You are on page 1of 3

2nd paper of Geopolitics Written by: Kurnia Sari

Nastiti
Submited: March,23,2010
070810531

Geopolitik, Geostrategi dan Tatanan Dunia Baru

Jika kita menilik kembali berkembangan geopolitik dan geostrategi dalam tatanan
dunia baru, kita tidak boleh lupa bahwa ada tiga masa atau periodisasi penting yang dilalui
oleh geopolitik dan geostrastegi dalam perkembangannya hingga menjadi studi yang seperti
sekarang ini, yakni: masa uneven development, the rise and fall of the supremacy, dan
multipolar world. Ketiganya tentu memiliki implikasi yang berbeda-beda terhadap studi
geopolitik terkait dengan latar belakang sejarah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
itu.
Masa uneven development adalah masa ketika polarisasi kekuasaan di dunia ini tidak
seimbang, dan itu bermula ketika terjadi perang dunia I hingga akhir perang dunia II
dimana antara negara yang satu dengan lainnya terjadi ketimpangan kekuatan dan Jerman
muncul sebagai salah satu kekuatan besar selain Perancis dan Inggris. Orientasi masing-
masing negara kala itu adalah memperluas kekuasaan dengan melakukan ekspansi ke
wilayah lain. Sebagaimana disebutkan Ratzel dalam teori geopolitiknya bahwa negara pada
hakekatnya menyerupai organisme yang akan terus “tumbuh”, dan pertumbuhan dengan
cara mengekspansi wilayah lain kala itu merupakan bukti eksistensi dari suatu negara.
Setelah perang dunia kedua berakhir, Amerika dan Soviet muncul sebagai dua
kekuatan besar yang berbeda ideologi. Seperti yang telah diketahui bahwa ideologi amerika
adalah liberal, sedangkan Soviet adalah sosialis-komunis.Perbedaan ideologi ini pada
akhirnya berdampak pada perebutan “kue kemenangan” pasca perang dunia II. Baik
Amerika maupun Soviet berusaha mendapatkan daerah koloni sebanyak-banyaknya dengan
cara memanfaatkan civil war di wilayah lain sebagai ajang unjuk kekuataan antara Amerika
vs Soviet yang mana dikenal dengan era Cold War. Perebutan wilayah yang terjadi antara
Amerika dan Soviet juga meliputi wilayah Timur Tengah, maupun wilayah-wilayah lain
yang kaya akan minyak berpotensi sebagai lahan industri dengan harapan dapat menguasai
dunia. Sesuai dengan teori geopolitik Mackinder bahwa “who rules east Europe commands
the Heartland; Who rules Heartland commands the World-Island; Who rules the world-
island commands the World.”
Setelah Soviet Runtuh di tahun 1991, perang dingin berakhir dan Amerika muncul
sebagai kekuatan utama dunia kala itu. Amerika terus melakukan pengembangan di
berbagai bidang khususnya di sektor ekonomi dan juga industri. Namun terjadinya tragedi

-1-
2nd paper of Geopolitics Written by: Kurnia Sari
Nastiti
Submited: March,23,2010
070810531

WTC pada 9 September 2001 memukul perekonomian dan mengacaukan kondisi domestik
Amerika. Dan peristiwa jatuh bangunnya perekonomian Amerika membuat Amerika
kehilangan supremasi di arena hubungan internasional. The rise and fall of supremacy ini
pada akhirnya turut berimbas pada tatanan geopolitik dan geostrategi.
Jadi secara garis besar polarisasi kekuasaan di dunia mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Sejak era perang dunia II selesai, muncul dua kekuatan baru yakni Amerika dan
Uni Soviet dan polarisasi kekuatan dunia saat itu dapat dikatakan bipolar. Lalu muncullah
perang dingin antar keduanya dengan jalan proxy war hingga akhirnya Soviet runtuh di
tahun 1991 dan Amerika muncul sebagai satu-satunya kekuatan utama dunia kala itu
sehingga polarisasi kekuatan dunia dapat dikatakan unipolar sampai akhirnya pada 11
September 2001 terjadi tragedi WTC yang menandakan kekuatan Amerika dalam hal
keamanan melemah yang kemudian berimbas pada melemahnya kekuatan Amerika di
bidang-bidang lainnya dan kemudian bermunculan negara-negara pesaing baru yang
berusaha mengungguli Amerika seperti China, Jepang, dll. yang menyebabkan polarisasi
dunia berubah dari yang sebelumnya unipolar menjadi multipolar hingga saat ini.
Keadaan dunia yang multipolar, dan seiring berkembangnya dunia ke arah era
globalisasi turut mengubah geopolitik dan geostrategi negara-negara yang ada di dunia.
Ekspansi yang dulu dilakukan dengan pendudukan atau penerapan kolianilisme ke wilayah
lain kini tidak lagi dilakukan. Namun hilangnya kolonialisme, bukanlah berarti praktek
“ekspansi” ke wilayah lain menghilang begitu saja. Di era tatanan dunia baru yang
multipolar ini, kolonialisme berubah wujud menjadi neo-kolonialisme dan imperialisme.
Wujud kolonialisme dan imperialisme saat ini dapat dilihat dari adanya eksploitasi terhadap
kekayaan alam di suatu negara oleh pihak asing, dan membanjirnya produk-produk asing di
suatu negara.

Kesimpulan dan Opini:


Secara garis besar dapat dikatakan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi dari masa
ke masa mulai dari masa uneven development, the rise and fall of the supremacy, sampai
multipolar world memberikan implikasi masing-masing terhadap arah geopolitik dan
geostrategi suatu negara.
Menurut pandangan saya, contoh nyata dapat kita lihat dari negara Cina. Di era
uneven development Cina memang tidak terlalu banyak muncul dalam percaturan politik

-2-
2nd paper of Geopolitics Written by: Kurnia Sari
Nastiti
Submited: March,23,2010
070810531

internasional dengan negara-negara Eropa, namun sebagaimana yang pernah saya baca
sebenarnya di era itupun Cina juga melakukan kebijakan ekspansi dalam kaitannya dengan
geopolitik terhadap negara-negara di sekitarnya seperti Vietnam, Korea utara, dan Tibet.
Di era rise and fall of supremacy Cina pun tak melewatkan kesempatan ini untuk
menyaingi Amerika. China merubah arah geopolitik dan geostrateginya dari yang semula
melakukan ekspansi menjadi gencar membuka sejumlah industri di negara-negara asing
misalnya Indonesia, maupun Amerika sendiri yang pasca tragedi 9/11 ekonominya mulai
melemah.
Keseriusan China berekspansi di bidang industri kini telah membuahkan hasil. Di era
multipolar world ini Cina muncul sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia
menyaingi Amerika. Kini arah geopolitik dan geostrategi China tidak perlu lagi melakukan
ekspansi industri ke negara-negara sekitarnya. Cina hanya tinggal ber”ekspansi” dengan
membanjiri pasaran asing dengan produk-produknya yang tergolong murah dan lebih dapat
dijangkau pasar.
****
Referensi:
Agnew, John. (2001).’The New Global Economy : Time-Space Compression, Geopolitics
and Global Uneven Development’ dalam Dunn, Christopher. 2001.Journal of World-
Systems Research.Los Angeles : University of California

Griffiths, Martin. (2001). International Relation: The Key Concepts. New York: Routledge.

-3-

You might also like