Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk menguasai dan terampil
guru dalam pendidikan, maka guru dituntut lebih profesional dalam mengelola
belajar mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan hubungan timbal balik antara guru dan
siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif. Belajar merupakan suatu proses aktif
Pada saat ini mengarah pada belajar aktif yaitu memberikan peranan yang
aktif kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dalam belajar
akan mempengaruhi hasil belajar. Namun, pada kenyataannya siswa lebih senang
menerima informasi dari guru dan tidak mempunyai inisiatif dalam mencari
informasi tentang materi yang akan dipelajari. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya
menciptakan suatu kondisi belajar yang aktif. Kondisi ini mengakibatkan prestasi
belajar siswa rendah karena motivasi dan aktivitas belajar siswa yang tidak optimal
2
khususnya mata pelajaran sejarah nilai rata-rata ujian yang diterima siswa pada
semester sebelumnya hanya 5,4. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya ketuntasan
Rendahnya hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran sejarah dapat
dilihat
5. Siswa kurang mampu untuk bertanya hal ini disebabkan carangnya guru
terciptanya situasi belajar aktif. Metode yang akan digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah metode inquiry. Karena dalam metode inquiry ini siswa
serta siswa juga belajar bekerja secara sistematis dan terarah dalam memecahkan
msalah.
Sejarah Kelas V di SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran
2007-2008”
3
B. Rumusan Masalah
pelajaran IPS-Sejarah Kelas V di SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir Tahun
Pelajaran 2007-2008?
sebagai berikut :
dipertanggungjawabkan
D. Tujuan Penelitian
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kelas V di SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan
E. Manfaat Penelitian
Inquiry Kelas V di SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2007-2008” ini
antara lain:
1. Bagi Siswa
- Aktifitas Bertanya
- Aktifitas Menjawab
2. Bagi Guru
Sejarah
3. Bagi Sekolah
5
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
sikap. Belajar dimualai dari masa kecil sampi akhir hayat seseorang. Belalajar
oleh pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri
adalah hasil dari efek belajar yang komulatif.” Aderusliana (2007:1). Lebih lanjut ia
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progressif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada
2. proses kognitif
1. informasi verbal
2. skil Intelektual
3. perilaku
4. strategi kognitif
2. Hasil Belajar
belajar. Hasil belajar adalah sega sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat
dari kegiatan belajar yang dilakukan. Sudjana (1991:14) hasil belajar merupakan
bahwa hasil belajar merupakan ”kemampuan yang dimilki siswa setelah menerima
pengetahuan dari belajar. Hasil belajar adalah output yang dicapai berkat adanya
proses pembelajaran”.
Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang
bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum.
serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan
Menurut Nana Sudjana (1991:50) tipe hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga
Tipe hasil belajar bidang kognitif terbagi menjadi beberapa bagian yakni
sebagai berikut:
pengetahuan yang menghasilkan hal-hal yang perlu diingat kembali seperti batasan.
Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingat dari tipe hasil belajar
arti dari sesuatu konsep. Ada tiga macam pemahaman yang berlaku umum yakni:
berbeda
8
memperluas wawasan
ide, rumus hukum dalam situasi yang baru Aplikasi bukan keterampilan motorik
(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti
Sintesis adalah lawan analisis. Bila pada analisis tekanan pada suatu
berdasarkan Judgment yang dimilikinya dan kriteria yang dipakainya. Tipe hasil
belajar ini dikategorikan paling tinggi dan tergantung semua tipe hasil belajar yang
telah dijelaskan sebelumnya. Dalam tipe ini tekanan pada pertimbangan sesuatu nilai
9
Bidang afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberap[a ahli mengatakan
menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Hasil belajar bidng afektif kurang
Ada bebrapa tingkat bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkat
tersebut dimulai tingkat yang dasar/ sederhana sampai tingkat yang kompleks
dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi, gejala
datang dari luar. Dalam hal ini termasuk ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan
menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan
termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan,
karakteristiknya.
sendiri, tapi selalu berhubungan satu sama lain bahkan ada dalam kebersamaan
a. Faktor Internal
Faktor internal ini adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yaitu
b. Faktor Eksternal
yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang mempengaruhi hasil
belajar siswa.
- Faktor non sosial biasanaya didapat siswa dari orang tua dan
- Faktor Sekolah yaitu faktor yang didapat dan berasal dari lingkungan
sekolah
a. Berpikir (kognitif)
sesuatu secara bermakna tanpa memerlukan objek yang konkrit atau bahkan objek
Siti Astuti (2008:08) ada enam kecerdasan dalam Multiple Intelligent yang
yaitu :
irama)
yang halus)
orang lain).
Ranah afektif mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap
ranah afektif yang terbagaiatas lima tataran afektif, yaitu sebagai berikut :
3. Bias menilai
Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspon dan apa yang diyakini
dan diapresiasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penguasaan berbagai
dan tegang.
13
dirinya sendiri.
Hasil belajar peserta didik dapat diklasifikasi ke dalam dua ranah (domain),
yaitu: (1) domain kognitif (pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan), (2)
domain afektif (sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antar pribadi dan
kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar
adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan
atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang
sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat digunakan,
yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek,
1. Pengertian
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
melakukan tugas tertentu seperti:, presentasi, diskusi, Cara penilaian ini dianggap
lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan
tersebut.
menyelesaikan tugas.
akan diamati
yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil. Dengan demikian, gambaran
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta
15
a. Daftar Cek
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-
tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila
kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat
diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai
dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun
daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.
b. Skala Penilaian
pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala
penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak
memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu
b. Penilaian Sikap
1. Pengertian
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran
didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi
motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru
• Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu
materi pelajaran.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-
sebagai berikut.
a. Observasi perilaku
dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami
sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru
b. Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban
dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam
c. Laporan pribadi
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik
akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik
c. Penilaian Tertulis
1. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan
tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon
dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain
2. Teknik Penilaian
1) pilihan ganda
3) menjodohkan
4) sebab-akibat
3) uraian
berikut.
akan diuji;
dan tegas;
lain:
dirinya sendiri;
2. Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh
karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui
dan objektif.
7. Metode Inguiry
proses informasi serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis. Metode inquiry
adalah metode yang ditekankan pada penemuan dan pencarian jawaban sendiri
potensi intelektual siswa dan menggunakan pola berfikir kritis dan sistematis yang
Proses Inkuiri
dalam jalinan kegiatan yang disusun sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai
jawaban dari permasalahan yang dihadapkan padanya melalui proses informasi serta
berfikir kritis dan sistematis yang akhirnya akan mendapatkan suatu penemuan yang
benar-benar bermakna dan memberikan suatu hasil yang baik untuk siswa .
