksi dan laporan.
    ((  )( 
Analisis terhadap kelemahan system bertujuan untuk mengenali lebih jauh apakah
system yang digunakan selama ini masih layak digunakan. Adapun kelemahan system
pengolahan data pada konter @_Shanny_182 adalah sebagai berikut:
1. Dari segi keandalan
Tingkat kesalahan yang terjadi masih sangat tinggi. Sistem pengolahan data yang
dilakukan secara manual menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan menjadi
sangat besar. Hal itu juga menyebabkan pembuatan order atau penanganan transaksi
menjadi tidak efektif.
2. Dari segi teknologi
Konter @_Shanny_182 belum menggunakan teknologi modern, pengolahan data
dilakukan secara manual, tidak menggunakan computer. Perhitungan dilakukan
dengan hanya mengandalkan kalkulator.
3. Dari segi Dokumen
Dokumen-dokumen atau berkas-berkas yang ada semakin hari semakin menumpuk
sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan semakin tinggi. Dokumen itu terdiri dari
dokumen pemasok, pelanggan, penjualan dan pembelian.
4. Dari segi Laporan
Laporan pemasok, pelanggan, penjualan, pembelian seta laporan lain tidak dapat
digunakan sebagai sarana mengambil keputusan. Belum adanya laporan keuangan
yangmasuk dan keluar, sehingga mengakibatkan pimpinan konter itu sulit untuk
mengetahui kondisi keuangan konter itu yang sebenarnya.

    ((""(9-""2  2(G
Pengolahan data penjualan dan pembelian membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasi. Pengembangan system diharapkan dapat
memberikan banyak manfaat dan ketidak efisienan biaya yang terjadi bias diminimalisasi
sekecil mungkin.
   (( ( 9M" "  2(G
Pengendalian atas sebuah system sangatlah dibutuhkan. Keberadaannya untuk
menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan system,
serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya pengendalian maka
tugas-tugas atau kinerja yang mengalami gangguan bias dibatasi.
 #
Perbandingan Analisis Pengendalian Sistem Lama dengan Sistem Baru
)(    )( c 2 (-   
1. Tidak ada proteksi terhadap data 1. Dengan adanya password diharapkan hak
sehingga kehilangan data sering terjadi. akses tergantung pada status user
2. Bagian administrasi tidak mampu sehingga system tidak akan dapat diakses
mengontrol kesalahan dan mengoreksi oleh sembarang orang.
informasi karena terlalu banyak data dan 2. Bagian administrasi dapat lebih mudah
data-data itu tidak teratur mengontrol dan mengkoreksi kesalahan
informasi dan laporan.

 !   ((,(((9,,(-(-2  2(G
Dengan adanya system ini ada upaya untuk meningkatkan efisiensi operasi dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia.
 #  Perbandingan Analisis Efisiensi Sistem Lama dengan Sistem Baru

)(    )( c 2 (-   


1. Penggunaan kalkulator sebagai alat 1. Diharapkan dengan adanya system
hitung informasi ini maka penggunaan teknologi
computer dapat meningkatkan keandalan
dan efisiensi.

3.6. "
Prosedur Pemasokan Handphone:
1. Pelanggan menyerahkan spac Handphone ke Penjaga konter
2. Penjaga memeriksa stok Handphone yang ada di konter
3. Jika tidak ada maka transaksi batal
4. Jika ada maka penjaga konter menyerahkan HP ke pelanggan untuk di periksa
5. Pelanggan melakukan pembayaran ke penjaga konter
6. Penjaga konter membuat struk Pemasokan
7. Penjaga konter menyerahkan struk Pemasokan kepada pelanggan
8. Penjaga konter membuat laporan Pemasokan
Gambar 1. Flowmap Penjualan Handphone

Prosedur Pembelian Handphone dan Laporan-lapo0ran:


1. Pemasok mendatangi penjaga konter untuk menjual handphonenya
2. Penjaga Konter memeriksa kelengkapan handphone yang akan di beli
3. jika memenuhi persaratan Handphone tersebut akan di terima, dan jika tidak akan
ditolak
4. Pemasok melakukan pembayaran kepada Penjaga Konter
5. Pemasok membuat struk pembelian untuk Penjaga Konter
6. Penjaga Konter membuat laporan Pembelian
7. Penjaga Konter menyerahkan laporan Pembelian kepada Pemilik konter
8. Pemilik konter memeriksa laporan-laporan yang telah dibuat oleh penjaga konter.
    

  



Gambar 2. Flowmap Pembelian Handphone dan Laporan-laporan

 /   ((#  2  


Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan guna menumjang penerapan sistem
baru, apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau belum, apakah sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan.


