Professional Documents
Culture Documents
2RPL3
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
1. Pengertian demokrasi
Berbicara tentang pengertian demokrasi, ada beberapa pendapat yang dapat kita
jadikan acuan agar kita mudah memahaminya. Pendapat-pendapat tersebut antara lainnya
dikemukakan oleh para took seperti berikut.
Berdasarkan pendapat dari tokoh-tokoh diatas, maka dapat diambil satu kesimpulan
tentang pengertian demokrasi seperti berikut. Demokrasi adalah suatu paham yang
menegaskan bahwa pemerintahan suatu Negara di pegang oleh rakyat, karena pemerintahan
tersebut pada hakikatnya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. System
pemerintahan demokrasi adalah demokrasi langsung.Pelaksana demokrasi itu disebut
demokrasi langsung (direct democracy).
Dalam masa sekarang ini, di mana penduduk Negara berjumlah ratusan ribu bahkan
jutaan orang. Demokrasi langsung tidak mungkin dilaksanakan, sehingga dibutuhkan
lembaga perwakilan rakyat. Anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat melalui pemilihan
umum yang rahasia, bebas, jujur, dan adil. Oleh karena itu, demikrasi seperti ini disebut
demokrasi perwakilan (representative democracy).
Inti pemerintahan demokrasi kekuasaan memerintah yang dimiliki oleh rakyat.
Kemudian diwujudkan dalm ikut seta menentukan arah perkembangan dan cara mencapai
tujuan serta gerak poloitik Negara. Keikut sertaannya tersebut tentu saja dalam batas-batas
ditentukan dalamperaturan perundang-undangan atau hokum yang berlaku. Salah satu hak
dalam hubungannya dengan Negara adalah hak politik rakyat dalam partisipasi aktif untuk
dengan bebas berorganisasi, berkumpul, dan menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan.
Kebebasan tersebut dapat berbentuk dukungan ataupun tuntutan terhadap kebijakan yang
diambil atau diputuskan oleh pejabat negara.
Demokrasi pada masa kini antara lain menyangkut hak memilih dan hak untuk
dipilih, menyangkut pula adanya pengakuan terhadap kesetraan diantara warga negara,
kebebasan warga negara untuk melakukan partisipasi politik, kebebasan untuk memperoleh
berbagai sumber informasi dan komunikasi, serta kebebasan utuk menyuarakan ekspresi baik
memlalui organisasi, potensi, seni, serta kebudayaan, dan efektif dan lestari tanpa adanya
budaya yang memawarnai pengorganisasian bebagai elemen politik seperti partai politik,
lembaga-lembaga pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan. Demokrasi memerlukan
partisipasi rakyat dan deokrasi yang kuat bersumber pada kehendak rakyat serta bertujuan
untuk mencapai kemasalahatan bersama, itukah pengertian demokrasi.
Para wakil inilah yang diserahi mandar untuk mengelolah masa depan bersama warga
Negara melalui berbagai kebijaka dan peraturan perundang-undangan. Pemerintah demokrasi
diberi kewenangan membuat kepuusan melalui mandar yang diperoleh lewat pemilihan umum.
Akan tetapi, partisipasi rakyat tidak hanya berupa partisipasi dalam mekanisme lima
tahunan (pemilu) itu saja. Partisipasi tidak indetik dengan memilih dan dipilih dan dipilih
pemilu. Khusus bai rakyat yang dipilih, mereka berhak dan bertanggungjawab menyuarakan
aspirasi atau keritik kapan saja terhadap para wakil dan pemerintahan lazim disebut gerakan
ekstraparloementer. Hal ini mengingatkan kenyatan bahwa baik pemerintah maupun wakil
rakyat yang mereka pilih bias saja membuat kebijakan yang bertentangan dengan aspirasi
mereka. Dalam hal kebijakan yang tidak memihak aspirasi rakyat, misalkanan para wakir sering
diam saja. Atau malah kongkalikong dengan pemerintaha. Untuk itu, masyarakat tetap harus
tetap mengawasi mereka dan tidak hanya tunggu saat pemilu. Inilah yang juga disebut demokrasi
parstipatoris.
