You are on page 1of 10

c c

   


c 


Pada tanggal 11 September 2001, dunia telah dikejutkan dengan sebuah kejadian yang
mengkagetkan masyarakat internasional. Gedung fenomenal New York yaitu World Trade Center (WTC)
telah diserang oleh puak fundementalis yang diklaim sebagai teroris. Sejak inilah, dunia internasional
mengambil berat tentang isu terorisme.
Pada dasarnya, terorisme tidak bermula dari kejadian WTC ini yang dikenal dengan nama
¢  . Buktinya tindakan teror sudah pernah berlaku pada 22 Juli 1946, di mana King David Hotel
telah dibom oleh kelompok ektremis Zionis Yahudi yang bernama Irgun. Kelompok Irgun ini nantinya
berubah menjadi sebuah parti politik di Israel dan sekarang memegang pucuk kekuasaan Israel dengan
pimpinan Perdana Menteri Netanyahu.
Sedangkan dipandang dari konteks Indonesia pula, maka termasuk yang paling
mengemparkan bangsa Indonesia adalah kejadian Bom Bali 1 yang berlaku pada 12 Oktober 2002.
Kejadian yang didalangi oleh Trio Bom Bali yaitu Imam Samudra, Amrozi Nurhasyim, dan Mukhlas
Ghufron telah mengakibatkan 202 orang meninggal, dan 240 cedera. Kebanyakan korban adalah WNA.
Akibat dari kejadian ini, Islam selalu menjadi tempat tudingan dan dipersalahkan. Padahal
kalau dilihat mengikut sejarah, terorisme tidaklah murni sebuah ideologi yang berasal dari Islam.
Buktinya, terorisme juga muncul dari kelompok Zionis atau barat sekalipun. Kerugian di dalam kejahatan
terorisme sangat kelihatan. Ini terlihat ketika terjadinya pengeboman, maka ekonomi bagi negara tersebut
pasti jatuh. Belum lagi kestabilan sosial telah terancam. Ini disebabkan oleh banyaknya tudingan antara
satu kelompok kepada kelompok yang lain.
Akibat dari kerugian yang banyak ini, maka masyarakat internasional telah mendesak untuk
segera memerangi kejahatan terorisme. Di Amerika Srikat telah diterbitkannya sebuah akta patriotisme
yang disebut dengan ³     r. Bagi Indonesia, undang-undang yang paling awal
dikeluarkan untuk memberantas kejahatan terorisme adalah ³Perpu Pemberantasan Tindak Pidana
Terorismer pada 18 Oktober 2002. Selanjutnya, Perpu ini dijadikan Undang-Undang (UU) dengan nama
³Penetapan Perpu 1-2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi UUr pada 4 April
2003. Di sisi lain, kejahatan terorisme masih saja tetap terjadi yang juga ada yang mengatasnamakan
Islam. Seperti contoh kejadian JW. Mariot dan Ritz Hotel pada tahun 2009. Oleh karena itu, penelitian
tentang kejahatan terorisme ini perlulah untuk dikaji dari kedua sisi, yaitu dari sisi hukum positif dan sisi
hukum Islamnya.
c



Berdasarkan latar belakang tersebut, fokus masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
Definisi terorisme.
Kejahatan terorisme menurut hukum Islam.
Kejahatan terorisme menurut hukum positif Indonesia.




c c

c   
   
Kata ³terorismer berasal dari bahasa Inggris ³à
r. Ia diadopsi dari bahasa Latin
³àr yang berarti ³menyebabkan ketakutanr. Jadi kata ³terorr itu berarti menakut-nakuti. Secara
umumnya, istilah à
ini memiliki arti seperti berikut:
Coercive and violent behaviour undertaken to achive or promote a particular political
objective or cause, often involving the overthrow of established order. Terorrist
activity is desinged to induce fear through its indiscriminate, arbitrary, dan
unpredictable acts of violence, often againts members of the population at large.
Istilah yang diberikan ini, secara garis besar dapat ditarik bahwa terorisme pasti memiliki
unsur-unsur: 1. Ancaman atau tindakan ganas, 2. Tujuan tertentu, 3. Biasanya mengancam ketentraman
sosial setempat, 4. Menimbulkan ketakutan, 5. Melibatkan masyarakat luas.
Oleh karena ini, Kerajaan Inggris telah mengeluarkan Akta Terorisme (¢
 à) yang
mana terorisme didefinisikan sebagai berikut:
2  
 


