Professional Documents
Culture Documents
make money
kendaraan pastilah memerlukan juga perawatan terhadapnya,untuk itu ada baiknya kita
ikuti tips2 berikut.( ohya sumbernya saya lupa darimana,maaf bagi yg merasa punya)
3. Rem depan
Untuk rem cakram, periksa oli rem yang terdapat di reservoir, jangan sampai berada
dibawah lower level. Stel jarak main (free play) tuas / pedal rem agar bener-bener pas.
Perhatikan juga ketebalan kampas remnya.
4. Jari-jari
Jari-jari sangat berpengaruh pada kestabilan saat jalan. Jika banyak yang kendor, ban
akan terasa oleng. Cara melakukan tes dengan memukul perlahan jari-jari dengan
menggunakan obeng. Jika suara terdengar sember (tek-tek) berarti kendor. Kekencangan
yang baik ditandai suara yang jernih (ting-ting). Jari-jari yang kendor harus dikencangkan
agar lingkar velg / rim benar-benar bagus.
5. Handel gas
Handel gas harus diberi oli/gemuk agar putarannya lancar sehingga waktu menarik gas
lebih ringan.
6. Rem belakang
Proses ceknya sama dengan rem depan.
7. Tekanan ban
Pada dasarnya, karet ban dalam berpori-pori halus sehingga tekanan ban akan berkurang
setelah pemakaian. Jadi pastikan tekanan ban standard ( depan 2 kgf/cm2, belakang 2.25
kgf/cm2). Ban yang kempes akan tersa tidak stabil sedangkan bila ban terlalu keras,
peredaman shock absorber juga tidak optimal sehingga tidak nyaman dikendarai.
10. Baut-baut
Luangkan waktu untuk melihat-lihat lebih dekat keseluruh bagian motor anda dan cek
apakah ada baut yang kendor.
11. Kemudi
Periksalahlah kelurusan kemudi juga kekencangannya.
12. Rantai
Kekencangan rantai harus distel. Bebas geraknya diatur sebesar 1~2 cm.
14. Busi
Cek kerenggangan busi serta ketebalan electrode nya dan bersihkan dari kerak-kerak
yang menempel.
15. Karburator
Bersihkan dan stel karburator agar performa mesin maksimal
Untuk mengetahui apakah campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar
mempunyai ratio yang tepat kita bisa melihat kondisi motor di bagian ruang bakar dan
performa saat dinyalakan.
Campuran yang terlalu kurus/miskin, bisa ditandai dengan kondisi sbb:
* Electrode pada busi berwarna putih
* Stasioner / langsam tidak stabil
* Mesin terasa cepat panas
* Mesin sulit distart
* Ngelitik / detonasi
Campuran yang terlalu gemuk/kaya bisa ditandai dengan kondisi sbb:
* Electrode busi berwarna hitam dan basah
* Knalpot berasap hitam
* Bahan bakar sangat boros
* Putaran mesin tidak stabil
* Banyak deposit karbon di dalam ruang bakar
* Mesin sulit distart
Campuran yang tepat akan menghasilkan pembakaran yang sempurna sehingga busi
berwarna coklat keabu-abuan dan kering, deposit karbon tidak banyak terbentuk, putaran
mesin stabil dan mesin mudah distart.
Untuk mendapatkan ratio yang tepat, karburator disetting agar aliran udara yang masuk
sesuai dengan bahan bakar yang dikabutkan. Secara teoritis, untuk membakar bensin
secara sempurna, ratio udara banding bahan bakar yang tepat adalah 15:1. Namun mesin
memerlukan kondisi campuran yang berbeda bergantung pada kondisi kerja, contohnya
sbb:
Start mesin dingin 2~3 : 1 (choke dioperasikan)
Start mesin yang sudah panas 7~8 : 1
Stasioner/langsam 8~10 : 1
Kecepatan rendah 10~12 : 1
Kecepatan menengah 15~17 : 1
Kecepatan tinggi / beban berat 12~13 : 1
Secara umum, peruntukan ratio yang baik sbb:
12~13 : 1 Adalah ratio yang menghasilkan tenaga yang paling besar / maksimum
15 : 1 Adalah ratio yang memungkinkan pembakaran bensin secara sempurna
16~17 : 1 Adalah ratio untuk pemakaian bensin yang paling irit
Demikian sekilas tentang ratio campuran bahan bakar, semoga memberikan sedikit
gambaran bagi yang awam tentang masalah ini.
