Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
DEWI FATMAWATI
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan
mudah dilakukan pengukurannya. Tekanan darah menggambarkan situasi hemodinamik
seseorang saat itu. Hemodinamik adalah suatu keadaan dimana tekanan darah, aliran darah,
dapat mempertahankan perfusi atau pertukaran zat di jaringan tubuh. Tekanan darah yang
tinggi atau hipertensi sering tidak memberikan keluhan pada seseorang , tetapi penderita
mempunyai resiko kematian kardiovaskuler lebih besar dibanding dengan orang yang
mempunyai tekanan darah normal.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui arti hipertensi, penyebab, gejala dan penatalaksanaan yang tepat.
c. Memelihara lingkungan baik fisik, psikis maupun social sehingga dapat menunjang
peningkatan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah sistolik ≥
90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi (Arief Mansjoer, 2001).
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai
kejaringan tubuh yang membutuhkan, sering kali disebur sebagai pembuluh gelap karena
termasuk penyakit yang mematikan.(http://www.hipertensi/2007.com.).
1. Hipertensi essensial atau primer adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui
penyebabnya, sekitar 90% penderita hipertensi primer.
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang menyebabkan dapat diketahui antara lain
kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hiperfitiroid), penyakit
kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme).
B. Anatomi dan patofisiologi
1. Anatomi
Jantung merupakan organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya
di atas dan puncaknya dibawa. Apexnya (puncak) ke sebelah kiri.
Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada, yaitu diantara kedua paru-paru.
Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220gr –
260 gr.
Pericardium visceral adalah membrane serus yang lekat sekali dengan jantung.
Pericardium pariteral adalah lapisan fibrus yang terlipat keluar dari basis jantung dan
membungkus jantung sebagai kantong longgar.
2. Fisiologi
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran melalui
seluruh tubuh.
Atrium kanan berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah, dan sebagai penyalur darah
dari vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel kanan dan kemudian ke paru-paru.
Ventrikel kanan berfungsi menyimpan darah dari atrium kanan dan menyalurkannya ke
paru-pary melewati arteri pulmonalis.
Atrium kiri berfungsi menerima darah dari apru-paru dan penyalur darah ke ventrikel
kiri.
Ventrikel kiri berfungsi menerima dari atrium kiri dan menyalurkannya ke seluruh tubuh
melalui aorta.
Sirkulasi darah
a. Peredaran sistemik
Darah dari vena atrium kanan ventrikel kanan arteri pulmonalis paru-paru
kanan dan kiri arteri arteriola kapiler pulmonal yang mengitari alveoli
untuk memungut O2 dan melepaskan CO2 vena pulmonar jantung.
C. Etiologi
1. Hipertensi Essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut juga
Hipertensi Idiopatik.
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Riwayat keluarga
d. Obesitas
e. Serum lipid
f. Diet
g. Perokok
b. Berbagai obat
c. Disfungsi organ
e. Gangguan emosi
f. Obesitas
i. Stress
D. Pathofisiologi
Pada titik ini, neuron perganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah dimana dengan melepaskannya norepinefrin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan
dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstritor. Individu
dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin meskipun tidak diketahui dengan
jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. (Brunner & Suddarth, 2002).
E. Pathway
1. Hipertensi primer
Faktor
Pertumbuhan
Tahanan Perifer
Hipertensi
2. Hipertensi sekunder
Saraf simpatis
Renin
Angiotensinogen (hati)
Angiotensin I (paru)
ACE
Angiotensin II
(haus)
ADH Retensi Na
Over
volume T.D Over volume
F. Manifestasi klinis
G. Penatalaksanaan
Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan (indeks massa tubuh ≥ 27)
Membatasi alcohol
Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan.
Setelah diputuskan untuk memakai obat antihipertensi dan bila tidak terdapat
indikasi untuk memilih golongan tertentu, diberikan diuretic atau betabloker. Jika respons
tidak baik dengan dosis penuh. Dilanjutkan sesuai algoritma. Diuretic biasanya menjadi
tambahan karena dapat meningkatkan efek obat yang lain. Jika tambahan obat kedua dapat
mengontrol tekanan darah dengan baik minimal setelah 1 tahun, dapat dicoba menghentikan
obat pertama melalui penurunan dosis secara perlahan dan progresif.