h  In this Act ³terrorismr means the use or threat of action where²
(a) the action falls within subsection (2), (b) the use or threat is designed to influence
the government or to intimidate the public or a section of the public, and (c) the use or
threat is made for the purpose of advancing a political, religious or ideological cause.
h Action falls within this subsection if it²
(a) involves serious violence against a person, (b) involves serious damage to
property, (c) endangers a person¶s life, other than that of the person committing the
action, (d) creates a serious risk to the health or safety of the public or a section of the
public, or (e) is designed seriously to interfere with or seriously to disrupt an
electronic system.
h The use or threat of action falling within subsection (2) which involves the use of
firearms or explosives is terrorism whether or not subsection (1)(b) is satisfied.
Kesimpulan dari akta terorisme Inggris ini, mengisyaratkan bahwa terorisme adalah sebuah
ancaman atau tindakan keganasan yang ditujukan kepada perorangan dan/atau organisasi pemerintahan
atau non pemerintahan dengan tujuan politik, keagamaan maupun alasan ideologi. Termasuk dari
tindakan ini adalah seperti melakukan tindak kejahatan terhadap orang tertentu dan merusak tatanan
publik. Sedangkan Indonesia pula, secara langsung mengartikan terorisme sebagai tindakan pidana. Ini
terbukti dari Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Pasal
6 jo 7:
Pasal 6
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau
menimbulkan korban yang bersifat massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau
hilangnya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau
kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau
fasilitas publik atau fasilitas internasional, dipidana dengan pidana mati atau penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun.
Pasal 7
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara
meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas
kemerdekaan atau hilangnya nyawa atau harta benda orang lain, atau untuk
menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis,
atau lingkungan hidup, atau fasilitas publik, atau fasilitas internasional, dipidana
dengan pidana penjara paling lama seumur hidup.
Merujuk pada dua pasal tersebut, sudah jelas sekali definisi terorisme sebagai sebuah tindak
pidana yang secara substansinya dapat menimbulkan rasa takut kepada publik atau berpotensi untuk
menimbulkan rasa takut tersebut. Butir ³O  à
 
    à à  O   à  à 
 à
 
    à àr inilah yang membedakan antara UU Tindak Pidana Terorisme dengan
Akta Terorisme Inggris. Bagi Akta Terorisme itu hanya menetapkan sebuah perasaan risau atau riskan
(  à     àà   à  àà  ).
Sedangkan bentuk kejahatan yang ditetapkan di dalam UU Tindak Pidana Terorisme itu
ditentukan kepada kejahatan yang bersifat massal, bukan perorangan. Kalau perorangan maka ia masuk
dalam ketentuan KUHP. Sedangkan Akta Terorisme Inggris menetapkan bahwa tindak kejahatan kepada
perorangan juga dapat menjadi bagian dari tindakan terorisme (         à 
  ).
Dari sisi Islam pula, terorisme tidak dibahas secara khusus dengan istilah yang khusus pula.
Ini dikarenakan ± dalam Islam ± apa saja kegiatan yang memiliki unsur   sudah ditentukan sebagai
tindakan  
(kejahatan) yang bisa dihukum   . Seperti dengan membunuh saja, ia sudah
digolongkan sebagai tindakan  
yang berhak untuk di  . Walau bagaimanapun, ada beberapa
kejahatan yang tidak secara spesifik menggunakan istilah terorisme, tapi secara substansinya terdapat
unsur-unsur tindakan terorisme yang di definisikan secara modern.
Contohnya; dalam Islam terdapat kejahatan ³ϝΎϴμϟ΍r dan ³ϖϳήτϟ΍ ϊσΎϗr yang keduanya ini
mengandung arti membahayakan nyawa atau harta orang lain serta bisa juga berupa pembajakan.

c! "


      
#

 

