You are on page 1of 6

Rumus – Rumus Fisika Dasar Untuk SMP

Dari www.ebimbel.22web.net
No RUMUS SIMBOL SATU INFORMASI
AN PENTING
(SI)
1 Massa Jenis  = massa jenis Kg/m3 1 g/cm3 = 1000
M = massa Kg Kg/m3
= m V = volume M3 1 Kg/m3 = 0,001
V g/cm3

2 Pemuaian Panjang zat ∆l = pertambahan panjang M Khusus bagian ini


Padat lo = panjang mula – mula M ∆l dan lo tidak
∆l = lo . α . ∆T α = koefisien muai zat padat / oC atau / harus dalam meter
∆T = perubahan suhu
o
K asalkan satuan
Lt = lo + ∆l o
C keduanya sama
Lt = panjang akhir
misal dalam cm
m

3 Kalor Q = kalor Joule 1 kalori = 4,2 joule


Kalor untuk menaikan suhu M = massa Kg 1 joule = 0,24
benda Cp = kalor jenis J/Kg oC kalori
Q = m . Cp . ∆T L = kalor laten, kalor uap J/Kg
Kalor untuk merubah wujud dan kalor beku
benda P = daya alat pemanas Watt T1>T2 ( Benda yang
Q = m. L T = waktu untuk menaikan Sekon mempunyai suhu
Asas Black suhu lebih diletakkan di
Q1 = Q2 ruas kiri)
M1. C1. (T1-Tc) = m2. C2. (Tc–T2)
Alat Pemanas
P . t = m . Cp . ∆T
4 Gerak Lurus Beraturan S = Jarak M 1 km/jam = 1 x
(GLB) V = kecepatan m/s m/s
S = V . t t = waktu s
1 m/s = 1 x m/s
5 Gerak Lurus Berubah Vt = kecepatan akhir M Untuk
Beraturan (GLBB) Vo = kecepatan awal M perlambatan
Vt = Vo + a. t a = percepatan m/s2 bernilai negatif
Vt2 = Vo2 + 2 . a . S t = waktu s
S = Vo . t + ½ a. t2 S = jarak m
6 Gaya F = gaya Newton Besarnya massa
F=m.a M = massa Kg selalu tetap
Berat a = percepatan m/s2 namun berat
W=m.g W = berat N tergantung
g = percepatan gravitasi m/s2 percepatan
gravitasi di mana
benda tsb berada
7 Tekanan Zat Padat P = tekanan Pascal 1 Pa = 1 N/m2
F = gaya (Pa)
P = F A = luas permukaan bidang N
A M2

Tekanan Zat Cair Sistim hidrolik


8 3 diaplikasikan pada
P = .g.h  = massa jenis cairan Kg/m
mesin pengangkat
g = percepatan gravitasi m/s2 mobil shingga beban
h = kedalaman zat cair m yang berat dapat
F1 = gaya pada penampang 1 N diangkat dengan gaya
F2 = gaya pada penampang 2 N yang lebih kecil,
A1 = Luas penampang 1 satuan A1 harus sama
M2
A2 = Luas penampang 2 dengan A2 dan satuan
F1 = F2 M2 F1 harus sama dengan
A1 A2 FA = Gaya ke atas N F2
Wu = berat benda ditimbang di N  . V. g merupakan
Gaya apung / gaya ke atas udara berat zat cair yang
FA = Wu - Wf Wr = berat benda dalam cairan N dipindahkan benda
ketikabenda
V = volum zat cair yang
dicelupkan ke dalam
FA =  . V . g dipindahkan M3 suatu cairan
9 Tekanan gas pada ruang
tertutup Suhu gas
P1 . V1 = P2 . V2 P = Tekanan Pascal dianggap tetap
V = Volume gas (Pa)
M3
10 Energi Potensial
Ep = m . g . h M = massa Kg Pada saat buah
g = percepatan gravitasi m/s2 kelapa jatuh dari
Energi Kinetik h = ketinggian m pohon, buah
mengalami
Ek = ½ m v2 v = kecepatan m/s
perubahan bentuk
energi dari energi
potensial menjadi
energi kinetik
11 Pesawat Sederhana
Pengungkit
W . lw = l F . F W = berat benda N Pada takal /
F = gaya / kuasa N sistem katrol,
lw = lengan beban M besarnya KM
lF = lengan kuasa M ditentukan oleh
KM = w = lF KM = keuntngan mekanis jumlah banyak
F lw S = panjang bidang miring tali yang
Katrol h = tinggi bidang miring dari M menanggung
KM = w permukaan tanah beban atau
F M biasanya sama
Bidang Miring dengan jumlah
KM = w = s katrol dalam
F h sistem tersebut

12 Getaran
f= n = 1 f = frekuensi getaran / Hertz Hertz = 1/sekon
t T gelombang
T= t = 1 T = periode getaran Sekon
n f /gelombang
n = jumlah getaran /
gelombang
Gelombang V = cepat rambat m/s
gelombang
V= .f  = panjang 1 gelombang m

