You are on page 1of 33

BEVEL PROTRACTOR DAN

BLOK UKUR

Anggota:
Dwi Mukti Januarta 2108100609
Ahmad Chumaidi 2108100611
Fajar Muslim Kadarisman 2108100618
Arif Prasetyo 2108100622
Ade Wira Kusuma 2108100623
Fauzy Aswin 2109105037
Ferry Ardianto 2109105039
BEVEL PROTRACTOR
BEVEL PROTRACTOR

Fungsi : untuk memeriksa sudut dari hasil pengerjaan permesinan, membuat garis-garis gambar pada
benda kerja yang akan dibentuk dengan sudut-sudut tertentu atau dapat juga digunakan untuk
memeriksa kerataan dari dua permukaan yang mempunyai sudut tertentu. Konstruksi dan bagian-
bagian Bevel Protractor terdiri atas :

a) Busur derajat

Busur derajat satu lingkaran penuh dipasang pada rangka, pada busur derajat
ini terdapat garis-garis skala ukuran sudut dalam satuan derajat, mulai dari 0
sampai 360

b) Rangka

Rangka terbuat dari baja tuang, pada rangka ini terdapat busur derajat, mistar baja
dan blok dengan posisi yang dapat diatur sesuai dengan posisi sudut yang diinginkan
BEVEL PROTRACTOR
 Pengukur sudut universal yang digunakan untuk
pengukuran sudut secara tepat.

 Ketelitian pengukuran hingga 5 menit.

Pengukur sudut dapat distel pada sembarang tempat dengan


daerah pengukuran dari nol sampai dengan 360°.
BEVEL PROTRACTOR
 Prinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda dengan
prinsip pembacaan jangka sorong, hanya skala utama
satuannya dalam derajat, sedangkan skala nonius dalam
menit.
BAGIAN-BAGIAN
1.Bilah utama
2.Pelat dasar
3.Kunci bilah
4.Kunci piringan
5.Skala utama
6.Skala nonius (kiri dan
kanan)
7.Piringan dasar
SKALA PADA BEVEL
PROTRACTOR
SKALA PADA BEVEL
PROTRACTOR
KETELITIAN SKALA
 Pembagian nonius sudut dari 0° sampai 60° terdiri atas sebuah
busur sebesar 23° dan terbagi menjadi 12 bagian yang sama. Jadi
12 bagian = 23°, sehingga 1 bagian = 23°/12 = 1° 55’ atau 5’ lebih
kecil dari 2o
CONTOH POSISI PENGUKURAN
CONTOH POSISI PENGUKURAN
APLIKASI PEMAKAIAN
PROSEDUR PENGGUNAAN
 Bersihkan permukaan baja dari busur bilah dan benda
ukur. Aturlah kedudukan dan bilah utama dengan
memakai kunci bilah.
 Rapatkan/impitkan atau sejajarkan bidang busur bilah
dengan bidang dari sudut yang diukur.
 Jika keadaan ini tidak terpenuhi, maka kemunginkan
harga yang dicapai lebih kecil.
 Untuk pengukuran benda yang besar, kunci piringan
indeks dapat dikendorkan, geserkan busur bilah, menuju
permukaan yang menyudut, sampai bilah utama berputar
dan berimpit dengan permukaan tersebut, kemudian
kunci piringan indeks dan bacalah sudut yang didapat.
PROSEDUR PEMELIHARAAN
Untuk mendapatkan usia pakai yang relatif lama,
perlu adanya rawatan dan pemeliharaan dengan
baik melalui langkah-Iangkah;
a. Setelah dipakai bersihkan alat ini dari debu atau
kotoran.
b. Berikan pelumasan bagi bagian yang bergeser/
bergerak sepenlunya, atau olesi/lumasi dengan
vaseline seluruh bagiannya secukupnya.

c. Simpanlah pada tempat yang telah disediakan


(kotak kayu/plastik) dalam keadaan teratur.
CARA PEMBACAAN
CARA PEMBACAAN
 Kuadran pertama: α
 Kuadran kedua: 180°- α
 Kuadaran ketiga: 180°+ α
 Kuadran keempat: 360°- α
CONTOH PEMBACAAN

