Professional Documents
Culture Documents
TEKNIK PERMESINAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Praktikum Teknik Permesinan
Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
NIM : 5211309060
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia yang modern ini terutama negara kita indonesia yang sudah berkembang
pastinya harus mempunyai rakyat sumber daya manusia yang baik dan berkualitas maka dari
itu banyak lembaga-lembaga di negara ini yang mendirikan pelatihan di berbagai bidang
terutama yang akan kita ini di bidang permesinan.Banyak dari kita yang kurang menyadari
arti pentingnya industri yang bisa memperkejakan ribuan orang dan mengurangi tingkat
pengangguran.
Banyak produk di negara kita ataupun dilingkungan kita yang di buat melalui 3 alat ini
yaitu ;
a. Mesin Bubut Mesin bubut banyak di gunakan di industri menengah ke atas, dan
mesin ini biasanya digunakan untuk membuat berbagai macam benda
khususnya benda yang bersilinder seperti ; As roda pada kendaraan , Piston ,
Baut dan lain-lain.
b. Mesin frais Mesin Frais biasa di gunakan pada industri besar karena jarang di
industri menengah mesin ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah roda
gigi..
c. Mesin skrap banyap pada industri besar rata – rata digunakan untuk meratakan
sebuah bahan datar contohnya bentuk membuat sebuah kubus.
B. Tujuan praktikum
C. Manfaat praktikum
Manfaatnya diantaranya :
D. BAHAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A . LANDASAN TEORI
Teknik pertmesinan adalah sebuah keahlian dalm membuat sebuah benda kerja atau
produk dan itu di dukung dengan berbagai mesin diantaranya adalah :
1) MESIN BUBUT
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat
yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar
dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
Umpan.
Gambar 1. Mesin Bubut
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi
pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini
dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros
spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan
ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari
jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Berfungsi sebagai penopang eretan dan kepala lepas ,adapun alur alas mesin (bed)
bertumpu V dan terdapat alur rata.
b. Kepala tetap
c. Kep
a la Lepas
b) Penjepit sumbu berfungsi mengunci sumbu agar tidak bisa maju dan mengunci roda
taangan agar tidak bisa di putar.
Gambar 5. Eretan
Bagianya diantaranya :
a. Penjepit pahat berguna untuk menjepit pahat agar tidak goyang saat melakukan
pemakanan.
c. Penyetel eretan atas berfungsi untuk menyetel eretan atas dengan mengatur
sudutnya.
f. Roda tangan pemindah berfungsi untuk menggeser eretan ke samping kanan dan kiri.
g. Pemilih kecepatan.
h. Tingkat kecepatan.
i. Pengunci sadel.
e. Mekanik percepatan
Gambar 6. Mekanik Percepatan
2) MESIN FRAIS
Gambar 13. Mesin frais
Prinsip kerja dari mesin Fris yaitu pahat potong/pemotong Fris melakukan
gerak rotasi danbenda kerja dihantarkan pada pemotong Fris tersebut.
a. Klem
Klem yang digunakan dalam penjepitan benda kerja biasanya dilengkapi dengan baut
Tee. Macam-macam klem tersebut antaralain seperti dalam Gambar 3. Apabila benda kerja
tidak dapatdicekam dengan ragum, atau fixture, maka pemasangannya dapat langsung
dilakukan pada meja frais dengan klem . Beberapa bentuk klem yang sering digunakan
dalam operasional pengefraisan antara lain klem jari, klem U dan klem lurus. Dalam
pemasangannya klem selalu dilengkapi dengan baut beralur T.
Macam-macam klem
Gambar 14. Macam-macam klem
Keterangan gambar:
7. klem bentuk U
9. klem pegas
17. cincin
20. pen/engsel
21. pen-penyetel
b. Ragum
Ragum merupakan peralatan cekam yang paling sering digunakan pada proses
pengefraisan. Ragum dapat digunakan untukmencekam benda kerja berbentuk kotak, bulat,
maupun menyudut yang dapat digunakan untuk mengefrais alur pasak, alur, permukaan
datar, sudut, gigi rack, dan alur T (T slot). Terdapat tiga tipe ragum yang biasa digunakan di
mesin frais. Ketiga ragum tersebut adalah:
a. Ragum lurus:
Ragum lurus dikencangkan pada meja mesin frais dengan memanfaatkan alur T yang
terdapat pada meja mesin frais.Ragum ini dapat dikencangkan secara cepat dengan
menggunakan kunci .
b. Ragum sudut.
