You are on page 1of 6

TANGGAPAN ATAS BUKU

“Matahari Mengelilingi Bumi”

Tentang Buku “Matahari Mengelilingi Bumi”:

Judul : Matahari Mengelilingi Bumi - Sebuah Kepastian al-


Qur'an dan as-Sunnah serta Bantahan Terhadap Teori
Bumi Mengelilingi Matahari
Penulis : Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf
Penerbit : Pustaka Al-Furqon
Edisi/jilid :
Cetakan ke : 2
Tebal : 224 hlm
Ukuran sampul : 14.5x20.5
Lain-lain :
Masalah yang dikaji : Astronomi (pergerakan benda-benda langit)
Corak pengkajian : Penelitian dan penafsiran teks-teks Al-Quran dan Hadits
Kualifikasi Keilmuan : astronomy; bahasa Arab; tafsir; hadits; fisika.

Tentang Penanggap:

Nama : Muhammad Hamzah


Latar Belakang Pendidikan
Tinggi : Pernah kuliah di IAIN Alauddin (sekarang UIN) Fakultas
Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam.
Menengah : SMP/SMU Pest. Modern IMMIM, Makassar
Dasar : SD. Inp. Kaluku Bodoa Makassar.
Kompetensi Penanggap : Ilmu sosial; bahasa Inggris; pendidikan.

Kesan Umum Terhadap Buku “Matahari Mengelilingi Bumi”:

Profil Penulis : Tidak ada. Pembaca menjadi buta akan kompetensi penulis
buku.
Referensi : 1. Mayoritas referensi yang dicantumkan adalah kitab-
kitab (yang berhubungan dengan masalah) hadits.
Sementara dalil-dalil yang dicantumkan dalam buku ini
mayoritas adalah ayat-ayat Al-Quran.

2. Minim (atau sama sekali tidak ada?) kitab-kitab yang


membahas masalah astronomy. Apakah penulis tidak
memiliki akses ke buku-buku tersebut?
Metodologi Penafsiran : Tidak dicantumkan metodologi penafsiran Al-Quran.
Pencatuman metodologi tafsir akan sangat membantu
pembaca awam dalam memahami cara-cara menafsirkan
ayat sekaligus membantu memahami alur pikir penulis
Profil Penulis : Tidak ada. Pembaca menjadi buta akan kompetensi penulis
buku.
buku.

Tanggapan umum terhadap masalah pokok yang diangkat oleh penulis

Masalah Pokok Tanggapan Umum


Bumi diam tidak bergerak. Tidak ada ayat yang menyebut “bumi diam tidak bergerak”.

Ungkapan “bumi diam tidak bergerak” hanya penafsiran atau


pemahaman orang-orang tertentu yang membaca dan
mengkaji ayat-ayat Al-Quran.

Implikasinya, ungkapan tersebut mengandung unsur


“kemungkinan” benar atau “kemungkinan” keliru.
Matahari mengelilingi bumi. Tidak ada ayat yang menyebut “matahari mengelilingi bumi”.

Ungkapan “matahari mengelilingi bumi” hanya penafsiran


atau pemahaman orang-orang tertentu yang membaca dan
mengkaji ayat-ayat Al-Quran.

Implikasinya, ungkapan tersebut mengandung unsur


“kemungkinan” benar atau “kemungkinan” keliru.

Tanggapan terhadap dalil-dalil Al-Quran yang berkaitan dengan “bumi diam


tidak bergerak”

Dalil No. Penulis Penanggap


1. QS Fathir [35]:41 “ayat ini sangat jelas Yang “tidak bergerak” adalah langit
menunjukkan bahwa bumi dan bumi.
tidak bergerak [hal. 113]”
Sayangnya, dua kata kunci, “yumsik”
dan “tazula” dalam ayat ini tidak
dijelaskan maknanya dari sisi bahasa
oleh penulis.

