You are on page 1of 14

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN

KALIURANG DI KABUPATEN MALANG DENGAN


KONSTRUKSI BETON PRATEKAN BALOK TIPE I

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
pada
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh :
RIDWAN YUSUPA
Nrp. 3104 109 619

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Supani, ST. MT …………………...

Surabaya
Pebruari 2007
MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALIURANG
DI KABUPATEN MALANG DENGAN KONSTRUKSI BETON
PRATEKAN BALOK TIPE I

Nama Mahasiswa : Ridwan Yusupa


NRP : 3104 109 619
Jurusan : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT

Abstrak
Jembatan kaliurang berada di Jalan Lintas Selatan Propinsi Jawa
Timur di wilayah Kabupaten Malang, pada Ruas Panggungwaru –
Mentaraman STA. 9+500. Dengan lebar untuk 2 ( dua ) lajur kendaraan.
Jembatan Kaliurang ini dibangun guna berfungsi sebagai salah satu
bangunan pelengkap daripada proyek jalan Lintas Selatan JawaTimur.
Struktur utama berupa gelagar-gelagar dari beton pratekan dan
beton bertulang yang terdiri dari 3 bentang dengan panjang masing-masing
10 m + 35,6 m + 20 m, ditompang diatas 2 pilar dan 2 kepala jembatan.
Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibuat perencanaan lain yaitu
dengan memodifikasi balok pratekan dengan menggunakan balok menerus
tipe I (statis taktentu). Adapun bentang yang dimodifikasi menjadi 32,8 m +
32,8 m dengan ditopang 1 pilar dan 2 kepala jembatan. Perencanaan
jembatan dengan balok menerus dimana balok terletak diatas tiga tumpuan
yang cor insitu. Sehingga akan terjadi aksi komposit karena terdapat
perbedaan mutu beton antara plat prescast dan balok cor ditempat.
Secara umum perencanaan jembatan ini menggunakan Bridge
Management System ( BMS 1992 ). Pembebanan yang diterapkan mengacu
kepada muatan atau aksi lain ( beban perpindahan dan pengaruh lainnya )
yang timbul pada suatu jembatan berdasarkan peraturan yang ada dalam
Bridge Management System ( BMS, 1992 ).
Pendimensian balok pada jembatan ini didesain terlebih dahulu
kemudian menganalisa tegangan – tegangan yang terjadi terhadap berat
sendiri, beban mati tambahan dan beban hidup dan menganalisa tegangan
akhir akibat kehilangan gaya prategang dengan batasan gaya membelah,
kontrol momen retak, kontrol momen batas, kontrol torsi, dan kontrol geser
serta kontrol lendutan yang terjadi pada struktur balok.

Kata kunci : Gaya Pratekan, Kehilangan Gaya Prategang, Cast In


Situ, Bentang Menerus
MODIFICATION PLANNING OF BRIDGE
KALIURANG ON SUB-PROVINCE MALANG
WITH PRESTRESSED CONCRETE CONTRUCTION
GIRDER I TYPE

Name : Ridwan Yusupa


NRP : 3104109619
Departement : Technique Civil and Planning
Counsellor : Supani. ST. MT

Abstract
Bridge Kaliurang reside in the By-Pass South Propinsi East Java in
region Sub-province Malang, at internodes Panggungwaru - Mentaraman
STA. 9+500. With wide to 2 (two) vehicle column. Bridge Kaliurang this
woke up to function as one of the complement building than South by-pass
project East Java.
Especial structure in the form of crossbar and concrete practicing
and the reinforced concrete composing and 3 unfolding with length each 10
m + 35,6 m + 20 m, supporting to the 2 pillar and 2 bridge head.
In writing of this final duty will be made by the other planning that is
by log modification practicing by using log continue the type I (static not
certain). As for unfolding the modified become 32,8 m + 32,8 m with
sustained 1 pillar and 2 bridge head. Planning of bridge with log continue
where located log of the three fulcrums concrete insitu. So that there will be
action composer because there are difference of concrete quality between
plates pres cast and crossbar concrete the place.
In general planning of bridge ml use Bridge Management System (
BMS 1992). applied Encumbering relate to other action or payload (other
influence and transfer burden) arising out at one particular bridge pursuant
to the regulation in Bridge Management System (BMS, 1992).
Log dimension at this bridge to designing beforehand then tension
analysis effective stress that happened to heavily self, dead burden addition
and is tire live and final analysis effective stress effect losing of tense pre
style with style constrain crevice, control crack moment, control momen
boundary, control torsi and control to shift and also control elasticity that
happened at log structure.

