You are on page 1of 13

TUGAS IPS

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA

NIS:9938551993
NAMA : TEGUH PURNAMA CHANDRA
KELAS : XI RPL 1

SMKN2 P.PANJANG

BAB I
Perkembangan kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
A.Latar belakang kedatangan orang-orang eropa ke dunia timur
Latar belakang pelayaran orang-orang eropa ke dunia timur dimulai
dengan peristiwa
dikuasainya kota Konstantinopel(ibukota Romawi Timur) oleh bangsa Turki
dalam perang salib (1453)
membawa perubahan besar bagi bangsa eropa. Kesultanan Turki melarang
orang kristen membeli
rempah-rempah dari Konstantinopel yang waktu itu menjadi satu-satunya
pusat perdagangan rempah-
rempah di eropa. Hal inilah yang akhirnya memaksa orang orang eropa untuk
berlayar ke dunia timur
dengan tujuan mencari sendiri pusat rempah-rempah dunia.
Selain latar belakang di atas ada juga beberapa faktor yang
mempercepat keinginan dari bangsa
eropa untuk mengadakan pelayaran samudera, yaitu :
keinginan untuk membuktikan teori Copernicus (heliosentris)
- keinginan untuk membuktikan teori Galileo Galilei yang menyatakan bahwa
bumi itu bulat
- keinginan untuk membuktikan kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya
“Imago Mundi” yang
menceritakan keajaiban dan kemakmuran di dunia timur (Cina)
- ditemukannya kompas sebagai alat penunjuk arah dalam perjalanan
- adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang-orang islam di
seluruh dunia
Negara-negara pelopor perjalanan ke dunia timur :
Masa ketika negara-negara eropa melakukan perjalanan ke dunia timur
dikenal dengan sebutan
abad penjelajahan samudera. Negara-negara yang mempeloporinya adalah
PortugisdanSpanyol.
Berikut tokoh-tokohnya :
Portugis :
- Bartholomeus Diaz (sampai ujung selatan Afrika 1486)
- Vasco da Gama ( sampai India 1498)
- Alfonso d’ Albuquerque ( sampai Malaka 1511, Maluku 1512)
Spanyol :
- Colombus ( penemu jalan ke Amerika, mendarat di kepulauan Bahama dan
Haiti 1492)
- Hernando Cortez ( ekspedisi Meksiko 1485 – 1547)
- Magelhaenz (pengeliling dunia pertama 1519 – 1522)
Negara-negara eropa yang lain seperti Inggris, Perancis, Belanda dll
akhirnya mengikuti jejak
Portugis dan Spanyol mengadakan penjelajahan samudera.
Akibat penjelajahan samudera adalah:
- ditemukannya benua baru oleh bangsa eropa, seperti Amerika, Australia.
- Munculnya penjajahan yang dirasakan oleh bangsa pribumi
- Pengenalan budaya barat kepada penduduk asli
B.Masuknya kekuasaan asing ke wilayah Indonesia.
1.Kolonialisme Portugis di Indonesi a
Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan
persenjataan memungkinkan mereka untuk melakukan ekspedisi eksplorasi dan
ekspansi. Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari Malaka yang
baru ditaklukkan dalam tahun 1512, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa
pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia, dan mencoba
untuk menguasai sumber rempah-rempah yang berharga dan untuk
memperluas usaha misionaris Katolik Roma. Upaya pertama Portugis untuk
menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan menyambut tawaran kerjasama
dari Kerajaan Sunda.
Pada awal abad ke-16, pelabuhan-pelabuhan perdagangan penting di pantai utara Pulau jawa sudah
dikuasai oleh Kesultanan Demak, termasuk dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Cirebon.
Khawatir peran pelabuhan Sunda Kelapa semakin lemah, raja Sunda, Sri Baduga (Prabu Siliwangi)
mencari bantuan untuk menjamin kelangsungan pelabuhan utama kerajaannya itu. Pilihan jatuh ke
Portugis, penguasa Malaka. Dengan demikian, pada tahun 1512 dan 1521, Sri Baduga mengutus putra
mahkota, Surawisesa, ke Malaka untuk meminta Portugis menandatangani perjanjian dagang,
terutama lada, serta memberi hak membangun benteng di Sunda Kelapa.
Pada tahun 1522, pihak Portugis siap membentuk koalisi dengan Sunda untuk memperoleh akses
perdagangan lada yang menguntungkan. Tahun tersebut bertepatan dengan diselesaikan penjelajahan
dunia oleh Magellan.

