Professional Documents
Culture Documents
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2003
1
DAFTAR ISI
PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Rasional
1.2 Tujuan
1.3 Beberapa Istilah/Pengertian Dalam Penelitian
BAB II. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR JURUSAN MATEMATI¥.A
2.1 Jenis Tugas Akhir
2.2 Mata Kuliah Tugas Akhir
2.3 Ciri Tugas Akhir Matematika
2.3 Kriteria Skripsi
2.4 Persyaratan Untuk Mengajukan Tugas Akhir
2.5 Kewajiban dan Hak Mahasiswa
2.6 Dosen Pembimbing
2.7 Tugas dan Tanggung Jawab Pembimbing
2.8 Tim Penguji Ujian Komperhensif
2.9 Tugas dan Tanggung Jawab Penguji Ujian Komprehensif
2.10 Tim Penguji Skripsi
2.11 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Penguji Skripsi
2.12 Penilaian Ujian Komprehensif
2.13 Penilaian Seminar Proposal Penelitian (Jalur Skripsi)
2.14 Penilaian Ujian Sidang Sarjana
BAB III. PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
3.1 Prosedur Umum
3.2 Prosedur Pengajuan Judul Penelitian
3.3 Prosedur Pembimbingan Tugas Akhir
3.4 Penyusunan Proposal Penelitian
3.5 Prosedur Pelaksanaan Seminar Proposal
3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian dan Penyusunan Skripsi
3.7 Prosedur Pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian
3.8 Prosedur Perbaikan Skripsi
3.9 Presedur Pelaksanaan Ujian Skripsi
3.10 Prosedur Pelaksanaan Ujian Ulang Skripsi
BAB IV. CARA PENYUSUNAN PROPOSAL LAPORAN
4.1 Pendahuluan
4.2 Proposal Penelitian Kualitatif
4.3 Proposal Penelitian Kuantitatif
BAB V.
BAB VI. CARA PENYUSUNAN LAPORAN (JALUR NON SKRIPS)
6.1 Kerangka Umum Laporan
6.2 Bagian Awal
6.3 Bagian Isi
6.4 Bagian Akhir
BAB VII. TEKNIK PENGETIKAN DAN PENGUTIPAN
7.1 Teknik Pengetikan
7.2 Teknik Pengutipan
7.3 Membuat Catatan Kaki
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasional
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk tugas akhir (skipsi/non skripsi) merupakan salah
satu ciri pokok kegiatan masyarakat ilmiah di perguruan tinggi. Penulisan tugas akhir
menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada pendidikan strata satu (S1).
Melalui penulisan atau penyusunan tugas akhir, seorang mahasiswa (calon sarjana) dapat
mengaplikasikan konsep dan metodologi penelitian sehingga terampil dalam menyusun suatu
karya tulis yang memenuhi kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip ilmiah. Melalui penulisan atau
penyusunan tugas akhir, mahasiswa dapat menemukan, mengembangkan, dan
mengkomunikasikan secara tertulis suatu informasi baru, gagasan kajian, dan hasil penelitian
ilmiah. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya pedoman yang menjadi acuan dan
tuntutan bagi setiap mahsiswa dalam rangka membantu pelaksanaan penelitian, untuk
penulisan atau penyusunan tugas akhir.
Pedoman penulisan tugas akhir yang digunakan oleh mahasiswa Jurusan Matematika
Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin saat ini secara garis besar masih mengacu pada buku
"20 Tahun Pcndidikan Sains" yang sampai pada saat penyusunan buku pedoman ini masih
kurang lengkap isinya dan masih sering menimbulkan kesalahan interpretasi, sehingga dalam
operasionalnya belum memenuhi harapan semua pihak. Disamping itu, makin beragamnya
bahan skripsi mahasiswa yang sudah tidak terakomodasi dalam pedoman tersebut cukup
sering menimbulkan salah pengertian antar dosen dalam seminar proposal mahasiswa
sehingga seringkali seorang mahasiswa dibatalkan seminarnya karena faktor-faktor tersebut.
Dengan demikian, pedoman tersebut perlu perbaikan dan disempurnakan. Suatu pedoman
dikatakan baik jika cukup lengkap dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda
pada pembacanya. Dengan demikian, pedoman penulisan skripsi ini diharapkan dapat
memenuhi berbagai aspek, baik konsep, metodologi, maupun operasionalnya.
Pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan penulisan skripsi selama ini tampaknya
beragam, baik yang disusun oleh mahasiswa maupun bimbingan yang diberikan oleh para
pembimbing, demikian juga penilaian yang diberikan kepada mahasiswa saat ujian skripsi.
Perbedaan-perbedaan tersebut terlihat sejak penyusunan usulan penelitain, usulan seminar,
sampai pada penilaian dan perbaikan tugas akhir mahasiswa. Hal tersebut menimbulkan
berbagai masalah yang dapat berakibat pada tidak tercapainya tujuan yang diharapkan dalam
penyusunan tugas akhir mahasiswa. Untuk meminimalkan munculnya masalah tersebut,
sangat dibutuhkan adanya pedoman penulisan skripsi di lingkungan Jurusan Matematika
FMIPA Universitas Hasanuddin. Pedoman penulisan skripsi ini tidak hanya menjadi
pedoman bagi mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir, tetapi juga menjadi acuan bagi
pembimbing dalam melaksanakan pembimbingan kepada mahasiswa, dan menjadi pedoman
bagi penguji skripsi dalam pemberian nilai pada saat ujian skripsi.
