Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................... 2
DAFTAR KEPUSTAKAAN......................................................................... 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
masih merupakan masalah medis yang sangat penting oleh karena angka
kematiannya masih cukup tinggi. Diantara penyakit infeksi yang amat berbahaya
adalah infeksi Susunan Saraf Pusat (SSP) termasuk ke dalamnya meningitis dan
manifestasi dari infeksi CNS. Istilah viral digunakan karena merupakan agen
perjalanan klinis biasanya terbatas, dengan pemulihan komplit pada 7-10 hari.
Lebih dari 85% kasus hari ini disebabkan oleh enterovirus non polio; sehingga
enteroviral. Campak, polio, dan limfositik choriomeningitis virus (LCMV) saat ini
penyebab utama dari mielitis pada beberapa daerah di dunia. Selain virus,
meningitis juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti bakteri, jamur, iritasi
1
kimia (meningitis kimia), neoplasma (carcinoma meningitis), kelainan
Untuk itu, adalah suatu hal yang krusial bagi para klinisi memahami
perbedaan tersebut. Namun, dalam referat ini, penyusun akan lebih menekankan
1.2 Tujuan
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti
1) Duramater
3
Gambar 2 Anatomi lapisan meningea kranium (5)
4
tulang berada di kanalis sentralis & ruang subarakhnoid. Sifat bening, alkali,
tekanan 60 – 140 mm air. Berfungsi sebagai buffer, bantalan fisik, nutrisi jaringan
syaraf. Pemeriksaan LCS dilakukan dengan punksi Lumbal (VL 1-2) dan punksi
fontanel(3).
Berdasarkan durasi dari gejalanya, meningitis dapat dibagi menjadi akut dan
kronik. Meningitis akut memberikan manifestasi klinis dalam rentang jam hingga
beberapa hari, sedangkan meningitis kronik memiliki onset dan durasi berminggu-
minggu hingga berbulan-bulan. Pada banyak kasus, gejala klinik meningitis saling
Gambar 4 Meningea(8)
5
Meningitis juga dapat dibagi berdasarkan etiologinya. Meningitis
bakterial akut merujuk kepada bakteri sebagai penyebabnya. Meningitis jenis ini
memiliki onset gejala meningeal dan pleositosis yang bersifat akut. Penyebabnya
didapatkan peyebab dari meningitis aseptik ini kebanyakan berasal dari virus, di
manifestasi dari infeksi SSP. Istilah viral digunakan karena merupakan agen
parenkim otak dan medula spinalis. Namun, patogen virus dapat menyebabkan
pemulihan komplit pada 7-10 hari. Lebih dari 85% kasus disebabkan oleh
6
berkembang. Polio tetap merupakan penyebab utama dari mielitis pada beberapa
daerah di dunia(3).
2.3 Epidemiologi(2)
dikarenakan tidak ada hasil klinis kebanyakan kasus dan ketidakmampuan dari
beberapa agen viral untuk tumbuh dalam kultur. Menurut laporan CDC,
perawatan pasien dalam rumah sakit dari meningitis virus bervariasi dari 25,000-
Penyebab meningitis viral di dunia termasuk enterovirus, virus campak, VZV, dan
HIV. Gejala meningitis dapat timbul sedikit pada 1 dari 3000 kasus infeksi oleh
agen ini. Studi dari Finlandia memperkirakan insiden 19 per 100,000 populasi
pada anak usia 1-4 tahun. Hal ini merupakan contrast signifikan hingga 219 kasus
per 100,000 yang diperkirakan untuk anak lebih muda dari 1 tahun. Virus
menyebabkan lebih dari 35,000 infeksi setiap tahunnya melalui Asia tetapi
variabilitas geografis yang kuat. Kurangnya aturan vaksinasi yang efektif pada
7
Negara dunia ketiga memainkan peranan pada ketimpangan geografis dari agen
infeksi lain.
viral kurang dari 1%; angka morbiditas juga rendah. Dokter harus menyadari virus
yang dapat menyebabkan meningitis juga dapat menyebabkan infeksi yang lebih
serius pada CNS sama halnya dengan organ lain. Laporan statistik World Health
Komplikasi seperti edema otak, hidrosefalus, dan kejang dapat timbul pada
periode akut.
Ras
Sex
Tergantung dari patogen viral, rasio yang mempengaruhi wanita dan pria
dapat bervariasi. Enterovirus diduga untuk mempengaruhi pria 1.3-1.5 kali lebih
berbagi.