Kebebasan. Unsure kedua dan bahkan lebih mendasar adalah kebebasan yaitu kebebasan
berekpresi, berkumpul, berserikat, dan media (Koran, radio, TV) kebebasan memungkinkan
demokrasi berfungsi. Kebebasan memberikan boksigen agar demokrasi bias bernafas kebebasan
berekpresi dan memungkinkan segala masalah bias diperdebatkan, memungkikan
pemerintahdikritik, dan memungkikan adanya pilihan-pilihan lain. Kebebasan berkumpul
memungkinkan rakyat berkumpul untuk melakukan diskusi. Kebebasan berserikat
memungkinkan orang-orang untuk bergabung dalam suatu partai atau kelompok penekan untuk
mewujudkan pandangan atau cita-cita politik mereka. Ketiga kebebasanini memungkinkan
rakyat mengambil bagian dalam proses demokrasi.
Media yang bebas ( artinya, media tidak dikembalikan oleh penguasa) membantu rakyat
mendapatkan informasi yang diperlukan untuk membuat pilihan mereka sendiri. Tanpa media
yang bebas dan tanpa kebebasan berekpresi yang lebih luas (melalui percakapan, buku-buku,
filem-filem, dan bahakan poster-poster dinding), sering kali sulit bagi rakyat untuk mengetahui
apa yang sesungguhnya sedang terjadi, dan bahkan lebih sulit lagi untuk membuat keputusan
yang berbobot mengenai apa yanag harus mereka pilih demi mencapai suatu mesyarakat yang
mereka inginkan.
Supremasi hokum (daulat hokum). Unsur penting lainnya, yang seringkali dianggap
sudah semestinya ada di Negara-negara yang tradisi demokrasinya sudah lama, adalah supremasi
hukum (rule of law).tidak ada gunanya pemerintah membiarkan semua kebebasan yang disebut
di atas bertumbuh apabila pemerintah menginjak-injaknya. Pengalaman banyak Negara
menunjukan banyak pengerintik dijebloskan kedalam penjara, banyak demonstran yang
menentang kebijakan pemerintah dibubarkan dengan cara kekerasan, dan bahkan banyak di
antara mereka ditembak mati secara diam-diam oleh agen-agen Negara.
Pengakuan akan kesamaan warga Negara. Dalam demokrasi, semua warga Negara
diandaiakan memiliki hak-hak politik yang sama; jumlah suara yang sama, hak pilih yang sama,
akses atau kesempatan yang sama untuk medapatkan ilmu pengetahuan. Tidak seorang pun
mempunyai mempunyai pengaruh lebih besar dari orang lain dalam proses pembuatan kebijakan.
Kesamaan disini juga termasuk kesamaan di depan hokum; dari rakyat jelata sampai pejabat
tinggi, semuanya sama dihadapan hukum. Berikut penjelasannya:
Di bidang ekonomi : setiap individu memiliki hak yang sama untuk melakukan usaha
ekonomi ( berdagang, bertani, berkebun, menjual jasa, dan sebagainya) untuk
memenuhi dan meningkatkan taraf hidup.
Dalam bidang politik : setiap orang memiliki hak politik yang sama, yakni setiap
individu berhak secara bebas memiliki, menjadi anggota salah satu partai
politikbaru sesuai perundang-undangan yang berlaku. Juga memiliki hak dalam
pengambilan keputusan baik dalam lingkup keluarga atau masyarakat melalui
mekanisme yang disepakati dengan dengan tidak membedakan setatus,
kedudukan, jenis kelamin, agama, dan sebagainya.
Dalam bidang hokum : setiap individu memiliki kedudukan yang sama, yakni berhak
untuk mengadakan pembelaan, penuntutan, berperkara di depan pengadilan.
