You are on page 1of 6

POTENSI KEBERLANJUTAN HASIL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN (PKMK)

I. Latar Belakang

Setiap satu tahun sekali Dikti mengadakan suatu program dalam


rangka meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi
melalui Program Kretivitas Mahasiswa yang biasa disingkat PKM. Program
tersebut semakin gencar dilaksanakan di kalangan mahasiswa belakangan ini,
terutama mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.
Kegiatan PKM tersebut terdiri dari beberapa jenis antara lain, PKM Penelitian
(PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM Kewirausahaan
(PKMK), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM), PKM Artikel Ilmiah
(PKMAI), dan PKM Gagasan Tertulis (PKMGT). Diantara keenam jenis
PKM tersebut, kami ingin membahas mengenai kegiatan PKM
Kewirausahaan, karena PKMK mempunyai potensi keberlanjutan yang lebih
besar dibandingkan jenis PKM lainnya. Namun sebagian besar mahasiswa
yang membuat PKMK hanya memandang PIMNAS sebagai tujuan akhir
mereka. Padahal jika hasil PKMK tersebut dilanjutkan dalam arti
diaplikasikan secara sungguh-sungguh, maka dapat memberi dampak positif
yang luas, contohnya adalah dengan terbentuknya suatu wirausaha mandiri.

II. Rumusan Masalah


1. Mengapa sebagian besar hasil PKMK tidak berlanjut?
2. Bagaimana cara meningkatkan potensi keberlanjutan hasil PKMK?

III. Pembahasan
A. Onthology PKMK
Onthology adalah teori yang membahas tentang apa yang ingin
diketahui atau teori tentang apa yang ada. Dasar onthology dari ilmu
adalah pengetahuan empiris. Onthology menguak tentang objek apa yang
di telaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut ?
bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia

1
(sepert berpikir, merasa dan mengindera) yang membuakan pengetahuan?
Onthology berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan,
atau dalam rumusan Lorens Bagus; menjelaskan yang ada yang meliputi
semua realitas dalam semua bentuknya. Objek formal onthology adalah
hakikat seluruh realitas.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu
bentuk upaya yang ditempuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (DP2M), Dirjen Dikti dalam meningkatkan kualitas
peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya
nasional. Program Kreativitas Mahasiswa dilaksanakan pertama kali pada
tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di
lingkungan Dirjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif
mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama
Program Kreativitas Mahasiswa. Program Kreativitas Mahasiswa
dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan
kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta
keimanan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi
pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan, mandiri dan arif, mahasiswa
diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap
tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan
kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang
ditekuni.
Ada lima jenis kegiatan yang ditawarkan dalam Program
Kreativitas Mahasiswa, yaitu empat jenis PKM yang merupakan program
kegiatan fisik yang diusulkan untuk dibiayai dan satu jenis PKM yang
merupakan program kegiatan penulisan ilmiah dalam bentuk pengajuan
artikel ilmiah hasil karya mahasiswa yang diusulkan untuk mendapatkan
hadiah atau insentif. Keempat jenis PKM yang pertama meliputi PKM

2
Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM
Kewirausahaan (PKMK), dan PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM).
Program Kreativitas Mahasiswa diberikan oleh Direktorat P2M,
Ditjen Dikti kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan
TinggiSwasta (PTS) dengan pola pembinaan melalui penyediaan dana
yang bersifat kompetitif, akuntabel dan transparan.
PKM Kewirausahaan (PKMK) sendiri merupakan kreativitas
penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit,
umumnya didahului oleh survai pasar, karena relevansinya yang tinggi
terhadap terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu
ditegaskan di sini bahwa penciptaan ketrampilan berusaha yang dimaksud
adalah untuk mahasiswa pengusul PKMK, begitu juga pelaku aktivitas
usaha/bisnis yang didanai dalam PKMK adalah kelompok mahasiswa
pengusul PKMK. Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan
baru bisa menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat produktif,
namun dana PKMK tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan
ekonomi kelompok masyarakat tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak
diijinkan dilakukannya penelitian/percobaan untuk mencari temuan.

B. Epistemology PKMK
Episteme : pengetahuan
Logos : ilmu
Epistemologi merupakan cabang filsafat ilmu yang menyelidiki
tentang asal, susunan, metode serta kebenaran pengetahuan. Hakikat
keilmuan ditentukan oleh cara berpikir yang dilakukan menurut syarat
keilmuan yaitu bersifat terbuka dan menjunjung kebenaran diatas
segalanya. Epistemology merupakan gabungan berpikir rasional dan
empiris. Epistemologi berusaha menjawab bagaimana proses yang
memungkinkan di timbanya pengetahuan yang berupa ilmu?
Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan agar
kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut
kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/tehnik/sarana apa

3
yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa
ilmu?.Epistemology bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan
tentang pengetahuan
Prosedur PKMK

4
C. Aksiologi PKMK
Axios : nilai atau manfaat
Logos : ilmu
Aksiologi adalah teori tentang nilai atau teori yang membahas tentang
manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatnya.
Aksiologi menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di
pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut
dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang
ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara
teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah
dengan norma-norma moral?
Kondisi Keberlanjutan hasil PKMK
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, secara umum tujuan
diadakannya kegiatan PKM adalah untuk mengantarkan mahasiswa
mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan
penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang baik. Dalam rangka
mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan,
mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan
kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim
maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif
dalam bidang ilmu yang ditekuni. Aplikasi nyata dari tujuan umum
tersebut, dapat menghasilkan suatu wirausaha mandiri yang berdampak
positif pada terciptanya lapangan kerja baru sehingga cukup berperan
dalam membantu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di
Negara kita. Walaupun demikian, potensi hasil PKMK tersebut sebagian
besar tidak mengalami keberlanjutan dikarenakan:
1. Kesibukan mahasiswa
2. Faktor kebosanan
3. Munculnya ide kreatif baru
4. Kurangnya niat untuk meneruskan hasil PKMK yang telah
didanai

5
5. Kurangnya tindak lanjut monitoring dan evaluasi Dikti
terhadap potensi PKMK yang didanai
Sehubungan dengan faktor – faktor penghambat keberlanjutan PKMK
tersebut maka untuk meningkatkan potensi keberlanjutan hasil PKMK
dapat dilakukan dengan cara:
1. Mengelola waktu dengan lebih baik
2. Selalu mengingat, menanamkan dan menjaga motivasi kerja
3. Jika muncul ide kreatif baru, maka ide yang lama harus tetap
dijalankan sembari merancang ide baru dan memotivasi diri
bahwa akan diproleh keuntungan yang lebih besar
4. Monitoring dan evaluasi berlanjut dalam jangka waktu yang
lebih lama diperlukan untuk menjaga keberlanjutan hasil
PKMK yang didanai

You might also like