Usia
8
o Insidensi meningitis viral menurun sesuai dengan usia
orang yang lebih tua berada pada resiko terbesar untuk infeksi, sementara
2.4.2 Etiologi
Virus keluarga herpes: HSV-1, HSV-2, VZV, EBV, CMV, dan herpes
9
pemilik binatang peliharaan, atau orang yang hidup dia area non
higienis.
pada pasien AIDS, Infeksi dapat timbul secara simultan dengan infeksi
Campak: Morbili virus ini merupakan penyebab yang paling jarang saat
WHO.
sebagai contoh, pasien dengan otitits bakteri dan sinusitis yang telah
hematogen atau neural. Hematogen merupakan jalur tersering dari viral patogen
10
biasanya terbatas pada herpes viruses (HSV-1, HSV-2, dan varicella zoster virus
infeksi signifikan secara klinis. Hal ini termasuk respon imun sistemik dan local,
barier mukosa dan kulit, dan blood-brain barrier (BBB). Virus bereplikasi pada
system organ awal (ie, respiratory atau gastrointestinal mucosa) dan mencapai
dipikirkan untuk bertanggung jawab dalam CNS. Replikasi viral cepat tampaknya
sepenuhnya dimengerti. Virus dapat melewati BBB secara langsung pada level
endotel kapiler atau melalui defek natural (area posttrauma dan tempat lainyang
24-48 jam pertama, diikuti kemudian dengan penambahan jumlah monosit dan
limfosit. Limfosit CSF telag dikenali sebagai sel T, meskipun imunitas sel B juga
dengan transport retrograde sepanjang akar saraf. Sebagai contoh, jalur ensefalitis
HSV-1 adalah melalui akar saraf olfaktori atau trigeminal, dengan virus dibawa
11
2.6 Manifestasi Klinis
Riwayat Penyakit
nausea, muntah, kaku leher, atau kelelahan dalam 18-36 jam sebelumnya.
Gejala konstitusional lain adalah muntah, diare, batuk dan mialgia yang
gejala seperti flu, dan demam derajat rendah yang timbul selama gejala
neurologis sekitar 48 jam. Dengan onset kaku kuduk dan nyeri kepala,
12
penggunaan obat intravena, dan resiko penyebaran penyakit menular
seksual.
bakterial.
Fisik
Penemuan fisik umum pada meningitis viral adalah sering untuk semua
semua pasien mempunyai gejala ini, dan nyeri kepala hamper selalu
Rigiditas nuchal atau tanda lain dari iritasi meningea (tanda Brudzinski
atau Kernig) dapat terlihat lebih pada setengah pasien tetapi secara umum
13
Gambar 5 Tanda Brudzinski(9) Gambar 6 Tanda Kernig(10)
dapat timbul. Refleks tendon dalam biasanya normal tetapi dapat berat.
Tanda lain dari infeksi viral spesifik dapat membantu dalam diagnosis.
dari campak dan enterovirus, erupsi vesicular oleh herpes simpleks, dan
14
campak, sementara kebanyakan infeksi enteroviral dikaitkan dengan
Studi Laboratorium
Kultur CSF tetap kriteria standar pada pemeriksaan bakteri atau piogen
maka timbul aseptic. Hal berikut ini merupakan karakteristik CSF yang
merupakan sel utama pada 12-24 jam pertama; hitung sel biasanya
15
kemudian didominasi oleh limfosit pada pole CSF klasik meningitis
PMN pada sel pada perbedaan sel; hal ini merupakan bukan
Studi Pencitraan
termasuk CT Scan kepala dengan dan tanpa kontras, atau MRI otak
dengan gadolinium.
dapat dilakukan.
Tes Lain
16
o Semua pasien yang kondisinya tidak membaik secara klinis dalam
penyebab meningitis.
kontras dan visualisasi yang adekuat dari frontal basal dan area
Prosedur
shunting.
Penemuan Histologis
yang terdapat inflamasi dengan PMN dan sel mononuklear pada fase
17
2.8 Diagnosis Banding(2)
Aseptic Meningitis
Brucellosis
Cytomegalovirus Encephalitis
2.9 Penatalaksanaan(2)
Perawatan Medis
antipiretik, dan medikasi nyeri atau anti inflamasi dapat diberikan jika
lebih awal jika meningitis bakterial dicurigai. Pasien dengan tanda dan gejala
pewarnaan gram, kultur dan uji PCR ketika telah tersedia. Pasien dalam
kondisi yang tidak stabil membutuhkan perawatan di critical care unit untuk
komplikasi sekunder.
18
Enterovirus dan HSV keduanya mampu menyebabkan septic shock viral
pada bayi baru lahir dan bayi. Pada pasien muda ini, broad spectrum
dilaporkan. Restriksi cairan, diuretic, dan secara jarang infuse salin dapat
sekunder dari traktus urinarius dan system pulmoner juga penting untuk
dilaksanakan
Perawatan Pembedahan(2)
Tidak ada terapi pembedahan yang biasanya diindikasikan. Pada pasien yang
mening atau parenkim untuk diagnosis definitif dari infeksi viral dibutuhkan.
Medikasi(2)
19
Kontrol simptomatik dengan antipiretik, analgetik dan anti emetic biasanya
itu semua yang dibutuhkan dalam management dari meningitis viral yang
tidak komplikasi.
dengan lesi herpetic), dan biasanya digunakan secara empiris pada kasus
Agen Antiemetik: Agen ini digunakan dengan luas untuk mencegah mual
dan muntah.
20
Agen Antiviral: Terapi anti enteroviral masih dibawah investigasi untuk
meningitis viral dan dapat segera tersedia. Regimen anti HIV dan anti
infeksi ini dengan kuat mendukung secara klinis atau telah dikonfirmasi
2.10 Prognosis(2)
mendapatkan sekuele atau risiko kematian. Adanya kejang dalam suatu episode
21
DAFTAR KEPUSTAKAAN
22