Keyword : Prestressed Style, Loss of pre tense style, Cast In Situ, Landscape
Continuities
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul
“MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN
KALIURANG DI KABUPATEN MALANG DENGAN
KONSTRUKSI BETON PRATEKAN BALOK TIPE I”.
Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi
persyaratan menyelesaikan program studi S-1 lintas jalur,
jurusan teknik sipil dan perencanaan – ITS Surabaya.
Tersusunnya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati dan
ikhlas penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas segala hidayah-Nya.
2. Orang tua tersayang, atas doa dan semangat yang
diberikan dengan ketulusan yang tiada terkira.
3. Bpk. Supani , ST. MT. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan pengarahan, nasehat dan bimbingannya.
4. Rekan-rekan teknik sipil angkatan 2004-2006 yang telah
menemani dan memberi dukungan moral untuk terus maju
pantang mundur.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan tugas
akhir ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.


SURABAYA, Pebruari 2007

Penyusun.

i
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar judul
Lembar pengesahan
Abstrak
Kata pengantar………..…………………………………… i
Daftar isi…………………………………..………………... ii
Daftar tabel………………………………..……………….vii
Daftar gambar…………………………..……………….… ix
BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang………………………………..... 1
1.2. Rumusan masalah……..………………….……. 2
1.3. Maksud dan tujuan...…………………………... 2
1.4. Ruang lingkup dan batasan masalah….………... 3
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemilihan struktur jembatan………………….… 5
2.2. Material untuk beton prategang……....………... 6
2.3. Konsep dasar prategang..……………….……... 7
2.4. Tegangan pada beton prategang ……………… 8
2.5. Momen batas ……….………………………... 9
2.6. Momen retak ……….………………………. 11
2.7. Gaya membelah……..………………………... 11
2.8. Gaya geser …………………………………... 13

ii
2.9. Gaya horizontal…...………………………….. 15
2.10. Lendutan …………………………….………. 16
2.11. Penempatan tendon……………………….…. 16
2.12. Kehilangan gaya prategang………………….. 17
BAB. III METODOLOGI
3.1. Data – data teknis ………………………….. 19
3.2. Data tanah ….………………………………... 19
3.3. Peraturan – peraturan yang dipakai………….. 20
3.4. Bahan – bahan yang digunakan………………. 20
3.5. Tegangan ijin bahan………………………….. 21
3.6. Persyaratan desain secara umum…………….. 22
3.7. Dimensi gelagar………..…………………….. 23
3.8. Pembebanan pada struktur utama jembatan .… 26
3.8.1 Aksi dan Beban tetap………...………………. 27
3.8.2 Beban lalu lintas….…………………………. 29
3.8.3 Aksi lingkungan……………………………… 31
3.8.4 Aksi – aksi lainya…..……………..………….. 35
3.9 Desain type jembatan….…………………….. 36
3.10 Desain Struktur…….…….…………………… 36

BAB. IV PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER


4.1. Perencanaan sandaran……………………….. 45
4.1.1 Perhitungan tiang sandaran…………. 45
4.1.2 Perhitungan trotoar ………………… 47

iii
4.1.3 Perhitungan kerb (Balok Trotoar)…… 48
4.2. Perencanan lantai kendaraan ………………… 49
4.2.1. Beban pada plat tengah……………... 50
4.2.2. Beban pada plat tepi……..…………. 55
4.2.3. Penulangan plat lantai kendaraan….. 56
4.2.4. Perencanaan plat precast
lantai kendaraan ………...………….. 61
4.3. Perencanaan diafragma …………………….. 64
BAB. V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA
5.1. Preliminari desain.………………………….. 69
5.1.1 Uraian kondisi setempat…………….. 69
5.1.2 Alternatif desain…………………….. 69
5.2. Perencanaan gelagar utama………………….. 71
5.2.1 Menaksir dimensi gelagar utama….... 71
5.2.2 Perhitungan penampang…………….. 74
5.2.3 Pembebanan……..………………….. 79
5.2.4 Perhitungan momen…..…………….. 83
5.2.5. Menentukan gaya prategang
yang terjadi …………………….. 86
5.2.6 Perhitungan gaya prategang .……….. 87
5.2.7 Perhitungan daerah limit kabel…….... 90
5.2.8 Perencanaan letak kooedinat kabel….. 93
5.2.9 Penentuan garis cgnb yang baru…….. 97
5.2.10 Perhitungan kehilangan