Dalam penulisan skripsi ini diuraikan berbagai hal mengenai penulisan skripsi
mahasiswa. Pada bagian awal diuraikan tentang alasan, tujuan pedoman skripsi, pengertian
beberapa istilah, cara penyusunan usulan penelitian dan pembuatan laporan penelitian dan
pembuatan laporan penelitian (skripsi/non skripsi) baik untuk penelitian kuantitatif maupun
untuk penelitian kualitatif, serta teknik pengetikan skripsi dan perujukan.
3
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan pedoman penulisan tugas akhir ini adalah
1. Menjadi pedoman yang baku dan sah bagi para mahasiswa dan dosen dalam
rangka penulisan usulan penelitian dan penyusunan skripsi mahasiswa dalam
lingkungan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin,
2. Mengemukakan pandangan tentang prosedur tentang penyusunan/penulisan
usulan penelitian dan skripsi yang seragam berdasarkan jenis penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa,
3. Agar penyusunan usulan penelitian dan skripsi yang dilakukan oleh
mahasiswa dapat memenuhi kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah sehingga
dapat melahirkan suatu karya ilmiah yang berkualitas,
4. Agar tercipta keseragaman dengan standar yang lebih objektif dalam penelitian
usulan penelitian dan tugas akhir mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Hasanuddin.
Berdasarkan hal tersebut maka pedoman penulisan skripsi ini diharapkan menjadi
acuan penyusunan tugas akhir bagi mahasiswa.
Metode Ilmiah ( Method of Scientific) adalah suatu cara mencari dan mengungkapkan
kebenaran dengan ciri obyektivitas. Kebenaran yang diperoleh secara konsepsional atau
deduktif saja tidak cukup, tetapi harus diuji secara empiris. (Charles 1991).
4
Matematik, Model Mekanik, dan Model lnteraksional simbolis.
Menurut fungsi dan sifatnya, Model dapat dibedakan atas :
• Model yang bersifat Deskriptif(Hanya memeriksa situasi/fenomena
• Model yang bersifat Prediktif (Menunjukkan jika x terjadi maka y akan terjadi)
• Model yang bersifat Normatif(memberikan jawaban terbaik dalam pemecahan
masalah).
Ciri-ciri ilmiah
Penelitian didasarkan pada ciri-ciri ilmiah, yaitu:
- Rasional artinya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal sehingga terjangkau oleh akal manusia.
- Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu teramati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengambil dan mengetahui cara-cara yang
digunakan.
- Sistematis artinya proses/prosedur yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Variabel Penelitian
Variabel (peubah) merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati/diukur.
Variabel merupakan atribut dari sekelompok obyek atau orang yang bervariasi antara satu
dengan yang lainnya dalam kelompok itu.
Dalam Penelitian, berdasarkan hubungannya variabel dapat diklasifikasikan dalam beberapa
kategori yaitu :
5
[l]. Variabel bebas dan Variabel Tak bebas (terikat)
Peneliti mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mecari hubungan diantara
berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel
yang lain disebut variabel bebas (variabel Independen). Sedangkan variabel yang diduga
sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut variabel
tak bebas (variabel dependen). Variabel bebas (independen) sering juga disebut sebagai
variabel stimulus, input, prediktor atau antecendent. Sedangkan Variabel terikat
(dependen) sering juga disebut sebagai variabel respon, output, kritria atau konsekuen.
Antara varibel bebas dan variabel terikat masing-masing tidak berdiri sendiri, tetapi
selalu berpasangan. Suatu variabel boleh menjadi variabel bebas pada suatu penelitian,
tetapi menjadi variabel tak bebas pada penelitian lain. Jadi klasifikassi variabel ke dalam
variabel bebas dan variabel tak bebas bergantung pada maksud penelitian.
6
nilainya rendah. Ternyata ia sedang sakit hati dan frustasi sewaktu mengerjakan soal
ujian. Dalam hal ini sakit hati dan frustasi merupakan variabel intervening yang masih
sulit diukur, tetapi ada.
7
(pelari tercepat). Meskipun skala ordinal menunjukkan perbedaan peringkat (lebih tinggi
atau lebih rendah), tetapi skala ordinal ini tidak menunjukkan seberapa lebih tinggi atau
seberapa lebih baik .
[3]. Skala Interval, mempunyai semua ciri skala nominal dan skala ordinal. Lebih dari itu
skala interval didasarkan interval yang sama yang telah ditetapkan sebelumnya (urutan
kategori mempunyai jarak yang sama). Skala Interval mempunyai ciri Skala Ordinal
yang mengklasifikasikan subyek/peristiwa kedalam kategori tertentu, juga memberikan
peringkat dalam arti tingkatan pada karakteristik tertentu dimiliki subjek. Jadi Skala
matematis additivity,artinya kita dapat menambah atau mengurangi. Ciri yang penting
adalah bahwa skala interval tidak mempunyai titik no! dan titik maksimum mutlak. Kita
bias mengatakan bahwa nilai tes pencapaian 70 adalah lebih besar dari 35 point
dibandingkan dengan nilai 35, tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa seorang yang
mempunyai nilai 70 mengetahui dua kali lebih baik dibanding seorang yang mempunyai
nilai 35. Dengan demikian skala Interval tidak memungkinkan kita melakukan operasi
(proses) pembagian atau perkalian.
[4]. Skala Rasio, menghimpun semua sifat skala interval ditambah dengan adanya titik nol
mutlak (fixed zero point). Skala rasio menyajikan tingkat pengukuran yang paling tinggi
dan paling cermat. Skala rasio mempunyai semua kelebihan dari tiga jenis skala yang
lain. Tinggi, panjang , berat dan waktu adalah contoh-contoh skala rasio.
