You are on page 1of 4

Pengertian Pendidikan

Kata pendidikan menurut etimologi berasal darikata dasar didik.Apabila diberi awalan me,menjadi
mendidik makaakan membentuk kata kerja yang berarti memelihara dan memberi latihan(ajaran).
Sedangkan bila berbentuk kata benda akan menjadi pendidikanyang memiliki arti proses perubahan
sikap dan tingkah laku seseorangatau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upayapengajaran dan latihan.

1
Istilah pendidikan dalam konteks Islam telahbanyak dikenal dengan menggunakan term yang beragam,
sepertiat-Tarbiyah, at-Ta’lim dan at-Ta’dib. Setiap term tersebutmempunyai makna dan pemahaman
yang berbeda, walaupun dalam hal-haltertentu, kata-kata tersebut mempunyai kesamaan pengertian.

2
Pemakaian ketiga istilah tersebut, apalagi pengakajiannya dirujukberdasarkan sumber pokok ajaran
Islam (al-Qur’an dan al-Sunnah).Selain akan memberikan pemahaman yang luas tentang
pengertianpendidikan Islam secara substansial, pengkajian melalui al-Qur’andan al-Sunnahpun akan
memberi makna filosofis tentang bagaimanasebenarnya hakikat dari pendidikan Islam tersebut?
Dalam al-Qur’an Allah memberikan sedikitgambaran bahwa at-Tarbiyah mempunyai arti
mengasuh,menanggung, memberi makan, mengembangkan, memelihara, membuat,membesarkan dan
menjinakkan. Hanya saja dalam konteks al-Isra maknaat-Tarbiyah sedikit lebih luas mencakup aspek
jasmani dan rohani,sedangkan dalam surat asy-Syura hanya menyangkut aspek jasmani saja.

2.

Pengertian Keluarga
keluarga dalam bahasa Arab adalahal-Usrohyang berasal dari kata al-asruyang secara etimologis
mampunyai arti ikatan
Kata keluarga dapat diambil kefahaman sebagaiunit sosial terkecil dalam masyarakat, atau suatu
organisasibio-psiko-sosio-spiritual dimana anggota keluarga terkait dalam suatuikatan khusus untuk
hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukanikatan yang sifatnya statis dan membelenggu
dengan saling menjagakeharmonisan hubungan satu dengan yang lain atau hubungansilaturrahim.
Sementara satu . Al- Razi mengatakanal-asru maknanya mengikat dengan tali, kemudian meluas
menjadi segalasesuatu yang diikat baik dengan tali atau yang lain.
Dari beberapa pengertian di atas dapatdisimpulkan bahwa pengertian pendidikan keluarga adalah
prosestransformasi prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosialterkecil dalam masyarakat.
Sebab keluarga merupakan lingkungan budayayang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan
mengembangkanberbagai kebiasaan dan prilaku yang penting bagi kehidupan pribadi,keluarga dan
masyarakat.

3.

Bentuk-Bentuk Keluarga

Dalam norma ajaran sosial, asal-usul keluargaterbentuk dari perkawinan (laki-laki dan perempuan dan
kelahiranmanusia seperti yang ditegaskan Allah dalm surat an-Nisa ayat satuyang berbunyi:

‫وخلق منها زوجهاوبث منها رجاال كثيرا ونساء‬


Artinya: Dan Ia ciptakan dari padaNyapasanganny dan Ia tebarkan dari keduanya laki-laki dan
perempuan yangbanyak (an-Nisa: 1)
Asal-usul ini erat kaitannya dengan aturanIslam bahwa dalam upaya pengembang-biakan keturunan
manusia,hendaklah dilakukan dengan perkawinan. Oleh sebab itu, pembentukankeluarga di luar
peraturan perkawinan dianggap sebagai perbuatandosa.
Adapun bentuk-bentuk keluarga sebagaimanadijelaskan William J. Goode dapat diklasifikasikan ke
dalam beberapabentuk:

1.
Keluarga nuklir (nuclear family) sekelompok keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum
memisahkan diri membentuk keluarga tersendiri.
2.
Keluarga luas (extentended family) yaitu keluarga yang terdiri dari semua orang yang berketurunan
dari kakek, nenek yang sama termasuk dari keturunan masing-masing istri dan suami.
3.
Keluarga pangkal (sistem family) yaitu jenis keluaarga yang menggunakan sistem pewarisan kekayaan
pada satu anak yang paling tua, seperti banyak terdapat di Eropa pada zaman Feodal, para imigran
Amerika Serikat, zaman Tokugawa di Jepang, seorang anak yang paling tua bertanggungjawab
terhadap adik-adiknya yang perempuan sampai ia menikah, begitu pula terhadap saudara laki-laki yang
lainnya.
4.
Keluarga gabungan (joint family) yaitu keluarga yang terdiri dari orang-orang yang berhak atas hasil
milik keluarga, mereka antara lain saudara laki-laki pada setiap generasi, dan sebagai tekanannya pada
saudara laki-laki, sebab menurut adat Hindu, anak laki-laki sejak lahirnya mempunyai hak atas
kekayaan keluarganya.

Sementara itu dalam hubungan keluarga,Jalaluddin Rahmat mengungkapkan dalam bukunya yang
berjudul KeluargaMuslim dalam Masyarakat Modernbahwa biasanya sepasang suami istri memiliki
tiga struktur. Pertama,sruktur komplementer atau dengan kata lain dikenal dengan keluargatradisional.
Kedua, struktur simetris atau yang sering disebut dengankeluarga modern. Ketiga, struktur pararel yang
merupakan hubunganantara struktur simetris dan struktur komplementer yang kedu belahpihak tersebut
saling melengkapi dan saling bergantung, tetapi dalamwaktu yang sama mereka memiliki beberapa
bagian dari perilakukekeluargaan mereka yang mandiri.

4.

Pendidikan Keluarga

Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalammasyarakat merupakan lingkungan budaya pertama dan
utama dalam rangkamenanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilakuyang
dianggap penting bagi kehidupan pribadi, keluarga danmasyarakat.
Dalam buku TheNational Studi on Family Strength,Nick dan De Frain mengemukakan beberapa hal
tentang pegangan menujuhubungan keluarga yang sehat dan bahagia, yaitu:

1.
Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga
2.
Tersedianya waktu untuk bersama keluarga
3.
Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak
4.
Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak
5.
Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi

Seiring kriteria keluarga yang diungkapkan diatas, sujana memberikan beberapa fungsi pada
pendidikan keluarga yangterdiri dari fungsi biologis, edukatif, religius, protektif,sosialisasi dan
ekonomis.

5
Dari beberapa fungsi tersebut, fungsi religius dianggap fungsi palingpenting karena sangat erat
kaitannya dengan edukatif, sosialisasi danprotektif. Jika fungsi keagamaan dapat dijalankan, maka
keluargatersebut akan memiliki kedewasaan dengan pengakuan pada suatu sistemdan ketentuan norma
beragama yang direalisasikan di lingkungan dalamkehidupan sehari-hari.
Penanaman akidah sejak dini telah dijelaskandalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 132 yang berbunyi:
‫ووصىبها إبراهيم ببنيه ويعقوب‘ يا بني إناهلل إصطفى لكم الدين فال تموتن إال وأنتممسلمون‬.
Artinya: Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapankepada anak-anaknya, demikian juga Ya’kub. Ibrahim
berkata: haianak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, makajanganlah kamu
mati kecuali dalam keadaan Islam.
Secara garis besar pendidikan dalam keluargadapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1.

Pembinaan Akidah dan Akhlak

Mengingat keluarga dalam hal ini lebih dominanadalah seorang anak dengan dasar-dasar keimanan, ke-
Islaman, sejakmulai mengerti dan dapat memahami sesuatu, maka al-Ghazali memberikanbeberapa
metode dalam rangka menanamkan aqidah dan keimanan dengancara memberikan hafalan. Sebab kita
tahu bahwa proses pemahamandiawali dengan hafalan terlebih dahulu (al-Fahmu Ba’d al-
Hifdzi).Ketika mau menghafalkan dan kemudian memahaminya, akan tumbuh dalamdirinya sebuah
keyakinan dan pada akhirnya membenarkan apa yang diayakini. Inilah proses yang dialami anak pada
umumnya. Bukankah merekaatau anak-anak kita adalah tanggungjawab kita sebagaimana yang
telahAllah peringatkan dalam al-Qur’an yang berbunyi:
‫يا أيهاالذين أمنوا قوا انفسكم وأهليكم نارا‬.
Artinya: jagalah diri kalian dan keluargakalian dari panasnya api neraka
Muhammad Nur Hafidz merumuskan empat pola dasardalam bukunya. Pertama, senantiasa
membacakan kalimat Tauhid padaanaknya. Kedua, menanamkan kecintaan kepada Allah dan
Rasulnya.Ketiga, mengajarkan al-Qur’an dan keempat menanamkan nilai-nilaipengorbanan dan
perjuangan.
Akhlak adalah implementasi dari iman dalamsegala bentuk perilaku, pendidikan dan pembinaan akhlak
anak.Keluarga dilaksanakan dengan contoh dan teladan dari orang tua.Perilaku sopan santun orang tua
dalam pergaulan dan hubungan antaraibu, bapak dan masyarakat. Dalam hal ini Benjamin Spock
menyatakanbahwa setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikanteladan ataupunidola
bagi mereka.