Di bidang pertahanan dan keamanan : setiap individu mempunya hak dan kewajiban
yang sama dalam pembelaan Negara
Pengakuan akan supremasi sipil atau militer. Budaya demokrasi juga mensyaratkan
supremasi sipil atau militer (sipil mengatur militer).
3. Masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan konsep yang memiliki banyak arti atau sering
diartikan dengan maksan yang berbeda-beda. Kamu pun telah memahaminya pada
pembahasan materi di depan. Nah dengan adanya berbagai pendapat tentang pengertian
masyarakat madani, maka perlu kita pahami ciri-ciri dari masyarakt madani seperti yang
diungkapkan oleh Bahmuller dibawah ini.
Merujuk pada Bahmuller (1997), ada beberapa karakter atau ciri-ciri masyarakat
mafani, diantaranya sebagai berikut :
Dari berbagai ciri tersebut, kiranya dapat dikatan bahwa masyarakat madani
adalah sebuah masyarakat demokratis, dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak
dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-
kepentingannya. Dalam hal ini, pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-
luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program
pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat
yang terbentuk begitu saja. Masyarakat madani adalah konsep yang dibentuk dari proses
sejarah yang panjang dan memerlukan perjuangan yang terus-menerus. Apabila kita kaji
masyarakat dinegara-negara maju yang sudah dikatakan sebagai masyarkat madani
seperti berikut :
c. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan dengan kata lain
terbuka akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
Dalam era Orde Lama, pelaksanaan demokrasi di Indonesia terbagi atas tiga
periode, yaitu periode 1945-1949 (demokrasi dalam pemerintahan masa revulusi
kemerdekaan), periode 1950-1959 (Demokrasi Parlementer), dan periode 1959-1965
(Demokrasi Terpimpin).
Dalam era Orde Baru, demokrasi yang berlaku di negara Indonesia adalah
demokrasi Pancasila dimulai ketika rezim Soekarno berakhir. Demokrasi Pancasila
adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah serta budaya
hidup bangsa Indonesia. Dalam demokrasi pancasila, kedaulatan yang dimaksud adalah
kedaulatan yang berdasarkan musyawarah yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam yang berkedaulatan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradap sertapersatuan dan kesatuan bangsa. Demokrasi Pancasila
berdsarkan paham kekeluargaan dan gotong royong, yang ditujukan bagi kesejahteraan
rakyat seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. hal ini bisa terjadi apabila
Pancasila benar-benar dilaksanakan secara tanggung jawab.
Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung
sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
b. Umum
Pada dasarnya semua warga yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-
undang ini berhak mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung
makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara,
tanpa diskriminasi berdadsarkan suku bangasa, ras, golongan, jenis kelamin,
kedaearahan, pekerjaan, dan status sosial.
c. Bebas
Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa
tekanan dan paksaan dari siapa pun. Dialam melaksanakan haknya, setiap warga
negara dijamin kemanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati
nurani dan kepentingannya.
d. Rahasia
Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketaui
oleh pihak manapun dan dnegan cara apapun. Pemilih memberikan suaranya pada
surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya
diberikan.
e. Jujur
1. Lingkungan Keluarga
a. Sebagai kepala keluarga seorang ayah selalu berusaha bersikap adil kepada semua
anggota keluarga.
c. Semua anggota keluarga melaksanakan kewajiban dengan baik dan bertanggung jawab.
2. Lingkuangan Sekolah
Pengertian Demokrasi
Secara umum demokrasi dapat diartikan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
Prinsip-prinsip demokrasi
1. Keterlibatan warga negara dalam pemuatan keputusan politik,
2. Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara,
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga negara,
4. Suatu sistem perwakilan, dan
5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
1. Sifat parsitipatif, yaitu masyarakat Madani tidak akan menyerahkan seluruh nasibnya pada
negara, tetapi mereka menyadari bahwa yang akan dominan menentukan masa depan mereka
haruslah berasal dari diri sendiri.
