You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, sangat diperlukan

adanya sumber daya manusia yang berkualits, sehingga mampu menghadapi

persaingan dan perubahan.Untuk bersaing pada era global sebuah perusahaan

harus memiliki sumber daya manusia yang baik, khususnya pada sumber daya

manusia yang berkualitas.

Sumber daya manusia yang berkualitas adalah produktivitas pada masing-

masing posisi yang mereka pegang. Produktivitas pada semua perusahaan

ditentukan oleh bagaimana sistem manajemennya karena sumber daya manusia

memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitasnya.

Peningkatan produktivitas kerja merupakan pembaharuan pandangan

pandangan hidup dan kultural dengan sikap memuliakan kerja serta perluasan

upaya untuk meningktkan mutu kehidupan masyarakat. Salah satu yang

mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja karyawan adalah sikap mental.

Sikap mental itu termasuk didalamnya adalah kepuasan kerja. Apabila suatu

karyawan tidak mempunyai kepuasan kerja dalam menjalankan tugasnya atau


menjadikan tuganya menjadi sebuah beban, maka peningkatan produktivitas kerja

karyawan tidak akan terpenuhi. 2

Dalam kamus Ekonomi, produktivitas adalah kriteria untuk menilai cara

mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki agar menjadikan masukan yang

bermanfaat untuk menghasilkan karyawan yang diharapkan. 3 Kepuasan kerja

karyawan sangat penting terhadap produktivitas dan kelangsungan kinerja suatu

perusahaan. Sehingga penting bagi suatu organisasi perusahaan untuk turut

memperhatikan usaha-usaha peningkatan gairah kerja karyawan agar mereka

merasa senang dalam bekerja di perusahaan tersebut.

Pada dasarnya kepuasan kerja merupa kan hal yang bersifat individual. Setiap

individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda -beda sesuai dengan sistem

nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan

pada masing-masing individu, semakin banyak aspek-aspek da lam pekerjaan

sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan

yang dirasakannya dan sebaliknya. 4

Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting karena

terbukti besar manfaatnya baik kepentingan individu atau kepentingan golongan.

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual, karena yang

merasakan puas atau tidak puas itu pun masing-masing individu. Setiap individu

2
Heidjarachman Ranupandojo, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, (Yogyakarta: AMPYKPM, 1990),
hal 19
3
Cristopher Pass, Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi kedua, (Jakarta: Erlangga, 1994) , hal 528
4
Agus Otsuka, Pengaruh Faktor-faktor Karakteristik Individual terhadap Kepuasan Kerja pada
Karyawan, Buletin Studi Ekonomi, Volume 12 (http://agusotsuka.wordpress.com/2008/02/11)
akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan bagaimana

individu tersebut memberikan penilaian tentang kepuasan untuk dirinya. Hal ini

disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu yang tentu saja

memiliki perbedaan sifat dan kebutuhan.

Semakin banyak faktor -faktor dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan

tersebut, maka semakin tinggi juga tingkat kepuasan yang dirasakannya, dan

sebaliknya apabila faktor-faktor dalam pekerjaan semakin berkurang tingkat

kepuasan yang dirasakan. Hal ini mempengaruhi dalam pekerjaanya. Kepuasan

kerja dimaksudkan keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi

titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan dengan tingkat

nilai balas jasa karyawan yang bersangkutan. 5

Pada prinsipnya kepuasan kerja muncul karena adanya semangat kerja dan

gairah kerja menurun itu disebabkan karena adanya perasaan tidak puas dalam

bekerja dan jika hal ini terjadi, maka akan menurunkan produktivitas. Demikian

dengan sebaliknya jika seorang pekerja atau karyawan merasakan kepuasan dalam

bekerja, maka akan menimbulkan semangat bergairah dalam bekerja. Dengan

demikian akan terjadi peningkatan produktivitas. Dan apabila terjadi penurunan

produktivitas dari waktu ke waktu dalam suatu perusahaan berarti pula

menunjukkan adanya penurunan kepuasan kerja dan semangat kerja.

Kepuasan kerja karyawan pada PT Bangun Kubah Sarana mempunyai suatu

perasaan yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap pekerjaannya


5
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BPFE, 1996), hal 132
dan harapan-harapannya. Karyawan PT Bangun Kubah Sarana yang tidak

memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis

dan selanjutnya akan mengakibatkan frustasi, semangat kerja rendah, cepat lelah

dan bosan, emosi tidak stabil dan yang lebih fatal tidak akn mampu untuk

meningkatkan produktivitas bagi perusahaan.

PT Bangun Kubah Sarana Gedongan Waru Sidoarjo yang telaknya di Jalan

Brigjen Katamso No. 43 Masjid Gedongan Waru Sidoarjo, merupakan perusahaan

kontraktor yang spesialis di bidang kontruksi khusus atap serta penutupnya. Yang

di maksud kekhususan disini adalah dari segi bentuk, ukuran, sistem kontruksi,

tampilan dan bahan yang dipesan oleh konsumen.

Perusahaan tersebut merupakan salah satu pionir dalam pengembangan atap

sistem panel diamond, yang didukung oleh tenaga-tenaga profesional yang

berpengalaman dalam bidang atap. Perusahaan ini juga siap membantu

menyelesaikan atap dengan desain-desain khusus untuk membangun masjid yang

menginginkan atap dengan berkualitas tinggi dengan penampilan eksklusif.