Membaca kode ban
Pada ban sepeda motor terdapat kode yang berupa angka atau huruf misalnya 4.60-H-18
4PR atau 130/90-16 67H. Informasi apa yang bisa kita dapat dari kode tersebut? Dibawah
ini kita bahas sebagian diantaranya.
Ada dua macam kode ban yang biasa digunakan yaitu kode Imperial dan Metric.
Contoh kode Imperial
4.60-H-18 4PR
• 4.60 menyatakan lebar ban ( dalam satuan inchi )
• H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (untuk scooter max 100 km/jam)
N max 140 km/jam
S max 180 km/jam
H max 210 km/jam
V max 250 km/jam
• 18 menunjukkan diameter velg / rim ( dalam satuan inchi )
• 4PR menunjukkan kekuatan ban yang didasarkan pada kekuatan serat kain ban/ ply
rating
4PR berarti penggunaan lapisan kain dari bahan nilon didalam carcass berindikasi
kekuatan setara dengan 4 lapisan kain ban.
Untuk kode Imperial, aspect ratio (perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban)
didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Merawat ban
Untuk mendapatkan kinerja maksimal, ban harus dirawat dengan baik. Berikut
panduannya.
1. Gunakan tipe ban yang tepat sesuai dengan kondisi penggunaan, kapasitas
pembebanan dan kecepatannya.
3. Kadang terjadi penurunan tekanan yang disebabkanh oleh pentil dan tutup pentil yang
tidak terpasang dengan baik atau sudah aus. Usahakan selalu memasang pentil dalam
kondisi bersih dari debu dan tutup dengan tutup pentil yang sesuai..Tutup pentil akan
mencegah masuknya kotoran dan juga berfungsi sebagai penyekat tambahan.
4. Jika anda memakai ban tubeless (tanpa ban dalam), usahakan saat mengganti ban
dengan yang baru, ganti juga pentilnya karena pada pentil terdapat O ring yang terbuat
dari karet yang akan berubah sifat kekerasan dan elastisitasnya seiring dengan waktu. O
ring yang sudah mengeras biasa saka retak sehingga mengakibatkan kebocoran.
5. Jika anda menggunakan rim/velg biasa dengan jari-jari, pastikan karet pelindung rim
dalam kondisi bagus. Karet pelindung rim adalah karet yang berfungsi melapisi bagian
dalam rim yang terdapat tonjolan kepala jari-jari sehiingga menjaga ban dalam agar tidak
rusak karena tonjolan tsb.
6. Ban yang aus akan berkurang kemampuannya baik dalam ketahanan maupun fungsi
traksinya. Sebaiknya ban diganti jika kembang ban sudah tinggal sedalam 0.8 mm.
Jangan menunggu ban benar-benar gundul.
7. Disarankan saat mengganti ban luar, ban dalam juga diganti bersamaan. Ban dalam
yang sudah lama dipakai, walaupun belum pernah bocor, sudah meregang dan jika
dimasukkan ke dalam ban luar yang baru bisa saja tidak pas sehingga tidak berfungsi
optimal. Ban dalam juga disarankan untuk diganti jika sudah terlalu banyak tambalan.
8. Stel kembali kelurusan roda setiap kali roda belakang dilepas agar ban tidak
mengalami keausan yang tidak merata.
9. Berkendaralah dengan baik. Terlalu sering berakselerasi dan juga sering melakukan
pengereman mendadak memperberat kerja ban sehingga akan mengurangi umur pakai
ban.
10. Kalau anda mempunyai ban yang tidak akan langsung dipakai, simpanlah dalam
tempat yang dingin dan gelap. Sinar matahari dan panas akan mempercepat degradasi
kualitas karetnya.
Dengan sedikit perhatian lebih, diharapkan didapat manfaat yang optimal pada motor
kita.
Tekanan angin ban perlu untuk selalu dijaga. Coba kita rasakan kalau kita sedang
mengendarai sepeda motor dengan ban yang sedikit kempes. Sepeda motor kadang-
kadang akan terasa oleng, tidak stabil. Namun jika tekanan ban terlalu besar, efek
peredaman kejut menjadi berkurang, sepeda motor menjadi tidak nyaman dikendarai.