2. QS Ar-Rum “Berkata Imam Ibnu Di sini, kata “berhenti” dipilih sebagai


[30]:25 Mandhur: “ al-qiyaam juga terjemahan dari kata “taqum[a]”
bisa berarti berhenti dan
“Dan diantara tanda- tetap di satu tempat… Meskipun akhirnya Ibn Mandhur
tanda kekuasaan-Nya [hal.114]” memilih menggunakan makna diam dan
adalah berhentinya tetap, namun hal tersebut tidak lantas
langit dan bumi menghilangkan kemungkinan memilih
dengan izin-Nya… (QS makna lain selain diam dan tetap atas
Ar-Rum [30]:25) dasar frasa “juga bisa berarti”.
Dalil No. Penulis Penanggap
3. Dalil No. 5 hingga “maada –yamiidu-maydan Ada tiga makna yang tidak sama namun
7 : An-Nahl [16]: 15 ; berarti bergerak, guncang, diwakili oleh satu kata: maada –yamiidu-
Al-Anbiya [21]:31 ; QS atau berputar, maydan.
Luqman [31]: 10 sebagaimana dikatakan Bisakah sesuatu bergerak tanpa
oleh Imam Jauhari dalam menimbulkan guncangan? Apakah
ash-Shahihah dan Imam setiap gerakan menimbulkan
Ibnu Mandhur dalam guncangan?Adakah gerakan yang tidak
Lisanul Arab 3/411. menimbulkan guncangan?
Berkata ar-Raghib Al-
Ashfahani: al-maydu adalah “Dan Dia menancapkan gunung-gunung
goncangnya sesuatu yang di bumi supaya bumi itu tidak goncang
besar seperti goncangnya bersama kalian… (An-Nahl [16]: 15).”
bumi …. [hal. 117]” Lihat juga yang senada: Al-Anbiya
[21]:31 ; QS Luqman [31]: 10

Ada tiga pilihan kata untuk


menerjemahkan kata “tamiyda” yang
berasal dari maada –yamiidu-maydan.
Pertama, bergerak. Kedua, guncang.
Ketiga berputar.

Kata yang mana yang dipilih? Tepat.


Berguncang. Bukan bergerak.
4. Dalil No. 15 “ [Fakhruddin ar-Razi] … di sini, beliau (Ar-Razi) berupaya
hingga 19 : QS Az- dan ketahuilah bahwa memaparkan pemahamannya terhadap
Zukhruf [43]:10 ; QS keberadaan bumi itu makna bumi sebagai firasy (hamparan).
Az-Zariyat [51]:48 ; sebagai firasy (hamparan)
QS Al-Baqarah [2]:21- [QS Al-Baqarah:21-22] Apa yang diperlukan bumi supaya bisa
22 ; Qs Nuh [71]:19, harus terpenuhi beberapa berfungsi sebagai hamparan?
20 ; QS Al-Mulk syarat. Yang pertama: bumi
[67]:15 itu harus tenang tidak Aha! Bumi itu harus tenang tidak
bergerak. Karena bergerak!
seandainya bergerak, maka
gerakannya mungkin lurus Siapakah yang mengatakan “bumi itu
atau mungkin berputar. harus tenang tidak bergerak”.
Kalau gerakannya itu
lurus…” [hal. 121] Aha! Fakhruddin ar-Razi!

“ [Abdullah ad-Duwaisy] … Apakah perkataan beliau adalah


Maka takkala bumi itu sebuah kepastian?
tenang terhampar, hal ini
menunjukkan bahwa bumi
itu tidak bergerak. …”
[h.123].”
Dalil No. Penulis Penanggap
5. Dalil No. 20 : QS “Apakah kamu merasa Pernahkah Anda berada dalam sebuah
Al-Mulk [67]:16 aman terhadap Alloh yang mobil (atau kereta api) yang
di langit bahwa Dia akan bergerak/melaju dalam kecepatan
menjungkirbalikkan bumi tertentu dan Anda merasa aman,
bersama kamu, sehingga nyaman, dan tenang berada di
dengan tiba-tiba bumi itu dalamnya?
berguncang?” QS Al-Mulk
[67]:16 Bagus!