Komandan benteng Malaka pada saat itu adalah Jorge de Albuquerque. Tahun itu pula dia mengirim
sebuah kapal, São Sebastião, di bawah komandan Kapten Enrique Leme, ke Sunda Kalapa disertai
dengan barang-barang berharga untuk dipersembahkan kepada raja Sunda. Dua sumber tertulis
menggambarkan akhir dari perjanjian tersebut secara terperinci. Yang pertama adalah dokumen asli
Portugis yang berasal dari tahun 1522 yang berisi naskah perjanjian dan tandatangan para saksi, dan
yang kedua adalah laporan kejadian yang disampaikan oleh João de Barros dalam bukunya "Da Asia",
yang dicetak tidak lama sebelum tahun 17-77-1978.

Portugis gagal untuk memenuhi janjinya untuk kembali ke Sunda Kalapa pada tahun berikutnya untuk
membangun benteng dikarenakan adanya masalah di Goa/India.Perjanjian inilah yang memicu
serangan tentara Kesultanan Demak ke Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan berhasil mengusir orang
Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Tanggal ini di kemudian hari dijadikan hari
berdirinya Jakarta.

Gagal menguasai pulau Jawa, bangsa Portugis mengalihkan perhatian ke arah timur yaitu ke Maluku.
Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan para pemimpin lokal, bangsa Portugis mendirikan
pelabuhan dagang, benteng, dan misi-misi di Indonesia bagian timur termasuk pulau-pulau Ternate,
Ambon, dan Solor. Namun demikian, minat kegiatan misionaris bangsa Portugis terjadi pada
pertengahan abad ke-16, setelah usaha penaklukan militer di kepulauan ini berhenti dan minat mereka
beralih kepada Jepang, Makao dan Cina; serta gula di Brazil.

Kehadiran Portugis di Indonesia terbatas pada Solor, Flores dan Timor Portugis setelah mereka
mengalami kekalahan dalam tahun 1575 di Ternate, dan setelah penaklukan Belanda atas Ambon,
Maluku Utara dan Banda. Pengaruh Portugis terhadap budaya Indonesia relatif kecil: sejumlah nama
marga Portugis pada masyarakat keturunan Portugis di Tugu, Jakarta Utara, musik keroncong, dan
nama keluarga di Indonesia bagian timur seperti da Costa, Dias, de Fretes, Gonsalves, Queljo, dll.
Dalam bahasa Indonesia juga terdapat sejumlah kata pinjaman dari bahasa Portugis, seperti sinyo,
nona, kemeja, jendela, sabun, keju, dll.

2.Kolonialisme Belanda di Indonesia


a.Kekuasaan VOC
Vereenigde Oostindische Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur) atau
VOC yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah perusahaan Belanda yang memiliki
monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula VOC
yang merupakan perserikatan dagang Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai
perusahaan pertama yang mengeluarkan pembagian saham.Meskipun sebenarnya VOC
merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena didukung
oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa. Misalkan VOC boleh
memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara lain. Bisa dikatakan VOC
adalah negara dalam negara.