2. Otonom,yaitu selain sebagai masyarakat partisipatif, masyarakat Madani juga memiliki
karakter mandiri, yaitu dalam mangembangkan dirinya tidak tergantung dan menunggu
“bantuan” negara.
3. Tidak bebas nilai, yaitu seluruh komponen masyarakat madani memiliki keterikatan
terhadap nilai-nilai yang merupakan kesepakatan hasil musyawarah demokratis (bukan sekedar
konsensus ).
4. Merupakan bagian dari sistem dengan struktur non-dominan (plural), yaitu meskipun
eksistensinya yang partisipatif dan otonom terhadap kekuatan negara.
Termanifestasi dalam organisasi
5. Termanifestasi dalam organisasi, aitu prinsip-prinsip organisasi dipegang oleh masyarakat
madani sebagai perwujudan identitasnya secara materiil.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Orde Baru
Di era ini banyak terjadi korupsi,kolusi, dan nepotisme. Demokrasi pancasila menjadi bias
kabur. Puncak kekuasaan orde baru berakhir pada tahun 1998, dengan munculnya perlawanan
rakyat perlawanan rakyat melalui gerakan reformasi.
Era Reformasi
Pemilu dilaksanakan lebih demokratis, mahasiswa, kelompok kepentingan, dan rakyat
mengingikan reformasi total dengan agenda utama memberantas korupsi,kolusi,dan nepotisme
(KKN).
1. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, demokrasi berasal bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau
penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian, secara
bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana kedaulatan atau kekuasaan tertingginya
berada di tangan rakyat. Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh negara di dunia.
Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan mereka bahwa konsep ini
merupakan tata pemerintahan yang paling unggul dibandingkan dengan tata pemerintahan
lainnya. Demokrasi telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Presiden Amerika Serikat ke-16,
Abraham Lincoln mengatakan demokrasi adalah government of the people, by the people and
for the people.
2. Macam-Macam Demokrasi
Demokrasi Langsung
Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi Formal
Demokrasi Material
Demokrasi Campuran
Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan
atas :
Inu Kencana Syafiie merinci prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut, yaitu ; adanya
pembagian kekuasaan, pemilihan umum yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan
individu, peradilan yang bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang berdasarkan
hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik, konsensus, persetujuan, pemerintahan yang
konstitusional, ketentuan tentang pendemokrasian, pengawasan terhadap administrasi negara,
perlindungan hak asasi, pemerintah yang mayoritas, persaingan keahlian, adanya mekanisme
politik, kebebasan kebijaksanaan negara, dan adanya pemerintah yang mengutamakan
musyawarah.
Prinsip-prinsip negara demokrasi yang telah disebutkan di atas kemudian dituangkan ke
dalam konsep yang lebih praktis sehingga dapat diukur dan dicirikan. Ciri-ciri ini yang kemudian
dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu
negara. Parameter tersebut meliputi empat aspek.Pertama, masalah pembentukan negara. Proses
pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas, watak, dan pola hubungan
yang akan terbangun. Pemilihan umum dipercaya sebagai salah satu instrumen penting yang
dapat mendukung proses pembentukan pemerintahan yang baik. Kedua, dasar kekuasaan negara.
Masalah ini menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung
kepada rakyat. Ketiga, susunan kekuasaan negara. Kekuasaan negara hendaknya dijalankan
secara distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemusatan kekuasaan dalam satu
tangan..Keempat, masalah kontrol rakyat. Kontrol masyarakat dilakukan agar kebijakan yang
diambil oleh pemerintah atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.
Masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara
mandiri di hadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik (public sphere) dalam
mengemukakan pendapat, dan memiliki lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat menyalurkan
aspirasi dan kepentingan publik.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu dapat dibagi dalam empat periode, yaitu :
1. Periode 1945-1959 Demokrasi Parlementer.
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem parlementer
ini mulai berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan. Sistem ini kemudian diperkuat
dalam Undang-Undang Dasar 1949 (Konstitusi RIS) dan Undang-Undang Dasar Sementara
(UUDS) 1950. Meskipun sistem ini dapat berjalan dengan memuaskan di beberapa negara Asia
lain, sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
melemahnya persatuan bangsa. Dalam UUDS 1950, badan eksekutif terdiri dari Presiden sebagai
kepala negara konstitusional (constitutional head) dan perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan.