Ragum ini sama dengan ragum lurus hanya ditambahkan pengatur sudut yang terdapat di
bawahnya, sehingga ragum dapat diputar hingga 360 0 pada arah horizontal
c. Ragum universal
Ragum ini selain dilengkapi dengan pengatur sudut horizontal juga dilengkapi dengan
pengatur sudut vertikal. Dengan kelengkapan ini ragum dapat diputar hingga 360 0 pada
arah horizontal dan 90 0 pada arah vertikal
d. Kepala Pembagi
Kepala pembagi sangat cocok digunakan untuk pembuatankepala baut, pengefraisan roda
gigi, dan pengefraisan benda-benda silindris. Bila gerakan kepala pembagi dihubungkan
dengan gerakan ulir penghantar mesin frais maka dapat dilakukan pembuatan roda gigi
miring/helik, reamer dan tap.
c. Fixture
Fixture digunakan bila akan dilakukan pekerjaan dengan teliti dan dalam jumlah yang
relatif banyak sehingga tidah diperlukan penyetingan lagi. Penggunaan fixture akan
mengurangi waktu setting benda kerja sehingga proses produksi menjadi lebih efisien.
d. Meja Putar
Dicekam dengan meja putar: peralatan ini digunakan untruk mencekam beberapa
macam benda kerja yang menghendaki 31 pengefraisan putar. Dalam operasionalnya
pengefraisan dengan meja putar dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) atau dengan
cara dihubungkan dengan mekanisme gerak dari mesin frais.
Gambar 17. Pencekaman Benda Kerja pada Meja Putar
1. Ragum
Terdapat tiga macam ragum yang tersedia antara lain ragum lurus, ragum putar dan
ragum universal. Ragum lurus dibautkan pada meja mesin pada satu posisi. Ragum
putar memungkinkan untuk dapat diputar dengan sudut arah horizontal yang
didinginkan. Sedangkan ragum universal dibuat dalam dua sudut yaitu dapat
digerakkan/diputar dalam arah horizontal maksimal sebesar 360 o dan sudut arah
vertical maksimal sebesar 90 o.
4. Kepala pembagi
Kepala pembagi merupakan salah satu alat yang sering dipakai dan ditempatkan dalam
meja mesin. Alat ini didesain untuk mencekam benda kerja antara dua center, alur,
pembuatan gigi dan operasi yang lain.
Alat ini digunakan untuk pengefraisan rack yang lebih panjang daripada panjang meja
frais.
Gambar 20. Macam-macam Ragum (Ragum Lurus, Ragum Putar, Ragum Universal)
3) MESIN SKRAP
Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, menyudut, dan
alur. Sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Mesin sekrap yang ada di
workshop produksi permsinan jurusan Teknik Mesin FT – UNP, adalah tipe ONAK L - 350.
Mekanisme Kerja Mesin Sekrap
1) Mekanik Penjalan
Umumnya mesin-mesin sekrap dijalankan oleh motor yang ditempatkan dibagian belakang,
melalui belt berbentuk V ke pully atau ke lemari roda - roda gigi. Dari roda-roda gigi melalui
eksentrik ke alur engkol yang berayun dan dihubungkan ke lengan. Alur engkol yang
berayun terdiri dari sebuah cakra engkol dengan tap yang dapat diatur, sebuah blok tirus,
tuas alur, dan batang penggerak. Untuk mengatur sesuai dengan yang dikehendaki dari
langkah lengan, dapat distel dengan memindah-mindahkan tap pengatur. Seperti gambar
dibawah ini:
dimana :
M = Titik putar alur engkol
T = Tap alur engkol yang dapat distel
D = diameter lingkaran engkol
h = Panjang langkah gerak lengan
2) Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur (Gambar 24).
3) Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin
didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur
otomatis (Gambar 24).
4) Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol menggunakan
pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar
gerakannya lurus (Gambar 24).
5) Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka
pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial pahat terpasang di
bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat
6) Eretan
Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan
dapat dibaca pada pengukur sudut eretan (Gambar 24).
7) Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk
pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti (Gambar 24).
1) Sekrap datar
Yang dimaksud dengan menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah mendatar
dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung pada
posisi pahat atau dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat
kanan maka penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.
2) Sekrap Tegak
Dalam menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari atas ke arah
bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat dilakukan dengan
memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5 mm
3) Sekrap Sudut
Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya di lakukan dengan
memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut
yang di sekrap.
4) Sekrap Alur
Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan alur
tembus.
Gambar 28. Pahat sekrap sisi, sisi kasar, dan sisi rata Gambar 29. Pahat
sekrap profil
Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan
untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang proses planner untuk benda kerja yang besar.
a. Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)
c. Mesin planner
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat).
Benda
kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat
membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh
jarak antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200
sampai 1.000 mm.
Gambar 35. Mesin sekrap eretan (planner)
Hal yang perlu dijaga dalam perawatan dan perbaikan mesin yaitu disamping menyeluruh
juga bagian-bagian dari mesin tersebut antara lain:
Bagian yang selalu bergerak yang memerlukan pelumasan baik dengan minyak maupun gemuk
harus diperiksa agar jalannya tidak macet. Bagian-bagian pengikat seperti pemegang pahat,
suport, ragum dan semua tuas-tuas (handle) pada waktu mengencangkan / mengikat
usahakan dengan tangan jangan sekali-kali dipukul. Hubungan kabel-kabel dari kontak induk
(zekring) ke motor harus terjamin keselamatannya dan instalasi kelistrikan atau kabel- kabel
tersebut sebaiknya ditanam didalam tanah. Periksa semua mur- mur pengikat jangan sampai
ada yang longgar. Jangan menurunkan pahat pada waktu langkah maju. Memakan sayatan
sesuaikan dengan daftar dalamnya pemakanan pahat dan kecepatan potong.
B. KESELAMATAN KERJA
b. Sepatu kerja
Sepatu harus benar-benar dapat memberikan
perlindungan terhadap kaki kita.
Berdasarkan
standart yang telah ditentukan, sepatu kerja terbuat dari
bahan kulit, sedangkan alas terbuat dari karet yang elastis
tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan minyak pelumas (oli). Untuk bagian
ujung sepatu masih dilapisi dengan pelat besi yang digunakan untuk melindungi kaki jika
terjatuh oleh benda-benda yang berat.
‘-
c. Kaca Mata
Kaca mata digunakan untuk melindungi mata dari
chip-chip yang berterbangan pada saat kerja di
mesin frais. Oleh karena itu kaca mata yang
dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-
syarat berikut :
Mampu menutup seluruh bagian-bagian mata dari
kemungkinan terkena chip.
Tidak mengganggu penglihatan operator dan
Memiliki lubang sebagai sirkulasi udara kemata.
PRAKTIKUM
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
• Palu karet
• Tang
• 1 set kunci L
b) Gambar jobsheet I
Gambar 38. Bahan kerja bubut
D1-D2
2L
D2 : diameter dalam
L : panajang benda
Dimulai dengan mengasah mata pisau dengan sudut seperti pada ( gambar 39 )
D1-D2
2L
D2 : diameter dalam
L : panajang benda
Pada saat pemakanan mesin scrap, ada ukurannya, datas pisau terdapat skala.
Setiap skala 1 putaran terdapat benda yang dipotong dengan ketebalan 10 mm atau 1
cm. pada ssat pemakanan yang bergerak adalah pisau dan mejanya, pisau bergerak maju dan
mundur, dan mejanya bergerak dengan arah menyamping sesuai dengan arah yang terdapat
dituas otomatis tersebut.