23
Landasan pemikiran dalam metode inquiry ini adalah bahwa dengan cara ini
lebih mudah dihafal dan diingat, mudah ditafsirkan (untuk menghadapi pemecahan
berikut :
3. Meningkatkan kadar penghayatan cara berfikir dan cara hidup yang tepat
sebagai berikut :
4. Membantu meperjelas
Selain itu guru yang merapkan metode ini harus juga memperhatikan faktor-
memahami fungsi dan kegunaan serta batas-batas penggunaan suatu metode. Hal ini
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk
25
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta
Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru
tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru
berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru
melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan
materi pembelajaran yang bervariasi. Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari
apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode
ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik
nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk
sebelumnya.
B. Kerangka Berpikir
metode inquiri karena metode ini menekankan pada penemuan dan pemecahan
masalah secara berkelanjutan. metode ini mendorong siswa berpikir secara ilmiah,
kreatif, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif,
jujur dan terbuka. Metode inquiry menuntut peserta didik memproses pengalaman
belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian ,
melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis.
Dengan metode inquiry siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide
dengan lebih baik. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru. mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas
inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. Mendorong siswa untuk
bakat atau kecakapan individu. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. Dapat memberikan waktu kepada
informasi.
Dari uraian itu jelas nampak bahwa dengan metode inquiry siswa benar-benar
dilibatkan secara penuh dalam proses belajar sehingga siswa dituntut untuk
memberikan saran dan juga menerima saran teman. Hal ini berarti dengan metode
C. Hipotesa Tindakan
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir diatas maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini yaitu: Metode Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Kelas V di SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir pada mata pelajaran Sejarah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
ini dilaksanakan di Kelas V di SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir Tambusai
28
dimulai dari Bulan April - Mei 2007. Alokasi waktu 2 x 35 menit dalam satu kali
pertemuan dilakukan dengan dua siklus dimana dalam setiap siklus terdiri dari 2 kali
pertemuan. Subjek penelitian ini adalah : Siswa Kelas V di SDN 028 Sintong
Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pengajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa 25 yang
tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan
hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan. Dalam metode inquiry ada
pelajaran.
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu
29
materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif
Indikator hasil belajar yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan (variabel
Y). Nilai yang diperoleh tersebut dapat dikategorikan dengan amat baik, baik, cukup
1. Nilai yang berkisar antara 85-100 dapat dikategorikan dengan kategori amat
baik.
3. Nilai yang berkisar antara 50-69 dapat dikategorikan dengan kategori cukup
4. Nilai yang berkisar antara 0-49 dapat dikategorikan dengan kategori kurang.
a. Rencana Tindakan
1. Tahap Perencanaan
1. Menyusun RPP
6. Menentukan observer
penemuan
guru
memberikan informasi
3. Tahap Observasi
a. Observer
melakukan
pengamatan
atas
aktivitas
guru dan
31
siswa
selama
kegiatan
pembelajara
n
berlangsung
b. Melakukan
pencatatan
atas hasil
pengamatan
ke dalam
lembaran
observasi
c. Menyimpul
kan hasil
pengamatan
untuk
mendapatka
n
keberhasila
n dan
kekurangan-
kekurangan
nya.
4. Tahap Refleksi
E. Indikator kinerja
hasil relajar siswa yang akan dilaksanakan di kelas dimana Indikator dicapai dengan
cara:
catatan tentang bagaimana siswa bereaksi terhadap tindakan dan hambatan dalam
menerapkan tindakan tersebut. Peneliti akan mengajar siswa dengan metode Inquiry
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Setelah itu, peneliti akan mengidentifikasi
tindakan yang berhasil dan yang tidak berhasil. Sebuah tindakan dapat dikatakan
berhasil apabila tindakan tersebut dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk
berperan aktif di dalam proses pembelajaran IPS dan kemampuan yang diperoleh
1. Daya Serap
JB
DS = x100%
BS
Keterangan :
DS : Daya Serap
JB : Jawaban Benar
% Interval Kategori
85 – 100 Amat Baik
70 – 84 Baik
50 – 69 Cukup
0 – 49 Kurang
SS
KI = x100%
SM
Keterangan :
SM : Skor maksimal
Dengan kriteria tersebut apabila siswa telah mencapai 65% dari jumlah soal
34
yang diberikan atau dengan nilai 6,5 maka siswa dikatakan tuntas, keterangan :
% Interval Kategori
70 – 100 Amat Baik
65 – 69 Baik
60 – 65 Cukup
55 – 60 Kurang
0 - 55 Kurang Baik
JT
KK = x100%
JS
keterangan :
Dengan kriteria apabila suatu kelas mencapai 85% dari jumlah siswa yang
Aktivitas belajar siswa diukur dengan observasi kualitatif yaitu ya atau tidak,
F
P= x100%
selanjutnya data yang diperoleh diolah denga rumus : N
Keterangan :
P : Angka persentase
N : Banyaknya individu
35
% Interval Kategori
75 – 100 Amat Baik
65 – 74 Baik
55 – 64 Kurang
≤ 64 Kurang Baik
4. Aktivitas Guru
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Sedangkan kategori aktivitas guru disajikan
.
1 85 – 100 Baik Sekali
2 71 – 84 Baik
3 55 – 70 Cukup
4 ≤ 64 Kurang
36
BAB IV
dengan jumalah ruangan 9, jumlah guru 15 orang, 1 kepala sekolah dan 2 orang
komite sekolah, sementara jumlah siswa sebanyak 294 orang siswa terdiri dari 6
kelas yaitu kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, kelas VI dan 1 perpustakaan.
pembelajaran yang perlu diketahui oleh siswa. Adapun Penelitian ini dilaksanakan
37
disekitar proklamasi dan pada siklus kedua adalah perumusan dasar negara.
Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit,
tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa Kelas V SDN 028 Sintong Kabupaten
Siklus I
1. Pelaksanaan Tindakan
dengan menggunakan metode Inquiri. Pada tahap pendahuluan (10 menit) guru
lebih terpusat pada hal-hal yang penting dari materi kemudian memotivasi siswa
Indonesia?
