Professional Documents
Culture Documents
F
Q unit =
P −V
F
Q Rp =
1− V
P
Contoh :
PT Lima merencanakan untuk merealisasikan
penjualannya selama tahun 2008 sebesar 100 unit
produk dengan harga Rp 1.000 per unit. Biaya
bahan baku langsung Rp 250 per unit barang jadi,
dan biaya tenaga kerja langsung Rp 150 per unit
barang jadi. Biaya tetap setiap tahunnya
Rp 30.000
Diminta :
Tentukan BEP dalam unit dan rupiah
Pendekatan Grafik
• Dalam pendekatan grafik ini dengan cara
menggambarkan unsur-unsur biaya dan
pendapatan ke dalam suatu gambar
grafik.
• Pada grafik tersebut nampak garis-garis
biaya variabel, biaya tetap, total biaya dan
garis total penghasilan
C, R
TR
TC
LABA
V
BEP
Rp 50.000
Rp 30.000 F
RUGI
50 Q
Pendekatan Laba/Rugi
• Dalam pendekatan ini, disusun
berdasarkan struktur laba/rugi
• Menghitung Margin kontribusi dikurangi
biaya tetap
• Margin Kontribusi = TR – VQ
• Margin kontribusi ratio = 1 – V/P
Margin of Safety
• Adalah batas penurunan penjualan yang bisa ditolerir
agar perusahaan tidak menderita kerugian
• Merupakan batas kemanan penjualan sebagai analisis
sensitivitasnya terhadap rencana penjualan.
• Misalnya margin of safety ditemukan 30%, artinya
realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun
lebih dari 30%. Apabila realisasi penjualan turun lebih
dari 30%, maka perusahaan akan menderita kerugian,
sedang bila penurunan sampai 30% perusahaan dalam
kondisi Break even
Margin of Safety (MoS)
• Rumus MoS
Tentukan
a. BEP
b. BEP jika harga jual per unit menjadi Rp 22.000,
sementara biaya yang lainnya tetap
Perubahan Biaya Variabel per Unit
• Perubahan pada biaya variabel juga akan
merubah posisi BEP, yakni apabila biaya
variabel naik akan menaikkan BEP dan
bila turun akan menurunkan BEP
• Contoh :
Dari contoh di atas misalnya biaya
variabel per unit menjadi Rp 13.000 per
unit, sementara harga dan biaya tetap
tidak berubah. Tentukan BEP
Perubahan biaya tetap
• Misalnya contoh diatas biaya tetap naik
menjadi Rp 240.000.000 per tahun,
sementara yang lain tidak berubah.
Tentukan BEP
Perubahan komposisi sales mix
• Dalam asumsi disebutkan bahwa perusahaan
hanya menghasilka satu macam produk, dan
bila menghasilkan lebih dari dua macama
produk, maka tidak boleh ada perubahan
komposisi dalam sales mix –nya.
• Sales mix menunjukkan perimbangan penjualan
antara beberapa macam produk yang
dihasilkan. Apabila ada perubahan sales mix
nya akan menyebabkan perubahan pada BEP
secara total
Contoh :
Hitung BEP
Manfaat Analisis BEP
1. Perencanaan Penjualan atau Produksi
2. Perencanaan Harga Jual Normal
3. Perencanaan Metode Produksi/ Pemilihan Mesin
4. Titik Tutup Pabrik (shut down point)
Perencanaan Penjualan atau Produksi
F + ∏
Q =
P −V
• Untuk penjualan minimal dalam rupiah
F + ∏
Q =
1−V
P
Contoh :
PT C sedang merencanakan penjualan untuk tahun 2008. Perusahaan mempunyai
kapasitas normal 50.000 unit dalam setahun. Pada tahun 2008 ini perusahaan
akan bekerja dengan kapasitas 30.000 unit dengan biaya per unit sbb:
Biaya bahan baku Rp 7.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 5.000
BOP variabel Rp 4.000
BOP tetap Rp 5.500
Biaya komersial variabel Rp 2.000
Biaya komersial tetap Rp 2.500
Harga jual ditentukan Rp 30.000
Diminta :
1. Menghitung BEP
2. Menghitung besarnya penjualan minimum bila ditetapkan laba
a. Rp 180.000.000
b. 15% dari penjualan
c. 25% dari biaya variabel
3. Menghitung besarnya Margin of Safety bila anggaran penjualan seperti poin 2b
di atas.
Perencanaan Harga Jual Normal
• Contoh :
PT D sedang merencanakan harga jual
bagi produknya untuk tahun 2008.
Proyeksi penjualan 50.000 unit, biaya
variabel per unit Rp 25.000 dan biaya
tetap setahun Rp 600.000.000. Bila pada
tahun 2008 ini ditargetkan laba Rp
400.000.000 berapa perusahaan harus
menjual produk per unitnya
Perencanaan Metode Produksi
(Mesin Produksi)
• Ada mesin produksi yang mempunyai karakteristik biaya
tetap rendah tetapi biaya veriabel tinggi
• Contoh :
Mesin A Mesin B
Harga jual Rp 20.000 Rp 20.000
Biaya Variabel Rp 12.000 Rp 10.000
Biaya tetap Rp 400.000.000 per tahun
Titik Tutup Pabrik (shut down point)
• Perusahaan yang beroperasi pada kondisi BEP
berarti perusahaan secara akuntansi mengalami
kerugian, namun secara cash flow perusahaan
masih mendapatkan sisa kas, selama
penerimaan penghasilan masih bisa menutupi
biaya variabel dan biaya tetap tunai.
• Biaya tetap tunai adalah biaya tetap yang
dikeluarkan secara tunai seperti pembayaran
gaji, biaya promosi, sewa gedung, dan biaya
tetap tunai lainnya.
Titik Tutup Pabrik (shut down
point)
• SDP merupakan pedoman bagi
manajemen untuk memutuskan apakah
perusahaan diteruskan atau dihentikan
• Apabila penerimaan penjualan masih lebih
tinggi dibanding SDP sebaiknya
perusahaan tetap beroperasi
Titik Tutup Pabrik
• Apabila penerimaan perusahaan tidak dapat menutupi
biaya variabel dan biaya tetap tunai, maka perusahaan
sudah harus ditutup