Beberapa karakteristik yang harus ditampilkan dari warga negara yang berkarakter dan
berjiwa demokratis, yaitu ;Memilki sikap rasa hormat dan tanggung jawab, bersikap kritis,
membuka diskusi dan dialog, bersikap terbuka, bersikap rasional, adil, dan selalu bersikap jujur.
Warga negara yang otonom harus melakukan tiga hal untuk mewujudkan demokrasi
konstitusional, yaitu menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture of law), ikut
mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process of law making), mendukung
pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content of law), ikut menciptakan aparat
penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab (structure of law).
Demokrasi Pancasila mendasarkan diri pada faham kekeluargaan dan Kegotong-royongan yang
ditujukan untuk:
a. Kesejahteraan rakyat
b. Mendukung unsur-unsur kesadaran hak ber-ketuhanan Yang Maha Esa
c. Menolak atheisme
d. Menegakkan kebenaran yang berdasarkan kepada budi pekerti yang luhur
e. Mengembangkan kepribadian Indonesia
f. Menciptakan keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat, kasmani dan rohani,
lahir dan bathin, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan
Tuhannya.
Untuk melihat apakah suatu system pemerintahan adalah system yang demokratis atau tidak,
dapat dilihat dariinfikator-indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar berikut ini:
a.Akuntabilitas
b.Rotasi Kekuasaan
c.Rekruitmen politik yang terbuka
d.Pemilihan umum
e.Menikmati hak-hak dasar
Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang berjalan pada
masa demokrasi perlementer.
Pertama, mengburnya system kepartaian.
Kedua,dengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong,peranan lembaga
legislative dalam system politik nasional menjadi sedemikian lemah.
Ketiga, Hak dasar manusia menjadi sangat lemah.
Keempat, masa demokrasi terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti kebebasan pers.
Kelima, sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses hubungan antara
pemerintahan pusat dan daerah.
Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hamper ridak pernah terjadi.
Kedua, rekruitmen politik bersifat tertutup.
Ketiga, Pemilihan Umum.
Keempat, pelaksanaan hak dasar waega Negara.
3.Pemilihan Umum
Salah satu cirri Negara demokratis debawa rule of law adalah terselenggaranya kegiatan
pemilihan umum yang bebas. Pemilihan umum merupakan sarana politik untuk mewujudkan
kehendak rakyat dalam hal memilih wakil-wakil mereka di lembaga legislatif serta memilih
pemegang kekuasaan eksekutif baik itu presiden/wakil presiden maupun kepala daerah.
Pemilihan umumbagi suatu Negara demokrasi berkedudukan sebagai sarana untuk
menyalurkan hak asasi politik rakyat. Prmilihan umum memiliki arti penring sebagai berikut:
1)Untuk mendukung atau mengubah personel dalam lembaga legislative.
2)Membentuk dukungan yang mayoritas rakyat dalam menentukan pemegang kekuasaan
eksekutif untuk jangka tertentu.
3)Rakyat melalui perwakilannya secara berkala dapat mengoreksi atau mengawasi kekuatan
eksekutif.
Pada pemerintahan yang demokratis, pemilihan umum merupakan pesta demokrasi. Secara
umum tujuan pemilihan umum adalah
1)Melaksanakan kedaulatan rakyat
2)Sebagai perwujudan hak asas politik rakyat
3)Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga legislatif serta memilih Presiden dan
wakil Presiden.
4)Melaksanakan pergantian personel pemerintahan secara aman, damai, dan tertib.
5)Menjamin kesinambungan pembangunan nasional