Tekanan angin yang tidak tepat juga akan mengakibatkan keausan ban yang tidak merata.
Perlu diketahui bahwa secara sifat alami material, ban sepeda motor mempunyai pori-pori
yang sangat halus yang memungkinkan udara menerobos keluar mengakibatkan
berkurangnya tekanan angin. Untuk ban yang terbuat dari natural rubber, penurunan
tekanan ban kira-kira 0.2~0.3 kgf/cm2 dalam waktu seminggu sedangkan ban yang
terbuat dari butyl rubber, penurunan lebih lambat yaitu 0.2~0.3 kgf/cm2 dalam waktu
sebulan.
Pada umumnya ban terbuat dari natural rubber jadi periksalah tekanan angin secara rutin
seminggu sekali untuk memastikan masih sesuai, jika sudah berkurang pompalah
kembali.
Tekanan angin standard sebesar:
• Ban Depan 2,00 kgf/cm2
• Ban Belakang 2,25 kgf/cm2
Rem type cakram menggunakan system hidrolik sebagai media penyalur tekanan.
Berbeda dengan rem tipe tromol yang menggunakan kabel rem.
Ada dua bagian utama yaitu master cylinder dan calliper. Keduanya terhubung melalui
pipa/hose.
Master cylinder adalah bagian yang berhubungan dengan tuas rem atau pedal rem. Pada
master cylinder terdapat penampung minyak rem.
Calliper adalah bagian yang menjepit disc / piringan. Didalamnya terdapat piston yang
bergerak berdasarkan tekanan hidrolik dari master cylinder.
Jika kita menekan tuas rem, minyak rem akan tertekan dan melalui pipa rem (brake hose)
tekanan akan diteruskan ke piston didalam calliper. Tekanan ini menyebabkan piston
bergerak terdorong keluar dan menekan brake pad. Brake pad akan menjepit disc/cakram
sehingga menghasilkan efek pengereman.
Minyak rem lama-lama akan berkurang. Pada penampung minyak rem di master cylinder,
biasanya terdapat tanda yang dapat dijadikan patokan volume minyak rem. Periksalah
dan jika dirasa sudah mendekati batas minimal, pastikan agar pada saat service berkala
dilakukan penambahan isi minyak rem oleh mekanik.
Minyak rem mengandung bahan yang dapat melarutkan cat dan membuat material plastik
menjadi rapuh. Jika anda mengisikannya sendiri, jangan sampai ada tetesan yang tumpah
di bagian sepeda motor karena akan merusak cat. Jika kena bagian plastik, maka bagian
tsb akan mudah pecah/retak. Jika tanpa sengaja ada tumpahan yang mengenai bagian
sepeda motor, langsung dilap secepatnya dengan lap kering sampai bersih.
Sepeda motor umumnya dilengkapi dengan electric starter sehingga tidak perlu
menggunakan kick crank atau pedal starter yang memerlukan injakan kaki. Namun jika
baterry/accu tidak bekerja dengan baik, electric starter juga tidak bisa bekerja. Hal ini
tentu akan sedikit mengganggu.
Kinerja battery/accu sangat dipengaruhi oleh kondisi perlakuan saat pemakaian di unit
sepeda motor, jadi perawatan selama pemakaian harus diperhatikan agar didapat hasil
yang optimal. Sangat dianjurkan kepada pemakai sepeda motor untuk melakukan
pengecekan ketinggian cairan aki setiap bulan agar jangan sampai ketinggian cairan aki
dibawah batas minimal (lower level). Cell battery/accu akan cepat rusak jika tidak
terendam cairan aki. Tambahkan air aki/ air destilasi (aqua destilata) jika ketinggian
cairan aki sudah mendekati batas bawah namun jangan sampai melebihi batas atas (upper
level).
Perlu diperhatikan saat pemasangan kembali battery/accu agar selang pernapasannya
tidak terjepit.
Perawatan rantai
Rantai adalah komponen vital dalam meneruskan daya mesin ke roda. Dibutuhkan
pemakaian yang baik agar rantai awet.
