You are on page 1of 64

KEMENTERIANDALAM NEGERI

REPUBLIKINDONESIA

PERATURAN
MEI{TERI
DALAM
NEGERI
NOMOR37 TAHUN2O1O

TENTANG

PEDOMANPENYUSUNAN
ANGGARANPENDAPATANDAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN20{{

KEMENTERIANDALAM NEGERI
REPUBLIKINDONESIA
TAHUN2O1O
MENTERI
DALAMNEGERI
INDONESIA
REPUBLIK

PERATURAN
MENTERI DALAMNEGERI
NOMOR37 TAHUN2OLO
TENTANG
PEDOMANPENYUSUNAN
ANGGARANPENDAPATAN
DANBELANJA
DAERAHTAHUNANGGARAN
2011

DENGAN
RAHMAT
TUHANYANGMAHAESA
MENTERI
DALAMNEGERI.

M enim ban g: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat


(2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OO5
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu
menetapkan PeraturanMenteri Dalam Negeritentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Befanja Daerah Tahun Anggaran 2OtL;
M engingat : t. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2OO3 tentang!
K e u a n g a n N e g a ra (L embaran N egara R epubl i k
In d o n e s i a T a h u n 2 O O3 N omor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a286);
2. Undang-UndangNomor 1, Tahun 2OO4 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
R e p u b l i k In d o n e s i a Tahun 2OO4 N omor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3455);
3. Undang-UndangNomor 15 Tahun 2OO4 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
K e u a n g a n N e g a ra (L embaran N egara R epubl i k
fn d o n e s i a T a h u n 2 O O4 N omor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
-2-

4. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2OO4 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO4 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesiaNomor 442t)
5. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2OO4 tentang
PemerintahanDaerah(LembaranNegara Republik
fndonesia Tahun 2OO4 Nomor t25. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
44371 sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun
2OO8 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
PemerintahanDaerah(LembaranNegara Republik
Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
484a\;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4tentang
Perimbangan KeuanganAntaraPemerintahPusat
dan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2OO4 Nomor a26,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia
Nomor4438);
7 . Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO8tentang
KementerianNegara(LembaranNegaraRepublik
IndonesiaTahun 2OOBNomor 166. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4916);
8. PeraturanPemerintahNomor 58 Tahun 2OO5
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesia
Nomor4578);
9. PeraturanPemerintahNomor 23 Tahun 2OO5
tentang PengelolaanKeuanganBadan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO5 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Nomor4544;
NegaraRepublikIndonesia
10. PeraturanPemerintahNomor 38 Tahun 2OO7
tentangPembagianUrusanPemerintahan Antara
Pemerintah,PemerintahanDaerahProvinsi,dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota(Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaTahun2OO7Nomor82,
-3-

T a mb a h a n L e m b a ra n Negara R epubl i k Indonesi a


Nomor 4737);
tt. Peraturan Pemerintah Nomor 41, Tahun 2OO7
tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran
N e g a raR e p u b l i kIn d o n esi aTahun2OO7N omor 89,
T a m b a h a n L e m b a ra n Negara R epubl i k Indonesi a
Nomor 47 4t);
L2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
D a e ra h , s e b a g a i ma na tel ah di ubah dengan
P e ra tu ra nMe n te riD a l am N egeri N omor 59 Tahun
2OO7 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman PengelolaanKeuanganDaerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2OO7 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
KeuanganBadan LayananUmum Daerah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG


PEDOMAN PENYUSUNANANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJADAERAHTAHUNANGGARAN2011.

Pasal 1

Dalam P er atu ra nM e n te rii n i y a n g d i m a k s u ddengan:


1, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
dis ingk atA PB D ,a d a l a h re n c a n ak e u a ngantahunan pemeri ntahan
daer ah ya n g d i b a h a s d a n d i s e tu j u i b ersama ol eh pemeri ntah
daerah dan DPRD,dan ditetapkandengan peraturandaerah.
2. Pedoman PenyusunanAPBD adalah pokok-pokok kebijakan yang
har us dip e rh a ti k a n d a n d i p e d o m a n i ol eh pemeri ntah daerah
dalam penyusunandan penetapanAPBD.
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
4. K epalaDa e ra ha d a l a h G u b e rn u rd a n B u pati /W al i kota.
-4-

Pasal 2

(1) P edom a np e n y u s u n a nA PB DT a h u nA n ggaran2Ot7.,mel i puti :


a. T ant an g a nd a n k e b i j a k a np e mb a n g unantahun 2OtL;
b. Pokok-pokokkebijakan penyusunanAPBD;
c. Teknis penyusunanAPBD;
d. Hal- ha lk h u s u s ;
e. S ink r o n i s a s p
i ri o ri ta sn a s i o n a ld e n gan bel anj a daerah dal am
APBDTahun 2011; dan
f. Daftar program kementerian dan lembaga berdasarkan
pr ior it a sn a s i o n a ta
l h u n 2 OL L .
(2) Uraian pedoman penyusunan APBD Tahun Anglgfaran2OtL
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran PeraturanMenteri ini.

Pasal 3

PeraturanMenteri ini mulai berlaku pada tanglglalditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya,Peraturan Menteri Dalam Negeri


ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara
RepublikI ndo n e s i a .

Ditetapkandi Jakarta
pada tanggal 22 JUN|2010
ME N TE RDI A LA MN E GE R I.
DiundangkandiJakarta
padatang$al 24JUN|2010 ttd
HUKUMDAN HAM
MENTERI
INDONESIA,
REPUBLIK FAUZI
GAMAWAN
ttd

PATF'ALISAKBAR

TAHUN2O1O NOMOR
INDONESIA
BERITANEGARAREPUBLIK 309

SallnansesualdenganaslinYa,

MADYA(lVld)
L981031 001
LAMPIRAN : PERATURAN NEGERI
MEi{TERIDALAM
NOMOR : 37 TAHUN2O1O
TANGGAL: 22 JUNI2010

PEDOMANPENYUSUNANANGGARANPENDAPATAN
DANBEIANJADAERAHTAHUNANGGARAN
2011

I. TANTANGAN
DANKEBIJAKAN TAHUN2OL1.
PEMBANGUNAN
Sesuaiamanat konstitusibahwa pembangunannasional
dilaksanakan dan berkesinambungan
secaraterintegrasi dalam
mewujudkantujuan nasionalsebagaimanatercantumdalam
pembukaan Undang-UndangDasar 1945. Dalam rangka
mewujudkan visi pembangunan nasional yaitu tercapainya
Indonesiayang sejahtera,demokratisdan berkeadilanmaka
diperlukanketerpaduandan sinkronisasiprogrampemerintah
pusatdan pemerintahdaerahyang lebih efektif dan akuntabel.
Oleh karena itu, sinergipusat dan daerahdalam mendorong
percepatanpertumbuhanekonomiberkeadilanyang didukun$
dengan pemantapan tata kelola penyelengglarcan
pemerintahan menjadi tantan$an utama program
pembangunan
dan anggaranuntuktahun2OLL.

Sejalandenganupaya untuk mengatasitantanganutama


pembangunannasionaltahun 2OLL secara adil dan merata,
maka keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan
program/kegiatanyang pro poor, projob dan pro (,rowth perlu
terus ditingkatkan, dengan memperhatikan kebijakan
Millenium Development Goals (MDGs) dan justice for all.
tersebutdilakukanmelaluiupaya
dan sinkronisasi
Keterpaduan
penyatuan persepsi terhadap tantan$an, kebijakan
-L-

pembangunan,
dan prioritasprogramyang menjadiperhatian
bersama guna tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Untuk itu, beberapahal yang perlu diperhatikanpemerintah
daerahdalam penyusunan
APBDTahunAnggaran2OL1,,
antara
lain:

1. Dalam upaya peningkatan kesejahteraanrakyat melalui


pertumbuhanekonomiyang inklusifdan berkeadilan,maka
tantanganutama pembangunanyang harus dihadapidan
diatasipadatahun 2OtL, yaitu : (a) penciptaanpertumbuhan
ekonomi yang berkualitas yang mampu menciptakan
pekerjaandan mengurangikemiskinan;(b) pembangunan
tata kelolayang baik untuk dapat meningkatkanefektivitas
dan efisiensipengeluaranpemerintah;dan (c) peningkatan
sinergiantarapemerintahdan pemerintah
daerah.

2. Tantanganutama terkait dengan penciptaanpertumbuhan


ekonomi,penanggulangan
kemiskinandan ketenagakerjaan
dalam tahun 2OLl tercermin dari : (1) belum
berkembangnyaiklim usaha yang kondusif di daerah,
sehingga belum mampu menarik investasi dan belum
meluasnyabudaya usaha di masyarakat,yang berakibat
pada belum optimalnyakesempatanusaha ekonomi untuk
peningkatanpendapatandan daya beli di daerah;(2) masih
bantuan dan jaminan
kurang efektifnya penyelenglglaraan
jumlah dan kapasitassumber
sosial,dan masihterbatasnya
daya manusia;(3) rnasih kurangnyatingkat pemenuhan
beberapa kebutuhan dasar; (4) belum optimalnya
pemenuhan
hak dasarterutamabagimasyarakatmiskindan
termarjinalkan;(5) masih banyaknyarumah tanElgayang
-3-

namunmasih
meskipunsudahmenin$katkesejahteraannya,
berada pada kelompok hampir miskin, sehingga rentan
terhadap gejolak ekonomi dan sosial; (6) permasalahan
kemiskinandan tin$katkeparahankemiskinanyangberbeda
antara Jawa/Bali dengan daerah lainnya;dan (7) masih
kurang optimalnya pelibatan masyarakat terutama
masyarakat miskin dalam pelaksanaanprogram-program
penanggulangan kemiskinan. Selanjutnya, tin$kat
kemiskinantahun 2009 masihmencapai1'4,L5persen,dan
diharapkanturun menjadi t2 13,5 persen pada tahun
2O1Odan menjadi11,5 - L2,5 persenpadatahun 24fi,.

Selainitu, tantanganpada aspek ketenagakerjaan,pada


Agustus2OO9jumlah angkatankerja sebanyak113,83 juta
orangdan jumlah orangyang bekerjasebanyak104,87 juta
orang,sehing$aterdapat8,96 juta pengangguryang sedang
mencari pekerjaan. Tingkat pengangefuran terbuka

diperkirakanmenurun dari 7,87 persenmenjadi 7,6 persen


pada tahun 2OLO. Dengan pertumbuhanekonomi yang
diperkirakan sebesar 6,3 persen pada tahun 2OLL,
diharapkantercipta 2,2 - 2,5 juta kesempatankerja baru,
dengan angkatan kerja baru yang masuk pasar kerja
diperkirakan2,0 juta orangf,sehinggatingkat pen$an$guran
terbuka dapat diturunkanhinlffa 7,3 persen dari jumlah
angkatankerja.

3. Tantanganutama terkait denganpembangunantata kelola


yang baik tercermindari : (a) masih dijumpaikelemba$aan
yang belum mencerminkankebutuhandan tuntutankinerja
terwujudsDM aparatur
yangoptimal;(b) belum sepenuhnya
- - i -

yangprofesional,
netraldan sejahtera;(c) belum sepenuhnya
pelayananpublik dapat diselenggarakan
secaraberkualitas
sesuai harapan masyarakat; (d) banyaknya usulan
pembentukan daerah otonom baru merupakan
permasalahan
yang masih dihadapi.Pembentukandaerah
otonom baru tersebutbelum sepenuhnyaberdampakpada
peningkatankualitas penyelenglglaraan
pemerintahandan
pelayanankepadamasyarakat.
Selainitu, belum efektifdan
rendahnyaakuntabilitaspemanfaatandana perimbangan;
(e) masih terdapatkelemahandalam pendataanpenduduk
secaraakurat dan valid,serta masih terbatasnyapenerapan
SfAK on-line untuk pelayanan publik dan belum
tersambungnyajaringan komunikasi data (on-linesystem)
provinsidan pusat; (f) masih banyak
dari kabupaten,/kota,
peraturan perundang-undangan
yang bermasalah dan
diindikasikantidak harmonis,tumpang tindih, inkonsisten,
multitafsir,sulit diterapkan,menimbulkanbiaya tinggi dan
menciptakan hambatan kegiatan pembangunan
(bottleneck),terutama peraturan daerah yang mengatur
pajakdaerahdan retribusidaerah;(g) masihadanyatuntutan
masyarakatagar penegakanhukum dilal<ukansecaraadil
dan tidak diskriminatifsertaaparatpenegakhukum dalam
menjalankantugas dan kewenangannya
agar tidak hanya
unsurlegalitassaja,akan tetapijuga harus
memperhatikan
memperhatikan
rasakeadilanmasyarakat.