Dalam kegiatan Inti (40 menit) guru menyuruh siswa membaca materi pokok
kelompok
dengan menggunakan metode Inquiri. Pada tahap pendahuluaan (10 menit) guru
pada pokok bahasan perumusan dasar negara( peristiwa disekitar proklamasi) yang
akan dicapai sehingga siswa lebih terpusat pada hal-hal yang penting dari materi
Dalam kegiatan Inti (40 menit) guru menyuruh siswa membaca materi pokok
kelompok
dengan menggunakan metode Inquiri. Pada tahap pendahuluaan (10 menit) guru
lebih terpusat pada hal-hal yang penting dari materi kemudian memotivasi siswa
untuk lebih aktif dan berfikir secar kritis dengan mengajukan pertanyaan, seperti
Dalam kegiatan Inti (40 menit) guru menyuruh siswa membaca materi pokok
guru sebagai penengah dan memberikan saran serta jalan keluar dari pertanyaan
tersebut.
ulangan harian Pertama dengan materi peranan pejuang dan rakyat dalam
melakukan tindakan refleksi terhadap materi pelajaran yang telah diberikan kepada
secara langsung kepada siswa. Setelah melakukan tindakan refleksi, guru mengambil
beberapa perubahan dalam metode Inquiri yakni menukar seetiap anggota kelompok
diskusi.
2. Hasil Penelitian
40
a. Aktivitas Guru
Data hasil penelitian dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru selama
pada materi sub pokok perumusan dasar negara di Kelas V SDN 028 Sintong
Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2007-2008 dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut ini:
Tabel 4.1: Hasil analisis Observasi aktivitas Guru Pada Materi Pokok
perumusan dasar negaraDengan menggunakan metode Inquiri.
Pertemuan Prosentase Aktivitas Kategori
I 87.5% Baik Sekali
II 91.1% Baik Sekali
Rata-rata Siklus I 89.3% Baik Sekali
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pada siklus I pertemuan pertama rata-
rata aktivitas guru adalah 87.5% pada pertemuan pertama guru mengarahkan dan
siswa dalam melakukan diskusi sehingga diskusi berjalan dengan baik, akan tetapi
diskusi namun guru langsung memberikan kesimpulan materi pelajaran, hal ini
terjadi karena behubungan dengan waktu atau jam pelajaran Sejarah yang akan
berakhir
Pada pertemuan kedua rata-rata aktivitas guru adalah 91.1% dengan kategori
baik sekali. Aktivitas yang kurang dilaksanakan oleh guru pada pertemuan kedua
diajarkan.
berjalan dengan lanjar dan sesuai dengan harapan guru harus mengkoordinir baik
dalam segi waktu maupun pelaksanaan diskusi tersebu. Guru merupakan koordinator
koordinator yang tepat dari guru siswa akan dapat menjalankan langkah-langkah
b. Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil aktivitas siswa pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel 4.2
dibawah ini:
Tabel 4.2: Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Dengan metode Inquiri Pada
pokok bahasan Peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempertahankan kemerdekaan
No Aktivitas Siswa Yang Siklus I
Diamati
I II Rata-rata
Kategori
N (%) N (%)
memperhatikan penjelasan 19 20 78
1 guru (76) (80) (baik sekali)
Terlibat dalam pembentukan 15 19 68
2 kelompok (60) (76) (baik)
Mencatat
10 13 46
3 masing-masing tugas
(40) (52) (kurang)
kelompoknya
Siswa mencari dan
21 20 82
4 menemukan informasi yang
(84) (80) (baik sekali)
berkenaan dengan tugasnya
Siswa melaksanakan diskusi 14 19 66
5 (56) (76) (cukup)
42
Rata-rata aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama yakni 60% dengan
kategori cukup dan nilai rata-rata aktvitas siswa pertemuan kedua adalah 70.6% dari
nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus pertama didapat rata-rata kategori pada
siklus pertama yakni 65.33 dengan katerogi Baik. Aktivitas siswa pada siklus
orang siswa atau (40%), siswa mencari dan menemukan informasi yang berkenaan
dengan tugasnya sebanyak 21 orang siswa atau (84%), siswa melaksakan diskusi
sebanyak 14 orang siswa atau (56%), siswa menyimpulkan hasil diskusi sebanyak 11
orang siswa atau (44%). Rendahnya aktivitas pada pertemuan pertama ini disebabkan
siswa mengerti dan tidak terbiasa dengan metode Inquiri, selain itu sisa belum
guru 20 orang siswa atau (80%), aktivitas Terlibat dalam pembentukan kelompok
sebanyak 13 orang siswa atau (52%), siswa mencari dan menemukan informasi yang
berkenaan dengan tugasnya sebanyak 20 orang siswa atau (80%), siswa melaksakan
diskusi sebanyak 19 orang siswa atau (76%), siswa menyimpulkan hasil diskusi
sebanyak 15 orang siswa atau (60%). Pada pertemuan kedua terlihat siswa sudah
mulai untuk memahami materi pelajaran yang diberikan serta siswa sudah mulai
untuk berfikir aktif dalam mencari dan mempelajari materi yang akan diberikan oleh
43
guru.
c. Hasil Belajar
Inquiri pada siswa Kelas V SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir Tahun
belajar siswa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal serta
Daya Serap
Data dari hasil penelitian hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil nilai post
test dan ulangan harian pada siklus pertama pokok bahasan perumusan dasar
metode Inquiri pada pendidikan sejarah, rata-rata persentasi daya serap siswa pada
Tabel 4.3: Daya Serap Siswa Pada Siklus Pertama Dan Kedua Pada Pokok
Materi Peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempertahankan kemerdekaan
Interval Daya Serap Siswa
Kategori
(%)
Post test Post test II UH
I N (%) I
N (%)
80-100 Amat baik 4 5 6
(16) (23) (23)
70-79 Baik 7 12 9
(28) (48) (36)
60-69 Cukup 7 6 7
( 28) (24) ( 28)
50-59 Kurang 5 2 3
(20) (8) (12)
0-49 Kurang Sekali 2 - -
(8)
Jumlah Siswa 25 (100) 25 (100) 25 (100)
Rata-rata 62.4 68 67.2
Kategori cukup cukup Cukup
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa di Kelas V SDN 028
Sintong Kabupaten Rokan Hilir pada siklus I nilai post test 1 dan 2 sudah mengalami
44
peningkatan ini terlihat dari kenaikan rata-rata persentase antara post test. Rata-rata
nilai post test 1 yaitu 62,4 dengan kategori cukup dan rata-rata nilai post test 2 yaitu
68 dengan kategori cukup. Pada post test pertama yang mendapat nilai kategori amat
baik 4 orang siswa atau (16%), kategori baik 7 orang siswa atau 28 %, kategori
cukup 7 orang siswa atau (28 %) dan kategori kurang sebanyak 5 orang. Pada post
test I masih terlihat adanya siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang 5
Pada post test II nilai dengan kategori amat baik 5 orang siswa atau (23 %),
kategori baik sebanyak 12 orang siswa atau (48%) dan kategori cukup 6 orang siswa
atau (24%) sedangkan kategori kurang yaitu 2 orang siswa. Pada siklus pertama
untuk pertemuan ini kategori amat baik meningkat namun kategori cukup
harian pertemuan pertama adalah 67.2 dengan kategori cukup, perolehan nilai
ulangan tiap individu dengan kategori amat baik 6 orang siswa atau (23%) kategori
baik 9 orang siswa atau (36%) dan kategori cukup 7 orang siswa atau (28%).
Dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus pertama baik pertemuan pertama
maupun kedua masih terlihat nilai siswa masih ada naik turun baik yang mendapat
nilai amat baik maupun cukup, sedangkan untuk kategori kurang pada post test
pertama terdapat 2 orang dan untuk post test kedua tidak terdapat nilai kurang sekali.
sementara nilai ulangan harian termasuk kedalam kategori cukup. Masih rendahnya
nilai post test I dan nilai post test II disebabkan siswa masih belum terbiasa dengan
Ketuntasan Belajar
Untuk melihat ketuntasan belajar siswa baik secara Individu maupun secara
45
belajar secara Individu 15 orang siswa (60%) dan 10 orang siswa atau (40%) yang
tidak tuntas. Jadi secara klasikal siklus I tidak tuntas. Hal ini sesuai dengan kelas
sudah dikatakan tuntas belajar bila jumlah siswa yang mendapat nilai besar atau
sama dengan 65 mencapai 85% dari jumlah siswa seluruhnya. Tidak tuntasnya 10
orang siswa karena siswa yang bersangkutan memiliki daya tangkap rendah terhadap
materi yang dipelajari dan selalu kurang focus dalam belajar, hal ini ditandai dengan
siswa tidak memperhatikan saat guru menerangkan materi pelajaran, siswa kurang
analisis penghargaaan kelompok dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:
pembelajaran dengan metode inquiri pada siklus I dapat disimpulkan bahwa adanya
Berdasarkan pada hasil perkembangan nilai kelomppok dapat dilihat bahwa rata-rata
kelompok untuk kegiatan diskusi yang tertinggi terdapat pada kelompok Sudirman,
A.Yani dan Patimura yaitu 20 poin yang dikategorikan dalam kelompok hebat,
sedangkan untuk rata-rata kelompok lain yaitu Sukarno (17) dan Teuku Umar (17).
3. Refleksi
Pada siklus pertama ini terlihat masih ada siswa yang daya serapnya
mendapat kategori kurang dan cukup, dilihat dari ulangan harian siswa juga masih
ada siswa yang mendapat kategori kurang. Dari rata-rata kategori aktivitas siswa
pada indikator ’siswa menyimpulkan hasil diskusi’ masih tergolong kategori kurang,
kekurangan pada siklus pertama ini akan diupayakan dalam penyampaian materi
siswa untuk dapat bertanya tentang materi pelajaran yang kurang dimengerti serta
memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa, agar siswa tersebut merasa
diperhatikan
Siklus II
1. Pelaksanaan Tindakan
dengan menggunakan metode Inquiri. Pada tahap pendahuluaan (10 menit) guru
dunia) yang akan dicapai sehingga siswa lebih terpusat pada hal-hal yang penting
47
Dalam kegiatan Inti (40 menit) guru menyuruh siswa membaca materi pokok
dengan menggunakan metode Inquiri. Pada tahap pendahuluan (10 menit) guru
pada pokok bahasan perumusan dasar negara(tokoh yang merumuskan dasar negara)
yang akan dicapai sehingga siswa lebih terpusat pada hal-hal yang penting dari
Dalam kegiatan Inti (40 menit) guru menyuruh siswa membaca materi pokok
2. Hasil Penelitian
a. Aktivitas Guru
Data hasil penelitian dapat dilihat pada hasil observasi aktivitas guru selama
Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2007-2008 dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut ini:
Tabel 4.6: Hasil analisis Observasi aktivitas Guru Pada Materi Pokok
perumusan dasar negaraDengan menggunakan metode Inquiry.
Pertemuan Prosentase Aktivitas Kategori
I 96,4% Baik Sekali
II 98,2% Baik Sekali
Rata-rata Siklus II 97,3% Baik Sekali
Pada pertemuan pertama rata-rata observasi guru adalah 96.4% dengan
kategori baik sekali, dipertemuan kedua meningkat menjadi 98.2% dengan kategori
baik sekali. Hasil peningkatan rata-rata aktivitas guru ini akan membawa dampak
membina kegiatan belajar mengajar pada siklus kedua ini dikarenakan guru telah
biasa dilihat dari aktifitas guru dalam kegiatan inti diantaranya. Mengorganisir
metode Inquiri. Guru dapat menghubungkan materi pada metode Inquiri dengan
kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih tertarik terhadap materi pelajaran dan
49
Dengan menggunakan metode Inquiri pada siswa Kelas V SDN 028 Sintong
ketuntasan belajar siswa dan aktifitas guru mengalami peningkatan pada siklus
kedua.