3.7.1. Kebutuhan Perangkat Keras


   
Mother Board Disesuaikan dengan Prosesor
Prosesor Intel (è) Pentium (è) 4 CPU 3,06 Ghz !"#
èAM DDè II, 1 GB Corsair

$%&'
Harddisk 120 GB SATA
VGA 128 MB èadeon 9200 SE Atlantis
CD-èW CD-èW Asus 52X32X52X
Monitor 15¶¶ Neq
Speaker Simbada Z 100
Printer Epson Stylus C 58
Tabel 1. Kebutuhan Perangkat keras

3.7.2. Kebutuhan Perangkat Lunak


SO Windows XP Propesional with SP 2
Microsoft Access
Visual Basic 6.0

 8   ."'(  9.G

3.8.1. Context Diagram


Menu Bg Penjualan

BG PENJUALAN Struk Penjualan_1


Login
BG PEMBELIAN

Menu Bg Pembelian
Login

0 Data Pemasok

Data Barang Data Barang


Struk Penjualan_2
Data Pelanggan
SISTEM PENJUALAN
Lap_Pembelian HANDPHONE
Lap_Penjualan PELANGGAN
Besar Pembayaran
Lap_Pemasok
Lap_Barang Besar Menerima Pembayaran

Barang

PEMASOK

Login
MANAGAER
Menu Manager

Gambar 1. Context Diagram


3.8.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 1

[Menu Bg Penjualan] 
[Menu Bg Pe belian]
1
  2
RE S RAS  

B 
RE S RAS
   
PEN UALAN B PEN UALAN B PEMBEL AN B
[Login]
[Login] PEMBEL AN
    
  [Da a Pe a o ]
[Da a Pelanggan] [Da a Ba ang] [Da a Ba ang]

3 5
4 
  NPU
  NPU DA A 
NPU DA A  DA A
 BARAN 
PELAN AN PEMAS K
 
[S u Penjualan_1]
    
 Da a Pe a o
Da a Pelanggan Da a Ba ang

   
   Da a Pe a o    
Da a Pelanggan Da a Ba ang Da a Ba ang Da a Pe a o


Da a Pelanggan
  7   
[Be a Pe baya an] 6 [Be a Mene i a Pe baya an]

RANSAKS 
   RANSAKS
PELAN AN PEN UALAN Da a Ba ang
PEMBEL AN 
PEMAS K

 
[S u Penjualan_2] 
[Ba ang]
  da a ba ang   
lah Da a Penjualan lah D a Pe belian
   
Da a Pe a o
   
    Da a an a i
Da a an a i 
Pe belian
Penjualan

   8
an a i Penjualan
    
[Lap_Penjualan] PEN LAHAN an a i Pe belian
  
[Lap_Pe belian] DA A BUA

   LAP RAN
[Lap_Pe a o ]


MANA AER [Login] [Lap_Ba ang]

9
 
RE S RAS

[Menu Manage ] MANA ER

Gambar 2. DFD Level 1


3.8.3. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Olah Data Buat Laporan
 
Da a Pe a o Da a Baang
 
[Da a Pe a o ] [da a baang]

8.1  8.2
PEMBUA AN 

LAP RAN [Lap_Pe a o ] PEMBUA AN


DA A LAP RAN


PEMAS K DA A BARAN

[Lap_Pe belian]
MANAAER
[Lap_Baang]

8.3 8.4

PEMBUA AN 
 PEMBUA AN
LAP RAN  
 LAP RAN DA A
DA A
[Lap_Penjualan] PENUALAN
BPEMBELAN

 
[ an a i Pe belian] [ an a i Penjualan]
   