Data dengan skala yang tingkatannya lebih sederhana (rendah) tidak bisa disajikan dengan
skala yang lebih teliti, misalnya data ordinal tidak bisa disajikan dalam skala interval.
Sebaliknya data dengan skala interval bisa disajikan dengan skala ordinal dan nominal. Jenis
skala juga mcnentukan analisis statistika yang dipakai.
Data kualitatif
Rasio
SUMBER DATA
.:. Data Primer merupakan pengetahuan dari tangan pertama (misal dokumen asli, laporan
saksi mata).
.:. Data Sekunder merupakan informasi dari tangan kedua
8
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS AKHIR JURUSAN MATEMATIKA
9
2.3 Ciri Tugas Akhir Matematika
Tugas akhir Matematika harus bercirikan MATEMATIKA, dalam pengertian bahwa
kandungan materi pembahasan sebagian besar adalah materi matematika. Tugas akhir
Matematika dapat menambah pengetahuan Matematika penulisnya. Oleh karena itu sangat
dianjurkan untuk membahas materi yang bukan materi kuliah dan merupakan pengembangan
bahan kuliah dan belum pernah diangkat dalam tugas akhir yang bertujuan memperluas
wawasan pengetahuan matematika mahasiswa tersebut.
10
Doktor.
2. Dosen yang belum memiliki jabatan Lektor atau bergelar Magister atau Doktor dapat
bertindak sebagai Pembimbing Pertama dan atau Pembimbing Kedua.
3. Sekurang-kurangnya satu Pembimbing penelitian mahasiswa berstatus dosen tetap di
Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin.
4. Pembimbing diangkat oleh Dekan Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin atas
usulan Ketua Jurusan Matematika Fakultas MIPA UniversitasHasanuddin.
5. Pembimbing Pertama dapat bukan dosen tetap jika di Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Hasanuddin tidak ada dosen yang ahli di bidang penelitian yang dipilih
mahasiswa, atau jika penelitiannnya memanfaatkan tenaga atau fasilitas lembaga
penelitian lain di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin. Dalam hal ini
Pembimbing Utama harus dosen tetap Jurusan Matematika FMIPA Universitas
Hasanuddin.
6. Pembimbing skripsi dapat diganti jika syarat salah satu hal dalam bagian 2.7 a-c
terjadi.
11
penafsiran, dan peyimpulannya.
• Acuan
Sumbcr acuan, media cetak atau elektronik, dibatasi pada karya-karya ilmiah yang
langsung berhubungan dengan topik penelitian dan disesuaikan dengan taraf studi
calon sarjana. Buku-buku pelajaran ataupun informasi elektronik yang bersifat
pengantar, catatan kuliah, suarat kabar, brosur, pamflet, majalah atau buku populer,
serta kamus atau ensiklopedi tidak dibenarkan dicantumkan dalam daftar acuan
skripsi ataupun sebagai acuan teori, data, dan konsep. Demikian pula, tugas akhir
sesama mahasiswa yang belum lulus Ujian Sidang Sarjana tidak dapat diacu.
2.8.3 Penyajian
• Pembimbing berkewajiban memperhatikan sistematika penulisan skripsi sehingga
penalaran, konsistensi, dan kepaduan uraian terjaga dalam proporsi yang berimbang.
Sekalipun demikian, perlu digarisbawahi bahwa skripsi tetap merupakan
pengungkapan pikiran mahasiswa itu sendiri.
• Pembimbing berkewajiban memeriksa kesesuaian format penyajian dengan ketentuan
yang tercantum dalam Buku Pedoman Tugas Akhir ini.
• Pembimbing berkewajiban memeriksa cetakan (printout) pengolahan data, jika
pengolahan dilakukan dengan komputer dan cetakannya disertakan sebagai lampiran.
Sebaiknya mencantukan nama program dan pemilik/pembuat program yang
digunakan dalam tugas akhir.
12
Rentang nilai diberikan di antara angka-angka : {1, 1.1, 1,2, 1.3, 1.4, ..., 4} yaitu berupa
bilangan desimal satu angka dibelakang koma. Pemberian nilai A, B, C atau E akan memakai
sistem yang sama dengan bagian 2.14.2.
13
B : jika nilai rata-rata terletak antara > 2,75 - 3,50
C : jika nilai rata-rata terletak antara 2,00 - 2,75.
E : jika nilai rata-rata terletak antara 1,00 - 2,00.
14
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
15
pelaksanaan bimbingan tersebut, komisi pembimbing boleh membagi tugas.
4. Komisi pembimbing bersama dengan mahasiswa membuat suatu jadwal
pembimbingan yang sifatnya regular minimal 1 kali dalam seminggu dan dicatat
dalam satu kartu kontrol pembimbingan oleh masing-masing pembimbing.
16
pimpinan jurusan untuk mengujikan materi tersebut.
3.5 Penyusunan Proposal Tugas Akhir
Dalam penyusunan proposal tugas akhir, mahasiswa harus mampu memanfaatkan
pengalaman dan pengetahuannya, harus banyak membaca dan mempelajari hasil-hasil tugas
akhir yang sudah ada yang mempunyai hubungan dengan masalah tugas akhir yang akan
diajukan.
Suatu proposal penelitian harus merupakan usul pemikiran yang lengkap dan jelas,
harus dikemukakan secara terinci, harus dikemukakan segi-segi teori dan praktis dari
penelitian tersebut termasuk bagaimana data akan dikumpul dan dianalisis.
17
FORMAT PROPOSL TUGAS AKHIR
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Pembimbing
I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Hasil Penelitian
II Tinjauan Pustaka
2.1. Landasan Teori
2.2. Kerangka Pemikiran
2.3. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
2.4. Hipotetsis
Daftar Pustaka
18
spesifik. Dikaji atau diturunkan secara deduktif, bukan empiris, dengan
memanfaatkan hukum/ logika yang berlaku. Penelitian ini banyak dilakukan pada
bidang kajian matematika dan pemodelan matematika.