4. Tantangan utama terkait peningkatan sinergi antara


pemerintah dan pemerintah daerah tercermin dari :
(a) belum efektifnya koordinasidalam penetapan dan
p e l a k s a n a a nk e b i j a k a np e m b a n g u n a na n t a r a p u s a t d a n
-)-

daerah serta antar daerah; (b) inkonsistensi dan


ketidakjelasan serta adanya perbedaan persepsi atas
pembagian kewenangfandalam implementasi otonomi
daerah; (c) masih rendahnya efektivitas pelaksanaan
kebijakan desentralisasifiskal yang berimplikasi pada
kecenderungan daerah untuk selalu berorientasi
sumberpendapatannya.
meningkatkan

denganmemperhatikanrealisasipembangunan
5. Selanjutnya
tahun 2OO9 dan perkiraan capaian tahun 2OLO, serta
t a n t a n g a ny a n g d i h a d a p i t a h u n 2 0 L L , m a k a p r i o r i t a s
k e b i j a k a np e m b a n g u n anna s i o n atla h u n2 O L La d a l a hd a l a m
rangka: (a) pemantapanreformasibirokrasidan tata kelola
pemerintahan,dengan sasaran meningkatnyatata kelola
pemerintahanyang lebih baik, produktivitasbirokrasi,dan
meningkatnyakualitaspelayananpublik;(b) menin$katkan
akses dan kualitas pendidikan, dengan sasaran
meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk,
menurunnyaangka buta aksara,dan menurunnyadisparitas
partisipasidan kualitaspelayananpendidikanantar satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat;
(c) perbaikanakses dan mutu kesehatan,den$an sasaran
meningkatnyapelaksanaanupaya kesehatan masyarakat
preventif,meningkatnyajumlah kota yang memiliki rumah
jumlah puskesmas
sakit standarkelasdunia,meningkatnya
yang melayani pendudukmiskin, dan menurunnyaangka
kesakitan akibat penyakit menular; (d) penanggulangan
kemiskinan,dengan sasaran tin$kat kemiskinansebesar
LL,s persen- L2,5 persendarijumlah pendudukpadatahun
2 O L L ;( e ) p e n i n g k a t a nk e t a h a n a np a n g a n ,d e n g a ns a s a r a n
-6-

meningkatnyatingkat pencapaianswasembadapangandan
menurunnyajumlah pendudukyang rentan rawan pangan;
(f) peningkatankualitasdan kuantitasinfrastruktur,denllan
sasaranpembangunan jalan
untuktata ruang,pembangunan
dan perhubungan, pembangunan perumahan dan
permukiman, serta pembangunan komunikasi dan
informatika;(B) perbaikaniklim investasidan iklim usaha,
dengan sasaran pertumbuhan investasi dalam bentuk
pembentukanmodal tetap bruto adalah 10,9 persendan
pertumbuhanekspor nonmigas dapat mencapai LL-L2
persen;(h) peningkatansumberdayaenergi,dengansasaran
pembangunaninfrastruktur energi dan ketenagalistrikan;
(i) peningkatankualitas lingkunganhidup dan pengelolaan
bencana,dengan sasaran mengurangilahan kritis, dan
peningkatanpengelolaan
kualitasekosistemlahangambut;
0) penanganandaerah tertinggal, terdepan, terluar, dan
pasca-konflik,dengan sasaran terpeliharanyalingkungan
hidup di kawasanperbatasan,meningkatnyakesejahteraan
masyarakat perbatasan, dan meningkatnya kondisi
perekonomian
kawasanperbatasan;
dan (k) pengembanglan
kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi, dengan
sasaranmeningkatnyapenyediaansarana yang memadai
bagi pengembangan,pendalaman dan pergelaranseni
budaya.

6. Prioritaskebijakanpembangunannasionallainnyameliputi:
(a) bidangpolitik,hukum dan keamanan,dengansasamn
terpantaunya potensitindakterorismedan
dan terdeteksinya
meningkatnya kemampuan dan keterpaduan dalam
pencegahan dan penanggulangantindak terorisme;
-7 -

(b) bidangperekonomian,
dengansasarandifokuskanpada
upaya penumbuhan populasi usaha industri serta
mefanjutkan upaya perbaikan penyelengglaraan dan
penempatan tenaga kerja Indonesia; dan (c) bidang
kesejahteraan rakyat, dengan sasaran pembangunan
pariwisatadan pembangunankesejahteraanrakyatlainnya.

7. Selainitu, dalam rangkapenyusunan


APBDTahunAnggaran
2OL1,,pemerintahdaerah juga perlu mempertimbangkan
prakiraanasumsiekonomimakro untuk APBN2OL1,,antara
lain : pertumbuhan ekonomi berkelanjutandiperkirakan
sekitar 6,3 persen, laju inflasi diperkirakan sekitar 5,7
persen, dan defisit sekitar L,7 persen dari PDB yang
diselaraskandengan kebijakan pertumbuhanekonomi di
tingkatdaerah.

8. Gunamencapaitujuannasionalsecaraoptimal,terpadudan
maka dalam penyusunanAPBD 2OtL
berkesinambungan,
pemerintahdaerahperlu melakukansinkronisasikebijakan
pembangunan
daerahdengan11 (sebelas)prioritasnasional
dan 3 (tiga) prioritas lainnya yang disesuaikandengan
dinamika kebutuhan dan karakteristik masing-masing
daerah.

il. POKOK.POKOK PENYUSUNAN


KEBIJAKAN APBD

Pokok-pokokkebijakanyang perlu mendapatperhatian


pemerintahdaerahdalam penyusunanAPBDTahunAnggaran
terkait denganpendapatandaerah,belanjadaerahdan
201-1-
pembiayaan
daerah,adalahsebagaiberikut:
-8-

1. PendapatanDaerah

Rencanapendapatandaerahyang akan dituangkandalam


APBD merupakanperkiraanyang terukur, rasional,serta
memilikikepastiandasarhukumpenerimaannya.

AsliDaerah(PAD)
a. Pendapatan

1) Dalam merencanakan target PAD agar


kondisiperekonomian
mempertimbangkan yangterjadi
padatahun-tahun perkiraanpertumbuhan
sebelumnya,
ekonomi pada tahun 2O11 dan realisasipenerimaan
PAD tahun sebelumnya,serta ketentuan peraturan
perundang-u
ndangan terkait.

2) Dalam upaya pengelolaandan peningkatan PAD,


PemerintahDaerah dapat memberikaninsentif dan
kemudahanberusahabagi pelaku ekonomidan tidak
membuat kebijakanyang memberatkandunia usaha
dan masyarakat.Upaya tersebut dapat ditempuh
melalui penyederhanaan sistem dan prosedur
administrasipemungutanpajak dan retribusidaerah,
pajak daerahdan retribusidaerah, serta
rasionalisasi
meningkatkanpengendaliandan pengawasanatas
pemungutan
PAD.

3) Dalamhal jenispajakdaerahdan retribusidaerahyang


Nomor 28
sudahdiamanatkandalam Undang-Undang
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
pada tahun
Daerah,penetapantarget pendapatannya
an€garan20tl sesuai ketentuan pada Pasal 180
dimaksud, masih mengacu pada
Undang-Undang
Daerahyangada.
Peraturan
-9 -

4) PemerintahDaerahdilarangmelakukanpemungutan
pajak daerah dan retribusidaerah apabila peraturan
daerahnya telah dibatalkan dan/atau jenis pajak
daerahdan retribusidaerahtersebuttidak diamanatkan
dalamUndang-Undang
Nomor28 Tahun2009.

5) Untuk daerahyang telah membentukBadan Layanan


Umum Daerah (BLUD)seperti rumah sakit daerah,
maka penerimaannya dianggarkan dalam jenis
pendapatanLain-lainPADYangSah,obyekpendapatan
BLUD,rincianobyek pendapatanBLUD Rumah Sakit
Daerah.

6) Penerimaan bunga pinjaman dari dana bergulir,


dianglgarkandalam APBD pada akun pendapatan,
kelompok pendapatan asli daerah, jenis lain-lain
pendapatanasli daerahyangsah,sesuaidenganobyek
dan rincianobyekberkenaan.

b. DanaPerimbangan

Untuk penganggaranpendapatanyang bersumberdari


dana perimbangan
d a l a m A P B DT a h u nA n g g a r a n2 O L l ,
agarmemperhatikan
hal-halsebagaiberikut:
1) Mengingatproses penyusunanAPBD sudah dimulai
sejak bulan Juni 2OLOsedangkanpenetapanalokasi
danaperimbangan
TahunAnggaran2OLt direncanakan
sekitar bulan Oktober 2OLO, maka pencantuman
alokasidana perimbangan
yangberasaldari DanaBagi
Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU),dalam
penyusunanAPBD Tahun Anggaran20tt didasarkan
p a d aa l o k a s d
i a n a p e r i m b a n g aTna h u nA n g g a r a n2 0 1 0
_l0 _

dengan tetap memperhatikan realisasi penerimaan


TahunAnggaran2009.
2) Terhadap perencanaan alokasi dana bagi hasil,
pemerintah daerah dapat memperkirakanbesaran
alokasi dana bagi hasil lebih rendah dari Peraturan
Menteri Keuangan Tahun Anggaran ZOLO, untuk
mengantisipasikemungkinantidak stabilnya harga
minyak dan gas atau hasil pertambanganlainnyadi
tahun 2OLL dan memperhatikanrealisasipenerimaan
2009.Selanjutnya
tahunaneglaran apabilaalokasidana
bagi hasiltersebuttidak sesuaidari yangdiperkirakan,
dapat dilakukanpenyesuaian
dalam PerubahanAPBD
TahunAnggaran2OLL.
3) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang
dialokasikanke kabupaten/kotadan provinsisesuai
supayadiarahkanuntuk
denganKeputusanGubernur,
melaksanakan peningkatan kualitas bahan baku,
pembinaan industri, pembinaan lingkungansosial,
sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan/atau
barangkenacukaipalsu(cukaiillegal).
pemberantasan

c. Lain-Lain
Pendapatan
DaerahYangSah
1) Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menetapkan
bagihasilyangditerimadari provinsipada
pendapatan
paguTahun
TahunAnggaran2OLL agar mengl€lunakan
Anggaran 2OLO. Sedangkan bagian pemerintah
kabupaten/kota yang belum direalisasikan oleh
pemerintahprovinsiakibat pelampauantarget Tahun
-il-

Anggaran 2OLO agar ditampung dalam perubahan


APBDTahunAnggaran2OLL.
2) Penerimaanhibah yang bersumberdari APBN atau
sumbanganpihak ketiga yang tidak mengikat dan
telah diarahkanpenEgunaannya
untuk dana bergulir,
dianggarkandalam APBD pada akun pendapatan,
kelompoklain-lainpendapatandaerahyang sah,jenis
pendapatanhibah sesuai dengan obyek dan rincian
obyekberkenaan.

2. BelanjaDaerah

Belanja daerah disusun berdasarkanperkiraan beban


pengeluarandaerah yang dialokasikansecara adit dan
merata, agar relatif dapat dinikmati oleh masyarakat,
khususnya dalam pemberian pelayanan umum. Oleh
karenaitu dalam penyusunanAPBDTahunAngSaran2OL!,
PemerintahDaerahagar menetapkantarget capaianbaik
dalam kontek daerah,satuan kerja,dan kegiatansejElan
denganurusanyangmenjadikewenangfannya.

a. BelanjaTidakLangsung

1) BelanjaPegawai

a) Untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji


berkala,kenaikanpangkat,tunjangankeluargadan
mutasi pegawai agar diperhitungkanacress yang
besarnya dibatasi maksimum 2,5 persen dari
jumlah belanjapegawai(gajipokokdan tunjangan).

b) Besarnyapenganglgaran
gaji pokok dan tunjangan
Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) a(ar
- t2-

disesuaikan dengan hasil rekonsiliasijumlah


pegawaidan belanjapegawaiyangsudahdilakukan
di masing-masing daerah dalam rangka
perhitungan DAU Tahun AngSaran 20tt dan
memperhitungkanrencana kenaikan gaji pokok
dan tunjanganPNSDyangditetapkanPemerintah.

c) Untuk mengantisipasi pengangkatan CPNSD,


Pemerintah Daerah menganggarkan belanja
pegawaidalam APBD sesuai dengan kebutuhan
pengangkatanCPNSDdan formasi pegawaitahun
20l,1,.