iv
gaya prategang…...…………………. 100
5.2.11 ontrol tegangan……………………..111
5.2.12 Perhitungan momen batas dan monen
retak……….………………………. 118
5.2.13 Kontrol tegangan pada blok
angker…………...………………….. 122
5.2.14 Perhitungan lendutan……………….. 124
5.2.15 Perhitungan gaya membelah.………. 126
5.2.16 Perhitungan gaya geser…………….. 128
BAB. VI PERENCANAAN LANDASAN
6.1. Pembebanan……..………………………….. 135
6.1.1 Pembebanan vertical tumpuan
A dan C…………………………….. 135
6.1.2 Pembebanan vertical tumpuan B…... 135
6.1.3 Pembebanan horizontal…………….. 136
6.1.4 Gerakan tangensial…...…………….. 137
6.2. Perputaran sudut…………………………….. 138
6.2.1 Akibat beban mati ..………………. 138
6.2.2 Akibat beban hidup ...…………….. 138
6.3. Perhitungan landasan……………………….. 139
6.3.1 Pada perletakan A dan C..………….. 139
6.3.2 Kontrol perletakan tumpuan
A dan C…………………………….. 140
6.3.3 Pada perletakan B ……………….. 142

v
6.3.4 Kontrol perletakan tumpuan B…….. 143

BAB. VII PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH


7.1. Perencanaan abutment…………………….. 147
7.1.1 Data teknis………………………….. 147
7.1.2 Statika pembebanan……………….. 148
7.1.3 Kombinasi pembebanan..………….. 153
7.2 Perencanaan pondasi sumuran..…………….. 156
7.3. Perhitungan penulangan abutmen.………….. 157
7.4. Perencanaan Pilar Jembatan …….………….. 163
7.4.1 Pembebanan.……………………….. 163
7.4.2 Kombinasi Pembebanan...………….. 167
7.5. Perencanaan Pondasi Sumuran….………….. 170
7.6. Perhitungan Penulangan Pilar Jembatan ……. 170
BAB. VIII KESIMPULAN…………………………….. 175
DAFTAR PUSTAKA ...……………………………….. 177
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
3.1 Kecepatan angin rencana………………………… 32
3.2 Koefisien seret (cw ) ………… ……..…………… 32
3.3 Temperatur jembatan rata – rata nominal ...……… 34
3.4 Sifat bahan rata – rata akibat pengaruh temperatur. 34
3.5 Desain tipe jembatan...……………………………. 36
3.6 Konstanta untuk berbagai bentuk pilar ………….. 40
4.1 Beban nominal pejalan kaki pada trotoar ……….. 48
5.1 Perhitungan daerah limit kabel ..………………… 92
5.2 Tata letak kabel………………. ………………….. 94
5.3 Fcir pada kabel 1 dan 2 akibat kabel 3 ditarik lalu
diangker ………… ………………………………. 102
5.4 Kehilangan gaya prategang akibat gesekan pada
tendon 1 …………………………………….…… 103
5.5 Kehilangan gaya prategang akibat gesekan pada
tendon 2 …………………………………….…… 104
5.6 Kehilangan gaya prategang akibat gesekan pada
tendon 1 …………………………………….…… 105
5.7 Perhitungan gaya membelah ……………………. 128
5.8 Perhitungan nilai Vu  pada balok bentang 32,8 m 132
5.9 Perhitungan nilai Vci dan Vcw pada balok bentang
32,8 m…………………………………………… 133
vii
7.1 Perhitungan berat landhoofd / abutmen ………….. 148
7.2 Perhitungan berat tanah dibelakang abutmen …… 149
7.3 Kombinasi gaya dengan tegangan yang diijinkan... 153
7.4 Kombinasi beban ………………………………... 156
7.5 Perhitungan berat Pier ……………………………164
7.6 Kombinasi beban ………………………………... 169