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Pembimbing
I Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Hasil Penelitian
II Tinjauan Pustaka
2.1. Landasan Teori
2.2. Keselarasan Toeri dan Masalah Kajian
2.3. Prosedur Pemecahan
Daftara Pustaka
19
II Tinjauan Pustaka
2.1. Landasan Teori
2.2. Karakter Khas Kasus yang Diajukan
2.3. Kerangka Pemikiran
Daftar Pustaka
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Pembimbing
I Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Hasil Penelitian
II Tinjauan Pustaka
2.1. Landasan Teori
2.2. Kerangka Pemikiran
2.3. Metode Penyusunan Kebijakan
Daftar Pustaka
20
Jenis-5: Makalah Ilmiah
Tugas akhir ini berbeda dengan empat bentuk yang disebutkan di atas. Makalah
ilmiah tidak memerlukan penelitian, namun tidak menutup kemungkinan
menggunakan data skunder. Makalah ilmiah matematika sebagai tugas akhir berisi
kajian mengenai pola penalaran matematika, yaitu memahami suatu konsep atau teori
dan mampu menerapkan dengan memecahkan beberapa soal latihan.
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Pembimbing
1. Latar belakang
2. Soal yang akan dipecahkan
3. Manfaat Hasil Pacahan
4. Kajian Pustaka (bersis konsep atau teori yang akan diterapkan)
5. Rencana Pembuktian atau Pemecahan
Daftar Pustaka
Pembahasan
Kesimpulan dan saran atau open problems
21
Daftar Pustaka
Lampiran (bila ada/ termasuk Biodata Mahasiswa)
22
4. Setelah semuanya siap, mahasiswa dengan bimbingan komisi pembimbing
melaksanakan penelitiannya.
5. Bagi mahasiswa yang penelitiannya.tidak terkait dengan suatu instansi atau tidak
diperlukan surat izin penelitian, boleh langsung melakukan penelitian.
6. Setelah hasil penelitian siap, mahasiswa tersebut dengan bimbingan komisi
pembimbing menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian dan menuangkannya
dalam bentuk tulisan sesuai dengan format penulisan skripsi.
23
Selanjutnya tim penguji bersama dengan mahasiswa menentukan waktu ujian skripsi.
Catatan: Mahasiswa menyajikan seminar dan ujian skripsi wajib berpakaian sopan dan
mencerminkan kepribadian yang baik.
24
BAB IV
CARA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN (JALUR SKRIPSI)
4.1 Pendahuluan
Untuk menyusun suatu proposal penelitian, seorang kandidat sarjana seharusnya
memperhatikan beberapa hal berikut ini :
4.1.1.Apa yang dibutuhkan dalam penelitian
1. Imajinasi
2. Daya ekstrasi untuk menumbuhkan imajinasi
3. Daya persepsi
4. Kecerdasan
4.1.2. Apa yang dilakukan sebelum meneliti (menulis)
1. Mempertimbangkan issu yang mau ditulis (bagus atau tidak bagusnya issu
tersebut)
2. Meluangkan waktu untuk merefleksikan ide
3. Mengajukan pertanyaan pada diri sendiri
4. Saya meneliti untuk memperoleh apa ?
5. Saya ingin mengetahui tentang apa ?
6. Mengapa masalah itu menarik?
7. Menentukan target apa dari hasil penelitian itu
4.1.3. Kerangka Proposal penelitian Kualitatif
1. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
2. Kajian pustaka dan kerangka pikir
a. Kajian Pustaka
b. Kerangka Pikir
3. Metode Penelitian
a. Skope penelitian
b. Jenis data dan variabel
c. Sumber data
d. Teknik pengambilan sampel.
e. Alat pengumpulan data
f. Teknik pengumpulan data
g. Teknik analisis data
h. Sistematika laporan
4. Jadwal Pelaksanaan
25
4.1.4. Kerangka Proposal penelitian Kuantitatif
1. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
2. Kajian pustaka, kerangka pikir
a. Kajian Pustaka
b. Kerangka Pikir
c. Hipotesis
3. Metode Penelitian
a. Skope penelitian
b. Jenis data dan variabel
c. Sumber data
d. Teknik pengambilan sampel
e. Alat pengumpulan data
f. Teknik pengumpulan data
g. Teknik analisis data
h. Sistematika laporan
4. Jadwal Pelaksanaan
26
D. Kegunaan Penelitian
Data yang terkumpul dan terolah merupakan penunjang jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukan dalam perumusan masalah, sedangkan
konsep yang tersusun merupakan bentuk verbal dari jawaban atas pertanyaan
pertanyaan tersebut ditambah gagasan yang relevan dari pihak pelaksana
penelitian. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna, sebagai
penunjang praktek pengambilan keputusan dalam artinya yang paling luas.
27
dijelaskan. Identifikasi responden perlu dibuat terlebih dahulu juga mengenai
identifikasi populasi.
D. Teknik pengambilan sampel
Bila penelitian dilakukan terhadap sampel, hendaknya dikemukakan bagaimana
cara menetapkan sampel. Pengutaraan teknik pengambilan sampel (stratifikasi,
randomisasi, kerangka sampel, unit sampel, ukuran sampel) secara jelas akan
memudahkan penilaian kerepresentatifan sampel, dan selanjutnya akan
memudahkan memperkirakan kerepresentatifan hasil penelitian.