Seperti yang telah diterangkan di pembahasan sebelumnya, bahwa dalam Islam kata
terorisme tidak dibahas secara khusus sebagai ³terorismer. Akan tetapi ia mengukuti bab   . Di sisi
lain, karena melihat bentuk kejahatan terorisme itu banyak (seperti pembajakan, penculikan, pengeboman,
dan lain-lain), maka perlulah dibahas dari beberapa sisi.
Tokoh terorisme yang terkenal di dunia dan dianggap sebagai teroris yang paling dicari oleh
Amerika dan koalisi-koalisinya adalah Usamah bin Ladin. Aksi yang dilakukan termasuk mengebom dan
aksi teror terhadap militer maupun sipil dari orang Amerika dan sekutunya. Ini terbukti di dalam fatwa
Usama bin Ladin yang menurut perspektifnya adalah jihad
Bahwa hukum membunuh orang-orang Amerika dan sekutunya ± baik sipil maupun
militer ± adalah wajib individual ( O   ) bagi setiap muslim yang mampu
melakukannya di setiap negara di mana mungkin untuk melaksanakannya, sampai al-
Masjid al-Aqsha dan al-Masjid al-Haram berhasil dibebaskan dari cengkeraman
mereka, sampai tentera mereka keluar dari seluruh tanah Islam, tunduk dan tidak
mampu lagi mengancam setiap muslim.
Dalam fatwa yang diberikan Usamah di sini, dapat difahami bahwa target kejahatan yang
akan dilancarkan adalah 
$
 
 #
   %
 h &   ' 

 #
 
$

(
&
&  . Kenyataan ini menurut Islam pada dasarnya adalah salah. Menurut 
Islam, orang yang akan diperangi haruslah bebas dari 2 krateria: 1) Kafir yang diamankan (
 à 
 ),
yang memiliki perjanjian dengan Islam, atau kafir O

; 2) Tidak membatas-batasi dakwah Islam, dan


pemahaman tentang Islam. Maka, ketika orang tersebut bukan kafir O

 atau
 à 
 (yaitu ia
adalah kafir ) dan menghalang-halangi dakwah Islam dan menentangnya, maka barulah ia boleh
diperangi yang dalam hal ini disebut dengan jihad.
Walau bagaimanapun kafir  masih harus dipilah-pilah. Seumpama kafir  itu adalah
militer, maka ia boleh diperangi. Jikalau kafir  itu adalah warga sipil, maka tidak diperkenankan
untuk membunuh perempuan, anak kecil, orang gila, orang tua uzur, orang cacat, orang buta, bisu, yang
tidak mampu berperang, agamawan (seperti rahib), atau petani; selagi mereka tidak ikut memerangi orang
Islam. Ketika mereka memerangi orang Islam, maka barulah diperkenan membunuh mereka. Ini
berdasarkan sebuah hadis ³iΎϴΒμϟ΍ϭ ˯ΎδϨϟ΍ ϞΘϗ Ϧϋ ϰϬϧ ϢόϠλ Ϳ΍ ϝϮγέ i r.
Menurut ulama kontemporer, Syaikh Muhammad Afifi al-Akiti; bahwa dapat difahami
(
 

  ) seorang lelaki dewasa pun, selagi ia bukan militer (atau yang menyamainya)
termasuk dari pelarangan untuk membunuh di sini. Ini disesuaikan dengan ruh-ruh syariat, bahwa warga
sipil yang tidak ikut-ikut di dalam sebuah peperangan adalah dilarang untuk dibunuh.
Sehingga, dalam hal ini, ³z γϹ΍ ΔϤϘϟ΍ ήϤΗΆ r pada tahun 1980 M/1401 H di Damascus telah
menetapkan Pasal 23 sebagai berikut:
z ϢϬϟ ΔϛέΎθ ϻ ϦϤ ϢϫήϴϏϭ ΓΩΎΒόϠϟ ϦϴότϘϨϤϟ΍ϭ ΥϮϴθϟ΍ϭ ˯ΎδϨϟ΍ϭ ϝΎϔσϷ΍ ϞΘϗ ίϮΠϳ ϻ ΏήΤϟ΍ ΔϟΎΣ z
i z ϖΤϟ΍ ΢ϳήΠϠϟϭ .ϞϴΘϘϟΎΑ Ϟ˷ΜϤ˵ϳ ϻϭ ΔϴϧΪϤϟ΍ Ε΂θϨϤϟ΍ ΏήΨ˵Η ϻϭ ϝ΍Ϯ Ϸ΍ ΐϬ˸ϨΗ˵ ϻϭ ήΠθϟ΍ ϊτϘϳ ϻϭ ˬϝΎΘϘϟ΍
ϯϭΆϳϭ Ϣότ˵ϳ i ήϴγϸϟϭ ϯϭ΍Ϊϳ
Terjemahan: £à  O O 
   àO  O  

     