b. Aktivitas Siswa
Hasil anallisa rata-rata aktivitas siswa pada siklus kedua dapat dilihat pada
Tabel 4.7: Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Dengan metode Inquiri Pada
pokok bahasan Peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempertahankan kemerdekaan
No Aktivitas Siswa Yang Siklus II
Diamati
I II Rata-rata
Kategori
N (%) N (%)
memperhatikan 21 21 84
1 penjelasan guru (84) (84) ((baik sekali)
Terlibat dalam 14 19 66
2 pembentukan kelompok (56) (76) (cukup)
Mencatat
16 20 72
3 masing-masing tugas
(64) (80) (baik)
kelompoknya
Siswa mencari dan
menemukan informasi 21 19 80
4 yang berkenaan dengan (84) (76) (baik sekali)
tugasnya
Siswa melaksanakan 19 21 80
5 diskusi (76) (84) (baik sekali)
Siswa menyimpulkan 15 23 76
6 hasil diskusi (60) (92) (baik sekali)
Rata-rata 70,66 82 76,33
Kategori Baik Baik sekali Baik sekali
Adapun rata-rata aktivitas siswa pada siklus kedua pertemuan pertama adalah
70.66 dengan kategoti cukup dan dipertemuan kedua mencapai 82% dengan kategori
50
baik sekali dengan rata-rata kategori aktivitas siswa secara klasikal adalah 76.33,
dimana aktivitas siswa yang memperhatikan penjelasan guru 21 orang siswa atau
atau (64%), siswa mencari dan menemukan informasi yang berkenaan dengan
tugasnya sebanyak 21 orang siswa atau (84%), siswa melaksakan diskusi sebanyak
19 orang siswa atau (76%), siswa menyimpulkan hasil diskusi sebanyak 15 orang
memperhatikan penjelasan guru 21 orang siswa atau (84%), aktivitas Terlibat dalam
masing tugas kelompoknya sebanyak 20 orang siswa atau (80%), siswa mencari dan
atau (76%), siswa melaksakan diskusi sebanyak 21 orang siswa atau (84%), siswa
berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Siswa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru tetapi
siswa juga melakukan aktivitas lainnya seperti bertanya, menjawab, bekerja sama,
dan mengerjakan LKS. Pada penelitian ini terlihat bahwa aktivitas siswa semakin
meningkat dari siklus pertama ke siklus kedua. peningkatan aktivitas siswa pada
siswa dan ketuntasan belajar siswa Kelas V SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan
c. Hasil Belajar
Inquiri pada siswa Kelas V SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir Tahun
ketuntasan belajar siswa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal
Daya Serap
Hasil nilai post test dan ulangan harian pada siklus kedua di Kelas V SDN
028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir setelah menerapkan metode Inquiri pada
pendidikan sejarah, rata-rata persentasi aktifitas siswa tiap pertemuan secara ringkas
Tabel 4.8: Daya Serap Siswa Pada Siklus Pertama Dan Kedua Pada Pokok
Materi Peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempertahankan kemerdekaan
Interval Daya Serap Siswa
Kategori
(%)
Post test Post test II UH
I N (%) II
N (%)
80-100 Amat baik 12 14 17
(48) (56) (68)
70-79 Baik 11 2 6
(44) (8) (23)
60-69 Cukup 2 9 2
(8) (36) (8)
50-59 Kurang - - -
0-49 Kurang Sekali - - -
Jumlah Siswa 25 (100) 25 (100) 25 (100)
Rata-rata 74 74.4 78.8
Kategori baik baik Baik
Pada siklus II rata-rata nilai pos test I yaitu 74 dengan kategori baik dan rata-
rata nilai post test II yaitu 74,4 dengan kategori baik. Pada post test pertama siswa
yang memperoleh nilai amat baik 12 orang siswa atau (48%), perolehan nilai dengan
kategori baik yaitu 11 orang siswa atau 44%, sedangkan perolehan untuk nilai cukup
yaitu 2 orang siswa atau 8%. Post test II perolehan nilai dengan kategori amat baik
52
14 orang siswa atau (56%) kategori baik 2 orang siswa atau (8%). Untuk perolehan
dikarenakan siswa dapat bekerja sama dan saling memberi masukan kepada anggota
kelompok masing-masing. siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan belajar baik
bertanya, menjawab dan mengerjakan LKS. Dengan adanya kerja sama dalam
pengisian LKS siswa yang lemah daya tangkapnya akan terbantu oleh siswa yang
lebih pintar didalam kelompok sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai
materi yang diajakan oleh guru. Berhasilnya pembelajaran dengan metode Inquiri
siswa dituntut untuk dapat bekerja sama dalam belajar sehingga penerapan diskusi
sangat berperan dalam meningkatkan daya serap siswa Kelas V SDN 028 Sintong
Ketuntasan Belajar
Klasikal. Ketuntasan Individu dicapai dengan nilai ulangan minimal. minimal nilai
yang diperoleh siswa 65% dari materi yang telah diajarkan oleh guru, sedangkan
secara klasikal.
Untuk melihat ketuntasan belajar baik secara Individu maupun secara klasikal
tuntas karena ketuntasan secara individual telah terpenuhi yakni 23 orang siswa atau
(92%). Dapat diartikan bahwa siswa dalam siklus kedua ini benar-benar telah
mengerti dalam belajar dengan menggunakan metode Inquiri. Siswa telah mampu
bekerja sama dengan temannya, siswa telah memiliki keberanian dalam bertanya dan
analisis penghargaaan kelompok dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:
terdapatnya 3 kelompok super yang dapat berperan aktif dan kritis dalam mencari
informasi serta mengikuti materi yang berkaitan dengan materi pokok pembelajaran.
dapat disimpulkan bahwa metode inquiri sangat berperan dalam kegiatan pengajaran
dimana siswa lebih berperan aktif dan berfikir secara kritis dalam pemberian materi.
3. Refleksi
Daya serap siswa pada siklus kedua ini terlihat ada siswa yang dikategorikan
daya serapnya cukup, sedangakan pada ulangan harian siswa juga ada siswa yang
54
mendapat kategori cukup, untuk mengurangi kelemahan pada siklus kedua ini
kelompok diakhir diskusi serta hasil diskusi tersebut dibahas secara bersama.
C. PEMBAHASAN
Dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus pertama baik pertemuan pertama
maupun kedua masih terlihat nilai siswa masih ada naik turun baik yang mendapat
nilai amat baik maupun cukup. Rata-rata nilai post test 1 yaitu 62,4 dengan kategori
cukup dan rata-rata nilai post test 2 yaitu 68 dengan kategori cukup, sedangkan untuk
kategori kurang pada post test pertama terdapat 2 orang dan untuk post test kedua
tidak terdapat nilai kurang sekali, sementara nilai ulangan harian 67.2 termasuk
kedalam kategori cukup. Masih rendahnya nilai post test I dan nilai post test II
metode Inquiri. Berdasarkan nilai ulangan harian pada siklus pertama didapat
ketuntasan belajar secara Individu 15 orang siswa (60%) dan 10 orang siswa atau
(40%) yang tidak tuntas. Jadi secara klasikal siklus I tidak tuntas.
Pada siklus II rata-rata nilai pos test I yaitu 74 dengan kategori baik dan rata-
rata nilai post test II yaitu 74,4 dengan kategori baik, sementara nilai ulangan harian
siswa pada siklus kedua mencapai 78.8 dengan kategori baik sedangkan Ketuntasan
belajar pada siklus kedua secara individual telah dinyatakan tuntas karena ketuntasan
secara individual telah terpenuhi yakni 23 orang siswa atau (92%). Dapat diartikan
bahwa siswa kelas V SDN 028 Sintong kabupaten Rokan Hilir sudah dapat
aktivitas guru adalah 87.5% dan nilai rata-rata aktvitas siswa pertemuan kedua
adalah 70.6% dari nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus pertama didapat rata-rata
55
kategori pada siklus pertama yakni 65.33 dengan katerogi Baik, Adapun rata-rata
aktivitas siswa pada siklus kedua pertemuan pertama adalah 70.66 dengan kategoti
cukup dan dipertemuan kedua mencapai 82% dengan kategori baik sekali.