2) BelanjaBunga

Bagi daerah yang belum memenuhi kewajiban


pembayaranbunga pinjamanjangka pendek,jangka
menengah, dan jangka panjang supaya se$era
dianggarkanpembayarannyadalam APBD Tahun
Anggaran20tl.

3) BelanjaSubsidi

Belanja Subsidi hanya diberikan kepada


an/lembagatertentuagar hargaproduksinya
perusaha
terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya
terbatas. Produk yang diberi subsidi merupakan
kebutuhandasar dan menyangkuthajat hidup orang
banyak serta terlebih dahulu dilakukanpengkajian
agar tepat sasarandan tidak bertentan$andengan
peraturanperundang-undangan.
_ li _

4) B e l a n j a H i b a h d a n Ba n tu a n So si al

a) D a l a m me n e n tu k a n o rl fa n i s asiatau l embaga yang


akan diberikan hibah a{ar dilakukan secara
s e l e k ti f, a k u n ta b e l , tra n s p aran dan berkeadi l an
dengan m e m p e rti mb a ngkan kemampuan
k e u a n g a n d a e ra h ;

b) B e l a n j a h i b a h d a ri Pe me ri ntah D aerah kepada


fn s ta n s i V e rti k a l , me k a n i s m e penganggaran dan
p e m b e ri a n n y a me n g a c u pada ketentuan
p e n g e l o l a a n k e u a n g a n d a e rah, dan bagi i nstansi
p e n e ri ma dalam pel aksanaan dan
p e rta n g g u n $ a w a b a n n y ame mperhati kan P eraturan

MenteriKeuanganterkait hi bah daerah.

c) Dalam menjalankan fungsi Pemerintah Daerah


dibidang kemasyarakatandan guna memelihara
kesejahteraanmasyarakat dalam skala tertentu,
PemerintahDaerah dapat memberikan bantuan
sosialkepadakelompok/anggotamasyarakat,yang
dilakukan secara selektif, tidak mengikat dan
diupayakandalam penetapanbesaranbantuannya
sejalandenganjiwa KeputusanPresidenNomor80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
p e r u b a h a n n ydaa l a m a r t i j u m l a h n y ad i b a t a s ti i d a k
melebihi batas toleransi untuk penunjukan
langsung. Pemberian bantuan sosial harus
didasarkan kriteria yang jelas dengan
- t +-

memperhatikanasas keadilan, transparandan


masyarakatluas.
kepentingan
memprioritaskan

d) Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas


pengelolaananggaran daerah diupayakan agar
jumlah alokasiangl€laran
belanjahibahdan bantuan
sosial agar dibatasi dan diperjelas format
pertang$un$awabannyayang tata cara dan
mekanismepemberianhibah dan bantuansosial
KepalaDaerah.
diaturdalamPeraturan

5) BelanjaBagiHasil

Untuk menganggarkan dana bagi tr#it yang


bersumber dari pendapatan provinsi kepada
kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota
pemerintah
desaatau pendapatan
kepadapemerintah
daerah tertentu kepada pemerintahdaerah lainnya
disesuaikandenganrencanapendapatanpadaTahun
Anggaran2OLL,sedangkanpelampauantargetTahun
Anggaran 2OtO yang belum direalisasikankepada
pemerintahdaerahyangmenjadihak kabupaten/kota
atau pemerintahdesa ditampungdalam Perubahan
APBDTahunAnggaran2Ot1".

6) BelanjaBantuanKeuangan

bantuan
a) Pemerintahprovinsidapatmenganggarkan
keuangan kepada pemerintah kabupaten/Rota
yang didasarkan pada pertimbangan untuk
mengatasi kesenjangan fiskal, membantu
pelaksanaanurusan pemerintahkabupaten/kota
yang tidak tersedia alokasi dananya, dan
- t5-

mempertimbangkankarakteristik masin$-masing
daerah. Pemberian bantuan keuan$an dapat
bersifatumum dan bersifatkhusus.

b) Dalam penetapanbantuankeuanganyang bersifat


umum untuk mengatasikesenjanganfiskal dapat
formuladenganvariabelantara lain
menggunakan
dengan : pendapatandaerah,jumlah penduduk,
j u m l a h p e n d u d u km i s k i n d a n l u a s w i l a y a h y a n g
ditetapkandenganPeraturanKepalaDaerah.

c) Dalam penetapanbantuankeuanganyang bersifat


khusus digunakan untuk membantu capaian
program prioritas pemerintah provinsi yang
dilaksanakan sesuai urusan yang menjadi
kewenanganpemerintah kabupaten/Rotaseperti
saranapendidikandan kesehatan.
pembangunan

d) Pemerintah Kabupaten/Kota menganggarkan


bagiandari dana perimbangan
keuanganPusatdan
Daerahyang diterimaoleh Kabupatenr/Kota
untuk
Desa paling sedikit LAo/o(sepuluhpersen),yang
pembagiannya untuk setiap Desa secara
yang merupakanAlokasi Dana Desa
proporsional
(ADD)sesuaidenganmaksud Pasal 68 Peraturan
PemerintahNomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Selainitu PemerintahProvinsidan Kabupaten/Kota
dapat memberikan bantuan keuangan lainnya
kepadapemerintahdesadalam rangkapercepatan
pembangunandesa sesuai dengan kemampuan
keuangan
daerah.
- lb -

7) BelanjaTidakTerduga

Dalam penetapan angglaranbelanja tidak terduga


agat dilakukan secara rasional dengan
mempertimbangkan
realisasiTahun Anggaran2OOg
dan estimasi kegiatan-kegiatan
yang sifatnya tidak
dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh
pemerintahdaerah,sertatidak biasar/tanggap
darurat,
yang mendesak,dan tidak tertampungdalam bentuk
programdan kegiatanpadaTahunAnggaran21j,t.

b. BelanjaLangsung

PenSantsaran belanja langsung dalam rangka


melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah
DaerahTahunAnggaran201"L,perlumemperhatikan
hal-
hal sebagaiberikut:

1) Untuk merencanakanalokasi belanja dalam APBD


agar lebih mengutamakan keberpihakan untuJ<
kepentinganpublik daripada kepentinganaparatur.
Khususbagi DaerahOtonom Baru (DOB),agar lebih
memberikan perhatian pada belanja untuk
kepentin$an
masyarakat(pelayanan
umum)daripada
belanjauntukmembangunsaranaperkantoran.

2) Dalam penyusunananggaranbelanja untuk setiap


kegiatan, agar mempedomani/mempertimbangkan
AnalisisStandarBelanja(ASB)dan/ataustandarharga
yangditetapkandenganKeputusan
KepalaDaerah.
_17_

3) BelanjaPegawai

Penganggaran
honorariumNon PNSD hanya dapat
disediakan bagi Pegawai Tidak Tetap (PTD yang
benar-benarmemiliki peranan dan kontribusiserta
yang terkait langsung dengan kelancaran
pelaksanaan kegiatan di masing-masingSKPD,
termasuk narasumber/tenagaahli dari luar instansi
pelaksanake$iatan.

4) BelanjaBarangdan Jasa

a) Dalammenetapkanjumlah anggaranuntuk belanja


barang pakai habis agar disesuaikan dengan
kebutuhan riil dengan memperhitungkansisa
persediaanbarang Tahun Anggaran2010. Untuk
menghitung kebutuhan riil disesuaikandengan
pelaksanaantu$as dan fungsi SKPD, dengan
jumlah pegawai dan volume
mempertimbangkan
pekerjaan.

belanja barang modal yang akan


b) Pengangfgfaran
diserahkan kepemilikannya kepada pihak
ketiga/masyarakat pada tahun anggaran
berkenaan,dialokasikanpada belanjabarangdan
jasa.

belanja perjalanan dinas daerah,


c) Pengan€l€laran
baik perjalanan dinas luar negeri maupun
perjalanandinas dalam negeri, agar dilakukan
secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya
dibatasi.
- 1 8-

d) Untuk perjalanandinas dalam rangka kunjungan


kerja dan studi banding agar dibatasi frekuensi,
jumlah hari dan pesertanya
serta dilakukansesuai
dengan substansi kebijakan yang sedang!
dirumuskan, yang hasilnya dilaporkan secara
transparan
dan akuntabel.

e) Penganggaranuntuk penyelenggaraan
rapat agar
dilaksanakandi kantor kecuali dengan alasan
tertentudapatdilaksanakan
di luarkantor.

f) Dalam rangka antisipasipenerimaanPajak Bumi


(PBB)perdesaan
dan Bangunan dan perkotaanyang
akan dikedaerahkanterhitung L Januari 2OL4
menjadiPendapatan
Asli Daerahmaka Pemerintah
Kabupaten/Kotaagar mengambillangkah-langkah
dafam penyiapan dukungan program/kegiatan
pengalihan (data, system, standar pengelolaan,
keterampilan,dsb) atas PBB perdesaan dan
perkotaandan Bea PerolehanHak atas Tanahdan
Bangunan(BPHTB)yang berlaku efektif L Januari
20tt menjadi pajak daerah, serta penyiapan
saranadan prasarana.

g) Dalamrangkapelaksanaan
Undang-Undang
Nomor
28 Tahun2009 tentangPajakDaerahdan Retribusi
Daerah,perlu dilakukandukunganprogram dan
kegiatan terkait dengan penyusunanPeraturan
Daerahsebagaitindaklanjutketentuandimaksud.
-19-

1) BelanjaModal

a) Dalamrangkamendorongpertumbuhan
ekonomidi
daerahagar dalam merencanakanbelanja modal
d i a r a h k a nu n t u k p e m b a n g u n a ni n f r a s t r u k t uyr a n g
menunjanginvestasidaerah.

b) Dalam menetapkananggaran untuk pengadaan


barang inventaris agar dilakukan secara selektif
sesuai kebutuhan masing-masingSKPD. Oleh
karena itu sebelum merencanakan anggaran
terlebihdahuludilakukanevaluasidan pengkajian
terhadap barang-baranginventaris yang tersedia
baikdariseSikondisimaupunumur ekonomisnya.

c) Penganggaranbelanja modal tidak hanya sebesar


harga bely'bangun aset tetap, tetapi harus
ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan
aset tetap tersebut
s a m p a si i a pd i g u n a k a n .

3. PembiayaanDaerah

a. Penerimaan
Pembiayaan

1) PenganggaranSisa Lebih Perhitungan Anggaran


Tahun AnggaranSebelumnya(SILPA),agar dihitunS
perkiraanyangrasional.
berdasarkan

2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan


pembiayaanyang bersumberdari PencairanDana
cadangan,agar waktu pengfglunaan
dan besarnya
disesuaikan dengan Peraturan Daerah tentang
Pembentukan Dana Cadangan. Sedangkan
- 1 'nl . r -

penerimaan hasil bunga/deviden dana cadangan


dianggarkanpada lain-lainpendapatanasli daerah
yangsah.

3) Pemerintahdaerah dalam rangka menutup defisit


dapat melakukanpinjamandaerahberupapinjaman
jangka menengah/panjangproses dan prosedurnya
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun2005 tentangPinjamanDaerah.Selainitu perlu
d i p e r h a t i k abna h w a :
a. Pinjaman daerah agar dilakukan secara selektif
dengan memperhatikanwaktu pelaksanaan,dan
memperhitungkanjangka waktu pengembalian
pinjamanyang akan dilunasidalam kurun waktu
tidak melebihisisa masa jabatan Kepala Daerah
yangbersangkutan.

b. Terkait dengan suku bunga bank atas pinjaman


dimaksud agar dilakukan negosiasi seksama
dengan calon pemberi pinjaman dan
memperhatikantingkat suku bunga bank yang
berlakudi pasar maupunSBI kekinian,serta laju
inflasiyangterjadi,sehinggadiperolehtingkatsuku
bunga yang memadai, kompetitif, dan tidak
berpotensi
membebanikeuangandaerah.
kembalipokokpinjamandana bergulir
c. Penerimaan
setelahselesaimasa pergulirandana,dianggarkan
d a l a m A P B D p a d a a k u n p e m b i a y a a nk, e l o m p o k
n e m b i a y a adna e r a hj,e n i s p e n e r i m a a n
p e n e r i m a ap
1l -
- 1 -l

kembali pemberian pinjaman daerah, sesuai


denganobyekdan rincianobyekberkenaan.