E. Alat pengumpulan data
Hendaknya dikemukakan jenis-jenis alat pengumpulan data yang direncanakan
akan digunakan untuk mengumpulkan data (misalnya skedul wawancara, buku
harian, daftar pertanyaan, alat ukur, alat potret dan sebagainya).
F. Teknik pengumpulan data
Alat-alat pengumpulan data tersebut kemudian hendaknya dioperasikan dengan
teknik-teknik tertentu, misalnya observasi, wawancara (dengan pedoman skedul
wawancara atau daftar pertanyaan), eksperimen dan sebagainya.
G. Teknik penganalisaan data
Setelah data terkumpul, diedit, diklasifikasikan, dan ditabulasi, maka mulailah
tahap penganalisaan data dengan teknik tertentu. Dapat digunakan analisis tabel
analisis liner programming, analisis input output, analisis statistik.
H. Sistematika laporan
Kemukakan secara singkat format laporan penelitian yang akan disusun
nantinya.
28
melalui perumusan -perumusan masalah yang agak luas ( tidak terlalu terbatas ),
hendaknya orientasi rumusannya diarahkan pada " bisa tidaknya penelitian
dengan masalah yang seluas itu dilaksanakan.”
C. Tujuan Penelitian
Hasil utama penelitian adalah data yang berhasilkan dikumpulkan, diolah,
dianalisa dan atau konsep-konsep yang berhasil disusun melalui kegitan
penelitian. Maksud-maksud yang terkandung dalam kegiatan penelitian tersebut,
baik yang utama maupun yang tambahan harus dikemukakan.
D. Kegunaan Penelitian
Data yang terkumpul dan terolah merupakan penunjang jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukan dalam perumusan masalah, sedangkan
konsep yang tersusun merupakn bentuk verbal dari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut ditambah gagasan yang relevan dari pihak pelaksana
penelitian. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai
penunjang praktek pengambilan keputusan dalam artinya yang paling luas.
29
ditempuh dalam pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-fakta
yang harus menjadi pokok perhatian dan menentukan fakta-fakta yang relevan,
menghindarkan suatu penelitian yang tak terarah dan tak bertujuan dan
pengumpulan data yang mungkin ternyata tak ada hubungannya dengan masalah
yang diteliti. Hipotesis dapat digali dari tiga sumber yang mempunyai hubungan
dengan sifat penelitian, yakni (a) pengalaman, pengamatan dan pendugaan si
peneliti sendiri, (b) hasil dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya, dan (c) teori-teori yang telah ada.
30
4.3.4 Jadwal Waktu Pelaksanaan
Hendaknya dikemukakan jenis-jenis kegiatan yang direncanakan beserta
jadwal waktunya (mulai dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data sampai
dengan penyusunan laporan).
31
BAB V
CARA PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN (JALUR SKRIPSI)
32
Populasi dan Sampel
Teknik/Instrumen
pengolahan Data
Teknik Analisis Data
) Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil
Pembahasan
) Latar Belakang
Latar belakang adalah penguraian lebih lanjut dari pengantar dan perumusan
masalah. Di sini anda menopang pernyataan sebelumnya dengan menggunakan
teknik pengembangan pokok bahasan" menjelaskan-ilustrasi-analogi-kutipan,
statistik dan argumentasi logik yang anda tarik dari pernyataan sebelumnya. Secara
singkat dan agar mudah diingat, pada latar belakang Anda harus menampilkan tiga
hal, yaitu PIE ( proofs, information, example ) atau BIC (bukti, informasi tambahan,
contoh).
Bukti dapat ditarik secara logis atau diambil dari penelitian dahulu.
Informasi tambahan mendefinisikan masalah, menunjukkan makna masalah,
memberikan " bungkus " Teoritis, membandingkan dengan pendekatan lain atau
menjabarkan kedalam komponen yang spesifik. Contoh memberikan illustrasi
kongkret dari pernyataan yang dikemukan.
Disamping itu dalam latar belakang harus juga diterangkan adanya masalah,
pentingnya masalah dan perumusan masalah.
) PerumusanMasalah (statement of problems)
Setelah masalah diidentifikasikan maka anda perlu merumuskan secara jelas dan
padat. Perumusan masalah kadang-kadang disebut juga "Pernyataan Masalah"
(Statement of problems). Anda mengungkapkan persoalan, dilema kesulitan, atau
keresahan yang harus diatasi/diselesaikan. Mungkin anda melihat ada sesuatu yang "
kurang meyakinkan” , tidak beres, ada keraguan tentang ide-ide/ teori-teori lama dan
ada sesuatu yang harus segera dilakukan.
Perumusan masalah harus dibarengi dengan penyajian " Latar belakang masalah",
termasuk dasar kebenaran penyelidikan dalam arti signifikasi dari masalah.
Perumusan masalah harus dapat dirumuskan dalam bentuk " kalimat tanya atau
pernyataan yang jelas dan padat".
Perumusan masalah ini sangat penting karena statement masalah memberi arah pada
keseluruhan rencana dan langkah-langkah yang anda tempuh, selcaligus memberi
petunjuk tentang mungkinnyamengumpulkan data guna menjawab pertanyaan dalam
rumusan masalah yang anda buat, selain itu membantu anda memusatkan perhatian
padajawaban yang dicari.
33
4. Kurangnya peminat jurusan Matematika di Sulsel disebabkan oleh anggapan masyarakat
tentang sukarnya matematika
5. Kesadaran lingkungan melalui kampanye media massa dan saluran internasional.
) Tujuan Penelitian
Harus dibedakan antara "Tujuan Penelitian" derigan "Tujuan Peneliti". Memenuhi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana S-1, mencoba menerapkan ilmu yang telah
dipelajari/ memperoleh keterampilan adalah tujuan peneliti, bukan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian adalah menjawab pertanyaan "Apa yang anda akan teliti, Apa yang
ingin anda ketahui".
