You are on page 1of 21

Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

• Perhitungan Pajak:
– Tax base X Tax rate
– Apa Tax base untuk PPN?
– Mengapa pertambahan nilai dikenakan pajak?
Ad Valorem: Objek pajak
• Awal: 1954 di Perancis
• Hampir sama di seluruh dunia
• Termasuk Pajak yang dikenakan terhadap nilai
suatu objek pajak
– Pajak Pertambahan Nilai (PPN, VAT, BTW) dihitung
berdasarkan nilai tambah yang didapat setiap
terjadi transaksi.
– Sales Tax dihitung berdasarkan total nilai barang,
dikenakan di sebagian USA
PPN & Sales Tax: Subjek pajak

Pembeli, bukan penjual. Sehingga dinamakan


juga Pajak tidak langsung (Indirect Tax)

• Wajib pajak: penjual


• Penanggung pajak: pembeli
Trivia
• VAT ini juga dikategorikan sebagai pajak atas
konsumsi.
– Barang ekspor konsumsinya di luar negeri =
bukan objek pajak, VAT biasanya 0%.  Toko
Duty Free
– Destination principle
– Eropa : EU VAT Area: Impor/Ekspor kalau keluar
masuk EU. Negara member EU: pada umumnya
VAT dibayar di negara penjual.
Apa beda Sales Tax & Value Added Tax?
• Administrasi:
– Sertifikat
– Kesederhanaan
– Kemungkinan melakukan Tax Evasion
Contoh Hitungan VAT
– VAT/PPN 10%:
• Material belum diproses = Rp 1000
• Pabrik beli Rp1100 = (Rp1000 + [Rp1000x10%]), penjual
material bayar ke kantor pajak Rp100
• Pabrik menetapkan material yang sudah diproses seharga
Rp. 1200 (sudah termasuk profit). Harga utk retailer adalah
Rp1320 = (Rp1200 + [Rp1200x10%]), bayar PPN Rp(120-100)
=Rp20 ke kantor pajak
• Retailer menetapkan harga jual kembali Rp. 1500 sudah
termasuk profit. Barang dijual ke konsumen Rp1650 =
(Rp1500 + Rp[1500x10%]), bayar Rp(150-120) = Rp30 ke
kantor pajak
• Total VAT/PPN dibayarkan ke pemerintah: Rp. 150
Contoh hitungan Sales Tax
• Sales Tax 10%
– Pabrik beli material Rp1000 dengan pembuktian
bukan konsumen akhir, tax free
– Pabrik jual ke retailer Rp1200 dengan pembuktian
bukan konsumen akhir, tax free
– Retailer jual ke konsumen akhir barang dihargai
Rp1500. tapi konsumen beli barang seharga Rp.
1650 = Rp1500+ (Rp 1500x10%). Bayar Rp150 ke
kantor pajak
Praktek di Indonesia
– Pajak keluaran: pajak yang dipungut dari pembeli
– Pajak masukan: pajak yang dibayar kepada penjual
– Contoh:
• A adalah pedagang perantara. Beli barang dari B untuk dijual
lagi. Bayar ke B, sekaligus PPN. A membayar pajak masukan
pada B.
• A menjual ke distributor retail C. A menerima pembayaran dari
C sekaligus PPN. A memungut pajak keluaran dari C
• Pembayaran ke pemerintah oleh A: pajak masukan – pajak
keluaran
– Pencatatan!
Praktek di Indonesia
– A mencatat seluruh pajak masukan dan keluarannya
untuk diperhitungkan pada akhir bulan
– Pajak keluaran>Pajak masukan, maka selisihnya harus
dibayarkan oleh A ke kas negara
– Pajak masukan>Pajak keluaran, selisihnya dapat
digunakan A untuk diperhitungkan/ditambahkan pada
pajak masukan bulan berikutnya.
Pertanyaan
• Selain perhitungan dan pembayaran, apa beda
VAT dan Sales Tax?
Hukum Pajak Indonesia: PPN & PPn BM
(Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah)

Diatur dalam UU No. 8 tahun 1983 tentang PPN


dan PPn BM sebagaimana diubah terakhir de-
ngan UU no. 18 tahun 2000)

11
Subyek Pajak
.

• Pengusaha Kena Pajak (PKP)


ialah pengusaha yang melakukan penyerahan:
• Barang Kena Pajak (BKP) dan
• Jasa Kena Pajak (JKP)

• Tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya


ditentukan oleh Menteri Keuangan.

12
.

• Barang Kena Pajak


Barang yang dikenakan PPN berdasarkan UU

• Jasa Kena Pajak


Jasa yang dikenakan PPN berdasarkan UU

13
Yang tidak termasuk pengertian pengenaan
BKP

• Penyerahan BKP pada makelar

• Penyerahan BKP untuk jaminan utang


piutang

14
Termasuk pengertian penyerahan Barang
.
Kena Pajak

• Penyerahan hak atas BKP krn suatu perjanjian


• Pengalihan BKP, karena Perj. sewa beli/leasing
• Penyerahan BKP kpd pedagang perantara
• Pemakaian sendiri dan/atau pemberian cuma2
• Persediaan BKP dan aktiva yg semula tidak dijual
belikan yg masih tersisa saat pembubaran perush
• Penyerahan BKP ke cabang atau sebaliknya
• Penyerahan BKP secara konsinyasi.
15
Objek Pajak
.

• Penyerahan BKP dan JKP di daerah pabean


• Impor BKP
• Pemanfaatan BKP tidak berwujud dan JKP dari
luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
• Expor BKP oleh PKP

16
Jenis Barang yang tidak
dikenakan PPN
.

• Barang hasil pertambangan / pengeboran


• Barang-barang kebutuhan pokok
• Makanan minuman yang disajikan di hotel dan
restoran
• Uang, emas batangan dan surat berharga
pemerintah

17
Jasa yang tidak dikenakan PPN
Adalah jasa di bidang:
.
• Pelayanan Kesehatan
• Pelayanan Sosial
• Pengiriman surat dengan perangko
• Perbankan, asuransi usaha dengan hak opsi
• Keagamaan
• Pendidikan
• Kesenian / hiburan
• Penyiaran yang bukan iklan
• Angkutan umum di darat dan di air
• Tenaga kerja
• Perhotelan
• Pemerintahan umum
18
Tarif Pajak
.

• Tarif PPN atas ekspor BKP – 0 %

• Tarif PPN – 10 %

• Dengan PP tarif dapat diubah menjadi :


- serendah-rendahnya 5 %
- setinggi-tingginya 15 %

19
Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPn BM)
.
• Disamping pengenaan PPN , dikenakan juga PPn
BM terhadap :
- Penyerahan BKP yang tergolong Mewah
yang dilakukan oleh Pengusaha yang
menghasilkan BKP yang tergolong mewah, di
derah pabean dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya
- Impor BKP yang tergolong mewah
• PPn BM hanya dikenakan satu kali pada waktu
penyerahan oleh Pengusaha yang menghasilkan
atau waktu impor 20
Tarif PPn BM
.

• Tarif PPn BM paling rendah – 10 %, dan


Paling tinggi – 75 %

• Jenis Barang Mewah dan tarif ditetapkan


berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

• Atas ekspor BKP Barang Mewah, tarif = 0 %

21

You might also like