87.5% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua rata-rata aktivitas guru
adalah 91.1% dengan kategori baik sekali, di siklus kedua Pada pertemuan pertama
rata-rata observasi guru adalah 96.4% dengan kategori baik sekali, dipertemuan
Kepenuhan tahun Pelajaran 2007/2008 maka hasil belajar siswa, ketuntasan belajar
BAB V
A. Kesimpulan
Pada pembelajaran Sejarah siswa Kelas V SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan
1. Peningkatan Rata-rata
kedua.
54
2. Ketuntasan belajar siswa-
harian mengalami
pertama 67,2 %
siswa yaitu 65,33% meningkat menjadi 76,33% pada siklus kedua, rata-rata
aktivitas guru pada siklus pertama 97,3% sedangkan untuk siklus kedua masih
B. Saran-saran
sebagai berikut:
pengajaran dan alat peraga untuk kelancaran proses belajar mengajar dan
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 1991, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya.
Bandung.
Suryo Subroto, 2002, Proses Belajar Mengajar di Sisekolah. PT. Rineka Cipta
58
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI SUMBER
PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR
2.3. Menghargai jasa dan Peristiwa sekitar • Membaca dan • Menceritakan peristiwa Tes Tertulis 14 jp x 35 menit • Atlas
peranan tokoh dalam proklamasi merenungkan isi teks – peristiwa penting Lisan Indonesia
memproklamasikan proklamasi. yang terjadi di sekitar Produk (LKS) • Gambar –
kemerdekaan • Tanya jawab tentang proklamasi (peristiwa Portofolio gambar
peristiwa sekitar rengasdengklok dan tokoh
proklamasi penyusunan teks yang
• Diskusi kelompok proklamasi, detik – sesuai
tentang peristiwa detik proklamasi • Buku IPS
rengasdengklok dan kemerdekaan) Kls V
penyusun teks • Membuat garis waktu • Buku
proklamasi tentang tahapan referensi
• Membuat tahapan peristiwa menjelang lain yang
peristiwa menjelang proklamasi sesuai
proklamasi dalam • Membuat riwayat • Album
bentuk garis waktu singkat / ringkasan pahlawan
• Menjelaskan peranan tentang tokoh – tokoh Narasumber (orang
tokoh yang terlibat penting dalam peristiwa tua / tokoh
dalam peristiwa proklamasi, misalnya masyarakat)
proklamasi Soekarno, Moh. Hatta,
• Secara berkelompok A. Soebardjo,
mencatat peran salah fatmawati.
satu tokoh dalam • Memberikan contoh
peristiwa sekitar cara menghargai jasa
proklamasi tokoh – tokoh
• Membiasakan nilai – kemerdekaan.
nilai kepahlawanan
dalam perilaku sehari –
hari
• Membuat biografi
seorang tokoh yang
terlibat dalam dalam
peristiwa proklamasi
59
• Berbincang dengan
narasumber tentang
cara menghargai jasa
tokoh – tokoh
kemerdekaan,
kemudian membuat
laporannya.
Lampiran 2
60
I. Standar Kompentensi:
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyrakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
III. Indikator:
1. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan
kemerdekaan
2. Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum
kemerdekaan
V. Materi Pokok
Kerja keras para tokoh dalam pesiapan Kemerdekaan dan perumuskan Dasar
Negara
• Metode
- diskusi,
- Ceramah
- Inquiri
Catatan / saran:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
NORBAITI NURBAITI
NIP. 132 022 994 NIM. 0505164713
Lampiran 3
II
62
I. Standar Kompentensi:
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyrakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
III. Indikator:
Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
V. Materi Pokok
Kerja keras para tokoh dalam pesiapan Kemerdekaan dan perumuskan Dasar
Negara
VI. Metode
- diskusi
- Ceramah
- Inquiry
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menciptakan kondisi awal pembelajaran
b. Guru memotivasi sebagai pembuka pelajaran
c. Guru Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal siswa
Catatan / saran:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
NORBAITI NORBAITI
NIP. 132 022 994 NIM. 0505164713
Lampiran 4
64
I. Standar Kompentensi:
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyrakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
III. Indikator:
Mrngidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan
V. Materi Pokok
Jasa Tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
VI. Metode
- Diskusi
- Ceramah
- Inquiry
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menciptakan kondisi awal pembelajaran
b. Guru memotivasi sebagai pembuka pelajaran
c. Guru Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal siswa
guru
c. Guru membentuk kelompok dengan
melibatkan siswa
d. Siswa terlibat dalam pembentukan
kelompok
e. Guru menjelaskna tugas kelompok
f. Siswa memperhatikan dan mencatata
tugas-tugasnya dalam kelompok
g. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan
penemuan dan mengarahkan
penemuan
h. Siswa mencari dan menemukan
informasi yang berkenaan dengan
tugas dari berbagai sumber dan
meganalisisnya
i. Guru mengawasi pelaksanaan diskusi
j. Siswa melaksanakan diskusi
k. guru melibatkan siswa
menyimpulkan hasil diskusi
l. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
m. guru menerima hasil diskusi
n. siswa meyimpulkan hasil diskusi
3. Penutup (20 menit)
- Guru dan siswa membuat Kesimpulan materi pelajaran
- Evaluasi
VIII. Alat /Bahan Belajar
- LKS
- Buku teks Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VI Erlangga
- Buku teks Pengetahuan Sosial 6 Kelas VI Bumi Akssara
Catatan / saran:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
NORBAITI NORBAITI
NIP. 132 022 994 NIM. 0505164713
Lampiran 5
66
I. Standar Kompentensi:
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyrakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
III. Indikator:
Menunukan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan
V. Materi Pokok
Jasa Tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
VI. Metode
- Diskusi
- Ceramah
- Inquiry
67
68
Catatan / saran:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
NORBAITI NORBAITI
NIP. 132 022 994 NIM. 0505164713
Nama / Kelas :
Tanggal :
Tujuan :
Petunjuk : Bacalah buku paket halaman 66 lalu jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Sebutkan isi dari sumpah pemuda
…………………………………………………………………………
22. Bagaimana kejadian peristiwa rengasdengklok
…………………………………………………………………………
1. Buktikan kalau
69
bangsa Indonesia
adalah bangsa
yang besar
…………………………………………………………………………
4. Jelaskan apa yang dihasilkan dari sidang BPUPKI
…………………………………………………………………………
5. Sebutkan Tokoh-tokoh yang ada dalam Panitia Sembilan
…………………………………………………………………………
Kunci Jawaban:
1. Bertanah air satu tanah air indonesia , berbangsa
satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa
Indonesia
2. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh,
yang tergabung dalam gerakan bawah tanah,
kehilangan kesabaran. Pada dini hari tanggal 16
Agustus 1945, bersama Shodanco Singgih, salah
seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka
menculik Soekarno (bersama isterinya, Fatmawati,
dan anaknya Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan
Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang
kemudian terkenal sebagai Peristiwa
Rengasdengklok.
Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini,
mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa
Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap
untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
3. Bangsa indonesia memliki wilayah dari sabang
sampai maroke dan terdiri dari suku bangsa yang
berbeda yang dapat dipersatukan dengan semboyan
bhinika Tunggal Ika.
4. Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisikan:
70
71
Nama / Kelas :
Tanggal :
Tujuan :
Petunjuk : Bacalah buku paket halaman 67 lalu jawablah pertanyaan brikut
ini.
1. Apa yang terjadi pada bangsa Indonesia setelah dibacakannya
prokalmasi
…………………………………………………………………………
2. Coba jelaskan pertemuan di jalan Imam Bonjol dalam perumusan
teks proklamsi
…………………………………………………………………………
3. Sebutkan tokoh – tokoh yang terlihat di dalam perumusan teks
proklamasi
…………………………………………………………………………
4. Jelaskan peristiwa regasdengklok
…………………………………………………………………………
5. Jelaskan dimana teks proklamasi di tulis
…………………………………………………………………………
Kunci Jawaban:
1. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka
dan berdaulat
2. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian
ke kantor Bukanfu, Laksamana Maeda, di Jalan
Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan
mereka dan disana merumuskan teks proklamasi.
3. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad
Soebarjo.
4. PeristiwaRengasdengklok. adalah peristiwa
Lampiran 8
72
Nama / Kelas :
Tanggal :
Tujuan :
Kunci Jawaban:
1. Karena Soekarno Salah Satu tokoh yang
73
74
Nama / Kelas :
Tanggal :
Tujuan :
75
………………………………………………………………………………
Kunci Jawaban
1. Dengan memberi tanda jasa,
2. Belajar dengan tekun
sehingga dapat mengisi
kemerdekaan ,
3. Berani membela Kebenaran
dan keadilan,
Mempertahankan Keutuhan
Bangsa, Memenitingkan
kepentingan Negara diatas
kepentingan pribadi,
4. Menjaga keutuhan, ketertiban
dan keamanan disekitar
lingkungan kita
5. Soekarno dan Hatta
SOAL LATIHAN I
Kunci Jawaban :
1. Proklamasi kemerdekaan adalah ikrar merdekanya bangsa Indonesia
Lampiran 11
76
2. Ir. Soekarno
3. Jepang
4. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
5. Merumuskan dasar Negara dan rancangan UUD
SOAL LATIHAN II
Kunci jawaban :
Lampiran 12
77
1. Sokarno – Hatta
2. Adanya wilayah, adanya penduduk, adanya pemerintahan.
3. Soekarni, Jusup, dan Singgih
4. Walaupun berbeda – beda kita tetap satu jua
5. Sajuti Malik
Kunci jawaban:
Lampiran 13
78
SOAL LATIHAN IV
79
Kunci jawaban :
1. 10 November
2. Belajar yang rajin
3. A.W.S. Mallaby
4. Sumpah pemuda
5. Bung Tomo
ULANGAN HARIAN 1
Kunci Jawaban:
A.
1. a
2. a
3. c
4. d
5. b
B.
1. Romusa
2. Nagasaki dan Hirosima
3. Indonesia Timur dan
Indonesia Barat
4. Maret
5. Menjanjikan
ULANGAN HARIAN 2
NAMA :
WAKTU :
d. 3 Juli 1937
3. Budi Utomo dilahirkan oleh ……..
a. Pelajar Batavia
b. Pelajar Stovia
c. Pelajar Jawa
d. Pelajar Luar negeri
4. Apa nama organisasi yang melakukan pergerakan perjuangan untuk
Indonesia merdeka …………
b. Indische Partij
c. PBSI
d. MUI
e. PABSI
5. Ir. Soekarno dilahirkan di ………….
a. Kalimantan
b. Jakarta
c. Surabaya
d. Sumatra
6. Di rumah siapakah Ir. Soekarno tinggal pada saat ia melanjutkan
pendidikan di bandung……………
a. AA. Maramis
b. Hj. Agus Salim
c. Hj. Oemar Said Cokroaminoto
d. Drs. Moh. Hatta
L. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar
84
Pusat.
Hasil belajar siswa ( Post Test) pada materi Ciri-ciri utama kenampakan
alam menggunakan metode pembelajaran Inquiry
Lampiran 17
85
Kategori :
L : Laki-Laki
P : Perempuan
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
86
Kategori :
L : Laki-Laki
P : Perempuan
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
Lampiran 19
88
Jumlah 2040
Rata-rata 78.46
Kategori Baik
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Berilah tanda cacah (tallies) pada kolom aktifitas
siswa yang sesuai
2. Aktifitas Siswa:
1. memperhatikan penjelasan guru
2. terlibat dalam pembentukan kelompok
3. mencatata masing-masing tugas
kelompoknya
4. berpendapat
5. menanggapi pendapat
6. bertanya
7. menjawab pertanyaan
8. mengambil kesimpulan dalam kesimpulan
9. mengumpulkan hasil kesimpulan
90
MATERI : SIKLUS :I
PETUNJUK PENGISIAN: PERTEMUAN: I
1 2 3 4 5 6
1 Janohot √ √ - √ - -
2 Derma Hutasoit √ √ √ √ √
3 Endang Listari √ √ √ √ - √
4 Sariadi √ √ - -
5 Roy Padel Islami √ √ - √ - -
6 Faisal Tanjung √ - - - - -
7 Isnaneti √ √ √ √
8 Ariansyah Putra - √ √ √ √ -
9 Santika Dewi √ - - √ - -
10 Ratna Dewi √ √ √ √
11 Heri Saputra √ - √ - √ √
12 Rio Teluser sihaan √ - √ √ √
13 Trikaasiwan √ √ √ √ √ √
14 Elmi Arni - - √ √ √
15 Esra simbolon - √ - √ - √
16 Husni Habibila √ - - √ - √
17 Joel Amrinto √ √ - √ √ √
18 Mustika Sari √ √ - -
19 Irwan √ √ - - √ -
20 M. Taufiq Tampubolon √ - √ √ √ -
Lampiran 21
91
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
MATERI : SIKLUS :I
PETUNJUK PENGISIAN: PERTEMUAN: II
1 2 3 4 5 6
1 Janohot √ √ - √ √ -
2 Derma Hutasoit √ √ √ √ √ √
3 Endang Listari √ √ √ √ - -
4 Sariadi √ √ - √ - -
5 Roy Padel Islami √ √ - √ √ √
6 Faisal Tanjung √ √ - - √ √
7 Isnaneti √ √ √ √ -
8 Ariansyah Putra - √ √ √ √ √
9 Santika Dewi √ - - √ - -
10 Ratna Dewi √ √ √ √ √ √
11 Heri Saputra √ - √ - √ -
Lampiran 22
92
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
MATERI : SIKLUS : II
PETUNJUK PENGISIAN: PERTEMUAN: I
1 2 3 4 5 6
1 Janohot √ - - √ √ -
2 Derma Hutasoit √ √ √ √ √ √
3 Endang Listari √ - - √ √ √
4 Sariadi √ - - √ √ -
5 Roy Padel Islami √ - √ √ √ -
6 Faisal Tanjung - - √ √ √ -
7 Isnaneti - √ - √ √ √
8 Ariansyah Putra √ √ √ - √ -
9 Santika Dewi √ - - √ - -
10 Ratna Dewi √ √ √ √ √ √
11 Heri Saputra - √ - √ - √
Lampiran 23
93
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
MATERI : SIKLUS : II
PETUNJUK PENGISIAN: PERTEMUAN : II
1 2 3 4 5 6
1 Janohot √ √ √ √ √ √
2 Derma Hutasoit √ √ √ √ √ √
3 Endang Listari √ √ √ √ √ √
4 Sariadi √ √ √ √ √ √
5 Roy Padel Islami √ √ √ √ √ √
6 Faisal Tanjung √ √ √ √ - √
7 Isnaneti √ √ √ √ - √
94
8 Ariansyah Putra - √ - √ √ -
9 Santika Dewi √ - √ - √ √
10 Ratna Dewi √ √ √ √ √ √