Salah satu cara pemakaian yang baik adalah dengan selalu memastikan roda belakang
benar-benar tepat pada simetrinya. Dengan mengatur mur penyetel, pastikan bahwa
ukuran dudukan penyetel rantai sebelah kiri dan kanan telah sesuai dan mempunyai skala
yang sama pada lengan ayun (swing arm). Bila tidak tepat akan dipengaruhi keausan
rantai karena gesekan sisi rantai dengan sproketnya.
Rantai juga harus selalu dilumasi. Untuk melumasi rantai lakukan sebagai berikut :
Bersihkan dengan oli deterjen dengan memakai sikat kemudian teteskan oli secukupnya.
Tidak perlu terlalu banyak karena akan mempermudah menempelnya kotoran. Untuk tipe
rantai yang memakai o-ring (sealed tipe), didalam rantai sudah terdapat grease sehingga
tidak perlu sering dilumasi. Dan untuk membersihkannya tidak boleh menggunakan
bensin atau cairan lain yang merusak karet karena akan merusak o-ring. Rusaknya o-ring
akan membuat grease yang ada didalam terbuang keluar dan pelumasan akan berkurang.
Seiring dengan pemakaian, rantai mungkin akan bertambah panjang sehingga harus
diperiksa secara rutin. Caranya sebagai berikut:
• Pasang di standar tengah pada posisi gigi netral
• Ukur freeplay (ketegangan rantai) usahakan pada 1 ~ 2 cm
• Cobalah memutar roda belakang dan perhatikan lekukan rantai pada sproket. Jika ada
yang kaku dan tidak melekuk dengan tepat, berarti pada posisi tersebut sudah tidak
terlumasi dengan baik. Bersihkan dahulu kemudian lumasilah dengan menggunakan oli.
Bila setelah dibersihkan dan diberi oli, rantai tetap kaku untuk digerakkan, atau bila telah
aus secara berlebiha, pertimbangkan untuk mengganti dengan yang baru
• Periksalah keausan sproket. Bila giginya telah aus harus diganti. Untuk melepaskan,
buka dulu washer pengunci dengan obeng baru lepaskan murnya. Penggantian sproket
sebaiknya satu set dengan rantai dan sproket pasangannya
Mungkin motor anda pernah mengalami kondisi dimana bensin menetes dari selang
buang di karburator, itulah yang disebut karburator overflow/banjir. Ada beberapa
penyebab timbulnya masalah ini. Umumnya berasal dari komponen didalam karburator
atau namun bisa juga dari fuel cock (keran yang berada dibawah tangki bahan bakar)
Langkah pertama, periksa apakah screw untuk menutup pipa overflow karburator sudah
terpasang dengan kencang. Jika sudah, periksalah ketinggian pelampung dan jarum
pelampung. Bila pelampung terlalu tinggi, maka bahan bakar yang mengalir ke
karburator akan melebihi tinggi saluran pipa overflow, sehingga bahan bakar luber
keluar. Namun bisa juga bila jarum pelampung sudah aus atau baret atau terganjal
kotoran maka jarum tsb tidak akan dapat menutup dengan sempurna, bahan bakar tetap
mengalir sehingga luber keluar.
Potensi masalah yang lain adalah kebocoran di fuel cock. Fuel cock selain berfungsi
sebagai keran juga sebagai saringan bahan bakar.
Ada dua tipe fuel cock:
Standard
yaitu yang terdapat tuas untuk membuka atau menutup saluran (posisi ON, OFF dan
RES) secara manual contohnya pada motor RX King dan Scorpio
Vacuum
yaitu tipe yang memanfaatkan tekanan vacuum dari lubang isap (intake manifold) sebagai
tenaga pembuka mekanisme keran sehingga buka tutupnya berlangsung secara otomatis
contohnya pada F1Z R, Jupiter dan Vega R. Dicirikan dengan adanya dua pipa keluaran,
satu ke karburator sebagai saluran bahan bakar, satu lagi ke lubang isap (intake manifold)
sebagai pipa vacuum.
Jika bahan bakar yang kita masukkan banyak mengandung kotoran, maka lama-lama
akan menyebabkan gangguan kerja di fuel cock. Cobalah untuk membongkar dan
membersihkan komponen ini dan bila memungkinkan sekalian menguras dan
membersihkan tangki bahan bakar. Bersihkan diapraghma yang ada didalam fuel cock
secara perlahan, jangan sampai rusak.