  à  
 O     O    àO àO
O 
   àO O  

à   
    à O 
àO  O  
   
   à
O  O  àO   
O
  O       O      O     à

 O  à  àO  à    O
 O O O 
Lebih-lebih lagi, persepsi jihad ini bertentangan dengan dasar paling awal di dalam Islam.
Dalam Islam, jihad merupakan hak abosulut pemimpin bagi negara itu. Oleh karena itu, tidak dibenarkan
bagi mana-mana bagian dari rakyatnya untuk melakukan jihad tanpa ada perintah dari pemimpin negara
tersebut. Ini dinyatakan oleh Syaikh Wahbah al-Zuhaylî dan dinukil juga oleh Syaikh Muhammad Afifi
al-Akiti:
.ϟΫ Ϧ ϩ΍ήϳ ΎϤϴ ϪΘϋΎσ Δϴϋήϟ΍ ϡΰϠϳϭ ϩΩΎϬΘΟ΍ϭ ϡΎ Ϲ΍ ϰϟ· ϝϮϛϮ ΩΎϬΠϟ΍ ή
Terjemahan: | à   O O    O  

  O  O  à O  
     à  à
 à à  à  

 à à     
  O

   à
 à à
Sedangkan kenyataan yang berlaku, para martir itu melakukan apa yang mereka klaim
dengan jihad pada warga negara (sipil) yang tidak dalam keadaan perang bersama negara asal mereka. 

#

 


( 
 
 
#
&
#
 
 (

  .
Di sisi lain, teknik yang digunakan oleh para martir tersebut kebanyakannya salah di sisi
Islam. Salah satu yang selalu dipakai oleh martir adalah praktek misi bunuh diri (
àO
). Kalau
dahulu, ketika masih dalam perang dunia kedua, tentera Jepang yang setia dengan Kaisar Jepang
melakukan praktek 
  yaitu dengan menaiki pesawat terbang yang membawa bom besar, lalu
pesawat tersebut dijatuhkan ke kapal perang Amerika beserta dengan pilotnya sekalian. Kematian ini
membawa bangga tersendiri bagi para martir Jepang tersebut. Sedangkan di dunia modern ini, misi bunuh
diri adalah dengan cara membajak pesawat, bom bunuh diri, dan lain-lain.
Praktek seperti ini adalah salah besar. Dalam Islam, segala jenis bunuh diri diharamkan dan
ia termasuk dosa besar. Ini berdasarkan surah al-Nisâ` ayat 29 dan 30:
Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϰ³Ϡ³ϋ ³ϟ˶³Ϋ ³iΎ³ϛ³ϭ ΍˱έΎ³ϧ Ϫ˶ ϴ˶Ϡ˸μϧ˵ ³ ˸Ϯ³δ³ Ύ˱Ϥ˸Ϡχ
˵ ³ϭ Ύ˱ϧ΍³ϭ˸Ϊϋ
˵ ³ϟ˶³Ϋ ˸Ϟ³ό˸ϔ³ϳ ˸Ϧ³ ³ϭ & Ύ˱Ϥϴ˶Σ³έ ˸ϢϜ˵ Α˶ ³iΎ³ϛ ³ϪϠ͉ϟ΍ ͉i·˶ ˸ϢϜ˵ ³δϔ˵ ˸ϧ³ ΍Ϯ˵ϠΘ˵˸Ϙ³Η Ύ³ϟ³ϭ
΍˱ήϴ˶δ³ϳ
Terjemahan:       


   O
! "       O  
# |    O
       àO
 O  
  
 O     #   £
    

    O 
     
O
 à O  
O    
Syaikh Muhammad Afifi al-Akiti telah menulis perincian metode-metode penyerangan
bunuh diri yang diharamkan.  

 
%
'  
 #  %
 #&

   &


  #
)

 


#


&
 (# %
#


. Ini mengecualikan sebuah
misi yang dapat berakibat mati karena dibunuh musuh, yang mana secara dasarnya bukan dengan sengaja
membunuh diri sendiri. Seperti contoh, seorang mujahid yang masuk di barisan perang musuh dengan
membunuh general musuh, lalu dia dibunuh oleh pasukan yang lain. Secara mendasar, walaupun ini
seperti praktek membunuh diri, akan tetapi ini tidak termasuk dalam kategori membunuh diri yang
diharamkan karena secara  nya ia tetap saja dibunuh oleh orang lain dan dalam aksinya masih
memungkinkan ia tidak sampai dibunuh musuh dan hanya ditangkap.
þ! "