a) Metoda memegang dan menyetel benda kerja yang akan dibentuk dengan mesin frais
Pemasangan benda kerja (work holder) pada mesin frais lebih leluasa dibandingkan
dengan pemasangan benda kerja pada mesin bubut sebagaimana yang telah dibahas
sebelum ini, dimana benda kerja pada mesin bubut ini berputar bersama spindle mesin,
sehingga banyak factor yang harus dipertimbangkan, seperti kebebasan gerakan,
keseimbangan (out of balance) dan lain-lain. Hal ini sedikit berbeda pada mesin frais
dimana benda kerja hanya bergerak pada gerakan terbatas sesuai dengan perubahan posisi
meja mesin itu sendiri, jika bentuk benda kerja menghendaki perubahan pada arah tertentu
dalam pemakanan (feeding). Contoh pemasangan benda kerja yang memiliki bentuk tidak
beraturan yang telah dijelaskan pada bab ini, namun jika perhatiakan tentang cara
pemasangan benda kerja ini antara lain meliputi pemasangan dengan menggunakan ragum
mesin, pemasangan dengan menggunakan baut T (T-Slot), menggunakan dividing head,
menggunakan klem dan lain-lain dapat kita lakukan, bahkan dalam perkembangannya
sistem pemegang benda kerja ini dirancang menggunakan power hydraulic untuk
memperoleh daya yang lebih kuat serta pelayanan yang mudah dan cepat .
b) Berdasarkan cara-cara pemasangannya itu maka memegang benda kerja pada mesin
frais ini dapat dibedakan atau dapat dikelompokan dalam cara sebagai berikut;
1. Pemasangan diatas meja mesin (on the machine tabel)
2. Pemasangan dengan ragum (in Vice)
3. Pemasangan dengan “V”- Block (ini a V- Block)
4. Pemasangan dengan Kepala pembagi (dividing head atau Indexing head)
5. Dipasang diantara dua senter (between Centre)
6. Pemasangan dengan Chuck
7. Pemasangandengan Spindle taper
8. Pemasangan denga Circular tabel atau Rotary tabel
c) Sistem Modul
Sistem modul digunakan di berbagai negara yang cenderung menggunakan
satuan metris seperti Belanda, Jerman dan Jepang. Hal ini tyertuang dalam standar
NEN 1629 dan standar DIN 780 dan JIS B 1701 -1973. Demikian juga ISO yang
mengacu pada standar metris. Modul merupakan kependekan dari kata modulus yaitu
suatu perbandingan antara diameter jarak bagi dari suatu roda gigi dengan jumlah
giginya. Jika roda gigi mempunyai ukuran diameter jarak bagi D dalam satuan mm
dengan jumlah giginya z buah gigi, maka modulusnya adalah:D
Keterangan:
D = diameter jarak bagi, mm
Z = jumlah gigi dari roda gigi
m = modul
Dari suatu roda gigi yang mempunyai jumlah gigi z buah, dengan jarak busur
antara giginya t (mm), maka satu keliling roda gigi tersebut adalah (t x z). sedangkan
kita ketahui bahwa satu keliling lingkaran roda gigi yang berdiameter D mm
mempunyai keliling ( x D). dengan demikian dapat ditulis:
Tabel 1. Modul
Tabel 2. Modul
Tabel 3. Modul
diametral pitch
Penentuan diameter luar(diameter bahan awal) ditentukan oleh jumlah gigi dan
diametral pitchnya.
Kedalaman pemotongan
a. Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah dicekam pada tempat
yang akan disayat berada pada posisis tengah di bawah pisau.
e. Bila pisau telah menyentuh kertas tipis, hentikan mesin dan setinglah
ukuran pada angka nol
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik permesinan adalah merupakan keahlian yang tidak sembarang orang bisa
melakukannya karna membutuhkan keuletan dan kreatifitas tinggi.dan dari praktek ini
mahasiswa dapt menyimpulkan bahwa bahan apapun bisa dibuat menjadi sebuah
produk yang bernilai harga.
Seperti mesin bubut, frais, dan skrap adalah mesin yang sangat penting dalam
permesinan.semua benda bisa dikerjakan asal kita kreatif dan mempunyai ide dan ilmu
yang memadai.dengan demikian mahasiswa mendapakan ilmu dari praktek ini
B. Saran
Untuk mendapatkan hasil praktek butuh ketelitian yang tinggi.Sebaiknya
dalam melakukan praktek jangan lupa menggunakan perlengkapan keselamatan
kerja.dan berhati-hati.
Dan banyak mesin-mesin praktek yang rusak sehingga tidak bisa berjalan
efektif dalam melakukan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Hardí, 2008, Teknik Pengecoran Jilid 3 untuk SMK, Jakarta : Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 334 – 389.