Tujuan penelitian biasnya dimulai dengan kalimat
"Penelitian ini bertujuan untuk.... " atau. "Tujuan Penelitian adalah... "Selain itu
tergantung pada metode yang anda gunakan.. Anda menjabarkan tujuan penelitian
dengan menggunakan kata-kata pembuka seperti antara lain : " Menganalisis, menguji,
menguraikan, menemukan, membandingkan menemukan hubungan antara... meneliti
efek pengaruh....
Tujuan penelitian. harus bersifat spesifik, terbatas, dapat diukur, terutama sekali dapat
diperiksa hasil penelitiannya.
34
BAB VI
CARA PENYUSUNAN LAPORAN (JALUR NON SKRIPSI)
35
b.2 Kerangka Pikir
Penjelasan mengenal Kerangka Pikir ini dapat dilihat pada bab penyusunan
proposal. Untuk jalur non skripsi, kerangka pikir seharusnya memuat kerangka
pikir dari masing masing tema yang dibahas (ada dua tema).
b.3. Hipotesis
Penjelasan mengenai Hipotesis ini dapat dilihat pada bab penyusunan proposal.
Untuk jalur non skripsi, hipotesis memuat hipotesis (jika ada) dari masing-
masing tema yang dibahas (ada dua tema)
c. Metodologi Penelitian
Penjelasan mengenai Metodologi ini dapat dilihat pada bab penyusunan proposal. Untuk
jalur non skripsi, metodologi seharusnya memuat metodologi dari masing-masing tema
yang dibahas (ada dua tema).
36
BAB VII
TEKNIK PENGETIKAN DAN PENGUTIPAN
37
di sebelah kanan yang diperkenankan. Untuk mendekati garis lurus kadang-kadang
diperlukan peloncatan-peloncatan atau pengunduran-pengunduran ketukan huruf paling
belakang atau baris di tepi kanan. Untuk mendapatkan hasil yang baik pengunduran ini harus
diperhitungkan dengan tepat.
38
centimeter atau inci. Istilah indensisasi pada dasarnya tidak khusus hanya untuk baris pertama
alinea baru saja, melainkan untuk semua ketikan huruf pertama yang menjorok ke dalam.
Lebar indensi yang menjadi ketentuan umum untuk pengetikan copy skripsi adalah
tujuh ketukan huruf, ini berarti huruf pertama dimulai pada ketukan yang kedelapan.
Indensi tujuh ketukan huruf ini berlaku untuk:
1. Alinea baru dalam bagian teks,
2. Alinea baru dalam kutipan langsung panjang, dan
3. Footnote
39
bagian-bagian bab itu, di bawah ini disebutkan secara berturut-turut dari tingkat paling besar,
yaitu
Bab
Anak bab
Seksi
anak seksi
Pasal
anak pasal
Ayat
anak ayat
Masing-masing bab, akan diantarkan dengan nomor bab dan pada baris berikutnya
baru dituliskan judul bab. Bab diberi nomor dengan menggunakan angka Romawi besar.
Judul bab, ditulis dengan huruf besar. Bila lebih dari satu baris disusun dalam bentuk
piramida terbalik, simetris kiri kanan. Untuk judul bab yang terlalu pendek boleh diketik
dengan sela satu ketukan. Nomor dan judul bab, tidak perlu diberi garis bawah dan tidak
perlu diberi tanda baca apapun.
Sub kategori dari kategori yang terbesar sampai kategori yang terkocil, pemberian
nomornya dapat dilakukan sebagai berikut :
Bab diberi nomor dengan angka Romawi besar : I,II,III
Anak bab diberi nomor dengan huruf besar : A,B,C
Seksi diberi nomor dengan angka Arab : 1,2,3
Anak seksi diberi nomor dengan. huruf kecil : a,b.c
Pasal diberi nomor dengan angka Arab dengan
satu kurung : 1),2),3)
Anak pasal diberi nomor dengan huruf kecil
dengan satu kurung : a),b),c)
Ayat diberi nomor dengan angka Arab
di antara kurung : (1),(2),(3)
Anak ayat diberi nomor dengan huruf kecil.
di antara kurung : (a),(b),(c)
Bila masih ada kategori yang lebih kecil lagi dapat
diberi nomor dengan angka Romawi kecil
di antara, tanda kurung : (i),(ii),(iii)
40
Singkatan-singkatan yang belum lazim dan mungkin malah membingungkan
sebaiknya jangan digunakan dalam penulisan skripsi, seperti porkesma (pekan olah raga dan
kesenian mahasiswa), tilang (bukti pelanggaran), mupian (musyawarah pimpinan harian) dan
sebagainya.
Singkatan-singkatan seperti dll.,dst.,hal.,tgl.,tsb.,sbb., dan penyangkatan kata
berulang seperti ilmu2 ter-buru2, dalam penulisan skripsi hendaknya dihindarkan.
41
1. Kutipan langsung :
Kutipan langsung adalah kutipan yang dilakukan persis seprti sumber aslinya, kata-kata
yang digunakan sama seperti bahan aslinya.
Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Untuk mengutip rumus atau model matematika
b. Untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputusan, surat perintah
anggaran rumah tangga, tabel statistik dan sebagainya.
c. Untuk mengutip peribahasa, puisi, karya drama, dan kata-kata mutiara.
d. Untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah
pasti.
e. Untuk mengutip beberapa pemyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk
lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga
baris ketikan. Kutipan yang demikian cukup dimasukkan dalam teks dengan memberikan
tanda petik diantara bahan yang dikutip.