      
#

  # 

Seperti yang telah diterangkan, definisi tindakan terorisme di Indonesia itu memiliki unsur
membuat rasa takut kepada orang lain, dan rasa takut itu juga harus ditujukan kepada orang yang banyak
atau massal. Seumpama tidak termasuk dari unsur ini, maka kejahatan tersebut hanya masuk di dalam
ketentuan pidana biasa.
Dalam hal ini, termasuk dari tindakan terorisme adalah kejahatan yang dilakukan berkaitan
dengan transportasi penerbangan atau pesawat. Ketentuan ini diatur di dalam Pasal 8 UU Tindak Pidana
Terorisme. Pasal 8 ini adalah merupakan usaha pencegahan berlakunya kejadian serupa dengan 9/11 di
New York.
Selanjutnya di Pasal 9 UU Tindak Pidana Terorisme, terdapat ketentuan pidana terorisme
yaitu bagi orang yang membantu seorang teroris untuk mendapatkan bahan peledak, amunisi dan yang
menyamainya. Hanya saja, seumpama orang melakukan tindakan yang sesuai dengan Pasal 6, maka ia
akan dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat u
h &
 tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun. Sedangkan Pasal 9 menentukan pidana mati atau
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat h 
 tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun. Jadi bedanya hanya pidana penjara paling singkat yaitu antara 4 dan 3 tahun.
Perlu diketahui, Pasal 6 dan 9 ini kejahatan tindakan pidana terorisme. Akan tetapi UU ini
tidak berhenti hanya pada tindakan terorisme yang berhasil. Ia juga memberi ketentuan bagi tindakan
yang memiliki niat untuk tindak pidana terorisme, tapi tidak berhasil. Ini terdapat di Pasal 7 dengan
pidana penjara paling lama seumur hidup.
Ada juga tindak pidana lain dari tindak pidana terorisme, akan tetapi ia berkaitan dengan
terorisme. Tindak pidana ini diatur dalam Pasal 20-24. Contoh dari tindak pidanan ini adalah seperti
usaha mengintimidasi penyidik dalam penyidikan kasus teroris. Hanya saja, tindakan ini tidak dihukum
seberat dengan tindakan kejahatan terorisme murni.
Bab VI UU Tindak Pidana Terorisme pula mengatur tentang kompensasi, restitusi, dan
rehabilitasi. UU ini memberikan pengaturan tentang perlindungan korban dan ahli warisnya akibat tindak
pidana terorisme.
Kompensasi pembiayaannya dibebankan kepada negara yang dilaksanakan oleh pemerintah,
sedangkan restitusi merupakan gati kerugiannya diberikan oleh pelaku kepada ahli warisnya. Turut
campurnya pemerintah dalam memberikan kompensasi kepada korban dan keluarganya merupakan salah
satu perwujudan dari   à à. Pemerintah berkewajiban untuk memberikan kesejahteraan bagi
warga negaranya. Apabila negara tidak mampu untuk memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya
(dalam hal ini melindungi warga negaranya dari aksi-aksi terorisme) pemerintah harus bertanggung jawab
untuk memulihkannya.
Salah satu keistimewaan UU Tindak Pidana Terorisme adalah ia memiliki ketentuan
kerjasama internasional. Kerjasama internasional ini diatur di dalam Pasal 43 UU Tindak Pidana
Terorisme. Wujudnya Pasal 43 ini mencerminkan bahwa kejahatan terorisme adalah sebuah kejahatan
internasional dan seluruh rakyat internasional ingin melawannya.
Suatu ketika dahulu, pernah terdengar desas-desus bahwa Malaysia sebagai negara yang
mengekspor teroris. Akusasi ni dilontarkan akibat terjadi bom di beberapa tempat di Indonesia yang mana
perakitnya adalah orang yang berwarga negara Malaysia. Menurut Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri
Najib Tun Razak menyatakan bahwa akusasi tersebut adalah salah, karena terorisme adalah



(
, bukan sebagian negara saja. Berikut adalah kenyataan PM Malaysia tersebut:
³Keganasan adalah masalah wilayah dan global yang tidak mengira batas sempadan
negara. Sebenarnya Noordin telah dipengaruhi oleh Abu Bakar al-Bashir, seorang
warganegara Indonesia yang membuka sebuah sekolah agama di Ulu Tiram, Johor.
Jadi, hendak mengatakan kita mengeksport pengganas tidak boleh sebab dia
dipengaruhi oleh Abu Bakar, apa-apa pun kita mesti bekerjasama melibatkan kedua-
dua negara malah di peringkat antarabangsa kalau hendak membanteras ancaman inir.