2.
Pembinaan Intelektual

Pembinaan intelektual dalam keluarga memgangperanan penting dalam upaya meningkatkan kualitas
manusia, baikintelektual, spiritual maupun sosial. Karena manusia yang berkualitasakan mendapat
derajat yang tinggi di sisi Allah sebagaimanafirman-Nya dalam surat al-Mujadalah yang berbunyi:
‫يرفعاهلل الذين آمنوا منكم والذين أوتواالعلمدرجات‬
Artinya: Allah akan mengangkat derajatorang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
diantarakalian.
Nabi Muhammad juga mewajibkan kepadapengikutnya untuk selalu mencari ilmu sampai kapanpun
sebagaimanasabda beliau yang berbunyi:
‫طلبالعلم فريضة على كل مسلم ومسلمة‬
Artinya: mencari ilmu adalah kewajiban bagimuslim dan muslimat.

3.
Pembinaan Kepribadian dan Sosial

Pembentukan kepribadian terjadi melalui prosesyang panjang. Proses pembentukan kepribadian ini
akan menjadi lebihbaik apabila dilakukan mulai pembentukan produksi serta reproduksinalar tabiat
jiwa dan pengaruh yang melatarbelakanginya. Mengingathal ini sangat berkaitan dengan pengetahuan
yang bersifat menjagaemosional diri dan jiwa seseorang. Dalam hal yang baik ini adanyaKewajiban
orang tua untuk menanamkan pentingnya memberi supportkepribadian yang baik bagi anak didik yang
relative masih muda danbelum mengenal pentingnya arti kehidupan berbuat baik, hal ini
cocokdilakukan pada anak sejak dini agar terbiasa berprilaku sopan santundalam bersosial dengan
sesamanya. Untuk memulainya, orang tua bisadengan mengajarkan agar dapat berbakti kepada orang
tua agar kelak sianak dapat menghormati orang yang lebih tua darinya.

BAB III
KESIMPULAN
Pengertian dari pendidikan keluarga adalahproses transformasi prilaku dan sikap di dalam kelompok
atau unitsosial terkecil dalam masyarakat. Sebabkeluarga merupakan lingkungan budaya yang pertama
dan utama dalammenanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan prilakuyang
penting bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Kunci keberhasilan pendidikan dalam keluargasebenarnya terletak pada pendidikan rohani dengan
artian keagamaanseseorang. Beberapa hal yang memegang peranan penting dalam
membentukpandangan hidup seseorang meliputi pembinaan akidah, akhlak, keilmuandan kreativitas
yang mereka miliki.
Sedangkan pendidikan dalam keluarga itu sendirisecara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:

1.
Pembinaan akdah dan akhlak
2.
Pembinaan intelektual
3.
Pembinaan kepribadian dans osial

DAFTAR PUSTAKA

J. Goode, William, SosiologiKeluarga, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Muhaimin, Pemikiran PendidikanIslam: Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya,


Bandung:Trigenda Karya, 1993.

Poerwadarminta, W.J.S., KamusBesar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 1985.

Rahmat, Jalaluddin dan Muhtar Gandatama, KeluargaMuslim Dalam Masyarakat Modern,


Bandung:Remaja Rosdakarya, 1994.

Sujana, Djuju, PerananKeluarga Dalam Lingkungan Masyarakat,Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.

1 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985, hlm. 702.

2 Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya,
Bandung: Trigenda Karya, 1993, hlm. 127.

3 William J. Goode, Sosiologi Keluarga, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hlm. 33.

4 Jalaluddin Rahmat dan Muhtar Gandatama, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1994, hlm. 107.

5 Djuju Sujana, Peranan Keluarga Dalam Lingkungan Masyarakat, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996, hlm. 25.

You might also like