Pada beberapa pasien mungkin dimulai terapi dengan lebih dari satu obat secara
langsung. Pasien dengan tekanan darah ≥ 200 / ≥ 120 mmHg harus diberikan terapi dengan
segera dan jika terdapat gejala kerusakan organ harus dirawat di rumah sakit.
H. Pemeriksaan Penunjang
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 50 tahun
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Alamat : -
Ruang perawatan :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
a. Keluhan utama
Dalam keluarga pasien, tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM,
hipertensi, dsb.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
KU : Lemah
N : 90x / menit
S : 3672C
RR : 26 x/menit
b. Kepala
c. Mata
Sklera tidak ikhterik, conjungtiva tampak merah (tidak anemis), pupil isokor,
penglihatan baik.
d. Telinga
e. Hidung
f. Mulut
Tidak cyanosis, tidak ada aphtae (sariawan), tidak ada stomatitis, radang mukcosa.
g. Gigi
h. Lidah
i. Tenggorokkan
Pasien mampu menelan dengan baik, tidak ada gangguan menelan, tidak ada
pembesaran tonsil.
j. Leher
k. Kulit
l. Dada
1) Paru-paru : Inspeksi : RR 26x /menit, gerakan naik turun dada tidak teratur.
m. Jantung
n. Abdomen
o. Genetalia
p. Anus
4. Data biologis
a. Nutrisi
Nafsu makan klien menurun dan pasien makan tidak habis satu porsi dikarenakan
mual dan muntah serta kepalanya sakit.
b. Eliminasi
Klien mengatakan di rumah biasa BAB 1x/hari. Konsistensi lunak warna kuning.
BAK ± 6 x / hari, warna kuning jernih, tidak ada nyeri, tidak ada pendarahan.
c. Istirahat tidur
Istirahat tidur ± 6 – 7 jam sehari dan terganggu dikarenakan sakit kepala, mual dan
muntah.
d. Aktivitas
5. Data psikologis
Klien mengatakan cemas akan pengobatan yang akan dijalani karena klien kurang
pengetahuan tentang penyakitnya.
6. Data sosiologis
7. Data spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan taat menjalankan ibadah sholat.
8. Data komunikasi
Klien mampu berkomunikasi dengan jelas kepada pasien yang lain, keluarga serta
perawat.
B. ANALISA DATA
N : 90x / menit
S : 3672C
RR : 26 x/menit
Ds : pasien mengeluh
pusing.
4 Do : Aktivitas pasien Kelemahan umum Intoleran aktivitas
dibantu keluarga dan
perawat.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi
Tanggal Dx Implementasi
/ Jam
1 - Mengkaji TTV pasien
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medical Bedah. edisi 8 volume 2. jakarta : EGC.
Mansjoer Arif, 2000, kapita Selekta kedokteran, Jilid 2, Edisi 3, EGC. Jakarta
Poskan Komentar
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2010 (23)
o ► Desember (3)
Askep Jiwa Defisit Perawatan Diri
Askep Dekubitus Pada Lansia
Askep Endometriosis
o ► Agustus (9)
Askep Perawatan Luka Selulitis
Askep Anosmia
Askep Agnosia
Askep Trachoma
Askep Glaukoma
Askep Asfiksia Neonatorum
Askep Infark Miokardium
Askep Appendicitis
Askep Peritonitis
o ▼ Juli (11)
Rongga Hati
Askep Bartholini
Sejarah Perkembangan Ilmu Masyarakat
Askep Peritonitis
ASkep Hipertensi
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
ASKEP PADA PASIEN DENGAN MASTEKTOMI
Makalah Ca Cerviks
Tehnik Pemeriksaan fisik pada Jantung
mungkinkah jadi bintang
lilin kecil
Mengenai Saya
Wie2_F@tm@.Story
Kusandarkan hidup dan matiku pada Allah...
Lihat profil lengkapku