Contoh :
Dalam memperkirakan distribusi pendapatan usaha tani akan digunakan pendekatan
akuntansi, yakni "menghitung distribusi pendapatan usaha tani di antara para penerima
pendapatan dan di antara faktor-faktor produksi."1)
1)
C.G. Ranade and R.W. Herdt,"Shares of Farm Eamings from Rice Production, "ii
Economic Consequences of the New Rice Technology (Los Banos, Philipgines:
International Rice Research Institute, 197 8),p. 8 8.
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya melebihi tiga baris
ketikan. Kutipan semacam ini tidak dimasukkan dalam teks. Kutipan tersebut diberi tempat
tersendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri. Kutipan langsung panjang ini diketik
dengan satu spasi. Lebar jorokan ke dalam dari kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf
dari garis tepi yang baru. Sedangkan baris kedua, ketiga dan seterusnya dimulai sesudah
empat ketukan huruf dari garis tepi kiri. Bahan kutipan langsung panjang tidak ditulis di
antara tanda petik.
Contoh :
Dalam memperhitungkan "farm family income" dibedakan bruto dan neto.
Gross farm family-income (GFFI) is defined as income received by the farm operator and is
calculated as the residual after making actual payment for all expenditures incurred for
production inputs, exduding any unpaid return to family-owned resources (land, labour, or
capital). The net farm family income (NFFI) is calculated substracting depreciation from
GFFI 2)
2)
R. W Herdt,"costs and Returns for Rice Production," in Economic Consequences of
the New Rice Technology (Los Banos: International Rices Research
Institute,1978),PP.64-65.
42
cukup pendek. Apabila terpaksa terdapat kutipan langsung Panjang yang melebihi
satu halaman diseyogyakan untuk dimasukkan dalam bagian lampiran.
43
4. Mengutip keterangan lisan seperti misalnya kuliah, pidato, wawancara dan lain-lain
ucapan, sebelum dikutip harus terlebih dahulu dicek kepada yang bersangkutan untuk
menjamin adanya kebenaran kutipan. Dalam menyajikan sumber kutipan perlu
dicantumkan secara berturut-turut nama, kedudukan atau jabatan, tempat, dan waktu
diucapkan.
5. Seorang pengutip bertanggung jawab penuh akan ketepatan dan ketelitian kutipannya.
Terutama dalam kutipan tidak langsung, unsur ketepatan harus dijamin dari
kepemahaman pengutip terhadap pokok-pokok pikiran dalam bahan yang dikutip.
6. a. Apabila tidak ada alasan apapun dari pihak pengutip, maka pengutip dipandang
menyetujui sepenuhnya apa saia yang dikutipnya.
b. Apabila bahan yang dikutip disajikan sebagai bahan yang diperbandingkan dengan
bahan lain maka harus ada kesimpulan dari perbandingan itu. Pendirian dari pengutip
akan dilihat dari kesimpulan perbandingannya.
c. Apabila pengutip menolak sesuatu pendapat atau. argumentasi, ia diwajibkan untuk
mengemukakan alasan dari pada penolakannya.
d. Alasan dapatjuga diberikan untuk menyetujui sesuatu pendapat yang dikutip.
7. Koreksi terhadap kesalahan yang terdapat dalam kutipan langsung :
Dalam kutipan langsung mungkin penulis sebelumnya. sudah mengetahui benar bahwa
suatu pemyataan yang dikutip tersebut terdapat kesalahan. Dalam hal ini pengutip
diperkenankan untuk mengadakan pembetulan. Pembetulan itu dapat disisipkan langsung
di belakang kata atau bilangan yang dikoreksl. Koreksi Persebut harus diletakkan di
antara tanda kurung siku "[ ]".
Cara mengadakan koreksi dapat dilakukan dengan tiga jalan
a. Dengan menyisipkan kata "sic" yang artinya "begitu"(thus).
b. Langsung memberikan pembetulannya di belakang kata atau bilangan yang salah.
c. Mengadakan pembetulan dengan sedikit ulasan.
Ketiga cara tersebut boleh dipakai, tetapi apabila sudah dipilih salah satu cara, hendaknya
cara itu digunakan secara konsisten untuk seluruh skripsi.
Setiap mengutip dari sesuatu karangan harus. disebutkan sumbernya. Catatan tentang
sumber karangan ini disebut footnote, yang sering diterjemahkan dengan catatan di kaki
halaman. Kewajiban mencantumkan sumber dari mana kutipan tersebut diambil
merupakan suatu hal yang penting untuk menyatakan penghargaan kepada pengarang lain
yang buah pik-iran dalam karyanya telah kita pinjam. Kita harus mengatakan dengan jujur
bahwa kita telah meminjam pendapat, gagasan, atau buah pikiran dari orang lain.
Catatan di kaki halaman sudah menjadi kebiasaan untuk menyatakan kepada
pembaca bahwa penulisnya mendapat indormasi dari pengarang tertentu. Infi6rmasi tersebut
terdapat dalam bukunya dengan judul demikian. Jika pembaca ingin mencari tahu lebih
lanjut, pembaca atau peminat dapat menemukan hal tersebut pada halaman sekian.
7.3.2. Unsur-unsur Footnote
Dengan tanpa memperhatikan jenis sumber bahan kutipan, maka yang menjadi unsur
pokok daripada footnote ialah :
1. Nama pengarang;
44
2. Judul karangan;
3. Data tentang penerbitan;
4. Nomor halaman.
Nama pengarang
Termasuk ke dalam kelompok nama pengarang ialah nama penyunting, penterjemah,
atau penyadur dan nama lembaga, organisasi atau badan yang menerbitkan buku tersebut.