Perusahan tersebut juga menginginkan tingkat produktivitas kerja karyawan

setinggi mungkin, dan hal itu tentu saja diimbangi dengan memberikan kepuasan

pada semua karyawannya yaitu dengan memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan

dan harapan-harapannya.

Peneliti menilai bahwa karyawan PT Bangun Kubah Sarana ini mempunyai

kepuasan kerja dari sisi kondisi kerja, pengawasan, gaji dan upah yang diterima,
dan promosi. Sedangkan untuk menilai tingkat produktivitas karyawan dilihat dari

sisi disiplin kerja, ketrampilan, peralatan atau teknologi, sistem pelayanan.

Keseluruhan faktor-faktor tersebut nantinya akan dilihat dalam penilaian tentang

kepuasan kerja serta tingkat produktivitas kerja karyawan.

Menurut beberapa karyawan di PT Bangun Kubah Sarana kondisi kerjanya

sangat memuaskan, baik tempat maupun kenyamanan dalam bekerja, pengawasan

langsung dari pimpinan memacu para karyawan untuk lebih giat dalam bekerja.

Gaji yang di terima disesuaikan dengan jabatan atau posisi serta job description

masing-masing dan masih sesuai dengan ketentuan pemerintah, promosi yang

sering di lakukan dan teman kerja yang kompak membuat suasana kerja menjadi

nyaman. 6 Dengan kondisi yang seperti itu para karyawan merasakan kepuasan

dalam bekerja sehingga secara otomatis produktivitas kerja meningkat.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS

KERJA KARYAWAN PT BANGUN KUBAH SARANA GEDONGAN WARU

SIDOARJO”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut:

6
Wawancara Dengan M. Amir, Hari Sabtu Tanggal 5 Maret 2008 di Ngingas, waru Sidoarjo.
1. Adakah pengaruh ke puasan kerja terhadap produktivitas kerja Karyawan pada

PT Bangun Kubah Sarana Gedongan Waru Sidoarjo.

2. Jika ada, seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan pada PT Bangun Kubah Sarana Gedongan Waru Sidoarjo.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT Bangun Kubah Sarana Gedongan Waru

Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT Bangun Kubah Sarana Gedongan Waru

Sidoarjo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran

untuk menentukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang harus

dilakukan guna mempertahankan efisiensi kontinuitas PT Bangun Kubah

Sarana Gedongan Waru Sidoarjo.


2. Bagi Pengembang Ilmu Pengetahuan

a. Sebagai sarana studi banding antara pengetahuan teori dan praktek yang

ada di lapangan.

b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam bidang ilmu manajemen terutama

Jurusan Manajemen Dakwah.

3. Bagi Peneliti

Merupakan penerapan berbagai teori yang telah didapat selanjutnya bisa

menambah penegetahuan dan pengalaman dengan membandingkan teori dan

kenyataan.

E. Definisi Operasional

Konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dan suatu penelitian konsep

sebenarnya adalah definisi secara singkat dari kelompok fakta atau gejala yang

menjadi pokok perhatian.

Agat tidak terjadi kekeliruan mengenai makna pengaruh kepuasan kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Bangun Kubah Sarana Gedongan

waru Sidoarjo, maka penulis akan memberikan gambaran dari beberapa teori yang

ada hubungannya dengan judul penelitian di atas, diantaranya:


1. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan perasaan pegawai tentang menyenangkan atau

tidaknya pe kerjaan yang mereka kerjakan saat itu. 7 Sikap seseorang terhadap

pekerjaannya, tingkat kepuasan kerjanya tinggi akan memiliki sikap positif

terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, jika seseorang tidak puas terhadap

pekerjaannya akan memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya. 8

2. Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja merupakan sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan

hari esok lebih baik dari hari ini. 9

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah tediri dari beberapa bab di

dalamnya terdiri dari 5 bab yang disusun secara teratur dan sistematis.

BAB I : Pendahuluan, yang Meliputi : Latar Balakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Ope rasional, yang

terakhir Sistematika Pembahasan.

7
Agus Otsuka, Pengaruh Faktor-Faktor Karakteristik Individual terhadap Kepuasan Kerja pada
Karyawan, Buleti Ekonomi, Volume 12(http://agusotsuka.wordpress.com/2008/02/11).
8
Sariyati, Prestasi Kerja Karyawan, Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 1 Tahun 2007
(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/sariyati.doc).
9
Heidjarachman Ranupandojo, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, (Yogyakarta:UPP AMPYKPM,
1990), hal 195-197.
BAB II : Kerangka Teoritik yang meliputi pertama Kajian Pusataka, yang terdiri

dari pengertian kepuasan kerja dan faktor -faktor yang menimbulkan

Kepuasan Kerja, pengertian produktivitas kerja dan faktor -faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja. Kedua tentang AKajian Teoritik,

yang terdiri dari teori kepuasan kerja dan teori produktivitas. Ketiga

penelitian terdahulu yang relevan.

BAB III : Metode Penelitian yang meliputi Pendekatan dan Jenis Penelitian,

Obyek Penelitian, Teknik Sampling, Variabel dan Indikator Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.

BAB IV : Penyajian Data dan Analisa Data yang meliputi Gambaran Umum

Obyek Penelitian, Penyajian Data, Pengujian Hipotesis dan Analisis,

Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V : Penutup yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran

You might also like