Da a an a i Da a an a i


Pe belian Penjualan

Gambar 3. Buat Laporan

3.8.4 Entity èelationship Diagram (EèD)


Baang
Kode_Baang

Kode_Podu Pelanggan

Na a_Ba ang Kode_Pelanggan

aga_beli Dij ual P ada Na a_Pelanggan
 
aga_jual Ala a
 
So No_elepon

 
Pe ao
 
Kode_Pe ao
  
 Na a_Pe ao
Dipa o  
Ala a

Ko a
Popini
No_elepon
No_Fax
 
Kon a P
3.8.5 Struktur Tabel
Tabel Barang
   .( (%  #      (
* Kode_Barang Text 11 Primary Key
Kode_Produk Text 7
Nama_Barang Text 30
Harga_Beli Number 8
Harga_Jual Number 8
Stok Number 2
Tabel 2. Struktur Tabel Barang
Tabel Grup
   .( (%  #      (
* Kode_Grup Text 3 Primary Key
Nama_Grup Text 60
Tabel 3. Struktur Tabel Grup
Tabel Pelanggan
   .( (%  #      (
* Kode_ Pelanggan Text 5 Primary Key
Nama_ Pelanggan Text 35
Alamat Text 100
No_Telepon Text 15
Tabel 4. Struktur Tabel Pelanggan
Tabel Pemasok
   .( (%  #      (
* Kode_Pemasok Text 5 Primary Key
Nama_Pemasok Text 35
Alamat Text 100
Kota Text 50
Propinsi Text 50
No_Telepon Text 15
No_Fax Text 15
KontakP Text 30
Tabel 5. Struktur Tabel Pemasok
Tabel Pembelian
   .( (%  #      (
* No_Masuk Text 10 Primary Key
Tgl_Masuk Date/Time 8
Kode_Pemasok Text 5
Total Text 50
UserID Text 5
Tabel 6. Struktur Pembelian

Tabel Pembelian Detail


   .( (%  #      (
* No_Masuk Text 10 Primary Key
Kode_Barang Text 11
Harga_Beli Number 8
Jumlah Number 2
SubTotal Number 8
Tabel 7. Struktur Pembelian Detail
Tabel Penjualan
   .( (%  #      (
* No_Nota Text 10 Primary Key
Tgl_Nota Date/Time 8
Total_Bayar Number 8
Kode_Pelanggan Text 5
UserID Text 30
Tabel 8. Struktur Penjualan
Tabel Penjualan Detail
   .( (%  #      (
* No_Nota Text 10 Primary Key
Kode_Barang Text 11
Harga_Jual Number 8
Jumlah Number 2
SubTotal Number 8
Tabel 8. Struktur Penjualan Detail
Tabel Produk
   .( (%  #      (
* Kode_Produk Text 7 Primary Key
Kode_Grup Text 3
Nama_Produk Text 30
Tabel 8. Struktur Produk

Tabel Pengguna
   .( (%  #      (
* Id Autonumber 2 Primary Key
UserId Text 30
PassID Text 30
Nama Text 30
Level Text 5
Tabel 8. Struktur Pengguna

3.8.6 Hubungan Antar Tabel

Keterhubungan Antar table


c c0
c  ) 


 % ()(    %"


 % (
Implementasi program Sistem Penjualan Hp merupakan tahap paling penting dimana
sistem yang sudah dirancang diimplementasikan untuk menghasilkan aplikasi yang sesuai
dan siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya.

  % (  
Untuk mengaktifkan menu-menunya, terlebih dahulu kita harus melakukan LogIn
pada menu Sistem, kemudian akan muncul sebuah form Login Sistem Penjualan Hp.

Gambar 1-Login Sistem Penjualan Hp


Setelah Proses Login maka akan masuk ke menu utama sebagai berikut:

Gambar 2-Tampilan Menu Utama

      
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa menu Data terdiri dari beberapa submenu.
Dari semua submenu tersebut memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing. Adapun
submenu-submenu tersebut adalah sebagai berikut:
Menjalankan Submenu Data Pelanggan

Gambar 3-Manajemen Data Pelanggan


Menjalankan Submenu Data Pemasok

Gambar 4-Managemen Data Pemasok


Menjalankan Submenu Data Group

Gambar 5-Pengolahan data Group


Menjalankan Submenu Data Produk

Gambar 6-Pengolahan Data Produk


Menjalankan Submenu Data Barang

Gambar 7-Pengolahan Data Barang


4. Menjalankan Menu Transaksi

Menu transaksi digunakan untuk media link submenu-submenu yang berkaitan


dengan transaksi. Submenu-submenu tersebut adalah Pembelian Barang dan Penjualan
Barang. Berikut adalah pembahasan setiap submenu transaksi:
1. Menjalankan Submenu Pembelian Barang
Submenu transaksi pembelian Barang digunakan untuk transaksi pembelian barang
kepada pemasok yang sudah terdaftar atau yang belum terdaftar. Berikut adalah tampilan
gambar transaksi pembelian Barang :
Gambar 8-Transaksi Pembelian Barang

2. Menjalankan Submenu Penjualan Barang


Submenu Transaksi Penjualan barang digunakan untuk proses transaksi penjualan
barang yang dilakukan kepada pembeli, berikut adalah tampilan gambar transaksi penjulan
barang :
Gambar 9-Transaksi Penjulan Barang

5. Menjalankan Menu Laporan


Pada aplikasi ini terdapat beberapa jenis laporan yang berfungsi dalam menyampaikan
informasi kepada pemilik konter, laporan-laporan yang terdapat pada system penjualan
handphone ini adalah sebagai berikut:

1. Laporan Seluruh Pemasok


Laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi seluruh pemasok, bentuk
tampilannya adalah sebagai berikut:
Gambar 10-Laporan Seluruh Pemasok

