You are on page 1of 1

ABSTRAK

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO DEPRESI PADA


NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA
KELAS I PALEMBANG
TAHUN 2010

(Yusardi Reska Pradana, 19 Februari 2011, 62 halaman)


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Gangguan mood termasuk gangguan jiwa yang sering kita temui di kehidupan
sehari-hari. Sekitar 3%-5% dari populasi pada suatu masa kehidupannya pernah
mengalami gangguan mood dan hal tersebut dapat ditemukan oleh hampir semua
spesialis kedokteran. Dua bentuk gangguan mood yang dikenal yaitu: depresi dan
mania. Dari kedua gangguan tersebut, yang paling sering ditemukan adalah
depresi. Depresi adalah gangguan suasana hati atau alam perasaan yang bervariasi
dalam berat ringannya, pengaruhnya terhadap bermacam-macam orang dan
berapa lama hal itu bertahan, yang seringkali kambuh kembali dan dihubungkan
dengan sejumlah gangguan mental dan fisik yang berbeda.
Untuk mendapatkan data dilakukan wawancara berdasarkan kuesioner
Beck Depression Inventory. Kuesioner ini akan ditanyakan kepada seluruh
responden yang telah disampel dan akan diisi oleh mereka. Kuesioner terdiri dari
materi tentang kejadian depresi. Interpretasi dari nilai-nilai keparahan berdasarkan
BDI : 0-9 (minimal/tidak depresi); 10-16 (ringan); 17-29 (sedang); 30-36 (berat).
Nilai subskala bisa dikalkulasikan untuk faktor kognitif-afektif dan faktor hasil
somatik.
Hasil yang diperoleh memperlihatkan prevalensi depresi pada narapidana
di Rumah Tahanan Negara Kelas I Palembang adalah 65,7% dengan pembagian
berdasarkan derajat : depresi ringan 72,5%, depresi sedang 24,6%, dan depresi
berat 2,9%. Dari hasil analisis terhadap enam variabel, yaitu umur, status
pernikahan, tingkat pendidikan, frekuensi dipenjara, frekuensi kunjungan
keluarga, dan keteraturan beribadah, lima variabel tidak memiliki hubungan dan
perbedaan yang bermakna terhadap kejadian depresi. Sedangkan untuk kelompok
variabel frekuensi kunjungan depresi perbulan memiliki perbedaan yang
bermakna terhadap kejadian depresi.

Kata kunci : prevalensi, derajat depresi, depresi pada narapidana.

You might also like