You are on page 1of 2

Parameter-parameter dalam analisa 

batubara
September 12, 2008 pada 9:54 am (Uncategorized)

1.Analisis proksimat batubara (coal proximate analysis)

Analisis proksimat batubara bertujuan untuk menentukan kadar Moisture (air dalam batubara)
kadar moisture ini mengcakup pula nilai free moisture serta total moisture, ash (debu), volatile
matters (zat terbang), dan fixed carbon (karbon tertambat). Moisture ialah kandungan air yang
terdapat dalam batubara sedangkan abu (ash) merupakan kandungan residu non-combustible
yang umumnya terdiri dari senyawa-senyawa silika oksida (SiO2), kalsium oksida (CaO),
karbonat, dan mineral-mineral lainnya,Volatile matters adalah kandungan batubara yang
terbebaskan pada temperatur tinggi tanpa keberadaan oksigen (misalnya CxHy, H2, SOx, dan
sebagainya),
Fixed carbon ialah kadar karbon tetap yang terdapat dalam batubara setelah volatile matters
dipisahkan dari batubara. Kadar fixed carbon ini berbeda dengan kadar karbon (C) hasil analisis
ultimat karena sebagian karbon berikatan membentuk senyawa hidrokarbon volatile.

2.Nilai kalor batubara (coal calorific value)


Salah satu parameter penentu kualitas batubara ialah nilai kalornya, yaitu seberapa banyak energi
yang dihasilkan per satuan massanya. Nilai kalor batubara diukur menggunakan alat yang
disebut bomb kalorimeter.
Kalorimater bom terdiri dari 2 unit yang digabungkan menjadi satu alat. Unit pertama ialah unit
pembakaran di mana batubara dimasukkan ke dalam bomb lalu diinjeksikan oksigen lalu bomb
tersebut dimasukkan kedalam bejana disini batubara dibakar dengan adanya pasokan
udara/oksigen sebagai pembakar. Unit kedua ialah unit pendingin/kondensor (water handling)

3.Kadar sulfur
Salah satu cara untuk menentukan kadar sulfur yaitu melalui pembakaran pada suhu tinggi.
Batubara dioksidasi dalam tube furnace dengan suhu mencapai 1350°C. Sulfur oksida (SOx)
yang terbentuk sebagai hasil pembakaran kemudian ditangkap oleh oleh detektor infra merah
kalau menggunakan metode infrared sedangkan kalau menggunakan metode HTM akan
ditangkap oleh larutan  peroksida lalu dititrasi dengan natrium borat dan kemudian dianalisis.
 
4.Analisis ultimat batubara (coal ultimate analysis)
Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kadar karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen, (N), dan sulfur (S) dalam batubara. Seiring dengan perkembangan teknologi, analisis
ultimat batubara sekarang sudah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Analisa ultimat ini
sepenuhnya dilakukan oleh alat yang sudah terhubung dengan komputer. Prosedur analisis
ultimat ini cukup ringkas; cukup dengan memasukkan sampel batubara ke dalam alat dan hasil
analisis akan muncul kemudian pada layar komputer.
 
5.Analisa Size Analisis
Data analisis dari suatu hasil tambang ialah satu data dari data-data yang diperlukan dalam
perancangan coal preparation plant, pada crushing plant dan screening plant pemeriksaan size
diperlukan untuk melihat apakah hasil dari proses masih sesuai dengan spesifikasi atau tidak,
pada proses loading dilakukan untuk mengantisifasi masalah yang timbul karena kalau terlalu
banyak yang fine coal nilai total moisturenya cenderung meningkat dan akan berdebu pada saat
kering.
 
Pada tulisan berikutnya akan dijelaskan satu persatu  analisa batubara, semoga tulisan ini
bermanfaat.

You might also like