VOC terdiri 6 Bagian (Kamers) di Amsterdam, Middelburg (untuk Zeeland), Enkhuizen,


Delft, Hoorn dan Rotterdam. Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai Heeren XVII (XVII
Tuan-Tuan). Kamers menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi
modal yang mereka bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.Di Indonesia VOC
memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie
dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda.

b.Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda/Kerajaan Belanda


Belanda masuk ke Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten dipimpin
oleh Cornelis de Houtman. Di Indonesia mereka mendirikan VOC (1602).
Beberapa gubernur jenderal Belanda yang memerintah :
1. Jan Pieterzoon Coen (1618), mendirikan benteng di Jayakarta
2. Daendels (1808-1811)
Gubernur jenderal Belanda di Indonesia dalam pengaruh Perancis,terkenal karena membuat
jalan dari Anyer-Panarukan
Masa penjajahan Inggris, gubernur jenderalnya dijabat oleh Raffles (1811-1814). Kebijakan
yang dilakukannya adalah :
1. membagi Jawa atas 16 karesidenan untuk mempermudah pengawasan
2. mengangkat para bupati menjadi pegawai negeri
3. melarang kerja rodi
4. memperkenalkan sistem sewa tanah (landrente)
5. membentuk susunan pengadilan model Inggris
Berdasarkan perjanjian Convention of London (1814) maka Inggris menyerahkan Indonesia
kepada Belanda. Diangkatlan Van Den Bosch menjadi penguasa di Indonesia dengan tugas
mencari uang sebanyak-banyaknya untuk mengisi kas Belanda yang kosong. Ia kemudian
menciptakan politik yang paling menyengsarakan rakyat yaitu “Tanam Paksa
(Cultuurstelsel)”. Penjajahan menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia,
hal inilah yang kemudian menimbulkan usaha perlawanan rakyat menentang kekuasaan
penjajah.
Perlawanan Rakyat Menentang Penjajahan Asing
Sebab-sebab terjadinya perlawanan :
1. penerapan berbagai politik pemerasan yang menyengsarakan rakyat, misal:
- politik devide et impera
- politik monopoli
- politik pax neerlandica
2. campur tangan penjajah terhadap urusan keraton
3. kekecewaan rakyat akibat kurang dihargainya budaya penduduk pribumi
4. dll

C.Dampak politik,Sosial,Ekonomi,dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme dan


Imperialisme di
Indonesia.
Masuknya kekuasaan bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan
politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa Indonesia sebagai berikut:
. a.Politik
Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para
Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan
bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati telah menjadi alat
kekuasaan pemerintah kolonial.

Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya
soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.
Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan
pribumi mulai runtuh.

b.Sosial Ekonomi
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi
bangsa Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya
perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan
syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda

Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai
penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang
perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa
Indoensia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis
tanaman baru serta cara memeliharanya.

Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka:


- pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
- Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja
sehingga dilakukan program transmigrasi.
- untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah
Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan.
Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi
(kerja paksa)
- dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem
ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
- Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.

Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya


feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk
tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk
Indonesia megalami kemerosotan.
c.Budaya
- Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat
penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan
kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
- Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan
dengan demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
- Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan
penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab Pustakaraya Purwa,
Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.