11 Heri Saputra √ - √ - - √
12 Rio Teluser sihaan √ - √ - √ √
13 Trikaasiwan √ √ √ √ √ √
14 Elmi Arni √ √ √ √ √ √
15 Esra simbolon - √ - √ √ -
16 Husni Habibila √ - √ - √ √
17 Joel Amrinto √ √ √ √ √ √
18 Mustika Sari - √ - √ √ √
19 Irwan √ √ √ √ - √
20 M. Taufiq Tampubolon √ - √ - √ √
21 Widia Fbri Lestrai - √ - √ √ -
22 Kharul Yusra, Hs √ - √ - √ √
23 Erwin Jonroy √ √ √ √
24 Ikut Manulu √ - √ - - √
25 Ricy Qllib alvianto - √ - √ √ √
JUMLAH 21 19 20 19 21 23
PROSENTASE 84% 76% 80% 76% 84% 92%
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
96
97
0 : Tidak Melakukan
1 : Kurang Baik
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
0 : Tidak Melakukan
1 : Kurang Baik
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali
Mengetahui : OBSERVER
Kepala Sekolah SDN 028 Sintong
NORBAITI H. NAZWIR
NIP. 132 022 994 NIP. 131 540 495
SKRIPSI
OLEH
NORBAITI
NIM. 0505164713
99
SKRIPSI
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
NORBAITI
NIM. 0505164713
100
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
Kelas V DI SDN 028 Sintong Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2007-
2008
skripsi ini penulis telah banyak dapat bimbingan dan bantuan baik secara moril
kepada :
beserta Stafnya.
102
ii
2. Bapak Drs. Marwoto Saiman
FKIP-UNRI
MS selaku Dosen
memberikan bimbingan
meluangkan waktunya
kami.
seperjuangan atas
kerjasamanya.
memberi dukungan.
ini.
kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun.
Penulis
i 104
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................... 4
C. Cara pemecahan masalah.............................................. 4
D. Tujuan Penelitian........................................................... 5
E. Manfaat Penelitian......................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 57
106
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
3.1. Daya Serap....................................................................................... 29
3.2. Ketentuan Belajar Siswa.................................................................. 30
3.3. Interval dan Kategori Aktivitas Siswa.............................................
3.4. Kategori Aktivitas Guru ..................................................................
4.1. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I..................................... 35
4.2. Rata-rata persentase aktivitas siswa................................................. 36
4.3. Daya Serap Siswa Pada Siklus Pertama.......................................... 38
4.4. Ketuntasan belajar Siswa Siklus I.................................................... 39
4.5. Hasil analisis penghargaan kelompok.............................................. 41
4.6. Hasil analisis Observasi aktivitas Guru........................................... 42
4.7. Rata-rata persentase aktivitas siswa................................................. 44
4.8. Daya Serap Siswa Pada Siklus Kedua............................................. 45
4.9. Ketuntasan belajar Siswa Setelah Penerapan diskusi.......................
4.10. Rata-rata nilai perkembangan dan penghargaan kelompok...........
vi
107
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus......................................................................................................... 56
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I....................................... 57
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II..................................... 59
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan III.................................... 61
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan IV.................................... 63
6. Soal Latihan I.............................................................................................. 65
7. Soal Latihan II............................................................................................ 66
8. Soal Latihan III........................................................................................... 67
9. Soal Latihan IV........................................................................................... 68
10. Ulangan Haian I.......................................................................................... 69
11. Ulangan Haian II......................................................................................... 72
12. LKS I.......................................................................................................... 75
13. LKS II......................................................................................................... 77
14. LKS III........................................................................................................ 79
15. LKS IV........................................................................................................ 81
16. Hasil belajar siswa (Post Test) pada IPS (Sejarah) Metode inquiry ...... 82
17. Hasil belajar siswa (Ulangan Harian) Siklus I dan II............................... 83
18. Skor Perkembangan Individu Siklus I..................................................... 84
19. Skor perkembangan Individu pada siklus II............................................ 85
20. Lembaran observasi aktifitas siswa siklus I pertemuan I........................ 87
108
vii
ABSTRA
KLEMBAR PERSETUJUAN DIUJI OLEH PEMBIMBING SKRIPSI
Pekanbaru, Pekanbaru.
Pembimbing I pembimbing II
Pekanbaru, Pekanbaru.
Pembimbing I pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
110
Dewan Penguji
........................................................... Anggota
........................................................... Anggota
........................................................... Anggota
........................................................... Anggota
111
Nama : NORBAITI
Nim : 0505164713
program studi : Pendidikan Sejarah
Jurusan/Fakultas : PIPS / FKIP
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan ,
NORBAITI
112