Judul karangan
Judul karangan ditulis lengkap sebagaimana yang tertulis dalam halaman judul dari
karangan yang dikutip. Antara. nama pengarang dengan judul karangan disekat dengan tanda
koma, seluruh judul karangan diberi garis bawah, kapitalisasi judul karangan sepenuhnya
mengikuti kapitalisasi yang umum (setiap permulaan kata dipakai huruf besar), kecuali
kata-kata penghubung (partikel)seperti di, ke, dari, untuk, dan, yang, dengan, dan sebagainya
yang tidak terletak pada posisi awal. Sesudah judul karangan tidak perlu ditutup dengan tanda
tulis apapun seperti : titik, koma, titik ganda.
Nomor halaman
Nomor halaman ditulis dengan singkatan p.(page) untuk buku bahasa asing, atau
dengan singkatan hal.(halaman) untuk buku yang berbahasa Indonesia, kemudian diikuti
dengan nomor yang dimaksud dengan diberi sela satu ketukan.
45
Bila bahan yang dikutip lebih dari satu halaman, digunakan singkatan pp. atau hal.
sekian s/d sekian. Bila yang dikutip adalah bahan bagian awal, maka pemberian nomor sesuai
dengan nomor pada bagian awal tersebut.
46
3)
William H. Newman, The Process of Management (London : Prentice Hall, Inc., 1961),
p.261.
4)
Gunawan Adisaputro et al., Business Forecasting :Latar Belakang Teoritis (Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1974), Vol. 1, hal.53.
Keterangan contoh
1. Footnote nomor 1 adalah sumber kutipan yang muncul pertama kali, ditulis lengkap
yakni semua unsure footnote ditulis
2. Footnote nomor 2 merupakan contoh sumber kutipan pertama darl buku yang ditulis
oleh dua pengarang.
3. Footnote nomor 3 merupakan contoh sumber kutipan pertama dari buku kedua
karangan William H. Newman.
4. Footnote nomor 4 merupakan contoh sumber kutipan berasal dari buku yang ditulis
lebih dari tiga pengarang.
47
Lampiran 1. Kartu Konsultasi
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Kampus Tamalanrea : Jl. Perintis kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
KARTU KONSULTASI TA
Nama :
Nomor Pokok :
Pogram Studi :
Judul Tugas Akhir/ :
Topik Tugas akhir
Pembimbing Pertama :
Pembimbing Kedua :
Pembimbing Ketiga :
Mengetahui,
Pembimbing Pertama
( )
Nip
48
Lampiran 2. Surat Permohonan Seminar Proposal
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Kampus Tamalanrea : Jl. Perintis kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
No :
Lamp. :
Hal : Permohonan Seminar Proposal (Usulan Penelitian)
Kepada Yth,
Koordinator Seminar Mahasiswa
Jurusan Matematika
Di –
Makassar
Dengan hormat,
Sebagai dosen pengarah menerangkan bahwa mahasiswa :
Nama :
No. Stambuk :
Program Studi :
Kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut telah siap meyelenggarakan Seminar II, untuk
mengemukakan rencana skripsinya dengan judul :
Oleh karena itu mohon disediakan waktu untuk seminar tersebut, terimakasih.
Makassar,
Dosen Pengarah,
( )
Nip
Tembusan :
1. Ketua Jurusan Matematika
2. Pengarah
3. Arsip
49
Lampiran 3. Undangan Seminar I (Komprehensif)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Kampus Tamalanrea : Jl. Perintis kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
No :
Lamp. :
Hal : Undangan Seminar I
Kepada Yth,
Bapak / Ibu Dosen
Jurusan Matematika
Di –
Makassar
Dengan hormat,
Berhubung akan diadakannya Seminar Mahasiswa Jurusan Matematika, maka kami
megharapkan kehadiran Bapak / Ibu untuk ikut berpartisipasi didalamnya.
Seminar akan dilaksanakan pada :
Hari / Tangal :
Waktu :
Tempat :
Makassar,
Koordinator Seminar,
( )
Nip
50
Lampiran 4. Undangan Seminar Proposal Tugas Akhir
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Kampus Tamalanrea : Jl. Perintis kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
No :
Lamp. :
Hal : Undangan Seminar II
Kepada Yth,
Bapak / Ibu Dosen
Jurusan Matematika
Di –
Makassar
Dengan hormat,
Berhubung akan diadakannya Seminar Mahasiswa Jurusan Matematika, maka kami
megharapkan kehadiran Bapak / Ibu untuk ikut berpartisipasi didalamnya.
Seminar akan dilaksanakan pada :
Hari / Tangal :
Waktu :
Tempat :
Makassar,
Koordinator Seminar,
( )
Nip
Lampiran 4. Kartu Kehadiran Seminar
51
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Kampus Tamalanrea : Jl. Perintis kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
Nama :
No. Stambuk :
Pogram :
Makassar,
Koordinator Seminar,
( )
Nip
52
Lampiran 6. Undangan Seminar Proposal Tugas Akhir
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Kampus Tamalanrea : Jl. Perintis kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
No : 335/J.04.13/MAT.PP/2005
Lamp. :
Hal : Usulan Panitia Pembimbing Skripsi
Kepada Yth,
Dekan Fakultas MIPA
Universitas Hasnuddin
Di –
Makassar
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama :
No. Stambuk :
Program Studi :
Jurusan :
Telah memenuhi syarat untuk menyusun skripsi, sesuai dengan peraturan Akademik
Universitas Hasanddin, dengan judul :
Makassar,
Ketua Jurusan,
( )
Nip
53
54