Apalagi kalau dilihat di sisi UU Tindak Pidana Terorisme, pernyataan-pernyataan yang diskriminatif
sama ada antar agama maupun golongan yang dalam hal ini termasuk juga trans negara, adalah salah
berdasarkan Pasal 2.

c c
! 
Setelah membahas secara mendalam, maka kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai
berikut:
Definisi terorisme yang à
à di Indonesia adalah segala tindakan pidana yang
menyebabkan/dapat rasa takut terhadap masyarakat secara massal, sama ada yang dituju adalah
nyawa maupun harta benda. Sedangkan dalam Islam memang tidak memiliki istilah yang khusus
tentang terorisme, akan tetapi tindakan teror ini wujud di dalam bab-bab   dalam ilmu  .
Terorisme atau kejahatan terorisme dilarang keras di dalam hukum Islam melalui tiga sisi: 1)
Target sasaran tindakan terorisme yang kebanyakan merupakan warga sipil ± muslim maupun
non muslim ± atau militer yang tidak dalam keadaan perang (
 à 
 ). Dalam Islam kafir

 à 
 dan O

 dilarang untuk dibunuh; 2) Adanya terorisme yang dianggap sebagai


jihad ini salah karena bukan merupkan perintah jihad di dalam Islam; 3) Kebanyakan tindakan
terorisme merupakan praktek bunuh diri yang jelas-jelas diharamkan di dalam Islam.
Secara hukum positif yang berlaku di Indonesia pula, terorisme dikecam dengan Undang-Undang
No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Di dalam UU tersebut telah
mengatur mulai dari definisi, jenis-jenis tindakan terorisme, hukumannya, serta asasnya. Terlihat
sekali UU ini mengacu pada kejadian-kejadian yang diklaim sebagai aksi teroris sama ada skala
nasional maupun internasional. Walau bagaimanapun, UU ini memiliki asas menolak
diskriminatif terhadap mana-mana golongan seperti anggapan banyak orang dan murni bertujuan
menolak kejahatan terorisme tanpa ada kepentingan politis atau keagamaan.




   !
³2002 Bali Bombingsr. O , (Online), (http://en.wikipedia.org/wiki/2002_Bali_bombings.

al-Akiti, Muhammad Afifi.  O ¢ ¢  O$  ¢ %     ࢠ£ 
$ . Germany: Warda Publication, 2005.

Bâ¶alwî, µAbd Allah bin Husain.  &O %     " O. Indonesia: Dâr `Ihyâ` al-Kutub
al-µArabiyyah, t.t..

Hajar, `Ahmad bin Muhammad Ibn. ' . Beirut: Dâr al-Ma¶rifah, t.t..³Jangan Cepat
Menudingr.(à )  ,(Online),(http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2009&dt=09
19&pub=utusan_malay...,

Juergensmeyer, Mark. ¢ à *


¢ . Jakarta Selatan: Nizam Press, 2002.

Ladin, Usamah bin. £   + à O    (


 , O . Jakarta: Ababil Press, 2001.

Laher, Suheil. ³Indiscriminate Killingr. ¢ "à à   -O àࢠO¢ , . O. ed.
Aftab Ahmad Malik. Bristol: Amal Press, 2006.

³Likudr. O , (Online). (http://en.wikipedia.org/wiki/Likud,.

Mansur, Dikdik M. Arief. ( | O  £ £ à . Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007.

³September 11 attacksr. O , (Online), (http://en.wikipedia.org/wiki/9/11_attacks,.

³Suicide Attackr. O , (Online), (http://en.wikipedia.org/wiki/Suicide_attack,.

³Terrorismr. ¢ |  /  O . ed. David Crystal. London: Penguin, 2004.

³Terrorism Act 2000r.)|",(Online),(http://www.opsi.gov.uk/acts/acts2000/ukpga_20000011_en_2#pt1-


l1g,.

( O ( O *0¢  1223à à |


 à ¢ O |O ¢
.
³USA PATRIOT Actr. O , (Online), (http://en.wikipedia.org/wiki/USA_PATRIOT_Act,.

al-Zuhaylî, Wahbah. +   


  O à . Damaskus: Dâr al-Fikr, 2004.

You might also like