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1. Diagram momen batas pada tumpuan…………… 10
3.1. Kedudukan Beban Lajur “ D “ ……..…………… 30
3.2 Beban akibat Truk “T” arah memanjang ...……… 30
3.3. Beban akibat Truk “T” arah melintang .. ...……… 30
4.1. Tiang Sandaran …………………………………. 45
4.2. Trotoar ………………………………………….. 47
4.3. Kerb (balok trotoar) …………………………….. 48
4.4. Potongan melintang jembatan …………………… 50
4.5. Perbandingan antara Lx dan Ly ………………….. 51
4.6. Pembebanan “ T “ ………………………………. 52
4.7. Ikhtisar momen untuk pelat lantai kendaraan …… 54
4.8. Penyebaran beban pada plat lantai kendaraan …… 59
4.9. Ukuran dan kedudukan beban roda ganda ………. 59
4.10. Luas geser ponds A1 …………………………….. 60
4.11. Luas geser ponds A2 …………………………….. 60
4.12 Dimensi untuk plat precast ……………………… 61
4.13 Penampang plat lantai kendaraan ……………….. 63
4.14 Dimensi balok diafragma dilapangan …………… 64
5.1 Dimensi Balok AASHTO - PCI type V…………. 71
5.2 Penampang ujung balok AASHTO – PCI type V .. 73
5.3 Letak cgc komposit ……………………………… 75

ix
5.4 Letak cgc komposit ……………………………… 78
5.5 Beban angin pada lalu lintas kendaraan ………… 82
5.6 Tipe struktur pada perhitungan statis momen …… 83
5.7 Beban akibat berat sendiri gelagar utama ………. 84
5.8 Beban akibat balok melintang …………………... 84
5.9 Beban akibat plat lantai kendaraan
+ muatan sekunder + air hujan ………………….. 84
5.10 Beban hidup posisi A ……………………………. 85
5.11 Beban hidup posisi B ……………………………. 85
5.12 Beban hidup posisi C ……………………………. 85
5.13 Grafik Fo ( Tumpuan ) …………………………... 89
5.14 Grafik Fo ( Lapangan ) ……………………….…. 90
5.15 Daerah limit kabel ………………………………. 93
5.16 Lintasan kabel tendon …………………………… 96
5.17 Penentuan sudut pusat tendon pada tendon 1 ……. 103
5.18 Penentuan sudut pusat tendon pada tendon 2 ……. 104
5.19 Penentuan sudut pusat tendon pada tendon 3 ……. 105
5.20 Diagram tegangan pada saat jacking
Pada tumpuan tengah ……………………………. 112
5.21 Diagram tegangan setelah beban mati bekerja
Pada tumpuan tengah ……………………………. 113
5.22 Diagram tegangan setelah komposit……………… 113
5.23 Diagram tegangan pada saat jacking
Pada tengah bentang ……………………………. 115

x
5.24 Diagram tegangan setelah beban mati bekerja
Pada tengah bentang ……………………………. 116
5.25 Diagram tegangan setelah komposit……………… 117
5.26 Resultan gaya – gaya pada momen batas
Pada tumpuan……… …………………………….118
5.27 Resultan gaya – gaya pada momen batas
Pada lapangan …… ……………………………. 120
5.28 Penampang angker pada balok ………………….. 122
5.29 Gaya yang membelah pada gelagar ……………... 127
6.1 Elastomer bearing pad …………………………... 140
6.2 Elastomer bearing pad …………………………... 143
7.1 Abutmen type Pile Cap ………………………….. 147
7.2 Beban horizontal akibat angin …………………... 152
7.3 Beban kolom abutmen …………………………... 157
7.4 Balok poer arah melintang ………………………. 160
7.5 Perencanaan berat pier B ………………………… 163
7.6 Beban horizontal akibat angin ………………….. 166
7.7 Kolom pada pier ………………………………… 170
7.8 Balok poer arah melintang ………………………. 172

xi

You might also like