D.Perlawanan rakyat dan kerajaan-kerajaan di Nusantara dalam menentang


Kolonialisme dan
Imperialisme
1.Perlawanan terhadap portugis
Bentuk-bentuk perlawanan :
a.Reaksi rakyat Ternate terhadap Portugis
Sebab umum : kekecewaan rakyat Ternate yang merasa dirugikan karena
harus menjual rempah-rem
pah dengan harga sangat rendah pada Portugis.
Cara perlawanan : Pada tahun 1533 rakyat Ternate membakar benteng milik
Portugis di bawah pimpin-an Dajalo. Portugis segera mengirim bala tentara dari
Malaka di bawah pimpinan Antonio Galvao pada tahuh 1536.
Tokoh : Sultan Hairun, Sultan Baabullah.
Bentuk-bentuk perlawanan :
a. Perang Maluku (1817)
-Sebab umum : ketidakpuasan rakyat akibat penerapan politik pemerasan
yang diterapkan misalnya;
monopoli cengkeh, pelayaran hongi
Cara perlawanan : dengan menyerbu benteng Belanda Duurstede di Saparua
Tokoh : Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthoni Reebok, dll
b. Perang Paderi (1821-1838)
Sebab :
- pertentangan aliran Wahabi (ingin pemurnian islam) dgn Tasawuf (islam
tradisional)
- adanya kebiasaan buruk yang ingin diberantas misal; mabuk, judi dll
- pertentangan antara hukum adat (matrilinial) dgn hukum islam (patrilinial)
- perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum ulama
- adanya campur tangan Belanda sehingga situasi memanas
Cara perlawanan : melalui perang
Tokoh : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Gapuk, Tuanku Nan Cerdik, dll
c. Perang Diponegoro (1825-1830)
Sebab umum :
- kekuasaan raja Mataram yang semakin kecil dan terbatas, dibaginya wilayah
kerajaan menjadi 4daerah
lewat perjanjian Giyanti
- dikuranginya hak-hak kaum bangsawan keraton
- beban rakyat semakin berat akibat pemerasan oleh penjajah
Sebab khusus :
- pembuatan jalan kereta api melewati makam leluhur P. Diponegoro tanpa izin
Cara perlawanan : melalui pemberontakan di seluruh tanah Jawa
Tokoh : P. Diponegoro, Sentot Alibasyah, P. Mangkubumi, Kyai Mojo, dll
d. Perang Aceh (1873-1904)
Sebab perang :
- perbedaan penafsiran atas kedudukan daerah Sumatera Timur, baik Belanda
maupun kerajaan Aceh
menganggap itu wilayahnya
- dibukanya terusan Suez menjadikan Aceh menjadi penting dalam pelayaran
internasional
- adanya pelaksanaan politik Pax Neerlandica oleh Belanda
- penolakan rakyat Aceh terhadap tuntutan Belanda agar Aceh tidak
berhubungan dengan negara asing dan mengakui Belanda sebagai yang
dipertuan
Cara perlawanan : melalui pemberontakan bersenjata
Tokoh : Teuku Umar, Teungku Cik Di Tiro, Cut Nyak Din, dll
e. Perang Bali (1846-1909)
Sebab perang :
- tuntutan Belanda untuk menghapuskan hukum “Tawan Karang” yang ditolak
raja-raja Bali
- raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan Belanda
Cara perlawanan : melalui perang puputan
Tokoh : I Gustu Ketut Jelantik, I Gusti Ngurah Made Kerangasem, dll
f. Perang Banjarmasin (1859-1863)
Sebab perang :
- terjadinya perselisihan mengenai tahta kerajaan antara P. Tamjidillah dan P.
Hidayat, di mana Belanda kemudian campur tangan
- keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica disana
Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat
Tokoh : P. Hidayat, P. Antasari, dll
g. Perang Tapanuli (1878-1907)
Sebab perang :
- penentangan raja Tapanuli yang masih menganut animisme atas penyebaran
agama Kristen oleh
Belanda
- adanya keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica
Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat
Tokoh : Sisingamangaraja XII
Berbagai pemberontakan di atas semuanya dapat dipadamkan oleh Belanda
karena kurangnya persatuan dan hanya mempertahankan daerahnya sendiri.
Awal abad 20 Belanda telah dapat menguasai seluruh wilayah Indonesia
sehingga penerapan politik Pax Neerlandica dapat dikatakan berhasil. Dalam
perkembangannya awal abad 20 ini pula perlawanan yang dilakukan bangsa
Indonesia mengalami perubahan yaitu melalui berbagai organisasi modern. Ini
terjadi akibat positif dari politik ethis.

BAB II
Terbentuknya kesadaran nasional,identitas Indonesia dan pergerakan
kebangsaan Indonesia
A.Latar belakang munculnya pergerakan nasional
1.Faktor Intern
a. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang
Indonesia sebagai bangsa telah mengalami zaman nasional pada masa
kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua kerajaan tersebut, terutama
Majapahit memainkan peranan sebagai negara nasional yang wilayahnya
meliputi hampir seluruh Nusantara. Kebesaran ini membawa pikiran dan angan-
angan bangsa Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran itu. Hal
ini dapat menggugah perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada dekade
awal abad XX.
b . Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan
sejak masa Portugis. Politik devide et impera, monopoli perdagangan, sistem
tanam paksa, dan kerja rodi merupakan bencana bagi rakyat Indonesia.
Penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul kesadaran nasionalnya dan
mulai memahami perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa para kaum
intelektual, persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk perjuangan yang
bersifat modern. Perjuangan tidak lagi menggunakan kekuatan senjata tetapi
dengan menggunakan organisasi-organisasi pemuda.

c . Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat di Indonesia


Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda tidak dapat
dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya perubahan di
negeri jajahan (Indonesia) banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi
di negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat yang di
dalamnya ada van Deventer.

Pada tahun 1899, Mr. Courad Theodore van Deventer melancarkan


kritikan-kritikan yang tajam terhadap pemerintah penjajahan Belanda.
Kritikan itu ditulis dan dimuat dalam jurnal Belanda, de Gids dengan judul
Een eereschuld yang berarti hutang budi atau hutang kehormatan. Dalam
tulisan tersebut dijelaskan bahwa kekosongan kas negeri Belanda telah
dapat diisi kembali berkat pengorbanan orang-orang Indonesia. Oleh
karena itu, Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Untuk
itu harus dibayar dengan peningkatan kesejahteraan melalui gagasannya
yang dikenal dengan Trilogi van Deventer. Apakah kalian masih ingat
dengan isi Trilogi van Deventer? Politik yang diperjuangkan dalam rangka
mengadakan kesejahteraan rakyat dikenal dengan nama politik etis.

Untuk mendukung pelaksanaan politik etis, pemerintah Belanda


mencanangkan Politik Asosiasi dengan semboyan unifikasi. Politik Asosiasi
berkaitan dengan sikap damai dan menciptakan hubungan harmonis
antara Barat (Belanda) dan Timur (rakyat pribumi). Dalam bidang
pendidikan, tujuan Belanda semula adalah untuk mendapatkan tenaga
kerja atau pegawai murahan dan mandor-mandor yang dapat membaca
dengan gaji yang murah. Untuk kepentingan tersebut Belanda mendirikan
sekolah-sekolah untuk rakyat pribumi. Dengan demikian, jelaslah bahwa
pelaksanaan politik etis tidak terlepas dari kepentingan pemerintah
Belanda. Sistem pengajaran kolonial dibagi dalam dua jenis yaitu
pengajaran pendidikan umum dan pengajaran kejuruan. Keduanya
diselenggarakan untuk tingkat menengah ke atas. Berikut ini contoh-
contoh sekolah yang didirikan pada zaman kolonial Belanda. Lihat tabel
5.1.

2.Faktor Ekstern
Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebabkan oleh kondisi dalam
negeri, juga ada faktor yang berasal dari luar (ekstern). Berikut ini faktor-faktor ekstern yang
memberi dorongan dan energi terhadap lahirnya pergerakan nasional di Indonesia :
a. Kemenangan Jepang atas Rusia
Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebabkan oleh kondisi dalam negeri,
juga ada faktor yang berasal dari luar (ekstern). Berikut ini faktor-faktor ekstern yang
memberi dorongan dan energi terhadap lahirnya pergerakan nasional di Indonesia.

a. Kemenangan Jepang atas Rusia.


Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih)
menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna. Hal itu
ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika
pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar
sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang
terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.

b . Partai Kongres India


Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India
National Congress (Partai Kongres India), atas inisiatif seorang Inggris Allan Octavian Hume
pada tahun 1885. Di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian
menetapkan garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal.
Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha mengandung makna yang memberi banyak
inspirasi terhadap perjuangan di Indonesia.

c . Filipina di bawah Jose Rizal


Filipina merupakan jajahan Spanyol yang berlangsung sejak 1571 – 1898. Dalam perjalanan
sejarah Filipina muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rizal yang merintis pergerakan
nasional dengan mendirikan Liga Filipina. Pada tahun 1892 Jose Rizal melakukan
perlawanan bawah tanah terhadap penindasan Spanyol. Tujuan yang ingin dicapai adalah
bagaimana membangkitkan nasionalisme Filipina dalam menghadapi penjajahan Spanyol.
Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896, setelah
gagal dalam pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan nasionalisme yang ditunjukkan
Jose Rizal membangkitkan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bagi para
cendekiawan di Indonesia.