2. Laporan seluruh Barang


Laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi Seluruh Barang, bentuk
tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar 13-Laporan Seluruh Barang


3. Laporan Barang Per Grup
Laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi daftar barang berdasarkan
grup. Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih salah satu nama grup yang ada di
dalam combo. Berikut ini adalah pemilihan group barang pada bagian combo:

Gambar 14-Laporan Barang Per Grup


Setelah memilih klasifikasi pada bagian combo, maka tekan tombol  %( .
Setelah menekan tombol Tampilkan, maka akan muncul sebuah laporan seperti berikut ini:

Gambar 15-Laporan Barang Berdasarkan Grup


4. Laporan Penjualan Per-Nota
Laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi daftar Penjualan per-nota.
Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih salah satu nama grup yang ada di dalam
combo. Berikut ini adalah pemilihan Penjualan per-nota pada bagian combo:
Gambar 16-Laporan Penjualan Per-Nota
Setelah memilih Nomor Trsansaksi pada bagian combo, maka tekan tombol
 %( . Setelah menekan tombol Tampilkan, maka akan muncul sebuah laporan seperti
berikut ini:

Gambar 17-Tampilan Laporan Penjualan Per-Nota

5. Laporan Penjualan Per-Periode


Laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi daftar Penjualan per-periode.
Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih dari tanggal berapa dan sampai tanggal
berapa yang mau di tampilkan yang ada di dalam combo. Berikut ini adalah pemilihan
Penjualan per-nota pada bagian combo:
Gambar 18- Laporan Penjualan Per-Periode
Setelah memilih tanggal berapa saja yang ingin di tampilkan pada bagian combo,
maka tekan tombol  %( . Setelah menekan tombol Tampilkan, maka akan muncul
sebuah laporan seperti berikut ini:

Gambar 19- Laporan Penjualan Per-Periode

6. Laporan Pembelian Per-Nota


Laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi daftar Penjualan per-penota.
Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memasukan no transaksi yang mau di tampilkan
yang ada di dalam combo. Berikut ini adalah pemilihan Penjualan per-nota pada bagian
combo:

Gambar 20- Laporan Pembelian Per-Nota

Setelah memilih tanggal berapa saja yang ingin di tampilkan pada bagian combo,
maka tekan tombol  %(. Setelah menekan tombol Tampil, maka akan muncul sebuah
laporan seperti berikut ini:
Gambar 21-Tampilan Laporan Pembelian Per-Nota
7. Laporan Pembelian Per-Periode
Laporan ini berfungsi untuk menampilkan informasi daftar Pembelian per-
periode. Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih dari tanggal berapa dan sampai
tanggal berapa yang mau di tampilkan yang ada di dalam combo. Berikut ini adalah
pemilihan Penjualan per-nota pada bagian combo:
Gambar 22- Laporan Pembelian Per-Periode
Setelah memilih tanggal berapa saja yang ingin di tampilkan pada bagian combo,
maka tekan tombol  %(. Setelah menekan tombol Tampil, maka akan muncul sebuah
laporan seperti berikut ini:

Gambar 23-Tampilan Laporan Pembelian Per-periode

6. Menjalankan Menu Setting


Menu setting digunakan untuk media link submenu setting. Submenu setting
digunakan untuk pengaturan yang ada dalam proses Login, tampilannya sebagai berikut:
Gambar 24-Manajemen Pengguna
c c0


!
(% 
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Sistem Penjualan Handphone ini dibuat dengan metode studi kasus, dengan
demikian kita dapat menyelesaikan suatu masalah yang terjadi.
Dengan memakai modul, proses pembuatan system ini dapat terbantu dengan baik
adapun modul yang di pakai adalah modul utama dan modul cetak. modul utama
dipakai untuk mengkoneksikan database ke Visual Basic 6.0 sedangkan modul cetak
digunakan untuk pembuatan struk penjualan.
User yang berkaitan dengan program ini adalah bagian penjualan, bagian pembelian
dan manager. Bagian penjualan bertugas untuk menginputkan data barang dan data
pelanggan serta melakukan proses transaksi, adapun bagian pembelian bertugas
untuk proses transaksi pembelian, menginputkan data barang dan pemasok.
sedangkan manager disini hanya melihat laporan-laporan yang masuk kepada sebuah
sistem.

! )  
Sistem Penjualan Handphone @_shanny_182 belum sempurna. Tetapi dalam
pengunaannya paling tidak dilakukan oleh seseorang yang paham komputer. Pemahaman
komputer terhadap aplikasi sistem ini sangat penting sebagai cara untuk mengevaluasi hasil
kerja sistem dibandingkan dengan hasil sistem manual.


You might also like