Pembiayaan
b. Pengeluaran
1) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat,
pemerintahdaerah dapat menganggarkaninvestasi
jangka panjang non permanendalam bentuk dana
diaturdalam Pasal118 ayat (3)
bergulirsebagaimana
PeraturanPemerintahNomor58 Tahun2005 tentang
dana
PengelolaanKeuanganDaerah.Penganggaran
bergulir dalam APBD pada akun pembiayaan,
kelompok pengeluaranpembiayaan daerah, jenis
pemberianpinjamandaerah,sesuaidenganobyekdan
rincianobyekberkenaan.

2) Penyertaanmodal pemerintahdaerah pada Badan


Usaha Milik Negara/Daerahdan/atau Badan Usaha
Lainnya dapat dianggarkandalam APBD apabila
jumlah yang akan disertakandalam tahun anggaran
berkenaantelah ditetapkandalam PeraturanDaerah
tentangPenyertaan
Modal.

3) Agar Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota


dapat menambah modal yang disetor dan/atau
melakukan penambahan penyertaan modal pada
B a d a nU s a h aM i l i kD a e r a h( B U M Du) n t u km e m p e r k u a t
struktur permodafan sehingga BUMD dapat
Khususuntuk
tumbuhdan berkembang.
berkompetisi,
BUMD sektor Perbankan,guna memenuhi Capital
AdequacyRatio (CAR)sebagaimanadipersyaratkan
o l e hB a n kl n d o n e s i a .
':-:-

4) Untuk menganggarkandana cadangan,Pemerintah


Daerahharusmenetapkanterlebihdahulu Peraturan
DaerahtentangPembentukanDana Cadanganyang
mengatur tujuan pembentukan dana cadangan,
programdan kegiatanyang akan dibiayaidari dana
cadangan,besarandan rinciantahun dana cadangan
yang harus diantltlarkanyang ditransferke rekening
d a n a c a d a n g a ns, u m b e rd a n a c a d a n g a nd, a n t a h u n
pelaksanaan
an€lgaran
danacadangan.

TahunBerjalan(SILPA)
c. SisaLebihPembiayaan

Dalam hal masih terdapatprogram dan kegiatanyang


dibutuhkan, serta target atau sasaran yang belum
terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari
terjadinyadana yang menganggur(ldle Money),dalam
bentuk Sisa Lebih PembiayaanTahun Berjalandalam
APBD.

ilt. TEKNISPENYUSUNAN
APBD

Dalam menyusunAPBD Tahun Anggaran2Ot1-,Pemerintah


Daerahdan DPRDperlumemperhatikan
hal-halteknissebagai
berikut:

1-. Dalam rangka memberikanpelayananmasyarakatsecara


lebih optimal dan sebagai wujud tanggung jawab
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, agar Pemerintah Daerah menyusun dan
menetapkan,APBD tahun anElgaran2OLl secara tepat
waktu, yaitu paling lambat tanggal 31 Desember20LO,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 ayat (2)
P e r a t u r aM
n e n t e rD i o m o r5 9 T a h u n2 O O 7 .
i a l a mN e g e rN
1.

2 . Sejalandenganhal tersebut,diminta kepada Pemerintah


Daerahagar memenuhijadwal prosespenyusunanAPBD,
mulai dari penyusunan
dan penetapanKUA-PPAS
bersama
DPRDhinggadicapaikesepakatan
terhadapRaperdaAPBD
antara PemerintahDaerahdengan DPRD,paling lambat
tanggal30 Nopember2010,sebagaimana
dimaksuddalam
Pasal105 ayat (3c) PeraturanMenteriDalam NegeriNomor
5 9 T a h u n2 O O 7 .

3 . Secara materi perlu sinkronisasiantara Rencana Kerja


Pemerintah (RKP) dengan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah(RKPD),antara RKPDdengan KUA dan PPASserta
antara KUA-PPAS dengan RAPBD yang merupakan
kristalisasi
dari seluruhRKA-SKPD
dan RKA-PPKD,
sehingga
APBD merupakan wujud keterpaduanseluruh program
Nasionaldan Daerahdalam upayapeningkatanpelayanan
umumdan kesejahteraan
masyarakatdi daerah.

4 . SesuaidenganPeraturanMenteriDalam NegeriNomor59
Tahun2OO7,materi KUA mencakuphal-halyang sifatnya
kebijakan umum dan tidak menjelaskan hal-hal yang
bersifat teknis. Hal-hal yang sifatnya kebijakan umum,
seperti:(a) Gambarankondisi ekonomi makro termasuk
perkembangan indikator ekonomi makro daerah;
(b) Asumsi dasar penyusunanRAPBD Tahun Anggaran
2OL1-termasuklaju inflasipertumbuhanPDRBdan asumsi
lainnya terkait dengan kondisi ekonomi daerah;
(c) Kebijakanpendapatandaerah yang menggambarkan
prakiraanrencanasumberdan besaranpendapatandaerah
untuktahun anggaran2OtO;(d) Kebijakanbelanjadaerah
y a n gm e n c e r m i n k apnr o g r a mu t a m ad a n l a n g k a hk e b i j a k a n
- ! T _

dalam upaya peningkatanpembangunandaerah yang


merupakan refleksi sinkronisasi kebijakan pusat dan
kondisi riil di daerah; (e) Kebijakan pembiayaanyang
menegambarkansisi defisit dan surplusdaerah sebagai
antisipasi terhadap kondisi pembiayaandaerah dalam
rangkamenyikapituntutanpembangunan
daerah.
5. Substansi PPAS lebih mencerminkan prioritas
pembangunan
daerahyangdikaitkandengansasaranyang
ingindicapaitermasukprogramprioritasdari SKPDterkait.
PPAS juga menggambarkanpagu angfglaransementara
dimasing-masing
SKPDberdasarkanprogramdan kegiatan.
Pagu sementara tersebut akan menjadi pagu definitif
setelah peraturandaerahtentang APBD disepakatiantara
Kepala Daerahdan DPRDserta ditetapkanoleh Kepala
Daerah.

6 . Untuk menjamin konsistensidan percepatanpembahasan


KUA dan PPAS, Kepala Daerah menyampaikankedua
dokumen tersebut kepada DPRD dalam waktu yang
bersamaanyang selanjutnyahasil pembahasankedua
dokumen tersebut ditandatanganipada waktu yang
bersamaan,sehinggaketerpaduanKUA dan PPASdalam
prosespenyusunan
RAPBDakan lebih efektif.
7 . SubstansiSurat EdaranKepalaDaerahtentangPedoman
PenyusunanRKA-SKPD
kepada seluruh SKPD dan RKA-
PPKD kepada SKPKD memuat prioritas pembangunan
daerah dan program/ke(iatanyang terkait, alokasiplafon
anggaransementarauntuk setiap Wogram/kegiatanSKPD,
batas waktu penyampaianRKA-SKPD
kepada PPKD,dan
--,-

dokumensebagaimanalampiranSurat Edarandimaksud
meliputiKUA,PPAS,analisisstandarbelanjadan standar
satuanharga.
memuat rincianang€iaranpendapatan,rincian
8. RKA-SKPD
belanja tidak langsungSKPD (€aji pokok dan
angfgfaran
tunjanganpegawai,tambahan penghasilan,khusus pada
SKPD Sekretariat DPRD dianggarkan juga Belanja
PimpinanDPRD),rinciananggaran
PenunjangOperasional
belanjalangsungmenurutprogramdan kegiatanSKPD.
memuat rincianpendapatanyang berasaldari
9. RKA-PPKD
dana perimbangandan pendapatanhibah, belanjatidak
langsungterdiridari belanjabunga,belanjasubsidi,belanja
hibah,belanja bantuansosial,belanja bagi hasil, belanja
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga, rincian
penerimaanpembiayaan pembiayaan.
dan pengeluaran

10. Dalam rangka penyederhaan


dokumen penjabaranAPBD,
beberapa informasi yang dituangkan dalam kolom
penjelasanpenjabaranAPBD ditiadakan,seperti dasar
hukum penganggaran belanja, target/volume yang
dan tarif pungutan/hargasatuan.
direncanakan,

11. Dalamhal terdapatkendaladalam prosespembahasan


dan
penetapan rancanganperaturan daerah tentang APBD
2Ot1, meskipun telah dilakukan penambahan waktu,
Kepala Daerah menyusun rancanganperaturan kepala
daerahtentangAPBDuntukmendapatkanpengesahan
dari
Menteri Dalam Negeri terhadap APBD Provinsi dan
Gubernurterhadap APBD Kabupaten/Kotasesuai Pasal
7O7 ayat (3) PeraturanMenteri Dalam NegeriNomor 13
-26-

Tahun 2006. Hal itu dilakukan sepanjan$ antisipasi


terhadap kondisi stabilitaspemerintahandan politik di
daerah telah dikaji secara seksama, agar tidak
daerahdan pelayanan
menghambatprosespembangunan
m asyarakat yangberjalansecara berkesinambungan.
perubahankeb'tjakanakibat
12. Dalam rangkamengantisipasi
dinamika perkembangan yang terjadi dan untuk
memberikanruangbagi KepalaDaerahdalam menangani
permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah
mencantumkankriteria tertentu terkait dengan belanja
dalam kate$orimendesakatau darurat dalam peraturan
daerahtentangAPBDTahunAnfil$aran2OtO,sebagaimana
Pasal81 ayat (2) Peraturan
diamanatkandalam Penjelasan
PemerintahNomor 58 Tahun 2OOStentang Pengelolaan
KeuanganDaerah.

13. PelaksanaanPerubahan APBD Tahun Ant$aran 2oti-


dilakukansetelahpenetapanPeraturanDaerah
diupayakan
PelaksanaanAPBD Tahun
tentang Pertanggun$awaban
Anggaran2010 dan persetujuanbersamaPimpinanDPRD
dan Kepala Daerah atas RancanganPeraturanDaerah
APBDTahunAng$aran2OtL ditetapkan
tentangPerubahan
paling lambat pada akhir bulan September2OLL. Dalam
hat Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pertanlgun$awaban Pelaksanaan APBD terlambat
ditetapkan, Pemerintah Daerah melakukan Perubahan
APBDsesuaidenganjadwalwaktuyangditetapkan.
Apabila
penetapan persetujuanbersama melebihi batas waktu
tersebut diatas agar pemerintah daerah tidak
kegiatanyangbersifatfisik konstruksibaik
menganggarkan
- _t -

pada belanja langsungmaupun belanja tidak langsung


dalam bentuk bantuan keuangan yang bersifat khusus
kepadakabupaten/ kota/ desa.

IV. HAL-HALKHUSUS

PemerintahDaerahdalam menyusunAPBD Tahun Anggaran


2Ot1,,selainmemperhatikan
kebijakandan teknispenyusunan
APBD,juga memperhatikan
hal-halkhusus,antaralain sebagai
berikut:

1. Dalam rangka peningkatanbidang pendidikan,Pemerintah


Daerah agar secara konsisten dan berkesinambungan
mengupayakan pengalokasian angfgfaran pendidikan
sekurang-kurangnya
2Oo/o
dari belanjadaerah,sesuaidengan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2OO8
tentangPendanaanPendidikan.

2. DaerahOtonomBaru

a. Dalamrangkamenunjangpenyelenggaraan
pemerintahan
pada daerahotonom baru, pemerintahprovinsimaupun
pemerintahkabupaten/kotainduk melakukanpembinaan
secaraintensifmelaluifasilitasipenyusunanRAPBD,dan
dukunganpendanaanmelalui pemberianhibah/bantuan
keuangan yang besarnya sebagaimanadiatur sesuai
ketentuanyangberlaku.

b. Untuk menghindariadanya pemberiansanksi terhadap


daerah provinsidan /atau Provinsidan Kabupaten/Kota
Induk agar penyediaandana bagi daerah otonom baru
d i s e d i a k a ns e t i a p t a h u n d a l a m A P B D s e s u a i d e n g a n
-18-

pembentukandaerah otonom
amanat Undang-Undang
baruyangbersangkutan.