d . Gerakan Nasionalisme Cina


Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun 1644 sampai 1912. Dinasti
ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina.
Masuknya pengaruh Barat menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa
Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh karena itu
muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para imperialis Barat dan
Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing. Munculnya gerakan nasionalisme Cina
diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan kemudian disusul oleh
pemberontakan Boxer. Gerakan ini ternyata berimbas semangatnya di tanah air Indonesia.

e . Gerakan Turki Muda


Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha.
Gerakannya dinamakan Gerakan Turki Muda. Ia menuntut adanya pembaruan dan
modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan
pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-
pembaruan dan modernisasi.

B.Bentuk strategi organisasi pergerakan


1.Budi Utomo
Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye
menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr.
Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang
kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri
organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Organisasi Budi Utomo artinya usaha
mulia. Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan utamanya adalah
kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu
perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan
tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian,
memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera,
dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang
layak.

Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5
Oktober 1908. Kongres ini dihadiri beberapa cabang yaitu Bogor, Bandung, Yogya I, Yogya
II, Magelang, Surabaya, dan Batavia. Dalam kongres yang pertama berhasil diputuskan
beberapa hal berikut.
a. Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura.
b. Tidak melibatkan diri dalam politik.
c. Bidang kegiatan adalah bidang pendidikan dan budaya.
d. Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai oleh R.T. Tirtokusumo.
e. Merumuskan tujuan utama Budi Utomo yaitu kemajuan yang selaras untuk negara dan
bangsa.

Terpilihnya R.T. Tirtokusumo yang seorang bupati sebagai ketua rupanya dimaksudkan
agar lebih memberikan kekuatan pada Budi Utomo. Kedudukan bupati memberi dampak
positif dalam rangka menggalang dana dan keanggotaan dari Budi Utomo. Untuk usaha
memantapkan keberadaan Budi Utomo diusahakan untuk segera mendapatkan badan hukum
dari pemerintah Belanda. Hal ini terealisasi pada tanggal 28 Desember 1909, anggaran dasar
Budi Utomo disahkan. Dalam perkembangannya, di tubuh Budi Utomo muncul dua
aliran berikut.
a. Pihak kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja, tidak
bergerak dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah saja.
b. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda berkeinginan ke arah
gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang menderita.
Adanya dua aliran dalam tubuh Budi Utomo menyebabkan terjadinya perpecahan. Dr.
Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari keanggotaan. Akibatnya gerak
Budi Utomo semakin lamban.
Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan semakin lambannya Budi Utomo.
a. Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk kalangan priyayi daripada penduduk
umumnya.
b. Lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda dari pada kepentingan rakyat Indonesia.
c. Menonjolnya kaum priyayi yang lebih mengutamakan jabatan menyebabkan kaum
terpelajar tersisih.

Ketika meletus Perang Dunia I tahun 1914, Budi Utomo mulai terjun dalam bidang politik.
Berikut ini beberapa bentuk peran politik Budi Utomo.
a. Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri dari serangan bangsa lain.
b. Menyokong gagasan wajib militer pribumi.
c. Mengirimkan komite Indie Weerbaar ke Belanda untuk pertahanan Hindia.
d. Ikut duduk dalam Volksraad (Dewan Rakyat).
e. Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan anggota volksraad.
Budi Utomo mampu menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa yang memiliki kiprah
masih terbatas di kalangan penduduk pribumi. Sejalan dengan kemerosotan aktivitas dan
dukungan pribumi pada Budi Utomo, maka pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan fusi
ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra). Sejak itu BU terus mengalami kemerosotan dan
mundur dari arena politik.
2.Sarikat dagang Islam
Sarekat Dagang Islam (1911) didirikan oleh seorang saudagar kaya raya H. Samanhudi di
Laweyan (Surakarta). Latar belakang didirikannya SDI adalah terjadinya persaingan
perdagangan antara pedagang pribumi dan pedagang asing, terutama yang berasal dari Cina
atau Tionghoa.