13 Bunyi
d = kedalaman M Rumus ini dapat
d = v.t v = cepat rambat gelombang m/s digunakan untuk
2 bunyi mengukur
t = selang waktu antara suara sekon kedalaman air
dikirim sampai di dengar / di atau kedalaman
terima kembali gua
14 Cahaya
Cermin Lekung f = jarak fokus cermin F cermin cekung
(cekung dan cembung) R = jari – jari kelengkungan (+)
cermin F cermin cembung
= R
So = jarak benda di depan (-)
= + cermin Si (+) = bayangan
Si = jarak bayangan dari cermin nyata
M = = Hi = Tinggi bayangan Si (-) = bayangan
Menentukan sifat bayangan Ho = Tinggi benda maya
cermin cekung M = Perbesaran
M > 1 bayangan
Pada cermin cekung
III II I IV diperbesar
Ruang Ruang Sifat Bayangan
Benda Bayan M = 1 sama
gan M < 1 bayangan
I IV Maya, tegak, diperkecil
diperbesar
M F O II III Nyata, terbalik,
diperbesar Bayangan yang
III II Nyata, terbalik, dibentuk cermin
diperkecil
Tepat Tepat Nyata, terbalik, cembung selalu
di R di R sama besar Bersifat : maya,
IV I II III Tepat Tepat Tidak terbentuk tegak, diperkecil
di f di f bayangan
P = kekuatan lensa
F = jarak fokus lensa
O F M
Lensa (cekung dan Pada lensa cembung
cembung) Ruang Ruang Sifat Bayangan
Benda Bayan
P= gan
I IV Maya, tegak,
= + diperbesar
II III Nyata, terbalik,
M= = diperbesar
III II Nyata, terbalik,
diperkecil
(depan) (belakang) Tepat Tepat Nyata, terbalik,
di R di R sama besar
Tepat Tepat Tidak terbentuk
di f di f bayangan

P F F P

15 Alat Optik Lensa okuler


Lup Ma = Perbesaran untuk mata Kali merupakan lensa
Ma = 25 cm + 1 berakomodasi maksimum yang berada di
f Mt = Perbesaran untuk mata Kali dekat mata
Mta = 25 cm tidak berakomodasi pengamat
f
f = fokus lup
Mikroskop M Lensa obyektif
M = Perbesarran Mikroskop
M = fob x fok fob = fokus lensa obyektif Kali berada di dekat
fok = fokus lensa okuler M obyek yang
M diamati

16 Listrik Statis
F = k . Q1 . Q2 F = gaya coloumb N
d2 k = konstanta coulomb Nm2/C2
Q = muatan listrik Coloumb
I = Q d = jarak antar muatan M
t I = arus listrik Ampere
t = waktu sekon
17 Listrik Dinamis
V = W V = beda potensial Volt
Q W = energi listrik Joule
Q = muatan listrik Coloumb
Hukum Coloumb R = hambatan Ohm (Ω)
V = I.R
Hambatan Pengantar  = hambatan jenis Ω/m
R = l l = panjang kawat M
A A = Luas penampang M2
penghantar
Rangkaian Seri R
Rt = R1 + R2 + …… + Rn
Rangkaian Pararel R
1 = 1 + 1 + …. + 1
Rt R1 R2 Rn
Rangkaian Pararel terdiri
dari 2 Resistor

Rt = R1 x R2
R1 + R2

Hukum Kirchoff I I = kuat arus


∑ = ∑

Rangkaian Listrik dengan n = jumlah elemen GGL merupakan


hambatan dalam E = GGL (gaya gerak listrik) beda potensial
r = hambatan dalam sumber baterai yang
a. Baterai Seri tegangan dihitung saat
I = R = hambatan luar total rangkaian terbuka
atau beda
potensial asli
b. Baterai Pararel
bateray
I=

18 Energi Listrik dan Daya


Listrik
Energi Listrik 1 kalori = 4,2
W = Q.V W = Energi Listrik joule
W = VIt Q = Muatan Listrik 1 joule = 0,24
W = I2 R t V = tegangan / beda kalori
W = V2 t potensial
R I = Kuat Arus listrik
Daya Listrik P = Dayalistrik
P = V.I t = waktu
P = I2 R
P = V2
R
P = W
t

19 Gaya Lorentz
F = Gaya Lorentz N
F = B.i.l B = Kuat medan magnet Tesla
i = kuat arus listrik A
l = panjang kawat m
20 Transformator
Np = Vp Vp = tegangan primer V
Ns Vs Vs = tegangan sekunder V
Vp = Is Ip = Arus primer A
Vs Ip Is = Arus sekunder A
Np = Is Np = jumlah lilitan primer -
Ns Ip Ns = jumlah lilitan sekunder -
Ws = Energi keluaran
Efisiensi Transformator Wp = Energi masukan Joule
ή = Ws x 100 % Ps = Daya keluaran Juole
Wp Pp = Daya masukan Watt
ή = Ps x 100 % Watt
Pp

You might also like