3. Dalam penyelenggaraanpembangunanyang melibatkan


beberapa daerah untuk peningkatanpelayanankepada
masyarakatsecara lebih efektif dan efisien, Pemerintah
Daerahdapat menyusunprogramdan kegiatanmelaluipola
kerjasamaantar daerah dengan mempedomaniPeraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2OO7 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Daerah. Apabila
pemerintahdaerah membentuk badan kerjasama maka
masing-masingpemerintahdaerah menganggarkandalam
APBDdalam bentukbelanjahibahkepadabadankerjasama.
4. Dalam rangka meningkatkankemandiriandaerah dalam
mengalokasikananel€laransesuai dengan prioritas dan
kebutuhandaerah,maka penyediaan
dana pendamping
atau
sebutanlainnyahanyadimungkinkanuntuk kegiatanyang
telah diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan,
seperti DAK sebagaimanadiamanatkan Undang-Undang
N o m o r3 3 T a h u n2 O O 4p, e n e r i m a a n
h i b a hd a n b a n t u a nl u a r
negeri sepanjangdipersyaratkandana pendampingdari
APBD sebagaimanadiatur dalam PeraturanPemerintah
Nomor57 Tahun2005 tentangHibahKepadaDaerah.
5. Pengangsaranbelanja yang bersumberdari Dana Alokasi
Khusus (DAK) dianggarkanpada SKPD yang berkenaan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam rangka
optimalisasipencapaiansasaranDAK,terhadapsisa tender
pelaksanaan kegiatan DAK, agar pemerintah daerah
mengfglunakannya
untuk menambah target dan capaian
sasarankinerjakegiatanDAK yang telah ditetapkandalam
petunjuk teknis DAK masing-masingbidang. Apabila sisa
tender tersebut tidak dapat dimanfaatkan pada tahun
berkenaandan harus dilaksanakanpada tahun anggaran
berikutnya tetap menggunakan petunjuk teknis tahun
angl€laran
berkenaan.
6. Programdan kegiatanyang dibiayaidari dana transferdan
sudah jelas peruntukannyaseperti Dana Darurat, Dana
BencanaAlam, DAK dan bantuankeuanganyang bersifat
khususserta pelaksanaan
kegiatandalam keadaandarurat
dan/atau mendesak lainnya, yang belum cukup tersedia
dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat
dilaksanakan mendahului penetapan Peraturan Daerah
tentangPerubahan
APBDdengancara:
a. MenetapkanPeraturanKepalaDaerahtentangPerubahan
Penjabaran
APBDdan memberitahukan
kepadaPimpinan
DPRD;
b. Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD
sebagaidasarpelaksanaan
kelliatan;
c. Ditampungdalam PeraturanDaerahtentang Perubahan
APBD, atau disampaikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran,apabiladaerahtelah menetapkanPerubahan
APBDatau tidak melakukanperubahan
APBD.
7. Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan daerah, maka pada Tahun Antgaran 2OL1,
pemerintahdaerah secara bertahap perlu meningkatkan
akuntabilitaspenggunaandana perjalanandinas melalui
penerapanpenganggaran
dan pelaksanaan
perjalanandinas
-10-

berdasarkanprinsipkebutuhannyata (at cost) dan dihindari


adanya penganggaran yang bersifat "paket". Standar
komponendan satuan harga perjalanandinas ditetapkan
denganKeputusanKepalaDaerah.

8. Dalamrangkapenganggaran
kegiatanyangpelaksanaannya
febih dari satu tahun angglaran(multiyears),maka untuk
menjagakepastianpendanaandan kelanjutanpenyelesaian
pekerjaan,terlebihdahulu dibahasdan disetujuibersama
antara PemerintahDaerahdenganDPRD,dan masa waktu
penganggarandibatasi maksimum sama dengan tahun
anggaranakhir masa jabatan Kepala Daerah/WakilKepala
Daerahyangbersangkutan.

9 . Penganggaran dalam rangka penin$katan SDM


penyelenggara
pemerintahandaerah hanya diperkenankan
untuk Pendidikandan Pelatihan,BimbinganTeknis atau
yangdilaksanakan
sejenisnya oleh instansipemerintahatau
lembaga non pemerintah yang kompeten dibidangnya.
Selanjutnyadalam hal biaya pelaksanaanpelatihanyang
dibebankankepada pesertamengacupada standarharga
yang berlaku di daerah tempat penyeleng$araan
pelatihan
(sepertibiayaakomodasihotel),dan apabilaada kelebihan
biayayang dikembalikanoleh penyelenggarc
disetorke kas
daerah.

10. Belanja Tidak Terdugayang digunakanuntuk mendanai


tanggapdarurat,penanggulangan
bencanaalam dan/atau
bencana sosial serta kebutuhan mendesak lainnya,
dilakukandengancara:
- 3l -

a. KepalaDaerahmenetapkankegiatanyang akan didanai


dari belanja tidak terduga dengan keputusan kepala
daerahdan diberitahukankepada DPRDpaling lama t
bulanterhitungsejakkeputusandimaksudditetapkan.

b. Atas dasar keputusankepaladaerahtersebut,Pimpinan


yang akan bertanggun$awab
instansi/lembaga terhadap
pelaksanaan
kegiatanmengajukanusulankebutuhan.

c. Kepala Daerahdapat mengambilkebijakanpercepatan


pencairandana belanja tidak terduga untuk mendanai
penanganan
tanggapdaruratyangmekanismepemberian
dan pertanggun$awabannyadiatur dengan peraturan
dimaksudPasal134 Ayat(4)
kepaladaerahsebagaimana
PeraturanMenteriDalamNegeriNomor13 Tahun2006.

lain diluartanggapdaruratyangdidanaimelalui
d. Kegliatan
belanja tidak terduga dilakukan dengan pergeseran
anglgfaran
dari belanja tidak terduga ke belanja SKPD
berkenaan.

t L . Dalam hal terdapatsisa belanjaHibah Pemilukadakepada


KPUlPanwasProvinsi/Kabupaten/Kota,
maka KPU,/Panwas
Provinsy'Ka
bupaten/Kota wajib mengembalikan/menye-
torkan ke kas daerahsebagaimanadiatur dalam Peraturan
MenteriDalam NegeriNomor 44 Tahun2OO7yang diubah
denganPeraturanMenteriDalam NegeriNomor 57 Tahun
2OO9tentang Pedoman Belanja Pemilu KDH dan WKDH.
Untuk tertib pengembaliansisa belanja hibah pemilukada
agar Pejabat PengelolaKeuanganDaerahsegera meminta
kepadaKPU/PanwasProvinsi/Kabupaten,/Kota
menyetorkan
ke kas daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
-)'-

berakhirnyaseluruhtahapan penyelenggaraan
Pemilukada.
Pengembalian
sisa belanjahibahdi antlgarkandalamAPBD
padalain-lainpendapatan
aslidaerahyangsah.

12. Apabila DPRDsampai batas waktu yang ditetapkantidak


memberikan persetujuan bersama terhadap rancangan
Peraturan Daerah tentang APBD maka kepala daerah
menetapkanperaturankepala daerah tentang APBDtahun
2OtL sebagai dasar pelaksanaananggaransebagaimana
dimaksuddalam Pasal106 PeraturanMenteriDalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 dengan memperhatikan hal-hal
sebagaiberikut:

a. Anggaran belanja daerah dibatasi maksimum sama


dengananggaranbelanjadaerahdalam Perubahan
APBD
tahun anggaran2OLO.

b. Belanja daerah diprioritaskanuntuk mendanai belanja


yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifatwajib
pemenuhanpelayanan
untuk terjaminnyakelangsungan
dasar masyarakat sesuai dengan kebutuhan tahun
anggaranz0tl.

c. Pelampauan batas tertinglglidari jumlah pengeluaran


hanya diperkenankanapabila ada kebijakanpemerintah
untuk kenaikan gaja dan tunjangan PNSD serta
penyediaan
dana pendampingatas programdan kegiatan
yang ditetapkanoleh pemerintahserta belanjabagi hasil
pajak dan retribusidaerah yang mengalami kenaikan
akibat adanya kenaikantarget pendapatandaerahdari
pajakdan retribusidimaksuddaritahunanggaran2OLO.
- JJ -

13. Rancanganpertanggun$awaban
pelaksanaanAPBD yang
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah
ang€larannya
akibat pada saat penetapanAPBD belum memiliki alat
kelengkapanDPRD,maka apabilaalat kelengkapanDPRD
telah terbentuk,laporanpertanggun$awaban
pelaksanaan
APBDdapatditetapkandalambentukperaturandaerahyang
mekanismenyamengacu pada ketentuanPasal 305 dan
Pasal3O6 PeraturanMenteriDalamNegeriNomor13 Tahun
2006.

14. RancanganPeraturan Daerah tentang APBD, Rancanglan


PeraturanDaerahtentangPerubahan
APBDdan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertanggun$awaban
Pelaksanaan
APBD sebelumditetapkanmenjadi Peraturan
Daerah wajib dilakukan evaluasisesuai ketentuan Pasal
185, Pasal 186, dan Pasal 188 Undang-Undang
Nomor 32
Tahun 2OO4tentang PemerintahanDaerah,jo. Pasal 110,
PasalLll, Pasal 1-73,PasalL74, Pasal303, dan Pasal306
PeraturanMenteri Dalam l.legeriNomor L3 Tahun 2006
tentangPedomanPengelolaan
KeuanganDaerah.

15. Untuk mendukung pelaksanaantugas sekretariat fraksi


disediakansaranadan anggaransesuaidengankebutuhan
dan memperhatikan kemampuan APBD, sebagaimana
dimaksuddalam Pasal 33 ayat (3) PeraturanPemerintah
Nomor 16 Tahun ?OLO tentang Pedoman Penyusunan
PeraturanTata Tertib DPRD.Penyediaansarana meliputi
ruang kantor pada sekretariatDPRD,kelengkapankantor,
tidak termasuk sarana mobilitas.Sedangkanpenyediaan
anggaran untuk sekretariat fraksi meliputi kebutuhan
-i4-

belanj a u n tu k a l a t tu l i s k a n to r d a n makan mi num bagi rapat

f r ak s i y a n g d i s e l e n g g a ra k a nd i l i n gkungan kantor sekretari at


fraksi.

16. P im pi n a n d a n An g g o ta D P R Dy a n g mencal onkandi ri sebagai


K epal a D a e ra h /Wa k i l K e p a l a D aerah maka hak-hak
k euan g a n y a n g b e rs a n g k u ta n mempedomani ketentuan
surat Menteri Dalam Negeri Nomor L2O/L3O1,/SJ tanggal 6
J uni 2 0 0 5 p e ri h a l Pe l a k s a n a a n P emi l i han K epal a D aerah
dan W a k i l Ke p a l a D a e ra h y a n g a n tara l ai n mengatur hal -hal
s e b a g a ib e r i k u t :

a. Sejak Pimpinan dan Angl€lota DPRD ditetapkan oleh


Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota
sebagai calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah,
hak-h a k y a n g te rd i ri d a ri u a n g paket, tunj angan j abatan,
t un j a n g a n a l a t k e l e n g k a p a n D P R D , kendaraan di nas
jabatan/ dinas operasional dan belanja penunjang

k eg i a ta n D P R D ti d a k d i b e ri k a n terhi tung mul ai tanggal 1


bul a n b e ri k u tn y a .

b. A pa b i l a Pi m p i n a n d a n An g g o ta D P R D ti dak terpi l i h, hak-


hak k e u a n g a n ,tu n j a n g a nd a n b e l anj a penunj angkegi atan

dib e ri k a n mu l a i ta n g g a l 1 b u l a n beri kutnyaterhi tunEsej


f ak

diu m u m k a n n y a c a l o n K e p a l a D aerah dan W aki l K epal a


Dae ra h te rp i l i h oleh K o m i si P emi l i han U mum
Provinsi/Ka bu pate n/ Kota.

c . A pa b i l a P i mp i n a n d a n An g g o ta D P R D terpi l i h, hak-hak
k eu a n g a n d a n fa s i l i ta s s e b a g ai P i mpi nan dan A nggota

DP R D y a n g b e rs a n g k u ta nti d a k di beri kan terhi tung mul ai


tanggal L bulan berikutnya sejak yang bersangkutan
dilanti k s e b a g a i K e p a l a D a e ra h a tau W aki l K epal a D aerah.