“ maara – yamuuru artinya Berikutnya…


adalah pergi, datang dan
bergerak. Berkata ar- Pernahkah Anda berada dalam sebuah
Raghib Al-Ashfahani: “al- mobil (atau kereta api) yang
mauru adalah berjalan bergerak/melaju dalam kecepatan
dengan cepat.” tertentu dan tiba-tiba pergerakannya
menjadi tak terkendali lalu kendaraan
“Ayat ini sangat jelas itu terjungkal/berguling/berbolak-balik
menunjukkan bahwa bumi keluar dari jalurnya?
itu diam di suatu tempat,
tidak bergerak, tidak Bagaimana jika saat ini bumi sedang
datang dan pergi. Oleh bergerak dalam kecepatan tertentu di
karena itulah Alloh jalur tertentu… mungkinkah Anda tetap
menyebut nikmat-Nya merasa aman, nyaman, dan tenang
kepada manusia saat bahkan hampir-hampir tidak merasakan
menjadikan bumi itu bahwa bumi ini sedang bergerak?
tenang, dan mengancam
mereka dengan Mungkinkah jika suatu saat nanti, Sang
dijungkirbalikkan bumi dan Pencipta dan Penguasa bumi yang
diancam dengan akan sedang bergerak dalam kecepatan
dijadikan bumi bergerak. tertentu di jalur tertentu ini
Seandainya yang diklaim menjungkirbalikkan bumi dan
oleh para astronom itu mengeluarkan bumi ini dari jalurnya?
benar maka maknanya
setiap saat bumi itu sudah Apakah Anda tidak merasa terancam
bergerak, lantas apa fungsi dengan kemungkinan terakhir ini?
dari ancaman ini?” [hal.
124]. …

Saya ingin melanjutkan komentar saya


terhadap dalil nomor dua puluh ini
dengan mengajak Anda memperhatikan
terjemahan QS Al-Mulk [67]:16 sekali
lagi.

“Apakah kamu merasa aman terhadap


Dalil No. Penulis Penanggap
Alloh yang di langit bahwa Dia akan
menjungkirbalikkan bumi bersama
kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi
itu berguncang?”

Saya ingin Anda melihat kata


“berguncang” dan membandingkannya
dengan ungkapan Al-Ashfahani: “al-
mauru adalah berjalan dengan cepat.”

Mengapa terjemahan yang disajikan


penulis adalah: “… sehingga dengan
tiba-tiba bumi itu berguncang.” Dan
bukannya: “…sehingga dengan tiba-tiba
bumi itu berjalan dengan cepat.”?

Samakah kondisi “berguncang” dengan


kondisi “berjalan dengan cepat? Atau,
samakah kondisi “berguncang” dengan
“bergerak”?

Adakah kemungkinannya Anda dan


kendaraan Anda akan
terjatuh/terjungkal ketika Anda
mencapai dan/atau melewati batas
kecepatan maksimum?

Adakah suatu hal yang mungkin jika


bumi yang saat ini sedang bergerak
akan “terjungkirbalik” ketika
kecepatannya ditambah?

Adakah suatu hal yang mungkin jika


bumi yang saat ini sedang “diam tidak
bergerak “ akan “terjungkirbalik” ketika
ia “bergerak/digerakkan”?

Jika dua pertanyaan terakhir dapat


dijawab dengan “ya”, maka di manakah
letak “sebuah kepastian” itu?

Penutup

Ketika Al-Quran berbicara tentang (fenomena-fenomena) alam semesta, kesan saya, Al-Quran
tidak bermaksud untuk menjadi buku yang menjelaskan teori-teori ilmiyyah atau menjadi
dasar untuk mendukung atau menolak teori-teori tertentu. Pembicaraan tentang alam
semesta dimaksudkan agar manusia terdorong untuk menyelediki, mempertanyakan, serta
mempelajari fenomena-fenomena tersebut.

Hasil dari penyelidikan fenomena-fenomena alam, paling tidak, dalam pandangan saya ada
dua: pertama, kuatnya keyakinan bahwa hanya ada satu pencipta, penguasa, pengatur alam
semesta. Kedua, tidak ada satu ciptaan pun yang tidak memiliki makna, tidak memiliki tujuan
penciptaan. Semuanya bermakna.

Ketika Anda telah berada dalam dua kondisi di atas, maka tujuan Al-Quran mengungkapkan
fenomena-fenomena alam telah terpenuhi!
Makassar 7 Desember 2006

You might also like