Skala utama = 28°


28°15’ → 15/60 = 0.25
Skala nonius yang segaris
terletak pada angka 15 Jadi, nilai sudutnya sebesar
28° + 0.25° = 28.25°
Ukuran sudutnya = 28°15’
CONTOH PEMBACAAN
CONTOH PEMBACAAN
DAFTAR PUSAKA
 Rochim, Taufik. Spesifikasi geometris
metrologi industri dan kontrol kualitas.ITB
BLOK UKUR
 Fungsi dan aplikasi
 Jenis blok ukur set
 Material blok ukur
 Contoh pemakaian

Berbentuk persegi panjang bulat atau persegi empat,


mempunyai dua sisi sejajar dengan ukuran yang tepat.
APLIKASI BLOK UKUR
 Digunakan untuk kalibrasi alat alat ukur
(pembanding ukuran).
 Sebagai standard laboratorium induk untuk
mengukur ukuran selama produksi.
JENIS BLOK UKUR

 Blok ukur persegi panjang  Blok ukur bulat


MACAM MACAM BLOK UKUR SET
DIPASARAN

Blok gauge set max 10 mm Blok gauge set besar max


100 mm
MATERIAL BLOK UKUR
 SPECIAL GRADE OF TUNGSTEN
 CARBIDE
 ALLOY STEEL
 CERAMIC FOR GREATER WEAR RESISTANCE
CONTOH YANG DAPAT
DIKALIBRASI
PROSEDUR PENGGUNAAN
 Ambil beberapa blok ukur dengan ukuran yang
dikehendaki, letakkan diatas lap bersih lalu tutup
kembali kotak penyimpanannya.
 Bersihkan vaseline yang menutupi dengan bensin,
dan keringkan dengan lap lembut yang bersih.
 Susun blok ukur secara berurutan sehingga
dicapai ukuran yang dikehendaki
 Sewaktu pengukuran, muka ukur dari kedua ujung
susunan blok ukur harus dijaga dengan hati-hati.
 Setelah digunakan pisahkan susunan tersebut
dengan cara menggeser satu persatu.
PROSEDUR PEMELIHARAAN
Untuk mendapatkan usia pakai yang relatif lama,
perlu adanya rawatan dan pemeliharaan dengan
baik melalui langkah-Iangkah;
a. Setelah dipakai bersihkan alat ini dari debu atau
kotoran dengan lap bersih.
b. Olesi atau lumasi dengan vaseline
c. Simpanlah pada tempat yang telah disediakan
(kotak kayu/plastik) sesuai dalam kotak
penyimpanannya.
CONTOH UKURAN BLOK
UKUR (88 BLOK)
 3 blok terdiri dari : 0,5 ; 1,0 ; 1,0005 mm
 9 blok dengan imbuhan sebesar 0,001 mm mulai dari 1,001 –
1,009 mm
 49 blok dengan imbuhan sebesar 0,01 mm mulai dari 1,01 –
1,49 mm
 17 blok dengan imbuhan sebesar 0,5 mm mulai dari 1,5 – 9,5
mm
 10 blok dengan imbuhan sebesar 10 mm mulai dari 10 – 100
mm
CONTOH PEMAKAIAN BLOK UKUR
GAMBAR SUSUNAN BLOK UKUR
MENCAPAI 91,658 MM
DAFTAR PUSTAKA
 Pengukuran teknik, 2002. institut teknologi
sepuluh nopember.
 Daryus ashari, alat bantu dan alat ukur.
Universitas darma persada.jakarta (bab5-
ab.pdf)
 TFT Tool Inc, protractor.pdf
 Rochim, Taufik. Spesifikasi geometris
metrologi industri dan kontrol kualitas.ITB
 http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utam
a
CUKUP SEKIAN DARI KELOMPOK
4
Ahmad.c
Terima kasih atas Feri
 Waktu
 Kesempatan
 Serta perhatiannya Fajar M

Awi
MJ

You might also like