L7. Tunjangan Perumahan Pimpinan dan Anlllfota DPRD


dis ediak a n d a l a m ra n g k a me n j a m i n kesej ahteraan untuk
pemenuhan rumah jabatan/rumah dinas yang layak bagi

P im pina n d a n An g g o ta D PR D s e b a gai mana maksud P asal


20 P er a tu ra n Pe me ri n ta h N o mo r 3 7 Tahun 2005 tentang
P er ubah a n A ta s P e ra tu ra n P e m e ri ntah N omor 24 Tahun
2OO4 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
P im pinan d a n An g g o ta D P R D .O l e h k a rena i tu suami dan i stri
y ang m e n d u d u k i j a b a ta n s e b a g a i P i mpi nan atau A nggota

DP RD pa d a d a e ra h y a n g s a ma h a n y a di beri kan sal ah satu


t unjanga n p e ru m a h a n . Se d a n g k a n bagi P i mpi nan dan
Anggota DPRD yang suami atau istrinya menjabat sebagai
Kepala Daerahr/Wakil Kepala Daerah pada daerah yang
s am a t id a k d i b e ri k a n tu n j a n g a n p e ru mahan.

18. B er das a rk a n P a s a l 6 a y a t (1 ) P e ra tu ran P emeri ntah N omor


1O 9 T ah trn 2 0 0 0 te n ta n g K e d u d u kan K euangan K epal a
Daer ah d a n Wa k i l K e p a l a D a e ra h , b a hw a K epal a D aerah dan
W ak il Ke p a l a D a e ra h d i s e d i a k a n masi ng-masi ng rumah
jabat an b e s e rta p e rl e n g k a p a n d a n bi aya pemel i haraan.

Dalam h a l p e me ri n ta h d a e ra h b e l u m menyedi akan rumah


jabat an Ke p a l a D a e ra h /W a k i l K e p a l a D aerah, P emeri ntah

Daer ah d a p a t me n y e w a ru m a h u ntuk di j adi kan R umah


jabat an. S e l a n j u tn y a , p e n y e w a a n rumah j abatan K epal a

Daer ah/ Wa k i l K e p a l a D a e ra h te rs e b u t pada pri nsi pnyadapat

dilak uk a n te rh a d a p ru ma h p ri b a d i yang bersangkutan


-i6-

sepanjangmemenuhistandarrumahjabatansesuaidengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

19. Dalam rangkapelaksanaan


perjalanandinasuntuk kegiatan
yang mengikutsertakanpersonil non PNSD (seperti staf
khusus,KepalaDesa,kelompoktani, murid teladan),dapat
menugaskan personil yang bersangkutan dengan
menElglunakanbelanja perjalanan dinas. Tata cara
penganggaran
dan pelaksanaanperjalanandinas mengacu
pada ketentuanperjalanandinas yang ditetapkandengan
PeraturanKepalaDaerah.

20. SekretarisDPRDkarenajabatannyaadalahsekretarisBadan
Anggaran sebagaimana dimaksud Pasal 54 Ayat (5)
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2OtO tentang
PedomanPenyusunan
PeraturanDewanPerwakilanRakyat
Daerah Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Sekretarisbadan anggaran diberikan tunjangan
sebesar 4a/o dari tunjangan jabatan ketua DPRD
sebagaimanadimaksud Pasal t4 PeraturanPemerintah
Nomor 37 Tahun2005 tentangPerubahanAtas Peraturan
PemerintahNomor 24 Tahun 2OO4 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Tunjangan Sekretaris Badan
Anggarandianggarkanpadapos DPRD.

21. Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Pimpinan DPRD


berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku
penjabat/pelaksana
tugas Kepala Daerah dan/atau selaku
pimpinan sementara DPRD yang menandatangani
_.17
_

persetujuanbersama sebagaimanadiamanatkan dalam


PasaltO4 PeraturanMenteriDalam NegeriNomor59 Tahun
2007. Ketentuan ini juga berlaku dalam rangka
penyampaianrancanganAPBDoleh KepalaDaerahkepada
DPRD.

22. Sejalandengan amanat Pasal 6 ayat (3) Undang-Undang


Nomor28 Tahun2OO9tentangPajak Daerahdan Retribusi
Daerah dimana kendaraan bermotor milik Pemerintah
Daerahditetapkansebagaiobjek Pajak Daerah,sepertiPKB
dan BBN-KB, agar Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
menganggarkan pada masing-masing SKPD yang
bersangkutanguna pembayaran beban pajak tersebut,
termasuk diperhitungkan angelaran untuk pembayaran
beban pajak untuk pengadaankendaraanbermotor baru
olehSKPDyangbersangkutan.

23. Mengenai anggaran belanja Insentif Pemungutan Pajak


Daerah dan Retribusi Daerah, dan biaya/bantuan
operasional kepada pihak lain yang turut membantu
pemungutanPajak Daerah dan RetribusiDaerah, dapat
dianggarkan namun pembayarannyadilakukan setelah
diterbitkannyaPeraturanPemerintahyang mengaturinsentif
pemunllutanpajakdaerahdan retribusidaerah.

24. Undang-Undang Nomor 1, Tahun 2OO4 tentang


PerbendaharaanNegara Pasal 69 menyebutkanbahwa
SatuanKerjaPerangkatDaerah(SKPD)atau Unit Kerja pada
SKPD yang memiliki spesifikasiteknis dibidang layanan
u m u m , d i b e r i k a n f l e k s i b i l i t a sd a l a m p o l a p e n g e l o l a a n
k e u a n g a n n ydaa l a m b e n t u kB a d a nL a y a n a nU m u m D a e r a h
-i8-

(BLUD). Dalam pola pengelolaan keuangan BLUD,


pemerintahdaerah memperhatikanantara lain sebagai
berikut:

a. Dalam rangka peningkatanpelayananumum kepada


pemerintahdaerahagar segera melakukan
masyarakat,
evaluasikepada SKPD atau unit kerja yang tugas dan
memberipelayanankepada
fungsinyasecaraoperasional
masyarakat untuk menerapkan Pola Pengelolaan
KeuanganBadan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Khusus bagi Rumah Sakit Daerah (RSD), agar
memperhatikanPasal 7 ayat (3) dan Pasal 20 ayat (3)
Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.

b. Bagi SKPDatau unit kerja yang telah menerapkanPPK-


BLUD,pemerintahdaerahberkewajiban
memfasilitasi
dan
penyusunanRKA dalam APBD dengan
mengakomodasi
menglgfunakan
format Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA). Konsolidasian RBA ke dalam APBD,
dalam belanja sampai pada jenis
penganelelarannya
belanja.Belanjatidak langsung, untukjenis
dipergunakan
belanja pegawai (PNSD),sedangkan belanja langsung
digunakanuntuk belanja pegawai,belanja barang dan
jasa, dan belanja modal. Selanjutnyabagi pemerintah
daerahyangbelummenerapkanPPK-BLUD,
berkewajiban
memfasilitasi dan mengakomodasi dalam penyiapan
dokumen administratif sebagaamanadipersyaratkan
dalam PeraturanMenteriDalamNegeriNomor61 Tahun
2OO7tentangPedomanTeknisPPK-BLUD.
39-

25. Dalam rangka mendukung kebijakan MDGs antara lain


kesetaraangender,penang€iulangan
HIV/AIDSdan malaria
serta di bidang infrastruktur melalui Percepatan
SanitasiPermukiman(PN-PPSP)
Pembangunan dan Program
Nasional PenyediaanAir Minum dan Sanitasi berbasis
Masyarakat(PAMSIMAS),
pemerintahdaerahagar memberi
perhatianterhadapkebijakandimaksuddalamAPBD.

26. Komisi,rabat,potonganatau pendapatanlain dengannama


dan dalam bentuk apapunyang dapat dinilaidenganuang,
baik secara langsung sebagai akibat penjualan, tukar-
menukar,hibah,asuransidan/atau pengadaanbarangdan
jasa termasukpendapatanbunga,jasa giro atau pendapatan
lain sepertifee dari bank sebagaiakibat penyimpanan
dana
padabank serta pendapatandari hasilpemanfaatanbarang
daerahatas kegiatanlainnyamerupakanpendapatandaerah
sebagaimanadiamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor58 Tahun2005 dan PeraturanMenteriDalam Negeri
Nomor13 Tahun2006.

27. Dalam rangka evaluasiterhadapkonsistensiperencanaan


dan penganggaran, maka pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kotapada saat menyampaikanrancanganAPBD
untukdievaluasi
agarmelampirkanRKPDtahun20tl.

V. SINKRONISASIPRIORITAS NASIONAL DENGAN BEI.ANJA


DAERAHDAIAM APBDTAHUN2OLL

Dalamrangkapemetaandan evaluasiefektivitaspelaksanaan
sinkronisasi prioritas kebijakan dan program daerah,
pemerintah daerah diharapkan menyampaikan laporan
_40_

sinkronisasiprioritas nasional dengan prioritas pemerintah


daerah.

PRIORITAS
SINKRONISASI NASIONAL
DENGAN
BEISNJA
DAERAH
DALAMAPBDTAHUN2OL1,

II ANGGARANDAI.AM APBD

I
BEIANJATIDAKJUMIAH
PRIORITAS BEI.ANJALANGSUNG
No.i LANGSUNG (Rp)
NASIONAL Wog'am/ J u m l a h Jenis Juml ah
Kegiatan (Rp) Belanja (RP)
1, 2 3 4 5 6 7=4+6
Prioritas1 *) Diisidengan * ) D i i si
I
I Reformasi Program/Kegiatan dengan
yangterkait Jenis
I Birokrasidan
Kelola. denganmasin$- Belanja
lT at a masingprioritas yang
lTema:
nasional. terkait
lP em an ta p a n dengan
I tata kelola
masing-
I pemerintahan
masing
I vang lebin baik prioritas
I m elalu i
nasi onal
I t er obo s a n
I kinerja secara
I terpadu, penuh
I integritas,
I akuntabel. taat
I tepaoa hukum
ly angbe rw i b a w a ,
i oan transparan.
I Peningkatan
I kualitas
I Relayanan
yang
I nublik
I ditopang oleh
lefisiensistruktur
lpem er i n ta h d i
I pusat dan di
ldaerah.
I kapasitas
I
I Pe$awat
lPemerintah
lyang memadai,
I dan data
i kependudukan
+l

yangbaik.
2. Prioritas2
P endid i k a n
Tema:
Peningkatan
akses pen-
didikan yang
berkualitas, ter-
jangkau,
relevan, dan
efisien menuju
terangkatnya
kesejahte-raan
hidup rakyat,
kemandirian,
keluhuran budi
pekerti, dan
karakter bangsa
yang kuat.
Pembangunan
bidang pendi-
dik an di a ra h k a n
demi tercapai-
nya
pertumbuhan
ekonomi yang
didukung
keselarasan
antara
ketersediaan
tenaga terdidik
dengan

I
k em am p u a n :
1)mencip-takan
lapangan kerja
atau

I
kewirausahaan
dan2)menjawab
tantangan
kebutuhan
tenagakerja.
Prioritas3
Kesehatan
Tema:
Penitikberatan
pem-bangunan
bidang
kesehatan
42

m elalui
pendekatan
preventif, tidak
hanya kuratif,
melalui
peningkatan
kesehatan ma-
syarakat dan
lingfkungan
diantaranya
dengan perluas-
an penyediaan
air bersih,
pengurangan
wilayah kumuh
sehing!$asecara
keseluruhan
dapat
meningkatkan
angka harapan
hidup dari 70,7
tahun pada
tahun 2OOg
menjadi 72,O
tahun pada
tahun 2OL4, dan
pencapaian
keseluruhan
sasaran
millennium
development
goals (mdgs)
tahun20t5.
Prioritas4
Penanglglulangan
Kemiskinan
Tema:
P enur un a n
tingkat
kemiskinan
;;;;,;"'" oariI
1-4,Lo/o pada I
2009 menjadi8- I
LOo/opada 20L4 |
dan per-baikan I
distribusi l
pendapatan
dengan
pelindungan
A.
1+ -)

keluarga,
pemberdayaan
masyarakat dan
perluasan
kesempatan
ekonomi
masyarakat
yang
berpendapatan
rendah.
Prioritas5
Ketahanan
Pangan
Tema:
Peningkatan
ketahan-an
pangan dan
lanjutan
revitalisasi
pertanian untuk
mewujudkan
kemandirian
pangan,
peningkatan
daya saing
produk
pertanian, pe-
ningkatan
pendapatan
peta-ni, serta
kelestarian
lingkung-an dan
sumber daya
alam.
Peningkatan
pertumbuhan
PDB sektor
pertanian
sebesar 3,7o/o
per tahun dan
indek s nilai
tukar petani
sebesar 115
L2O pada 201,4.