Ingat agar selalu berhati-hati ketika anda harus berkerja dekat dengan bahan bakar agar
terhindar dari bahaya. Selamat mencoba!!!
Ada beberapa kebiasaan atau pemahaman yang banyak beredar di masyarakat namun
sebenarnya tidak tepat bahkan salah kaprah. Kita akan bahas beberapa diantaranya.
1. Menyetel putaran langsam / stasioner mesin yang sangat rendah
Banyak pengguna motor yang ingin suara mesin sehalus mungkin saat stasioner menyetel
putaran pada putaran yang terlalu rendah. Sebenarnya, setting putaran yang ditetapkan
dimanual yaitu 1400 ~ 1600 rpm adalah setting yang paling pas. Karena pada putaran ini
semua fungsi pelumasan sudah bekerja dengan sempurna. Jika putaran terlalu rendah,
pompa oli belum bekerja dengan optimal sehingga pelumasan tidak bagus akibatnya bisa
merusak komponen-komponen didalam mesin.
6. Menggunakan elektrik starter terlalu lama atau malah tidak digunakan sama sekali
Saat mesin susah untuk dihidupkan dengan electric starter, janganlah dipaksakan untuk
terus menggunakannya. Electric starter menggunakan arus yang sangat besar dari aki.
Penarikan arus yang sangat besar ini, jika berlangsung terus dalam selang waktu yang
pendek dapat mengurangi umur aki. Tekan tombol starter electric paling lama 5 detik
kemudian istirahatkan 5 detik baru ulangi lagi. Jika sudah berkali-kali tidak mau hidup,
cobalah gunakanlah kick starter.
Namun jangan pula anti terhadap penggunaan electric starter karena takut battery cepat
rusak. Electric starter dirancang untuk kenyamanan dalam pengunaan sepeda motor,
gunakanlah secara wajar.
Kadang-kadang kita mendapati bunyi klakson kita tidak lagi nyaring / sember bahkan
lama-lama menjadi tidak berbunyi. Ada kemungkinan untuk diperbaiki jika sumber
kerusakannya adalah berubahnya setting screw frequency.
Dengan mengembalikan settingnya ke posisi yang tepat, klakson kita akan kembali
bernyanyi dengan merdu.
Langkah-langkahnya sbb:
1. Siapkan alat-alat untuk membuka klakson juga obeng / screw driver plus kecil dan
kabel untuk menghubungkan klakson ke battery/accu. Anda mungkin harus membuka
cover-cover dahulu sebelum dapat membuka klakson.
2. Lepaskan dudukan klakson dan sambungkan kabelnya secara langsung ke terminal
battery/accu. Pastikan battery dalam kondisi yang baik, arus maupun tegangannya.
3. Kemudian putarlah screw frequency – sekrup kecil yang terdapat di bagian belakang
pada klakson- dengan menggunakan obeng plus. Carilah posisi sekrup yang
menghasilkan suara paling pas.
Pada pagi hari, kadang kita kesulitan untuk menyalakan mesin. Pencet tombol electric
starter berkali-kali masih belum berhasil. Ditambah menggunakan pedal starter yang
menguras tenaga masih belum nyala juga.
Hal ini biasanya disebabkan oleh pengabutan bahan bakar yang tidak sempurna dan
terlalu sedikit sehingga campuran bahan bakar menjadi terlalu miskin. Dalam kondisi ini,
campuran bahan bakar sulit untuk terbakar didalam ruang bakar. Untuk mengatasinya,
sepeda motor dilengkapi dengan “system choke” yang dapat diaktifkan dengan menarik
tuas choke yang ada di switch handle atau di karburator. System choke secara otomatis
akan meningkatkan konsentrasi bahan bakar yang masuk, sehingga campuran bahan
bakar akan menjadi lebih kaya. Campuran yang lebih kaya akan lebih mudah terbakar.
Perlu diingat, bahwa jika tuas choke sudah diaktifkan, jangan membuka gas terlalu besar
karena akan menyebabkan bahan bakar yang masuk terlalu banyak. Campuran yang
terlalu kaya juga tidak mudah terbakar.
Jika mesin sudah menyala, biarkan beberapa menit agar mesin mencapai suhu kerja dan
sistem pelumasan juga telah optimal.