3.Sarikat Islam
Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama
Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi
sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi,
dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan
SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup
banyak. Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya,
maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).

Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S
Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena
bermotivasi agama Islam. Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
a. perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya, dan
c. membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.

Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:


a. mengembangkan jiwa berdagang,
b. memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumi putera,
d. menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam,
e. tidak bergerak dalam bidang politik, dan
f. menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.

Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara horizontal. SI merupakan


organisasi massa pertama di Indonesia. Antara tahun 1917 sampai dengan 1920 sangat terasa
pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Untuk menyebarkan propaganda perjuangannya,
Sarekat Islam menerbitkan surat kabar yang bernama Utusan Hindia.

Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur
Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dari Idenburg pada
tanggal 29 Maret 1913, yaitu SI di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak diberi badan
hukum. Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah kolonial Belanda (Gubernur
Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang SI yang ada di daerah. Ini suatu taktik pemerintah
kolonial Belanda dalam memecah belah persatuan SI. Bayangan perpecahan muncul dari
pandangan yang berbeda antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme.
Menurut Semaun yang memiliki pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis adalah
haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai
rangkap anggota.

Setiap anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama yang
beraliran komunis. Akhirnya SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.
a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S.
Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta.
b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang
berpusat di Semarang.
Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI).
Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang
merupakan pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).

4.Indische Partij.
Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh tokoh Tiga
Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi
Suryaningrat. Pendirian Indische Partij ini dimaksudkan untuk mengganti Indische Bond
yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan
adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda
totok dengan orang Belanda campuran (Indo). Indische Partij sebagai organisasi campuran
menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena
jumlah orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar
kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.
Di samping itu juga disadari betapa pun baiknya usaha yang dibangun oleh orang Indo,
tidak akan mendapat tanggapan rakyat tanpa adanya bantuan orang-orang bumi putera. Perlu
diketahui bahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan campuran, ayah Belanda,
ibu seorang Indo. Indische Partij merupakan satu-satunya organisasi pergerakan yang secara
terang-terangan bergerak di bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan
Indische Partij adalah untuk membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air.
Indische Partij menggunaka media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar ‘De Expres’
pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan
cinta tanah air Indonesia. Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena mau
mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah kolonial.
5.Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan oleh K.H.Ahmad dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta.
Tujuan pendirian Muhammadiyah yaitu :
a. Memajukan pengajaran dan pendidikan berdasarkan agama Islam
b. Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut
peraturan agama Islam, yang diselaraskan dengamn kehidupan modern.
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Muhammadiyah dalam mencapai
tujuannya antara lain :
a. Mendirikan, memelihara, dan membantu pendirian sekolah-sekolah
berdasarkan agama islam.
b. Mendirikan dan memelihara masjid, langgar, poliklinik, rumah yatim piatu, dan
kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
c. Menyebarluaskan ketentuan-ketentuan dalam agama Islam,
d. Mendirikan organisasi kepemudaan yang diberi nama Hisbul Wathan
e. Membentuk lembaga Maselis Tarjih, yaitu lembaga yang bertugas
mengeluarkan fatwa.
Muhammadiyah juga memperhatikan pendidikan wanita. Organisasi wanita
Muhammadiyah diberi nama Aisyiyah. Tujuan didirikannya Aisyiyah ialah untuk
membantu memberi penidikan bagi wanita Islam di indonesia.

BAB III
Penutup dan Saran

Pentup : Sekian laporan saya mengenai Perkembangan kolonialisme dan Imperialisme di


Indone-
sia,jika ada kata yang salah tolong di betulkan.Assalamu’alaikum ww.

Saran : Semoga Ips menjadi pelajaran yang paling di gemari.

You might also like