L
44

Prioritas6
Infrastruktur
T em a:
P em ban g u n a n
infra-struktur
nas iona l y a n g
m em ilik i d a y a
duk ung dan
daya gerak
terhadap
pertumbuhan
ek onom i d a n
sosial yang
berkeadilandan
mengutamakan
kepentingan
masyarakat
um um di
seluruh bagian
negara
kepulauan
r epublik
indonesia
dengan
mendorong
partisipasi
masyarakat.
Prioritas7
lklim Investasi
Dan lklim Usaha
Tema:
Peningkatan
investasimelalui
perbaikan
kepastian
hukum,
penyederhanaan
prosedur,
perbaikan
sistem
informasi, dan
pengembang-an
kawasan
ekonomi khusus
(KEK).
+-)

--i
8. Prioritas8
Energi
Tema:
Pencapaian
Ketahan-an
I
I
II
II
I I
Energi nasional
yang menjamin
kelangsungan
pertumbuhan
n a s i o n a lm e l a l u i
restrukturisasi
kelembagaan
dan optimasi
pemanfaatan
energi alternatif
seluas-luasnya.
Prioritas9
Lingkungan
Hidup Dan
Pengelolaan
Bencana.
Tema:
Konservasi dan
pe-manfaatan
lingkungan
hidup
mendukung
pertumbuhan
ekonomi dan
kesejahteraan
yang
keberlanjutan,
disertai
penguasaan dan
pengelola-an
risiko bencana
untuk
mengantisipasi
perubahan
ik lim .
Prioritas10
Daerah
Tertinggal,
Terde-pan,
Terluar, Dan
Pasca-konflik.
+ ()

Tema:
Pengutamaan
dan pen j a m i n a n
pertumbuhandi
daer ah
tertinggal,
terdepan,terluar
serta
keberlangsung-
an kehidupan
dam ai di
wilayah pasca-
konflik.

1'1-. Prioritas11
Kebudayaan,
KreativitasDan
Inovasi
Teknologi
Tema:
Pengembangan
dan
perlindungan
kebhinekaan
budaya, karya
s eni, da n i l mu
serta
apresiasinya,
unt uk
memperkaya
khazanah
artistik dan
intelektual bagi
tumbuh-
m apann y a jati
dir i dan
kemampuan
adaptif
kompetitif
bangsa yang
disertai
pengembangan
inov as i , i l m u
pengetahuan,
dan teknologi
yang dilandasi
oleh keunggulan
47

Il l-
I
II

iI I
I
I
i
I
PrioritasLainnya
Bidang Politik,
Hukum, Dan
Keamanan.
PrioritasLainnya
Bidang
Perekonomian. I
PrioritasLainnya i
Bidang
Kesejahteraan
Rakyat.

VI. DAFTAR PROGRAM KEMENTERIAN DAN LEMBAGA


BERDASARKAN
PRIORITAS
NASIONAL
TAHUN2OL1,

Adapun uraian prioritas nasional dijabarkan dalam


programnasionaluntuk dijadikanpedomanbagi daerahuntuk
penyusunan
menyelaraskan APBDTahun2Ot1,.

DAFTARPROGRAMKEMENTERIAN
DANLEMBAGA
BERDASARKAN
PRIORITAS
NASIONAL
TAHUN2071.

NO. PRIORITAS
NAS]ONAL P R O G R A MN A S I O N A L

Prioritas 1 L. Programpendayagunaan aparatur


Reformasi Birokrasi dan negaradan reformasibirokrasi
Tata Kelola. 2. Program peningkatandukungan
Tema: Pemantaoan tata manajemen dan pelaksanaan
kelola pemerintahan yang tugasteknislainnya
lebih baik melalui terobosan 3. Program pengelolaan
kinerja secara terpadu, desentralisasi dan otonomidaerah
penuh integritas, akuntabel, 4. Program peningkatan kapasitas
taat kepada hukum yang keuanganpemerintahdaerah
berwibawa, dan transparan. 5. Program peningkatan
Peningkatan k u a l i ta s p e ngel ol aan perimbangan
pelayanan publik yang
keuangan antara pemerintah
ditopang oleh efisiensi p u s a t d a n p e m e r i n t a h a nd a e r a h I
48

PRIORITAS
NASIONAL PROGRAM
NASIONAL
2 3
strukturpemerintahdi pusat 6 . Program dukungan manajemen
dan di daerah, kapasitas dan pelaksanaan tugas teknis
pegawai pemerintah yang lainnya Kementerian Dalam
memadai, dan data Negeri
kependudukanyang baik.
7 . Program pembentukanhukum
8 . Program penyelidikan dan
penyidikan
tindakpidana
9 . Program pembinaan dan
penyelenggaraanpemasyarakatan
10. Programpendidikan dan pelatihan
aparaturKementerian Hukumdan
HAM
L L . Programpeningkatanpengawasan
dan peningkatan akuntabilitas
aparaturKemenkumham.
L2. Program dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya
Kemenkumham.
13. Program peningkatan kinerja
seleksi hakim agung dan
pengawasan perilakuhakim.
1,4. Program peningkatan pengawasan
dan akuntabilitas
aparaturnegara
MA-RI.
15. Program pemberantasantindak
pidanakorupsi.
16. Program dukungan manajemen
dan pelaksanaantugas teknis
KejaksaanRl
L7. Program Penataan Administrasi
Kependudukan.
Prioritas 2 1. Programpendidikan tamankanak-
P end i d i k a n k a nakdanpendi di kan
dasar
Tema: Peningkatanakses 2. Programpendidikan menengah
pen-didikan yang 3. Programpendidikan tinggi
berkualitas, ter-jangkau, 4. Programpeningkatanmutu dan
relevan,dan efisienmenuju kesejah-teraan pendidik dan
terangkatnyakesejahte-raan tenagapendidikan
hidup rakyat, kemandirian, 5. Programpendidikan islam
keluhuranbudi pekerti,dan 6. Program dukungan manajemen
karakterbangsayang kuat. dan pelaksanaantugas teknis
Pembangunan bidangpendi- l a i nnya
dik an d i a ra h k a n d e mi 7. Program dukungan manajemen
t er c a p a i -n y a p e rtu m b u h a n d a n pel aksanaantugas tekni s
49

NO. NASIONAL
PRIORITAS PROGRAMNASIONAL

ekonomi yang didukung lainnya di Sekretariat Jenderal


keselarasan antara KEMENDIKNAS
ketersediaantenaga terdidik 8. Program Peneiitian dan
den$an kemampuan: n K E ME N DKI N A S
P e n g embanga
1)mencip-takan lapangan 9. ProgramPen$emban$an aplikasi
kerja atau kewirausahaan informatika.
dan 2)menjawab tantangan
kebutuhan tenaga kerja.
Prioritas3 Program dukungan manajemen
Kesehatan dan pelaksanaan tugas teknis
Tema: Penitikberatan
l a i n n ya
pemba-ngunan bidang 2 . Programbina gizi dan kesehatan
kesehatan mela-lui i b ud a nanak
pendekatanpreventif,tidak 3 . Program pembinaan upaya
hanya kuratif, melalui kesehatan
peningkat-an kesehatan
masyarakatdan lingkungan 4 . Program pengendalianpenyakit
diantaranya dengan dan penyehatan lingkungan
perluasan penyediaan air 5 . Program kefarmasian dan alat
bersih,penguranganwilayah kesehatan
kumuh sehingga secara pembinaan
6. Program dan
keseluruhan dapat pengembangan infrastruktur
meningkatkan angka
permukiman
harapan hidup dari 70,7
tahun pada tahun 2OO9 7. Program koordinasi
menjadi 72,O tahun pada pengembangan kebijakan
tahun2Ot4, dan pencapaian kesejahteraan rakyat
keseluruhan sasa-ran 8. Program kependudukan d a n
millennium development k e l u a rgaberencana
goals(md$s)tahun2015.
Prioritas4 L. Program perlindun$an dan
Penanggulangan j a mi n ansosi al
Kemiskinan Programrehabilitasi sosial
Tema: Penurunan tingkat Program koordinasi
pengembangan kebijakan
kemiskinan absolut dari
kesejahteraan rakyat
t4,Lo/opada 2009 menjadi
*LOo/o pada 201,4 dan 4. Programpengelolaanpertanahan
perbaikan distribusi n a s i o nal
pendapatan dengan 5. Programpendidikan taman kanak-
pelindung-an sosial yang kanakdan pendidikandasar
berbasis keluar-ga, 6. Programpendidikanmenengah
pemberdayaanmasyarakat 7. Programpendidikan tinggi
8. Programpendidikanislam
dan perluasankesempatan
9. Program dukungan manajemen
ekonomi masyarakat yang
d a n pel aksanaantugas tekni s
ber pend a p a tarenn d a h .
50

PRIORITAS
NASIONAL PROGRAM
NASIONAL

lainnya.
Program pembinaan upaya
kesehatan
Program kependudukan dan
keluarga berencana
Program penempatan dan
peningkatan perluasan
kesempatan kerja
Program perlindungan tenaga
kerja dan pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan
Program pembinaan dan
infrastruktur
permukiman
Program pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan
desa
Program bina pembangunan
daerah
Program pengelolaan sumber
daya laut, pesisirdan pulau-pulau
kecii
Pro$ram dukungan manajemen
dan pelaksanaantugas teknis
lainnyaKementerian Pertanian
19. Program
pembangunan daerahtertinggal
Programpen$emban$an destinasi
pariwisata
Program penempatan modal
ne$ara dalamrangkamendukung
ProgramKUR
Program koordinasi kebijakan
bidangperekonomian
Program pemberdayaankoperasi
d a nU M K M
5. Prioritas5 Program koordinasi kebijakan
Ketahanan Pangan bidangperekonomian
Tema: Peningkatan Program dukungan manajemen
ketahanan pangan dan dan pelaksanaantugas teknis
l ai nnya di B adan P ertanahan
N asi onalR epubl iIndonesi
k a
Program pengelolaan sumber
d ayal aut,pesi si r,
dan pul au-pul au
_)t

NASIONAL
PRIORITAS PROGRAMNASIONAL

saing produk pertanian, 4.


Program penyediaan dan
peningkatan pendapatan pengembangan prasarana dan
petani, serta kelestarian s a r a n ap e r t a n i a n
5 . Program pengembangan dan
l i n g k u n g a nd a n s u m b e r d a y a
alam. Peningkatan pengelolaanperikanan tan$kap
pertumbuhan pdb sektor 6 . Program peninSkatan produksi
pertaniansebesar3,7%oper perikananbudidaya
t ahunda n i n d e k sn i l a itu k a r 7 . Program pengelolaan sumber
petani sebesar LL*L2O daya air
pada2O1,4 8 . Program penyelenggaraanpos dan
informatika
9 . Program penciptaanteknologi dan
varietasunggul berdayasaing
10. Program peningkatan kualitas
pengkarantinaan pertanian dan
pengawasankeamanan hayati
LL. Program penelitian dan
pengembangan iptek kelautan
dan perikanan
!2. Program peningkatan
kemampuan iptek untuk
penguatansistem inovasional
13. Program penelitian, penguasaan,
dan pemanfaatan iptek
1,4. Program penelitian
pengembangan dan penerapan
energi nuklir, isotop dan radiasi
15. Program pengkajian dan
penerapanteknologi
16. Program peningkatan produksi,
produktivitas,dan mutu tanaman
pangan
L7. Pro$ram peningkatan produksi,
produktivitas, dan mutu produk
ta n a m an holtikultura
berkelanjutan
18. Pro$ram peningkatan produksi,
produktivitas, dan mutu tanaman
perkebunan utan
berkelanj
19. Programpencapaian swasembada
daging sapi dan peningikatan
penyediaanpangan hewan yang
a ma n ,sehat.utuhdan hal al
20. Program dukungan manajemen
dan pelaksanaantugas teknis
l a i n n yaD epartemenP ertani an
2 L . P ro g r ampeni ngkatan ni l aitambah
- <1 -
_t_

NO . PRIORITAS
NASIONAL PROGRAM
NASIONAL
L 2 3
daya saing, industri hilir,
pemasaran dan ekspor hasil
pertanian
22. Program pengembangan sdm
pertanian dan kelembagaan
pertanian
23. Program peningkatan daya saing
produk perikanan
24. Program pengembangan SDM
kelautandan perikanan
2 5 Program: revitalisasi dan
penumbuhan basis industri
manufaktur
26. Program: revitalisasi dan
penumbuhan industriagro
2 7 Pro$ram: pengelolaananggaran
negara
28. Program:peningkatandiversifikasi
dan ketahanan pangan
masyarakat
29. Program: dukungan manajemen
dan pelaksanaantugas teknis
lainnyaKKP
30. Program:bina gizi dan kesehatan
ibu dan anak
6. Prioritas 6 L. Program penyelenggaraan
penataanruang
lnfrastruktur 2. Programpengeloaanpertanahan
Tema: Pembangunan n a si onal
infrastruk-turnasionalyang 3. Program dukungan manajemen
m em i l i k i d a y a d u k u n gd a n dan pelaksanaantugas teknis
daya gerak terhadap lainnya di Badan Pertanahan
pertumbuhanekonomi dan NasionalRepublikIndonesia
sosialyang berkeadilan dan 4. Program survei dan pemetaan
men$utamakan kepentingan nasional
masyarakat umum di 5. Programpenyelenggaraan jalan
seluruh bagian negara 6. Program pengelolaan dan
kepulauan republik penyelenggaraan transportasi
indo n e s i a dengan darat
mendorong partisipasi
7. Program pengelolaan dan
masyarakat penyeleng-garaan transportasi
perkeretaapian
8. Program pengelolaan dan
penyelenggaraan transpoftasi
udara
9. Prosram pengelolaan dan
*) _'l

NASIONAL
PRIORITAS PROGRAMNASIONAL

3
penyelenggataan transportasilaut
Program pengembangan
p e r u m a h a nd a n p e r m u k i m a n
Program pembinaan dan
infrastruktur
permukiman
Program pengelolaan sumber
dayaair
Pro$ram pengelolaan sumber
daya dan perangkat pos &
informatika
Program penyelenggaraanpos dan
informatika
Program pengembangan aplikasi
informatika
Program koordinasi kebijakan
bidang perekonomian
Prioritas7 1,. Programpembentukan hukum
2 . Program penin$katandaya saing
lklim lnvestasiDan lklim
penanamanmodal
Usaha
3 . Programpengelolaanpertanahan
Tema: Peningkatan investasi
nasional
melalui perbaikan kepastian
4. Program dukungan manajemen
hukum, penyederhanaan
dan pelaksanaan tugas teknis
prosedur, perbaikan sistem
lainnya di Badan Pertanahan
informasi, dan
pengembangan
N a s i onal
R epubl i Indonesi
k a
kawasan
5. Programpenyelenggaraan posdan
ekonomi khusus (kek).
informatika
6. Program dukunglanmanajemen
d a ntu g astekni sl ai nnyaB K P M
7. Program koordinasi kebijakan
bidangperekonomian
8. Program bina pembangunan
daerah
9. Program pengembangan
perdagangandalam negeri
10. Pengawasan, pelayanan, dan
p e n e r i m a a nd i b i d a n g k e p a b e a n a n
dan cukai
11. Program pengelolaan dan
penyelenggaraan transportasi laut
Program peningkatan
perdagangan luar negeri
Programperwilayahan industri
Pe n i n gkatandan pengamanan
NO . PRIORITAS
NASIONAL PROGRAMNASIONAL

1_ 2 3
penerimaan pajak
15. Program sinkronisasi kebijakan
ketenagakerjaan dan iklim usaha
dalam rangka penciptaan
lapangan kerja.
8. Prioritas8 1". Program pengelolaanlistrik dan
pemanfaatanenergi
Energi
2 . Program pengelolaan dan
Tema: Pencapaian
mi nyakdangasbumi
p e nyedi aan
Ketahanan Energi nasional
3 . ProSram pembinaan dan
yang menjamrn
pengusahaanmineral, batubara,
kelangsunganpertumbuhan
p a nasbumidanai rtanah
nasional melalui
restrukturisasikelembagaan 4 . Program revitalisasi dan
dan optimasi pemanfaatan penumbuhan basis industri
energi alternatif seluas- manufaktur
luasnya 5. Program peningkatan
kemampuan iptek untuk
penguatansisteminovasinasional
6 . Program pengkajian dan
penerapan teknologi
7 . Program penelitian,penguasaan,
dan pemanfaatan iptek
8 . Program penelitian
pengembangandan penerapan
energinuklir,isotopdanradiasi
9 . Program pengelolaanpertanahan
nasional
9. Prioritas9 1-. Program pengelolaan sumber
d a y a a l a m d a n l i n g k u n g a nh i d u p
HidupDan
Lingkungan
Bencana
Pengelolaan 2 . Program pengembangan dan
pembinaan meteorologi,
Tema: Konservasi dan klimatologidan geofisika
pemanfaatan lingkungan 3. Program penin$katanfungsi dan
hidup mendukung daya dukung DAS berbasis
pertumbuhanekonomi dan pemberdayaan masyarakat
kesejahteraan yang 4. Program konservasi
keberlanjutan, disertai keanekaragaman hayati dan
penguasaan dan perlindunganhutan
pengelolaanrisiko bencana 5 . Program pen$elolaan sumber
untuk mengantisipasi daya laut,pesisir,dan pulau-pulau
perubahaniklim kecil
6. Program pengawasan sumber
dayakelautandan perikanan
7 . Program penelitian dan
pengembangan iptek kelautan
-))-

NO . PRIORITAS
NASIONAL PROGRAM
NASIONAL
T 2 3
dan perikanan
8. Program penelitian, penguasaan,
dan pemanfaatan iptek
9. Program survei dan pemetaan
nasional
10. Program penanggulangan
bencana
11. Peningkatan kemampuan iptek
untuk penguatan sistem inovasi
nasional
L2. Program pengkajian dan
penerapan teknologi
10. Prioritas1O Program percepatan
pembangunandaerahtertinggal
DaerahTertinggal,Terdepan,
Terluar,Dan Pasca-konflik 2. Program penguatan
penyelenggaraan pemerintahan
Tema: Pengutamaan dan
umum
penjaminanpertumbuhandi
3 . Program pembangunankawasan
daerah tertinggal,terdepan,
transmigrasi
terluar serta
4 . Program pengembangan
keberlangsungan kehidupan
damai di wilayah pasca- masyarakat dan kawasan
konflik. transmigrasi
Program survei dan pemetaan
nasional
Programpengelolaanpertanahan
nasional
7 . Program peningkatankoordinasi
b i d a n g pol i ti k, hukum dan
keamanan
8 . Program optimalisasi diplomasi
terkait dengan pengelolaan
hukum dan perjanjian
internasional
9 . Program manajemen
pembangunansarana prasarana
pertahanan
10. Program pen€lglunaankekuatan
pertahanan integratif
Program peningkatanmutu dan
kesejah-teraan pendidik dan
tenagakependidikan
L2. Program dukungan manajement
dan pelaksanaantugas teknis
l a i n n ya
1 3 . Peningkatan kemampuan iptek
untuk penguatansistem inovasi
-56-

NO. PRIORITAS
NASIONAL PROGRAM
NASIONAL
L 2 3
nasional
L4. Program pengkajian dan
penerapan teknologi
15. Program pengelolaan dan
penyelenggaraan transportasi
darat
16. Program pengelolaan dan
penyelenggaraan transportasi
udara
L7. Program pengelolaan dan
penyelenggaraan transportasilaut
18. Program pengelolaan sumber
daya laut, pesisir& pulau-pulau
kecil
19. Program pengawasan sumber
dayakelautandan perikanan
20. Programpenyelenggaraan posdan
telematika
2L. Program pembinaan upaya
kesehatan
22. Program pengembangan dan
pemberdayaan SDMkesehatan
23. Programpemberdayaan sosial
LL. Prioritas11 L. Program pengembangan nilai
Kebudayaan, Kreativitas Dan budaya,seni,dan perfilman
InovasiTeknologi 2. Program kesejarahan,
Tema: Pengembangan dan kepurbakalaan, dan
per-lindungankebhinekaan permuseuman
bu d a y ak, a ry as e n i ,d a n i l mu 3. Program pengembangan
serta apresiasinya,untuk perpustakaan
memperkaya khazanah 4. Programpelayanan kepemudaan
artistik dan intelektualbagi 5. Program pengembangansumber
tumbuh-mapannya jati diri dayakebudayaandan pariwisata
dan kemampuan adaptif 6. Peningkatankemampuan iptek
kompetitif bangsa yang untuk penguatan sistem inovasi
disertai pengembangan
n asi onal
inovasi, ilmu pengetahuan,
7. Program pengkajian dan
dan teknologiyangdilandasi
penerapanteknologi
oleh keunglglulan indonesia
sebagainegaramaritimdan 8. Programpenelitian,penguasaan,
kepulauan. dan pemanfaatan iptek
5l

PROGRAM
NASIONAL

L2. PrioritasLainnya Program penelitian dan


pengembangan Dephan
B idansP o l i ti k ,H u k u m,D a n 2. Programpengembangan teknologi
K eam an a n dan industripertahanan
3. Program penglgunaankekuatan
pertahananintegratif
4. Program dukungan kesiapan
matradarat
5. Program dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis
l a i n n y aB I N
6. Program pengembangan
penyelidikan, pengamanan, dan
penggalan$an keamanan negara
7. Program pengembangan
persandiannasional
8 . Program peningkatan sarana
prasaranaPolri
9 . Program penelitian dan
pengembangan teknologi
kepolisian
10. Program pemberdayaan potensi
keamanan
L1,. Program penyelidikan dan
penyidikantindakpidana

L2. Program pembinaan kesatuan


bangsadan politik
13. Program peningkatankoordinasi
b i d a n g pol i ti k, hukum dan
keamanan
L4. Program peningkatanperan dan
diplomasi indonesia di bidang
multilateral
15. Program peningkatan kualitas
pelayanan keprotokolan dan
kekonsuleran
16. Peningkatan kemampuan iptek
untuk penguatan sistem inovasi
nasional
L7. Program pengkajian dan
penerapan teknologi
18. Program perlindungan dan
p e m e nuhan HAM
19. Programpendidikandan pelatihan
a p a ra turMahkamah A gung
,58

PRIORITASNASIONAL PROGRAMNASIONAL

i1
t- Program penyelesaian perkara
Mahkamah Agung
Program peninSkatan manajemen
p e r a d i l a nu m u m
Program peningkatanmanajemen
peradilanagama
Program peningkatan manajemen
peradilanmiliter dan TUN
Program penanganan dan
penyelesaian perkara pidana
khusus, pelanggaran ham yang
dan perkaratindak pidana korupsi
Program dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya KejaksaanRl
13. PrioritasLainnya Program peningkatankerjasama
perdagangan internasional
BidangPerekonomian
Program peningkatanperan dan
diplomasi indonesia di bidang
multilateral
Program pemantapanhubungan
dan politik luar negeri serta
optimalisasidiplomasidi kawasan
Asia PasifikDanAfrika
Program pemantapanhubungan
dan politik luar negeri serta
optimalisasidiplomasidi kawasan
Amerikadan Eropa
Program revitalisasi dan
penumbuhan industriagro
Program pelayanan dan
perfindungan tenaga kerja
indonesia (TKl) selama proses
penyiapan,pemberangkatan dan
kepulangan
Programpeningkatan upaya
pelayanandan perlindungan
tenagakerjaindonesiaOKI)di luar

1"4. PrioritasLainnya Program penyelenggaraan,


pembinaan,dan pengelolaan
haji
BidangKesejahteraan d a n umrah
Rakyat Program dukungan manajemen
dan pelaksanaantugas teknis
lainnyakementerian
kesehatan
59

NO . PRIORITAS
NASIONAL PROGRAM
NASIONAL

3. Programpengembangan
destinasi
pariwisata
4. Program kesetaraangender dan
pemberdayaanperempuan
5. Programperlindungan
anak
6. Program dukun$an manajemen
dan pelaksanaantugas teknis
lainnyakementerian
agama
7. Program pengembangan
pemasaranpariwisata
8. Program pengembangansumber
dayapariwisata
9. Programpelayanan
kepemudaan
10. Program pembinaan dan
pengembangan
olahraga
11. Program pembinaan olahraga
prestasi

MENTERIDALAM NEGERI,

ttd

GAMAWAN FAUZI

SalinansesuaidenganaslinYa,

MADYA(lvld)

You might also like